Anda di halaman 1dari 4

Rumah Sakit

Umum Daerah
Kota Cilegon

Standar Asuhan
Keperawatan
Perinatologi

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HMD


(HYALINE MEMBRAN DISEASE)
No. Dokumen
3/SAK.2009

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman 1

Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Cilegon
Dr. H. Zainoel Arifin, M. Kes
Nip. 140 172 180

A.

PENGERTIAN
HMD adalah penyakit membran yang dikarekan adanya membran yang dominan
pada paru bayi biasanya terjadi pada bayi prematur, bayi HMD tampak normal pada
saat lahir tapi beberapa menit kemudian atau beberapa jam timbul pernapasan ngorok
atau suit yang secara progresif memburuk kecuali di atasi dengan pengobatan

B.

ETIOLOGI
Etiologi dari HMD ini belum diketahui dengan jelas, namun HMD biasa terjadi
pada bayi prematur, bayi dari ibu yang mengalami DM, kelahiran SC, kelahiran < 37
minggu yang mengalami cold stres, asfixia dan riwayat HMD sebelumnya dengan
kelahiran bayi berat 1000 1500 gram

C.

MANIFETASI KUNIS
Gejala terlihat 6 8 jam pertama ekstra uteri
1. Pernafasan cepat (ta kipneu) > 60 x / mnt
2. Retruksi inetr kastal 4 stegnum
3. Dengkur respirator
4. Pernapasan cuping hidung
5. Sianosis sejalan dengan peningkatan hipoksemia
6. Hipotensi sistemik (Pucat perifer, pengisisan kapiler tertunda > 3 4 detik)
7. Penurunan keluaran urine

D.

PATOFISIOLOGI
Surfaktan menurun

Compliance (disteasibilitas) paru

PO2 menurun

Menurun surfaktan menurun

Atelaktasis

Usaha nafas meningkat

Metabolisme anaerob

Menurunnya ventilasi

CO2 menurun

Asidosis
Vasokonstriksi perifer pulmonal

Tekanan darah arteri menurun

Aliran darah paru menurun

Tekanan arteri pulmonal meningkat

Surfaktan menurun
E.

F.

KOMPLIKASI
-

Pneumu thorak

Pneumomediastinum

Patient diktus arterisus (PDA)

Hipotensis

Hipernatermia

Hipoglikemia

Kejang

Retinopathy pada prematur

Infeksi sekunder
PENATALAKSANAAN HMD
Metode yang paling efektif untuk mengurangi morbilitas dan mortalitas dari

HMD adalah mencegah khususnya mencegah persalinan prematur sampai kematanga


paru mampu mensistensi surfaktan yang adequat, estiminasi kematangan paru pada

bayi yang dapat dipercaya, dapat dicapai dengan mengukur konsistensi surfaktan
dalam cairan amnion yang dapat diperoleh dengan cara amniosteisi namun jika sudah
terjadi maka secara umum dilakukan :
-

Pemberian oksigen

Pertahankan suhu lingkungan netral

Pertahankan PO2 dalam batas normal

Cairan parental

Antibiotik

Pemantauan berkesinambungan

Rumah Sakit
Umum Daerah
Kota Cilegon

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HMD


(HYALINE MEMBRAN DISEASE)
No. Dokumen
2/SAK.2009

No. Revisi

Halaman 1

DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan
1.
Pola
nafas
tidak
efektif
berhubungan dengan
defisiensi
surfaktan
ditandai dengan :
- Usia gestasi bayi <
37 minggu
- Terdapat siamosis
pada kuku
- RR > 60 x / mnt
- Retraksi
dada
ringan

Tujuan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan nafas kembali
efektif dalam waktu 2 x 24
jam kriteria hasil :
- Tanda - tanda respirasi
diatas
tidak
ada
(sianosis,
retraksi,
grunting, RR 40 - 60)
- Nafas spontan tanpa alat
bantu O2

2. Tidak efektif bersihkan


jalan
nafas
berhubungan dengan
obstruksi
ditandai
dengan :
- Usia gestasi < 37
minngu
- Bunyi
nafas
adequat
- Retraksi dada dan
dinding dada

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan kepatenan jalan
nafas dapat dipertahankan
dalam waktu 2 x 24 jam
kritesia hasil :
Tanda respirasi
diatas tidak ada
Nafas
dalam
tanpa alat bantu O2

Rencana Tindakan
Posisikan bayi untuk
pertukaran udara yang
optimal, posisi 30 oC
kepala
pada
posisi
menghidu
Observasi ada distres
pernafasan (Frekuensi
nafas, retraksi, sianosis,
grunting)
Tempatkan
bayi
di
inkubator dengan setting
suhu
sesuai
NTE
(Neutral
Termal
Environment)
Lakukan
penghisapan
lendir jika diperlukan
Kaji dada bayi apakah
bunyi nafas bioteral dan
adanya ekspansi
Mengatur posisi bayi
untuk
memeudahkan
drainage
Lakukan
penghisapan
lendir (Suction)
Kaji pepatuhan jalan
nafas tiap jam
Auskultasi kedua lapang
paru

Anda mungkin juga menyukai