RSUD BANTEN
No. Dokumen
KPR.008
No. Revisi
1
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
17 Desember 2015
Drg.DWI HESTI HENDARTI, M.Kes.
NIP. 19610209 198911 2 001
Postural drainage adalah tindakan pembersihan sekret di jalan nafas
segmen bronkus dengan pengaruh gravitasi.
1. Mobilisasi dan pembersihan sputum
2. Meningkatkan toleransi latihan dan mengembangkan ventilasi
3. Memperbaiki pernafasan menjadi efektif
KEBIJAKAN
SK Direktur No..../ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ ..../ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Bantal dua atau tiga buah
2. Tissue wajah
3. Air satu gelas
4. Sputum pot
5. Baki dan pengalas
Persiapan pasien
1. Beri salam dan perkenalkan diri.
2. Berikan penjelasan tentang tindakan tujuan serta prosedur yang
akan dilakukan
3. Berikan posisi yang aman dan nyaman pada pasien, posisi:
a Bronkus apikal lobus anterior kanan dan kiri atas, pasien duduk
dikursi bersandar pada bantal
b Bronkus apikal lobus posterior kanan dan kiri atas, pasien
duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja
c Bronkus lobus aterior kanan dan kiri, pasien berbaring datar
dengan bantal kecil di bawah lutut
d Bronkus lobus lingual kiri atas, pasien berbaring miring ke
kanan dengan lengan di atas kepala pada posisi trendelenburg,
dengan kaki tempat tidur di tinggikan 30 cm, letakkan bantal di
belakang punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke
atas bantal
e Bronkus lobus kanan tengah, pasien berbaring miring ke kanan,
tinggikan kaki tempat tidur 30 cm, letakkan bantal dibelakang
punggung dan gulingkan pasien seperempat putaran ke atas
bantal
f Bronkus lobus anterior kanan dan kiri bawah : pasien berbaring
terlentang dengan posisi trendelenburg, kaki tempat tidur
ditinggikan 45 sampai 50 cm, biarkan lutut menekuk diatas
bantal
g Bronkus lobus lateral kanan bawah : pasien berbaring miring ke
kiri pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45 sampai 50 cm
h Bronkus lobus lateral kiri bawah : pasien berbaring miring ke
kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45 sampai 50 cm
i
Bronkus lobus superior kanan dan kiri bawah : pasien berbaring
tengkurap dengan bantal di bawah lambung
POSTURAL DRAINAGE
No. Dokumen
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
No. Revisi
1
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan
pengkajian semua bidang paru, data klinis, dan gambaran foto dada
3. Baringkan pasien dalam posisi untuk mendrainase area yang
tersumbat, bantu pasien memilih posisi sesuai kebutuhan
4. Minta pasien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit
5. Selama 10 sampai 15 menit drainase pada posisi ini, lakukan
perkusi dada, vibrasi atau gerakan iga di atas area yang didrainase
6. Setelah drainase pada postur pertama, minta pasien duduk dan
batuk, tampung sekresi yang di keluarkan dalam sputum pot. Bila
pasien tidak dapat batuk, lakukan suction
7. Minta pasien istirahat sebentar bila perlu
8. Minta pasien untuk minum air putih
9. Ulangi tindakan sampai semua area tersumbat yang dipilih telah
terdrainase, setiap tindakan tidak boleh lebih dari 30 sampai 60
menit
10. Ulangi auskultasi dada pada semua bidang paru
11. Cuci tangan
12. Lakukan pendokumentasian; respon pasien, karakteristik sekret
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
FISIOTERAPI DADA
No. Dokumen
0002.23.08
No. Revisi
1
Halaman
1/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
Drg.DWI HESTI HENDARTI, M.Kes.
NIP. 19610209 198911 2 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No..../ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ ..../ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Handuk untuk pengalas
2. Bantal
3. Stetoskop
4. Nierbekken
5. Sputum pot
6. Tissue
7. Minyak sayur bersih/ lotion/ baby oil digosokkan pada punggung
pasien pada daerah tertekan
8. Suction siap pakai
9. Baki dan pengalas
Persiapan pasien
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
3. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (duduk atau
berbaring)
Pelaksanaan
Cek program dokter untuk terapi pengenceran mukus/slem
Cuci tangan
Pastikan tidak ada kontraindikasi pemberian fisioterapi dada atau
pasien baru selesai makan
4. Observasi keluhan pasien mengenai adanya muntah, nyeri dada,
sesak nafas yang meningkat
5. Kaji fungsi pernafasan pasien ( auskultasi paru ), suara nafas, lokasi
dan kekentalan sekret, dan posisikan pasien sesuai area sekret
6. Letakkan pengalas/handuk kecil di lokasi fisioterapi dada
7. Dekatkan tempat penampung sekret ( sputum pot ) dan tissue ke
pasien
8. Lakukan tepukan pada area yang telah ditentukan dengan tangan
telungkup/ membuat rongga sehingga pasien merasa nyaman
9. Lakukan vibrasi (menggerakkan tangan dengan teratur dan cepat)
pada setiap area yang telah ditentukan
10. Anjurkan pasien untuk batuk efektif, atau lakukan penghisapan lendir
untuk pasien yang tidak mampu batuk / tidak sadar
1.
2.
3.
FISIOTERAPI DADA
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0003.23.08
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
Drg.DWI HESTI HENDARTI, M.Kes.
NIP. 19610209 198911 2 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0003.23.08
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
.........
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Mengukur suhu tubuh melalui aksila / ketiak adalah mengukur suhu badan
dengan menggunakan termometer yang ditempatkan di aksila / ketiak.
Mengobservasi tanda vital dan kondisi pasien
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Termometer air raksa / termometer digital
2. Nierbekken
3. Larutan sabun, desinfektan, dan air bersih dalam tempatnya
4. Tissue
5. Sarung tangan
6. Formulir observasi tanda-tanda vital pasien (kardeks rawat inap)
Persiapan Pasien
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri.
2. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
3. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (duduk atau
berbaring)
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Buka pakaian pada bagian lengan pasien
4. Masukkan termometer ke tengah aksila / ketiak, turunkan lengan,
dan silangkan
lengan bawah pasien
5. Pertahankan termometer :
Air raksa selama 5 10 menit
digital, sampai sinyal terdengar atau penunjuk digit terdengar
6. Ambil termometer dan bersihkan menggunakan tissue dengan
gerakan
memutar dari atas ke arah reservoir kemudian buang
tissue ke nierbekken
7. Baca tingkat air raksa atau digitnya
8. Bersihkan termometer dengan dimasukkan ke dalam tempat berisi
air sabun, lap dengan tissue dengan gerakan memutar dari atas ke
arah reservoir, buang tissue ke dalam nierbekken.
9. Masukkan termometer ke dalam larutan desinfektan selama 3 menit,
bersihkan dengan tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah
reservoir dan buang tissue ke dalam nierbekken
10. Masukkan termometer ke dalam air bersih dan keringkan dengan
menggunakan tissue dengan cara memutar dari reservoir ke arah
atas dan buang tissue ke dalam nierbekken
11. Turunkan tingkat air raksa/ kembalikan termometer digital ke skala
awal
12. Simpan termometer ke dalam tempatnya
13. Rapikan pasien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
Halaman
1/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
Drg.DWI HESTI HENDARTI, M.Kes.
NIP. 19610209 198911 2 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Mengukur suhu tubuh melalui rektal adalah mengukur suhu badan dengan
menggunakan termometer yang ditempatkan di rektum.
Mengobservasi tanda vital dan kondisi pasien
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Termometer air raksa / termometer digital
2. Nierbekken
3. Larutan sabun, desinfektan, dan air bersih dalam tempatnya
4. Vaseline / pelumas larut air
5. Tissue
6. Sarung tangan
7. Formulir observasi tanda-tanda vital pasien (kardeks rawat inap)
Persiapan Pasien
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri.
2. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
3. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman :
- dewasa : sims atau miring dan kaki sebelah atas ditekuk ke arah
perut
- bayi/ anak : tengkurap atau terlentang
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan.
3. Buka pakaian yang menutupi bokong pasien
4. Melumasi ujung termometer dengan vaseline sekitar 2.5 3.5 cm
pada pasien dewasa dan 1.2 2.5 cm pada pasien bayi / anak-anak
5. Membuka anus dengan menaikkan bokong atas dengan tangan kiri
(pada pasien dewasa). Jika bayi, tengkurap di atas tempat tidur,
rengangkan kedua bokong dengan jari-jari.
6. Minta pasien menarik napas dalam dan masukkan termometer
secara perlahan ke dalam anus sekitar 3.5 cm (pada pasien dewasa)
dan 1.2 2.5 cm (pada bayi / anak-anak)
7. Pegang termometer di tempatnya selama 2 3 menit (untuk pasien
dewasa) dan 5 menit (pada bayi / anak-anak)
8. Keluarkan termometer dengan hati-hati
9. Bersihkan termometer menggunakan tissue dengan gerakan
memutar dari atas ke arah reservoir kemudian buang tissue ke dalam
nierbekken
10. Baca tingkat air raksa / digitnya
11. Lap area anal untuk membersihkan pelumas atau feses
12. Bersihkan termometer dengan dimasukkan ke dalam tempat berisi
air sabun, lap dengan tissue dengan gerakan memutar dari atas ke
arah reservoir, buang tissue ke dalam nierbekken
No. Revisi
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
1/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
Drg.DWI HESTI HENDARTI, M.Kes.
NIP. 19610209 198911 2 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Mengukur suhu tubuh melalui oral adalah mengukur suhu tubuh dengan
termometer yang ditempatkan ke dalam mulut.
Mengobservasi tanda vital dan kondisi pasien
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Termometer air raksa/ termometer digital
2. Nierbekken
3. Larutan sabun, desinfektan, dan air bersih dalam tempatnya
4. Tissue
5. Sarung tangan
6. Formulir observasi tanda-tanda vital pasien (kardeks rawat inap)
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Minta pasien membuka mulut
4. Tempatkan termometer di bawah lidah pasien, dalam kantung
sublingual lateral ke tengah rahang bawah
5. Minta pasien untuk menahan termometer dengan bibir terkatup dan
hindari penggigitan. Jika pasien tidak mampu menahan termometer
dalam mulut, pegangi termometer.
6. Biarkan termometer di tempat tersebut :
Termometer air raksa, 2-3 menit
Termometer digital, sampai sinyal terdengar dan petunjuk digit
dapat terbaca
7. Keluarkan termometer dengan hati-hati
8.
Bersihkan termometer menggunakan tissue dengan gerakan
memutar dari atas ke arah reservoir kemudian buang tissue ke
dalam nierbekken
9. Baca tingkat air raksa / digitnya
10. Bersihkan termometer dengan dimasukkan ke dalam tempat berisi
air sabun, lap dengan tissue dengan gerakan memutar dari atas ke
arah reservoir, buang tissue ke dalam nierbekken.
