Anda di halaman 1dari 29

PETUNJUK DAN BUKTI EVOLUSI

Kelompok 2
Anggota :
1. Annisa Aul Aeni
2. Citra Mashita
3. Gazania P
4. Nurul Hidayati
5. Nyunik Suryani

(K4313011)
(K4313025)
(K4313033)
(K4313053)
(K4313055)

DEFINISI

Kecaman dari berbagai pihak tentang teori


evolusi, mendorong para pendukung teori
evolusi membuktikan kebenaran teori
evolusi. Hal-hal yang perlu dibuktikan
dalam teori evolusi sebenarnya sudah
dibahas dalam buku DrawinThe Origin of
Species by Means Natural Selection. Upaya
untk mencari bukti sampai sekarang lebih
mengarah pada petunjuk adanya evolusi
daripada bukti adanya evolusi.Pemaparan
bukti evolusi harus dilakukan dengan
pendekat-an multidisipliner.

Adapun bukti evolusi yang sering


dipakai adalah fosil, anatomi
komparatif, struktur sisa,
embriologi komparatif, biokimia
komparatif dan biogeografi.

Evolusi dapat ditelusuri dengan :

Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi.


Anatomi perbandingan.
Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.
Bukti biogeografi
Peristiwa domestikasi.
Perbandingan fisiologi.
Embriologi perbandingan.
Variasi antar individu dalam satu keturunan.
Perbandingan genetik.
Petunjuk secara biokimia.
Bukti molekuler.

PETUNJUK EVOLUSI
Proses fisika

Fosil

Proses kimia

Perbandingan Morfologi
Divergensi morfologi dan struktur homolog
Konvergensi morfologi dan struktur homolog

Perbandingan Biokimia
Perbandingan asam nukleat

Perbandingan Embriologi

Fosil laba-laba yang


terperangkap dalam
getah pohon.

Divergensi morfologi pada


tungkai depan vertebrata.

Konvergensi morfologi pada ikan hiu,


pinguin, dan lumba-lumba.

Perbandingan
embrio
vertebrata.

BUKTI EVOLUSI
FOSIL (PALAEONTOLOGI)

Cangkang, gigi, tulang, bagian keras yang lain, termasuk


bekas.
Kelompok MH pada zaman dahulu memiliki persamaan
dengan kelompok MH pada zaman kini.
Seluruh fosil tidak selalu ada pada setiap zaman.
Bentuk kehidupan yang paling primitif ditemukan pad
lapisan bumi paling tua.
Ada yang berlimpah, tetapi ada yang tidak ada sama
sekali.
Tidak ada bentuk kehidupan masa lampau yang persis
sama sekali dengan masa sekarang.

1. ORGAN SISA
Disebut dengan vestigial organ

APPENDIX (USUS BUNTU)

OTOT PENGGERAK TELINGA

MEMBRAN NIKTITAN

2. ORGAN RUDIMENTER

LENGAN BELAKANG pada Cetacea

GIGI GERAHAM KETIGA

MEKANISME EVOLUSI
Angka laju mutasi
banyaknya gen yang
bermutasi dari seluruh
gamet yang dihasilkan
satu individu suatu
spesies (1:100.000)

Peluang terjadinya
mutasi menguntungkan
= 1:1000

Frekuensi alel dan frekuensi gen (genotip) populasi


Misalnya:
Alel A membentuk klorofil
Alel a tidak membentuk klorofil (letal)
Jagung homozigot dominan (AA) = 320 batang
Jagung heterozigot dominan (Aa) = 160 batang
Jagung homozigot resesif (aa) = 20 batang

Frekuensi alel A = 800/1000 = 0,8%


Frekuensi alel a = 1 0,8% = 0,2%
Frekuensi genotip AA = 320/500 = 0,64
Frekuensi genotip Aa = 160/500 = 0,32
Frekuensi genotip aa = 20/500 = 0,04

Prinsip Kesetimbangan Hardy-Weinberg


Frekuensi alel dan genotip suatu populasi selalu konstan dari generasi
ke generasi dengan kondisi sebagai berikut:
Ukuran populasi harus besar
Ada isolasi dari populasi lain
Tidak terjadi mutasi
Perkawinan acak
Tidak terjadi seleksi alam
Misalkan p mewakili frekuensi dari suatu alel dan q mewakili frekuensi
alel lainnya, maka
p+q=1
p2
frekuensi AA

2pq
frekuensi Aa

q2

frekuensi aa

Hukum Hardy-Weinberg untuk frekuensi alel ganda

p+q+r=1

Menghitung persentase populasi manusia yang membawa alel


untuk penyakit keturunan
Misalnya:
Frekuensi individu penderita PKU (q2) = 1 tiap 10.000
Frekuensi alel q (resesif) = 0,0001 = 0,01
Frekuensi alel p (dominan) = 1 q = 1 0,01 = 0,99
Frekuensi heterozigot karier
2pq = 2 0,99 0,01
2pq = 0,0198

Berarti sekitar 2% dari suatu populasi manusia membawa alel PKU

Menghitung frekuensi alel ganda


Frekuensi golongan darah A = 320 orang
Frekuensi golongan darah B = 150 orang
Frekuensi golongan darah AB = 40 orang
Frekuensi golongan darah O = 490 orang

p2IAIA + 2prIAi + q2IBIB + 2qrIBi + 2pqIAIB + r2ii


r2 = frekuensi golongan darah O = 490/1000 = 0,49 r = 0,7
(p + r)2 = frekuensi golongan darah A + O = (320 + 490)/1000 = 0,81
(p + r) = 0,9 p = 0,9 0,7 = 0,2
q = 1 (p + r) = 1 (0,2 + 0,7) = 0,1
Jadi frekuensi alel IA = p = 0,2; frekuensi alel IB = q = 0,1; frekuensi alel i = r =0,7
Frekuensi genotip IAIA = p2 = 0,04 Golongan darah A (IAIA) = 0,04 1000 = 40 orang
Frekuensi genotip IBi = 2qr = 2(0,1 0,7) = 0,14 Golongan darah B (IBi) =
0,14 1000 = 140 orang

Menghitung frekuensi gen tertaut kromosom X


Untuk laki-laki = p + q, karena genotipnya A- dan aUntuk perempuan = p2 + 2pq + q2, karena genotipnya AA, Aa, dan aa
Misalnya:
Jumlah laki-laki penderita buta warna (c-) = 8%
Frekuensi alel c = q = 0,08
Frekuensi alel C = p = 1 q = 1 0,08 = 0,92
Frekuensi perempuan yang diperkirakan buta warna (cc) = q2 = (0,08)2 = 0,064
Frekuensi perempuan yang diperkirakan normal (CC dan Cc) = p2 + 2pq =
(0,92)2 + 2(0,92)(0,08) = 0,9936

Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen (Genotip) pada Populasi


Hanyutan genetik
Arus gen
Mutasi
Perkawinan tidak acak
Seleksi alam

SPESIASI
Syarat Terjadinya Spesiasi
Adanya perubahan lingkungan
Adanya relung (niche) yang kosong
Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Isolasi geografi

Proses
Spesiasi
Isolasi reproduksi

Isolasi geografi

Proses
Spesiasi
Simpatri

Proses
Spesiasi
Alopatri

Proses
Spesiasi
Parapatri

Proses
Spesiasi
Peripatri

Isolasi reproduksi

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai