Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fasilitas umum merupakan sebuah sarana bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya. Tidak jarang hal itu dapat mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan
masyarakat dalam menjalankan aktivitas rutinnya setiap hari. Fasilitas umum juga
merupakan simbol bagi sebuah kota dalam suatu negara yang mana semakin baik
dan aman fasilitas tersebut, maka dapat menjadi devisa untuk lebih
mengembangkan kota tersebut menjadi lebih maju.
Di antara beberapa kondisi fasilitas yang telah ada, area lampu lalu lintas
merupakan hal yang cukup menyita perhatian dalam hal ini kenyamanan saat
berada di tempat tersebut khususnya pada siang hari. Tidak sedikit masyarakat
yang lebih memilih berhenti di tempat yang teduh bahkan sampai menerobos
pada saat lampu merah karena suhu kondisi saat siang hari terbilang panas. Hal
tersebut sering menimbulkan kemacetan karena kendaraan yang menunggu lampu
merah tidak berhenti dalam batas marka jalan yang seharusnya.
Berbagai usaha dari pihak berwajib (dalam hal ini petugas polisi) telah
dilakukan untuk menertibkan kondisi tersebut mulai dengan memberikan sanksi
peringatan sampai sanksi tegas berupa penilangan. Namun dalam kenyataannya
yang terjadi hal itu tidak mengurangi jumlah kemacetan dan angka pelanggaran
tersebut secara signifikan.
Melihat beberapa permasalahan tersebut, maka perlu adanya solusi yaitu
dengan melengkapi tempat lampu lalu lintas tersebut dengan sebuah sistem
peneduh yang kami sebut dengan tumpula (Tudung Lampu Lalu Lintas)
merupakan sebuah kanopi pada bagian tudung (atas) tersusun dari tanamantanaman rambat yang selain meneduhkan, juga tanaman tersebut dapat
menurunkan suhu di area sepanjang tumpula tersebut.
1.2 Tujuan Program
1. Menunjukkan cara merealisasikan serta menerapkan konsep tumpula pada
kondisi lalu lintas di Indonesia saat ini.

2. Menunjukkan bahwa konsep tumpula mampu melawan Global Warming


serta mampu menurunkan suhu lalu lintas.
3. Menunjukkan bahwa konsep tumpula mampu membuat nyaman
pengendara sepeda motor.
1.3 Manfaat
1. Mampu memberikan solusi alternatif yang juga sebagai aksi melawan
Global Warming terkait masalah kenyamanan pengendara kendaraan
bermotor di lalu lintas.
2. Mampu meningkatkan keinginan berkarya pembaca, khususnya bagi
mahasiswa dan juga masyarakat luas pada umumnya.
3. Meningkatkan keindahan, kenyamanan, serta keunikan lalu lintas di
Indonesia.

BAB II GAGASAN
2.1 Kondisi saat ini
Global Warming atau disebut juga sebagai pemanasan global terjadi
karena meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Peningkatan suhu terjadi karena
beberapa faktor, seperti efek rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, hingga
semakin gundulnya hutan-hutan. Menurut penelitian paling baru, dalam 1 tahun
terakhir ini, suhu di bumi meningkat hingga 3 Celcius (Mauna Loa
Observatorium, 2013). Bila suhu bumi terus meningkat, dampak paling berbahaya
akan muncul dari kutub utara dan selatan. Gunung es akan mencair, dan berujung
pada peninggian permukaan laut yang akan menelan daratan perlahan-lahan.
Dalam 4 tahun terakhir, telah diketahui bahwa di Jakarta sudah terjadi peninggian
air laut setinggi 4 cm. Angka

tersebut merupakan angka tertinggi bila

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.


