Anda di halaman 1dari 34

MENERIMA PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen
001.03.11

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/3

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Menerima pasien baru di ruang rawat inap adalah Proses menerima pasien baru
yang masuk ruang rawat inap melalui poliklinik, IGD, kamar bersalin dan dierec
admation ( langsung dari pendaftaran rawat inap ) atau pindahan dari ruangan
lain.

TUJUAN

1. Terlayaninya semua pasien baru yang masuk ruang rawat inap sesuai
dengan standar.
2. Terbina hubungan saling percaya dengan pasien/keluarga mulai dari
kontak awal
3. Sebagai pedoman dalam penerimaan pasien baru di rawat inap

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat
Keputusan
Direktur
RS
meilia
nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009
tentang
Pengesyahan
standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

Persiapan
1. Bagian pendaftaran rawat inap menghubungi ruang perawatan dan
menginformsikan ada pasien baru yang akan masuk ruangan tersebut,
informasi yang diberikan adalah :
Nama pasien
Umur pasien
Jenis kelamin
Diagmosa medis pasien sesui dengan surat masuk perawatan (RM 19)
Dokter yang merawat
Kelas atau kamar yang dipilih oleh pasien
2. Perawat mengecek kamar pasien mengenai kelengkapan fasilitas sesuai
dengan kelas dan kebersihannya:
a. Tempat tidur dan kelengkapannya
b. Baju pasien ( untuk kelas I, Utama dan VIP )
c. Paket welcome ( sesuai dengan kelas perawatan )
d. AC, TV, dispenser dan kulkas ( sesuai dengan fasilitas masingmasing kelas perawatan )
e. Lampu kamar dan kamar mandi
f. Telepon siap pakai ( untuk kelas I, Utama dan VIP )
g. Nurse call/bell dalam kondisi siap pakai
h. Tiang infus jika dibutuhkan
i. Oksigen jika diperlukan
3. Siapkan status medikal record pasien rawat inap sesuai dengan standar
4. Menghubungi bagian gizi untuk :
a. Gelas dan tutup
b. Teko untuk kelas II dan III atau
c. Termos berisi air putih untuk kelas I dan Utama
d. Tea set untuk VIP

MENERIMA PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP


No. Dokumen
001.03.11

PROSEDUR

No. Revisi
1

Halaman
2/3

5. Menghubungi UGD/Rajal/VK/Pendaftaran Rawat inap alat kesehatan yang


digunakan serta waktu pasien akan diantar ke rawat inap.

Pelaksanaan
1. Pasien diserah terimakan dari perawat UGD/Rajal/VK/Petugas
pendaftaran di depan nurse station
2. Perawat menyambut pasien/keluarga dan memberikan salam terapeutik,
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan:
a. Selamat Pagi, siang, sore, Malam ibu/bapak
b. Selamat datang di RS. Meilia
c. Saya perawat ..........( perawat menyebutkan nama ) akan
membantu bapak/ibu ( bersalaman dengan pasien dan
keluarganya )
d. Saya akan mengantar bapak/ibu ke kamar perawatan
( mengantar pasien/keluarga ke kamar perawatan )
3. Pasien diantar kekamar, dipindahkan ke tempat tidur dibantu oleh
perawat
4. Perawat memperkenalkan pasien baru kepada pasien lain yang sudah
ada terlebih dahulu dikamar tersebut:
Ibu/bapak X, ada teman baru yang menemani ibu/bapak
Semoga ibu/bapak senang dengan kamar ini,bila ada sesuatu yang
diperlukan silahkan hubungi saya dengan bell ini
5. Perawat UGD/Rajal/VK/petugas pendaftaran melakukan serah terima
dengan perawat ruangan lengkap dengan berkas rekam medis pasien
serta identitas pasien ( pelang identitas pasien ), perawat yang menerima
dan menyerahkan menandatangani format serah terima pasien.
6. Melapor ke bagian gizi untuk memesan diet sesuai dengan instruksi
DPJP
7. Perawat mengorientasikan ruangan dan menjelaskan tentang :
a. Telpon untuk menghubungi keluar, operator tekan 0
b. Bell ( nurse call )
c. AC
d. TV
e. Cara mengoperasionalkan tempat tidur
f. Peraturan ruang perawatan
g. Dokter penaggung jawab pasien
h. Perawat yang merawat
i. Hak dan kewajiban pasien:
j. Jadwal pemberian obat
k. Jadwal pemberian makan :
a) Makan pagi pkl 06.00-07.00
b) Snack pagi pkl 09.00-10.00
c) Makan siang pkl 12.00-13.00
d) Snack sore pkl 15.00-16.00
e) Makan malam pkl 17.00-18.00
f) Snack malam pkl 20.00
l. Jadwal mandi :
a) Mandi pagi pkl 05.00-06.00
b) Mandi sore pkl 15.00-16.00
m. Jadwal visit dokter: pukul 06.00 s/d 21.00
n. Tata tertib ruang perawatan
o. Kartu tunggu pasien

MENERIMA PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP


No. Dokumen
001.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
1

Halaman
3/3

8. Perawat melakukan pengkajian, disesuaikan dengan kondisi pasien


untuk mengumpulkan data:
a. Subyektif :
Keluhan yang dirasakan pasien saat ini
b. Obyektif :
a) Kesadaran pasien
b) Tanda-tanda vital
c) BB dab TB
9. Tanyakan pada pasien/keluarga tentang obat-obatan serta hasil
pemeriksaan penunjang yang dibawa dari rumah
10. Perawat menghubungi dokter jaga ruangan untuk memeriksa pasien
11. Dokter jaga ruangan melaporkan hasil pemeriksaan kepada DPJP dan
meminta program terapi selanjutnya
12. Catat dengan jelas dan benar, semua program terpi dokter pada formulir
yang telah disiapkan. Tulis tanggal, jam, jenis terapi dan nama perawat
serta tuliskan instruksi didapat dari mana, bila instruksi via telepon nama
minta tanda-tangan dokter pada saat DPJP visit
13. Tulis identitas pasien pada :
Buku registrasi
Papan tulis di nurse stasion
Papan identitas pasien di tempat tidur pasien.

ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, RM

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

MERUJUK /PINDAH PERAWATAN KE RS LAIN


No. Dokumen
002.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

TUJUAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Prosedur pasien rujuk/pindah ke RS laian adalah Proses mengantarkan /


memindahkan pasien kerumah sakit lain untuk mendapatkan pengobatan lanjutan
sesuai kebutuhan atau sesuai dengan keinginan pasien.
1. Terselenggaranya pelayanan rujukan ke RS lain sesuai dengan prosedur
2. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan rujukan ke RS. lain

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat
Keputusan
Direktur
RS
meilia
nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009
tentang
Pengesyahan
standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

A. Persiapan Alat
Ambulance
Obat-obat emergenci
Ambu-Bag
Oksigen
Tensimeter
Stetoscope
Surat rujukan
B. Persiapan pasien
Berikan penjelasan tentang tindakan tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
Berikan posisi yang aman dan nyaman pada pasien
C. Pelaksanaan
Dokter Penaggung Jawab Pasien ( DPJP ) mengisi surat rujukan pindah
rawat ( RM.31 )
Jika DPJP sedang tidak berada di RS. Meilia maka surat rujukan dapat
didelegasikan kepada dokter ruangan dengan persetujuan DPJP.
Dokter Ruangan atau DPJP menjelaskan kepada pasien/keluarga alasan
mengapa pasien perlu dirujuk dan penjelasan tercatat dalam formulir
penyampaian informasi kepada pasien/keluarga.
DPJP/Dokter umum/perawat menambahkan kalimat rujuk ke RS lain
disamping kata Persetujuan dalam formulir persetujuan tindakan medis
Keluarga/pasien mengisi formulir persetujuan tindakan medis untuk
dilakukan rujuk pindah rawat kerumah sakit lain serta menandatangani
formulit tersebut.
Hubunggi rumah sakit yang akan dituju
Informasikan kepada driver Ambulance bahwa akan ada pasien yang
dirujuk yang memerlukan ambulance

MERUJUK /PINDAH PERAWATAN KE RS LAIN


No. Dokumen
002.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

8. Rapikan administrasi rawat inap meliputi pemakaian alat kesehatan,


obat,retur obat, jasa ( Dokter dan perawat yang akan mengantar ke RS
yang dituju ), Ambulance, jasa konsultasi dan lain-lain.
9. Informasikan ke billing rawat inap bahwa pasien akan rujuk/pindah
perawatan
10. Menginformasikan kekeluarga untuk menyelesaikan administrasi di Billing
rawat inap.
11. Merapikan berkas pasien yang akan dibawa (Hasil-hasil pemeriksaan
penunjang) Menulis dibuku register (pasien rujuk/pindah ke RS lain )
12. Sebelum pasien berangkat, pasien terlebih dahulu diperiksa oleh dokter
jaga ruangan. ( Dokter jaga mempunyai wewenag untuk menentukan
apakah pasien layak/tidak untuk berangkat )
13. Mengantar pasien dan membawa berkas yang diperlukan termasuk surat
rujuk ke ambulance
14. Mendapingi dan mengobservasi pasien selama perjalanan
15. Jika keadaan umum pasien kurang baik atau tidak stabil, rujuk dapat
didampingi oleh dokter umum.
16. Serah terima pasien dengan petugas kesehatan ditempat yang dituju.
ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, RM, Billing,

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PENANGANAN PASIEN MELARIKAN DIRI DARI RUANG PERAWATAN

No. Dokumen
003.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Penaganan pasien melarikan diri dari ruang perawatan adalah suatu prosedur
penanganan kejadian pasien keluar dari ruang perawatan tanpa siizin Dokter
Penaggung Jawab Pasien ( DPJP ) dan tidak menyelesaiakan administrasi
perawatan.

TUJUAN

1. Penaganan kasus pasien melarikan diri dapat deselesaikan dengan baik


2. Sebagai pedoman dalam penaganan kasus pasien yang melarikan diri
dari RS.

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat
Keputusan
Direktur
RS
meilia
nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009
tentang
Pengesyahan
standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1. Perawat memastikan bahwa pasien meninggalkan ruang perawatan tanpa


ijin dari Dokter Penaggung Jawab Pasien ( DPJP ) dengan memeriksa
lingkungan ruang perawatan dan sekitarnya.
2. Melaporkan ke penanggung jawab ruangan (Ka.Tim/Primary Nurse/
Penanggung jawab shift / Nurse On Duty).
3. Perawat melapor ke bagian security kejadian pasien melarikan diri
4. Petugas securyti melakukan pengecekan diseluruh area rumah sakit, jika
ternyata pasien di temukan maka petugas akan mengarahkan pasien
untuk kembali ke ruang perawatan.
5. Namun jika tidak ditemukan oleh petugas diarea rumah sakit maka
petugas securyti akan memberitahukan keruangan yang bersangkutan
dan
perawat/PJ.
Shift/Ka.Tim/Ka.RU/NOD/PJ.Unit
yang
akan
menindaklanjuti masalah tersebut
6. Menghubungi kontak persun yang tercantum dalam status pasien, bila
keluarga pasien ada, meminta keluarga pasien untuk membawa pasien
kembali ke rumah sakit atau menyelesaikan administrasi perawatan.
7. Bila tidak terhubung atau tidak ada kontak persun, maka pihak rumah
sakit dalam hal ini yang diwakili oleh GE, Securyti dan keperawat mencari
alamat yang tertera dalam status pasien pasien
8. Bila ternyata tidak ditemukan pasien di alamat tersebut, maka petugas
meminta surat keterangan kepada RT setempat
9. PJ shift/Ka.Tim/Ka.RU/NOD membuat kronologis kejadian masalah
tersebut

PENANGANAN PASIEN MELARIKAN DIRI DARI RUANG PERAWATAN

No. Dokumen
003.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

10. PJ unit membuat surat pelaporan kejadian pasien melarikan diri kepada
Direktur yang diketahui oleh Wadir Medik dan Keperawatan, dengan
menyertakan Kronologis kejadian serta surat keterangan yang didapat
dari RT setempat.
11. Dalam menyelesaikan masalah tetap menjaga harkat dan martabat serta
privasi pasien.

ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, GE, Billing, Securyti

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PENANGANAN PASIEN PULANG PAKSA


( ATAS PERMINTAAN SENDIRI )
No. Dokumen
004.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Penanganan pasien pulang paksa ( Atas Permintaan Sendiri ) adalah suatu


tindakan dalam rangka menyelesaikan administrasi pasien rawat inap yang
meminta pulang rawat atas permintaan sendiri ataupun keluarga walaupun belum
mendapatkan ijin dari dokter yang merawat dengan alasan yang dapat diterima.

