No. Dokumen
001.03.11
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/3
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Menerima pasien baru di ruang rawat inap adalah Proses menerima pasien baru
yang masuk ruang rawat inap melalui poliklinik, IGD, kamar bersalin dan dierec
admation ( langsung dari pendaftaran rawat inap ) atau pindahan dari ruangan
lain.
TUJUAN
1. Terlayaninya semua pasien baru yang masuk ruang rawat inap sesuai
dengan standar.
2. Terbina hubungan saling percaya dengan pasien/keluarga mulai dari
kontak awal
3. Sebagai pedoman dalam penerimaan pasien baru di rawat inap
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Persiapan
1. Bagian pendaftaran rawat inap menghubungi ruang perawatan dan
menginformsikan ada pasien baru yang akan masuk ruangan tersebut,
informasi yang diberikan adalah :
Nama pasien
Umur pasien
Jenis kelamin
Diagmosa medis pasien sesui dengan surat masuk perawatan (RM 19)
Dokter yang merawat
Kelas atau kamar yang dipilih oleh pasien
2. Perawat mengecek kamar pasien mengenai kelengkapan fasilitas sesuai
dengan kelas dan kebersihannya:
a. Tempat tidur dan kelengkapannya
b. Baju pasien ( untuk kelas I, Utama dan VIP )
c. Paket welcome ( sesuai dengan kelas perawatan )
d. AC, TV, dispenser dan kulkas ( sesuai dengan fasilitas masingmasing kelas perawatan )
e. Lampu kamar dan kamar mandi
f. Telepon siap pakai ( untuk kelas I, Utama dan VIP )
g. Nurse call/bell dalam kondisi siap pakai
h. Tiang infus jika dibutuhkan
i. Oksigen jika diperlukan
3. Siapkan status medikal record pasien rawat inap sesuai dengan standar
4. Menghubungi bagian gizi untuk :
a. Gelas dan tutup
b. Teko untuk kelas II dan III atau
c. Termos berisi air putih untuk kelas I dan Utama
d. Tea set untuk VIP
PROSEDUR
No. Revisi
1
Halaman
2/3
Pelaksanaan
1. Pasien diserah terimakan dari perawat UGD/Rajal/VK/Petugas
pendaftaran di depan nurse station
2. Perawat menyambut pasien/keluarga dan memberikan salam terapeutik,
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan:
a. Selamat Pagi, siang, sore, Malam ibu/bapak
b. Selamat datang di RS. Meilia
c. Saya perawat ..........( perawat menyebutkan nama ) akan
membantu bapak/ibu ( bersalaman dengan pasien dan
keluarganya )
d. Saya akan mengantar bapak/ibu ke kamar perawatan
( mengantar pasien/keluarga ke kamar perawatan )
3. Pasien diantar kekamar, dipindahkan ke tempat tidur dibantu oleh
perawat
4. Perawat memperkenalkan pasien baru kepada pasien lain yang sudah
ada terlebih dahulu dikamar tersebut:
Ibu/bapak X, ada teman baru yang menemani ibu/bapak
Semoga ibu/bapak senang dengan kamar ini,bila ada sesuatu yang
diperlukan silahkan hubungi saya dengan bell ini
5. Perawat UGD/Rajal/VK/petugas pendaftaran melakukan serah terima
dengan perawat ruangan lengkap dengan berkas rekam medis pasien
serta identitas pasien ( pelang identitas pasien ), perawat yang menerima
dan menyerahkan menandatangani format serah terima pasien.
