Anda di halaman 1dari 61

1. Jelaskan unsur-unsur pertanian!

a. Proses produksi
Tanaman merupakan pabrik pertanian yang primer (pokok)
karena tanaman mampu merubah bahan anorganik menjadi bahan
organik. Tanaman mengambil air (H2O) dari dalam tanah melalui
akar dan CO2 dari udara melalui daun dan dengan bantuan cahaya
matahari terjadilah proses fotosintesis yang menghasilakn bahan
organik berupa fotosintat ayng kemudian selanjutnya diubah
menjadi bahan organik komplek seperti biji, serat, minyak, kayu,
dan lain-lain.
Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Artinya baik buruknya penampilan tanamandipengaruhi
oleh sifat bawaan atau hereditas dan kesesuaiannya dengan
lingkungan tumbuh. Keduanya saling menunjang bibit yang baik
belum tentu tumbuh dengan baik pada lingkungan yang tidak baik.
Sebaliknya

lingkunganyang

baik

belum

tentu

memberikan

dukungan produksi yang tinggi bila tanaman yang ditanam adalah


bibit yang kurang baik dan tidak bermutu.
Ternak dan ikan merupakan pabrik sekunder karena ternak dan
ikan tidak memproduksi sendiri bahan makanannya melainkan
menngambil dari tumbuhan (bahan organik). Oleh karena ternak
dan ikan mengambil bahan organik dari tumbuhan dirubah menjadi
bahan organik yang lain sebagai produk baru yang dihasilkan
seperti

daging,

susu,

telur,

kulit,

bermanfaat bagi kehidupan manusia.


Pengantar Ilmu Pertanian
1

wool,

dan

lain-lain

yang

Implikasi proses produksi bagi pembangunan pertanian


Sifat-sifat proses produksi biologi dalam pertanian mempunyai
banyak implikasi bagi pembangunan pertanian itu sendiri, antara
lain :
Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas
Sumber energi bagi pertumbuhan tanaman adalah sinar
matahari.

Oleh

sebab

itu

pertanian

tidak

dapat

dikonsentrasikan pada satu tempat seperti pabrik yang


sumber energinya daopat disediakan dalam bentuk yang lain.
Pertanian memerlukan tempat yang luas di permukaan bumi
sehingga implikasinya adalah :
a. Produksi per satuan

luas

harus

diusahakan

sebesar-besarnya.
b. Diperlukan jaringan transportasi yang tersebar
untuk mengangkut hasil dan penyediaan sarana
produksi.
c. Lingkungan

hidup

petani

tidak

dapat

dikonsentrasikan dalam satu tempat seperti kota,

tetapi tersebar dalam satuan-satuan yang kecil


Jenis usahatani dan potensi produksi pertanian berbeda dari
satu tempat ke tempat lain
Jenis usahatani serta potensinya tergantung pada faktor
lingkungan yaitu iklim dan sifat tanah. Faktor iklim berupa
curah

hujan,

distribusi

hujan,

suhu

dan

penyinaran.

Sedangkan faktor sifat tanah berupa sifat fisik, kimia, dan


biologi tanah. Iklim belum bisa dikuasai oleh manusia kecuali
irigasi. Oleh karena itu jenis usahatani sangat bervariasi
Pengantar Ilmu Pertanian
2

disesuaikan dengan keadaan dan irama perubahan iklim. Sifat


fisik tanah yang meliputi topografi, drainase, kedalaman,
permeabilitas, tekstur, dan struktur tanah sampai batas-batas
tertentu telah dapat dikuasai oleh manusia. Oleh karena itu
jenis

usahatani

dan

penguasaannya

harus

disesuaikan

dengan faktor-faktor tersebut.


Sifat

kimia

dan

biologi

tanah

seperti

kemasaman

(pH),

kandungan unsur hara, dan kandungan mikroorganisme relatif lebih


mudah dikuasai. Perbaikan sifat kimia dan biologi tanah dapat diatasi
dengan cara penambahan pupuk, pengapuran, penambahan bahan
organik, dan penggunaan jasad mikro. Tetapi sifat kimia bervariasi dari
satu tempat ke tempat lain, mungkin dari jarak dekat sehingga
memerlukanpengeta huan yang agak detail mengenai keadaannya.
Faktor

iklim

dan

sifat

tanah

secara

keseluruhan

sangat

menentukan potensi produksi suatu tanaman. Implikasi faktor-faktor


tersebut bagi pengembangan pertanian adalah :
1. Pengembangan

usahatani

tersebut
2. Kegiatan-kegiatan
diperlukan

produksi

disesuaikan

haruslah
dan

dengan

didasarkan

jumlah
keadaan

serta

atas

faktor-faktor

jenis

input

setempat

tersebut
Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman
Pengantar Ilmu Pertanian
3

yang

faktor-faktor

Proses produksi di pabrik dilakukan dalam keadaan yang dapat


diatur dimana setiap operasi dapat dilakukan setiap waktu sesuai
dengan yang dikehendaki. Proses produksi pertanian dalam sisi lain
juga dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor-faktor biotik lainnya
seperti musim dan serangan hama penyakit yang berbeda dari waaktu
ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Pelaksanaan pekerjaan
tertentu misalnya membajak dan menanam hanya dapat dilakukan jika
keadaan iklim dan tanah memungkinkan.
Tanaman pertanian mempunyai pola pertumbuhan musiman
mulai dari saat tanam hingga panen. Hanya pada waktu-waktu
tertentu tenaga manusia diperlukan. Diluar kegiatan pertanian tidak
ada kegiatan lain kecuali menunggu masa panen. Keadaan tersebut
mengaharuskan :
1. Usaha pertanian didiverensiasikan agar penggunaan tenaga kerja lebih
tersebar menurut waktu misalnya dengan sistem tanam tumpang sari
beda umur, pemeliharaan ternak dan ikan, dan lain-lain
2. Petani dan buruh perlu mempunyai ketrampilan yang agak luas agar
dapat melakukan diversifikasi usahatani
Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan
dalam

hal

lain

Penambahan pupuk dioerlukan untuk meningkatkan produksi. Tetapi


hal ini hanya dapat terjadi jika varietas yang digunakan dirubah
Pengantar Ilmu Pertanian
4

dengan varietas yang respon terhadap pemupukan. Dalam hal ini


peranan pemuliaan tanaman menjadi sangat penting karena melalui
pemuliaan tanaman dengan berbagai metodenya akan dihasilakn
varietas unggul baru yang respon terhadap pemupukan, sehingga
peningkatan produksi tanaman melalui pemupukan akan mudah
diwujudkan.
Pertanian modern selalu berubah
Pertanian modern adalah pertanian yang berubah sesuai dengan
kebutuhan manusia. Perubahan tersebut baik dalam volume produksi
maupun jenis produksi. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang

berkembang

dalam

pertanian

memungkinkan

tercapainya

volume dan jenis produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Ciri


pertanian modern adalah pertanian progresif, petani selalu merasa
tidak puas dengan apa yang telah mereka dapatkan, mereka terus
mencari penemuan-penemuan baru yang lebih baik dari sebelumya,
sehingga akan terus terjadi perubahan.
b. Petani
Perbedaan utama antar tumbuh-tumbuhan dan binatang liar
dengan pertanian adalah adanya manusia. Tidak pernah ada manusia
apabila sinar matahari tidak menerpa permukaan bumi. Manusia
berusaha mngatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan
serta mneggunkan hasilnya. Mereka mengubah tempat tumbuhPengantar Ilmu Pertanian
5

tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi


kebutuhan manusia. Manusia seperti ini disebut petani atau pengusaha
pertanian.

Atau

dengan

kata

lain

petani

adalah

orang

atau

sekelompokorang yang m,engusahakan atau mengatur tanaman dan


hewan

beserta

lingkungannya

agar

terjadi

pertumbuhan

dan

mengambil hasilnya. Dalam kegiatan usahatani, petanimerangkap dua


peranan sebagai penggarap dan manager. Peranan petani dalam
usahatani adalah sebagai berikut :
a. Petani sebagai penggarap
Peran pertama petania adalah memelihara tanaman dan
hewan agar mendapatkan hasil yang diperlukan. Kegiatan
tersebut meliputi membuat persemaian, pengolahan tanah,
penanaman,

pemupukan,

pengairan,pengendalian

hama

penyiangan
penyakit,

serta

gulam,
memanen

hasilnya. Sedangkan untuk kegiatan peternakan antara lain


pembuatan kandang, pemberian makan, pembiakan, dan lainlain.
b. Petani sebagai manajer
Paranan lain seorang petani dalam usaha tani adalah
sebagai

manajer

atau

pengelola.ketrampilan

sebagai

penggarap umumnya adalah ketrampilan otot, tangan, dan


mata. Ketrampilan sebagai manajer dalam menjalankan
usahanya menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh
keinginan dalam pengambilan keputusan atau pemilihan
alternatif yang ada.
Pengantar Ilmu Pertanian
6

Keputusan yang harus diambil oleh petani mencakup


pemilihan varietas yang akan ditanam, penggunaan pupuk
atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara,
menentukan pembagian tenaga kerja yang tersedia terutama
pada saat berbagai kegiatan dilakukan pada waktu yang
sama.
Dengan

makin

majunya

pertanian,

petani

dalam

melaksanakan kegiatan pertanian harus lebih memusatkan


pada aspek pembelian dan penjualan. Oleh karena itu dia

harus memutuskan :
Apakah akan membeli benih unggul, pestisida, maupun alat-

alat baru
Apakah akan dipergunakan tenaga kerja tambahan dalam

usaha taninya
Berapa banyak hasil pertanian yang akan dijual, kapan
dijualnya, dan kepada siapa hasil tersebut akan dijual
Tugas petani sebagai manajer menjadilebih sulit dengan
sanya perbedaan-perbedaab yang cukup besar misalnya
keadaan tanah yang berbeda di berbagai tempat. Perbedaanperbedaan

tersebut

menyebabkan

perbedaan

respon

tanaman sehingga dapat mempengaruhi harga input dan hasil


pertanian. Hal ini menyebabkan sulitnya dibat satu macam
paket bagi semua petani.
Oleh karena itu penting bagi pembngunan pertanian untuk
mengembangkan kemampuan yang ada , membuat usaha

Pengantar Ilmu Pertanian


7

taninya lebih produktif dan mampu meningkatkan margin


antara biaya dan penerimaan dari usahataninya.
c. Petani sebagai manusia
Seorang petani bukan hanya sebagai penggarap dan
manajer. Dia adalah manusia yang merupakan anggota
keompok manusia yaitu keluarga, tetangga, dan masyarakat.
Keadaan petani sebagai perorangan banyak ditentukan oleh
keanggotaannya di dalam kelompok tadi. Sebagai manusia
biasa petani juga mempunyai kemampuan bekerj, belajar,
berfikir kreatif dan imajinatif, serta mempunayi cita-cita
sehingga sangat mempengaruhi perannya sebagai penggarap
maupun manajer.
Dalam kehidupannya,

petani

memiliki

ciri-ciri

sebagai berikut :
Sebagai perseorangan petani berbeda satu sama lain
Petani umunya bekerja keras,. Meraka belajar dari
tahun ke tahun dan jarang mengembangkan metode

baru.
Pada umumnya mereka menggunakan cara-cara
yang biasa dipakai oleh orang tua mereka dan
sesekali meniru sesuatu yang baru dari tetangganya.
Mereka mengharapkan sedikit perubahan dalam
kehidupannya atau sekedar terhindar dari kelaparan,
sakit,dan

kematian

mempertahankan
memperluasnya.
Pengantar Ilmu Pertanian
8

anak-anaknya
tanah

yang

serta

dapat

dimiliki

atau

Sementara itu terdapat beberapa petani yang secara


aktif

mencari

metode-metoe

baru

mengenai

penanaman supaya hasil yang diperoleh meningkat.