TUJUAN

1. Penaganan Pasien pulang APS dapat terlayanai dengan baik


2. Sebagai pedoman dalam penaganan kasus pasien pulang dengan alasan
APS

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1. Apabila ada pasien/keluarga yang meminta pulang APS maka perawat


penaggung jawab pasien melaporkan kepada Dokter Penaggung jawab
pasien ( DPJP )
2. Selain DPJP, perawat penanggung jawab pasien juga melapor kepada
dokret jaga ruangan dan PJ.Shift/Ka.RU/PJ.Unit
3. Dokter jaga ruangan/perawat memberi penjelasan kepada pasien /
keluarga mengenai kerugian yang akan terjadi bila pulang paksa.
4. Setelah diberikan penjelasan, pasien/keluarga tetap memutuskan untuk
pulang, maka Perawat memberikan formulir Surat Pernyataan Pulang
Atas Permintaan Sendiri (RM.45) untuk diisi dan ditandatangani oleh
pasien / keluarga dan diketahui oleh kepala ruangan dan dua orang saksi
5. Saksi dari dua belah pihak, satu orang perawat ruangan dan satu orang
wakil dari keluarga pasien
6. Jika pasien pulang APS karena tidak puas dengan pelayanan RS.Meilia
maka perawat penanggung jawab pasien memberikan quesioner kepada
pasien/keluarga
untuk
diisi
dan
dilaporkan
kepada
PJ.Shift/Ka.Ru/NOD/PJ.Unit atau customer service jika dibutuhkan
7. PJ. Shift/Ka.Ru/NOD/PJ Unit serta customer servise membantu
menyelesaikan masalah yang dikeluhkan pasien
8. Setelah masalah diselesaikan namun pasien tetap memutuskan untuk
pulang APS maka perawat penanggung jawab pasien merapihkan
administrasi rawat inap
9. Perawat penaggung jawab pasien menyiapkan pasien pulang sesuai
dengan Prosedur Persiapan pasien pulang di Rumah Sakit Meilia.
10. Setelap pasien pulang, perawat melaporkan kembali ke DPJP bahwa
pasien pulang APS
ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, Billing, Farmasi, Laboratorium, radiologi

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PERSIAPAN PASIEN PULANG

No. Dokumen
005.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Persiapan pasien pulang adalah suatu tindakan dalam rangka mempersiapkan


administrasi pasien yang telah dinyatakan boleh pulang oleh dokter penanggung
jawab pasien

TUJUAN

1. Terselenggaranya prosedur pemulangan pasien yang terkoordinir secara


sistematis
2. Administrasi pemulangan pasien terlayani dengan cepat
3. Sebagai pedoman dalam pemulangan pasien rawat inap

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1. Perawat memastikan program dokter sebelum pasien pulang


2. Bila pasien dirawat lebih dari satu dokter, perawat wajib menghubungi
dokter-dokter yang lain
3. Perawat melapor ke billing, gizi, farmasi, radiologi dan laboratorium untuk
konfirmasi pasien diperbolehkan pulang
4. Perawat mempersiapkan obat-obatan yang akan dibawa pulang pasien,
bila obat tidak terpakai diretur ke farmasi, bila pasien mendapatkan terapi
tambahan dari dokter, resep dikirim ke farmasi dan di tulis Rencana
pasien pulang
5. Perawat mengisi formulir pesanan pulang (RM.32 )
6. Perawat mengecek kembali pemakaian medical supply dan alat
kesehatan yang digunakan pasien, kemudian perincian biaya diserahkan
ke bagian billing beserta surat izin pulang yang telah ditanda tangani oleh
dokter/perawat penaggung jawab pasien
7. Perawat mempersiapkan beberapa formulir untuk pulang :
a. Resume medis pasien diberikan dalam bentuk lembar copy berwarna
merah muda (RM.28)
b. Pesanan pulang yang diberikan lembar asli berwarna putih
c. Hasil pemeriksaan penunjang seperti laboratorium ( lembar Copy ),
Foto rontgen, MRI, USG ( lembar copy ) dan lain-lain
d. Surat keterangan sakit (RM.06) yang telah distempel dan ditanda
tangani oleh DPJP/dokter jaga ruangan

PERSIAPAN PASIEN PULANG


No. Dokumen
005.03.11

PROSEDUR
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

15.
16.
17.

UNIT TERKAIT

No. Revisi
1

Halaman
2/2

e. Surat keterangan dirawat yang telah distempel dan ditanda tangani


oleh DPJP/dokter jaga ruangan
f. Surat jaminan/asuransi
Perawat menyiapkan lembar kuesioner kepuasan pasien selama dirawat
Perawat membuat resume keperawatan
Perawat melakukan pengecekkan fasilitas kamar yang digunakan oleh
pasien, apa bila ada kerusakan akibat kelalaian pasien/keluarga,
pasien/keluarga wajib menggantinya.
Pasien diarahkan untuk melunasi pembayaran setelah perawat
mendapatkan konfirmasi dari billing ( untuk pasien jaminan ke billing lantai
3A dan untuk pasien cast ke kasir lantai 1 )
Pasien diperbolehkan pulang apabila pasien telah menyelesaiakan
adminidtrasi dan menyerahkan tanda lunas dari billing.
Perawat melakukan serah terima dengan pasien/kelarga mengenai obatobatan, hasil pemeriksaan penunjang dan formulir yang telah disiapkan di
nurse station atau didalam kamar pasien
Pasien menandatangani formulir pesanan pulang dan resume
keparawatan setelah perawat memberikan penjelasan mengenai terapi
dan penatalaksanaan dirumah. ( Formulir pesanan pulang diberikan
aslinya kepada pasien dan dibawa ketika pasien kontol ke rawat jalan
sedangkan resume keparawatan disimpan kedalam status rekam medik
pasien )
a. Pasien diantar oleh perawat/staf administrasi ruangan ;
b. Pasien yang dapat berjalan sendiri diantar sampai ke lift
c. Pasien yang memakai kursi roda diantar sampai ke lobby utama
d. Pasien yang menggunakan tempat tidur diantar ke pintu samping
depan gudang logistik
Sebelum berpisah dengan pasien perawat/staf administrasi mengucapkan
semoga cepat sembuh dan jangan lupa kontrol ke RS. Meilia
Berkas rekam medis dirapihkan
Perawat melakukan dokumentasi; jam dan tanggal kepulangan pasien
serta perawat yang memulangkan dalam buku register pasien rawat inap.

ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, GE, Billing, Farmasi, Laboratorium, Radiologi

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PENGIRIMAN PASIEN PEMERIKSAAN KELUAR RS.MEILIA

No. Dokumen
006.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Pengiriman pasien keluar RS.Meilia adalah mengirim pasien ke luar RS.Meilia


untuk melakukan pemeriksaan ataupun tindakan sesuai dengan rencana program
DPJP ( Dokter Penanggung Jawab Pasien ) dikarenakan pemeriksaan atau
tindakan tersebut tidak dapat diselenggarakan di RS.Meilia
1. Terselenggaranya prosedur pengiriman pemeriksaan pasien ke luar
RS.Meilia yang terkoordinir secara sistematis
2. Terjalin kerja sama dengan instalasi lain di luar RS.Meilia terkait
pemeriksaan dan tindakan yang belum dapat diselenggarakan di
RS.Meilia
3. Sebagai pedoman pengiriman pemeriksaan pasien ke luar RS.Meilia
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat
Keputusan
Direktur
RS
meilia
nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009
tentang
Pengesyahan
standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan
1. Adanya instruksi pemeriksaan atau tindakan ke luar RS.meilia dari DPJP
2. DPJP atau dokter jaga ruangan menjelaskan kepada pasien/keluarga
mengenai tujuan dan hal-hal yang berkaiatan dengan pemeriksaan atau
tindakan yang akan dikerjakan di RS lain ( penjelasan terdokumentasi )
3. Perawat berkolaborasi dengan DPJP/dokter jaga ruangan mengenai
tempat pemeriksaan/tindakan
4. Setelah tercapai kesepakatan tempat pemeriksaan/tindakan maka
perawat mencari informasi
mengenai biaya serta waktu
pemeriksaan/tindakan ketempat yang akan dituju
5. DPJP/dokter jaga ruangan membuat formulir pengantar permintaan
pemeriksaan/tindakan yang ditujukan ke RS yang telah disepakati
6. Perawat memberikan Format persetujuan tindakan untuk diisi dan
ditandatangani oleh pasien/keluarga disertai dengan besarnya biaya
pemeriksaan/tindakan
7. Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien/keluaga:
a. Pasien jaminan
a) Jika pasien jaminan maka perawat membuat buat surat
persetujuan biaya tindakan/pengobatan ( RM.49) ditanda
tangani oleh dokter ruangan/DPJP dan mengirimnya ke
asuransi atau penjamin melalui Faximeil berkoordinasi
dengan bagian pendaftaran rawat inap

PENGIRIMAN PASIEN PEMERIKSAAN KELUAR RS.MEILIA


No. Dokumen
006.03.11

PROSEDUR

8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

b) Penjamin memberikan persetujuan pemeriksaan/tindakan


dengan memberikan jawaban pada surat persetujuan
tindakan/pengobatan yang dikirim dan mengirim ulang
jawaban tersebut ke RS.Meilia.
c) Setelah mendapatkan persetujuan dari penjamin, perawat
menelpon ulang RS. yang akan dituju untuk memastikan
tanggal, jam dilakukan pemeriksaan/tindakan
b. Pasien Cast
Jika telah mendapatkan persetujan dari pasien/keluarga, perawat
menelpon ulang RS. Yang akan dituju untuk memastikan tanggal,
jam dilakukan pemeriksaan/tindakan
Melakukan koordinasi dengan bagian kendaraan untuk menyiapkan
ambulance sebagai alat transportasi
Ketika akan berangkat, perawat mengecek ulang kelengkapan fomulir
pengantar permintaan pemeriksaan atau tindakan untuk RS yang dituju
Formulir pengantar permintaan pemeriksaan/tindakan terdiri dari; nama
pasien, usia, jenis kelamin, NO.RM, ruang perawatan, jenis
pemeriksaan /tindakan yang diminta,keterangan klinis, DPJP dan tanda
tangan DPJP/dokter jaga ruangan
Sebelum pasien berangkat, pasien terlebih dahulu diperiksa oleh dokter
jaga ruangan. ( Dokter jaga mempunyai wewenag untuk menentukan
apakah pasien layak/tidak untuk berangkat )
Mengantar pasien dan membawa berkas yang diperlukan termasuk surat
pengantar peemeriksaan/tindakan ke ambulance
Mendapingi dan mengobservasi pasien selama perjalanan
Jika keadaan umum pasien kurang baik atau tidak stabil, maka dapat
didampingi
oleh
dokter
umum
selama
pasien
melakukan
pemeriksaan/tindakan keluar.
Selama dalam perjalanan pasien harus selalu dipantau terutama TTV
Pasien dilakukan pemeriksaan
Setelah dilakukan pemeriksaan, perawat dan keluarga menyelesaiakan
administrasi pemeriksaan/tindakan.
Perawat memastikan apakah hasil pemeriksaan sudah selesai atau masih
menunggu, jika masih menunggu lebih dari 1 ( satu ) jam maka hasil akan
diambil oleh driver atau ditunggu oleh keluarga pasien.
Pasien diantar kembali ke RS.meilia
Pasien diantar kembali ke ruang perawatan dan dirapihkan
Perawat membuat pendokumentasian.

ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, GE, Billing, Farmasi, Laboratorium, Radiologi

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PEMASANGAN IDENTITAS PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen
007.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Pemasangan identitas pasien rawat inap adalah suatu tindakan memasang tanda
pengenal berupa gelang paneng ( ID Bracelet ) berisikan identitas pasien berupa
Nama pasien, Umur, No. RM, DPJP, Tanggal masuk rawat ianp yang ditulis oleh
petugas pendaftaran rawat inap.

TUJUAN

1. Terselenggaranya pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien


2. Menghindari terjadinya kesalahan dalam dalam pemberian terapi atau
tindakan
3. Sebagai pedoman pengiriman pemeriksaan pasien ke luar RS.Meilia

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan
A. Persiapan alat

PROSEDUR

1. Paneng/ID braceret yang telah ditulis identitas berupa Nama, Umur,


No.RM, Tanggal masuk, DPJP
2. ID braceret pink untuk pasien dengan jenis kelamin perempuan dan
ID braceret biru untuk pasien dengan jenis kelamin laki-laki
B. Persiapan pasien
1. Berikan penjelasan tentang tindakan, tujuan dan prosedur yang akan
dikerjakan
2. Atur pasien dalam posisi yang aman dan nyaman
C. Pelaksanaan
1. Perawat mengecek apakah penulisan identitas pasien dalam ID
bracelet sesuai dengan inentitas pasien dalam status rekam medis
pasien
2. Jika ada kekeliruan dalam penulisan identitas pasien pada ID
braceret, perawat menginformasikan kepada petugas pendaftaran
rawat inap dan petugas rawat inap akan menulis ulang ID Braceret
baru sesuai dengan identitas yang benar.
3. Perawat melakukan konfirmasi kepada pasien dengan cara
membacakan identitas yang tertulis pada ID braceret dan
menanyakan apakan benar identitas yang dibacakan sudah sesuai
dengan identitas pasien.

PEMASANGAN IDENTITAS PASIEN RAWAT INAP


No. Dokumen
007.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

4. Jika pasien telah membenarkan bahwa identitas tersebut benar


adalah identitasnya, maka perawat memasang ID braceret pada
tangan yang tidak terpasang infus.
5. Perawat melakukan pendokumentasian.

ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, Rekam Medis

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PENANGANAN PASIEN IJIN ( CUTI ) KELUAR RS.MEILIA


No. Dokumen
008.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

No. Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Penanganan pasien ijin ( cuti ) keluar RS.Meilia adalah suatu bentuk penangan
pasien rawat inap yang mengajukan permintaan untuk dapat meninggalkan
RS.Meilia dalam kurun waktu yang telah ditentukan karena suatu alasan yang
penting dan mendesak serta dapat dipertanggung jawabkan.
1. Terselenggaranya pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien
2. Menghindari terjadinya kesalahan dalam dalam pemberian terapi atau
tindakan
3. Sebagai pedoman
3. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
4. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan
1. Permohonan ijin meninggalkan Rumah Sakit dari keluarga dapat
disampaikan ke DPJP ( dokter penanggung jawab pasien ), dokter jaga
ruangan atau perawat
2. Jika permohonan langsung disampaikan keluarga kepada DPJP dan
DPJP menyetujuinya, maka perawat dapat langsung mengurus
permohonan sesuai dengan prosedur
3. Namun jika permohonan disampaikan melalui dokter jaga ruangan atau
perawat ruangan maka :
a. Dokter jaga ruangan memeriksa kondisi pasien dan melaporkan ke
DPJP mengenai permohonan serta kondisi pasien sesuai hasil
pemeriksaan
b. Perawat melaporkan ke PJ Shift/ Ka.Ru/NOD/PJ.Unit akan
permohonan cuti pasien beserta alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4. DPJP mempunyai hak otomoni dalam menentukan persetujuan cuti
pasien
5. Setelah DPJP memberikan ijin maka pasien atau keluarga mengisi Surat
Ijin keluar RS.Meilia (RM.34) serta menandatanganinya
6. Dokter jaga ruangan/DPJP menandatangani surat ijin keluar RS.meilia
sebagai pihak yang mengetahui
7. Kepala Bagian/NOD/Ka.Ru/PJ.Shift menandatangani Surat Ijin Keluar RS.
Melia sebagai pihak yang menerima
8. Kondisi yang dianggab mendesak antara lain ada anggota keluarga
meninggal, pernikahan, urusan dengan pihak ke dua yang didak dapat
diwakilkan oleh siapapun dan lain-lain

PENANGANAN PASIEN IJIN ( CUTI ) KELUAR RS.MEILIA


No. Dokumen
008.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

9. Jika dalam kondisi yang sangat mendesak dan penting, dari hasil
pemeriksaan fisik dokter jaga ruangan atau DPJP ternyata pasien tidak
layak untuk meninggalkan RS. Meilia, pasien dapat ijin meninggalkan
RS.Meilia dengan didampingi oleh TIM Kesehatan yang telah disediakan
oleh RS.Meilia
10. Segala sesuatu yang terjadi diluar RS. Meilia tidak menjadi tanggung
jawab RS. Meilia namun sudah menjadi tanggung jawab pasien/keluarga
11. Pasien harus sudah melunasi Billing perawatan atau tidak dalam kondisi
over limit ketika pasien meninggalkan RS.Meilia
12. Perawat berhak menghubungi pasien jika dalam kurun waktu yang telah
disepakati pasien tidak juga kembali ke RS.Meilia
13. Perawat melakukan pendokumentasian

ICU, VK, IMC

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

MEMINDAHKAN PASIEN ANTAR RUANGAN DI RS.MEILIA


No. Dokumen
009.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

No. Revisi
0

Halaman
1/3

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Memindahkan pasien antar ruangan di RS. Meilia adalah suatu tindakan


memindakkan pasien dari satu ruangan ke ruangan lain, dengan alasan karena
perubahan keadaan pasien atau karena permintaan pasien/keluarga ataupun
penjamin ( perusahaan, asuransi dll )
1. Terselenggaranya koordinasi yang baik antar bagian di RS.Meilia
2. Sebagai pedoman dalam memindahkan pasien antar ruangan di
RS.meilia
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan
1. Pemindakhan pasien antar ruang di RS.Meilia ada beberapa alasan :
a. Karena alasan keadaan pasien, bisa karena perburukan atau
sebaliknya karena perbaikan keadaan pasien.
b. Karena permintaan pasien/keluarga
c. Karena permintaan penjamin
2. Jika karena alasan kondisi perburukan keadaan pasien dirawat inap :
a. DPJP/dokter jaga ruangan menjelaskan kondisi pasien dan
menjelaskan kalau pasien membutuhkan ruangan yang lebih
intensif karena adanya perburukan
b. Keluarga mengisi surat persetujuan tindakan medis pindah ruang
ICU/IMC, menulis nama jelas dan tanda tangan
c. Perawat menambahkan kata pindah Ruang....... sebelum surat
diisi oleh keluarga pasien
d. Dokter jaga ruangan/DPJP menandatangani Surat Persetujuan
Tindakan Medis
e. Saksi diisi oleh kedua belah pihak, satu orang dari pihak
RS.Meilia dan satu orang lainnya berasal dari pihak keluarga
f. Keluarga diminta untuk mengurus admintrasi proses pindah
ruangan ke bagian pendaftaran rawat inap
g. Keluarga akan mendapatkan surat pindah ruangan dari petugas
rawat inap dan menunjukannya kepada perawat/dokter jaga
ruangan
h. Pasien dapat di pindahkan ke Ruang perawatan intensif
(ICU/Intermedit)
i. Bila dalam kondisi Emergency maka setelah penjelasan keluarga
menyetujui pindah ke ruang Intensif maka pasien dapat dikirim
bersamaan dengan keluarga mengurus administrasi pemindahan.

MEMINDAHKAN PASIEN ANTAR RUANGAN DI RS.MEILIA


No. Dokumen
009.03.11

PROSEDUR

No. Revisi
0

Halaman
2/3

3. Jika dalam kondisi perbaikan,dari ruang Intensif ke ruang perawatan


biasa:
a. DPJP/dokter jaga ruangan menjelaskan kondisi pasien dan
menjelaskan kondisi pasien sudah mengalami perbaikan dan
dapat dipindahkan keruang perawatan biasa
b. Keluarga mengisi surat persetujuan tindakan medis: pindah ruang
perawatan, menulis nama jelas dan tanda tangan
c. Perawat menambahkan kata pindah Ruang....... sebelum surat
diisi oleh keluarga pasien
d. Dokter jaga ruangan/DPJP menandatangani Surat Persetujuan
Tindakan Medis
e. Saksi diisi oleh kedua belah pihak, satu orang dari pihak
RS.Meilia dan satu orang lainnya berasal dari pihak keluarga
f. Keluarga diminta untuk mengurus admintrasi proses pindah
ruangan ke bagian pendaftaran rawat inap
g. Perawat ruang intensif membuat surat rujukan pindah rawat
(RM.31) serta menyiapkan semua hasil pemeriksaan penunjang
dan status rekam medis pasien untuk diserah terimakan ke
perawat ruangan.
h. Keluarga akan mendapatkan surat pindah ruangan dari petugas
rawat inap dan menunjukannya kepada perawat/dokter jaga
ruangan
i. Pasien dapat di pindahkan ke ruang perawatan dengan dijemput
oleh perawat ruangan
4. Jika karena alasan permintaan pasien/keluarga :
a. Adanya permintaan dari Keluarga/pasien kepada perawat untuk
pindah ruang perawatan
b. Keluarga diminta untuk mengurus admintrasi proses pindah
ruangan ke bagian pendaftaran rawat inap
c. Perawat ruang membuat surat rujukan pindah rawat (RM.31) serta
menyiapkan semua hasil pemeriksaan penunjang dan status
rekam medis pasien untuk diserah terimakan ke perawat ruangan
yang akan dituju
d. Keluarga akan mendapatkan surat pindah ruangan dari petugas
rawat inap dan menunjukannya kepada perawat/dokter jaga
ruangan
e. Pasien dapat di pindahkan ke ruang perawatan yang dipilih pasien