6. Melapor ke bagian gizi untuk memesan diet sesuai dengan instruksi
DPJP
7. Perawat mengorientasikan ruangan dan menjelaskan tentang :
a. Telpon untuk menghubungi keluar, operator tekan 0
b. Bell ( nurse call )
c. AC
d. TV
e. Cara mengoperasionalkan tempat tidur
f. Peraturan ruang perawatan
g. Dokter penaggung jawab pasien
h. Perawat yang merawat
i. Hak dan kewajiban pasien:
j. Jadwal pemberian obat
k. Jadwal pemberian makan :
a) Makan pagi pkl 06.00-07.00
b) Snack pagi pkl 09.00-10.00
c) Makan siang pkl 12.00-13.00
d) Snack sore pkl 15.00-16.00
e) Makan malam pkl 17.00-18.00
f) Snack malam pkl 20.00
l. Jadwal mandi :
a) Mandi pagi pkl 05.00-06.00
b) Mandi sore pkl 15.00-16.00
m. Jadwal visit dokter: pukul 06.00 s/d 21.00
n. Tata tertib ruang perawatan
o. Kartu tunggu pasien
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
1
Halaman
3/3
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A. Persiapan Alat
Ambulance
Obat-obat emergenci
Ambu-Bag
Oksigen
Tensimeter
Stetoscope
Surat rujukan
B. Persiapan pasien
Berikan penjelasan tentang tindakan tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
Berikan posisi yang aman dan nyaman pada pasien
C. Pelaksanaan
Dokter Penaggung Jawab Pasien ( DPJP ) mengisi surat rujukan pindah
rawat ( RM.31 )
Jika DPJP sedang tidak berada di RS. Meilia maka surat rujukan dapat
didelegasikan kepada dokter ruangan dengan persetujuan DPJP.
Dokter Ruangan atau DPJP menjelaskan kepada pasien/keluarga alasan
mengapa pasien perlu dirujuk dan penjelasan tercatat dalam formulir
penyampaian informasi kepada pasien/keluarga.
DPJP/Dokter umum/perawat menambahkan kalimat rujuk ke RS lain
disamping kata Persetujuan dalam formulir persetujuan tindakan medis
Keluarga/pasien mengisi formulir persetujuan tindakan medis untuk
dilakukan rujuk pindah rawat kerumah sakit lain serta menandatangani
formulit tersebut.
Hubunggi rumah sakit yang akan dituju
Informasikan kepada driver Ambulance bahwa akan ada pasien yang
dirujuk yang memerlukan ambulance
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
No. Dokumen
003.03.11
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Penaganan pasien melarikan diri dari ruang perawatan adalah suatu prosedur
penanganan kejadian pasien keluar dari ruang perawatan tanpa siizin Dokter
Penaggung Jawab Pasien ( DPJP ) dan tidak menyelesaiakan administrasi
perawatan.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
003.03.11
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
10. PJ unit membuat surat pelaporan kejadian pasien melarikan diri kepada
Direktur yang diketahui oleh Wadir Medik dan Keperawatan, dengan
menyertakan Kronologis kejadian serta surat keterangan yang didapat
dari RT setempat.
11. Dalam menyelesaikan masalah tetap menjaga harkat dan martabat serta
privasi pasien.
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
005.03.11
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
UNIT TERKAIT
No. Revisi
1
Halaman
2/2
ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, GE, Billing, Farmasi, Laboratorium, Radiologi
No. Dokumen
006.03.11
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
PROSEDUR
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
ICU, VK, IMC, Rajal, IGD, GE, Billing, Farmasi, Laboratorium, Radiologi
No. Dokumen
007.03.11
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Pemasangan identitas pasien rawat inap adalah suatu tindakan memasang tanda
pengenal berupa gelang paneng ( ID Bracelet ) berisikan identitas pasien berupa
Nama pasien, Umur, No. RM, DPJP, Tanggal masuk rawat ianp yang ditulis oleh
petugas pendaftaran rawat inap.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Penanganan pasien ijin ( cuti ) keluar RS.Meilia adalah suatu bentuk penangan
pasien rawat inap yang mengajukan permintaan untuk dapat meninggalkan
RS.Meilia dalam kurun waktu yang telah ditentukan karena suatu alasan yang
penting dan mendesak serta dapat dipertanggung jawabkan.
1. Terselenggaranya pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien
2. Menghindari terjadinya kesalahan dalam dalam pemberian terapi atau
tindakan
3. Sebagai pedoman
3. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
4. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar
prosedur operasional pelayanan keperawatan
1. Permohonan ijin meninggalkan Rumah Sakit dari keluarga dapat
disampaikan ke DPJP ( dokter penanggung jawab pasien ), dokter jaga
ruangan atau perawat
2. Jika permohonan langsung disampaikan keluarga kepada DPJP dan
DPJP menyetujuinya, maka perawat dapat langsung mengurus
permohonan sesuai dengan prosedur
3. Namun jika permohonan disampaikan melalui dokter jaga ruangan atau
perawat ruangan maka :
a. Dokter jaga ruangan memeriksa kondisi pasien dan melaporkan ke
DPJP mengenai permohonan serta kondisi pasien sesuai hasil
pemeriksaan
b. Perawat melaporkan ke PJ Shift/ Ka.Ru/NOD/PJ.Unit akan
permohonan cuti pasien beserta alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