Di samping itu terdapat juga petani-petani yang
tampaknya

tidak

dapat

bertahan.

Mereka

membiarkan rumput-rumput tumbuh merajalela dan


ternak

berkeliaran.

dalam

ke

jurang

Mereka
hutang,

terjerumus
sehingga

semakin

kehilangan

harapan dan tidak menutup kemungkinan tanahnya


pun akan hilang.
d. Petani hidup di bawah kemampuan
Sebenarnya petani dapat belajar

dan

menambah

pengetahuan lebih banyak jika mereka ada kesempatan dan


dorongan. Mereka dapat mencoba lebih banyak cara-cara lain
daripada yang mereka pergunakan. Umumnya petani hidup
menurut

kebiasaan.

Mereka

mengenal

suatu

cara

dan

mempelajarinya secara terus-menerus.


Ada tiga macam kebiasaan mental petani yang penting
bagi perkembangan pembangunan pertanian, yaitu :
Kebiasaan mengukur, yaitu berfikir dalam mengukur
penggunaan

sarana

produksi

yang

akan

dipergunakan termauk juga jumlah benda-benda.


Dengan

kebiasaan

itu

janganlah

puas

dengan

menyatakan penen baik atau hasil cukup, tetapi

Pengantar Ilmu Pertanian


9

seharusnya dalam jumlah kilogram atau to per

hektar.
Kebiasaan bertanya, biasanya

dilakukan dengan

pertanyaan Mengapa tanaman ini lebih baik dari


tanaman itu?Kenapa hasil disini lebih baik dari hasil

yang disana?
Kebiasaan melihat atau mencari alternatif. Melihat
dan mencari alternatif dari cara yang sudah dikenal
dan dilakukan terhadap cara baru yang lebih baik.
Banyak kebiasaan yang menadi pengganggu dan

penghambat

dalam

penerapan

metode-metode

baru.

Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kesukaran dalam


mempelajari cara-cara baru dari suatu pekerjaan, sehingga
akan menghambat penerapan metode-metode baru yang
lebih baik. Orang menganggap kebiasaan sebagai bagian
yang

tak

terpisahkan

dari

kehidupan

dan

merasa

mengkhianati dirinya sendiri jika mengubah kebiasaan itu


dengan cara baru yang disarankan orang lain.
Kebiasaan tersebut seperti rendahnya kemampuan
dalam fisik. Apakah akan merupakan hal yang beguna atau
suatu yang merugikan tergantung dari masalah yang
dihadapi. Dalam pertanian, kebiasaan merupakan hal yang
brguna dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah

Pengantar Ilmu Pertanian


10

dipelajari tetapi dapat juga merupakan penghambat dalam


mempelajari teknologi baru.
Oleh karena itu petni sebagai manusia sesungguhnya
hidup

jauh

di

pembangunan

bawah

pertanian

kemampuan.
adalah

Maka

membantu

tujuan
petania

sedemikian rupa sehingga mereka dapat menggunakan


kemampuan sebaik-baiknya.
e. Petani merupakan sekelompok konklusi
Tidaklah benar bahwa petani mengusahakan usahatani
untuk mendapatkan bagiannya dan keluarganya, barangbarang atau kepuasan pribadi memenuhi kebutuhannya.
Beberapa

petani

mengharapkan

mencintai

lebih

daripada

tanahnya
hanya

tetapi

kesenangan

mereka
untuk

melakukan hobinya. Apa yang mereka inginkan adalah


makanan dan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Selanjutnya mereka ingin mersa bangga dan puas bahwa
telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dan bahkan
lebih baik berhasil dari tetangganya. Mereka akan merasa
lebih puas apabila hasil pekerjaannya diketahui oleh anggotaanggota lain dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Tidaklah benar bahwa petani demikian sadarnya akan
ketidaktentraman

cuaca

dan

harga

sehingga

mereka

mencoba dengan metode baru kecuali jika mereka yakin


metode trsebut akan berhasil.
Pengantar Ilmu Pertanian
11

Banyaknya
merupakan

kekolotan
kecerdikan.

dari
Mereka

petani
terlalu

itu

sebenarnya

cerdik

untuk

mengambil resiko, terutama jika mereka hanya memiliki


sejumlah uag simpanan yang sedikit, memiliki tanah yang
sempit, dan hidup dekat dengan batas minimum. Untuk
mengatasi kekolotan itu maka metode baru atau teknologi
yang diajarkan / diapakai haruslah memeberikan harapan
kenaikan penerimaan yang cukup besar.
Tidaklah benar bahwa petani pada umumnya memberikan
nilai yang tinggi terhadap kemauan baik dalam persetujuan
keluarga maupun tetangga. Uang bukanlah segala-galanya.
Persahabatan dan persetujuan masyarakat penting bagi kita
pada umunya. Kita tidak ingin dicemooh orang dan tidak ingin
diasingkan dari pergaulan. Petani-petani memiliki perasaan
tersebut. Sebagian tugas pengembangan pertanian adalah
mengusahakan

agar

mengubah

pandangan

sosial

dan

meghormati orang-orang yang menunjukkan produktivitas


tinggi dengan mengubah cara-cara usahataninya meskipun
banyak menghadapi cobaan yang mengandung resiko.
Tidaklah benar bahwa petani-petani yang palingmaju
adalah petani yang paling yakin akan penilaiannya dan yang
merasa kurang memerlukan persetujuan dari orang lain.
Petani-petani demikian tidak begitu khawatir akan cemoohan
orang karena mereka yakin meskipun memebuat kesalahan,
Pengantar Ilmu Pertanian
12

kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan berhasil pada suatu


waktu

nanti.

Orang

demikian

itu

adalah

pioner,

dan

merupakan inovator dalam masyarakat. Meskipun mereka


kurang

menghargai

persetujuan

atau

pemufakatan

dari

kerabatnya, mereka bukanlah tidak menyadari akan hal itu.


Mereka bersikap demikian karena mereka yakim bahwa pada
akhirnya akan berhasil mendapatkan persetujuan itu.
Tidaklah benar bahwa petani tidak suka didesak-desak dan
diinstruksikan untuk melakukan sesuatu. Semua petani kita
tidak suka diperlakukan secara tidak manusiawi. Petani lebih
menghargai diperalkukan sebagai manusia, sebagai seorang
yang cerdas dan bertanggung jawab. Mereka akan menerima
suatu pertolongan atau nasehat dari orang lain jika hal itu
tidak melanggar harga diri dan integritas mereka sebagai
manusia.
Pengaruh keluarga
Telah dikemukakan di atas bahwa petani sebagai
penggarap

dan

manajer

yang

mengambil

keputusan

tentang apa yang akan ditanam. Mungkin lebih tepat jika


dikatakan bahwa keputusan dinuat oleh keluarga petani
karena berbagai macam kegiatan usahatani dilakukan oleh
keluarga

sehingga

berbagai

pekerjan

dibagi

antara

keluarga. Pekerjaan yang dilakukan berbeda-beda menurut


adat atau kebiasaan suatu tempat. Di dalam suatu daerah
pria

menanam

Pengantar Ilmu Pertanian


13

tanaman,

sedangkan

di

daerah

lain

pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Kadang-kadang pria


yang membawa barang ke pasar sedangkan di tempat lain
pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Pada kebanyakan
masyarakat dewsa pria yang melakukan pekerjaan di
sawah, sedangkan kaum wanitanya mengatur anggaran
belanja. Dalam keadaan demikian itu wanita memegang
peranan yang cukup penting dalam menentukan berapa
besarnya biaya yang akan dikelurkan untuk pupuk, obatobatan, dan alat kerja.
Anak laki-laki mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap bapaknya. Oarng muda lebih cenderung
tertarik pada ide baru atau cara baru. Sementara itu kasih
sayang orang tua terhadap keluarganya menyebabkan
mereka berhasrat agar keluarganya dapat mengenyam
kehidupan yang lebih baik.sekarang berjuta-juta orang tua
di pedesaan menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi
anak-anaknya

dan

bersedia

bekerja

keras

serta

menerapkan teknologi baru untuk menginkan hal tersebut.


Mereka juga mneginginkan fasilitas kesehatan yang baik
bagi anak-anaki keluarganya. Demikian juga perusahaan
dan produk-produk baru seperti sepeda, sepeda motor,
mobil, bahkan alat-alt kosmetik merupakan perangsang
bagi keluarga petani untuk meningkatkan produksinya agar
dapat meningkatkan kemampuan (daya beli) mereka.
Pengantar Ilmu Pertanian
14

Kebanyakan keputusan tentang pertanian masih


dinuat petani sebagai perorangan. Tetapi ia membuat
keputusan-keputusan tersebut dalam rangka meemnuhi
hasrat untuk memberikan sesuatu yang lebih baik bagi
keluarganya. Oleh karen itu mereka tergantung pada hasil
yang didapat dari usaha taninya. Anggota keluarganya
mungkin

memberikan

tekanan

kepada

petani

dalam

mengambil keputusan ini. Di pihak lain hasrat petan untuk


memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya
merupakan dorongan yang erfektif dalam banyak hal untuk
meningkatkan produktivitas usahataninya.
c. Usahatani
Sebuah usaha tani adalah bagian permukaan bumi dimana
seorang petani dan keluarganya atau suatu organisasi menanam
tanaman,ternak, atau ikan. Usaha tani adalah tanah (land). Tanah
merupakan benda alami yang terdapat pada lapisan sebagai media
tumbuh-tumbuhan.

Sedangkan

lahan

merupakan

bagian

dari

permukaan bumi termasuk segala benda yang berada di atasnya,


baik factor iklim, budaya, sosial, maupun ekonomi dimana lahan
tersebut berada.
d. Perusahaan usahatani
Setiap petani diatas
perusahaan

atas

perusahaan

karena

usahataninya,

usahataninya.
tujuan

Kegiatan

melakukan
ini

pengusahaannya

adalah
bersifat

kegiatan
bersifat
ekonomi

(pertimbangan antara input yang diberikan dengan besarnya output


Pengantar Ilmu Pertanian
15

yang diterima/diperoleh, menghasilkan produk produk yang laku


dipasaran maupun sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.

