PDRB 2010-2014
PDRB 2010-2014
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
2010 - 2014
ISBN
: 978-602-70768-2-2
Katalog BPS
: 9302003.6201
No. Publikasi
: 62010.1501
Ukuran Buku
: 21 cm x 21,97 cm
Jumlah Halaman
: x + 100
go
.id
Naskah :
s.
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kabupaten Kotawaringin Barat
bp
Penyusun
: Rakhmat Basuki
ob
ar
ka
b.
Penanggung Jawab
:\\
k
Diterbitkan oleh:
ht
tp
KATA PENGANTAR
go
.id
Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2014 ini
merupakan kelanjutan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya yang disusun oleh BPS Kabupaten
Kotawaringin Barat. Publikasi ini menyajikan tinjauan perkembangan perekonomian Kotawaringin
Barat secara deskriptif. Dalam buku ini juga ditampilkan tabel-tabel PDRB tahun 2010 2014 atas
dasar harga berlaku dan harga konstan 2010 dalam bentuk nilai nominal dan persentase. Data PDRB
dalam publikasi ini serta publikasi selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010, serta telah
menerapkan konsep System of National Accounts (SNA) 2008 seperti yang telah direkomendasikan
oleh United Nations.
bp
s.
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotawaringin Barat sehingga
memungkinkan terbitnya publikasi ini.
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
JOHANSYAH, SSi
iii |
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL................................................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................................ viii
PENJELASAN TEKNIS...........................................................................................................................ix
I. PENJELASAN UMUM....................................................................................................................... 3
Pengertian Produk Domestik Regional Bruto....................................................................... 3
1.2
1.3
bp
s.
go
.id
1.1
b.
2.2
2.3
Industri Pengolahan.............................................................................................................. 19
2.4
2.5
2.6
Konstruksi............................................................................................................................. 27
2.7
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
Real Estat.............................................................................................................................. 43
2.13
Jasa Perusahaan.................................................................................................................... 44
2.14
iv |
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
2.1
2.15
Jasa Pendidikan..................................................................................................................... 46
2.16
2.17
Jasa Lainnya.......................................................................................................................... 47
Struktur Ekonomi.................................................................................................................. 53
3.2
Pertumbuhan Ekonomi......................................................................................................... 54
3.3
PDRB Perkapita..................................................................................................................... 56
go
.id
4.2
4.3
Industri Pengolahan.............................................................................................................. 64
4.4
4.5
4.6
Konstruksi............................................................................................................................. 66
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
Real Estat.............................................................................................................................. 72
4.13
Jasa Perusahaan.................................................................................................................... 72
4.14
4.15
Jasa Pendidikan......................................................................................................................73
4.16
4.17
Jasa lainnya........................................................................................................................... 73
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
4.1
v|
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Pertumbuhan Ekonomi Kotawaringin Barat (Persen), 2010-2014
55
Gambar 3.2
57
Gambar 4.1
62
Gambar 4.2
64
Gambar 4.3
64
Gambar 4.4
65
Gambar 4.5
68
Gambar 4.6
70
Gambar 4.7
vi |
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
go
.id
Gambar 3.1
71
DAFTAR TABEL
Halaman
Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode Perhitungan PDRB
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 3.1
53
Tabel 3.2
56
Tabel 4.1
61
Tabel 4.2
63
Tabel 4.3
66
Tabel 4.4
67
Tabel 4.5
69
Tabel 4.6
70
Tabel 4.7
72
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
go
.id
Tabel 1.1
vii |
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah),
2010
2014
77
Lampiran 2
81
Lampiran 3
85
Lampiran 4
89
Lampiran 5
Lampiran 6
93
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
go
.id
Lampiran 1
viii |
97
PENJELASAN TEKNIS
1. Penghitungan statistik neraca nasional yang digunakan di sini mengikuti buku petunjuk yang
diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa yang dikenal sebagai Sistem Neraca Nasional.
Namun, penerapan statistik neraca nasional tersebut telah disesuaikan dengan kondisi sosialekonomi Indonesia.
s.
go
.id
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan
kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu.
Untuk menyusun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya
menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan
usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan
penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh lapangan usaha
atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang
penggunaan dari nilai tambah tersebut.
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
3. Penyajian PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh lapangan
usaha yang mencakup kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan
Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan
Jasa lainnya.
ht
4. Produk Domestik Regional Bruto maupun agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi
penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Disebut sebagai harga
berlaku karena seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan
harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu. Dalam publikasi di
sini digunakan harga tahun 2010 sebagai dasar penilaian.
5. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar
harga konstan. Laju pertumbuhan tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada
tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun
ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan
agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.
6. Harga Berlaku adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan
ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun sedang berjalan.
ix |
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
go
.id
8. Tahun Dasar adalah tahun terpilih sebagai referensi statistik, yang digunakan sebagai dasar
penghitungan tahun-tahun yang lain. Dengan tahun dasar tersebut dapat digambarkan seri data
dengan indikator rinci mengenai perubahan/pergerakan yang terjadi.
x|
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
I. PENJELASAN UMUM
1.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto
Perencanaan pembangunan ekonomi, memerlukan bermacam data statistik sebagai dasar
berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan
tepat. Strategi dan kebijakan yang telah diambil pada masa-masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi
hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif diperlukan untuk memberikan
gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan
dicapai pada masa yang akan datang.
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang
go
.id
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan
distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran
s.
kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari
bp
pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan
ka
b.
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu disajikan statistik
ob
ar
Angka-angka pendapatan
:\\
k
nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang
ht
tp
telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat/daerah, maupun swasta.
Apa yang Dimaksud dengan PDRB?
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan
jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai
aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang
dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu
pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga
konstan (riil).
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga
yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan
bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
3|
go
.id
4. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per satu orang
penduduk.
b.
bp
s.
5. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata
ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
ka
ar
Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal
ob
yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada
:\\
k
tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem
tp
pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh
ht
4|
ka
ar
b.
bp
s.
go
.id
pengambilan keputusan, dan pembuatan kebijakan. Dengan menggunakan Kerangka SNA, fenomena
:\\
k
ob
ht
tp
Meningkatkan nominal PDRB, yang pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran kelompok
pendapatan suatu daerah dari pendapatan rendah, menjadi menengah, atau tinggi dan
pergeseran struktur perekonomian;
Akan merubah besaran indikator makro seperti rasio pajak, rasio hutang, rasio investasi dan
saving, nilai neraca berjalan, struktur dan pertumbuhan ekonomi;
Akan menyebabkan perubahan pada input data untuk modeling dan forecasting.
5|
Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir terutama dibidang
informasi dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan
munculnya produk-produk baru;
Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh)
tahun1;
Adanya pembaharuan konsep, definisi, klasifikasi, cakupan, sumber data dan metodologi sesuai
go
.id
Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB seperti data Sensus Penduduk 2010 (SP
s.
Tersedianya kerangka kerja SUT yang menggambarkan keseimbangan aliran produksi dan
b.
bp
ar
ka
konsumsi (barang dan jasa) dan penciptaan pendapatan dari aktivitas produksi tersebut.
ob
:\\
k
Terdapat 118 revisi di SNA 2008 dari SNA sebelumnya dan 44 diantaranya merupakan revisi
Konsep dan Cakupan: Perlakuan Work-in Progress (WIP) pada Cultivated Biological Resources
(CBR):
ht
tp
utama. Beberapa revisi yang diadopsi dalam penghitungan PDRB tahun dasar 2010 diantaranya:
Merupakan penyertaan pertumbuhan aset alam hasil budidaya manusia yang belum di panen
sebagai bagian dari output lapangan usaha yang bersangkutan seperti: nilai tegakan padi yang
belum di panen, nilai sapi perah yang belum menghasilkan, nilai pohon kelapa sawit atau karet
yang belum berbuah/dipanen.
Metodologi : Perbaikan metode penghitungan output bank dari Imputed Bank Services
Charge (IBSC) menjadi Financial Intermediation Services Indirectly Measured (FISIM)
Valuasi : Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan Harga Dasar (Basic Price).
SNA1993, para 16.76: constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the most, ten years without rebasing
6|
Merupakan harga keekonomian barang dan jasa ditingkat produsen sebelum adanya intervensi
pemerintah seperti pajak dan subsidi atas produk. Valuasi ini hanya untuk penghitungan PDB,
sedangkan PDRB menggunakan harga produsen.
Klasifikasi :
Klasifikasi yang digunakan berdasarkan Internasional Standard Classification (ISIC rev.4) dan
Central Product Classification (CPC rev.2). BPS mengadopsi kedua klasifikasi tersebut sebagai
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLI 2009) dan Klasifikasi Baku Komoditi
Indonesia 2010 (KBKI 2010).
Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode dari SNA sebelumnya dan SNA 2008 antara lain
go
.id
Konsep Lama
b.
Hanya mencakup
output pada saat
panen
tp
ht
3. Biaya eksplorasi
mineral dan
pembuatan produk
original
Konsep Baru
Menggunakan
metode Imputed
Bank Services Charge
(IBSC) .
Menggunakan metode
Financial Intermediary
Services Indirectly
Measured (FISIM)
Dicatat sebagai
konsumsi antara
:\\
k
2. Metode
penghitungan output
bank komersial.
ob
ar
ka
1. Output pertanian
bp
Variabel
s.
Perubahan Klasifikasi dari PDRB Tahun Dasar 2000 ke PDRB Tahun Dasar 2010
Klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha tahun dasar 2000 (2000=100) menggunakan
Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990 (KLUI 1990) sedangkan pada PDRB tahun dasar 2010
(2010=100) menggunakan KBLI 2009. Perbandingan keduanya pada tingkat paling agregat dapat
dilihat pada tabel berikut :
7|
1.
2.
3.
4.
5.
Konstruksi
E.
F.
6.
7.
8.
Pengadaan Air
Konstruksi
go
.id
Jasa-jasa
ht
tp
9.
K.
Jasa Keuangan
L. Real Estat
M,N. Jasa Perusahaan
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
Sementara klasifikasi PDRB menurut pengeluaran tahun dasar 2010 secara garis besar tidak
banyak mengalami perubahan seperti tabel berikut :
8|
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ht
tp
:\\
k
ob
ar
ka
b.
bp
s.
go
.id
1.
9|
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
Uraian lapangan usaha yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari
masing-masing kategori dan subkategori lapangan usaha, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010, serta sumber datanya.
Uraian lapangan usaha yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari
masing-masing kategori dan subkategori lapangan usaha, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto
go
.id
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010, serta sumber datanya.
2.1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
bp
s.
Kategori ini mencakup segala pengusahaan yang didapatkan dari alam dan merupakan bendabenda atau barang-barang biologis (hidup) yang hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi
ka
b.
kebutuhan hidup sendiri atau untuk dijual kepada pihak lain. Pengusahaan ini termasuk kegiatan yang
tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsisten) seperti pada kegiatan usaha
ob
:\\
k
2.1.1
ar
tanaman pangan.
tp
ht
perkebunan, peternakan, serta jasa pertanian dan perburuan hewan yang ditujukan untuk dijual.
2.1.1.1 Tanaman Pangan
Meliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditas bahan pangan. Komoditas
yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan meliputi padi, palawija (jagung, kedele, kacang tanah,
kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, palawija lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, dll), serta
tanaman serelia lainnya (sorgum/cantel, jawawut, jelai, gandum, dll). Keseluruhan komoditas di atas
masuk ke dalam golongan tanaman semusim, dengan wujud produksi pada saat panen atau wujud
produksi baku lainnya yang masih termasuk dalam lingkup kategori pertanian. Contoh wujud produksi
pada komoditas pertanian tanaman pangan antara lain: padi dalam wujud Gabah Kering Giling (GKG),
jagung dalam wujud pipilan kering, dan ubi kayu dalam wujud umbi basah.