MEMINDAHKAN PASIEN ANTAR RUANGAN DI RS.MEILIA

No. Dokumen
009.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
3/3

5. Jika karena alasan permintaan dari Penjamin


a. Adanya permintaan dari Penjamin kepada
perawat/petugas
pendaftaran rawat inap untuk pindah ruang perawatan secara
tertulis
b. Perawat/petugas pendaftaran rawat inap menyampaikan
permintaan tertulis penjamin kepada pasien/keluarga
c. Keluarga diminta untuk mengurus admintrasi proses pindah
ruangan ke bagian pendaftaran rawat inap
d. Perawat ruang membuat surat rujukan pindah rawat (RM.31) serta
menyiapkan semua hasil pemeriksaan penunjang dan status
rekam medis pasien untuk diserah terimakan ke perawat ruangan
yang akan dituju
e. Keluarga akan mendapatkan surat pindah ruangan dari petugas
rawat inap dan menunjukannya kepada perawat/dokter jaga
ruangan
f. Pasien dapat di pindahkan ke ruang perawatan yang dipilih pasien

ICU, VK, IMC,RM

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

MENDAMPINGI VISITE DOKTER

No. Dokumen
010.03.11

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Mendampingi visit dokter adalah suatu kegiatan perawat dalam mendampigi Dokter
Penaggung Jawab Pasien dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya diruang perawatan
1. Perkembangan kesehatan pasien terpantau setiap hari
2. Sebagai pedoman dalam mendampingi visite dokter
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. Menyiapkan rekam medis pasien yang akan divisite
2. Menyiapkan perlengkapan visite ( stetoskop, senter, Tongspatel, resep,
formulir laboratorium, formulir radiologi, atau alat kesehatan jika dokter
akan melakukan tindakan ) sesuai dengan kebutuhan pasien
3. Menyiapkan informasi mengenai keluhan-keluhan pasien, hasil pengukuran
tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan penunjang dan hal-hal yang lain.
4. Menyiapkan pasien yang akan diperiksa dan memperkenalkan dokter
kepada pasien untuk kunjungan pertama
5. Merapikan pasien setelah pemeriksaan selesai
6. Mencatat semua instruksi DPJP/dokter jaga ruangan pada saat visite
7. Lakukan klarifikasi jika ada informasi atau instruksi yang kurang atau tidak
jelas ( tidak didepan pasien )
8. Melaksanakan semua instruksi DPJP/dokter jaga ruangan
9. Merapikan alat- alat kesehatan, berkas rekam medis, hasil pemeriksaan
penunjang dan lain-lain setelah visite selesai
ICU, VK, IMC, UGD

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM


No. Dokumen
010.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Permintaan pemeriksaan laboratorium adalah suatu kegiatan permintaan


pemeriksaan laboratorium dari Dokter Penanggung Jawab Pasien/Dokter jaga
ruangan kepada bagian laboratorium dalam rangka penegakkan diagnosa dan
pengobatan pasien.
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang komprehensip
2. Sebagai pedoman dalam permintaan pemeriksaan laboratorium
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. DPJP memjelaskan pemeriksaan laboratorium yang akan dijalani oleh
pasien
2. Adanya permintaan secara tertulis dari DPJP/dokter jaga ruangan untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium pada pasienya, berupa formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium (RM. 116)
3. DPJP/dokter jaga ruangan menulis diagnosa klinis pasien
4. DPJP/Dokter jaga ruangan mencontreng jenis pemeriksaan laboratorium
yang akan diminta, serta menulis nama jelas dan menandatanganinya
5. Perawat melakukan klarifikasi mengenai jenis pemeriksaan yang diminta
6. Perawat melengkapi data data pada formulir Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium
7. Jika DPJP/dokter ruangan meminta pemeriksaan dengan biaya yang mahal
atau pemeriksaan pemeriksaan khusus maka perawat akan menanyakan
harga pemeriksaan kepada petugas laboratorium dan mengimformasikan
kepada keluarga/pasien/penjamin
8. Perawat
akan
meminta
persetujuan
tindakan
kepada
pasien/keluarga/penjamin
9. Setelan ada persetujuan dari pasien/keluarga/penjamin,Perawat mengirim
Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium ke bagian laboratorium
10. Untuk pemeriksaan darah Pertugas laboratorium akan datang ke rawat inap
untuk mengambil sample pemeriksaan sesuai dengan permintaan DPJP
sesuai dengan jam-jam pengambilan darah petugas laboratorium.
11. Jika diluar jam pegambilan darah petugas laboratorium maka perawat yang
harus mengambil sample pemeriksaan
12. Untuk sample selain daran misalnya Urine, Fases, Sputum, Jaringan dan
lain lain maka perawat ruangan yang akan menyiapkan

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM


No. Dokumen
010.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

13. Setelah ada hasil pemeriksaan laboratorium, petugas laboratorium akan


mengantar hasil pemeriksaan ke masing-masing ruangan
14. Perawat memeriksa hasil laboratorium, jika ada hasil yang abnormal,
segera laporkan kepada DPJP/dokter jaga ruangan
15. Hasil laboratorium dimasukan kedalam berkas Rekam Medis pasien
16. Perawat melakukan pendokumentasian
ICU, VK, IMC