11. Masukkan termometer ke dalam larutan desinfektan selama 3 menit,
bersihkan dengan tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah
reservoir dan buang tissue ke dalam nierbekken
12. Masukkan termometer ke dalam air bersih dan keringkan dengan
menggunakan tissue dengan cara memutar dari reservoir ke arah
atas dan buang tissue ke dalam nierbekken
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No..../ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ .../ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Jam tangan dengan jarum detik
2. Formulir observasi tanda-tanda vital pasien (kardeks rawat inap)
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman :
Jika terlentang : letakkan tangan menyilang di dada bawahnya
dengan pergelangan tangan terbuka dan telapak tangan ke bawah
- Jika duduk : tekuk sikunya 90 dan sangga lengan bawahnya di
atas kursi ataiu tangan pemeriksa. Julurkan pergelangan dengan
telapak tangan ke bawah
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Bantu pasien ke posisi terlentang/ duduk
3. Tempatkan dua atau tiga jari tangan pemeriksa di atas lekukan radial
searah ibu jari pada sisi dalam pergelangan tangan pasien
4. Berikan tekanan ringan di atas radius, abaikan denyutan awal
kemudian rilekskan tekanan sehingga denyutan menjadi mudah
dipalpasi
5. Saat denyutan teratur, mulai menghitung frekuensi denyut dengan
menggunakan jam tangan berjarum detik
6. Jika denyut teratur, hitung selam 30 detik dan kalikan hasilnya dengan
2
7. Jika denyut tidak teratur, dan pada pasien yang baru pertama kali
dilakukan
8. pemeriksaan, hitung selama 1 menit penuh
9. Kaji kekuatan, irama, dan kesetaraan denyut
10. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan hasil dan respon pasien pada catatan perawatan
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
MENGHITUNG PERNAPASAN
No. Dokumen
..................
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No...../ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ ..../ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Simple mask ( face mask dan selangnya sesuai kebutuhan dan
ukuran pasien )
2. Humidifier
3. Cairan Aquades
4. Sumber oksigen dan flowmeter
5. Baki dan pengalas
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman ( duduk atau
berbaring )
Pelaksanaan
1. Mengecek program terapi / program dokter
2. Mencuci tangan dan mempersiapkan peralatan
3. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoksia ( sesak napas, sianosis,
retraksi ) dan kebersihan jalan napas, bersihkan bila perlu
4. Hubungkan face mask ke selang oksigen dan ke sumber oksigen
yang sudah dihumidifikasi
5. Cek aliran O2 dengan mendekatkan tangan ke face mask hingga
terasa adanya aliran udara
6. Letakkan face mask hingga menutupi hidung dan mulut pasien
7. Berikan oksigen sesuai program dokter dan pastikan oksigen
mengalir dengan baik ( selang oksigen tidak tertekuk )
8. Evaluasi respon pasien
9. Mencuci tangan
10. Melakukan pendokumentasian ( kecepatan aliran, metode terapi,
status pernafasan dan respon pasien )
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
1/1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Januari 2016
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Nasal kanul berikut selang O2
2. Humidifier dan cairan Aquades
3. Sumber oksigen dengan flowmeter
4. Baki dan pengalas
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (duduk atau
berbaring)
Pelaksanaan
1. Periksa program terapi
2. Cuci tangan
3. Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan sekret pada jalan nafas
4. Sambungkan nasal kanul ke sumber oksigen
5. Buka flowmeter dan tentukan kebutuhan oksigen sesuai dengan
program terapi
6. Cek aliran oksigen dengan mendekatkan punggung tangan ke ujung
nasal kanul sehingga terasa ada aliran udara
7. Letakkan ujung kanul pada lubang hidung pasien dan atur selang
plastik ke kepala pasien atau ke bawah dagu sampai kanul pas
8. Lakukan fiksasi pada kanul di kedua sisi wajah
9. Evaluasi respon pasien (pernapasan, frekuensi nadi)
10. Cuci tangan
11. Lakukan pendokumentasian tindakan (kecepatan aliran, metode
terapi, status pernapasan, dan respon pasien)
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan Alat
Baki berisi :
1. Waskom / kom steril dan pinset steril
2. Masker dan sarung tangan steril
3. Air steril / normal salin
4. Stetoskop
5. Oksigen nasal atau ambubag
6. Handuk / pengalas
7. Kateter suction dengan ukuran sesuai kebutuhan :
1) Neonatus / bayi s/d usia bulan : 6-8 fr
2) 24 bulan : 10 fr
3) 2 th-4 th : 10-12 fr
4) 4-7 th : 12 fr
5) 10-12 th : 14 fr
6) Dewasa : 12-16 fr
8. Penghisapan/ suction portable atau dinding (alat vakum dinding
tekanan)
1) Bayi : 3-5 mmhg10 mmhg
2) Anak-anak : 5-10 mmhg
3) Dewasa : 7-15 mmhg
9. Dengan alat tekanan portabel, (paling sering digunakan)
1) Bayi : 60-100 mmhg
2) Anak-anak : 400-420 mmhg
3) Dewasa : 120-150 mmhg
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pasien sadar dengan gangguan reflek
1. Semi fowler dan kepala miring kesalah satu sisi (penghisapan
melalui oral dengan reflek gag masih berfungsi)
2. Fowler dengan leher ekstensi (pengisapan nasal)
3. Posisi lateral menghadap pada perawat (penghisapan oral / nasal)
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur dan kaji fungsi pernafasan
2. Cuci tangan
3. Tempatkan handuk pada bantal atau dibawah dagu pasien
4. Pilih tekanan dan tipe unit penghisapan sesuai kebutuhan
5. Tuangkan air steril / normal salin ke dalam wadah / kom
6. Kenakan sarung tangan steril pada tangan dominan
7. Dengan tangan non dominan sambungkan kateter suction dengan
mesin suction
8. Dengan tangan dominan jepit kateter suction dengan pinset dan cek
kepatenan suction dengan menghisap cairan di kom teril
9. Perkirakan jarak faringeal dengan mengukur jarak antara daun
telinga sampai ujung hidung
10. Anjurkan pasien untuk menarik nafas panjang dan dalam beberapa
kali (5x) atau memberi oksigen (orofaringeal) dengan baging 3-5 kali
11. Masukkan kateter perlahan kesalah satu lubang hidung, biarkan
tubing terbuka (bila ada hambatan jangan lakukan penghisapan)
12. Lakukan penghisapan dengan menutup tubing lalu tarik keluar
selang dengan cara memutar selama 10-15 detik
13. Bilas kateter dengan memasukkan larutan sterillum
14. Sebelum memasukkan ulang kateter suction biarkan pasien istirahat
selama 30 detik atau beri pasien kesempatan bernafas selama 3-5
kali
15. Ulangi pengisapan seperti diatas
16. Lakukan pengisapan sekret pada daerah mulut / dibawah lidah
setelah pengisapan orofaring atau nasofaring
17. Cuci mulut pasien
18. Lepaskan kateter suction dari alat, buang atau bila akan dipakai
kembali rendam dengan desinfektan
19. Rapikan pasien dan pastikan dalam poisi nyaman
20. Cuci peralatan dan rendam kateter suction dengan desinfektan
21. Cuci tangan
22. Lakukan pendokumentasian (jumlah, warna, konsitensi, bau sekret
dan respon pasien)
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan Alat
Baki berisi :
1. Waskom / kom steril dan pinset steril
2. Masker dan sarung tangan steril
3. Air steril / normal salin
4. Stetoskop
5. Oksigen nasal atau ambubag
6. Handuk / pengalas
7. Kateter suction dengan ukuran sesuai kebutuhan
1) Neonatus / bayi s/d usia bulan : 6-8 fr
2) 24 bulan : 10 fr
3) 2 th-4 th : 10-12 fr
4) 4-7 th : 12 fr
5) 10-12 th : 14 fr
6) Dewasa : 12-16 fr
8. Penghisapan / suction portable atau dinding (alat vakum dinding
tekanan)
1) Bayi : 3-5 mmhg10 mmhg
2) Anak-anak : 5-10 mmhg
3) Dewasa : 7-15 mmhg
9. Dengan alat tekanan portabel, (paling sering digunakan)
1) Bayi : 60-100 mmhg
2) Anak-anak : 400-420 mmhg
3) Dewasa : 120-150 mmhg
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Hidupkan mesin suction dan dicoba apakah alat tersebut
menghisap dengan baik atau tidak dnegan cara menghubungkan
konvektor Y pada slang dari botol
2. Siapkan peralatan disamping tempat tidur dan kaji fungsi
pernafasan
3. Cuci tangan
4. Hubungkan suction kateter dengan konektor Y atau T
PENGHISAPAN SEKRESI DARI TRAKEA PADA PASIEN DENGAN
TRAKHEOSTOMI
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Mengatasi bronchospasme
Menghancurkan dan memudahkan keluarnya sputum
Mengobati peradangan pada saluran pernafasan
Menurunkan hiperalisivasi bronkus
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan Alat
Baki berisi :
1. Kertas tissue
2. Tempat sputum
3. Nierbekken
4. Alat nebulizer lengkap.
5. Obat-obat yang akan digunakan sesuai program dokter
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
Pemakaian inhaler aerosol
1. Inhaler aerosol dikocok lebih dahulu agar obat homogen, lalu
tutupnya dibuka
2. Anjurkan pasien untuk menunggu, kemudian dilakukan maksimal
ekspirasi pelan-pelan
3. Mulut inhaler ditekan diantara kedua bibir, lalu katupkan kedua bibir
pada waktu yang sama korester ditekan untuk mengeluarkan obat
tersebut
4. Tahan nafas sampai 10 detik
5. Prosedur tadi dapat diulang setelah 30 detik 1 menit kemudian
tergantung dosis yang diberikan oleh dokter
Inhalasi uap/obat
1. Siapkan alat nebulizer buka tabung untuk mengisi obat sesuai
program dokter misalnya : ventolin 1 cc, bisolvon 1 cc, NaCl 2 cc
lalu tabung di tutup, masker oksigen dipasang
2. Tekan tombol on of
3. Jelaskan pada pasien untuk menghirup uap obat melalui hidung
tahan 5 detik keluarkan nafas melalui mulut
4. Lakukan hingga obat dalam tabung habis
5. Setelah selesai anjurkan pasien untuk mengeluarkan dahak /
sputum
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
Halaman
2/2
PERAWATAN TRAKHEOSTOMI
No. Dokumen
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan Alat
1. Handuk
2. Alat penghisap trakheostomi
3. Kotak peralatan trakheostomi steril, bila tersedia (pastikan semua
alat yang tidak terdapat dalam kotak ditambahkan)
4. Kasa
5. Hidrogen peroksida (H202)
6. Normal salin
7. Kapas berujung steril / lidi kapas steril
8. Balutan tracheostomi steril (balutan digulung)
9. Kom steril
10. Sikat kecil steril
11. Pita / kassa gulung atau pengikat trakeaostomi
12. Gunting
13. Sarung tangan / sarung tangan steril 2 pasang
14. Baju pelindung ( APRON)
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Letakan pengalas handuk diatas dada pasien
2. Lakukan penghisapan trakheostomi dan lepaskan balutan kotor
trakheostomi (sebelum melepas sarung tangan waktu melakukan
pengisapan)
3. Dekatkan peralatan yang telah disiapkan ke sisi pasien
4. Buka kotak trakheostomi, kassa steri dengan tehnik steril, tuangkan
normal salin dan H202 pada kom steril, siapkan kapas lidi steril, dan
kassa steril yang kering dan siapkan tali / pita trakheostomi
5. Pasang sarung tangan steril (pertahankan tangan dominan tetap
steril)
6. Lepaskan oksigen dari trakheostomi bila pasien memakai oksigen
7. Lepaskan kanule bagian dalam masukkan ke dalam kom yang berisi
H202 dengan tangan non dominan
8. Pasang kembali oksigen trakheostomi pada kanule luar bila pasien
diindikasikan memakai oksigen.