4. DPJP mempunyai hak otomoni dalam menentukan persetujuan cuti
pasien
5. Setelah DPJP memberikan ijin maka pasien atau keluarga mengisi Surat
Ijin keluar RS.Meilia (RM.34) serta menandatanganinya
6. Dokter jaga ruangan/DPJP menandatangani surat ijin keluar RS.meilia
sebagai pihak yang mengetahui
7. Kepala Bagian/NOD/Ka.Ru/PJ.Shift menandatangani Surat Ijin Keluar RS.
Melia sebagai pihak yang menerima
8. Kondisi yang dianggab mendesak antara lain ada anggota keluarga
meninggal, pernikahan, urusan dengan pihak ke dua yang didak dapat
diwakilkan oleh siapapun dan lain-lain
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
9. Jika dalam kondisi yang sangat mendesak dan penting, dari hasil
pemeriksaan fisik dokter jaga ruangan atau DPJP ternyata pasien tidak
layak untuk meninggalkan RS. Meilia, pasien dapat ijin meninggalkan
RS.Meilia dengan didampingi oleh TIM Kesehatan yang telah disediakan
oleh RS.Meilia
10. Segala sesuatu yang terjadi diluar RS. Meilia tidak menjadi tanggung
jawab RS. Meilia namun sudah menjadi tanggung jawab pasien/keluarga
11. Pasien harus sudah melunasi Billing perawatan atau tidak dalam kondisi
over limit ketika pasien meninggalkan RS.Meilia
12. Perawat berhak menghubungi pasien jika dalam kurun waktu yang telah
disepakati pasien tidak juga kembali ke RS.Meilia
13. Perawat melakukan pendokumentasian
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
No. Revisi
0
Halaman
1/3
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
PROSEDUR
No. Revisi
0
Halaman
2/3
No. Dokumen
009.03.11
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
3/3
No. Dokumen
010.03.11
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Mendampingi visit dokter adalah suatu kegiatan perawat dalam mendampigi Dokter
Penaggung Jawab Pasien dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya diruang perawatan
1. Perkembangan kesehatan pasien terpantau setiap hari
2. Sebagai pedoman dalam mendampingi visite dokter
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. Menyiapkan rekam medis pasien yang akan divisite
2. Menyiapkan perlengkapan visite ( stetoskop, senter, Tongspatel, resep,
formulir laboratorium, formulir radiologi, atau alat kesehatan jika dokter
akan melakukan tindakan ) sesuai dengan kebutuhan pasien
3. Menyiapkan informasi mengenai keluhan-keluhan pasien, hasil pengukuran
tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan penunjang dan hal-hal yang lain.
4. Menyiapkan pasien yang akan diperiksa dan memperkenalkan dokter
kepada pasien untuk kunjungan pertama
5. Merapikan pasien setelah pemeriksaan selesai
6. Mencatat semua instruksi DPJP/dokter jaga ruangan pada saat visite
7. Lakukan klarifikasi jika ada informasi atau instruksi yang kurang atau tidak
jelas ( tidak didepan pasien )
8. Melaksanakan semua instruksi DPJP/dokter jaga ruangan
9. Merapikan alat- alat kesehatan, berkas rekam medis, hasil pemeriksaan
penunjang dan lain-lain setelah visite selesai
ICU, VK, IMC, UGD
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
0
Halaman
2/2
14. Namun untuk pemeriksaan yang memakan waktu yang lama, perawat
akan meninggalkan pasien dan petugas fisioterapi yang akan
mendampingi pasien
15. Setelah selesai pemeriksaan petugas fisioterapi menelpon perawat
ruangan
16. Perawat menulis nama dan menandatangani bukti tindakan fisioterapi,
yang kemudian mengirim bukti fisioterapi tersebut ke Billing rawat inap
17. Perawat mengantar pasien kembali ke ruang perawatan, atur posisi
nyaman untuk pasien
18. Perawat melakukan pendokumentasian
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Maret 2011
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Assembling berkas rekam medis rawat inap dengan kasus non bedah adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien rawat inap yang tidak dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien non bedah di
rawat inap
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis non pembedahan
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat Keputusan Direktur RS meilia nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
UNIT TERKAIT
No. Revisi
Rekam Medis
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Assembling berkas rekam medis rawat inap dengan kasus non bedah adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien rawat inap yang dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien bedah di rawat
inap
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien yang
