PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Masalah seksual merupakan masalah yang penting bagi kebanyakan
orang. Penelitian dalam Journal of the American Health Association
menyatakan 3 dari 10 laki-laki mengalami masalah seksual. Keluhan
umumnya antara lain berupa ejakulasi dini, disfungsi ereksi, dan hasrat
seksual yang rendah.
Penurunan gairah seksual dapat dipicu oleh beberapa faktor, antara lain
faktor fisik dan psikis. Bila hasrat seksual hilang, terjadi disfungsi ereksi, otototot mengecil, lemak tubuh meningkat, mudah marah, depresi, anemia,
osteoporosis, dan produksi sperma terganggu, artinya terjadi proses
hipogonadisme (Kapanlagi.com,2007).
Hipogonadisme dapat terjadi primer akibat disfungsi sel-sel Leydig,
atau sekunder dari disfungsi unit hipotalamus-hipofisis. Hipogonadisme pada
laki-laki ditandai dengan adanya penurunan abnormal dari aktivitas fungsional
testis. Kelainan ini adalah kelainan yang paling sering ditemukan dalam
klinik. Hormone-hormon androgen, testosterone, dan DHT sangat penting
untuk
perkembangan
laki-laki,
mulai
dari
embryogenesis
sampai
TujuanUmum
Mengetahuipengaruh hipogonadisme terhadap fungsi seksual.
1.2.2 TujuanKhusus
1. Mengetahui Definisi, Etiologi dan patogenesa dari hipogonadisme
2. Mengetahui pengaruh hipogonadisme terhadap fungsi seksual.
1.3 ManfaatPenulisan
1. Meningkatkan pengetahuan tentang hipogonadisme dan disfungsi seksual
2. Mengetahui pengaruh hipogonadisme terhadap fungsi seksual
3. Sebagai sumber informasi, khasanah wacana bacaan kepustakaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipogonadisme
2.1.1
Definisi
Hipogonadisme adalah suatu keadaan yang dihasilkan dari fungsi
gonad yang turun secara abnormal, dengan retardasi pertumbuhan,
perkembangan seksual dan ciri seks sekunder terhambat (Dorland,
2006:1058)
Hipogonadisme (bahasa Inggris: hypogonadism, hypogenitalism)
adalah istilah medis untuk merujuk simtoma penurunan aktivitas
kelenjar gonad.[1] Kelenjar gonad, ovarium atau testis, merupakan
kelenjar yang memproduksi hormon reproduksi beserta sel gamet, ovum
atau spermatozoid (Sumber : Wikipedia).
Hipoganadisme adalah suatu keadaan dimana terjadi difisiensi
hormon gonad. Hipogonadisme adalah berkurangnya atau menurunnya
hormone androgen sehingga mempengaruhi fungsi dan ciri seks dari
kelamin baik pria dan wanita.
2.1.2
adalah
hormon
seks
sterol
yang
efeknya
dan
yang
kurang
aktif.
Di
payudara
progesteron
Klasifikasi Hipogonadime
1) Hipogonadisme Primer
Hipogonadisme primer terjadi akibat adanya masalah pada testiss
2) Hipogonadisme Sekunder
adalah suatu kondisi dimana produksi testoteron menurun disebabkan
karena pada hipotalamus atau kelenjar pituitari (bagian otak yang
member sinyal kepada testis untuk menghasilkan testosteron)
mengalami
gangguan.
Hipotalamus
menghasilkan
hormon
Etiologi Hipogonadisme
Penyebab hipogonadisme dapat merupakan kelainan congenital atau
gangguan
perkembangan,
gangguan
didapat
ataupun
sistemik.
organ organ wanita lah yang akan terbentuk. Alasan untuk keadaan
ini adalah bahwa karakteristik genetic dasar dari janin, baik pria
maupun wanita, adalah pembentukan organ kelamin wanita bila tidak
terdapat hormone hormone kelamin. Tetapi dengan adanya
testosterone, pembentukan organ kelamin wanita akan ditekan, dan
organ organ pria di rangsang.
Bila seorang anak laki laki kehilangan testis nya sebelum pubertas
terjadi suatu keadaan eunuchism, yang menyebabkan si anak tetap
memiliki ciri organ seksual infantile lainnya sepanjang kehidupannya.
Tinggi badannya pada saat dewasa sedikit lebih besar dari pada pria
normal, walaupun tulang tulang nya lebih kecil, otot ototnya lebih
lemah daripada pria normal. Suaranya seperti suara anak anak, tidak
terjadi kerontokan rambut kepala, dan tidak terjadi penyebaran
pertumbuhan rambut normal pada wajah dan tempat lain.
Bila pria dikastrasi setelah pubertas, beberapa cirri seksual sekunder
kembali ke cirri seksual yang terdapat pada anak anak, dan sifat
maskulin lainnya masih tetap terdapat. Organ organ seksual sedikit
berkurang ukurannya tetapi tidak kembali pada ukuran pada masa
kanak kanak, dan kualitas suara bas nya sedikit berkurang. Sebalik
nya, terjadi kehilangan pertumbuhan rambut yang menandakan
maskulinisasi, kehilangan tulang maskulin yang tebal, dan kehilangan
otot pria sejati.
Pada pria dewasa yang di kastrai, gairah seksual juga turun tetapi tidak
hilang sama sekali, jika aktivitas seksual telah dilakukan sebelumnya.
Ereksi masih dapat terjadi sebelum nya, walaupun sedikit lebih sukar,
tetapi sangat jarang terjadi ejakulasi, secara primer karena organ yang
membentuk segmen berdegenerasi, dan hilangnya gairah psikis yang di
dorong oleh testosterone.
Beberapa kasus hipogonadisme disebabkan oleh ketidak mampuan
genetic hipotalamus untuk menyekresi GnRH dalam jumlah yang
normal. Hal ini sering terjadi bersamaan dengan suatu kelainan yang
terjadi di pusat makan hipotalamus, yang menyebabkan orang tersebut
makan berlebihan. Akibat nya, terjadi obesitas yang sejalan dengan
2.1.6
eunuchism.
Menifestasi Klinis
fungsi
seksual
yang
buruk
(yaitu,infertilitas).
Hilangnya libido dan impotensi pada sekitar 15% sampai 20% lakilaki, disebabkan oleh hipogonadisme. Jumlah sperma normal pada lakilaki muda yang sehat berkisar antara 20 juta sampai 200 juta / ml.
Sekitar 6 % laki- laki kelompok usia reproduktif adalah interfil, yang
didefinisikan
Diagnosis Hipogonadisme
Anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
yang
teliti
dengan
dan
gonadotropin
yang
rendah,
klomifen
harus
sel
Leydig
terhadap
perubahan
produksi
testosteron.
Komplikasi
adanya
atau
terganggunya
fungsi
testis
setelah
pubertas
ditingkat
manapun.
Hipogonadotropik-hipogonadisme
adanya
atau
terganggunya
fungsi
testis
setelah
pubertas
DAFTAR PUSTAKA
Behram dkk. Hipofungsi Testis.lmu Kesehatan Anak Nelson.Edisi 15.Vol
3.Jakarta:EGC.2000.Hal 1995.
Guyton,Arthur C.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta:EGC
http://www.scribd.com/doc/188309813/makalah-hipogonadisme
Novak, Patricia D .1998.Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28.Jakarta:EGC
Price,Sylvia A.,2005.Patofiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Volume 2
Edisi 6.Jakarta:EGC