9. Dengan cepat cuci kanule dengan sikat steril sampai bersih
kemudian bilas dengan normal salin
PERAWATAN TRAKHEOSTOMI
No. Dokumen
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
Melatih napas dalam dan batuk efektif adalah bentuk latihan napas yang
terdiri atas pernapasan abdominal (diafragma) dan pursed lip breathing
serta latihan batuk untuk mengeluarkan sekret
1.Mengurangi retensi / penumpukan sputum
2.Meningkatkan bersihan jalan napas dan pengembangan paru
3.Meningkatkan rasa nyaman
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan Alat
1. Bantal 2- 3 buah
2. Tempat sputum dengan desinfektan (chlorine 0,5%)
3. Handuk pengalas
4. Tissue
5. Nierbekken
Persiapan pasien
1. Beritahu keluarga tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (semi fowler/ fowler)
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Kaji fungsi pernapasan pasien, adanya penumpukan sputum dan
hasil analisa gas darah dan letakkan handuk pengalas di atas dada
pasien
3. Latih pasien melakukan napas dalam dan batuk efektif dengan
menarik napas melalui hidung dan keluarkan dari mulut dengan mulut
dibulatkan (pursed lip) 2 sampai 3 kali
4. Tarik napas dalam tahan 1 2 detik kemudian batukkan dengan kuat
menggunakan otot perut
5. Jika pasien dengan potensial kolap alveolus, batukkan dengan
kekuatan sedang saat ekspirasi
6. Jika pasien post pembedahan batukkan dengan menahan area insisi
menggunakan tangan / bantal
7. Ulangi latihan 2 3 kali jika tidak ada indikasi
8. Buang sputum pada tempat sputum yang telah disediakan dan
keringkan mulut dengan tissue, buang tissue ke dalam nierbekken
9. Rapikan pasien dan peralatan
10. Cuci tangan
11. Dokumentasikan : jumlah, warna dari sputum, dan respon pasien
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan Alat
1. Swab alcohol
2. Spuit 3 cc
3. Heparin 10.000 ui/ml sebanyak 0,5 ml
4. Plester
5. Kassa steril
6. Sarung tangan bersih
7. Karet / gabus
8. Bantal
Persiapan pasien
1. Beritahu keluarga tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
2. Letakkan tangan pasien pada permukaan yang rata dengan posisi
telapak tangan menengadah dan diganjal bantal
3. Tekan kedua arteri (arteri radialis dan arteri ulnaris) dengan kedua
jari (jari telunjuk dan jari tengah) selama beberapa detik
4. Anjurkan pasien untuk mengepal dan melepaskan kepalannya
berulang-ulang hingga permukaan kulit tangan tampak pucat
5. Lepaskan tekanan pada arteri ulnaris dan nilai kembali permukaan
kulit dalam 5-15 detik. Bila kulit kembali memerah seperti sediakala
maka tes allen positif dan pungsi arteri dapat dilakukan. Jika
pengisian arteri ulnaris buruk atau tidak terjadi pengaliran darah lagi
maka tes allen negatif dan jangan melakukan pungsi pada tangan
tersebut, coba tangan yang lain.
6. Letakkan arteri radialis searah dengan ibu jari, gunakan jari tangan
dan telunjuk tangan kiri untuk menentukan ukuran, dalam dan arah
arteri radialis. Jangan gunakan ibu jari karena ujung ibu jari juga
berdenyut.
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Mengukur cairan masuk dan keluar adalah menghitung cairan yang masuk
melalui oral, parenteral, NGT dan cairan yang keluar melalui urine,
muntah, drain, feses, pernapasan dan keringat (Incessible Water Loss /
IWL)
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Gelas ukur
2. Kardeks rawat inap (formulir observasi cairan masuk dan keluar)
3. Bahan yang akan diukur
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Tentukan jam permulaan pencatatan sampai akhir pencatatan (shift
pagi jam 07.00 14.00, shift sore jam 14.00 21.00, dan shift
malam jam 21.00 07.00)
2. Tentukan cairan IWL pasien (berdasarkan berat badan pasien)
3. Cuci tangan
4. Jumlahkan cairan yang diminum pasien (melalui oral / parenteral /
NGT), cairan infus atau tranfusi (bila ada) yang merupakan cairan
masuk (dilakukan pershift)
5. Catat semua hasil pada kardeks rawat inap (dilakukan pershift)
6. Ambil gelas ukur dan tuangkan urine ke dalam gelas ukur, muntah /
drain (bila ada) dilakukan pershift
7. Rapikan pasien dan peralatan
8. Cuci tangan
9. Perawat dinas malam menghitung jumlah cairan masuk dan keluar
selama 24 jam dengan menjumlahkan secara kumulatif hasil
penghitungan pada shift pagi sore malam
10. Hitung balance cairan masuk dan keluar dengan cara jumlah cairan
masuk
selama 24 jam dikurangi dengan jumlah cairan keluar
ditambah IWL selama 24 jam
11. Catat hasil yang didapat pada kardeks rawat inap dan
dokumentasikan pada catatan perawatan
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0018.23.08
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Ambil sample darah vena sebanyak 5 cc darah beku
2. Botol kecil yang bersih
3. Spuit 5 cc
4. Formulir permintaan darah
5. Tranfusi set
6. Cairan infus NaCl 0,9%
7. Sarung tangan
8. Pengalas
9. Nierbekken
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Sample darah dan formulir permintaan darah diserahkan ke
bank darah
2. Bila darah yang diperlukan untuk transfusi tersebut sudah ada,
lakukan pemasangan infus dengan cairan NaCl 0,9%
3. Ukur suhu tubuh pasien
4. Lakukan double cek dengan sejawat tentang : kesesuaian gol
darah (nama pasien, nomor bag, gol darah, stosel dalam bag)
5. Lakukan pencampuran darah agar homogen dengan cara
menggoyang goyangkan bag darah secara hati hati agar
darah tidak rusak.
6. Beri premidikasi sesuai program jika ada indikasi
7. Pastikan tetesan sudah lancar; pindahkan infus NaCl 0,9% ke
bag darah (sebelumnya pakai sarung tangan)
8. Atur tetesan darah sesuai dengan program
9. Berikan tranfusi darah sampai jumlah yang telah ditentukan
10. Lakukan spooling dengan cairan NaCl 0,9%
11. Lakukan pemeriksaan Hb post tranfusi setelah 6 - 8 jam
pemberian tranfusi
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Selang NGT sesuai kebutuhan
2. Kateter tip / syringe besar ( 50 100 CC)
3. Jelly
4. Stetoskope
5. Plester
6. Penutup ujung NGT
7. Sarung tangan / sarung tangan steril / bersih
8. Tissue
9. Nierbekken
10. Pengalas / handuk kecil
11. Kom berisi normal salin / aquades
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
2. Kaji rongga mulut dan hidung, bersihkan jika ada kotoran
3. Kaji keadaan umum pasien, jika hipoksia tinggikan pemberian
oksigen 100% (10 L/mnt) selama 1 2 mnt
4. Ajarkan pasien menarik napas dalam saat selang dimasukkan dan
menelan saat selang berada di mulut
5. Siapkan plester dengan panjang 10 cm, pasang handuk / pengalas
diatas dada pasien
6. Pakai sarung tangan
7. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan (dari ujung hidung ke
telinga, lalu lanjutkan sampai processus xipoideus) beri tanda
panjang selang yang sudah diukur
8. Beri jelly kurang lebih 10 cm dari ujung selang NGT
9. Anjurkan pasien untuk relaks dan bernapas normal, masukkan
selang perlahan tapi tegas melalui hidung (jangan masukkan
selang secara paksa jika ada hambatan, dan keluarkan secara
perlahan, serta ulangi pemasangan melalui lubang hidung yang lain)
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
1/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
Mengetahui berat badan dan perkembangannya
Menentukan status nutrisi pasien
Menentukan status cairan pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
Timbangan badan
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Anjurkan pasien untuk memakai baju yang tidak tebal dan melepas
sandal / sepatu
3. Bantu pasien naik ke timbangan
4. Atur rasio berat
5. Untuk mengukur tinggi badan, anjurkan pasien untuk berdiri tegak di
atas timbangan
6. Bantu pasien turun dari timbangan
7. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
8. Cuci tangan
9. Lakukan dokumentasi hasil yang didapatkan
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
No. Revisi
0
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Memberikan makanan dan minuman pada pasien yang tidak dapat makan
dan minum sendiri adalah memberikan makan dan minum secara oral
pada pasien yang belum dapat melakukannya sendiri
TUJUAN
Memberikan makan dan minum kepada pasien sesuai dengan kebutuhan / dietnya
Mengobservasi intake pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas minum, serbet)
2. Makanan dan minuman yang sudah disiapkan
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (posisi kepala lebih
tinggi dari badan)
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Bentangkan serbet di bawah dagu pasien