Banjirnya jumlah pengguna kendaraan bermotor di Indonesia mempunyai
dampak tersendiri bagi lalu lintas di Indonesia. Kemacetan sudah menjadi budaya
bagi lalu lintas di kota-kota besar.
Namun permasalahan tersebut tidak berakhir disana saja, melainkan
melahirkan permasalahan baru. Salah satu permasalahan lainnya berkaitan erat
dengan kondisi iklim di Indonesia, yakni panas. Kondisi perkotaan yang minim
lahan hijau dan pepohonan membuat keadaan lalu lintas semakin ekstim
khususnya pada siang hari. Hal ini berdampak langsung pada kondisi fisik dan

psikis pengendara bermotor khususnya sepeda motor. Namun yang lebih patut
diperhatikan adalah efek psikis mereka. Dengan kondisi panas dan macet, tentu
membuat kondisi emosi pengendara tidak stabil. Pengendara dapat dengan mudah
marah, hingga melanggar peraturan lalu lintas.

Gambar 1. Kondisi Lalu Lintas


2.2 Solusi yang pernah ada
Area lampu lalu lintas memang merupakan tempat berhentinya kendaraan
roda dua maupun roda empat yang akan melintas. Bahkan di tempat tersebut telah
diberikan sebuah garis pembatas berupa marka jalan yang merupakan batas
kendaraan untuk berhenti. Namun hal itu serasa tidak diperhatikan lagi manakala
kondisi di siang hari. Karena kondisi yang panas, tidak sedikit para pengguna
jalan khususnya pengendara roda dua yang lebih memilih melewati batas tersebut
hanya karena mencari tempat untuk berteduh. Hal ini yang menyebabkan sering
terjadi kemacetan di area tersebut.
Berbagai bentuk penertiban yang dilakukan oleh pihak polantas dilakukan
(undang-undang nomor 22 tahun 2009). Namun pada kenyataannya hal tersebut
tidak dapat merubah kebiasaan masyarakat secara signifikan. Masyarakat hanya
mematuhi marka jalan jika hanya disana sedang dilakukan penertiban saja.
Selebihnya kondisinya akan kembali seperti semula.

Gambar 2. Bentuk upaya pemerintah


untuk menertibkan para pengguna jalan
(UU 22, 2009)
2.3 Deskripsi ide
Dalam merealisasikan konsep ini, langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
2.3.1
Desain Konsep
Dalam hal ini, yang perlu dikonsep adalah bentuk bangunan dimana
tanaman rambat ini akan tumbuh. Desain dituntut agar memiliki efisiensi
yang baik, sehingga tidak akan mengganggu kendaraan bermotor.
tumpula mengaplikasikan sebuah rangka yang terbuat dari pipa besi anti
korosi, ditambah dengan media tanaman rambat tumbuh berupa jaring-jaring
pada bagian atap tumpula ini. Maksud menggunakan pipa besi antara lain
sebagai jalan bagi air, yang akan didorong oleh sebuah pompa, menuju
outlet-outlet yang terpasang dibagiat atap tumpula. Hal ini bertujuan sebagai
proses pengairan tanaman rambat ini nantinya.
Konsep tumpula difokuskan pada zona lampu lalu lintas. Hal ini didasari
oleh keadaan jalan yang sangat panas pada saat pengendara menunggu lampu
hijau di lampu lalu lintas. Disinilah peran besar konsep tumpula. tumpula
juga dibuat lebih tinggi dari lampu rambu lalu lintas. Hal ini dilakukan
dengan dasar lampu rambu lalu lintas merupakan acuan agar tumpula nanti
tidak mengganggu kendaraan bermotor terutama kendaraan besar.

Berikut gambaran tumpula yang dibuat menggunakan software 3D MAX:

Gambar 3. Gambar Visual Tumpula

2.3.3 Penentuan Jenis Tanaman Rambat


Tanaman rambat merupakan tanaman yang tumbuh menjalar sesuai
dengan medium tanaman tersebut tumbuh. Banyak tanaman rambat yang
mampu hidup di Indonesia. Dalam pengaplikasiannya, tanaman rambat
biasanya dipakai sebagai penghias, seperti penghias pagar hingga penghias
gedung-gedung tinggi.
Jenis tanaman rambat yang akan dipilih adalah jenis Thundbergia.
Tanaman ini cocok hidup di iklim tropis seperti Indonesia, dan sudah terbukti
mampu hidup normal pada suhu kota yang panas. Selain itu, daun yang
tumbuh pada jenis tanaman ini relatif banyak sehingga akan mendukung
konsep tumpula.