Data produksi padi dan palawija diperoleh dari Subdit Statistik Tanaman Pangan BPS. Data
harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator
13 |
go
.id
umumnya berumur lebih dari satu tahun dan dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali
masa panen untuk satu kali penanaman. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan tanaman
s.
hortikultura meliputi kelompok komoditi sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka, dan tanaman
b.
bp
hias.
ka
Data produksi komoditas hortikultura diperoleh dari Subdit Statistik Hortikultura, BPS. Data
ar
harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Data indikator
ob
harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks
:\\
k
yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok tanaman hortikultura dari Subdit Statistik Harga
ht
Sensus Pertanian.
tp
Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan tanaman hortikultura diperoleh dari hasil
go
.id
segar, dsb.
Data produksi komoditas peternakan diperoleh dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
s.
Kementerian Pertanian. Data harga berupa harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga
bp
Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik
b.
Harga Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi kelompok peternakan dari
ka
Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan peternakan diperoleh
ar
dari hasil Sensus Pertanian dan Survei Perusahaan Peternakan (Ternak Besar dan Kecil, Ternak Unggas,
ob
dan Sapi Perah) yang dilakukan oleh Subdit Statistik Peternakan BPS.
:\\
k
tp
Kegiatan jasa pertanian dan perburuan meliputi kegiatan jasa pertanian, perburuan dan
ht
penangkapan satwa liar, serta penangkaran satwa liar. Kegiatan jasa pertanian adalah kegiatan yang
dilakukan baik oleh perorangan maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak yang khusus
yang diberikan untuk menunjang kegiatan pertanian (tanaman pangan, tanaman hortikultura,
tanaman perkebunan, dan peternakan). Dicakup juga dalam kegiatan jasa pertanian adalah
penyewaan alat pertanian/hewan bersama operatornya dan risiko kegiatan jasa tersebut ditanggung
oleh yang memberikan jasa.
Kegiatan perburuan dan penangkapan satwa liar mencakup usaha perburuan dan
penangkapan satwa liar dalam rangka pengendalian populasi dan pelestarian. Termasuk usaha
pengawetan dan penyamakan kulit dari furskin, reptil, dan kulit unggas hasil perburuan dan
penangkapan. Termasuk perburuan dan penangkapan binatang dengan perangkap untuk umum,
penangkapan binatang (mati atau hidup) untuk makanan, bulu, kulit atau untuk penelitian, untuk
ditempatkan dalam kebun binatang atau sebagai hewan peliharaan, produksi kulit bulu binatang,
15 |
go
.id
s.
Subkategori ini meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-
bp
daunan, getah-getahan, dan akar-akaran, termasuk di sini adalah jasa yang menunjang kegiatan
b.
kehutanan berdasarkan sistem balas jasa/kontrak. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan
ka
kehutanan meliputi kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya),
ar
kayu bakar, rotan, bambu, dan hasil hutan lainnya. Dicakup juga dalam kegiatan kehutanan ini adalah
ob
jasa yang menunjang kegiatan kehutanan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, termasuk kegiatan
:\\
k
tp
Data produksi kayu bulat dan hasil hutan lainnya berasal dari Perum Perhutani, Ditjen
ht
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Subdit
Statistik Kehutanan BPS. Data harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik Kehutanan BPS. Data
indikator harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen BPS.
Sedangkan data struktur biaya kegiatan kehutanan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian dan Survei
Perusahaan Kehutanan yang dilakukan oleh Subdit Statistik Kehutanan BPS.
2.1.3 Perikanan
Subkategori ini meliputi semua kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya segala
jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar, air payau maupun di laut. Komoditas
yang dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi segala jenis ikan, crustacea, mollusca, rumput laut,
dan biota air lainnya yang diperoleh dari penangkapan (di laut dan perairan umum) dan budidaya (laut,
tambak, karamba, jaring apung, kolam, dan sawah). Dicakup juga dalam kegiatan perikanan ini adalah
jasa yang menunjang kegiatan perikanan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
16 |
go
.id
Disamping itu, komoditi lainnya yang belum dicakup diperkirakan melalui besaran persentase
pelengkap yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Penghitungan output pada kategori ini tidak
s.
hanya mencakup output utama dan ikutan pada saat penen tetapi juga ditambahkan output yang
bp
diadopsi dari implementasi SNA 2008. Untuk kegiatan yang menghasilkan komoditas yang dapat
b.
diambil hasilnya berulang kali, outputnya juga mencakup biaya perawatan yang dikeluarkan selama
ka
periode tertentu yang dinamakan dengan Cultivated Biological Resources (CBR). Sedangkan untuk
ar
kegiatan yang menghasilkan komoditas semusim atau yang diambil hasilnya hanya sekali, outputnya
ob
juga mencakup biaya yang dikeluarkan untuk tanaman yang belum dipanen (standing crops) di akhir
:\\
k
periode dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk tanaman yang belum dipanen (standing crops)
tp
di awal periode yang disebut sebagai Work-in-Progress (WIP). Sehingga total output pada kategori ini
nilai pelengkapnya.
ht
merupakan penjumlahan dari nilai output utama, output ikutan, dan CBR atau WIP ditambah dengan
Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu subkategori diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap kegiatan
usaha yang menghasilkan komoditas tertentu. NTB ini didapat dari pengurangan nilai output atas
harga dasar dengan seluruh pengeluaran konsumsi antara. Estimasi NTB atas dasar harga konstan
2010 menggunakan metode revaluasi, yaitu mengalikan produksi di tahun berjalan dengan harga pada
tahun dasar (tahun 2010) untuk mengestimasi output konstan tahun berjalan.
2.2 Pertambangan dan Penggalian
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam Kategori Pertambangan dan Penggalian,
dikelompokkan dalam empat subkategori, yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi (migas),
pertambangan batubara dan lignit, pertambangan bijih logam serta pertambangan dan penggalian
lainnya.
17 |
go
.id
Bumi (Ditjen Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Data Harga/Indikator
Harga juga diperoleh dari Ditjen Migas, ESDM, Statistik PLN, dan Indeks Harga Produsen (IHP) Gas dan
Panas Bumi sebagai penggerak harga gas alam dan panas bumi setiap triwulan; Data Struktur Biaya
bp
s.
diperoleh dari Laporan Keuangan Perusahaan, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Statistik Pertambangan
b.
Migas BPS. Data harga minyak mentah menggunakan Indonesia Crude Price (ICP), harga gas bumi pada
ka
tahun 2010 yang digerakkan berdasarkan IHP Gas dan Panas bumi. Harga uap panas bumi
ar
menggunakan harga panas bumi yang terdapat pada publikasi tahunan Statistik PLN dan digerakkan
ob
dengan IHP gas dan panas bumi untuk mendapatkan harga triwulanan.
:\\
k
tp
ht
kualitas batubara seperti antrasit, bituminous dan subbituminous baik pertambangan di permukaan
tanah atau bawah tanah, termasuk pertambangan dengan cara pencairan. Operasi pertambangan
tersebut meliputi penggalian, penghancuran, pencucian, penyaringan dan pencampuran serta
pemadatan
meningkatkan
kualitas
atau
memudahkan
pengangkutan
dan
18 |
go
.id
tidak mengandung besi, seperti bijih thorium dan uranium, alumunium (bauksit), tembaga, timah,
seng, timah hitam, mangaan, krom, nikel kobalt dan lain-lain; serta pertambangan bijih logam mulia,
seperti emas, platina, perak dan logam mulia lainnya.
bp
s.
Penghitungan output bijih logam menggunakan metode pendekatan produksi dan NTB atas
b.
dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan deflator Indeks Harga Produsen (IHP) tembaga
ka
dan emas.
ob
ar
Subkategori ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti
:\\
k
batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil dari kegiatan
tp
ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk
ht
bahan bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain tersebut
di atas. Termasuk dalam subkategori ini adalah komoditi garam hasil penggalian. Output dan produksi
barang-barang galian terdapat pada publikasi Statistik penggalian tahunan. Sementara itu PDB
triwulan di estimasi menggunakan data produksi bahan galian dari Survei Khusus yang dilakukan
Direktorat Neraca Produksi (DNP).
2.3 Industri Pengolahan
Kategori Industri Pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan secara kimia
atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan baku industri pengolahan
berasal dari produk pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan atau penggalian seperti produk
dari kegiatan industri pengolahan lainnya Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari
barang secara umum diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit industri pengolahan
digambarkan sebagai pabrik, mesin atau peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan.
19 |
produk yang bermanfaat seperti: pengilangan minyak dan gas bumi, di mana meliputi pemisahan
minyak bumi menjadi produk komponen melalui teknis seperti pemecahan dan penyulingan. Produk
khas yang dihasilkan: kokas, butane, propane, petrol, gas hidrokarbon dan metan, gasoline, minyak
tanah, gas etane, propane dan butane sebagai produk penyulingan minyak. Termasuk disini adalah
pengoperasian tungku batubara, produksi batubara dan semi batubara, gas batubara, ter, lignit dan
s.
2.3.2
go
.id
bp
Subkategori ini merupakan gabungan subkategori Industri Makanan dan Industri Minuman.
b.
Industri makanan mencakup pengolahan produk pertanian, perkebunan dan perikanan menjadi
ka
makanan dan juga mencakup produk setengah jadi yang tidak secara langsung menjadi produk
ob
ar
makanan.
:\\
k
Industri Minuman mencakup pembuatan minuman beralkohol maupun tidak beralkohol, air
minum mineral, bir dan anggur, dan pembuatan minuman beralkohol yang disuling. Kegiatan ini tidak
tp
mencakup pembuatan jus buah-buahan dan sayur-sayuran, minuman dengan bahan baku susu, dan
11.
2.3.3
ht
pembuatan produk teh, kopi dan produk teh dengan kadar kafein yang tinggi. KBLI 2009: kode 10 dan
cerutu, cangklong, snuff, chewing dan pemotongan serta pengeringan tembakau tetapi tidak
mencakup penanaman atau pengolahan awal tembakau. Beberapa produk yang dihasilkan rokok dan
cerutu, tembakau pipa, tembakau sedot (snuff), rokok kretek, rokok putih dan lain-lain. KBLI 2009:
kode 12
2.3.4
Pakaian Jadi. Industri tekstil mencakup pengolahan, pemintalan, penenunan dan penyelesaian tekstil
20 |
dari kulit jangat menjadi kulit dengan proses penyamakan atau proses pengawetan dan pengeringan
serta pengolahan kulit menjadi produk yang siap pakai, pembuatan koper, tas tangan dan sejenisnya,
go
.id
pakaian kuda dan peralatan kuda yang terbuat dari kulit, dan pembuatan alas kaki. Subkategori ini
juga mencakup pembuatan produk sejenisnya dari bahan lain (kulit imitasi atau kulit tiruan), seperti
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus, dan Barang Anyaman
b.
2.3.6
bp
s.
alas kaki dari bahan karet, koper dari tekstil, dan lain-lain. KBLI 2009: kode 15
ka
Subkategori ini mencakup pembuatan barang-barang dari kayu. Kebanyakan digunakan untuk
ar
konstruksi dan juga mencakup berbagai proses pengerjaan dari penggergajian sampai pembentukan
ob
dan perakitan barang-barang dari kayu, dan dari perakitan sampai produk jadi seperti kontainer kayu.
tp
yang dihasilkan.