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI/USG/CT-SCAN


No. Dokumen
011.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

No. Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Permintaan pemeriksaan radiologi/USG/Ct-Scan adalah suatu kegiatan permintaan


pemeriksaan radiologi dari Dokter Penanggung Jawab Pasien/Dokter jaga ruangan
kepada bagian radiologi dalam rangka penegakkan diagnosa dan pengobatan
pasien.
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang komprehensip
2. Sebagai pedoman dalam permintaan pemeriksaan radiologi
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang pemberlakuan
Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. DPJP memjelaskan pemeriksaan radiologi yang akan dijalani oleh pasien
2. Adanya permintaan secara tertulis dari DPJP/dokter jaga ruangan untuk
dilakukan
pemeriksaan
Radiologi
pada
pasienya,
pemeriksaan
radiologi/USG/Ct-Scan (RM. 84) berupa formulir permintaan
3. DPJP/dokter jaga ruangan menulis keterangan klinis pasien yang akan
dikirim
4. DPJP/Dokter jaga ruangan mencontreng jenis pemeriksaan radiologi yang
akan diminta, serta menulis nama jelas dan menandatanganinya
5. Perawat melakukan klarifikasi mengenai jenis pemeriksaan yang diminta
6. Perawat melengkapi data data pada formulir Permintaan Pemeriksaan
radiologi/USG/Ct-Scan
17. Jika DPJP/dokter ruangan meminta pemeriksaan dengan biaya yang mahal
atau pemeriksaan pemeriksaan khusus maka perawat akan mencari
informasi besarnya biaya pemeriksaan dan mengimformasikan kepada
keluarga/pasien/penjamin
18. Perawat
akan
meminta
persetujuan
tindakan
kepada
pasien/keluarga/penjamin
19. Setelan ada persetujuan dari pasien/keluarga/penjamin,Perawat mengirim
Formulir permintaan pemeriksaan Radiologi/USG/Ct-Scan ke bagian
Radiologi
20. Untuk waktu pelaksanaan pemeriksaan radiologi akan ditentukan oleh
petugas radiologi
21. Petugas radiologi akan menelpon ke bagian rawat inap, agar perawat
mengantar pasien untuk pemeriksaan radiologi
22. Perawat menyiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan dan
mengantarkan pasien kebagian radiologi
23. Perawat mendapingi pasien selama dilakukan pemeriksaan radiologi

PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI/USG/CT-SCAN


No. Dokumen
011.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

7. Namun untuk pemeriksaan yang memakan waktu yang lama, perawat


akan meninggalkan pasien dan petugas radiologi yang akan mendampingi
pasien
8. Setelah selesai pemeriksaan petugas radiologi menelpon perawat
ruangan
9. Perawat mengantar pasien kembali ke ruang perawatan
10. Setelah ada hasil pemeriksaan radiologi, petugas radiologi akan
mengantar hasil ke masing-masing ruangan
11. Perawat memeriksa hasil RADIOLOGI, jika ada hasil yang abnormal,
segera laporkan kepada DPJP/dokter jaga ruangan
12. Hasil laboratorium dimasukan kedalam berkas Rekam Medis pasien dan
menyimpan film radiologi ketempat yang telah disediakan
13. Perawat melakukan pendokumentasian

ICU, VK, IMC, UGD

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

PERMINTAAN KONSUL REHABILITASI MEDIS


No. Dokumen
012.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

No. Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Permintaan konsul rehabilitasi medis adalah suatu kegiatan permintaan


dilakukannya tindakan rehabilitasi medis
dari Dokter Penanggung Jawab
Pasien/Dokter jaga ruangan kepada bagian Rehabilitasi Medisi dalam rangka
pengobatan pasien.
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang komprehensip
2. Sebagai pedoman dalam permintaan konsultasi ke bagian rehabilitasi
medis
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. DPJP memjelaskan Rehabilitasi medis yang akan dijalani oleh pasien
2. Adanya permintaan secara tertulis dari DPJP/dokter jaga ruangan untuk
dilakukan Rehabilitasi Medis, berupa formulir permohonan fisioterapi
( RM....)
3. DPJP/dokter jaga ruangan menulis Diagnosa klinis pasien yang akan dikirim
4. DPJP/Dokter jaga ruangan mencontreng jenis tindakan rehabilitasi medis
yang akan diminta, serta menulis nama jelas dan menandatanganinya
5. Perawat melakukan klarifikasi mengenai jenis pemeriksaan yang diminta
6. Perawat melengkapi data data pada formulir Permintaan fisioterapi
7. Perawat akan mencari informasi besarnya biaya pemeriksaan dan
mengimformasikan kepada keluarga/pasien/penjamin
8. Perawat
akan
meminta
persetujuan
tindakan
kepada
pasien/keluarga/penjamin
9. Setelan ada persetujuan dari pasien/keluarga/penjamin,Perawat mengirim
Formulir permintaan fisioterapi ke bagian fisioterapi
10. Untuk waktu pelaksanaan pemeriksaan fisioterapi akan ditentukan oleh
petugas fisioterapi
11. Petugas fisioterapi akan menelpon ke bagian rawat inap, agar perawat
mengantar pasien untuk tindakan rehabilitasi medis
12. Perawat menyiapkan pasien untuk dilakukan tindakan rehabilitasi medis dan
mengantarkan pasien kebagian Fisioterapi
13. Perawat mendapingi pasien selama dilakukan tindakan fisioterapi

PERMINTAAN KONSUL REHABILITASI MEDIS


No. Dokumen
012.03.11

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Revisi
0

Halaman
2/2

14. Namun untuk pemeriksaan yang memakan waktu yang lama, perawat
akan meninggalkan pasien dan petugas fisioterapi yang akan
mendampingi pasien
15. Setelah selesai pemeriksaan petugas fisioterapi menelpon perawat
ruangan
16. Perawat menulis nama dan menandatangani bukti tindakan fisioterapi,
yang kemudian mengirim bukti fisioterapi tersebut ke Billing rawat inap
17. Perawat mengantar pasien kembali ke ruang perawatan, atur posisi
nyaman untuk pasien
18. Perawat melakukan pendokumentasian

ICU, VK, IMC, UGD

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP


DENGAN KASUS NON BEDAH
No. Dokumen
013.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Maret 2011

Halaman

1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis rawat inap dengan kasus non bedah adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien rawat inap yang tidak dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien non bedah di
rawat inap
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis non pembedahan
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

UNIT TERKAIT

No. Revisi

Anamnesa dan pemeriksaan fisik ( RM.73)


Catatan visite dokter ( RM.72 )
Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
Catatan khusus penderita DM ( RM.67 ) ( Khusus untuk penderita Diabetes )
Kontrol istimewa ( RM.68 ) ( Kuhus untuk pasien yang memerlukan
pengawasan /observasi ketat )
Kardeks Rawat Inap ( RM.66 )
Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
Pengawasan Infus ( RM.69 )
Pengkajian Keperawatan diruang rawat inap ( RM.93 )
Rencana Asuhan Keperawatan ( RM.94 )
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )
Catatan Perkembangan ( RM.95 )
Resume Medis ( RM.28 )
Resume keperawatan ( RM.96 )
Pesanan pulang ( RM.32 )
Surat Keterangan Rawat ( RM.106 )
Surat keterangan ( RM.06 )