Gambar 4. Pengaplikasian Tanaman Rambat di Gedung


Sebagai salah satu tanaman berklofil, tanaman rambat juga mampu
menghasilkan oksigen sendiri. Hal ini membuat tempat tumbuhan ini tumbuh
menjadi lebih rindang dan sejuk.
2.3.3 Teknologi Pengairan
Teknologi pengairan yang sering dijumpai adalah Water Spray
yaitu pengairan dengan penyemprotan normal, Sprinkler yakni pengairan
dengan mengalirkan air ke outlet berlubang, dan yang terakhir adalah
Water Mist (kabut) yakni pengairan dengan cara mengalirkan air dengan
tekanan tinggi ke outlet berlubang kecil sehingga menghasilkan kabut air.
Dalam konsep ini, jenis teknologi pengairan yang dipakai adalah Water
Mist.
Teknologi pengairan Water Mist merupakan pengairan yang sering
dipakai pada sistem pemadam kebakaran. Konsep daripada watermist ini
adalah menekan air dengan tekanan tinggi kepada outlet dengan lubang
yang sangat kecil dan banyak sehingga mampu menciptakan partikel air
yang sangat kecil yang selanjutnya terlihat seperti kabut. Karena partikel
daripada watermist ini sangat kecil, pemerataan lebih mudah sehingga api
pun lebih mudah dipadamkan.
2.3.4 Perencanaan Perawatan Tanaman
Pada sebuah sistem pemadaman api, dikenal sebuah sistem pengairan
yang bernama water mist (kabut air).Water mist merupakan kabut yang

terjadi akibat air tekanan tinggi didorong menuju sebuah outlet dengan
lubang yang sangat kecil dalam jumlah yang banyak.
Dalam konsep ini, tumpula menerapkan sistem pengairan berupa water
mist. Hal ini didasari oleh kabut air yang tercipta tidak akan membasahi
pengendara secara ekstrim. Selain itu, kelebihan dari sistem water mist
adalah pemerataan yang sangat bagus. Bila hal ini diterapkan pada sistem
tumpula, tentu pemerataan air akan lebih baik diserap oleh tanaman.

TUMPU
LA

Gambar 4.
Skema
Waterwaktu, namun
Sistem pengairan
tidak
akanPengairan
dinyalakan Jenis
sepanjang
Mist

sudah terjadwalkan. Hal ini menghindari pemborosan penggunaan air dan


juga menghindari pengendara terkena air dibawahnya secara terus
menerus.

3.1 Pembuatan Model


Tentu bentuk yang asli tidak dapat dibuat mengingat konsep
tumpula memiliki dimensi yang besar. Untuk itu pembuatan model
diperlukan. Model yang dibuat meliputi model pengairan dan juga model
dalam bentuk <iniature. Maksud dalam pembuatan model pengairan yakni
guna memperlihatkan sistem pengairan yang akan dipakai pada konsep
tumpula.

Sedangkan

model

<iniature

dibuat

dengan

tujuan

memperlihatkan bentuk asli konsep tumpula dengan dimensi yang lebih


kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Ej. 2010. Tanaman Rambat Yang Dapat Berfungsi Sebagai Peneduh.


intsoftscape.wordpress.com/2010/02/14/tanaman-rambat-yang-dapat-

berfungsi-sebagai-peneduh/
Administrator . 2012. Water Mist Fotec Fixed System.
Skaifire.com/content/view/147/1/1/1/

1
2
3
4
5
6
7

LAMPIRAN I Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Bagas Indra Wibisana
Jenis Kelamin
Laki laki
Program Studi
Teknik Desain dan Manufaktur
NRP
6612040043
Tempat dan Tanggal Lahir
Nganjuk, 18 Februari 1994
E-mail
Nomor Telepon/HP
085730721366
B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SDN Tanjung
Anom
2000-2006

SMP
SMPN 1 Nganjuk

SMA
SMAN 2 Nganjuk

2006-2009

IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama Pertemuan /
Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Terakhir


No
.