Dalam

kegiatan

perusahaan

pertanian

bertani

bukanlah cara hidup melainkan merupakan suatu perusahaan


a. Input dan output
Input adalah semua yang dimasukkan ke dalam proses
produksi, misalnya tanah yang dipergunakan, tenaga kerja (baik
keluarga maupun diluar keluarga), kegiatan perencanaan dan
managemen yang di lakukan, saprodi yang digunakan dll.
Sedangkan output adalah hasil dari tanaman atau ternak/ikan
yang dihasilkan dari kegiatan usahataninya.
b. Biaya dan Penerimaan
Input dan output ini menyangkut

biaya

(cost)

dan

penerimaan (return/revenue). Setiap petani memperhitungkan


biaya dan penerimaan. Pertimbangan mengenai biaya selalu
mencakup jerih payah yang harus dikeluarkan, biaya tunai
maupun kredit untuk pengadaan saprodi, biaya tenaga kerja,
biaya cadangan, biaya panen dan pascapanen, dan biaya
pemasaran produk nya. Penerimaan yang diperkirakan meliputi
bahan makanan dan hasil lain yang dipergunakan keluarganya,
uang yang diterima dari penjualan hasil, dan nilai barang barang
dan jasa yang mungkin diterima melalui pertukaran dari
tetangganya, serta hasil yang diperoleh dari pertukaran petani
atau pihak lain.
c. Implikasinya bagi pembangunan pertanian

Pengantar Ilmu Pertanian


16

a. Biaya dan penerimaan adalah merupakan komponen yang


hanya dipertimbangkan agar kegiatan usaha tani berjalan
efektif, efisien, dan menguntungkan.
b. Petani berfikir dalam pola penenemannya atau pola usaha.
Pola usaha adalah kombinasi dari beberapa usaha, misalnya
pola monokultur, polikultur, ataupun pertanian campuran.
Sedangkan pola pertanamannya merupakan urutan dan
kombinasi beberapa jenis tanaman atau ternak dan ikan.
c. Peusahaan besar pada dasarnya dapat dikembangkan diatas
usaha tani kecil, misalnya dengan menjalin pola kemitraan
dengan industry besar dimana usaha tani kecil berperan
sebagai pensuplai bahan, baik yang dibutuhkan oleh industry
besar (pertanian yang berbasis industry)
d. Perusahaan usaha tani yang berbeda memerlukan program
pembangunan yang berbeda pula.
2. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi proses petumbuhan
dan hasil pertanian!
1. Faktor Prapanen
a. Kelompok factor bahan tumbuhan/bahan tanaman
Bahan tanaman yang berasal dari benih dipengaruhi oleh :
Sifat keturunan (hereditas)
Kemurnian benih
Daya kecambah benih. Benis yang bagus dapat dipilih dari
varietas unggul tanaman. Suatu varietas unggul dapat
diciptakan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Hibridisasi
Hibridisasi atau perkawinan silang adalah cara yang
paling lama tetapi merupakan cara yang paling banyak
digunakan,
Pengantar Ilmu Pertanian
17

karena

hibrida

yang

terbentuk

dapat

diramalkan sifatnya, atau hibrida yang diinginkan dapat


didekati dengan cara tsb.
2. Mutasi
Peristiwa perubahan sifat yang diakibatkan pengaruh
factor luar. Produk dari mutasi dinamakan mutan.
Mutasi dialami diduga sebagai akibat goncangan factor
cuaca,

sehingga

suatu

mutan

mengalami

mutasi

kembali.
3. Poliploidisasi
Poliploidisasi adalah peristiwa penggandaan kromosom
4. Heterosis
Heterosis adalah hibridisasi dua individu tanaman yang
masing-masing mengalami degenerasi akibat kawin
sendiri atau kawin dalam keluarga terus-menerus.
5. Kultur jaringan
Dengan kultur jaringan, satu sel dapat diperbanyak
menjadi ribuan sel, kemudian dengan zat pengatur
tumbuh yang tepat semua sel tersebut dapat berubah
menjadi tunas baru lengkap dengan calon akar, batang,
dan daun. Akibat mutasi yang terjadi selama pelaksann
kultur

jaringan

tuns-tunas

baru

sifatnya

beragam,

sehingga cara ini dapat dimasukkan sebagai cara


membuat varietas unggul baru.
b. Kelompok faktor essensial
Faktor ssensial adalah kebutuhan pokok tanaman untuk hidup
dan berkembang secara normal yang berasal dari luar tubuhnya.
a. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama yang
akan diubah menjadi energi-energi lain yang diperlukan bagi
Pengantar Ilmu Pertanian
18

kehidupan. Gelombang cahaya matahari yang sampai pada


permukaan bumi dan berupa sumber energy mempunyai
gelombang berkisar antara 300 smpai 1800 milimikron.
Sebagian dari energy matahari ini diubah menjadi energi
kimia oleh tumbuhan atau tanaman berupa bahan untuk
melakukan fotosintesis. Bagian energi matahari yang dapat
diubah menjadi energi kimia melalui fotosintesis ialah yang
mempunyai panjang gelombang antara 400-700 milimikron
dan dapat dilihat manusia. Apabila seluruh energy dari cahaya
ini dapat diubah menjadi energi kimia oleh tanaman dan
sebagian dari energi kimia tsb digunakan kembali untuk
respirasi (33%). Tiap hari dan tiap meter persegi lahan akan
terkumpul energy setara dengan 71 gram bahan kering
tanaman.
b. Air dan Irigasi
Air
merupakan

factor

vital

yang

mempengaruhi

pertumbuhan tanaman, terutama pada masa prapanen.


Tanaman tidak akan tumbuh jika tidak ada air. Firman Allah
SWT dalam penggalan ayat 99 Q.S Al-anam :
dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu kami
tumbuhkan

dengan

air

iru

segala

macam

tumbuh-

tumbuhan
Air memiliki banyak fungsi untuk tanaman, diantaranya
sebagai pelarut unsur hara, sebagai senyawa yang diperlukan
dalam fotosintesis, sebagai penetral suhu dari tubuh tanaman
Pengantar Ilmu Pertanian
19

dan penyubur tanaman. Sebagaimana firman Allah SWT


dalam Q.S An Nahl ayat 10 :
dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk
kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya
(menyuburkan)

tumbuh-tumbuhan

yang

pada

(tempat

tumbuhnya) kamu mengembalakan ternakmu


Irigasi adalah usaha untuk memberikan kebutuhan air pada
tanaman. Air yang ideal untuk irigasi ialah air yag bersifat :
Subur atau mengandung banyak macam unsur hara

essensial dalam jumlah cukup dan seimbang


Tidak mengandung zat racun bagi tanaman
Tidak mengandung bahan padas
Mempunyai derajat keasaam yang baik, tidak terlalu

masam atau alkalis


c. Unsur hara, pupuk, dan pemupukan
Unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan disebur
unsur hara essensial, sedangkan yang tidak diperlukan
disebut non essensial. Unsur hara essensial dikelompokan
menjadi esensial makro yang diperlukan dalam jumlah relatif
banyak, terdiri dari unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Adapun
unsur esensial mikro yang diperlukan dalam jumlah relatif
sedikit , terdiri dari unsur Fe, B, Zn, Cu, Mo, Mn, Cl, Na, Si, Co,
Al. Unsur karbon, oksigen, dan hydrogen tersedia bagi
tanaman dari udara berupa karbondioksida dan air dari tanah.
Unsur hara mineral dapat dikelompokkan menjadi unsur hara
utama terdiri dari N, P, K, unsur hara sekunder terdiri dari Ca,
S, Cl, dan unsur hara mikro.
Pengantar Ilmu Pertanian
20

Fungsi dari unsur hara mineral secara umum dapat dikatakan


sebagai

tanaman, mempengaruhi keasaman cairan sel dan

bekerja

sebagai

buffer,

mempengaruhi

permeabilitas

membrane sitoplasma. Pada keadaan tertentu unsur hara


dapat mempunyai pengaruh meracuni, antagonistik, dan
katalistik. Keracunan terjadi apabila kadar larutan unsut
tersebut didalam medium melebihi batas kadar sufsien, tetapi
kalau kadarnya dalam larutan lebih rendah daripada batas
bawah kadar sufsien tanaman akan mengalami defisiensi atau
kelaparan unsur tsb. Pada pH yang lebih rendah daripada
kisaran tsb daya larut beberapa unsur hara makro cenderung
menurun, tetapi untuk beberapa unsur hara mikro cenderung
naik. Karena itu, pada derajat keasaman demikian sering
timbul gejala kelaparan nsur hara makro dan keracunan unsur
hara mikro tertentu.
c. Kelompok faktor iklim
Iklim sangat berpengaruh terhadap tanaman. Tidak semua
tanaman dapat tumnuh disemua tempat. Hal ini karena setiap
tempat memiliki iklim yang berbeda, misalnya tanaman tropis
tidak akan bias tumbuh didaerah kutub. Faktor iklim merupakan
unsur-unsur iklim yang berperan dalam bidang pertanian,
misalnya :
a. Perubahan kedudukan matahari yang berhubungan dengan
pergantian musim,
b. Intensitas hujan,
c. Kelembapan udara dan transpirasi,
Pengantar Ilmu Pertanian
21

d. Suhu udara dan aktivitas kehidupan tanaman.


d. Kelompok faktor gangguan
Pengganggu tanaman dapat dikelompokan berdasarkan jenis
jasad pengganggunya, diantaranya :
a. Hama
: binatang atau hewan yang menimbulkan kerusakan
tanaman
b. Penyakit : seperti mozaik,tungro, dll
2. Faktor Pascapanen
Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menciptakan nilai
tambah dari produk pertanian adalah pelaksanaan kegiatan pasca
panen, seperti pemanenan, penentuan waktu panen, cara panen,
dan alat panen. Penanganan pasca panen diawali dengan kegiatan
panen yang tepat, baik waktu maupun caranya. Waktu panen
ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu tingkat
kemasakan, jarak antara produsen dan konsumen, sifat sifat buah
dan bentuk buah tersebut. Jenis kegiatan pasca panen dilakukan
tergantung dari tujuan produk tsb dan produk tsb digunakan.
3. Faktor sosial-ekonomi
a. Pendidikan
Pendidikan atau pengetahuan tentang pengelolaan pertanian
sangat mempengaruhi hasil pertanian. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan petani terhadap suatu masalah pertanian, akan
semakin

memuaskan

hasil

suatu

pertanian

yang

sedang

dijalankan. Sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan


petani, maka hasil suatu pertanian kurang memuaskan, tidak
mengalami kenaikan produktivitas, atau bahkan selalu menurun
hasil

dan

pendapatan

pertanian

yang

sedang

dijalankan.

