Jurnal Aenul
Jurnal Aenul
PENDAHULUAN
Batubara
merupakan
hasil
akumulasi
tumbuh-tumbuhan
yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses
akumulasi ini dapat berupa proses
pembusukan, pemampatan dan proses
pengendapan sebagai akibat berbagai
macam pengaruh kimia dan fisika
misalnya suhu, tekanan, kelembaban
dan oksidasi.
Hasil
pengendapan
batubara
akan membentuk lapisan yang menerus
dengan
ketebalan
dan
kemiringan
tertentu. Sebelum melakukan eksploitasi
maka
diperlukan
suatu
tahapan
eksplorasi yang akan memudahkan
dalam
penentuan
suatu
cebakancebakan
batubara,
menentukan
kecenderungan
akumulasi
endapan
batubara dan penyebarannya secara
lateral. Disamping itu potensi kuantitas
dan kualitas dari sumberdaya batubara
dapat
ditentukan
dari
tahapan
eksplorasi.
Untuk
menindaklanjuti
hal
tersebut, maka peneliti mengambil judul
mengenai penentuan seam batubara
yang
didasarkan
dari
hasil
data
pemboran yang dilakukan di blok C
daerah IUP daerah penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan
dalam melakukan penelitian ini yaitu
pengambilan data secara langsung di
lapangan secara umum
dengan
bertugas sebagai wellsite geologist
untuk mengamati
semua kegiatan
pemboran yang dilakukan di lokasi
penelitian meliputi pengambilan data
perubahan litologi, mendeskripsikan ciri
fisik cutting hasil pemboran, serta
pengambilan
titik
koordinat
lokasi
pemboran.
Pengolahan dan Analisis Data
menggunakan Microsoft Excel 2010,
LogPlot, dan Autocad 2014. Output dari
hasil pengolahan dan analisis data ini
adalah hasil korelasi batubara dari tiap
titik bor.
Tahapan pengolahan dan analisis data
yang dilakukan antara lain:
1. Menginput data hasil pengamatan
pemboran pada aplikasi logplot
2003,berupa data:
a. Nama lubang bor, waktu dan
tanggal pemboran,
b. Koordinat XYZ,
c. Nama wellsite geologist, driller yang
bertugas serta geologist,
d. Kolom litologi serta ketebalan dan
hasil deskripsi fisik batuan,
e. Kedalaman dan ketebalan batubara,
2. Data-data yang berkaitan dengan
kegiatan yang dilakukan selama
pemboran, baik itu masalah yang
terjadi serta cara mengatasinya dan
penggunaan bahan bakar maupun
kerusakan alat.
3. Membuat penampang antar lubang
bor dengan menggunakan software
Autocad
2014
dengan
tahapan
pembuatan sebagai berikut:
a. Memasukkan data koordinat Blok C
daerah IUP perusahaan,
b. Memasukkan data koordinat titik bor
yang berjumlah 28 titik,
c. Membuat penampang 2D arah utara
selatan sebanyak 4 penampang,
karena model grid titik bor yaitu
4x7,
d. Menentukan skala horizontal dan
vertical,
e. Membuat
kolom
litologi
tiap
kedalaman pada lubang bor secara
manual,
Drill
Hole
BC-001
18.0
0
Total
Dept
h
(m)
80.0
0
From
(m)
15.45