:\\
k
Terkecuali penggergajian, Subkategori ini terbagi lagi sebagian besar didasarkan pada produk spesifik
ht
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekam
Subkategori ini merupakan gabungan dari dua subkategori yaitu Industri Kertas dan Barang
dari Kertas, dan Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman. Industri Kertas dan Barang dari
Kertas mencakup pembuatan bubur kayu, kertas, dan produk kertas olahan Pembuatan dari produkproduk tersebut merupakan satu rangkaian dengan tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama
pembuatan bubur kertas, lalu yang kedua pembuatan kertas yang menjadi lembaran-lembaran dan
yang ketiga barang dari kertas dengan berbagai tehnik pemotongan dan pembentukan, termasuk
21 |
Tradisional. Industri Kimia mencakup perubahan bahan organik dan non organik mentah dengan
proses kimia dan pembentukan produk. Ciri produk kimia dasar yaitu yang membentuk kelompok
go
.id
industri pertama dari hasil produk antara dan produk akhir yang dihasilkan melalui pengolahan lebih
lanjut dari kimia dasar yang merupakan kelompok-kelompok industri lainnya.
s.
Industri Farmasi dan Obat Tradisional mencakup pembuatan produk farmasi dasar dan
bp
preparat farmasi. Golongan ini mencakup antara lain preparat darah, obat-obatan jadi, preparat
b.
diagnostik, preparat medis, obat tradisional atau jamu dan produk botanikal untuk keperluan farmasi.
ar
ob
2.3.9
ka
:\\
k
Subkategori ini mencakup pembuatan barang plastik dan karet dengan penggunaan bahan
tp
baku karet dan plastik dalam proses pembuatannya. Misalnya; pembuatan karet alam, pembuatan
ht
ban karet untuk semua jenis kendaraan dan peralatan, pengolahan dasar plastik atau daur ulang.
Namun demikian tidak berarti bahwa semua barang dari bahan baku karet dan plastik termasuk di
golongan ini, misalnya industri alas kaki dari karet, industri lem, industri matras, industri permainan
dari karet, termasuk kolam renang mainan anak-anak. KBLI 2009: kode 22.
2.3.10 Industri Barang Galian Bukan Logam
Kegiatan ini mencakup pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang berhubungan
dengan unsur tunggal suatu mineral murni, seperti gelas dan produk gelas, produk keramik dan tanah
liat bakar, semen dan plester. Industri pemotongan dan pengasahan batu serta pengolahan produk
mineral lainnya juga termasuk disini. KBLI 2009: kode 23.
22 |
go
.id
bp
s.
b.
ka
Kegiatan yang tercakup dalam Subkategori Industri Mesin dan Perlengkapan adalah
ar
pembuatan mesin dan peralatan yang dapat bekerja bebas baik secara mekanik atau yang
ob
:\\
k
menghasilkan dan menggunakan tenaga dan komponen utama yang dihasilkan secara khusus.
tp
Subkategori ini juga mencakup pembuatan mesin untuk keperluan khusus untuk angkutan
ht
penumpang atau barang dalam dasar pembatasan, peralatan tangan, peralatan tetap atau bergerak
tanpa memperhatikan apakah peralatan tersebut dibuat untuk keperluan industri, pekerjaan sipil, dan
bangunan, pertanian dan rumah tangga. KBLI 2009: kode 28
2.3.14 Industri Alat Angkutan
Subkategori ini mencakup Industri kendaraan bermotor dan semi trailer serta Industri alat
angkutan lainnya. Cakupan dari golongan ini adalah pembuatan kendaraan bermotor untuk angkutan
penumpang atau barang, alat angkutan lain seperti pembuatan kapal dan perahu, lori/gerbong kereta
api dan lokomotif, pesawat udara dan pesawat angkasa. Golongan ini juga mencakup pembuatan
berbagai suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor, termasuk pembuatan trailer atau semitrailer. KBLI 2009: kode 29 dan 30.
23 |
go
.id
jasa reparasi serta pemasangan mesin dan peralatan. Subkategori ini bersifat residual, proses
produksi, bahan input dan penggunaan barang-barang yang dihasilkan dapat berubah-ubah secara
s.
luas dan ukuran umum. Subkategori ini tidak mencakup pembersihan mesin industri, perbaikan dan
bp
pemeliharaan peralatan komputer dan komunikasi serta perbaikan dan pemeliharaan barang-barang
b.
rumah tangga. Tetapi mencakup perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatan khusus barang-
ka
barang yang dihasilkan oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan tujuan untuk pemulihan
ar
mesin, peralatan dan produk lainnya. KBLI 2009: kode 32 dan 33.
ob
Sumber data Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas Bumi terdiri dari
:\\
k
: Data produksi Pengilangan Migas diperoleh dari, Ditjen Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya
tp
Mineral. Data produksi/indikator produksi Industri Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik
ht
Industri-BPS. Data harga produk pengilangan minyak bumi diperoleh dari Ditjen Migas, Kementrian
Energi dan Sumber Daya Mineral, harga LNG diperoleh dari harga ekspor LNG dari Direktorat Statistik
Distribusi-BPS, kurs ekspor dari Direktorat Neraca Penge-luaran-BPS, sedangkan indikator harga untuk
Industri Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik Harga-BPS. Data struktur biaya diperoleh dari
Publikasi Statistik Pertambangan Migas-BPS.
Sumber data Industri Makanan dan Minuman sampai dengan Industri Pengolahan Lainnya,
Jasa Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan terdiri dari: Produksi/Indikator Produksi yang
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Indeks produksi Industri Besar Sedang (IBS) dan indeks
produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) diperoleh dari Direktorat Statistik Industri - BPS. Data
Harga/Indikator Harga diperoleh dari Direktorat Statistik Harga - BPS. Data Struktur Biaya diperkirakan
dari Hasil Survei Tahunan IBS dan Hasil Survei Tahunan IMK - BPS ditambah dengan berbagai Survei
Khusus yang dilakukan DNP.
24 |
go
.id
dasar dengan indeks produksi untuk masing-masing tahun, sedangkan output atas dasar harga berlaku
dihitung dari output atas dasar harga konstan dikalikan indeks harga pada masing-masing tahun. NTB
atas dasar harga berlaku diperoleh dari selisih antara output atas dasar harga berlaku dengan
bp
s.
konsumsi antara untuk masing-masing tahun, sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan
b.
diperoleh dari output atas dasar harga konstan dikurangi dengan konsumsi antara atas dasar harga
ka
konstan
ar
Dalam penghitungan NTB Industri pengolahan subkategori ini, tabel SUT 2010 menjadi acuan
:\\
k
ob
tp
Kategori ini mencakup kegiatan pengadaan tenaga listrik, gas alam dan buatan, uap panas, air
ht
panas, udara dingin dan produksi es dan sejenisnya melalui jaringan, saluran, atau pipa infrastruktur
permanen. Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat ditentukan dengan pasti, termasuk kegiatan
pendistribusian listrik, gas, uap panas dan air panas serta pendinginan udara dan air untuk tujuan
produksi es. Produksi es untuk kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non makanan. Juga
mencakup pengoperasian mesin dan gas yang menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan tenaga
listrik atau gas. Juga mencakup pengadaan uap panas dan AC.
2.4.1
Ketenagalistrikan
Subkategori ini mencakup pembangkitan, pengiriman dan penyaluran tenaga listrik kepada
konsumen, baik yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) maupun oleh
perusahaan swasta (Non-PLN), seperti pembangkitan listrik oleh perusahaan milik Pemerintah
Daerah, dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan) dengan tujuan
25 |
go
.id
penjualan dan harga pembangkitan, Baik data produksi maupun data harga, diambil dari PT. PLN setiap
triwulan dan juga statistic PLN yang terbit setiap tahun. Selain itu juga diperlukan data subsidi listrik
bp
2.4.2
s.
b.
Subkategori ini menghasilkan Gas Alam, Gas Buatan, Uap/Air Panas, Udara Dingin dan
ka
Produksi Es. Subkategori ini mencakup pembuatan gas dan pendistribusian gas alam atau gas buatan
ar
ke konsumen melalui suatu sistem saluran pipa, dan kegiatan penjualan gas. Subkategori ini juga
ob
mencakup penyediaan gas melalui berbagai proses, pengangkutan, pendistribusian dan penyediaan
:\\
k
semua jenis bahan bakar gas, penjualan gas kepada konsumen melalui saluran pipa. Termasuk
tp
penyaluran, distribusi dan pengadaan semua jenis bahan bakar gas melalui sistim saluran,
ht
perdagangan gas kepada konsumen melalui saluran, kegiatan agen gas yang mengurus perdagangan
gas melalui sistim distribusi gas yang dioperasikan oleh pihak lain dan pengoperasian pengubahan
komoditas dan kapasitas pengangkutan bahan bakar gas.
Kegiatan Pengadaan Uap/Air Panas, Udara Dingin dan Produksi Es mencakup kegiatan
produksi, pengumpulan dan pendistribusian uap dan air panas untuk pemanas, energi dan tujuan
lain, produksi dan distribusi pendinginan udara, pendinginan air untuk tujuan pendinginan dan
produksi es, termasuk es untuk kebutuhan makanan/ minuman dan tujuan non makanan.
Metode penghitungan seri 2010 dengan menggunakan pendekatan produksi. Output atas
dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga
per unit produksi pada masing-masing tahun. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masingmasing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB
26 |
go
.id
sampah atau kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam proses produksi lainnya. Kegiatan
pengadaan air termasuk kategori ini, karena kegiatan ini sering kali dilakukan dalam hubungannya
s.
bp
Metode penghitungan Nilai Tambah Bruto untuk pengadaan air tahun dasar 2010
b.
menggunakan pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku diperoleh melalui perkalian
ka
antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada masing-masing tahun.
ar
Dan untuk data harga yang tidak tersedia pada tahun terakhir diperkirakan dengan kenaikan laju IHK
ob
komponen bahan bakar, penerangan dan air bersih. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010
:\\
k
diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang dihasilkan pada masing-
tp
masing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB
ht
baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan mengalikan output pada masingmasing tahun dengan rasio NTB.
Penghitungan pengelolaan Sampah/ Limbah dengan pendekatan pendapatan. Dalam lembar
kerja pengelolaan, pembuangan dan pembersihan sampah dilakukan oleh Pemerintah dan swasta.
Kegiatan yang dilakukan pemerintah menggunakan APBN/APBD.
Sumber Data Produksi adalah BPS - Subdit. Statistik Pertambangan dan Energi, APBD
(Kemenkeu); data Output Sampah diperoleh dari Subdit. Statistik IBS - BPS; Data Harga diperoleh dari
Subdit Statistik Harga Produsen - BPS; Data Struktur Biaya diperoleh dari Hasil Survei Tahunan Air
Bersih BPS.
2.6 Konstruksi
Kategori Konstruksi adalah kegiatan usaha di bidang konstruksi umum dan konstruksi khusus
pekerjaan gedung dan bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan
27 |
go
.id
gedung dan bangunan sipil: instalasi listrik termasuk alat pendingin dan pemanas ruangan, instalasi
gas, instalasi air bersih dan air limbah serta saluran drainase, dan sejenisnya; Pengerukan: meliputi
pengerukan sungai, rawa, danau dan alur pelayaran, kolam dan kanal pelabuhan baik bersifat
bp
s.
pekerjaan ringan, sedang maupun berat; Penyiapan lahan untuk pekerjaan konstruksi, termasuk
b.
ka
Penyelesaian konstruksi sipil seperti pemasangan kaca dan aluminium; pengerjaan lantai, dinding dan
ar
plafon gedung; pengecatan; pengerjaan interior dan dekorasi dalam penyelesaian akhir; pengerjaan
ob
eksterior dan pertamanan pada gedung dan bangunan sipil lainnya; Penyewaan alat konstruksi dengan
sejenisnya.
