Anda di halaman 1dari 3

Golden time adalah indikator waktu selama 3 jam , bahwa kerusakan yang

terjadi akibat stroke belumlah begitu parah dan pasien masih bisa sembuh
secara total.
Penatalaksaan stroke hemoragik pada lansia melibatkan usaha penghentian
pendarahan dengan pengejangan arteri, pembentukan dindig platelet, dan yang
terakhir pembekuan darah. Hmostatis buatan dapat diberikan dengan operasi
yang menggunakan microfilliber collagen, penekanan penjahitan, atau spons
gelatin. Tahap berikutnya ialah rehabilitasi.
Saat ini belum ada study yang jelas mengenai standar strategi farmakologi untuk penanganan
stroke hemoragik intracerebral hemorrhage (ICH). Penggunaan agen hemostatic (ex : faktor VII)
pada tahap akut (<4 jam onset) dapat mengurangi pergerakan hematoma, tetapi tidak
menunjukkan peningkatan outcome terapeutik. Penanganan dapat dilakukan dengan mengatasi
hipertensi pada pasien, dengan menggunakan Nimodipin.
Penatalaksanaan Strok Hemoragik
Singkirkan kemungkinan koagulopati : pastikan hasil masa protrombin dan masa tromboplastin
parsial adalah normal. Jika masa protrombin memanjang, berikan plasma beku segar (FFP) 4-8
unit intravena setiap 4 jam dan vitamin K 15 mg intravena bolus, kemudian 3 kali sehari 15 mg
subkutan samapai masa protrombin normal. Koreksi antikoagulasi heparin dengan protamin
sulfat 10-50 mg lambat bolus (1 mg mengoreksi 100 unit heparin
Kendalikan hipertensi : Berlawanan dengan infark serebri akut, pendekatan pengendalian
tekanan darah yang lebih agresif dilakukan pada pasien dengan perdarahan intraserebral akut,
karena tekanan yang tinggi dapat menyebabkan perburukan edema perihematoma serta
meningkatakn kemungkinan perdarahan ulang. Tekanan darah sistolik > 180 mmHg harus
diturunkan samapai 150-180 mmHg dengan labetalol (20 mg intravenadalam 2 menit; ulangi 4080 mg intravena dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diingikan, kemudian infuse 2
mg/menit (120 ml/jam) dan dititrasi atau penghambat ACE (misalnya kaptopril 12,5-25 mg, 2-3
kali sehari) atau antagonis kalsium (misalnya nifedipin oral 4 kali 10 mg).
Pertimbangkan konsultasi bedah saraf bila : perdarahan serebelum diameter lebih dari 3 cm atau
volum > 50 ml) untuk dekompresi atau pemasangan pintasan ventrikulo-peritoneal bila ada
hidrosefalus obstruktif akut atau kliping aneurisma
Pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan aneurisma atau malformasi arteriovenosa.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada pasien usia muda (< 50 tahun) yang non hipertensif bila
tersedia fasilitas.
Berikan manitol 20 % (1 kg/kgBB, intravena dalam 20-30 menit) untuk pasien dengan koma
dalam atau tanda-tanda tekanan intracranial yang meninggi atau ancaman herniasi. Steroid tidak

terbukti efektif pada perdarahan intraserebral. Steroid hanya dipakai pada kondisi ancaman
herniasi transtentorial. Hiperventilasi dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan
intracranial.
Pertimbangkan fenitoin (10-20 mg/kgBB intravena, kecepatan maksimal 50 mg/menit; atau per
oral) pada pasien dengan perdarahan luas dan derajat kesadaran menurun. Umumnya,
antikonvulsan hanya diberikan bila ada aktivitas kejang. Namun, terapi profilaksis beralasan jika
kondisi pasien cukup kritis dan membutuhkan intubasi, terapi tekanan intracranial meningkat
atau pembedahan.
Pertimbangkan terapi hipervolemik dan nimodipin untuk mencegah vasospasme bila secara
klinis, fungsi lumbal atau CT Scan menunjukkan perdarahan subaraknoid akut primer.
Penatalaksanaan Stroke Akut di Unit Gawat Darurat
Waktu adalah otak merupakan ungkapan yang menunjukkan betapa pentingnya pengobatan
strok sedini mungkin, karena jendela terapi dari strok hanya 3-6 jam. Penatalaksanaan yang
cepat, tepat, dan cermat memegang peranan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan.
Hal yang harus dilakukan yaitu:
Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas
Pasang jalur infuse intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan 20 ml/jam,
jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5 % dalam air dan salin 0,45 %, karena dapat
memperhebat edema otak
Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung
Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut
Buat rekaman elektrokardiogram (EKG) dan lakukan foto rontgen toraks
Ambil sampel untuk pemeriksaan darah : pemeriksaan darah perifer lengkap dan trombosit,
kimia darah (glukosa, elektrolit, ureum, dan kreatinin), masa protrombin, dan masa tromboplastin
parsial
Jika ada indikasi, lakukan tes-tes berikut : kadar alcohol, fungsi hati, gas darah arteri, dan
skrining toksikologi
Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis
CT Scan atau resonansi magnetic bila alat tersedia. Bila tidak ada, dengan skor Siriraj untuk
menentukan jenis strok
Reference
AMA Drug Evaluation
AHFS
Applied Therapeutics
Drug Dex
Drug Interaction

Facts and Comparisons


Handbook of Injectable Drugs
Handbook of Clinical Drug Data
Harrisons Principles Int Med
Kapita Selekta Kedokteran
Martindales
Pharmacoterapy- Dipiro 7th Edition
USP DI

Anda mungkin juga menyukai