47.60
BC-002
BC-003
BC-004
BC-084
28.0
0
25.0
0
14.0
0
26.0
0
60.0
0
60.0
0
60.0
0
45.0
0
49.30
28.25
24.20
16.30
21.90
30.90
BC-085
26.0
0
64.5
0
44.85
60.00
BC-086
25.0
0
90.0
0
21.40
32.45
74.20
BC-087
34.0
0
81.0
0
35.70
50.40
67.00
BC-024
10
BC-023
33.0
0
19.0
0
60.0
0
72.0
0
31.0
0
17.0
0
60.0
0
67.0
0
35.25
25.15
48.60
11
BC-022
12
BC-029
19.65
24.65
To
(m)
18.1
0
47.9
0
52.9
0
29.2
5
24.4
0
16.6
7
22.2
8
31.0
0
47.6
0
60.4
0
21.6
0
33.8
5
75.0
0
36.0
0
53.1
0
68.3
0
35.9
3
27.7
5
50.1
0
20.9
5
25.8
5
Thc
k
(m)
2.65
0.30
3.60
1.00
0.20
0.37
0.38
0.10
2.75
0.40
0.20
1.40
0.80
0.30
2.70
1.30
0.68
2.60
1.50
1.30
1.20
13
BC-028
14
BC-027
15
BC-040
16
BC-039
18.0
0
32.0
0
35.0
0
32.0
0
60.0
0
24.0
0
45.0
0
75.0
0
28.75
22.30
67.70
17
18
19
BC-038
BC-045
BC-044
75.0
0
75.0
0
75.0
0
23.80
34.10
26.20
33.00
20
BC043B
(Redrill
)
52.0
0
37.5
0
NO
COAL
21
BC-025
15.0
0
90.0
0
45.30
46.40
48.20
67.50
22
BC-026
19.0
0
70.0
0
49.70
57.70
23
BC-041
24
BC042A
25
BC-056
26
BC-055
18.0
0
70.0
0
30.0
0
23.0
0
32.0
0
60.0
0
60.0
0
70.5
0
41.40
47.80
BC-054
28
BC-057
47.0
0
11.0
0
61.5
0
60.0
0
22.4
0
63.3
5
70.8
5
24.4
0
34.9
0
26.5
0
33.3
0
45.9
4
48.0
0
49.5
0
68.5
0
52.5
0
58.3
0
43.1
0
49.5
0
0.10
1.55
3.15
0.60
0.80
0.30
0.30
0.64
1.60
1.30
1.00
2.80
0.60
1.70
1.70
42.00
23.35
45.00
45.3
0
65.0
0
26.1
5
46.8
0
3.30
1.00
2.80
1.80
4.3 Pembahasan
Gambar 1 Penampang
ke Selatan
Penampang ini
bor BC-054, BC-045,
BC-022, BC-004, dan
NO
COAL
64.00
27
1.15
NO
COAL
NO
COAL
61.80
70.0
0
15.0
0
24.0
0
29.9
0
1. Untuk korelasi titik bor BC-057, BC042A, BC-041, BC-026, BC-025, BC001, dan BC-084 yaitu 1,80m +
1,70m + 1,70m + 2,80m + 3,54m +
2,65m + 0,37m = 14,65m / 7 =
2,08m,
2. Untuk lapisan hasil percabangan
lapisan sebelum nya pada titik BC026, BC-025, BC-001 yaitu 0,60m +
1m + 0,30m = 1,90m / 3 = 0,633m.
S.
Jr.
1987. Principles
of
Sedimentary
and
Stratigraphy. Merril
Publishing
Company, Columbus.
Iswati,
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan
dalam menganalisa seam batubara,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Penentuan
seam
dengan
mengandalkan
batuan
pengapit
(lithokorelasi)
berdasarkan
data
lubang bor dengan metode Open Hole
dan Touch Coring kurang akurat dan
banyak inkonsistensi pada batuan
pengapit itu sendiri,
2. Jarak antar lubang bor yang cukup
jauh berkisar 120-200 m dalam
melakukan
interpretasi
lapisan
batubara masih belum meyakinkan.
3. Lapisan batubara pada blok C hasil
pemboran diasumsikan terdapat tiga
seam berdasarkan hasil korelasi
kesamaan litologi.
4. Ketebalan rata-rata lapisan batubara
pada blok B hasil pemboran adalah
0,63m 1,7 m yang tergolong lapisan
batubara tipis.
DAFTAR PUSTAKA
PT.