Pendidikan adalah ilmu atau pengetahuan untuk melakukan


Pengantar Ilmu Pertanian
22

sesuatu adalah keberadaan mutlak. Termasuk dalam hal kegiatan


bertani.
b. Tingkat ekonomi
a. Tingkat ekonomi petani
Banyak petani di Indonesia yang tingkat ekonominya rendah,
hal ini akan berpengaruh terhadap daya pemodalan awal
dalam bertani. Seperti pembelian pupuk, pengupahan buruh
tani, dll. Tentu bagi para petani yang tingkat ekonominya
tinggi akan memudhkan biaya operasional. Para petani
memang diharapkan mampu mengelola keuangan untuk
biaya operasional.
b. Tingkat ekonomi penduduk
Daya beli suatu penduduk akan mempengaruhi pendapatan
petani. Pendapatan petani dipengaruhi oleh daya beli atau
tingkat kesejahteraan suatu masyarakat pengguna produk
pertanian.
c. Kosmopolitas /lokalitas
d. Aksesibilitas
e. Lembaga pembinaan
f. Kebijakan pemerintah
3. Jelaskan pertanian berwawasan ramah lingkungan!
A. Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian adalah suatu proses yang menghasilkan
terjadinya
perilaku,

perubahan
lembaga

sosial
sosial

(nilai/norma
dan

sosial,

sebagainya)

interaksi
untuk

sosial,

mencapai

pertumbuhan ekonomi (produksi, pendpatan dan kesejahteraan).


Tujuan dari pembagunan pertanian, sebagaimana yang diamanatkan
dalam

garis-Garis

Besar

Haluan

Negara

(GBHN)

adalah

untuk

memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku industri, memperluas


Pengantar Ilmu Pertanian
23

lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf hidp dan kesejahteraan


masyarakat, mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta
pembangunan wilayah dan pedesaan (Anonim, 2003). Untuk mencapai
tujuan tersebut maka terdapat syarat-syarat yang harus ada atau
dipenuhi, syarat pokok yang harus dipenuhi antara lain; pasar produksi
hasil-hasil pertanian, teknologi pertanian yang selalu berkembang,
ketersediaan sarana produksi pertanian, insentif dan transportasi.
Selain Syarat-syarat pokok maka dalam pembangunan pertanian juga
dibutuhkan

syarat-syarat

pembangunan,

kerja

pendukung

sama,

reboisasi

meliputi
dan

pendidikan

ekstensifikasi

serta

perencanaan pembanguan pertanian. Menurut Tjiptoheriyanto (2004)


pelaksanaan pembangunan pertanian dapat diwujudkan melalui prinsip
pembangunan partisipasif.
Berdasarkan
pertimbangan

pelaksanaan

pembangunan

pertanian di Indonesia pada saat ini, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan pertanian alternatif:
1. Keragaman daur-ulang limbah organik dan pemanfaatannya untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
2. Memadukan

sumber

daya

organik

dan

anorganik

pada

sistem

pertanian di lahan basah dan lahan kering.


3. Mengemangkan sistem pertanian berwawasan konservasi di lahan
basah dan lahan kering.

Pengantar Ilmu Pertanian


24

4. Memanfaatkan bermacam-macam jenis limbah sebagai sumber nutrisi


tanaman.
5. Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan menerapkan konsep pertanian
organik.
6. Perubahan dari tanaman semusim menjadi tanaman keras di lahan
kering harus dipadukan dengan pengembangan ternak, pengolahan
minimum dan pengolahan residu pertanaman.
7. Mempromosikan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh pertanian
untuk memperbaiki citra dan tujuan pertanian organik.
8. Memanfaatkan kotoran ternak yang berasal dari unggas, babi, ayam,
itik, kambing, dan kelinci sebagai sumber pakan ikan.
B. Pertanian Berwawasan ramah Lingkungan
Pertanian
meningkatkan

berwawasan
pendapatan

lingkungan

masyarakat

tani

bertujuan
dengan

untuk

mengurangi

ketergantungan pada pupuk dan obat-obatan an-organik. Selain itu


program juga mengarahkan kelompok dampingan untuk melakukan
diversifikasi usaha berdasar potensi lokal yang ada di daerah pedesaan
misalnya pengembangan sektor peternakan, perikanan, penyediaan
pupuk dan pestisida organik secara mandiri, dan pengolahan hasil
pertanian.
Pengantar Ilmu Pertanian
25

Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan


pertanian dapat disebabkan karena penggunaan agrokimia (pupuk dan
pestisida) yang tidak proporsional. Dampak negatif dari penggunaan
agrokimia antara lain berupa pencemaran air, tanah, dan hasil
pertanian, gangguan kesehatan petani, menurunnya keanekaragaman
hayati, ketidak berdayaan petani dalam pengadaan bibit, pupuk kimia
dan dalam menentukan komoditas yang akan ditanam.
Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang,
akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama
dan penyakit, dan juga berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini
menyebabkan terjadinya ledakan hama penyakit dan degradasi biota
tanah.
Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan
dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan
terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan
hara atau kekurangan hara lain, dan semakin merosotnya kandungan
bahan organik tanah. Bahan organik tanah disamping memberikan
unsur hara tanaman yang lengkap juga akan memperbaiki struktur
tanah, sehingga tanah akan semakin remah. Namun jika penambahan
bahan organik tidak diberikan dalam jangka panjang kesuburan
fisiknya akan semakin menurun.

Pengantar Ilmu Pertanian


26

Pengelolaan pertanian yang berwawasan lingkungan dilakukan


melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal, lestari dan
menguntungkan, sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
Pemilihan komoditas dan areal usaha yang cocok merupakan kunci
dalam pelaksanaan pembangunan pertanian berkelanjutan, komoditas
harus yang menguntungkan secara ekonomis, masyarakat sudah
terbiasa membudidayakannya, dan dibudidayakan pada lahan yang
tidak bermasalah dari segi teknis, ekologis dan menguntungkan secara
ekonomis.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan, Pemanfaatan bahanbahan alami lokal yang ada di sekitar petani, seperti kotoran sapi,
kambing, itik dan kompos atau sampah organik, dapat digunakan
untuk mereduksi penggunaan pupuk kimia sintetis yang jelas-jelas
tidak

ramah

lingkungan.

Penggunaan

mikro-organisme

pada

pembuatan pupuk organik, selain meningkatkan efisiensi penggunaan


pupuk, juga akan mengurangi dampak pencemaran air tanah dan
lingkungan yang timbul akibat pemakaian pupuk kimia berlebihan.
Termasuk juga pemanfaatan tanaman obat seperti cabe, kunyit, jahe,
daun nimba, daun tembakau, serta bengkoang yang difungsikan
sebagai agensi alami pembunuh hama dan penyakit, seperti gulma,
serangga, tikus, dan jamur. Dengan adanya agensi hayati ini,
penggunaan bahan pencemar berbahaya yang diakibatkan dari
Pengantar Ilmu Pertanian
27

penggunaan pestisida, fungisida, dan insektisida yang berlebihan


dapat diminimalisir.
Fakta mengungkapkan bahwa sistem pertanian organik adalah
pertanian yang ramah lingkungan. Artinya, pelaku sistem pertanian
organik

ikut

mendukung

usaha

pelestarian

dan

keberlanjutan

komponen-komponen lingkungan, yang terdiri atas tanah, air, udara,


tanaman, binatang, mikroorganisme, dan tentunya manusia.
C. Pembangunan

Pertanian

Berkelanjutan

Pembangunan Pertanian Ke Depan


Pertanian masa depan dihadapkan
mendasar

akibat

teknologi

biologis,

dinamika

pada

perekonomian

berbagai

kesepakatan

Sebagai

Visi

perubahan

yang

global,

perkembnaga

internasional,

tuntutan

kualitas produk, isu lingkungan dan hak asasi manusia, hal itu akan
memepengaruhi berbagai kebijakan pembangauan pertanian disemua
negara termasuk indonesia untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang

timbul

sebagai

akibat

perubahan-perubahan

yang

terjadi

tersebut(Ariani, 2003).
Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan
implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development)

pada

sektor

pertanian.

Konsep

pembangunan

berkelanjutan mulai dirumuskan pada akhir tahun 1980an sebagai


respon terhadap strategi pembangunan sebelumnya yang terfokus
pada

tujuan

pertumbuhan

Pengantar Ilmu Pertanian


28

ekonomi

tinggi

yang

terbukti

telah

menimbulkan

degradasi

kapasitas

produksi

maupun

kualitas

lingkungan hidup.
Konsep pertama dirumuskan dalam bruntland report yang
merupakan hasil kongres komisi dunia mengenai lingkungan dan
pembangunan

perserikatan

bangsa-bangsa:pembangunan

berkelanjutan ialah pembangunan yang mewujudkan kebutuhan saat


ini

tanpa

mengurangi

kemampuan

generasi

mendatang

untuk

mewujudkan kebutuhan mereka (wced, 1987).


Sejak akhir tahun 1980an kajian dan diskusi untuk merumuskan
konsep pembangunan bekelanjutan yang operasional dan diterima
secara universal terus berlanjut. Pezzy (1992) mencatat, 27 definisi
konsep berkelanjutan dan pembangunan bekelanjutan, dan tentunya
masih ada banyak lagi yang luput dari catatan tersebut. Walau banyak
variasi

definisi

pembangunan

berkelanjutan,

termasuk

pertanian

berkelanjutan, yang diterima secara luas ialah yang bertumpu pada


tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi (munasinghe, 1993).
Paradigma pembangunan pertanian baru yang dapat mencapai
tujuan itu adalah sebuah paradigma pembanguan pertanian yang
melihat

bahwa

sebuah

pembanguanan

suatu

negara

adalah

pembangunan yang mencerminkan kesejahteraan dari mayoritas


penduduk negara itu. Untuk membuat paradigma itu dapat mencapai
tujuannya maka diperlukan perubahan visi dan kebijaksaan dari
pemerintah dan aparat pelaksana dalam memahami proses-proses
yang

hakiki

pembanguan

dari

suatu

pertanian

Pengantar Ilmu Pertanian


29

pembangunan

kedepan

adalah

pertanian.
pembangunan

Paradigma
peranian

berkelanjutan yang berada dalam lingkup pembangunan manusia.