3. Tawari pasien minum, jika perlu gunakan sedotan
4. Beri tahu pasien jika makanan panas / dingin, anjurkan untuk
mencicipi makanan terlebih dahulu
5. Suapkan makanan sedikit demi sedikit untuk menghindari tersedak
sambil berkomunikasi dengan pasien
6. Setelah selesai makan, beri pasien minum, dilanjutkan dengan
pemberian obat
7. Bersihkan mulut pasien dan sekitarnya
8. Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempat semula
9. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
10. Cuci tangan.
11. Lakukan dokumentasi hasil yang diperoleh
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
Mengosongkan kandung kemih pada pasien penurunan kesadaran / koma
Mengosongkan kandung kemih pada pasien inkontinensia
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Direktur No......./ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Kondom sesuai kebutuhan (ukuran S, M, L)
2. Urin bag lengkap dengan selangnya
3. Pengalas
4. Selimut mandi
5. Plester
6. Gunting
7. Perban untuk menggantung urin bag
8. Sarung tangan bersih
9. Kapas sublimat
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Tutup horden / pasang sampiran
3. Gunakan sarung tangan
4. Lepaskan pakaian bawah, pasang selimut mandi, dan buka hanya
pada daerah genitalia saja
5. Lakukan perineal hygiene
6. Buka urin bag (hati hati pertahan sterilitas urin bag)
7. Dengan tangan nondominan pegang batang penis, tangan dominan
memegang kondom dengan perlahan masukan kondom pada batang
penis
8. Sisakan kira kira 2,5 cm 5 cm ruang antara glan penis dan ujung
kondom
9. Pasang perekat elastis dan perekat hanya menyentuh kantong
kondom
10. Hubungkan selang bag dengan ujung kondom kateter
11. Gantungkan urin bag pada sisi tempat tidur, pastikan urin bag sejajar
antar sisi kiri dan kanan
12. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
13. Rapikan peralatan
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan: waktu pemasangan, jumlah urin, karakteristik urin,
respon pasien
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Komite Keperawatan
No. Dokumen
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/4
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
KATETERISASI URINE PADA WANITA
Persiapan alat
1. Sarung tangan bersih
2. Sarung tangan steril
3. Duk L steril
4. Larutan pembersih antiseptik
5. Kapas
6. Pinset
7. Indwelling catheter/ douwer catheter
8. Spuit 10 ml
9. Kom
10. Jelly
11. Urine Bag
12. Plester
13. Selimut mandi
14. Pengalas
15. Nierbekken
16. Handuk mandi
17. Waslap
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pasang scherm / tutup horden
3. Lepas pakaian bagian bawah
4. Bantu pasien pada posisi rekumben dorsal (terlentang dengan lutut
fleksi). Minta pasien untuk merilekskan pahanya sehingga
memudahkan rotasi eksternal. Jika pasien tidak dapat
mengabduksikan tungkainya pada sendi pinggul (mis. Artritis sendi)
baringkan pasien pada posisi sims (miring) dengan tungkai atas
fleksi pada lutut dan pinggul
No. Dokumen
No. Revisi
0
Halaman
2/4
RSUD BANTEN
PROSEDUR
RSUD BANTEN
PROSEDUR
No. Dokumen
0028.23.08
No. Revisi
0
Halaman
3/4
10. Jelly
11. Urine Bag
12. Plester
14. Selimut mandi
15. Pengalas
16. Nierbekken
17. Handuk mandi
18. Waslap
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pasang scherm / tutup hordeng
3. Lepas pakaian bagian bawah , dan tutup bagian badan yang
terbuka dengan selimut
4. Bantu pasien untuk posisi terlentang dengan paha agak abduksi
5. Selimuti pasien dengan selimut mandi dan tutup ekstremitas bawah
dengan selimut tidur, hanya memajankan bagian genitalia
6. Pasang pengalas dan tempatkan handuk mandi di bawah genitalia
7. Gunakan sarung tangan bersih dan cuci perineum dengan sabun
dan air. Pada pria yang tidak disirkumsisi, yakinkan untuk meretraksi
(menarik) prepusium untuk membersihkan meatus uretral
8. Angkat perlak dan lepaskan sarung tangan
9. Gunakan sarung tangan steril
10. Pasang duk L di atas paha pasien tepat di bawah penis dengan
posisi lubang duk di atas penis
11. Dengan tangan nondominan, regangkan prepusium pria yang tidak
disirkumsisi. Pegang penis pada batang tepat di bawah glans.
Regangkan meatus uretra di antara ibu jari dan telunjuk.
Pertahankan tangan dominan pada posisi ini selama prosedur
12. Dengan tangan dominan anda, ambil kapas dan bersihkan penis
dengan gerakan melingkar dari meatus bawah ke dasar glabs.
Ulangi sebanyak dua kali dengan kapas yang bersih
13. Buka catheter, jaga catheter tetap dalam kondisi steril
14. Dengan tangan dominan anda, ambil catheter 7.5 10 cm. Pegang
ujung catheter, gulung di telapak tangan dominan anda.
15. Berikan gelly pada dasar ujung catheter 2.5 5 cm
16. Angkat penis pada posisi tegak terhadap tubuh pasien dan terapkan
traksi ringan
17. Minta pasien untuk menarik napas dalam dan dengan perlahan
masukkan catheter melalui meatus. Masukkan catheter 17.5 23
cm pada orang dewasa dan 5 7.5 cm pada anak-anak, atau
sampai urine keluar dari ujung catheter, lalu tampung pada
nierbekken. Jika terasa tahanan, tarik catheter, jangan paksakan
mendorongnya ke dalam uretra. Jika urine tampak keluar, dorong
Catheter
18. Turunkan penis dan pegang catheter dengan kuat pada tangan
nondominan
19. Lepaskan prepusium di atas glans. Hubungkan ujung catheter ke
urine bag.
20. Dengan tangan dominan, hubungkan spuit ke port injeksi pada
ujung catheter, dan secara perlahan injeksikan sejumlah larutan
No. Dokumen
No. Revisi
0
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Halaman
4/4
Komite Keperawatan
PERAWATAN KOLOSTOMI
No. Dokumen
No. Revisi
1
Halaman
1/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
stoma
dan
TUJUAN
Untuk membersihkan stoma dari feses dan debris dan mengurangi bau
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Colostomi bag
2. Kapas kering / tissue
3. Satu pasang sarung tangan bersih
4. Kassa steril
5. Wash bensin
6. Plester
7. Gunting
8. Nierbekken
9. Set ganti balutan
10. Cairan NaCl 0.9%
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Nierbekken didekatkan ke tubuh pasien
4. Buka colostomi bag dengan wash bensin dengan hati-hati
5. Letakkan colostomi kotor ke dalam nierbekken
6. Bersihkan stoma dan kulit sekitar dengan cairan NaCl 0.9%
7. Keringkan kulit disekitar stoma bila perlu beri salp Zein atau sesuai
program
8. Pasang / rekatkan colostomi bag dengan hati hati
9. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
10. Bereskan alat-alat dan buang kotoran pada sampah medis
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan
tindakan keperawatan dan hasilnya (respon
pasien)
PERAWATAN KOLOSTOMI
No. Dokumen
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
2. Verband / mitela
3. Gunting
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Petugas kesatu mengangkat daerah yang akan dipasang bidai,
petugas kedua meletakkan bidai melewati dua persendian anggota
gerak (Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan
lokasi patah tulang)
3. Petugas kesatu mempertahankan posisi, sementara petugas ke
dua mengikat bidai dengan verband/ metela
4. Atur posisi pasien seperti semula dan senyaman mungkin
5. Cuci tangan
6. Lakukan dokumentasi tindakan keperawatan dan hasilnya
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Manset restrain
2. Beberapa petugas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Beri obat - obatan sedative (sesuai dengan instruksi dokter)
3. Letakkan manset restrain disekitar anggota gerak / ekstremitas
4. Ikatan tali / pita restrain pada sisi tempat tidur / kursi
5. Ikatkan kancing atau kuncinya agar mudah dilepaskan dengan
cepat
6. Pastikan restrain terpasang dalam garis horizontal dan pertahankan
kelurusan tubuh pasien dengan baik
7. Observasi posisi restain dan adanya tanda-tanda bendungan / 8
jam
8. Cuci tangan
9. Lakukan pendokumentasian : respon pasien
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
PROSEDUR
Halaman
2/2
2. Posisi Miring
a. Tempat tidur datar, letakan pasien di pinggir ( sisi yang
berlawanan dengan arah miring pasien ) dengan posisi
supine ( terlentang / datar )
b. Posisi perawat berada pada arah pasien akan dimiringkan
c. Letakan tangan pasien yang jauh dari perawat ke dada
dan tangan yang dekat perawat lurus depan badan pasien.
d. Letakan kaki pasien yang jauh dari perawat menghilang
diatas kaki lainnya.
e. Tempatkan tangan perawat di bokong dan bahu pasien,
tarik badan pasien sehingga menjadi posisi miring.
f. Fleksikan lutut kaki diatas, letakan bantal dibawah kepala,
sangga tangan dan kaki mulai dari lutut hingga tumit.
g. Sokong belakang punggung pasien dengan bantal
3. Posisi Trendelenburg
a. Atur tempat tidur datar, posisikan pasien supine / datar
b. Lakukan tindakan sama dengan posisi miring, hanya
miringkan pasien sampai posisi agak tengkurap.
c. Tarik tangan yang ada di bawah tubuh lebih belakang
d. Letakan bantal di bawah kepala, sangga tangan dan kaki
mulai dari lutut hingga tumit.
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
Halaman
2/2
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Merawat gigi palsu adalah tindakan membersihkan dan merawat gigi palsu
yang dapat ditanggalkan/ dilepas
Menjaga supaya gigi palsu tetap bersih dan terpelihara
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Mangkok
2. Gelas berisi air bersih,
3. Sikat gigi
4. Pasta gigi
5. Mangkok untuk air bekas kumur
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pasien diminta membuka giginya/ buka gigi palsu pasien, kemudian
dimasukkan ke dalam mangkok yang berisi air
3. Berikan air bersih untuk kumur-kumur
4. Gigi palsu dibilas dibawah air mengalir, disikat dengan pasta gigi
dan dibilas sampai bersih lalu dimasukkan ke dalam mangkok/gelas
yang berisi air bersih
5. Diberikan pada pasien untuk dipasang kembali (bila pasien mampu)
atau pasang gigi palsu pasien kembali
6. Rapikan peralatan
7. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
8. Pada malam hari gigi palsu setelah dibersihkan disimpan dalam
kom/gelas berisi air ditempat yang aman
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Direktur No......./ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Handuk
2. Gelas kumur berisi air masak
3. NaCl 0,9%
4. Obat kumur
5. Borax glycerin 10%
6. Tong spatel yang telah dibungkus kassa
7. Kapas lidi
8. Nierbekken
9. Sarung tangan
10. Kassa
11. Pinset
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Letakan kain pengalas dibawah dagu dan pipi
3. Ujung pinset dibungkus dengan kasa dibasahi dengan air
masak/NaCl 0,9%
4. Mulut dibuka dengan tong spatel (pada pasien yang tidak sadar)
5. Rongga mulut dibersihkan mulai dari dinding mulut, gusi, gigi, lidah
dan terakhir bibir
6. Kain kasa yang kotor dibuang pada nierbekken yang telah tersedia
7. Ulangi tindakan seperti di atas sampai bersih
8. Selanjutnya bibir diolesi dengan borax glycerin
9. Bila ada stomatitis dioles dengan gentian violet/ sesuai program
10. Rapikan peralatan dan pasien
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan keadaan rongga mulut; adanya stomatitis, karies
pada gigi, faringitis dan respon pasien
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
2/2
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Direktur No...../ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
Persiapan alat
1. Handuk 2 buah
2. Perlak panjang untuk alas
3. Waskom berisi air hangat
4. Gayung
5. Shampo
6. Sisir
7. Kain kasa/ kapas
8. Alat pengering rambut (jika ada)
9. Nierbekken
10. Sarung tangan
11. Scherm
12. Baraschort
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (kepala di pinggir
tempat tidur)
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan dan baraschort
3. Letakkan ember dibawah tempat tidur bagian kepala
4. Pasang pengalas / perlak dibawah kepala, sisi kanan dan kiri
digulung sedikit ke dalam dan ujungnya berada dalam ember
5. Sumbat telinga dengan kapas, mata ditutup dengan kasa
6. Tutupi dada dengan handuk sampai ke leher
7. Rambut disisir kemudian disiram air hangat
8. Gosokkan sampo dan pijat merata dengan jari tangan kulit kepala
dan rambut
9. Bilas dengan air hangat beberapa kali sampai bersih sambil memijat
kepala
10. Angkat kepala dan tempatkan diatas handuk
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0038.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
11. Angkat sumbatan pada telinga dan penutup mata, letakkan dalam
nierbekken /dibungkus dengan kertas
12. Angkat perlak dan letakkan dalam ember yang telah tersedia serta
keringkan rambut dengan handuk
13. Sisir dengan rapi dan tempatkan pada bantal yang telah dialasi
dengan handuk kering.