:\\
k
operatornya seperti derek lori, molen, buldoser, alat pencampur beton, mesin pancang, dan
tp
Metode yang digunakan untuk memperkirakan Ouput harga berlaku adalah metode
ht
ekstrapolasi dengan indeks konstruksi harga berlaku sebagai ekstrapolatornya. Untuk mendapatkan
Output harga konstan, Output harga berlaku dideflasi dengan menggunakan IHPB konstruksi sebagai
deflator. Sementara konsumsi antara didapat dengan menggunakan metode commodity flow
beberapa komoditas utama dari konsumsi antara, misalnya produksi semen, kayu, juga bahan galian.
NTB berlaku didapat dari nilai output berlaku dikurangi dengan biaya antara berlaku. Sementara NTB
konstan didapat dari mengalikan output konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
Sumber data indikator produksi kayu log, bambu dan produk industri bukan migas dari
Subdirektorat Neraca Barang-BPS; produksi aspal dari Statistik Perminyakan Indonesia (SPI) Ditjen
Migas-Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM); ekspor semen dari Subdirektorat Statistik
Ekspor-BPS dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI); impor semen dan bahan bangunan SITC 3 digit dari
Subdirektorat Statistik Impor-BPS. Indikator harga berupa IHPB bahan bangunan dari Subdirektorat
28 |
go
.id
pembotolan, pengepakan, pembongkaran dari ukuran besar dan pengepakan ulang menjadi ukuran
yang lebih kecil, penggudangan, baik dengan pendingin maupun tidak, pembersihan dan pengeringan
s.
bp
Pedagang besar seringkali secara fisik mengumpulkan, menyortir, dan memisahkan kualitas
b.
barang dalam ukuran besar, membongkar dari ukuran besar dan mengepak ulang menjadi ukuran
ka
yang lebih kecil. Sedangkan pedagang eceran melakukan penjualan kembali barang-barang (tanpa
ar
perubahan teknis), baik barang baru maupun bekas, utamanya kepada masyarakat umum untuk
ob
konsumsi atau penggunaan perorangan maupun rumah tangga, melalui toko, departement store, kios,
:\\
k
mail-order houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang keliling, koperasi konsumsi, rumah
tp
pelelangan, dan lain-lain. Pada umumnya pedagang pengecer memperoleh hak atas barang-barang
ht
yang dijualnya, tetapi beberapa pedagang pengecer bertindak sebagai agen, dan menjual atas dasar
konsinyasi atau komisi.
2.7.1
berhubungan dengan mobil dan motor, termasuk lori dan truk, sebagaimana perdagangan besar dan
eceran, perawatan dan pemeliharaan mobil dan motor baru maupun bekas. Termasuk perdagangan
besar dan eceran suku cadang dan aksesori mobil dan motor, juga mencakup kegiatan agen komisi
yang terdapat dalam perdagangan besar dan eceran kendaraan.
2.7.2
penjualan tanpa perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, baik penjualan secara grosir
29 |
go
.id
tambah perdagangan. Sedangkan reparasi mobil dan sepeda motor dihitung dengan pendekatan
produksi, dengan indikator produksinya adalah jumlah kendaraan. Untuk mendapatkan nilai tambah
bp
s.
konstannya nilai tambah berlaku yang diperoleh di-deflate menggunakan IHK umum (BPS).
b.
Sumber data yang digunakan dalam kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil
ka
dan sepeda motor adalah data output barang dari industri domestik (dari Subdit Neraca Barang dan
ar
Neraca Jasa, BPS), Statistik Transportasi (BPS), Impor barang (BPS), Indeks Harga Konsumen (BPS) dan
ob
:\\
k
tp
Kategori ini mencakup penyediaan angkutan penumpang atau barang, baik yang berjadwal
ht
maupun tidak, dengan menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air atau udara dan kegiatan yang
berhubungan dengan pengangkutan. Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri atas: angkutan
rel; angkutan darat; angkutan laut; angkutan sungai, danau dan penyeberangan; angkutan udara;
pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir. Kegiatan pengangkutan meliputi kegiatan
pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat
angkut atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan
mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti: terminal, pelabuhan,
pergudangan, dan lain-lain.
2.8.1
Angkutan Rel
Angkutan Rel untuk penumpang dan atau barang yang menggunakan jalan rel kereta melalui
antar kota, dalam kota dan pengoperasian gerbong tidur atau gerbong makan kereta api yang
sepenuhnya dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI).
30 |
Angkutan Darat
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang menggunakan alat angkut kendaraan
jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula kegiatan charter/sewa kendaraan
baik dengan atau tanpa pengemudi; serta jasa angkutan dengan saluran pipa untuk mengangkut
go
.id
s.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku
bp
merupakan perkalian antara indikator produksi (jumlah kendaran wajib uji) dengan indikator harga
b.
(rata-rata output untuk masing-masing jenis alat angkutan). Sedangkan output atas dasar harga
ka
konstan 2010 diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dengan indeks jumlah kendaraan
ar
sebagai ekstrapolatornya. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
ob
Indikator produksi berupa jumlah kendaraan/ armada wajib uji (taksi, angkot, bis, dan truk)
:\\
k
diperoleh dari Subdirektorat Info Lantas POLRI. Data untuk penghitungan struktur output dan rasio
tp
NTB diperoleh dari laporan keuangan PT Perusahaan Pengangkutan Djakarta (Perum PPD), PT
ht
Djawatan Angkoetan Motor RI (Perum DAMRI) dan beberapa perusahaan angkutan darat go public
dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan data indikator harga menggunakan IHK jasa angkutan jalan dari
Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS.
2.8.3
Angkutan Laut
Meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan kapal laut
yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan pelayaran laut yang
diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam satu kesatuan usaha, di mana kegiatan
pelayaran ini sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya dan data yang tersedia sulit untuk
dipisahkan.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Output atas
31 |
go
.id
Kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan pengangkutan penumpang, barang dan kendaraan
dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau baik bermotor maupun tidak bermotor, serta
s.
bp
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Indikator produksi yang
b.
digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang diangkut. Output atas dasar harga
ka
berlaku diperoleh berdasarkan perkalian indikator produksi dengan indikator harga yang terdiri dari
ar
angkutan sungai, danau serta penyeberangan. Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh
ob
dengan metode ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks produksi rata-rata
:\\
k
tertimbang jumlah penumpang, barang dan kendaraan yang diangkut. Selanjutnya, NTB diperoleh
ht
tp
Angkutan Udara
Kegiatan ini meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan
pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi.Indikator produksi yang
digunakan adalah jumlah penumpang dan jumlah barang yang diangkut, atau jumlah km-penumpang
32 |
s.
2.8.6
go
.id
bp
Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, yaitu
b.
jasa-jasa pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal & parkir), jasa pelayanan bongkar muat barang
ka
darat dan laut, keagenan penumpang, jasa ekspedisi, jalan tol, pergudangan, jasa pengujian kelayakan
ar
angkutan darat dan laut, jasa penunjang lainnya, pos dan jasa kurir.
ob
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Nilai output dan NTB atas dasar
:\\
k
harga berlaku dari hasil pengolahan data pendapatan dan pengeluaran/biaya dari laporan rugi/laba
tp
perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan go public. Sedangkan output atas dasar harga konstan
ht
2010 dihitung dengan metode deflasi, yaitu dengan membagi nilai output atas dasar berlaku dengan
indeks harga tahun dasar 2010. Nilai NTB atas dasar harga konstan diper-oleh dengan mengalikan
output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
Sumber data utama untuk kegiatan jasa penunjang angkutan diperoleh dari badan usaha milik
negara, seperti : PT Angkasa Pura I & II, PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT Jasa Marga, PT Varuna Tirta
Prakasya, PT Bhanda Ghara Reksa, PT PBM Adhiguna Putera, PT KBN, dan beberapa perusahaan go
public dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan indikator harga berupa IHK sarana penunjang transpor
dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS.
2.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Kategori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk pengunjung dan
pelancong lainnya serta penyediaan makanan dan minuman untuk konsumsi segera. Jumlah dan jenis
33 |
go
.id
dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas
lainnya bagi para tamu yang menginap selama kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan
s.
manajemen dengan penginapan, alasan penggabungan ini karena datanya sulit dipisahkan.
bp
b.
produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar terjual dan indikator harganya adalah rata -
ka
rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara
ar
indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh
ob
berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung
:\\
k
tp
Data produksi menggunakan data malam kamar terjual dari Subdit Statistik Pariwisata, BPS.
Pariwisata, BPS.
2.9.2
ht
Indikator harga menggunakan data tarif dari Survei Hotel Tahunan yang dilakukan oleh Subdit Statistik
atau minuman untuk dikonsumsi segera, baik restoran tradisional, restoran self service atau restoran
take away, baik di tempat tetap maupun sementara dengan atau tanpa tempat duduk. Yang
dimaksud penyediaan makanan dan minuman adalah penyediaan makanan dan minuman untuk
dikonsumsi segera berdasarkan pemesanan.
Pendekatan yang digunakan untuk menghitung outputnya yaitu melalui pendekatan produksi.
Indikator produksinya berupa jumlah penduduk pertengahan tahun. Dan indikator harganya berupa
pengeluaran rata-rata per kapita atas makan minum jadi di luar rumah. Hasil perkalian kedua
34 |
go
.id
alat untuk mengirimkan atau mendistribusikan produk-produk ini dan juga data atau kegiatan
komunikasi, informasi, teknologi informasi dan pengolahan data serta kegiatan jasa informasi lainnya.
s.
Kategori terdiri dari beberapa industri yaitu Penerbitan, Produksi Gambar Bergerak, Video, Perekaman
bp
Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran dan Pemograman (Radio dan Televisi), Telekomunikasi,
b.
ka
Kegiatan industri penerbitan mencakup penerbitan buku, brosur, leaflet, kamus, ensiklopedia,
ar
atlas, peta dan grafik, penerbitan surat kabar, jurnal dan majalah atau tabloid, termasuk penerbitan
ob
piranti lunak. Semua bentuk penerbitan (cetakan, elektronik atau audio, pada internet, sebagai produk
:\\
k
ht
tp
Kegiatan industri produksi gambar bergerak, video, perekaman suara dan penerbitan musik ini
mencakup pembuatan gambar bergerak baik pada film, video tape atau disk untuk diputar dalam
bioskop atau untuk siaran televisi, kegiatan penunjang seperti editing, cutting, dubbing film dan lainlain, pendistribusian dan pemutaran gambar bergerak dan produksi film lainnya untuk industri lain.
Pembelian dan penjualan hak distribusi gambar bergerak dan produksi film lainnya. Selain itu juga
mencakup kegiatan perekaman suara, yaitu produksi perekaman master suara asli, merilis,
mempromosikan dan mendistribusikannya, penerbitan musik seperti kegiatan jasa perekaman suara
dalam studio atau tempat lain.
Kegiatan industri penyiaran dan pemrograman (radio dan televisi) ini mencakup pembuatan isi
siaran atau perolehan hak untuk menyalurkannya dan kemudian menyiarkannya, seperti radio, televisi
dan program hiburan, berita, perbincangan dan sejenisnya. Juga termasuk penyiaran data, khususnya
yang terintegrasi dengan penyiaran radio atau TV.