Menurut wibowo (2000) pembangunan pertanian harus didasarkan
pada prinsip pembangunan berkelanjutan dengan visi : mewujudkan
masyarakat yang sehat dan produktif melalui pembangunan pertanian
yang selaras dengan alam.
Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan suatu proses
pembangunan yang secara berkelanjutan mengoptimalkan manfaat
dari

sumber

alam

dan

sumber

daya

manusia

dengan

cara

menyerasikan aktivitas sesuai denga kemampuan sumber alam untuk


menopangnya.
Keberhasilan
keberlanjutan

pembangunan

pembangunan

pertanian

pertanian

itu

terletak
sendiri.

pada
Konsepsi

pembangunan pertanian berkelanjutan tersebut diterjemahkan ke


dalam visi pembangunan pertanian jangka panjang yaitu terwujudnya
sistem

pertanian

industrial

berdaya

saing,

berkeadilan

dan

berkelanjutan guna menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan


masyarakat pertanian.
D. Masalah

Dan

Tantangan

Pembangunan

Pertanian

Berkelanjutan
Paling sedikit ada tujuh tantangan (challenges) yang akan
dihadapi dalam pembangunan pertanian mendatang.
1. Membangun pemerintahan yang baik dan memposisikan
pertanian sebagai sektor andalan perekonomian nasional
Cara penyelengaraan pemerintahan yang baik (good
governance)

sangat

Pengantar Ilmu Pertanian


30

diperlukan

dalam

pelaksanaan

pembangunan pertanian, yaitu : bersih (clean), berkemampuan


(competent), memberikan hasil positif (credible) dan secara
publik

dapat

dipertanggungjawabkan

(accountable).

Pembangunan pertanian akan berhasil jika diawali dengan cara


penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dimana pemerintah
merupakan

agen

pembangunan

yang

sangat

menentukan

keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan.


Tantangan
yang
dihadapi
adalah
membangunan

pemerintahan

yang

bersih,

bagaimana

berkemampuan,

berhasil dan dapat di pertanggung jawabkan. Disamping itu,


politik pertanian kita masih lemah. Walaupun semua komponen
bangsa menyadari akan pentingnnya sektor pertanian dalam
memperkuat

struktur

perekonomian

nasional,

perhatian

pemerintah dan elit politik belum sebesar peran sektor pertanian


itu sendiri.
2. Mewujudkan

kemandirian

pangan

dalam

tatanan

perdagangan dunia yang bebas dan tidak adil


Kecukupan pangan merupakan masalah hidup dan matinya
suatu

bangsa,

sehingga

kemandirian

pangan

merupakan

prioritas tujuan pembangunan pertanian. Tantangan ke depan


yang dihadapi dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan
adalah meningkatnya derajat globalisasi pergangan dunia yang
tidak adil.
Sebagai anggota WTO, indonesia merupakan salah satu
negara

yang

paling

Pengantar Ilmu Pertanian


31

patuh

menjalankan

komitmen

untuk

mewujudkan perdagangan bebas. Indonesia sejak krisis ekonomi


tahun 1998 telah mengurangi seluruh tarif bea masuk komoditi
pertanian dan menghapus semua subsidi kepada petani, kecuali
kebijakan

harga

dasar

pembelian

pemerintah

untuk

gabah/beras.
Namun banyak negara, khususnya negara maju, ternyata
belum/tidak melaksanakan komitmen tersebut dengan baik,
sehingga petani indonesia dihadapkan pada persaingan tidak
adil dengan petani dari negara-negara lain yang dengan mudah
mendapat perlindungan tarif dan non tarif serta subsidi langsung
dan

tidak

langsung

dari

pemerintahnya.

Serbuan

impor

beberapa komoditas pangan utama meningkat, seperti beras,


gula, kedelai, jagung dan daging sapi.
Akibatnya komoditas pangan indonesia kalah bersaing
dengan komoditas pangan negara lain. Kalau ini dibiarkan terus,
maka keberlanjutan pertanian pangan akan tidak terjamin yang
berarti jutaan petani pangan akan kehilangan mata pencaharian.
Indonesia juga menghadapi permasalahan dalam negeri yang
berkaitan dengan produksi pangan
3. Mengurangi jumlah petani miskin, membangun basis bagi
partisipasi petani, dan pemerataan hasil pembangunan
Krisis multi dimensi yang terjadi pada pertengahan tahun
1997 telah menyebabkan jumlah penduduk miskin pada tahun
1998 melonjak menjadi sekitar 32 juta orang (26%) di pedesaan
dan sekitar 18 juta orang (22%) di perkotaan. Namun pada
Pengantar Ilmu Pertanian
32

tahun 2002, jumlah tersebut telah menurun drastis menjadi


sekitar 25 juta orang (21,1%) di pedesaan dan sekitar 13 juta
orang (14,5%) di perkotaan. Dengan mengacu pada target
tujuan pembangunan era milenium, maka pada tahun 2015
proporsi penduduk miskin akan menjadi 8,54 juta orang (7,15%)
di pedesaan dan 4,52 juta orang (8,40%) di perkotaan. Oleh
karena itu, selama periode 2002 2015, indonesia harus mampu
mengurangi jumlah penduduk miskin sebesar 16,46 juta orang
(13,94%) di pedesaan dan 8,48 juta orang (6,10%) di perkotaan.
Apabila hal ini dikaitkan dengan fakta bahwa sebagian besar
mata pencaharian penduduk di wilayah pedesaan bergantung
pada sektor pertanian, maka hal ini berarti bahwa permasalahan
kemiskinan sangat terkait dengan sektor pertanian.
Dalam kaitan itu, sektor pertanian berperan

sangat

strategis dalam pengentasan penduduk miskin di wilayah


pedesaan karena sebagian besar penduduk miskin di wilayah
pedesaan bergantung pada sektor tersebut. Dengan kata lain,
sektor pertanian merupakan sektor yang sangat strategis untuk
dijadikan sebagai instrumen dalam pengentasan penduduk
miskin. Kemajuan sektor pertanian akan memberikan kontribusi
besar dalam penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah
pedesaan. Demikian pula, basis bagi partisipasi petani untuk
melakukan

perencanaan

pertanian

harus

Pengantar Ilmu Pertanian


33

dan

dibangun

pengawasan
sehingga

pembangunan

petani

mampu

mengaktualisasikan kegiatan usahataninya secara optimal untuk


menunjang

pertumbuhan

pendapatannya.

Hasil-hasil

pembangunan harus terdistribusi makin merata antar sektor,


antar subsektor dalam sektor pertanian dan antar lapisan
masyarakat agar tidak ada lagi lapisan masyarakat yang
tertinggal

dan

pertumbuhan

ekonomi

secara

keseluruhan

meningkat.
4. Meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian
Pertumbuhan sektor pertanian sangat dibutuhkan untuk
mengakselerasi

perekonomian

pedesaan.

Sektor

pertanian

indonesia, hingga saat ini masih sangat tergantung pada hasil


primer, sehingga nilai tambah yang diperoleh masih rendah dan
kurang kompetitif di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Ke
depan, pemerintah harus dapat mendorong perkembangan
produk pertanian olahan primer, selain untuk meningkatkan nilai
tambah juga meningkatkan dan memperluas pangsa pasar di
dalam dan luar negeri.
Negara berkembang Penghasil produk pertanian, saat ini
banyak yang melakukan pengembangan Produk pertanian untuk
mensiasati perdagangan dunia yang tidak adil. Apabila hal Dapat
dilakukan maka sektor pertanian akan tumbuh lebih cepat dan
tinggi lagi Dibandingkan dengan yang telah dicapai selama ini.
Pertumbuhan sektor Pertanian yang makin cepat akan memacu
pertumbuhan sektor-sektor lain secara Lebih cepat melalui
kaitan ke belakang dan ke depan dalam kegiatan produksi dan
Pengantar Ilmu Pertanian
34

Konsumsi. Dengan demikian, sektor pertanian akan lebih dikenal


sebagai Pengganda tenaga kerja, dan bukan sekedar pencipta
kesempatan kerja.
5. Membangunan sistem agribisnis terkoordinatif
Struktur agribisnis kita saat ini dapat digolongkan sebagai
tipe

dispersal.

tiadanya

Struktur

hubungan

agribisnis

organisasi

dispersal

fungsional

dicirikan
diantara

oleh
setiap

tingkatan usaha. Jaringan agribisnis praktis hanya diikat dan


dikoordinir oleh mekanisme pasar (harga). Hubungan diantara
sesama pelaku agribisnis praktis bersifat tidak langsung dan
impersonal. Dengan demikian setiap pelaku agribisnis hanya
memikirkan kepentingan diri sendiri dan tidak menyadari bahwa
mereka saling membutuhkan. Bahkan hubungan di antara
pelaku

agribisnis

cenderung

berkembang

menjadi

bersifat

eksploitatif yang pada akhirnya menjurus ke kematian bersama.


Lebih ironisnya lagi, pola agribisnis dispersal tersebut diperburuk
pula oleh
Berkembangnya asosiasi pengusaha horizontal (usaha
sejenis) yang bersifat asimetri dan cenderung berfungsi sebagai
kartel. Sifat asimetri terlihat dari tiadanya asosiasi para pelaku
agribisnis yang efektif di tingkat hulu (petani), seangkan asosiasi
pelaku

agribisnis

di

tingkat

hilir

(industri

pengolahan,

pedagang/eksportir) sangatlah kuat. Hal inilah yang membuat


organisasi usaha dalam sektor agribisnis cenderung berperan

Pengantar Ilmu Pertanian


35

sebagai sebuah kartel yang memiliki kekuatan monopsonistis


maupun kekuatan monopolistik.
Kekuatan monopsonistis akan

menekan

harga

yang

diterima oleh petani, sedangkan kekuatan monopolistis akan


meningkatkan harga yang dibayar konsumen. Dengan demikian,
asosiasi pengusaha agribisnis horizontal di tingkat hilir yang
mengarah pada kartel cenderung merugikan petani produsen
maupun konsumen, tidak efisien, serta menurunkan produksi
agregat

(anti

pertumbuhan).

Tiadanya

ikatan

institusional,

asosiasi pengusaha yang bersifat asimetri, kemampuan bisnis


yang tidak berimbang (kutub hulu, yaitu petani, bersifat serba
gurem; sedangkan kutub hilir, yaitu agroindustri dan eksportir,
bersifat serba kuat) ditambah pula sifat intrinsik permintaan dan
penawaran

komoditi

pertanian

yang

sangat

tidak

elastis

membuat rantai vertikal agribisnis bersifat dualistik (bell and tai,


1969). Struktur agribisnis yang bersifat dualistik inilah yang
menyebabkan munculnya masalah transmisi (pass through
problems) dalam agribisnis (simatupang, 1995).
Dari segi transfer teknologi (modernisasi),

struktur

agribisnis dispersal juga tidak baik. Sesuai dengan relungnya


(niche) pada rantai agribisnis, yang paling mengetahui dan
akses

terhadap

kelompok

perkembangan

agribisnis

yang

teknologi

berada

modern

pada

kutub

adalah
hilir

(eksportir/agroindustri). Kutub hulu (petani) berada di pedesaan


Pengantar Ilmu Pertanian
36

sehingga kurang akses terhadap informasi maupun pasokan


teknologi modern. Oleh karena itu, apabila struktur agribisnis
vertikal

tidak

terkoordinir

dengan

baik

maka

modernisasi

teknologi pertanian pun akan semakin lambat. Di samping itu,


akan muncul pula dualisme kemajuan teknologi pada sektor
agribisnis yang ditunjukkan oleh perbedaan tingkat kemajuan
teknologi yang sangat kontras pada kedua kutub alur agribisnis
vertikal:
Kutub

hulu

tradisional,

sedangkan

(petani)

tetap

kutub

menggunakan
hilir

teknologi

(agroindustri)

telah

menggunakan teknologi mutakhir. Secara singkat dapatlah


disimpulkan bahwa struktur agribisnis dispersal tidak sesuai
dengan kebutuhan modernisasi teknologi agribisnis, apalagi
pada era bioteknologi mendatang, yang sangat diperlukan untuk
meningkatkan daya saing.
6. Melestarikan sumberdaya alam dan fungsi lingkungan
hidup
Permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi banyak
berkaitan dengan penurunan kualitas lingkungan di wilayah hulu
yang berakibat langsung pada kualitas lingkungan di wilayah
hilir.