14. Keringkan rambut dengan diangin angikan atau dengan pengering
rambut ( bila tersedia)
15. Rapikan peralatan
16. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
17. Cuci Tangan
18. Dokumentasikan respon pasien
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/3
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Handuk mandi (1 untuk wajah dan 1 untuk bagian tubuh Lainnya)
2. Washlap 2 buah
3. Sabun mandi
4. Waskom 2 buah untuk air mandi .
5. Selimut mandi untuk menutup tubuh klien selama mandi
6. Air hangat dengan (43-460C)
7. Minyak telon/ lotion
8. Pakaian bersih sesuai kebutuhan
9. Alat tenun tambahan jika diperlukan
10. Urinal/pispot
11. Sampiran/tirai
12. Sarung tangan
13. Baraschort
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (kepala di pinggir
tempat tidur)
Pelaksanaan
1. Dekatkan peralatan ke sisi tempat tidur pasien
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan dan baraschort
4. Kaji adanya hal hal khusus yang berkenaan dengan pergerakan
dan posisi pasien.
5. Menutup pintu, jendela dan memasang sampiran/tirai
6. Menawarkan pispot/urinal pada pasien
7. Angkat selimut dan ganti dengan selimut mandi
8. Angkat bantal, bantu pasien ke posisi dekat dengan perawat
9. Membantu pasien berpindah ke posisi dekat perawat
10.Melepaskan pakaian pasien, bila extremitas luka, memulai
melepaskan pakaian dari bagian yang tidak luka. Bila pasien
memakai infus, melepaskan baju dari lengan yang tidak terdapat
infus terlebih dahulu
RSUD BANTEN
PROSEDUR
No. Dokumen
0039.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/3
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
Halaman
3/3
No. Revisi
1
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten / DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten.
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Gunting/pemotong kuku
2. Handuk
3. Bengkok
4. Kom berisi air hangat
5. Sabun
6. Sikat kuku
7. Aceton (k/p)
8. Kapas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Memotong kuku pada jari-jari tangan :
a. Tangan direndam dalam air hangat selama 1-2 menit untuk
melunakkan kuku. Bila kuku sangat kotor, disikat dengan sikat
tangan & sabun lalu dibilas dgn air hangat, dikeringkan dengan
handuk
b. Tangan ditaruh diatas bengkok, supaya potongan kuku tidak
berserakan, memotong kuku pada jari tangan sesuai dengan
lengkungan kuku
3. Memotong kuku pada jari-jari kaki :
a. Kuku direndam air hangat dalam waktu selama 2-3 menit
b. Kalau kotor sekali mengerjakan sama dengan cara diatas
c. Kuku kaki dipotong lurus, lalu dibersihkan dengan sikat
4. Bereskan alat
5. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
6. Cuci tangan
7. Dokumentasikan hasil (respon pasien)
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Irrigator
2. Cairan hangat :
a. Dewasa : 700 - 1000 ml dengan suhu 40,50 - 430 C
b. Anak-anak :
1) Bayi : 150 250 ml
2) Usia Bermain (Toddler) : 250 350 ml
3) Usia sekolah : 300 500 ml
4) Remaja : 500 -700 ml
Suhu cairan yang digunakan untuk anak-anak adalah : 37,7 0 C
3. Slang rektal dengan ujung bulat
a. Dewasa : No. 22 30 G French (Fr)
b. Anak anak : No. 12 18 G French (Fr)
4. Slang untuk menghubungkan slang rectal ke wadah (irrigator)
5. Klem pengatur pada slang
6. Termometer air untuk mengukur suhu cairan
7. Pelumas (gelly)
8. Perlak / pengalas
9. Selimut mandi
10. Tissue
11. Pispot
12. Sarung tangan
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Tutup ruangan / tirai untuk menjaga privacy pasien
3. Gunakan sarung tangan
4. Susun wadah enema (huknah), hubungkan dengan slang, klem, dan
slang rektal
5. Tutup klem pengatur
6. Bantu pasien pada posisi miring ke kiri (lateral kiri) dengan lutut
kanan ditekuk ke arah dalam (fleksi). Anak-anak biasanya
ditempatkan pada posisi kedua kaki ditekuk dan paha dibuka (dorsal
rekumben)
RSUD BANTEN
No. Revisi
1
Halaman
2/2
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0042.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Irrigator
2. Cairan hangat :
a. Dewasa : 700 - 1000 ml dengan suhu 40,5 0 - 430 C
b. Anak-anak :
1) Bayi : 150 250 ml
2) Usia Bermain (Toddler) : 250 350 ml
3) Usia sekolah : 300 500 ml
4) Remaja : 500 - 700 ml
Suhu cairan yang digunakan untuk anak-anak adalah : 37,7 0C
3. Slang rektal dengan ujung bulat
a. Dewasa : No. 22 30 G French (Fr)
b. Anak anak : No. 12 18 G French (Fr)
4. Slang untuk menghubungkan slang rectal ke wadah (irrigator)
5. Klem pengatur pada slang
6. Termometer air untuk mengukur suhu cairan
7. Pelumas (gelly)
8. Perlak / pengalas
9. Selimut mandi
10. Tissue
11. Pispot
12. Sarung tangan
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Tutup ruangan / tirai untuk menjaga privacy pasien
3. Pasang sarung tangan
4. Susun wadah enema (huknah), hubungkan dengan slang, klem, dan
slang rektal
5. Tutup klem pengatur
6. Bantu pasien pada posisi miring ke kanan dengan lutut kanan ditekuk
kearah dalam (fleksi). Anak-anak biasanya ditempatkan pada posisi
kedua kaki ditekuk dan paha dibuka (rekumben dorsal)
7. Letakkan perlak pengalas di bawah bokong (area gluteal) pasien
RSUD BANTEN
No. Revisi
1
Halaman
2/2
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0043.23.08
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Selimut mandi
2. Perlak / pengalas
3. Spuit gliserin
4. Piala ginjal (nierbekken)
5. Gliserin dalam tempatnya yang dicampur air panas
6. Mangkok kecil
7. Pispot
8. Tissue
9. Washlap
10. Waskom mandi (2 buah) berisi air bersih dan air sabun
11. Handuk
12. Sabun
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Tutup ruangan / tirai untuk menjaga privacy pasien
3. Pasang sarung tangan
4. Pasang selimut mandi dan tarik selimut tidur
5. Lepaskan pakaian bagian bawah
6. Pasang perlak pengalas
6. Atur posisi pasien :
a. Dewasa : miring ke kiri dengan lutut kanan ditekuk (fleksi)
b. Bayi dan anak : kedua kaki ditekuk dan paha dibuka (rekumben
dorsal) serta di bawahnya diberi pispot
7. Teteskan gliserin pada punggung tangan untuk memeriksa
kehangatan kemudian tuangkan ke dalam mangkok kecil
8. Isi spuit gliserin 10 20 cc dan keluarkan udara yang ada
didalamnya
9. Setelah pasien berada pada posisi miring, tangan kiri dan tangan
kanan mendorong bokong ke atas sambil memasukkan spuit
perlahan-lahan hingga ke rektum, lalu pasang piala ginjal
(nierbekken)
RSUD BANTEN
No. Revisi
0
Halaman
2/2
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0044.23.08
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Waskom
2. Air hangat, cairan normal salin
3. Sabun
4. Agen topikal (salep) sesuai yang diresepkan
5. Plester
6. Sarung tangan steril
7. Sarung tangan bersih / non steril
8. Kasa steril
9. Normal saline
10. Perlak pengalas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Pasang sarung tangan bersih / non steril
3. Tutup ruangan / tirai untuk menjaga privacy pasien
4. Baringkan pasien dalam posisi yang nyaman dengan area luka
dekubitus dan kulit sekitar mudah dijangkau
5. Pasang perlak pengalas
6. Kaji luka dekubitus dan kulit sekitar untuk menentukan derajat luka,
warna, kelembaban, diameter dan kedalaman luka
7. Cuci kulit sekitar luka dengan lembut dengan normal saline
8. Keringkan kulit secara perlahan dan menyeluruh dengan kassa steril
9. Lepaskan sarung tangan bersih / non steril dan gunakan sarung
tangan steril
10. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal saline
11. Gunakan agen topikal / salep sesuai dengan program dokter
12. Letakkan salep ke tangan yang telah memakai sarung tangan steril
secukupnya
13. Oleskan salep dengan tipis secara merata diatas luka
14. Basahi kasa steril dengan cairan normal saline dan tempelkan
langsung pada luka
RSUD BANTEN
No. Dokumen
0044.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
15. Tutup kasa yang basah dengan satu lapis kasa kering dan plester
dengan baik
16. Ambil kembali perlak pengalas
17. Rapikan pasien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
18. Rapikan peralatan dan lepas sarung tangan
19. Cuci tangan
20. Dokumentasikan hasil yang didapat dan respon pasien
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0045.23.08
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Buli-buli panas yang telah diisi dengan air panas 1/2 2/3 bag
2. Kantong / pembungkus buli-buli (handuk pembungkus)
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Bawa alat-alat ke dekat pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Udara dikeluarkan dengan cara buli-buli diletakkan ditempat yang
rata, bagian atas ditekuk sampai air kelihatan dan ditutup yang rapat
dan kuat
4. Buli - buli dibungkus dengan kantong buli buli (handuk pembungkus)
5. Letakkan pada bagian yang akan dikompres
6. Jangan terlalu lama dalam pengompresan (dapat menyebabkan kulit
menjadi merah / melepuh)
7. Kaji secara teratur kondisi pasien
8. Ganti buli - buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas
(sesuai kebutuhan)
9. Rapikan pasien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
10. Rapikan peralatan
11. Perawat mencuci tangan
12. Dokumentasikan hasil yang didapat serta respon pasien
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
00046.23.08
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Sungkup Oksigen Non Rebreathing Mask (NRM) atau Rebreathing
Mask (RM)
2. Humidifier
3. Cairan Aquades
4. Sumber oksigen dan flowmeter
5. Baki
6. Pengalas
Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman (duduk atau
berbaring)
Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan mempersiapkan peralatan
2. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoksia (sesak napas, sianosis,
retraksi) dan
kebersihan jalan napas, bersihkan bila perlu
3. Hubungkan NRM atau RM ke selang oksigen dan ke sumber oksigen
yang sudah
dihumidifikasi
4. Cek aliran O2 dengan mendekatkan tangan ke face mask hingga
terasa adanya
aliran udara
5. Letakkan sungkup pada wajah pasien, tarik sungkup ke belakang dan
masukkan ibu
jari ke atas lubang reservoir bag, biarkan bag terisi penuh atau
minimal 2/3 nya
6. Angkat ibu jari secepatnya dan letakkan sungkup di wajah pasien
7. Berikan oksigen sesuai program dokter dan pastikan oksigen
mengalir dengan baik
(selang oksigen tidak tertekuk)
8. Observasi reservoir bag apakah sedikit mengempis saat napas
9. Evaluasi respon pasien
10. Cuci tangan
11. Lakukan pendokumentasian (kecepatan aliran, metode terapi, status
pernafasan
dan respon pasien)
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0047.23.08
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Eskap / eskrag dengan sarungnya
2. Baskom berisi potongan - potongan kecil es dan satu sendok teh
garam (agar es tidak cepat mencair)
3. Air dalam waskom
4. Handuk
5. Pengalas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Masukkan potongan es dalam waskom air agar pinggir es tidak tajam
3. Isi kirbat es / eskrag dengan potongan es sebanyak bagian
4. Keluarkan udara dari eskap / eskrag dengan melipat bagian yang
kosong, lalu tutup rapat
5. Periksa apakah eskap / eskrag bocor atau tidak
6. Keringkan eskap / eskrag dengan lap dan masukkan ke dalam sarung
eskap / eskrag
7. Buka area yang akan diberi kompres dan pasang pengalas pada
bagian tubuh yang akan diberi kompres
8. Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres. Untuk leher :
letakkan eskrag di atas leher dan ikatkan di belakang leher
9. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu
tubuh (jika perlu)
10. Angkat eskap / eskrag jika sudah cukup / selesai
11. Rapikan pasien dan kembalikan ke posisi yang nyaman
12. Rapikan peralatan
13. Perawat mencuci tangan
14. Dokumentasikan hasil yang didapat, respon pasien
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0047.23.08
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Intensif
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
Halaman
2/2
IRIGASI LUKA
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0048.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
1. Menghilangkan eksudat, debris dan benda asing dari luka yang lama
sembuh
2. Meningkatkan penyembuhan atau memudahkan pengolesan obat luka
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki instrumen steril (set ganti verban) berisi : pinset 2 buah, kassa
steril, gunting, lidi kapas, kom
2. Larutan irigasi sesuai program dokter, dihangatkan pada suhu tubuh
(37 40 C)
3. Spuit irigasi steril
4. Perlak pengalas
5. Piala ginjal
6. Pinset / forcep
7. Sarung tangan steril
8. Sarung tangan non steril
9. Normal saline steril
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Gunakan sarung tangan non steril
3. Letakkan perlak pengalas di bawah luka pasien
4. Lepaskan plester balutan dengan melepaskan ujungnya dan
menariknya perlahan, sejajar dengan kulit, dan ke arah balutan. Jika
perekat masih tersisa di kulit, hilangkan dengan menggunakan larutan
alkohol
5. Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan atau pinset, angkat
balutan, usahakan agar balutan kotor tidak terlihat oleh pasien.