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP


DENGAN KASUS BEDAH
No. Dokumen
014.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis rawat inap dengan kasus non bedah adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien rawat inap yang dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien bedah di rawat
inap
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien yang
menjalani pembedahan
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat
Keputusan
Direktur
RS
meilia
nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. Pengajuan Pembedahan ( RM.76 )
2. Data Umum pre dan post operasi ( RM.77 )
3. Instruksi pra bedah/Anestesi ( RM.78 )
4. Formulir persiapan tindakan Anestesi ( RM.102 )
5. Laporan Pembedahan ( RM.79 )
6. Kartu Anestesi ( RM.80 )
7. Persetujuan tindakan medis ( RM.01 )
8. Anamnesa dan pemeriksaan fisik ( RM.73)
9. Catatan visite dokter ( RM.72 )
10. Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
18. Catatan khusus penderita DM ( RM.67 ) ( Khusus untuk penderita Diabetes )
19. Kontrol istimewa ( RM.68 ) ( Kuhus untuk pasien yang memerlukan
pengawasan /observasi ketat )
11. Kardeks Rawat Inap ( RM.66 )
12. Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
13. Pengawasan Infus ( RM.69 )
14. Pengkajian Keperawatan diruang rawat inap ( RM.93 )
15. Rencana Asuhan Keperawatan ( RM.94 )
16. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )
17. Catatan Perkembangan ( RM.95 )
18. Resume Medis ( RM.28 )
19. Resume keperawatan ( RM.96 )
20. Pesanan pulang ( RM.32 )
21. Surat Keterangan Rawat ( RM.106 )
22. Surat keterangan ( RM.06 )
Rekam Medis

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS ICU/IMC


DENGAN KASUS BEDAH
No. Dokumen
015.03.11
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis ICU/IMC dengan kasus bedah adalah suatu proses
pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk pasien
ICU/IMC yang dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien ICU/IMC yang
dilakukan pembedahan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien ICU/IMC
yang dilakukan pembedahan

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

UNIT TERKAIT

Pengajuan Pembedahan ( RM.76 )


Data Umum pre dan post operasi ( RM.77 )
Instruksi pra bedah/Anestesi ( RM.78 )
Formulir persiapan tindakan Anestesi ( RM.102 )
Laporan Pembedahan ( RM.79 )
Kartu Anestesi ( RM.80 )
Persetujuan tindakan medis ( RM.01 )
Anamnesa dan pemeriksaan fisik ( RM.73)
Catatan visite dokter ( RM.72 )
Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
Kardeks ICU/IMC
Pengkajian Keperawatan diruang rawat inap ( RM.93 )
Rencana Asuhan Keperawatan ( RM.94 )
Resume Medis ( RM.28 )
Resume keperawatan ( RM.96 )
Pesanan pulang ( RM.32 )
Surat Keterangan Rawat ( RM.106 )
Surat keterangan ( RM.06 )

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN ICU/IMC

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS ICU/IMC


DENGAN KASUS NON BEDAH
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

1/1

016.03.11

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

TUJUAN

Maret 2011

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis ICU/IMC dengan kasus non bedah adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien rawat inap yang tidak dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien ICU/IMC non
pembedahan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien ICU/IMC
non pembedahan

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik ( RM.73)


2. Catatan visite dokter ( RM.72 )
3. Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
4. Kardeks ICU/IMC
5. Pengkajian Keperawatan diruang rawat inap ( RM.93 )
6. Rencana Asuhan Keperawatan ( RM.94 )
7. Resume Medis ( RM.28 )
8. Resume keperawatan ( RM.96 )
9. Pesanan pulang ( RM.32 )
10. Surat Keterangan Rawat ( RM.106 )
11. Surat keterangan ( RM.06 )

UNIT TERKAIT

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS NEONATUS


No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

1/1

017.03.11

Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

Maret 2011

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

PENGERTIAN

Assembling berkas rekam medis neonatus adalah suatu proses pemilihan dan
penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk bayi baru lahir

TUJUAN

1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk bayi baru lahir


2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis bayi baru lahir

KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik ( RM.73)


2. Catatan visite dokter ( RM.72 )
3. Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
4. Kardeks ICU/IMC
5. Pengkajian Keperawatan diruang rawat inap ( RM.93 )
6. Rencana Asuhan Keperawatan ( RM.94 )
7. Resume Medis ( RM.28 )
8. Resume keperawatan ( RM.96 )
9. Pesanan pulang ( RM.32 )
10. Surat Keterangan Rawat ( RM.106 )
11. Surat keterangan ( RM.06 )

UNIT TERKAIT

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN Rawat Inap

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS PASIEN BERSALIN


No. Dokumen

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis pasien bersalin adalah suatu proses pemilihan dan
penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk pasien bersalin diruang VK
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien persalinan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien persalinan

TUJUAN
KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

UNIT TERKAIT

Catatan persalinan
Catatan visite dokter ( RM.72 )
Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
Persetujuan Tindakan medis
Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
Pengawasan Infus ( RM.69 )
Pengkajian Kebidanan
Catatan Perkembangan ( RM.95 )
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN VK

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS PASIEN SC


No. Dokumen

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis pasien SC adalah suatu proses pemilihan dan
penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk pasien bersalin dengan
tindakan SC diruang VK
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien persalinan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien persalinan

TUJUAN
KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

UNIT TERKAIT

Data Pre dan Post operasi ( RM. 77)


Catatan persalinan
Pengajuan pembedahan ( RM. 76 )
Formulir indikasi SC ( RM. 98 )
Catatan visite dokter ( RM.72 )
Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
Persetujuan Tindakan medis
Kardeks Rawat Inap ( RM. 66 )
Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
Pengawasan Infus ( RM.69 )
Pengkajian Kebidanan
Catatan Perkembangan ( RM.95 )
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN VK

ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS PASIEN GINEKOLOGI DENGAN


TINDAKAN
No. Dokumen

Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN

Maret 2011

No. Revisi

Halaman

1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA

dr. Maridi Kartasasmita, Sp B

Assembling berkas rekam medis pasien ginekologi dengan tindakan adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien genekologi yang dilakukan tindakan diruang VK
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien persalinan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien persalinan

TUJUAN
KEBIJAKAN

1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang


pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan

PROSEDUR

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

UNIT TERKAIT

Pengkajian Dinekologi ( RM. 71 )


Catatan Anestesia
Laporan pembedahan ( RM.79 )
Data Pre dan Post operasi ( RM. 77)
Catatan visite dokter ( RM.72 )
Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
Persetujuan Tindakan medis
Kardeks Rawat Inap ( RM. 66 )
Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
Pengawasan Infus ( RM.69 )
Catatan Perkembangan ( RM.95 )
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )

Rekam Medis

UNIT PENYUSUN VK

Anda mungkin juga menyukai