Anda di halaman 1dari 8

1.

Gate Valve

Jenis ini didesain untuk membuka dan menutup aliran dengan cara tertutup rapat dan
terbuka penuh sehingga valve ini tidak cocok untuk mengatur debit aliran karena
kurang akurat dalam hal mengontrol jumlah aliran.

2.

Plug Valve

Memiliki fungsi yang sama dengan gate valve yaitu dengan menutup atau membuka
aliran secara keseluruhan. Namun beberapa pengaplikasian valve ini digunakan untuk
mengontrol aliran seperti pada pengaliran gas.
3.

Ball Valve

Jenis ini dapat dioperasikan pada fluida bertemperatur -450F hingga -500F, ball
valve merupakan tipe quick opening valve yang hanya memerlukan 1/4 putaran dari
posisi tertutup penuh ke terbuka penuh.

4.

Globe valve

Aliran dalam valve berubah arah sehingga menghasilkan friksi yang cukup besar
meskipun dalam keadaan terbuka lebar. Jenis valve ini cukup penting bila digunakan
untuk penutupan yang rapat terutama pada aliran gas.

5.

Needle Valve

Pada dasarnya, jenis ini digunakan pada instrument, gage dan meter line service.
Valve ini dapat digunakan untuk throtling dengan sangat akurat serta dapat juga
digunakan pada tekanan tinggi dan temperatur tinggi.

6.

Diaphragm Valve

Valve ini memiliki kelebihan yaitu memiliki aliran yang tenang dan fluida akan
mengalir tanpa hambatan, jenis ini sangat baik untuk flow control dan penutupan
aliran yang sangat rapat walaupun di dalam pipeline terkandung suspended solid.

Diaphragm valve cocok digunakan untuk fluida yang korosif, viscous material,
fibrous materials, sludges, solids in suspension, gas dan udara bertekanan.

7.

Butterfly Valve

Merupakan valve untuk tekanan rendah dengan desain sangat sederhanan yang
digunakan untuk mengontrol dan mengatur aliran, untuk terbuka penuh dan tertutup
penuh hanya diperlukan 1/4 putaran.

8.

Check valve

jenis ini didesain untuk mencehak terjadinya aliran balik, check valve terdiri dari
beberapa jenis seperti lift check, swing check dan ball check.

9.

Pressure Relife Device

Jenis ini digolongkan sebagai safety valve, digunakan untuk mencegah terjadinya
overpressure pada sistem proses piping dan mencegah terjadinya kerusakan peralatan.
Ada dua jenis safety valve yaitu relief valve dan pop valve, kedua jenis ini dapat
membuka secara cepat. Relief valve digunakan untuk membebaskan tekanan yang
berlebih sedangkan pop valve digunakan untuk aplikasi bertekanan tinggi. Namun
kedua jenis ini sebaiknya tidak digunakan bila fluida bersifat korosif, melibatkan
back-pressure, melibatkan pressure control atau bypass valve.

10.

Pressure Reducing Valve

Fungsi utama dari jenis ini adalah untuk menjaga agar tekanan dalam sistem
perpipaan selalu konstan dengan menurunkan tekanan dari sumber yang memiliki
tekanan lebih tinggi.

11.

Traps Valve

Fungsi dari trap adalah untuk membuang kondensat yang berasal dari perpipaan steam
(uap) tanpa adanya steam yang ikut terbuang. Trap valve terdiri dari tiga jenis yaitu
float trap, bucket trap dan inverted bucket trap. Ukran trap disesuaikan dengan
kapasitas discharge aktual atau effective valve area bukan berdasarkan dengan ukuran
intlet dan outlet pada sambungan pipa.

Jenis-jenis dari fitting Antara lain adalah.

1. Fitting Ebow

Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang
berfungsi untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di
jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu
pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang
paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut diatas,
terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang
disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius. Namum umumnya
digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS (nominal Pipe size)nya.
Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang biasa digunakan untu flare.

Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan diameter 2".
Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter
dari pipa nya, NPSnya, bukan actual diameter dari pipanya seperti yang peranah saya singgun
di sejarah dan teori dasar piping.
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran, walaupun
ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing elbow. Selain itu,
ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama berfungsi untuk membelokan aliran,
namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya dengan miter.

2. Fitting Tee

Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki
cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, kita
menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan
reducing tee.

Seperti kalau di jalan, kalau tee ini kita analogikan sebagai pertigaan. Ngomong tentang
pertigaan, berarti tidak semua nya harus tegak lurus dong? Benar, memang ada tee yang tidak
tegak lurus, ia membentuk sudut 45 derajat. Kita mengenalnya dengan lateral Tee, yang
penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.

Kalau ada pertigaan, berarti ada perempatan dong? loh lama lama ko malah mbahas jalan,
nanti bisa bisa nanya ada lampu merah juga dong.. hehe, sudah cukup sampai di perempatan,
kita turun di perempatan. Dalam fitting juga ada perempatan, kita mengenalnya dengan
crosses. Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang, diperuntukan hanya untuuk space
yang terbatas.

3. Fitting Reducer

Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran
fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi
reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil,
atau sebaliknya.

Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu concentrik reducer dan satu
lagi adalah eccentrik reducer. Keduanya memiliki peran yang berbeda, kita akan
membahasnya lebih dalam di artikel perbedaan eccentrik dan concentrik reducer.

4. Stub-in

Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran. Bedanya
dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun
kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan
reducing tee.

5. Fitting Cap

Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las
langsung pada pipa utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas,
namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.

Anda mungkin juga menyukai