Lepaskan balutan satu persatu dengan perlahan
6. Jika balutan merekat erat pada luka, lepaskan balutan dengan
meneteskan normal saline steril
7. Observasi karakter dan jumlah drainase (produksi darah, nanah atau
cairan tubuh) pada balutan
8. Buang balutan kotor pada piala ginjal, hindari kontaminasi dengan
permukaan luar wadah. Lepaskan sarung tangan non steril
IRIGASI LUKA
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0048.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
10. Siapkan set ganti verban. Buka kom dan tuangkan larutan irigasi
(volume bervariasi tergantung ukuran luka dan banyaknya drainase).
Buka spuit dan siapkan di baki instrumen. Pasang sarung tangan
steril.
11. Dekatkan piala ginjal ke pasien, letakkan dibawah area yang akan
diirigasi
12. Hisap larutan ke dalam spuit. Saat memegang ujung spuit tepat di
atas luka, irigasi dengan perlahan tapi kontinyu, dengan tekanan yang
cukup untuk mendorong drainase dan debris. Hindari menyemburkan
atan menyemprotkan larutan. Irigasi tepat di atas luka.
13. Lanjutkan irigasi sampai larutan jernih mengalir ke dalam piala ginjal
14. Dengan kassa steril, keringkan bagian tepi luka. Lakukan
pembersihan mulai dari area kurang terkontaminasi (area luka)
sampai ke area terkontaminasi (area tepi luka). Gerakkan secara
progresif menekan dari garis insisi atau tepi luka
15. Pasang balutan steril
16. Ambil kembali perlak pengalas
16. Lepasakan sarung tangan
17. Rapikan peralatan
18. Perawat mencuci tangan
19. Dokumentasikan hasil yang didapat (volume, tipe larutan,
karakteristik drainase,
penampilan luka) dan respon pasien
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Intensif
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
Mencegah perdarahan
Mencegah kontaminasi oleh kuman
Mengabsorbsi drainase
Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Set ganti verban steril dalam bak instrumen steril :
a. 2 buah pinset (1 anatomis dan 1 cirrurghis)
b. Gunting
c. Kassa steril
d. Kom (untuk larutan antiseptik atau larutan pembersih)
e. Lidi kapas
2. Salep antiseptik (sesuai program pengobatan dokter)
3. Pinset non steril
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tangan non steril
6. Gunting verban
7. Larutan fisiologis NaCl 0.9%
8. Plester
9. Piala ginjal
10. Perlak pengalas
11. Kapas alkohol
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Dekatkan peralatan ke sisi pasien
3. Tutup ruangan / tirai untuk menjaga privacy pasien
4. Pasang perlak pengalas di bawah area luka
5. Letakkan piala ginjal di dekat pasien
6. Gunakan sarung tangan non steril dan lepaskan plester atau balutan
lama dengan pinset non steril
7. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan
perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih
terdapat plester pada kulit, bersihkan dengan kapas alkohol
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0049.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Alat cukur
2. Gunting
3. Handuk
4. Selimut mandi
5. Pengalas
6. Kapas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan , tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Tinjau kembali pesanan dokter untuk memastikan area yang akan
dicukur
2. Perawat mencuci tangan
3. Tutup ruangan / tirai untuk menjaga privacy pasien
4. Pasang selimut mandi dan lepaskan selimut tidur
5. Inspeksi kondisi umum kulit. Bila terdapat lesi, iritasi, atau tanda
infeksi, pencukuran sebaiknya tidak dilakukan
6. Tinggikan tempat tidur
7. Pasang pengalas dibawah area yang akan dicukur
8. Keringkan area yang akan dicukur dengan handuk
9. Pegang alat cukur dengan tangan dominan dan cukur area yang
akan dilakukan pembedahan sesuai dengan arah tumbuhnya rambut
10. Berihkan rambut yang telah dicuur dengan handuk
11. Jika memotong area di atas permukaan tubuh (misal umbilikus atau
lipat paha, bersihkan lipatan dengan kapas yang telah dicelupkan ke
dalam larutan antiseptik, kemudian keringkan)
12. Inspeksi kondisi kulit setelah selesai dicukur
13. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
14. Rapikan peralatan
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan prosedur, area yang dicukur, dan kondisi kulit
sebelum dan sesudah tindakan
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0052.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
TUJUANMemberi pengobatan
Membersihkan luka
Mengurangi rasa sakit
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
Bak rendam duduk
Termometer air
Handuk
Plester
Gunting
Baki steril berisi kassa dan pinset
Cairan obat (sesuai program dokter)
Selimut mandi
Perlak pengalas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
Perawat mencuci tangan
Jaga privacy pasien dengan menutup runangan / tirai
Dekatkan alat-alat
Siapkan bak rendam duduk kemudian isi dengan cairan obat (sesuai program
dokter) sebanyak 1/3 bagian
Ukur suhu cairan dengan menggunakan termometer air pada suhu 40 43 C
Lepaskan pakaian bawah pasien, pasang selimut mandi sampai menutupi
seluruh bokong pasien
Lipat pakaian bagian atas pasien
Minta pasien duduk di atas bak selama 10 15 menit
Jika sudah selesai keringkan bokong pasien dengan handuk
Tutup luka dengan menggunakan kassa steril dan pinset, kemudian plester
luka (gunakan tehnik perawatan luka)
Rapikan kembali pakaian bagian bawah pasien, angkat selimut mandi
Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
Rapikan peralatan
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan dan hasil yang didapatkan
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0052.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Bak rendam duduk
2. Termometer air
3. Handuk
4. Plester
5. Gunting
6. Baki steril berisi kassa dan pinset
7. Cairan obat (sesuai program dokter)
8. Selimut mandi
9. Perlak pengalas
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Jaga privacy pasien dengan menutup runangan / tirai
3. Dekatkan alat-alat
4. Siapkan bak rendam duduk kemudian isi dengan cairan obat (sesuai
program dokter) sebanyak 1/3 bagian
5. Ukur suhu cairan dengan menggunakan termometer air pada suhu
40 43 C
6. Lepaskan pakaian bawah pasien, pasang selimut mandi sampai
menutupi seluruh bokong pasien
7. Lipat pakaian bagian atas pasien
8. Minta pasien duduk di atas bak selama 10 15 menit
9. Jika sudah selesai keringkan bokong pasien dengan handuk
10. Tutup luka dengan menggunakan kassa steril dan pinset, kemudian
plester luka (gunakan tehnik perawatan luka)
11. Rapikan kembali pakaian bagian bawah pasien, angkat selimut
mandi
12. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
13. Rapikan peralatan
14. Cuci tangan
15. Dokumentasikan tindakan dan hasil yang didapatkan
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
MENGGUNAKAN MASKER
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0058.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
Masker bersih sekali pakai
Pelaksanaan
Menggunakan masker
1. Temukan tepi atas masker (masker biasanya mempunyai strip logam
tipis di tepinya)
2. Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian atasnya. Ikatkan
kedua tali tersebut di atas puncak belakang kepala, dengan tali di atas
telinga
3. Ikat kedua tali bawah dengan kuat sekitar leher, dengan masker tepat
di bawah dagu
4. Dengan perlahan cubit pita logam atas sekitar batang hidung
Melepaskan masker
1. Jika menggunakan sarung tangan, lepaskan dan cuci tangan
2. Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan
permukaan dalam saling berhadapan
3. Buang masker ke dalam wadah yang telah disediakan
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0062.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/1
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Mengganti popok pasien bayi adalah tindakan menukar popok bayi yang
sudah basah atau kotor dengan pokok yang bersih dan kering
1. Memberikan rasa nyaman
2. Mencegah iritasi dan infeksi
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Perlengkapan pakaian bayi (pokok, gurita, baju, kaos kaki, dll)
2. Perlak pengalas bayi
3. Kapas pembersih
4. Tempat kapas kotor / tempat sampah khusus
5. Minyak (baby oil)
6. Waslap
7. Air hangat pada tempatnya
8. Ember bertutup untuk pakaian kotor
9. Skort
Persiapan Pasien
1. Beritahu keluarga pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan bayi posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Gunakan skort
3. Pasang perlak pengalas
4. Popok basah / kotor dibuka dan ditanggalkan, masukkan ke dalam
ember tempat pakaian kotor
5. Bokong bayi dibersihkan menggunakan kapas pembersih yang
dibasahi dengan air hangat, kemudian dikeringkan secara lembut
dengan waslap dan olesi minyak (baby oil)
6. Pasang popok bersih dan bila perlu baju bayi diganti
7. Bayi dirapihkan dan dibaringkan kembali pada box bayi sesuai
dengan identitas bayi
8. Lepaskan skort
9. Ambil kembali perlak pengalas
10. Rapikan alat-alat
11. Perawat mencuci tangan kembali
12. Dokumentasikan respon pasien (bayi)
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Minyak (baby oil)
2. Waslap
3. Kapas yang telah direndam boorwater untuk mata
4. Kassa yang direndam alkohol 70%
5. Termometer
6. Kapas pembersih
7. Tempat popok kotor
8. Piala ginjal
9. Borax gliserin
10. Skort
11. Masker
12. Perlak pengalas
Persiapan Pasien
1. Beritahu keluarga pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan bayi posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai skort dan masker
3. Baringkan bayi di atas meja / tempat tidur sebagai persiapan untuk
memandikan bayi
4. Pasang perlak pengalas
5. Dekatkan piala ginjal ke sisi bayi
6. Lepaskan pakaian bayi
7. Bersihkan mata bayi dengan kapas boorwater dari ujung mata ke
pangkal hidung
8. Bersihkan mulut bayi dengan kassa yang telah dibasahi borax gliserin
9. Ukur suhu rektal / axilla menggunakan termometer dan catat suhu
tubuh bayi.