35 |
go
.id
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga berlaku
didapat dari nilai produksi/pendapatan hasil olahan survei industri besar dan sedang, serta laporan
keuangan perusahaan-perusahaan go public bergerak di industri informasi dan telekomunikasi,
bp
s.
sedangkan NTB atas dasar harga berlaku didapat dari penjumlahan upah dan gaji, laba/rugi,
b.
penyusutan, dan komponen-komponen lainnya. Sedangkan output atas dasar harga konstan 2010
ka
diperoleh dengan metode deflasi, dan NTB atas dasar harga konstan didapat dari perkalian antara
ar
output atas dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
ob
Sumber data utama untuk kegiatan informasi diperoleh dari Subdit Statistik Industri Besar dan
:\\
k
Sedang dan Subdit Statistik Komunikasi dan Teknologi Informasi BPS, perusahaan go public dibidang
Kemenparekraf,
sedangkan
kegiatan
telekomunikasi
diperoleh
dari
perusahaan
ht
Budaya
tp
televisi dan teknologi informasi, Direktorat Pembinaan Kesenian dan perfilman, Dirjen Ekraf Seni dan
36 |
go
.id
campuran dan asing, dan bank perkreditan rakyat, juga koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam,
s.
Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi untuk bank komersial
bp
(termasuk BPR) dan pendekatan pengeluaran untuk bank sentral (Bank Indonesia/BI). Output atas
b.
dasar harga berlaku dari usaha bank komersial adalah jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank
ka
yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi atas transaksi dengan bank, dan
ar
imputasi jasa implisit bank yang diukur dengan menggunakan metode FISIM, juga pendapatan lainnya
ob
yang diperoleh karena melakukan kegiatan pendukung, seperti: mengirim uang, membeli dan menjual
:\\
k
surat-surat berharga. Output bank sentral (Bank Indonesia/BI) dihitung adalah jumlah atas biaya-biaya
tp
yang dikeluarkan, termasuk konsumsi antara, pengeluaran untuk upah/gaji pegawai, pajak, dan
ht
penyusutan. Sedangkan output KSP, BMT dan Jasa Moneter lainnya diperoleh dengan mengalikan
rata-rata pendapatan usaha dengan masing-masing jumlah usahanya. Penghitungan NTB atas dasar
harga konstan 2010 dilakukan dengan menggunakan metode deflasi dan sebagai deflatornya adalah
IHK Umum dan Indeks Implisit PDB tanpa Jasa Perantara Keuangan. Data output dan NTB atas dasar
harga berlaku diperoleh dari BI.
2.11.2 Asuransi dan Dana Pensiun
Asuransi dan dana pensiun mencakup penjaminan tunjangan hari tua serta polis asuransi,
dimana premi tersebut diinvestasikan untuk digunakan terhadap klaim yang akan datang.
Asuransi dan Reasuransi
Asuransi dan reasuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha
pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya musibah/kecelakaan terhadap barang atau
37 |
bp
s.
Dana Pensiun
go
.id
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum
b.
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang menjanjikan manfaat
ka
pensiun. Manfaat pensiun adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara berkala atau sekaligus pada
ar
masa pensiun sebagai santunan hari tua/uang pension. Dana pensiun dibedakan menjadi dua jenis,
ob
yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
:\\
k
Metode estimasi yang digunakan dalam menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
tp
pendekatan produksi. Output dari kegiatan dana pensiun merupakan hasil pengolahan laporan
ht
keuangan kegiatan tersebut. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai
deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan dana pensiun diperoleh dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
2.11.3 Jasa Keuangan Lainnya
Jasa keuangan lainnya meliputi mencakup kegiatan leasing, kegiatan pemberian pinjaman
oleh lembaga yang tidak tercakup dalam perantara keuangan, serta kegiatan pendistribusian dana
bukan dalam bentuk pinjaman. Subkategori ini mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi,
38 |
go
.id
metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai
Tambah Bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil
bp
s.
b.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan pegadaian diperoleh dari Otoritas Jasa
ka
Keuangan (OJK), PT Pegadaian, dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum
ar
ob
Lembaga Pembiayaan
:\\
k
Lembaga pembiayaan mencakup kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi, pembiayaan
tp
konsumen, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan anjak piutang, dan pembiayaan leasing lainnya. Sewa
ht
guna usaha dengan hak opsi mencakup kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk finance lease
untuk digunakan oleh penyewa (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala. Pembiayaan konsumen mencakup usaha pembiayaan melalui pengadaan barang dan jasa
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran secara angsuran atau berkala.
Pembiayaan kartu kredit mencakup usaha pembiayaan dalam transaksi pembelian barang dan jasa para
pemegang kartu kredit. Pembiayaan anjak piutang mencakup usaha pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan piutang suatu perusahaan.
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
produksi. Output dari kegiatan lembaga pembiayaan merupakan hasil pengolahan laporan keuangan
perusahaan pembiayaan. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan
menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai
39 |
go
.id
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan modal
ventura. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto
bp
s.
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
b.
ka
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan modal ventura diperoleh dari Otoritas Jasa
ar
Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
:\\
k
ob
tp
Jasa penunjang keuangan meliputi kegiatan yang menyediakan jasa yang berhubungan erat
ht
dengan aktivitas jasa keuangan, asuransi, dan dana pensiun. Subkategori ini mencakup kegiatan
administrasi pasar uang (bursa efek), manager investasi, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, wali amanat, jasa penukaran mata uang, jasa broker asuransi dan
reasuransi, dan kegiatan penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun lainnya.
go
.id
Metode estimasi untuk output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi.
Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan manager
s.
investasi. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
bp
deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto
b.
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
ka
ar
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan manager investasi diperoleh dari
tp
:\\
k
ob
Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat
ht
Lembaga kliring dan penjaminan mencakup usaha menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan PT
Kliring Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan lembaga kliring dan penjaminan diperoleh
dari PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
41 |
go
.id
diperoleh dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan untuk IHK umum diperoleh
dari Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
bp
s.
Wali Amanat
ka
b.
Wali amanat (trustee) mencakup kegiatan usaha pihak yang dipercayakan untuk mewakili
ar
Metode estimasi untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah pendekatan
ob
produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan perusahaan wali
:\\
k
amanat. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto
ht
tp
(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian
output dan rasio NTB.
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan wali amanat diperoleh dari Subdirektorat
Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS.
Jasa Penukaran Mata Uang
Jasa penukaran mata uang (money changer) mencakup usaha jasa penukaran berbagai jenis
mata uang, termasuk pelayanan penjualan mata uang.
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output atas dasar harga berlaku adalah
pendekatan produksi. Output dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan laporan keuangan
perusahaan jasa penukaran mata uang. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
42 |
go
.id
perusahaan broker asuransi dan reasuransi. Sedangkan output atas dasar harga konstan diperoleh
dengan menggunakan metode deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
s.
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
b.
bp
ka
Sumber data berupa laporan keuangan kegiatan jasa broker asuransi dan reasuransi diperoleh
ar
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS. Sedangkan untuk IHK
:\\
k
ob
tp
Kategori ini meliputi kegiatan persewaan, agen dan atau perantara dalam penjualan atau
ht
pembelian real estat serta penyediaan jasa real estat lainnya bisa dilakukan atas milik sendiri atau
milik orang lainyang dilakukan atas dasar balas jasa kontrak. Kategori ini juga mencakup kegiatan
pembangunan gedung, pemeliharaan atau penyewaan bangunan. Real estat adalah property
berupa tanah dan bangunan.
Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah
dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh
dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m 2. NTB
diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya indeks luas
bangunan.
43 |
go
.id
periklanan dan penelitian pasar, serta jasa professional, ilmiah dan teknis lainnya. Kategori N
mencakup berbagai kegiatan yang mendukung operasional usaha secara umum. Kegiatan yang
s.
termasuk kategori N antara lain: jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa
bp
ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya, jasa keamanan
ob
ar
Jasa Hukum
ka
b.
dan penyelidikan, jasa untuk gedung dan pertamanan, jasa administrasi kantor, serta jasa penunjang
:\\
k
Jasa hukum mencakup usaha jasa pengacara/penasihat hukum, notaris, lembaga bantuan
tp
ht
44 |
Periklanan
Periklanan mencakup usaha jasa bantuan penasihat, kreatif, produksi bahan periklanan,
perencanaan dan pembelian media, termasuk juga kegiatan menciptakan dan menempatkan iklan di
surat kabar, majalah/tabloid, radio, televisi, internet, dan media lainnya.
Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik
Sipil
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan konstruksi dan
teknik sipil mencakup usaha jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin dan peralatan
go
.id
s.
Jasa penyaluran tenaga kerja mencakup usaha jasa penampungan dan penyaluran para tuna
bp
karya yang siap pakai, seperti agen penyalur jasa tenaga kerja Indonesia, agen penyalur pembantu
ka
b.
ar
ob
Jasa kebersihan umum bangunan mencakup usaha jasa kebersihan bermacam jenis gedung,
:\\
k
seperti gedung perkantoran, pabrik, pertokoan, balai pertemuan, dan gedung sekolah.
tp
Metode estimasi yang digunakan untuk menghitung output kategori jasa perusahaan atas
ht
dasar harga berlaku adalah pendekatan produksi. Output diperoleh dari hasil perkalian antara
jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan output atas dasar harga
konstan diperoleh dengan menggunakan metode revaluasi. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan diperoleh dari hasil perkalian output dan
rasio NTB.
Sumber data berupa jumlah tenaga kerja diperoleh dari Direktorat Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan BPS. Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS.
2.14 Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Kategori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh
administrasi pemerintahan. Kategori ini juga mencakup perundang-undangan dan penterjemahan
hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya, seperti halnya administrasi
45 |
go
.id
sebagai ekstrapolatornya.
Data bersumber dari Realisasi APBN. Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan;
bp
s.
Realisasi anggaran belanja rutin dan belanja pembangunan; Statistik Keuangan Pemerintah daerah
b.
(K1, K2, K3), BPS; Realisasi APBD, Biro Keuangan Pemerintah Daerah;Jumlah pegawai negeri sipil,
Jasa Pendidikan
:\\
k
2.15
ob
ar
ka
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai
ht
tp
pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini
juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai
kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan,
melalui penyiaran radio dan televise, internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan dikelompokan
seperti kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain,
mencakup juga jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia dini.
Penghitungan NTB Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga berlaku menggunakan
pendekatan pengeluaran, dan untuk Jasa Pendidikan Swasta menggunakan pendekatan pendekatan
produksi. Untuk NTB Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga konstan 2010 menggunakan
pendekatan deflasi, sedangkan Jasa Pendidikan Swasta menggunakan pendekatan revaluasi.
46 |
luas cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga profesional terlatih di
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan
tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga
kesehatan profesional. Kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup: Jasa
Rumah Sakit; Jasa Klinik; Jasa Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa Pelayanan Kesehatan yang
dilakukan oleh Paramedis; Jasa Pelayanan Kesehatan Tradisional; Jasa Pelayanan Penunjang
go
.id
Kesehatan; Jasa Angkutan Khusus Pengangkutan Orang Sakit (Medical Evacuation); Jasa Kesehatan
Hewan; Jasa Kegiatan Sosial.
s.
Metode penghitungan untuk jasa pemerintah atas dasar harga berlaku menggunakan
bp
pendekatan pengeluaran, sedangkan swasta menggunakan pendekatan produksi. NTB jasa kesehatan
b.
dan kegiatan sosial pemerintah atas dasar harga konstan 2010 menggunakan pendekatan deflasi,
ar
ka
sedangkan jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta menggunakan pendekatan revaluasi.
ob
Data diperoleh dari Realisasi APBN/APBD; Kementerian Kesehatan; Survei Sosial Ekonomi
:\\
k
Nasional (Susenas); Berbagai Survei Khusus yang dilakukan Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat
Jasa Lainnya
ht
2.17
tp
Kategori Jasa Lainnya merupakan gabungan 4 kategori pada KBLI 2009. Kategori ini
mempunyai kegiatan yang cukup luas yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; Jasa Reparasi
Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa Perorangan yang
Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang
Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta Lainnya termasuk Kegiatan Badan
Internasional, seperti PBB dan perwakilan PBB, Badan Regional, IMF, OECD, dan lain-lain.
Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi berkategori R meliputi kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat umum akan hiburan, kesenian, dan kreativitas, termasuk perpustakaan, arsip,
47 |
go
.id
sesuai.
Sumber data produksi Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi diperoleh dari beberapa sumber,
yaitu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI),
bp
s.
dan data penunjang intern BPS (Ketenagakerjaan, Susenas, Sensus Ekonomi, Statistik Harga
b.
Konsumen, dan Survei-survei Khusus yang dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi dan Direktorat
ka
Neraca Pengeluaran).
ob
ar
Kegiatan ini berkategori S yang mencakup kegiatan dari keanggotaan organisasi, jasa reparasi
tp
ht
perorangan lainnya.
:\\
k
komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga, serta berbagai kegiatan jasa
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara masing-masing jumlah tenaga
kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil
perkalian antara rasio NTB dengan output. Sedangkan untuk memperoleh output dan NTB atas dasar
harga konstan menggunakan metode deflasi dimana deflatornya adalah IHK Umum.
Data diperoleh dari internal BPS (Sensus Ekonomi, Subdit Statistik Demografi, Susenas, and
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen).
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa oleh
Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri untuk Memenuhi Kebutuhan
Kegiatan ini berkategori T mencakup kegiatan yang memanfaatkan jasa perorangan untuk
melayani rumah tangga yang didalamnya termasuk jasa pekerja domestik (pembantu rumah tangga,
48 |
go
.id
untuk kegiatan pekerja domestik maupun kegiatan menghasilkan barang dan jasa untuk digunakan
sendiri oleh rumah tangga diperoleh dengan menggunakan metode deflasi dengan deflatornya laju
bp
s.
IHK umum.
b.
Sumber data kategori ini diperoleh dari intern BPS, yaitu, Susenas, Sensus Penduduk,
ka
Subdirektorat Pertambangan, Energi dan Konstruksi (Publikasi Statistik Air Bersih), dan Survei Khusus
ar
ob
:\\
k
Kategori U yang mencakup kegiatan badan internasional, seperti PBB dan perwakilannya,
tp
Badan Regional dan lain-lain, termasuk The Internasional Moneter Fund, The World Bank, The World
ht
Health Organization (WHO), the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD),
the Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan lain-lain.
Output dan NTB berlaku diperoleh dengan pendekatan biaya yang didapatkan dari laporan
keuangan badan internasional dan ekstra internasional lainnya. Sementara, untuk output konstan
diperoleh dengan metode deflasi dengan deflator laju IHK umum.
Sumber data diperoleh dari laporan keuangan badan internasional dan ekstra internasional
lainnya yang berkantor pusat di Indonesia dan Subdirektorat Statistik Harga Konsumen.
49 |
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
go
.id
Dari ketiga kategori yang mendominasi struktur perekonomian Kotawaringin Barat, Kategori
bp
s.
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 28,63 persen,
b.
diikuti oleh kategori Industri Pengolahan sebesar 25,28 persen serta kategori Perdagangan, Restoran
ka
dan Hotel sebesar 11,82 persen. Melihat besarnya kontribusi Kategori Pertanian, Kehutanan dan
ar
Perikanan terhadap PDRB Kotawaringin barat menunjukkan bahwa ekonomi Kotawaringin Barat
3.1
ht
tp
Tabel
:\\
k
ob
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
30.01
1.73
25.39
0.04
30.15
1.74
24.19
0.04
29.80
1.80
24.25
0.04
29.25
1.73
24.58
0.03
28.63
1.41
25.28
0.04
0.09
0.08
0.08
0.08
0.09
8.47
8.18
8.16
8.29
8.37
12.15
12.06
11.91
11.59
11.82
7.07
1.19
1.01
3.52
7.52
1.23
1.00
4.33
7.46
1.27
0.99
4.68
7.80
1.27
1.00
4.83
7.82
1.23
0.99
5.12
53 |
L
M,N
O
P
Q
R,S,T,U
Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
1.66
0.04
1.75
0.04
1.80
0.04
1.81
0.05
1.71
0.05
2.98
3.00
3.09
3.22
3.19
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
2.64
1.10
0.93
2.68
1.10
0.89
2.59
1.12
0.92
2.46
1.08
0.94
2.24
1.11
0.91
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
go
.id
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
Telah terjadi pergeseran struktur ekonomi pada masyarakat Kotawaringin Barat dari kategori
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke kategori ekonomi lainnya. Hal ini terlihat dari pergeseran
bp
s.
besarnya peranan masing-masing kategori ini terhadap pembentukan PDRB Kotawaringin Barat.
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan perlahan-lahan menurun diiringi dengan kenaikan pada
ka
b.
kategori Industri Pengolahan, kategori Perdagangan, Restoran dan Hotel serta beberapa kategori lain
ob
:\\
k
ar
Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah gambaran makro mengenai hasil dari proses
tp
pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh stake holder, baik pemerintah, dunia usaha
ht
maupun masyarakat menuju kepada keadaan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan
suatu gambaran dari peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan kemakmuran dan
taraf hidup.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan serta lebih cepat
dibandingkan laju pertumbuhan penduduknya merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat perkembangan
pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui penyajian PDRB atas
dasar harga konstan.
54 |
7,56
6,96
6,95
6,70
2011
2012
2013
2014
go
.id
s.
tahun 2014 mencapai 6,95 persen, sedangkan tahun 2013 mencapai 6,96 persen. Pertumbuhan
bp
ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 16,79 persen disusul oleh
b.
kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 13,88 persen.
ka
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebagai kategori dengan kontribusi terbesar bagi PDRB
ar
Kotawaringin Barat tumbuh 7,12 persen. Seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2014
:\\
k
ob
mencatat pertumbuhan yang positif kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami
tp
Pada tahun 2014 terdapat empat kategori yang mengalami pertumbuhan sangat signifikan (10
ht
persen atau lebih) yaitu kategori Pengadaan Listrik dan Gas, kategori Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi serta kategori Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
55 |
Tabel
3.2
Lapangan Usaha
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
4.09
5.03
6.42
7.12
7.55
5.72
5.76
-13.20
Industri Pengolahan
6.48
6.22
7.02
6.82
10.42
9.66
8.86
10.00
3.19
8.56
5.85
13.88
Konstruksi
6.30
7.97
9.94
7.56
6.57
8.44
4.25
6.09
17.55
8.39
10.71
5.25
8.28
8.16
7.03
9.51
11.35
10.09
6.39
8.20
32.12
10.19
8.81
16.79
Real Estate
9.73
9.74
7.97
9.91
9.82
9.48
9.90
7.95
5.87
7.24
7.02
10.47
6.12
2.32
1.65
2.06
7.72
7.51
5.77
4.62
5.25
6.93
5.57
7.09
7.56
6.70
6.96
6.95
s.
bp
Jasa Perusahaan
:\\
k
R,S,T,U
ob
ar
ka
b.
M,N
go
.id
tp
ht
* Angka sementara
** Angka sangat sementara
56 |
43,70
45
40
35
30,31
30,31
36,24
33,74
32,57
31,53
34,96
go
.id
30
33,32
39,41
25
20
s.
15
bp
10
b.
5
0
2011
2012
ka
2010
2014
ob
ar
2013
:\\
k
Dari gambar 3.2 dapat diperoleh gambaran bahwa PDRB per kapita Kotawaringin Barat dari
tp
tahun 2010 sampai dengan 2014 terus mengalami peningkatan, baik PDRB per kapita ADHB maupun
ht
PDRB per kapita ADHK. Besarnya PDRB per kapita ADHB tahun 2014 sebesar 43,70 juta rupiah
sedangkan PDRB per kapita ADHK sebesar 34,96 juta rupiah. Hal ini bisa memberikan gambaran bahwa
rata-rata pendapatan satu orang penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2014 adalah
sebesar 40,37 juta rupiah setahun bila menggunakan standar harga pada tahun tersebut. Namun
apabila menggunakan standar harga tahun 2010 (sebagai tahun dasar) maka rata-rata pendapatan
satu orang penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2014 adalah sebesar 34,96 juta
rupiah setahun.
57 |
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
go
.id
golongan tanaman pangan, golongan tanaman hortikultura, golongan tanaman perkebunan, golongan
peternakan, dan golongan jasa pertanian dan perburuan, sub kategori Usaha kehutanan dan
s.
Penebangan Kayu, dan subkategori Perikanan. Kategori ini masih menjadi tumpuan dan harapan
b.
bp
ka
4.1
(1)
2010
2011
2012
2013*
2014**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
92.65
92.94
93.36
93.33
2.51
2.43
2.54
2.63
2.53
b. Tanaman Hortikultura
1.71
1.69
1.68
1.66
1.71
c. Tanaman Perkebunan
81.92
82.83
82.84
83.15
83.22
4.07
3.90
4.07
4.09
4.03
1.81
1.80
1.82
1.82
1.83
tp
92.01
ht
:\\
k
Lapangan Usaha
ob
ar
Tabel
d. Peternakan
e. Jasa Pertanian dan Perburuan
2
2.99
2.49
2.11
1.82
1.91
Perikanan
5.00
4.86
4.95
4.82
4.76
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Pada tahun 2014 kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 28,63 persen. Golongan tanaman perkebunan merupakan
penyumbang terbesar terhadap kategori pertanian yaitu tercatat sebesar 83,22 persen dari seluruh
61 |
7,03
5,51
4,59
5
4,12
3,30
1,72
s.
2012
2013
bp
2011
-7,30
ka
-9,95
2014
-11,88
ar
-15
4,75
b.
-5
-10
7,27 5,65
go
.id
10
ob
:\\
k
tp
Perikanan
ht
Pertumbuhan ekonomi terbesar pada tahun 2014 dalam kategori ini adalah pada sub kategori
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian yaitu sebesar 7,27 persen yang diikuti oleh
Kehutanan dan Penebangan Kayu sebesar 5,65 persen setelah pada tiga tahun sebelumnya mengalami
pertumbuhan negatif. Sedangkan pada sub kategori Perikanan, pada tahun 2014 tumbuh sebesar 4,75
persen.
4.2
panas bumi serta pertambangan batu bara dan lignit, Kabupaten Kotawaringin Barat sampai dengan
tahun 2014 tidak memiliki kedua jenis pertambangan ini. Oleh karena itu, penghitungan PDRB kategori
pertambangan dan penggalian hanya memperhitungkan pertambangan bijih logam serta
pertambangan dan penggalian lainnya.
62 |
Tabel
4.2
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
60.16
60.57
62.00
60.06
48.34
39.84
39.43
38.00
39.94
51.66
100.00
100.00
100.00
100.00
s.
100.00
go
.id
bp
Secara keseluruhan pada tahun 2014, kategori Pertambangan dan Penggalian mengalami laju
b.
pertumbuhan negatif sebesar 13,20 persen. Hal ini dipicu oleh penurunan pada sub kategori
ka
pertambangan bijih logam yang mengalami pertumbuhan negatif yang tajam sebesar 28,36 persen.
ar
Pertumbuhan negatif ini merupakan dampak kebijakan pemerintah daerah yang melarang dan
ob
melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan illegal mining terutama tambang puya (pasir zirkon)
:\\
k
yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Kebijakan tersebut tentunya dengan mempertimbangkan
tp
dampak kerusakan lingkungan yang timbul akibat aktifitas penambangan liar tersebut dengan
ht
konsekuensi terjadinya pertumbuhan negatif pada sub kategori pertambangan bijih logam.