Meningkatnya

permintaan

lahan

akibat

pertumbuhan

penduduk selain menyebabkan penurunan luas baku lahan


pertanian juga meningkatnya intensisitas usahatani di daerah
aliran sungai (das) hulu. Penurunan luas baku lahan pertanian,
khususnya lahan sawah, yang telah berlangsung sejak paruh
Pengantar Ilmu Pertanian
37

kedua dekade 1980-an, saat ini cenderung makin besar seiring


dengan peningkatan konversi ke non pertanian, khususnya di
pulau jawa.
Pada beberapa tahun terakhir, luas baku lahan sawah di
luar

jawa

juga

bertambahnya

telah

jumlah

mengalami

penduduk,

penurunan.

kebutuhan

Dengan

pangan

juga

meningkat.untuk memenuhi kebutuhan pangan telah dilakukan


intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian pangan. Salah
satu dampak dari ekstensifikasi antara lain adalah penggundulan
hutan. Luas hutan indonesia menurun dari 65% dari total
daratan pada tahun 1985 menjadi hanya 47% pada tahun 2000.
Di pulau jawa, konversi lahan sawah irigasi menjadi pemukiman
dan tapak industri terus berlangsung dengan akselerasi yang
meningkat. Dampak dari penggundulan hutan dan konversi
lahan tersebut antara lain adalah berubahnya iklim secara global
serta meningkatnya erosi, banjir dan kekeringan. Penurunan luas
baku sawah di daerah hilir pada kondisi jumlah petani tetap
bahkan bertambah telah mendorong peningkatan intensitas
usahatani di daerah hulu yang berakibat pada penurunan
kualitas das. Penurunan kualitas das menyebabkan efisiensi
saluran irigasi menurun dan penurunan efsiensi ini makin cepat
karena kurangnya pemeliharaan dan rehabilitasi sebagai akibat
terbatasnya dana pemerintah.
7. Membangun sistem iptek yang efisien
Pengantar Ilmu Pertanian
38

Permasalahan utama yang dihadapi indonesia berkaitan


dengan

pemanfaatan

iptek

pertanian

adalah

belum

terbangunnya secara efisien sistem iptek pertanian mulai dari


hulu (penelitian tinggi dan strategis) sampai hilir (pengkajian
teknologi spesifik lokasi dan diseminasi penelitian kepada
petani).
Efisiensi sistem iptek di sektor pertanian ini perlu dibangun
melalui sinkronisasi program litbang pertanian mulai dari hulu
sampai hilir dan sinkronisasi program litbang pertanian dengan
lembaga penelitian lainnya. Selain itu, efisiensi sistem iptek
pertanian

ini

pertanian

perlu

yang

didukung

mampu

dengan

sistem

menghasilkan

pendidikan

peneliti

yang

berkemampuan (competent) dan produktif (credible). Juga perlu


dibangun kembali sistem penyuluhan petani yang lebih efektif
dan efisien.
8. Pertanian Organik
Pertanian organik pertama kali dilakukan oleh Jerome Irving
Rodle (1898-1971) dari Emmaus, lehigh Country, ia sebagai
pioner dibidang pertanian berkelanjutan dan pertanian organik
di amerika serikat yang sangat serius dalam mempromosikan
kesehatan dan gaya hidup yang bersandar pada pangan organik.
JJ

Rodale

adalah

orang

terminologi pertanian organik.

Pengantar Ilmu Pertanian


39

pertama

yang

mempopulerkan

Di Jepang konsep pertanian ramah lingkungan pertama kali


di kemukakan oleh mokichi okada pada tahun 1930-an yag
kemudian dikenal dengan sebutan Kyusei Nature Farming (knf).
Sedangkan di Indonesia ada 3 (tiga) fase perkembangan
pertanian

organik, yaitu :
Fase para pionir pada tahun 1970-an
Fase kedua pada tahun 1980-an
Fase 2000-an

Pertanian organik adalah sistem peranian yang tidak


menggunakan input sintetik (pupu dan pestisida) dalam proses
produksinya, sehingga produk yang dihasilkan terbebas dari
residu kimia yang dapat menbahayakan ubuh manusia yang
mengkonsumsi produk tersebut (Nusril, 2001).
Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar
bagi manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari.
Nilai-nilai sejarah, budaya

dan komunitas menyatu dalam

pertanian.

peranian

Prinsip-prinsip

organik

menyangkut

bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan hidup,


berhubungan satu sama lain dan menentukan warisan untuk
generasi mendatang.
9. Prinsip Kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan
kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai
satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan
Pengantar Ilmu Pertanian
40

bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat


dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan
menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan
hewan dan manusia.
Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit,
tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental,
sosial

dan

ekologi.

Ketahanan

tubuh,

keceriaan

dan

pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk menuju sehat.


Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan,
distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan
meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang
terkecil yang berada di alam tanah hingga manusia. Secara
khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan
makanan

bermutu

tinggi

dan

bergizi

yang

mendukung

pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal


tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida,
obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat
berefek merugikan kesehatan.
10.
Prinsip Ekologi
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus
ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara
sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan
pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini
menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur
Pengantar Ilmu Pertanian
41

ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui


ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh,
tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan
ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan
lingkungan perairan.
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk
liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan
ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi
pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik
harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala
lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara
dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan
bahan

dan

energi

secara

efisien

guna

memelihara,

meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.


Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis
melalui

pola

sistem

pertanian,

pembangunan

habitat,

pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang


menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi
produk- produk organik harus melindungi dan memberikan
keuntungan

bagi

lingkungan

secara

umum,

termasuk

di

dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air.


11.
Prinsip Keadilan
Pertanian organik harus membangun hubungan yang
mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan
kesempatan

hidup

Pengantar Ilmu Pertanian


42

bersama.

Keadilan

dicirikan

dengan

kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan


dunia

secara

bersama,

baik

antar

manusia

dan

dalam

hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini


menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian
organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk
memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala
tingkatan;

seperti

petani,

pekerja,

pemroses,

penyalur,

pedagang dan konsumen.


Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang
baik

bagi

setiap

orang

yang

terlibat,

menyumbang

bagi

kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian


organik

bertujuan

untuk

menghasilkan

kecukupan

dan

ketersediaan pangan ataupun produk lainnya dengan kualitas


yang baik.
Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus
dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifatsifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya.
Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk
produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil
secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi
mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi
dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan
biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya.
12.
Prinsip Perlindungan
Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan
bertanggung

jawab

Pengantar Ilmu Pertanian


43

untuk

melindungi

kesehatan

dan

kesejahteraan

generasi

sekarang

dan

mendatang

serta

lingkungan hidup. Pertanian organik merupakan suatu sistem


yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi
yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian
organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi
tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya.
Karenanya, teknologi baru dan metode metode yang sudah
ada perlu dikaji dan ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan
atas pemahaman ekosistem dan pertanian yang tidak utuh.
Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung
awab

merupakan

hal

mendasar

dalam

pengelolaan,

pengembangan dan pemilihan teknologi di pertanian organik.


lmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian
organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan.
Tetapi pengetahuan ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu,
pengalaman praktis yang dipadukan dengan kebijakan dan
kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik harus
mampu

mencegah

terjadinya

resiko

merugikan

dengan

menerapkan teknologi tepat guna dan menolak teknologi yang


tak dapat diramalkan akibatnya, seperti rekayasa genetika
(genetic

engineering).

segala

keputusan

harus

mempertimbangkan nilai nilai dan kebutuhan dari semua


aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya, melalui proses
proses yang transparan dan artisipatif.
Pengantar Ilmu Pertanian
44

E. Pertanian Organik Sebagai Solusi Alternatif


Pertanian organik bukanlah suatu pertanian

yang

hanya

menghasilkan produk yang sehat saja, melainkan sistem pertanian ini


harus juga mampu mempertahankan sumber daya tanah, air dan
udara agar dapat mendukung sistem pertanian dalam waktu yang
tidak terbatas, karena itu sistem pertanin ini juga tidak bisa lepas dari
aspek konservasi sehingga tujuan akhir berupa pertanian yang
berkelanjutan akan terwujud (Yusuf, 2001).
Menurut Nusril (2001) dan Nugrahadi (2002), keunggulan dan
keuntungan dari penerapan pertanian organik, anatara lain :
1. Lebih mendukung Usahatani yang Berkelanjutan
Sistem pertanian di Indonesia tidak mungkin kembali
kesistem alami pada keadaan penduduk berlimpah dan lahan
sempit. Oleh karena itu diperlukan sisitem pertanian alternatif
yang bersifat berkelanjutan dan akrab lingkungan. Salah satu
alternatif tersebut adalah sisitem pertanian organik yang
mengacu pada sisitem lam tetapi memerlukan bantuan
bioteknologi.

Prinsip

meminimlisasikan

sisitem

masukan

ini

adalah

senyawa-senywa

(pupuk, pestisida, herbisida).


2. Penggunaan Input Luar yang Rendah
Peranian organik merupakan sisitem

dengn
anorganik

pertanian

yang

menghindarkan diri dari input yang begitu tinggi dan harus


dapat

berfungsi

secara

berkelanjutan

(Munawar,

2003).