Timbang berat badan bayi (dalam keadaan telanjang) dan catat
hasilnya
10.
dibasahi alkohol
70%
14. Perhatikan kulit bayi, bila ada kulit yang terlalu kering olesi dengan
minyak bayi
(baby oil) setelah itu pakaikan kembali pakaian bayi
15. Lepaskan skort dan masker
16. Rapihkan bayi dan peralatan, ambil kembali perlak pengalas dan
piala ginjal
17. Perawat mencuci tangan kembali
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0063.23.08
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Maternitas
Komite Keperawatan
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0064.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Meja mandi khusus (bila mungkin disediakan)
2. Handuk mandi
3. Perlak pengalas
4. Waslap (dua buah)
5. Sabun mandi dalam tempatnya
6. Kapas lembab (yang telah direndam dengan air hangat) dalam
tempatnya
7. Kapas kering dalam tempatnya
8. Kassa yang telah direndam alkohol dalam tempatnya
9. Kapas pembersih telinga / cotton buds
10. Minyak bayi (baby oil)
11. Talk / bedak khusus bayi
12. Ember bertutup untuk pakaian kotor
13. Perlengkapan pakaian bayi (baju, popok, gurita)
14. Waskom berisi air hangat (2 buah)
15. Piala ginjal
16. Masker (bila perlu)
17. Skort
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien / keluarga tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan, pakai masker dan skort
2. Jaga privasi pasien dengan menutup ruangan / tirai
3. Bayi diangkat ke meja mandi dan diletakan pada posisi aman
4. Pasang perlak pengalas
5. Lepaskan pakaian bayi
6. Dekatkan piala ginjal ke sisi bayi
7. Mata bayi dibersihkan memakai kapas lembab (yang telah direndam
air hangat) dengan cara menghapus, mulai dari bagian dalam dan
selanjutnya mengarah keluar, setiap kali usapan kapas harus diganti
untuk mencegah kontaminasi antara mata satu dengan yang lain
8. Telinga dibersihkan dengan kapas pembersih telinga / cotton buds,
setiap kali usapan kapas harus diganti
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0064.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0065.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
No. Revisi
2
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat-alat
2. Obat vial / ampul sesuai program
3. Swab alkohol
4. Piala ginjal
5. Sarung tangan
6. Bak spuit
7. Spuit sesuai kebutuhan
8. Kassa / gergaji leher ampul (untuk membuka leher ampul)
9. Cairan aquadest steril (bila obat berbentuk vial)
10. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak spuit yang telah
disediakan
5. Obat yang telah disediakan di bak spuit dibawa ke ruangan / kamar
pasien menggunakan baki tempat alat
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan dihadapan
pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan
7. Untuk obat ampul:
a. Yakinkan obat berada pada dasar ampul
b. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kassa ke arah
menjauh dari perawat atau menggunakan gergaji leher ampul
c. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit dengan
tangan dominan, tarik obat sesuai dengan dosis yang ditetapkan
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0065.23.08
No. Revisi
2
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0066.23.08
Tanggal Terbit
No. Revisi
2
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Obat - obatan sesuai program di tempat masing-masing
3. Gelas obat, sendok obat, gelas ukur (bila ada)
4. Air minum pada tempatnya
5. Tissue
6. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diminumkan pada gelas obat (bila obat
berbentuk tablet)
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien menggunakan baki tempat alat
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga jelaskan obat-obat apa saja yang diberikan
7. Obat beserta air minum diberikan kepada pasien dan tunggu sampai
obat sudah benar-benar ditelan pasien, jangan tinggalkan pasien
sebelum obat diminum pasien atau bantu pasien dalam minum obat
8. Setelah obat diminum pasien, bersihkan mulut pasien menggunakan
tissue kemudian minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom
yang telah disediakan
9. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) pada kolom yang telah
disediakan di daftar obat pasien
10.Rapikan peralatan
11. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
12.Perawat mencuci tangan
13. Dokumentasikan nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
waktu, dan respon pasien
RSUD BANTEN
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0066.23.08
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Intensif
5. Instalasi Maternitas
6. Instalasi Bedah Sentral
Komite Keperawatan
No. Revisi
2
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0067.23.08
No. Revisi
2
Tanggal Terbit
Januari 2016
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Piala ginjal
3. Obat-obatan (sesuai program)
4. Lidi wotten
5. Kassa steril
6. Sarung tangan
7. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diberikan pada baki tempat obat, dan
dibawa ke ruangan pasien
5. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga, jelaskan obat-obat apa saja yang akan diberikan
6. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan posisi miring ke samping
dengan telinga yang akan diobati pada bagian atas
7. Pakai sarung tangan
8. Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
9. Siapkan obat dan buka tutup obat
10. Buka / lebarkan daun telinga pasien ke arah belakang dan lihat
kebersihan liang telinga, jika kotor bersihkan liang telinga dengan lidi
wotten
RSUD BANTEN
No. Revisi
2
Halaman
2/2
PROSEDUR
11. Teteskan obat tersebut ke dalam liang telinga dan anjurkan pasien
untuk memiringkan kepala ke arah yang berlawanan
12. Bersihkan sisa obat yang masih tertinggal di sekitar telinga dengan
kassa steril
13. Lepaskan sarung tangan
14. Ambil kembali piala ginjal dan rapikan peralatan
15. Setelah obat diteteskan ke pasien, minta tanda tangan pasien /
keluarga pada kolom yang telah disediakan
16. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) pada kolom yang telah
disediakan di daftar obat pasien
17. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
18. Perawat mencuci tangan kembali
19. Dokumentasikan nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
waktu, dan respon pasien
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0068.23.08
No. Revisi
2
Tanggal Terbit
Januari 2016
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
Pemberian obat mata adalah suatu proses memberikan obat atau cairan
tertentu ke dalam mata yang dilakukan dengan cara meneteskan atau
mengoleskan obat ke dalam mata yang dilakukan oleh perawat dengan
memperhatikan prinsip 10 benar (benar pasien, benar nama obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek samping,
kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Piala ginjal
3. Obat-obatan (sesuai program)
4. Kassa steril
5. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diberikan pada baki tempat alat
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga jelaskan obat-obat apa saja yang akan diberikan
7. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan posisi terlentang atau
duduk dengan hiperekstensi leher (leher dalam posisi tegak)
8. Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
9. Buka tutup obat
10. Buka kelopak mata bagian bawah dengan kassa steril dan anjurkan
pasien untuk melihat ke arah atas
11. Teteskan / oleskan obat tersebut ke dalam mata dan anjurkan pasien
untuk menutup mata
RSUD BANTEN
No. Dokumen
0068.23.08
No. Revisi
2
Halaman
2/2
PROSEDUR
12. Bersihkan sisa obat yang masih tertinggal di sekitar mata
menggunakan kassa steril
13. Rapikan peralatan, ambil kembali piala ginjal
14. Setelah obat diteteskan / dioleskan ke pasien, minta tanda tangan
pasien / keluarga pada kolom yang telah disediakan
15. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) pada kolom yang telah
disediakan di daftar obat pasien
16. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
17. Perawat mencuci tangan
18. Dokumentasikan nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
waktu, dan respon pasien
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0069.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
No. Revisi
2
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
Pemberian obat topikal untuk kulit adalah suatu proses memberikan obat
dengan cara mengoleskan pada kulit yang dilakukan oleh perawat
dengan memperhatikan prinsip 10 benar (benar pasien, benar nama
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi, benar efek
samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Piala ginjal
3. Obat - obatan (sesuai program)
4. Lidi wotten
5. Kassa steril
6. Sarung tangan
7. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diberikan pada baki tempat alat
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga jelaskan obat-obat apa saja yang akan diberikan
7. Pakai sarung tangan
8. Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
9. Siapkan obat, buka tutup obat dan oleskan obat pada lidi wotten atau
kassa steril
10. Oleskan lidi wotten atau kassa steril tersebut pada daerah yang akan
diobati dengan cara sirkuler dari arah dalam ke luar
11. Rapikan peralatan, ambil kembali piala ginjal
12. Setelah obat dioleskan ke pasien, minta tanda tangan pasien /
keluarga pada kolom yang telah disediakan
13. Perawat menulis inisial nama (3 huruf) pada kolom yang telah
disediakan di daftar obat pasien
RSUD BANTEN
No. Dokumen
0069.23.08
No. Revisi
2
Halaman
2/2
PROSEDUR
14. Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman
15. Perawat mencuci tangan kembali
16. Dokumentasikan nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian,
waktu, dan respon pasien
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
Tanggal Terbit
Januari 2016
No. Revisi
2
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Obat yang diperlukan (krim, gelly, foam, atau suppositoria) sesuai
program
3. Aplikator untuk krim vagina
4. Pelumas untuk suppositoria
5. Sarung tangan
6. Pembalut
7. Handuk
8. Piala ginjal
9. Perlak pengalas
10. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diberikan pada baki tempat alat
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga jelaskan obat-obat apa saja yang akan diberikan
7. Jaga privasi pasien dengan cara menutup ruangan / tirai
8. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan posisi supinasi dan kaki
ditekuk
9. Pakai sarung tangan
10. Pasang perlak pengalas dan dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
11. Inspeksi orifisium vagina, catat adanya pengeluaran, bau atau rasa
tidak nyaman
12. Lakukan perawatan perineal
Pemberian suppositoria
1. Buka bungkus aluminium foil suppositoria dan oleskan pelumas
pada ujung suppositoria yang bulat dan halus
PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA
RSUD BANTEN
PROSEDUR
No. Dokumen
0070.23.08
No. Revisi
2
Halaman
2/2
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0071.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
No. Revisi
2
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Perlak pengalas
3. Obat vial / ampul sesuai program
4. Swab alkohol
5. Piala ginjal
6. Sarung tangan
7. Bak spuit
8. Spuit sesuai kebutuhan
9. Kassa steril / gergaji leher ampul (untuk membuka ampul)
10. Cairan aquadest steril (bila obat berbentuk vial)
11. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak spuit yang telah
disediakan
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien menggunakan baki tempat alat
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan dihadapan
pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan
7. Untuk obat ampul :
a. Yakinkan obat berada pada dasar ampul
b. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kassa ke arah
menjauh dari perawat atau menggunakan gergaji leher ampul
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0071.23.08
No. Revisi
2
Halaman
2/2
No. Dokumen
0072.23.08
No. Revisi
1
Halaman
1/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Januari 2016
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan Standar Asuhan Keperawatan RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Obat suppositoria rektal (sesuai program)
3. Gelly pelumas
4. Sarung tangan
5. Tissue
6. Perlak pengalas
7. Piala ginjal
8. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri.
2. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
3. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diberikan pada baki tempat alat
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga jelaskan obat - obat apa saja yang akan diberikan
7. Jaga privasi pasien dengan cara menutup ruangan / tirai
8. Pakai sarung tangan
9. Pasang perlak pengalas
10. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan posisi sims (miring) dan
tungkai bagian atas ditekuk ke depan
11. Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
12. Buka bungkus aluminium foil suppositoria dan oleskan sejumlah
pelumas yang larut dalam air pada ujung suppositoria yang bulat dan
halus
13. Minta pasien untuk menarik napas dalam melalui mulut
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0072.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0073.23.08
No. Revisi
1
Tanggal Terbit
Januari 2016
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD Banten/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Piala ginjal
3. Obat-obatan (sesuai program)
4. Sarung tangan
5. Lidi wotten
6. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan diberikan pada baki tempat alat
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan diberikan dihadapan
pasien / keluarga jelaskan obat-obat apa saja yang akan diberikan
7. Pakai sarung tangan
8. Anjurkan pasien untuk berbaring dengan posisi supinasi dengan
kepala hiperesktensi di atas bantal untuk pengobatan sinus etmoid
dan sfenoid atau posisi supinasi dengan kepala hiperekstensi dan
miring ke samping untuk pengobatan sinus maksilar dan frontal
9. Dekatkan piala ginjal ke sisi pasien
10. Bersihkan lubang hidung menggunakan lidi wotten
11. Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian tengah konka
superior tulang etmoidalis
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Dokumen
0073.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
0074.23.08
Tanggal Terbit
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Pemberian obat injeksi intra dermal / intra cutan adalah suatu proses
memberikan obat kepada pasien dengan cara menyuntikkan ke dalam
jaringan dermis di bawah epidermis kulit dengan menggunakan jarum
suntik yang dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip 10
benar (benar pasien, benar nama obat, benar dosis, benar cara, benar
waktu, benar indikasi, benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan
dokumentasi)
1. Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar
2. Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian obat kepada
pasien
3. Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan di bawah kulit
untuk diabsorbsi
4. Tes diagnostik terhadap alergi atau adanya penyakit-penyakit
tertentu
KEBIJAKAN
SK Direktur No.134/ RSUD BANTEN/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO RSUD Banten
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Baki tempat alat
2. Obat vial / ampul sesuai program
3. Swab alkohol
4. Piala ginjal
5. Sarung tangan
6. Bak spuit
7. Spuit sesuai kebutuhan
8. Kassa atau gergaji leher ampul (untuk membuka ampul)
9. Cairan aquadest steril (jika obat berbentuk vial)
10. Daftar obat pasien
Persiapan Pasien
1. Beritahu pasien tindakan, tujuan serta prosedur yang akan
dilakukan
2. Berikan pasien posisi yang aman dan nyaman
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien
3. Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar (benar pasien, benar
nama obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar indikasi,
benar efek samping, kadaluarsa, saksi dan dokumentasi)
4. Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak spuit yang telah
disediakan
5. Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan /
kamar pasien menggunakan baki tempat alat
6. Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan dihadapan
pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan
7. Untuk obat ampul:
a. Yakinkan obat berada pada dasar ampul
b. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kassa ke arah
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
0074.23.08
No. Revisi
1
Halaman
2/2
Komite Keperawatan
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen
.................
No. Revisi
1
Halaman
1/2
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Direktur RSUD Banten
Januari 2016
Tata tertib selama bertugas di unit perawatan adalah suatu upaya untuk
mematuhi dan menjalankan peraturan, budaya dan etika selama perawat
bertugas di ruang perawatan RSUD Banten.
1. Menjadi acuan bagi perawat selama bertugas di ruangan.
2. Lingkungan ruang perawatan menjadi lebih kondusif.
3. Perawat lebih konsentrasi dalam melaksanakan tugas.
4. Agar perawat tampak rapi.
KEBIJAKAN
SK Direktur No..... / RSUD Banten/ DIR/ SK/ PSAK/ VIII/ 2016 Tentang
pemberlakuan SPO RSUD Banten
PROSEDUR
RSUD BANTEN
Komite Keperawatan
diwajibkan
segera
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN.
Januari 2016
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Persiapan :
1. Bagian
pendaftaran menghubungi ruang perawatan dan
menginformasikan ada pasien baru yang akan masuk ruang
tersebut, informasi yang diberikan adalah :
a. Nama pasien
b. Umur pasien
c. Jenis kelamin
d. Diagnosa medik pasien
e. Dokter yang merawat
f. Kelas (kamar) yang dipilih oleh pasien
2. Cek kamar pasien tentang kelengkapan dan kebersihannya :
a. Tempat tidur dan kelengkapannya
b. Baju pasien (untuk ruang VIP, VIP Utama, dan Kelas 1)
c. AC, TV, dispenser dan kulkas (VIP)
d. Lampu kamar dan kamar mandi
e. Kelengkapan dan kebersihan kamar mandi
f. Bell (nurse call)
3. Siapkan format format pendokumentasian pasien dan
form
ceklist penerimaan pasien baru
4. Menghubungi dan menanyakan ke ruang Gawat Darurat / Rawat
Jalan / VK mengenai keadaan umum pasien, alat kesehatan yang
digunakan serta kapan pasien diantar ke ruang rawat inap.
No. Dokumen
0076.23.08
No. Revisi
Halaman
2/3
RSUD BANTEN
PROSEDUR
Pelaksanaan :
1. Pasien diserahterimakan oleh perawat Gawat Darurat /
Rawat Jalan / Bidan VK / Petugas pendaftaran rawat inap di
depan nurse station.
2. Perawat menyambut pasien baru dan memberikan salam
terapeutik, memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan
tindakan yang akan dilakukan :
a. Selamat pagi / siang / sore / malam Ibu / Bapak.
b. Selamat datang di Rumah Sakit Banten.
c. Saya perawat ........... (perawat menyebutkan nama) akan
membantu Ibu / Bapak. (bersalaman dengan pasien dan
keluarganya).
d. Saya akan mengantar Ibu / Bapak ke kamar perawatan
(mengantasi pasien baru dan keluarganya ke kamar
pasien.
3. Pasien diantar kekamar, dipindahkan ke tempat tidur dibantu
perawat.
4. Perawat memperkenalkan pasien baru kepada pasien yang
sudah ada terlebih dahulu di kamar tersebut :
a. Ibu / Bapak X, ada teman baru yang menemani Ibu /
Bapak semoga tidak kesepian.
b. Semoga Ibu / Bapak senang dengan kamar ini, bila ada
sesuatu yang diperlukan silahkan hubungi saya dengan
bel ini.
5. Perawat Gawat Darurat / Rawat Jalan / Bidan VK / petugas
pendaftaran rawat inap melakukan serah terima pasien baru
dengan perawat rawat inap lengkap dengan berkas rekam
medik pasien serta identitas pasien (gelang pasien),
kemudian perawat / petugas yang menyerahkan dan yang
menerima pasien menandatangani format serah terima
pasien baru
6. Perawat melapor ke bagian gizi untuk menyiapkan makanan
sesuai dengan diit pasien
7. Perawat mengorientasikan ruangan dengan menjelaskan
tentang :
a. Bell (Nurse call)
b. AC
c. Volume control AC
d. Menaikan dan menurunkan serta mengunci tempat tidur
e. Dokter yang merawat dan jadwal visite dokter
f. Perawat yang merawat
g. Hak dan kewajiban pasien :
1) Perawat menjelaskan mengenai :
a) Jadwal pemberian obat
b) Jadwal pemberian makan :
(1). Makan pagi Pkl 06.00 07.00
(2). Snack pagi Pkl 09.00 10.00
(3). Makan siang Pkl 12.00 13.00
(4). Snack sore Pkl 15.00 15.30
(5). Makan malam Pkl 17.00 18.00
(6). Minum malam dan snack diit Pkl 20.00
c) Jadwal mandi :
(1). Mandi pagi Pkl 05.00 07.00
(2). Mandi sore Pkl 15.00 16.00
d) Jadwal visite dokter
(1). Pkl 08.00 15.00
RSUD BANTEN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Komite Keperawatan
No. Dokumen
0078.23.08
No. Revisi
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Direktur RSUD Banten
Januari 2016
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
Halaman
1/3
TUJUAN
KEBIJAKAN
Surat
Keputusan
Direktur
RS.Meilia
No.
195/RSUD
BANTEN/DIR/SK/PSOPPKTPRSUD
BANTENDP/XI/2016
tentang
Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Kesehatan
Terhadap Pemilik RSUD BANTEN Dan Pejabat .
PROSEDUR
:
:
:
:
:
No. Dokumen
0078.23.08
Anggota
No. Revisi
:
Halaman
2/3
Penatalaksanaan :
Pemeriksaan Kesehatan / Perawatan Terencana
1. Bila pemilik RSUD BANTEN / pejabat membutuhkan
pelayanan medis / kesehatan dengan datang ke RSUD
BANTEN, maka pihak keluarga / sekretaris Direktur PT. KES /
pejabat menghubungi ketua tim penatalaksanaan pelayanan
kesehatan terhadap pemilik RSUD BANTEN dan pejabat.
2. Apabila dikarenakan sesuatu hal ketua tim tidak bisa
dihubungi, maka pihak keluarga / sekretaris Direktur PT. KES /
pejabat dapat menghubungi wakil ketua / sekretaris tim
penatalaksanaan pelayanan
kesehatan terhadap pemilik
RSUD BANTEN dan pejabat.
3. Ketua tim akan melakukan koordinasi dengan seluruh Instalasi
melalui anggota tim.
4. Masing-masing
Instalasi
terkait
wajib
melakukan
pendampingan kepada pasien (pemilik RSUD BANTEN /
pejabat) di Instalasi masing-masing.
5. Pendamping pasien (pemilik RSUD BANTEN / pejabat)
tersebut memberikan laporan tentang kondisi pasien (pemilik
RSUD BANTEN / pejabat) kepada ketua tim.
6. Ketua tim berhak mengganti anggota timnya jika dinilai tidak
mampu.
Pemeriksaan Kesehatan / Perawatan Tidak Terencana
Apabila pemilik RSUD BANTEN / pejabat yang membutuhkan
pelayanan medis / kesehatan datang langsung ke pelayanan Rawat
Jalan, maka :
1. Petugas pelayanan Rawat Jalan mempersilahkan pemilik RSUD
BANTEN / pejabat untuk menunggu di ruang MCU.
2. Perawat yang ada di pelayanan Rawat Jalan tersebut langsung
menghubungi dokter yang akan dituju.
3. Melakukan koordinasi dengan Bidang Rekam Medik untuk
pengambilan berkas rekam medisnya.
4. Mengatur ulang urutan pasien dengan mendahulukan pemilik RSUD
BANTEN.
5. Menghubungi ketua tim / wakil ketua / sekretaris tim penatalaksanaan
pelayanan kesehatan terhadap pemilik RSUD BANTEN dan pejabat
untuk mendampingi pada jam kerja, untuk diluar jam kerja dapat
didampingi oleh PJ Shift.
UNIT TERKAIT
UNIT
PENYUSUN
No. Revisi
Halaman
3/3
RSUD BANTEN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Dokumen
0093.23.09
No. Revisi
Halaman
1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Direktur RSUD Banten
Januari 2016
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No. Revisi
0
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD BANTEN
Januari 2016
Drg. DWI HESTI HENDARTI, M.Kes.
NIP. 19610209 198911 2 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT PENYUSUN
No. Revisi
0
Halaman
2/2