Berbeda dengan pertambangan bijih logam yang mengalami pertumbuhan negatif,
pertambangan dan penggalian lainnya yang umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal
tetap tumbuh sebesar 7,58 pesen walaupun sedikit mengalami perlambatan dibandingkan tahun
2013 yang mencapai sebesar 7,83 persen.
63 |
10
6,20
9,60
7,83
7,79
4,31
4,31
2012
2013
7,58
5
0
-5
2011
2014
-10
-15
-20
-25
-28,36
-30
Industri Pengolahan
s.
4.3
go
.id
bp
Industri pengolahan merupakan salah satu kategori yang memberikan pengaruh signifikan
b.
terhadap pembentukan PDRB Kotawaringin Barat. Kontribusi dari kategori ini mencapai 25,28 persen
ar
ka
yang merupakan kontribusi terbesar kedua setelah kategori pertanian, kehutanan dan perikanan.
:\\
k
ob
11,83
3,82
82,78
13,47
3,76
81,33
14,81
3,85
2011
80,05
15,89
4,06
2010
79,39
16,60
4,01
tp
84,35
ht
2013
2012
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Sub kategori industri makanan dan minuman menjadi penyumbang terbesar bagi kategori
industri secara keseluruhan dengan prosentase sebesar 84,35 kemudian disusul oleh sub kategori
64 |
go
.id
yang fluktuatif.
Gambar 4.4 Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Industri Pengolahan (persen), 2011-2014
bp
s.
14
10
4,71
2,80
1,83
2011
7,42
5,30
2,35
0,76
:\\
k
ob
2012
13,26
7,97
ka
7,47
7,54
ar
b.
12
2013
1,72
2014
ht
tp
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada tahun 2014 adalah
sebesar 6,82 persen. Sub kategori yang mencatatkan laju pertumbuhan terbesar adalah subkategori
Industri lainnya sebesar 13,26 persen. Sub kategori industri makanan dan minuman, industri kayu,
barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya masing masing
tumbuh sebesar 7,42 persen dan 1,72 persen.
4.4
PDRB Kotawaringin Barat. Kontribusi kategori ini kurang dari 1 (satu) persen terhadap total PDRB
65 |
(1)
(2)
go
.id
2010
2011
2012
2013*
2014**
(3)
(4)
(5)
(6)
90.89
89.65
88.45
84.89
85.62
9.11
10.35
11.55
15.11
14.38
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
s.
Lapangan Usaha
bp
4.3
Ketenagalistrikan
b.
ar
ka
Tabel
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas
(Persen), 2010-2014
tp
4.5
:\\
k
ob
ht
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan penditribusian air
melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan
pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk
pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori ini terhadap
perekonomian di Kabupaten Kotawaringin Barat selama tahun 2010-2014 relatif kecil pada kisaran
0,08 0,09 persen. Adapun laju pertumbuhan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014
berturut-turut sebesar 3,16 persen, 8,56 persen, 5,85 persen dan 13,88 persen.
4.6
Konstruksi
Pada tahun 2014 kategori konstruksi menyumbang sebesar 8,37 persen terhadap total
perekonomian Kabupaten Kotawaringin Barat, sedikit menurun dibandingkan pada tahun 2010
sebesar 8,47 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan
konstruksi Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami percepatan dari 6,30 persen pada tahun 2011
menjadi 7,56 persen pada tahun 2014.
66 |
4.7
memiliki bandar udara dan pelabuhan samudera sekaligus. Hal ini tentu menjadi salah satu potensi
kotawaringin barat karena memiliki pintu masuk bagi komoditas perdagangan antar pulau dari dan ke
luar Kalimantan tengah. Karenanya tidak mengherankan apabila lapangan usaha perdagangan besar
dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor memiliki kontribusi terbesar ketiga (11, 82 persen) bagi
PDRB Kotawaringin Barat setelah pertanian dan industri pengolahan.
Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
6.03
6.37
6.72
6.56
94.02
93.97
93.63
93.28
93.44
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
go
.id
4.4
s.
5.98
ar
ka
b.
bp
Tabel
:\\
k
ob
tp
Pada tahun 2014, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda
ht
motor didominasi oleh perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor sebesar 93,44
persen sedangkan sisanya perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya (6,56 persen).
67 |
9,41
9,85
8,51
8,74
7,26
6,39
5,83
4
3,96
2
0
go
.id
s.
Laju pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda
bp
motor pada tahun 2014 sebesar 8,09 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yang hanya
b.
tumbuh sebesar 4,25 persen. Perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor serta
ka
perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya selama kurun waktu 2011-2014 selalu
:\\
k
4.8
ob
ar
tp
Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 sub kategori, yaitu sub kategori Angkutan
ht
Rel, sub kategori Angkutan Darat, sub kategori Angkutan Laut, sub kategori Angkutan Sungai, Danau,
dan Penyeberangan, sub kategori Angkutan Udara, serta sub kategori Pergudangan dan Jasa
Penunjang Angkutan. Namun karena Kabupaten Kotawaringin Barat tidak memiliki angkutan rel maka
tidak disajikan dalam publikasi ini.
Sebagai pemilik pelabuhan samudera, Kotawaringin Barat mendapatkan kontribusi terbesar
pertama dari sub kategori Angkutan Laut selama 5 tahun terakhir, dengan nilai kontribusi terhadap
kategori ini sebesar 42,68 persen pada tahun 2014. Penyumbang terbesar kedua adalah angkutan
darat sebesar 33,06 persen serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan sebagai penyumbang
terbesar ketiga dengan kontribusi sebesar 15,5 persen pada tahun 2014.
Bandar udara Iskandar Pangkalan Bun sebagai gerbang udara Kotawaringin Barat yang
semakin banyak maskapai penerbangan yang melintasinya, menjadi salah satu sebab kecenderungan
meningkatnya kontribusi sub sektor angkutan udara terhadap sektor transportasi dan pergudangan.
68 |
Tabel
4.5
Lapangan Usaha/Industri
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Angkutan Darat
35.10
33.54
32.24
30.65
33.06
Angkutan Laut
42.67
45.64
46.30
45.60
42.68
4.88
2.73
2.30
1.92
1.63
Angkutan Udara
5.30
6.48
7.29
8.59
8.40
11.61
11.88
13.23
14.23
100.00
100.00
100.00
go
.id
bp
s.
12.05
100.00
100.00
ka
b.
ar
Seiring dengan terbukanya akses transportasi darat, terdapat peningkatan pertumbuhan pada
ob
sub kategori angkutan darat selama tiga tahun terakhir. Hal ini Nampak dari angka pertumbuhannya
:\\
k
yang terus bergerak dari 6,10 persen pada tahun 2012 kemudian meningkat menjadi 9,17 pada tahun
tp
ht
Berbeda dengan angkutan darat, fenomena yang terjadi pada sub sektor angkutan sungai,
danau dan penyeberangan justru sebaliknya. Pada sub sektor ini terjadi pertumbuhan negatif dari
tahun ke tahun. Tahun 2011 pertumbuhannya mencapai negatif 36,57 persen dan terus berada pada
level negatif sampai dengan tahun 2014 pada angka 6,63 persen. Hal ini tentunya tidak terlepas dari
semakin terbukanya akses jalan darat sehingga terjadi pergeseran sarana transportasi sungai ke
sarana angkutan darat.
69 |
Gambar 4.6 Laju Pertumbuhan Kategori Transportasi dan Pergudangan (Persen), 2011-2014
40
25,68
20
13,67
11,20
1,76
-6,63
0
-20
-36,57
-40
-60
bp
4.9
s.
go
.id
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
Angkutan Udara
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir
ka
b.
Penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan salah satu sektor penting yang
menunjang sektor perekonomian lainnya. Bahkan kemajuan perekonomian suatu daerah sering kali
ob
ar
dikaitkan dengan sektor ini. Suatu daerah yang lebih mampu menyediakan akomodasi dan makan
tp
4.6
ht
Tabel
:\\
k
Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Penyediaan Akomodasi
7.90
7.89
8.09
8.29
8.32
92.10
92.11
91.91
91.71
91.68
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Pada tahun 2014, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi terhadap
PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 1,23 persen. Nilai tersebut berasal dari kontribusi sub
70 |
9,67
9,18
9,50
go
.id
8
8,20
bp
s.
b.
ka
:\\
k
ob
ar
Penyediaan Akomodasi
tp
ht
Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap
bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan menjadi salah satu
indikator kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap
perekonomian di Kabupaten Kotawaringin Barat selama tahun 2010-2014 berfluktuasi pada kisaran
satu persen. Namun pertumbuhannya pada tahun 2014 telah mencapai 8,20 peren.
71 |
Tabel
4.7
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi
(Persen), 2010-2014
Lapangan Usaha
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
42.82
53.01
56.45
59.60
62.79
30.32
25.12
23.47
21.78
20.10
26.56
21.64
19.87
18.40
16.91
0.30
0.23
0.21
0.22
0.20
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
b.
bp
s.
go
.id
ka
ar
Walaupun kontribusi kategori real estate terhadap PDRB Kabupaten kotawaringin barat dari
ob
tahun 2010-2014 hanya berkisar 1,6 sampai dengan 1,8 persen, namun kategori ini selalu mengalami
:\\
k
pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya tidak lepas dari kebutuhan masyarakat akan
sarana tempat tinggal yang terus meningkat pula. Selama lima tahun terakhir pertumbuhannya cukup
tp
tinggi, bahkan pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan 9,91 persen. Lebih tinggi bila dibandingkan
ht
72 |
positif dengan tren percepatan, yaitu dari sebesar 5,87 persen di tahun 2011 menjadi 10,47 persen di
tahun 2014.
go
.id
kisaran 2 (dua) persen. Besarnya kontribusi kategori ini berturut-turut adalah sebesar 2,64 persen,
2,68 persen, 2,59 persen, 2,46 persen dan 2,24 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga
konstan 2010, jasa pendidikan pada tahun 2014 tumbuh sebesar 2,06 persen. Lebih tinggi bila
b.
bp
s.
ka
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup
ar
luas cakupannya. Pada tahun 2014, kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Kotawaringin
ob
Barat sebesar 1,11 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 4,62 persen. Selama tahun 2010-2014
:\\
k
peranannya relatif stabil dengan nilai kontribusi sebesar 1,10 persen, 1,10 persen, 1,12 persen, 1.08
tp
persen, dan 1.11 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya sedikit melambat menjadi 4,62 persen
ht
73 |
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.
Lampiran 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
2.732.704,7
3.010.372,9
3.373.465,7
Pertanian,
Peternakan,
Perburuan dan Jasa
Pertanian
1.982.480,8
2.279.514,8
2.539.781,8
2.810.358,5
3.148.459,8
a. Tanaman Pangan
53.992,4
59.678,6
69.304,1
79.296,7
85.325,7
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
20.507,4
23.402,9
25.205,9
26.244,1
31.252,1
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
16.294,1
18.184,1
20.584,7
23.740,6
26.578,5
1.765.100,2
2.037.904,9
2.263.762,7
2.503.085,1
2.807.444,4
96.032,0
111.290,1
123.237,9
135.991,0
e. Perkebunan
Tahunan
87.669,8
38.917,0
44.312,4
49.634,2
54.754,0
61.868,3
64.331,5
61.239,2
57.740,4
54.829,7
64.420,8
107.747,5
119.560,6
135.182,6
145.184,6
160.585,1
123.990,7
142.317,0
165.002,9
177.785,0
166.619,7
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Perikanan
ob
:\\
k
Kehutanan dan
Penebangan Kayu
tp
ar
f. Peternakan
Pertambangan dan
Penggalian
Pertambangan
1 Minyak, Gas dan
Panas Bumi
Pertambangan
2
Batubara dan Lignit
ht
s.
