KASUS ORTHOPEDI
PENDAMPING:
dr. Risandi Pradipto Sp.OT
Oleh:
dr. Fauziah Budiandayani
Deskripsi Kasus
Pasien laki-laki 25 thn, dtng ke ugd post
kecelakaan lalu lintas setengah jam sebelum
MRS, menggunakan kendaraan bermotor,
kecelakaan terjadi antara motor dengan motor
yang berlawanan arah, pasien menggunakan
helm. Pasien jatuh kearah kiri dan sempat
tertindih sepeda motor pada bagian kaki kiri.
Pasien mengeluh nyeri pada bahu kiri dan kaki
kiri sehingga kaki kiri tidak bisa digerakan.
Setelah kecelakaan pasien sadar hingga ke RS
dan hanya mengeluh pusing.
2
Respon pasien
baik
Tidak ada
mslh ABC
& tdk
penurunan
kesadaran
Pasien gagal
merespon
Primary Survey
Airway
Breathing
Circulation
Disabilty
Exposure/Enviromen
Bila ditemukan hal yang membahayakan
nyawa pasien, langsung dilakukan
tindakan resusitasi menjd CABDE
4
A : AIRWAY
Pasien
Tdk sadar
Look (ada
sumbatan/tdk)
Listen (suara nafas)
Feel (Hembusan
nafas)
sadar
Dengarkan suara yang
dikeluarkan pasien, &
obstruksi airway/tidak.
Pasien
Tdk sadar
Look (ada
sumbatan/tdk)
Listen (suara nafas)
Feel (Hembusan
nafas)
Salah satu tanda adanya sumbatan pada
pasien adalah:
Mendengkur: pangkal lidah (snoring)
Suara berkumur: cairan (gaargling)
Stridor : kejang / edema pita suara (crowing)
Chinlift
suction
Jawthrust
7
Stridor (crowing)
Penanganan pertama nya dengan penggunaan endotracheal
tube (ETT)
Snoring (mengorok)
Penangannya yang pertama dg membuka mulut pasien dg
jalan; chin lift/jaw trust
membersihkan jalan nafas melalui finger sweep
pemasangan oropharingeal tube (untuk pasien tidak sadar)
atau nasopharyngeal tube untuk pasien sadar
8
B : BREATHING
Ventilasi yang baik meliputi: fungsi paru baik, dinding
dada dan diafragma.
Buka leher & dada sambil menjaga imobilisasi leher &
kepala
C: CIRCULATION
Penilaian
Memeriksa denyut nadi (radialis atau
carotis)
Menilai warna kulit kenali tanda2 sianosis
Meraba suhu akral dan kapilari refill
Periksa perdarahan Jika ditemukan
perdarahan terbuka segera tutup dg bebat
tekan.
Periksa tekanan darah
11
Pengelolaan
Lakukan tekanan pd perdarahan
ekternal & mengenal ada perdarahan
intenal
Memasang 2 kateter IV ukuran besar
Sampel darah ( DL, analisis kimia, tes
kehamilan, gol drh, cross-match,
AGD)
Memberikan cairan dg cairan RL
Cegah terjd hipotermi
12
D: Disability
pemeriksaan
Glasgow
Coma Scale
Nilai pupil
untuk
besarnya,
isokor &
reaksi
13
5. Berorientasi baik
4. Berbicara tapi tidak berbentuk kalimat
6. Mengikuti perintah
5. Melokalisir nyeri
15
14
Nilai
14-15
13-12
11-10
9-7
6-4
3
15
16
Step
5
Step
4
Step
2
Step
3
Step
1
Secondary Survey
dilakukan setelah primary survey
selesai, resusitasi dilakukan dan ABCnya penderita dipastikan membaik.
anamnesa &
pemeriksaan head
to toe
18
Anamnesis
Mekanisme
trauma
Tempat kejadian
Keadaan seblm
trauma
Faktor predisposisi
Penangan seblm
MRS
19
Pd kasus didptkan :
autoanamnesis
Pd Kasus didptkan :
autoanamnesis
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan Leher
Mata :pupil isokor, diameter 3mm, Konjungtiva
palpebra anemis (-)
Telinga :Bentuk dan lubang telinga normal, tidak
keluar cairan
Hidung :Epistaksis (-)
Mulut :Mukosa pucat (-), ruptur labiya (-)
Leher :
Umum: simetris
Trakea : di tengah
Vena jugularis : tidak teraba bendungan
Arteri carotis : teraba normal, reguler
22
Thoraks
Paru
Inspeksi
Bentuk: simetris
Pergerakan: simetris
Palpasi
Pergerakan: simetris
Fremitus raba: simetris
Perkusi
lapang paru
Suara tambahan: -
23
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Thrill (-)
Batas kanan: ICS III garis parasternal
kanan
Batas kiri: ICS V garis midklavikula kiri
Abdomen
Inspeksi
Perineum/Rektum/Vagina
Inspeksi skrotum & Ekimosis (-),
perineum
Hematom (-)
Colok dubur
Tonus Spingter
(+), mukosan
rektum licin, darah
(-), prostat letak
tinggi (-)
26
Muskuloskeletal
Regio Clavicula Sinistra
Look
Feel
Move
Muskuloskeletal
Regio Cruris Sinistra
Look
Feel
Move
distal baik.
ROM ankle terbatas nyeri. ROM DIP, PIP, dan MTP pedis
sinistra baik. ROM genu terbatas.
28
Pemeriksaan Rongent
30
31
Pemeriksaan Rongent
Regio
Cruris Sinistra
32
33
34
Diagnosis utama
Open fraktur cruris 1/3 distal
dengan ruptur tendon
musculus tibialis sinistra
Diagnosis sekunder
36
Non Farmakologi
Farmakologi
IVFD RL 500cc tetesan cepat
lanjut RL 20 tpm
Inj ketorolac 3 x1 amp I.V
Inj Ranitidin 2 x1 amp I.V
Inj Ceftriaxone 2 x 1 amp I.V
Inj ATS 1500 UI I.M
Planing pd kasus :