Tugas Kelompok
Tugas Kelompok
Kutai,
Sriwijaya,
Majapahit.
Indonesia
pertama
kalinya
kenduri dan sedekah kepada para Brahmana. Bentuk kerajaan dengan agama
sebagai pengikat kewibawaan raja tampak dalam kerajaan yang muncul
kemudian Jawa dan Sumatera. Pada saat kerajaan Sriwijaya ditemukan nilainilai material seperti nilai-nilai persatuan yang tidak lepas dari nilai
ketuhanan. Karena pada saat itu kerajaan menjalankan sistem negara dibawah
pengawasan rokhaniawan yang menjadi pengawas pembangunan gedung dan
patung suci. Nilai kemasyarakatan dan ekonomi juga terjalin antara satu
dengan yang lainnya melalui nilai internasional dalam hubungan dagang
dengan negeri-negeri seberang. Pada saat kerajaan Majapahit nilai-nilai
religius sosial dan politik dikatakan sebagai materi pancasila sejak memasuki
zaman sejarah. Saat kerajaan Majapahit maupun Sriwijaya keduanya sudah
dijadikan sebagai tonggak sejarah karena telah memenuhi syarat sebagai
bangsa yang mempunyai negara yang berdaulat. Selain itu nilai-nilai
pancasila juga salah satu dari tonggak sejarah yang merefleksikan dinamika
kehidupan bangsa. (Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. 2013.
Hal: 4-7).
3. Jelaskan seacar runut kronologi lahirnya Pancasila hingga proses formulasi
finalnya sebagai mana yang kita ketahui saat ini!
Jawab:
Lahirnya Pancasila dilatarbelakangi oleh terjadinya penyerangan tentara
sekutu (Amerika, Inggris, Rusia, Perancis, Belanda, dan negara sekutu
lannya) terhadap Belanda. Untuk mendapatkan dukungan dari bangsa
Indonesia, Jepang akhirnya menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Sebagai bentuk realisasi janji tersebut dibentuk BPUPKI atau Dokuritsu
Zyumbi Tioosakai yang diketua oleh Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat dan
60 anggota biasa dari bangsa Indonesia. Sidang BPUPKI Pertama dimulai
tanggal 28 Mei 1945, dimulai dengan upacara pembukaan dan pada keesokan
harinya dimulai sidang-sidang (29Mei-1 Juni 1945). Yang tampil untuk
berpidato menyampaikan usulannya adalah sebagai berikut : (a) tanggal 29
Mei, Mr. Muh Yamin, (b) tanggal 31 Mei, Prof Soepomo dan (c) tangal 1 Juni
Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara selain secara lisan juga dalam
uraiannya juga membandingkan dasar filsafat Negara Pancasila dengan
ideologi-ideologi besar dunia seperti liberalism, komunisme, chauvinism,
kosmopolitisme, San Min Chui dan ideologi besar dunia lainnya. Selanjutnya
setelah semua usulan ditampung dibentuklah 8 panitia kecil, untuk meneliti
dan mengelompokkan usulan yang masuk. Namun terjadi perbedaan
perbedaan pendapat dari para anggota sidang, mengenai hubungan antara
agama dan nagara. Para anggota sidang yang beragama Islam menghendaki
bahwa negara berdasarkan syariat Islam, sedangkan golongan nasionalis
menghendaki bahwa Negara tidak mendasarkan hukum salah satu agama
tertentu. Untuk mengatasi perbedaan tersebut maka dibentuk lagi suatu
panitia kecil yang berjumlah Sembilan orang yang dikenal sebagai panitia
sembilan, yang anggotanya berasal dari golongan nasionalis, yaitu: Ir.
Soekarno, Mr. Moh Yamin, K.H Wachid Hasyim, Drs. Moh. Hatta ,K.H.
Abdul Kahar Moezakir, Mr. Maramis, Mr. Soebardjo, Abikusno Tjokrosujoso,
H. Agus Salim. Panitia sembila sidang tanggal 22 Juni 1945 dan
menghasilkan kesepakatan yang menurut istilah Ir. Soekarno adalah suatu
modus, kesepatan yang dituangkan dalam Mukadimah (Preambule) Hukum
Dasar, alenia 4 dalam rumusan dasar negara, dimana Moh. Yamin
mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.
Selanjutnya diadakan sidang BPUPKI kedua tanggal 10 Juli 1945 , dimana
Ir. Soekarno diminta untuk menjelaskan tentang kesepakatan tanggal 22 Juni
1945 (Piagam Jakarta). Karena telah mencapa kesepakatan maka pembicaraan
dasar negara dianggap telah selesai. Pancasila disahkan pada 18 Agustus 1945
bersamaan dengan disahkan UUD 1945, karena didalam pembukaan UUD
1945 memuat isi dari pada Pancasila yang berisi lima butir:
1.
2.
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5.
2. Saat ORBA tumbang dan Indonesia memasuki masa reformasi, muncul fobia
terhadap Pancasila. Mengapa hal ini terjadi? Apakah dampaknya bagi bangsa
Indonesia?
Jawab:
Alasan masyarakat Indonesia fobia terhadap pancasila ketika runtuhnya
orde baru dan digantikan dengan masa reformasi, karena pada saat itu banyak
merajalela kasus KKN pada seluruh instansi serta lembaga pemerintahan.
Para wakil rakyat yang seharusnya membawa amanat rakyat dalam
kenyataannya tidak dapat berfungsi secara demokratis, DPR, dan MPR
menjadi mandul karena sendi-sendi demokrasi telah dijangkiti penyakit
nepotisme. Pancasila yang seharusnya sebagai sumber nilai, dasar moral etika
bagi negara dan aparat pelaksana negara, namun kenyataannya justru
digunakan sebagai alat legitimasi politik, semua kebijaksanaan dan tindakan
penguasa mengatasnamakan Pancasila, justru melakukan tindakan yang
bertentangan dengan nilai pancasila. Akibat dari hal ini yaitu hancurnya
ekonomi nasional, yang memicu timbulnya gerakan masyarakat yang
dipelopori oleh mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan
moral politik yang menuntut adanya reformasi di segala bidang terutama
bidang politik, ekonomi, dan hukum. Dari segi sosial banyak terjadi konflikkonflik sosial yang pada akhirnya melemahkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Dalam bidang budaya, terjadi disorientasi yang diiringi rusaknya
moral generasi muda. Dalam segi ekonomi, Indonesia mengalami
cengkraman terhadap modal asing, dan dalam segi politik, terjadi aktivitas
politik yang seakan-akan hanya mementingkan satu kelompok atau golongan
(Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. 2013. Hal:17-18).
7.
adanya sikap toleransi dan solidaritas antar sesama, maka perpecahan bisa
terjadi dengan mudah. Bangsa Indonesia tidak terbentuk dari persamaan ras,
bahasa, agama, kebudayaa dan tradisi maupun letak geograifis, melainkan
terbentuk karena sebuah jiwa yang ingin hidup merdeka tanpa adanya
gangguan dari manapun. Dan tujuan pancasila yang sebenarnya adalah
membuat bangsa indonesia menjadi masyartakat yang bermartabat. (Materi
Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. 2013).