Sisitem peranian organik mendorong proses biologis dalam


penyediaan

unsur

Pengantar Ilmu Pertanian


45

hara

tersedia

dan

ktahan

terhadap

serangan

orgnisme

pengganggu

tanaman

(OPT)

dan

pengelolaan secara langsung diarahkan kepada pencegahan


masalah,

dengn

menstimulasikan

proses-proses

yag

mendukung dalam penyediaan hara dan pengendalian hama


penyakit.
3. Perubahan Pola Konsumsi Manusia
Kesadaran manusia akan kesehatan makanan semakin
tingi, beberapa negara seperti Singapura dan negara-negara
Eropa serta Amerika, telah menentukan standar kesehatan
produk-produk pertanian dengan tujuan melindungi konsumen
dari produ-produk pertanian yang mengandung residu obatobatan kimiawi yang digunakan oleh petani, pertanian organik
nampaknya akan menjadi alternatif.
Perkembangan pasar organik di ndnesia sangat pesat,
tercatat hingga akhir 2004, volume penjualan produk utama
berupa beras, sayuran, buah kering, rempah-rempah, herbal
dan kopi (Nurhayati. 2005).
4. Menghasilkan Produk Makanan yang Sehat
Peranian organik saat ini merupakan salah satu alternatif
makann

yang

sehat

sebab

dianggap

tidak

banyak

mengandung hormon, obat-obaan, pestisida, dan pupuk


sintesis. Dengan menggunakan pupuk dan pestisida organik,
hal ini akan berdampak terhadap produk yang dihasilkan
sehat dan relatif aman bagi manusia karena residunya mudah
hilang (Kardiman, 2000).
5. Adanya Dukungan Dari Lembaga Pemerintah Dan Swasta
Pengantar Ilmu Pertanian
46

Lembaga

pemerintah

yang

pengembangan

pertanian

organik

pertanian.

Salah

membentuk
sertifikasi

satu

badan

yang

kegiatan

yang

dilakukan

berperan
adalah

yang

departemen

dilakukan

bertanggung
oleh

dalam

jawab

MAPORINA

adalah

terhadap

(masyarakat

pertanian organik indonesia), serta badan lain yang ditunjuk


oleh pemerintah, dengan tujuan agar produk pertanian
organik

mendapat

kepercayaan

dari

masyarakat

(Syekhfani,2004). Kegiatan ini juga ditunjang dengan program


pemerintah : Go Organik 2010 oleh Departemen Pertanian.
Selain lembaga pemerintah, pihak-pihak swasta juga ikut
mendukung kegiatan ini, salah satu lembaga swasta tersebut,
misalnya LPS yang merupakan salah satu lembaga yang
melakukan kegiatan pengembngan pertanian organik.
6. Ramah lingkungan
Sistem pertanian organik dilandaskan pada interaksi
dinamis

antara

tanah,

tanaman,

binatang,

manusia,

ekosistem dan lingkungan. Sistem tersebut diarahkan kepada


peningkatan siklus hidup alamiah ketimbang pemerasan atau
penekanan terhadap alam. Sistem ini sangat mengandalkan
sumber-sumber daya yang tersedia di wilayah setempat.
Sistem pertanian ini dapat memberikan kontribusi terhadap
masa depan dampak lingungan bagi kepentingan manusia
(Dharmawan, dkk, 2002).
Pengantar Ilmu Pertanian
47

Pengembangan pertanian organik memilki dampak positif


bagi

petani

dan

juga

pemerintah,

namun

dalam

pengembangan pertanian organik tersebut memilki kendalakendala yang dihadapi oleh pemerintah, swasta, bahkan
petani itu sendiri, padahal pertanian organik merupakan
solusi alternatif dalam pembangunan pertanian.
7. Bahan alami
Pemanfaatan bahan alami local disekitar lokasi pertanian
seperti

limbah

produk

pertanian

sebagai

bahan

baku

pembuatan pupuk organic seperti kompos sangat efektif


mereduksi penggunaan pupuk kimia sintesis yang jelas tidak
ramah lingkungan. Demikian juga dengan pemanfaatan bahan
alami seperi tanaman obat yang ada untuk dibuat racun hama
akan mengurangi penggunaan bahan pencemar bahaya yang
diakibatkan pestisid, fungisida, dan insektisida kimia.
8. Pupuk hayati
Dalam rangka mewujudkan pertanian sehat
dilakukan

dengan

memperbaiki

dan

mendukung

dapat
siklus

biologis dalam usahatani dengan memanfaatkan mikroba,


flora, dan fauna tanah serta tumbuhan dan tanaman.
Misalnya pada tanaman kacang-kacangan mempunyai potensi
untuk berwasembada basa nitrogen, melalui aktivitas bakteri
risobium, maka mampu menambat nitrogen diudara untuk
pertumbuhan tanaman.
9. Pengendalian hama terpadu

Pengantar Ilmu Pertanian


48

Konsep pengendalian hama terpadu ini tidak bertujuan


untuk mendapatkan suatu keadaan yg bebas hama, tetapi
untuk mengendalikan populasi hama agar kerusakan yg
terjadi selalu dibawah ambang ekonomi, lebih mementingkan
penekanan hama oleh faktor alami, misalnya menggunakan
musuh alami dan selalu didasari oleh pertimbangan ekologi.
Penerapn pengelolaan hama terpadu secara konsekuen akan
mampu menekan penggunaan pestisida kimia sehingga tidak
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
10. Pestisida organik
Berbagai upaya dilakukan untuk mengganti pestisida
sintetik, dengan salah satunya mengembangkan pestisida
organik.

Kita

yang

berada

di

daerah

tropis

sangat

memungkinkan untuk mengembangkan pestisida organic,


mengingat

melimpahnya

sumberkeragaman

hayati

di

Indonesia. Yang termasuk pestisida organik adalah pestisida


biologi dan pestisida nabati. Pestisida biologi ini bahan
aktifnya berupa mikroba yang digunakan untuk pengendalian
hayati.
11. Pestisida nabati
Cara kerja pestisida nabati ini adalah dapat mengendalikan
serangga hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik,
yaitu dapat melalui perpadua berbagai cara atau secara
tunggal. Cara kerja yg spesifik yaitu merusak perkembangan

Pengantar Ilmu Pertanian


49

telur, larva dan pupa, penolak makan, mengurangi nafsu


makan, menghambat reproduksi serangga beina,dll.
Keunggulannya adalah biaya yg murah karena mudah
didapat, relatif aman bagi lingkungan, tidak menyebabkan
keracunan pada tanaman, tidak menimbulkan kekebalan pada
hama,

compatible

bila

digabungkan

dengan

cara

pengendalian lain dan yg tidak kalah pentingnya adalah hasil


pertanian yg sehat dn bebas residu pestisida. Kelemahannya
adalah daya kerja yg lambat, tidak membunuh langsung ke
jasad sasaran, tidak tahan terhadap sinar matahari, kurang
praktis, tidak tahan disimpan dan penyemprtan dilakukan
secara berulang ulang.
Menurut

Yusuf

(2001)

beberapa

kendala

atau

permasalahan

dalam

pengembangan pertanian organik antara lain :


1. Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Tingkat pendidikan petani masih sangat rendah hal ini dapat
dilihat dengan persentase masyarakat yang mengejam pendidikan
sebagai berikut : usaha tanaman pangan dilakukan oleh 81,72 %
petani dimana SDM-nya 88,14 % tidak lulus SMA, 14 % petani tidak
pernah sekolah dan 73 % hanya lulusan atau bahkan tidak tamat SD
(Purwoko, 2004). Tingkat pendidikan masyarakat petani yang rendah
akan berpengaruh terhadap pola pikir masyaratkat petani.
2. Lahan Pertanian yang Dimiliki Relatif Sempit

Pengantar Ilmu Pertanian


50

Hasil

sensus

pertanian

1993

menunjukkan

kondisi

yang

memprihatinkan karena lebih dari 10,5 juta (53 %) rumah tangga


petani menguasai kurang dari 0,25 Ha. Sedangkan hasil penelitian
PATANAS 2000 tentang penguasaan lahan lebih memprihatinkan lagi,
terutama lahan sawah. Dipulau Jawa, sekitar 88% rumah tangga petani
menguasai lahan sawah kurang dari 0,5 Ha dan sekitar 76 %
mengauasai lahan sawah kurang dari 0,25 Ha. Sementara itu, di luar
pulau Jawa kondisinya masih lebih baik dibandingkan di Jawa (Purwoko,
2004).
3. Kebiasaan Petani Dalam Menggunakan Pestisida Dan Pupuk Kimia
Petani pada umumnya melakukan kegiatan pertanian secara
konvensional yang dikelola secara tradisional. Petani tersebut sangat
tergantung pada pupuk dan pestisda kimia dan melakukan kegiatan
produksi pertaniannya (Sudiarso, 2004). Keadaan seperti ini sangat
sulit dirubah dan membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.
Serta melibatkan banyak pihak, baik swasta maupun pemerintah dan
tentu saja masyarakat itu sendiri.
4. Belum Ada Jaminan Pasar Atau Harga Khusus Untuk Produk Organik
Produk organik masih terasa berat untuk di konsumsi oleh
konsumen. Konsumen tidak mengetahui berapa harga produk tersebut
dan dimana konsumen bisa mendapatkan produk tersebut. Disamping
juga adanya suatu pemikiran konsumen apakah berbahaya bila
mengkonsumsi produk organik tersebut (Sudiarso, 2004).
4. Jelaskan pertanian berwawasan agribisnis!
A. LINGKUNGAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pengantar Ilmu Pertanian
51

a. Tantangan dan Isu Pembangunan Pertanian


Kabinet Indonesia Bersatu telah diumumkan pada tanggal
20

Oktober

Koordinator

2004.

Sehari

Perekonomian

sesudah

diumumkan

menyatakan

Menteri

bahwa

fokus

pembangunan ekonomi pada 5 tahun mendatang ( 2004-2009)


adalah pembangunan pertanian. Alasan yang dipakai sebagai
dasar

adalah

sektor

pertanian

merupakan

sektor

yang

menghidupi lebih dari 50% tenaga kerja di Indonesia, sumber


daya pertanian yang dimiliki juga memberikan dukungan yang
besar. Namun demikian beban sektor ini memang sangat berat
pada masa masa reformasi ini, antara lain disebutkan oleh
Andreas Maryoto (Kompas, 26 Okktober 2004) adalah; (a)
penyelundupan gula, (b) konversi lahan, (c), penyakit hewan, (d)
membanjirnya produk impor, dan (e) bioteknologi. Pada akhir
atrikelnya disebutkan perlunya mekanisasi pertanian untuk
menjawab tantangan pergeseran minat angkatan muda pada
sektor pertanian, yang sebenarnya gejala ini sudah sangat lama
dikemukakan oleh para ahli dan peminta mekanisasi pertanian
pada Seminar Mekanisasi Pertanian Untuk Pembangunan Anton
Apriantono (2004)1 pada pidato serah terima Menteri Pertanian
menyebutkan hal yang sama dengan penekanana pada masalah
(a) konversi lahan pertanian dari pertanian ke non pertanian
yang semakin luas, (b) ancaman produk impor dari luar negeri,
Pengantar Ilmu Pertanian
52

(c) Berkecamuknya wabah penyakit dan OPT, hewan dan ternak;


(d)

berkembangnya

standar

mutu

produk

pertanian,

(e)

Pemakaian dan pemanfaatan bio teknologi, (e) Konsep swa


sembada pangan yang mulai dipertanyakan pelaksanaan dan
mekanismenya, (f) konflik kepentingan antar pusat dan daerah.
Dari dua hal tersebut, sebenarnya sudah dapat diduga, bahwa
proses

transformasi

ditandai

dengan

pergeseran

struktur

perekonomian yang semakin jelas, yaitu menurunnya kontribusi


relatif sektor pertanian pada GDP, dari lebih 50% pada tahun
1970 an menjadi hanya sekitar 17% pada tahun 2003. Namun
demikian tidak diimbangi oleh menurunnya kontribusi tenaga
kerja dari lebih 50% pada tahun 1970, menjadi sekitar 45% pada
tahun 2000.
Ada

indikasi

ketimpangan

struktural.