menjalani pembedahan
1. SK Direktur No.134/ RSM/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2008 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RS. Meilia
2. Surat
Keputusan
Direktur
RS
meilia
nomor
009/RSM/DIR/SK/PSPOPK/I/2009 tentang Pengesyahan standar prosedur
operasional pelayanan keperawatan
1. Pengajuan Pembedahan ( RM.76 )
2. Data Umum pre dan post operasi ( RM.77 )
3. Instruksi pra bedah/Anestesi ( RM.78 )
4. Formulir persiapan tindakan Anestesi ( RM.102 )
5. Laporan Pembedahan ( RM.79 )
6. Kartu Anestesi ( RM.80 )
7. Persetujuan tindakan medis ( RM.01 )
8. Anamnesa dan pemeriksaan fisik ( RM.73)
9. Catatan visite dokter ( RM.72 )
10. Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
18. Catatan khusus penderita DM ( RM.67 ) ( Khusus untuk penderita Diabetes )
19. Kontrol istimewa ( RM.68 ) ( Kuhus untuk pasien yang memerlukan
pengawasan /observasi ketat )
11. Kardeks Rawat Inap ( RM.66 )
12. Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
13. Pengawasan Infus ( RM.69 )
14. Pengkajian Keperawatan diruang rawat inap ( RM.93 )
15. Rencana Asuhan Keperawatan ( RM.94 )
16. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )
17. Catatan Perkembangan ( RM.95 )
18. Resume Medis ( RM.28 )
19. Resume keperawatan ( RM.96 )
20. Pesanan pulang ( RM.32 )
21. Surat Keterangan Rawat ( RM.106 )
22. Surat keterangan ( RM.06 )
Rekam Medis
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Assembling berkas rekam medis ICU/IMC dengan kasus bedah adalah suatu proses
pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk pasien
ICU/IMC yang dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien ICU/IMC yang
dilakukan pembedahan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien ICU/IMC
yang dilakukan pembedahan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
UNIT TERKAIT
Rekam Medis
No. Revisi
Halaman
1/1
016.03.11
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
Maret 2011
Assembling berkas rekam medis ICU/IMC dengan kasus non bedah adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien rawat inap yang tidak dilakukan pembedahan
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien ICU/IMC non
pembedahan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien ICU/IMC
non pembedahan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Rekam Medis
No. Revisi
Halaman
1/1
017.03.11
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
Maret 2011
PENGERTIAN
Assembling berkas rekam medis neonatus adalah suatu proses pemilihan dan
penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk bayi baru lahir
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Rekam Medis
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Assembling berkas rekam medis pasien bersalin adalah suatu proses pemilihan dan
penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk pasien bersalin diruang VK
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien persalinan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien persalinan
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
UNIT TERKAIT
Catatan persalinan
Catatan visite dokter ( RM.72 )
Penyampaian informasi kepada pasien/keluarga ( RM.27 )
Persetujuan Tindakan medis
Daftar pemberian obat pasien ( RM.70 )
Pengawasan Infus ( RM.69 )
Pengkajian Kebidanan
Catatan Perkembangan ( RM.95 )
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ( RM.74 )
Rekam Medis
UNIT PENYUSUN VK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Assembling berkas rekam medis pasien SC adalah suatu proses pemilihan dan
penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk pasien bersalin dengan
tindakan SC diruang VK
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien persalinan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien persalinan
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
UNIT TERKAIT
Rekam Medis
UNIT PENYUSUN VK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Maret 2011
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RS MEILIA
Assembling berkas rekam medis pasien ginekologi dengan tindakan adalah suatu
proses pemilihan dan penyusunan formulir-formulir catatan rekam medis untuk
pasien genekologi yang dilakukan tindakan diruang VK
1. Terbentuknya standarisasi berkas rekam medis untuk pasien persalinan
2. Sebagai pedoman dalam menyusun berkas rekam medis pasien persalinan
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
UNIT TERKAIT
Rekam Medis
UNIT PENYUSUN VK