Jenis Penghargaan

Instansi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC Green Street Veil
Surabaya, 25 Oktober 2013
Pengusul,

(Bagas Indra Wibisana)

1
2
3
4
5
6
7

A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Nama Institusi

Azhar Muhammad Fuad


Laki laki
Teknik Desain & Manufaktur
6611040005
Bandung, 17 Juli 1993
azhar.fuad.17@gmail.com
085731961493

SD
SDN Karsawinaya
Cimahi

Jurusan
Tahun Masuk1999-2005
Lulus
B. Riwayat Pendidikan
No
.

Nama Pertemuan /
Seminar

SMP
SMPN 1 Cimahi
2005-2008

Judul Artikel Ilmiah

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


D. Penghargaan dalam 10 Terakhir

SMA
SMA Hang Tuah 2
Sidoarjo
IPA
2008-2011

Waktu dan
Tempat

No
.
1
2

Jenis Penghargaan

Instansi Pemberi
Penghargaan
PPNS
UNESA

Juara Harapan I Mawapres


Juri Lomba Debat B. Inggris
Regional Tingkat SMA

Tahun
2013
2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC Green Street Veil
Surabaya, 25 Oktober 2013
Pengusul,

(Azhar Muhammad Fuad)

1
2
3
4
5
6
7

A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NRP
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Yusuf Alief Maulana


Laki laki
Teknik Desain & Manufaktur
6611040015
Jember, 2 November 1991
yusufaliefmaulana@gmail.com
089677962157

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SDN 1 Gudang

SMP
SMPN 1
Asembagus

1998-2004

2004-2007

SMA
SMAN 1 Situbondo
IPA
2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama Pertemuan /
Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Terakhir


No
.

Jenis Penghargaan

Instansi Pemberi
Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-KC Green Street Veil
Surabaya, 25 Oktober 2013
Pengusul,

(Yusuf Alief Maulana)

LAMPIRAN IV Surat Pernyataan Ketua Peneliti


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Sekretariat : Jl. Teknik Kimia Kampus PPNS ITS Sukolilo- Surabaya JawaTimur 60111

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Bagas Indra Wibisana

NIM

: 6612040043

Program Studi

: Teknik Desain & Manufaktur

Fakultas

: Teknik Desain & Manufaktur

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul:


Green Street Veil (GSV), Konsep Peneduh Zona Lampu Lalu Lintas Serta
Sebagai Aksi Melawan Global Warming
Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013, bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya

Surabaya, . Oktober 2013


Mengetahui,
Pembantu Direktur III
Bidang Kemahasiswaan

(Projek Priyonggo, ST.,MT.)


NIP. 196106161988031002

Yang Menyatakan,

(Bagas Indra Wibisana)


NIM. 6612040043

LAMPIRAN V Gambaran Teknologi


GSV di desain sebagai pelengkap di zona lampu lalu lintas perkotaan.
Desain dibuat dengan menggunakan sebuah pipa besi sebagai struktur dasar dari
GSV. Pada bagian atas, dipasangi jaring-jaring tempat merambatnya tanaman
thunbergia sebagai tanaman rambat yang akan menjadi atap GSV. GSV dirancang
untuk lebih tinggi dari lampu lalu lintas. Hal ini dikarenakan agar GSV tidak
mengganggu kendaraan-kendaraan besar seperti truk dan sebagainya.
Untuk sistem pengairan, teknologi yang dipakai adalah teknologi
pemadaman api menggunakan sistem water mist atau kabut air. Sistem ini
memungkinkan air untuk menjalar secara merata dikarenakan molekul yang
sangat kecil dan tersebar di udara. Selain itu, sistem ini dapat meminimaliris air
membasahi pengendara secara ekstrim. Untuk pengairannya pun dapat dilakukan
secara terjadwal sehingga air dihidupkan pada jam-jam tertentu saja.

Anda mungkin juga menyukai