Dari

keragaan

pembangunan, keberhasilan di sektor pertanian 1 Pidato Serah


terima Menteri Pertanian 20 Oktober 2004. yang menonjol
adalah tercapainya swasembada beras pada tahun 1984 dan
semakin mantapnya peningkatan produksi dan produktivitas
beberapa

komoditas

strategis

lainnya

yang

berasal

dari

komoditas palawija, hortikultura, perkebunan, peternakan dan


perikanan. Keberhasilan ini telah membawa dampak perbaikan
terhadap pendapatan, kesejahteraan petani dan masyarakat
pada

umumnya,

Pengantar Ilmu Pertanian


53

terciptanya

kesempatan

kerja

serta

meningkatkan ekspor non migas. Demikian pula keberhasilan


pembangunan

sektor

pertanian

telah

membawa

dampak

terhadap perubahan perilaku petani yang mulai beralih orientasi


usahataninya, dari usahatani subsisten ke usahatani komersial,
dan dari usahatani tradisonal kearah usahatani dengan teknologi
yang lebih moderen. Ringkasnya selama PJP I sektor pertanian
telah

memberikan

peranan

yang

sangat

besar

bagi

perekonomian nasional. (Baharsyah, 1997).


Namun demikian, pada masa 1997 sekarang dan awal
abad 21 ini sudah terlihat beragam tantangan yang antara lain
disebut oleh Menteri Pertanian yang baru dan Andreas Maryoto
diatas, yang harus dihadapi oleh sektor pertanian, seperti
membanjirnya impor buah, produksi beras yang belum stabil,
degradasi sumber daya alam dan lingkungan, melemahnya daya
beli, kesenjangan produksi yang belum dapat teratasi dengan
baik

dan

banyak

lagi.

Disamping

harus

mempertahankan

keberhasilan yang sudah dicapai dalam PJP I, sektor ini bersamasama dengan sektor yang lain memasuki suatu dunia persaingan
yang semakin ketat, tajam dan pengaruhnya begitu kuat
terhadap kinerja nasional
Hal hal tersebut menambah penekanan bahwa sektor
pertanian

perlu

Pengantar Ilmu Pertanian


54

dibangun

menjadi

sektor

yang

modern.

Gambaran di atas menunjukkan bahwa sektor pertanian akan


tetap penting dalam perekonomian serta tetap berperan dalam
pembangunan nasional. Keterkaitan yang erat antara pertanian
dan industri serta jasa senantiasa menuntut berkembangnya
kebijaksanaan pembangunan pertanian yang dinamis sejalan
dengan transformasi perekonomian yang sedang terjadi.
b. Faktor faktor Penting dalam Peningkatan Kemampuan

Ekonomi

Hal hal khusus yang perlu diperhatikan dalam peningkatan


pembangunan ekonomi pada sektor pertanian adalah masih
lemahnya beberapa aspek pembangunan yang erat dengan
penurunan biaya produksi dan keuntungan komparatif negara
antara lain sebagai berikut:
Akses pada pasar
Pasar

merupakan

institusi

yang

sangatdiperlukan dalam pembangunan pertanian.


Dalam konteks ini bukan hanya jarak geografi,
namun

juga

komponen

yang

menyusun

biaya

transportasi termasuk di darat, dan biaya biaya lain


yang termasuk di dalamnya. Akses pada pasar sering

Pengantar Ilmu Pertanian


55

kali

menghambat

petani

di

daerah

terpencil

mendapatkan benefit dari produk usaha taninya.


Sarana prasana yang terbatas pada suatu daerah
menyebabkan suatu daerah menjadi terisolasi dan
pada akhirnya menjadikan wilayah tertinggal dan
miskin.
Akses pada Teknologi Maju.
Rendahnya

produktivitas

tenaga

kerja

karena

rendahnya mutu sumber daya manusia, menghalangi


negara negara berkembang mengambil keuntungan
melimpahnya tenaga kerja dan rendahnya biaya tenaga
kerja.

Demikian

pula,

kondisi

tersebut

akan

menghambat laju inovasi teknologi. Di sektor pertanian,


penggunaan teknologi tradisonal, varietas tradisional
dan cara `cara manajemen usaha tani yang berproduksi
rendah

menyebabkan

petani

hanya

mampu

memberikan penghasilan rendah atau sulit memasarkan


di pasar lokal dan tidak akan mampu melakukan ekpor.
Transfer teknologi berproduksi tinggi kepada mereka
akan

mampu

mempercepat

dan

meningkatkan

produktivitas usaha tani dari subsisten menjadi surplus

Pengantar Ilmu Pertanian


56

dan bahkan menuju kepada ekspor jika ditunjang


dengan manajemen sistem dan usaha tani yang tepat.
Stabilitas Politik dan Ekonomi.
Setiap

usaha

pembangunan

yang

berkelanjutan

memerlukan stabilitas Politik dan ekonomi sebagai


jaminan berjalannya proses pembangunan. Pengalaman
selama kurun waktu 7 tahun sejak 1998 memberikan
pembelajaran yang mahal kepada bangsa Indonesia.
Krisis demi krisis membawa dampak yang memperluas
ketidak pastian ekononomi. Krisis Politik membawa
dampak kepada krisis ekonomi, dan pada akhirnya
meluas pada krisis kepercayaan. Pemulihan kepada
strabilitas tidak hanya memakan waktu lama ( sampai
sekarang) tetapi juga memakan biaya ekonomi yang
sangat

tinggi.

menjadikan

Konflik

Indonesia

yang

berkepanjangan

juga

menjadi wilayah yang tidak

menarik untuk menarik investasi asing.


intervensi Pemerintah.
Pada masa reformasi peran pemerintah semakin
dikurangi dari peran yang mengatur dan mengarahkan,
manjadi peran untuk memfasilitasi. Peran masyarakat
Pengantar Ilmu Pertanian
57

menjadi sangat dominan dalam pembangunan. Namun


demikian peran sebagai fasilitator tidak serta merta
melepaskan semua urusan kepada masyarakat dalam
pembangunan. Hal hal yang sifatnya sangat strategis
dan merupakan kepentingan publik tetap menjadi
kewajiban

pemerintah.

Penyuluhan

pertanian,

pembangunan sarana dan prasarana pertanian, dan


percepatan pembangunan untuk daerah daerah yang
tertinggal, atau pilot pembangunan yang sifatnya triger
masih perlu mendapatkan porsi bantuan pemerintah.
Hal hal diatas juga merupakan faktor pemicu atau
mempercepat proses mekanisasi pertanian. Seperti
dikemukakan

oleh

Handaka

dalam

proses

inovasi

mekanisasi pertanian berkelanjutan ( 2003)3 danSistem


Manajemen Mekanisasi Pertanian ( 2004)4. 3 Handaka.
2003.
c. Membangun sistem agribisnis
a. Agribisnis sebagai suatu sistem
1. Subsistem penyediaan sarana produksi
Menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan
ini

mencakup

perencanaan,

pengelolaan

dari

sarana

produksi, teknologi dan sumber daya agar penyediaan


sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria

Pengantar Ilmu Pertanian


58

tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu, dan


tepat produk.
2. Subsistem usahatani atau proses produksi
Mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan
usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer
pertanian.

Termasuk

kedalam

kegiatan

ini

adalah

perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan


pada usahatani dalam rangka meningkatkan produksi
primer.
3. Subsistem agroindustri/pengelolaan hasil
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan
sederhana

ditingkat

petani,

tetapi

menyangkut

keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen


produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan
dengan maksud untuk menambah pertanian sampai pada
tingkat

pengolahan

lanjutan

dengan

maksud

untuk

menambah nilai value added (nilai tambah) dari produksi


primer tsb.
4. Subsistem pemasaran
Mencakup
pemasaranhasil-hasil

usahatani

dan

agroindustry baik untuk pasar domestic maupun ekspor.


Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan
pengembangan informasi pasar dan market intelligence
pada pasar domestic dan pasar luar negeri.
5. Subsistem penunjang
Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen
dan pasca panen yang meliputi :
Sarana tataniaga
Pengantar Ilmu Pertanian
59

Perbankan/perkreditan
Penyuluhan agribisnis
Kelompok tani
Infrastruktur agribisnis
Koperasi agribisnis
BUMN
Swasta
Penelitian dan pengembangan
Pendidikan dan pelatihan
Transportasi
Kebijakan pemerintah
d. Strategi pengembangan agribisnis
a. Pembangunan agribisnis merupakan pembangunan industri
dan

pertanian

serta

jasa

yang

dilakukan

sekaligus,

dilakukan secara simultan dn harmonis.


b. Membangun agribisnis adalah membangun keunggulan
bersaing

diatas

keunggulan

komparatif

melalui

transformasi pembangunan kepada pembangunan yang


digerakkan oleh modal dan selanjutnya digerakkan oleh
inovasi. Membangun daya saing produk agribisnis melalui
transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan
bersaing.
c. Menggerakan kelima subsistem agribisnis secara simultan,
serentak, dan harmonis.
d. Menjadikan agroindusti sebagai A leading sector.
e. Membangun sistem agribisnis melalui pengembangan
industri pembenihan.
f. Dukungan industri agro-otomotif dalam pengembangan
sistem agribisnis.

Pengantar Ilmu Pertanian


60

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Proposal Kegiatan Seminar Nasional Dan Musyawarah
Wilayah II Ke VI POBMASEPI. POBMASEPI. Jakarta.
Asriani, Putri Suci. 2003. Konsep Agribisnis dan Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan di Indonesia. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Prospek Pertanian Organik
di Indonesia , Juli 2002. Diakses pada 7 September 2012.
http://diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita
/110
International Federation of Organic Agriculture Movements. PRINSIP-PRINSIP
PERTANIAN ORGANIK . Diakses pada 23 Mei 2010.
Kardiman, Agus. 2000. Pestisida Nabati (Ramuan dan Aplikasi). Penebar
Swadaya. Jakarta.
Munawar, M. 2003. Potensi, Peluang Dan Tantangan Pengembangan
Pertanian Organik. Unsoed, Purwokerto.
Harisman hadikusumah, Kundang.2013.Pengantar Ilmu Pertanian, Bandung.

Pengantar Ilmu Pertanian


61

Anda mungkin juga menyukai