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
dan Lainnya
bp
c. Perkebunan
Semusim
go
.id
2.460.314,6
b.
2.154.559,7
ka
Uraian
Pertambangan Bijih
Logam
74.592,2
86.200,7
102.297,8
106.783,0
80.547,5
Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
49.398,5
56.116,3
62.705,1
71.002,0
86.072,2
Bersambung...
77 |
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
9
10
11
12
13
14
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
b. Industri
Pengilangan Migas
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1.446.897,6
1.580.258,5
1.808.104,9
2.093.884,5
2.512.269,3
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
563,9
674,9
731,2
844,6
1.111,3
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
302.486,7
313.743,0
329.307,4
340.654,1
352.491,3
1.989,1
2.105,9
2.120,9
2.739,9
579,2
676,0
737,2
837,3
906,1
509,3
602,6
668,8
747,7
806,5
22.849,3
26.075,8
27.222,2
31.452,6
35.718,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
27.209,3
28.388,7
29.998,3
32.462,6
39.743,1
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1.793,4
2.099,8
2.263,1
2.470,8
2.679,9
17.024,9
18.606,2
20.764,3
22.854,7
28.349,5
926,3
1.064,8
1.134,6
1.264,7
1.652,3
b.
15
Industri Furnitur
16
Industri pengolahan
lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan
mesin dan peralatan
Bersambung...
bp
s.
Industri Makanan
dan Minuman
Pengolahan
Tembakau
Industri Tekstil dan
Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang
dari Kulit dan Alas
Kaki
Industri Kayu,
Barang dari Kayu
dan Gabus dan
Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
ka
2.978.467,8
ar
2.529.594,3
1.696,3
ob
2.223.038,1
:\\
k
1.974.179,2
tp
1.822.536,2
Industri Batubara
dan Pengilangan
Migas
go
.id
Industri Pengolahan
1
78 |
2010
ht
Uraian
Lanjutan Lampiran 1.
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.216,1
3.322,2
3.453,0
3.545,1
4.192,3
Ketenagalistrikan
2.923,1
2.978,3
3.054,0
3.009,5
3.589,3
292,9
343,9
399,0
535,6
603,0
6.384,8
6.730,3
7.574,3
8.311,7
10.181,8
853.762,5
986.688,6
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
608.019,5
667.868,8
748.255,7
872.255,7
984.287,0
1.092.119,7
1.193.026,3
1.392.026,0
Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan
Reparasinya
52.166,6
59.396,6
69.583,0
80.137,0
91.254,9
Perdagangan Besar
dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda
Motor
820.089,1
924.890,5
1.022.536,7
1.112.889,4
1.300.771,1
683.899,1
802.796,5
921.626,2
0,0
0,0
0,0
0,0
178.245,8
205.883,1
220.504,0
246.073,7
304.722,8
216.657,4
280.128,9
316.638,5
366.110,3
393.353,1
24.773,5
16.751,2
15.696,8
15.426,0
14.988,5
26.937,7
39.799,0
49.835,9
68.988,4
77.376,0
61.185,3
71.276,2
81.223,9
106.198,2
131.185,8
85.304,7
100.201,8
115.987,7
131.013,3
144.358,2
6.741,3
7.902,3
9.383,9
10.859,1
12.014,9
78.563,4
92.299,5
106.603,8
120.154,2
132.343,3
72.413,8
81.268,7
90.458,9
102.599,0
116.329,3
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Danau dan
Penyeberangan
Angkutan Udara
Pergudangan dan
Jasa Penunjang
6
Angkutan, Pos dan
Kurir
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
Penyediaan
Akomodasi
Penyediaan Makan
2
Minum
Informasi dan
Komunikasi
s.
bp
b.
613.838,5
ar
0,0
:\\
k
Angkutan Rel
tp
507.799,8
ka
Transportasi dan
Pergudangan
ht
go
.id
ob
Uraian
Bersambung...
79 |
3
4
M,N
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2010
Asuransi dan
Dana Pensiun
Jasa Keuangan
Lainnya
Jasa Penunjang
Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
252.388,6
353.659,9
429.195,8
496.777,6
602.773,6
108.060,3
187.465,4
242.284,5
296.068,1
378.482,6
76.522,6
88.840,3
100.720,7
108.192,2
121.136,0
67.037,5
76.531,4
85.269,6
91.404,3
101.936,2
768,2
822,8
921,0
1.113,1
1.218,8
118.954,9
143.046,8
165.177,5
185.896,0
201.975,1
3.054,8
3.535,9
4.115,3
4.877,2
5.732,5
213.910,6
245.149,1
283.222,5
331.890,5
375.914,0
237.629,6
252.987,1
263.344,7
102.504,0
111.058,5
130.909,9
go
.id
Uraian
189.368,6
218.488,3
78.842,3
90.083,3
Jasa lainnya
66.473,4
72.318,6
84.621,5
96.714,7
106.819,2
8.160.610,0
9.168.960,2
10.293.008,4
11.781.424,8
9.168.960,2
10.293.008,4
11.781.424,8
7.179.474,4
7.179.474,4
8.160.610,0
tp
:\\
k
80 |
*
**
: angka sementara
: angka sangat sementara
ht
Keterangan :
bp
b.
ob
ka
R,S,T,U
ar
s.
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Lampiran 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga
Konstan Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
2.355.547,2
2.506.733,1
2.685.321,1
Pertanian,
Peternakan,
Perburuan dan Jasa
Pertanian
1.982.480,8
2.073.453,2
2.187.730,7
2.341.531,9
2.511.846,8
a. Tanaman Pangan
53.992,4
54.745,9
58.855,8
62.704,5
66.478,4
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
20.507,4
22.100,3
22.813,2
23.162,5
24.937,0
0,0
0,0
0,0
18.628,8
19.734,5
21.293,3
1.845.823,3
1.945.749,6
2.087.825,7
2.245.193,8
87.669,8
92.176,3
98.227,4
102.157,5
105.446,6
38.917,0
41.314,1
43.455,9
45.947,1
48.497,6
64.331,5
59.637,1
53.701,2
47.322,7
49.996,7
107.747,5
109.600,7
114.115,4
117.878,6
123.477,6
123.990,7
133.356,8
140.985,4
149.113,2
129.436,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
dan Lainnya
Kehutanan dan
Penebangan Kayu
Perikanan
ob
ht
tp
:\\
k
Pertambangan dan
Penggalian
17.293,3
ar
1.765.100,2
f. Peternakan
Pertambangan
Minyak, Gas dan
Panas Bumi
Pertambangan
Batubara dan Lignit
s.
0,0
16.294,1
e. Perkebunan
Tahunan
bp
c. Perkebunan
Semusim
go
.id
2.242.691,1
b.
2.154.559,7
ka
Uraian
Pertambangan Bijih
Logam
74.592,2
79.216,3
82.629,2
86.190,2
61.746,4
Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
49.398,5
54.140,5
58.356,2
62.923,0
67.690,1
Bersambung...
81 |
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
9
10
11
12
13
14
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
b. Industri
Pengilangan Migas
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1.446.897,6
1.555.922,3
1.672.183,7
1.805.464,2
1.939.412,4
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
563,9
615,7
643,9
697,9
893,7
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
302.486,7
308.036,6
310.389,8
317.691,9
323.164,8
1.841,9
1.937,0
1.939,3
2.303,0
579,2
631,8
661,3
707,0
743,9
509,3
558,0
581,5
619,3
651,4
22.849,3
24.836,7
25.090,1
26.681,2
29.979,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
27.209,3
27.642,4
28.268,6
29.154,1
32.527,7
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1.793,4
1.970,6
2.063,2
2.173,0
2.260,4
17.024,9
17.484,2
18.439,6
19.800,3
23.102,4
926,3
1.018,5
1.057,6
1.142,7
1.443,7
b.
15
Industri Furnitur
16
Industri pengolahan
lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan
mesin dan peralatan
Bersambung...
bp
s.
Industri Makanan
dan Minuman
Pengolahan
Tembakau
Industri Tekstil dan
Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang
dari Kulit dan Alas
Kaki
Industri Kayu,
Barang dari Kayu
dan Gabus dan
Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
ka
2.356.482,9
ar
2.206.070,9
1.696,3
ob
2.061.316,3
:\\
k
1.940.558,6
tp
1.822.536,2
Industri Batubara
dan Pengilangan
Migas
go
.id
Industri Pengolahan
1
82 |
2010
ht
Uraian
Lanjutan Lampiran 2.
Uraian
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.216,1
3.551,0
3.894,1
4.239,3
4.663,0
Ketenagalistrikan
2.923,1
3.233,4
3.547,3
3.799,6
4.183,4
292,9
317,6
346,8
439,6
479,6
6.384,8
6.588,4
7.152,4
7.570,5
8.621,6
767.190,2
825.204,6
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
608.019,5
646.317,3
697.799,9
872.255,7
929.528,0
1.007.960,6
61.218,9
66.571,4
73.127,9
946.741,7
984.232,2
1.041.624,9
596.912,8
646.977,0
716.265,2
753.850,4
0,0
ob
0,0
0,0
0,0
0,0
178.245,8
202.613,9
214.982,8
234.688,9
260.983,5
216.657,4
272.299,0
300.836,9
333.130,3
338.989,8
24.773,5
15.713,3
13.432,3
12.575,2
11.741,5
57.074,4
Perdagangan Besar
dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda
Motor
820.089,1
872.453,6
ar
507.799,8
ka
Transportasi dan
Pergudangan
b.
bp
52.166,6
s.
1.114.752,9
Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan
Reparasinya
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Danau dan
Penyeberangan
Angkutan Udara
26.937,7
35.736,5
40.187,1
44.407,4
48.202,8
Pergudangan dan
Jasa Penunjang
Angkutan, Pos dan
Kurir
61.185,3
70.550,2
77.538,0
91.463,5
93.932,8
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
85.304,7
92.369,1
99.906,5
106.934,4
117.108,0
6.741,3
7.360,0
7.969,0
8.722,3
9.566,0
78.563,4
85.009,1
91.937,5
98.212,1
107.541,9
72.413,8
80.632,3
88.771,0
94.447,0
102.192,5
tp
:\\
k
1.050.803,7
ht
go
.id
Penyediaan
Akomodasi
Penyediaan Makan
Minum
Bersambung...
83 |
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Asuransi dan
Dana Pensiun
Jasa Keuangan
3
Lainnya
Jasa Penunjang
4
Keuangan
Real Estate
M,N
Jasa Perusahaan
367.448,7
399.816,9
466.937,7
108.060,3
176.531,9
195.726,5
218.823,9
273.990,2
76.522,6
81.827,1
89.262,0
94.131,6
100.436,1
67.037,5
74.331,1
81.623,5
85.941,4
91.532,3
768,2
776,8
836,8
920,0
979,1
118.954,9
130.532,0
143.252,0
154.668,6
169.990,5
3.054,8
3.354,7
3.672,6
4.036,3
4.357,3
213.910,6
226.473,8
259.908,4
287.129,9
189.368,6
200.964,8
209.004,2
213.313,2
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
78.842,3
84.931,8
91.312,5
96.579,9
101.046,6
Jasa lainnya
66.473,4
74.812,1
78.981,2
84.579,1
8.239.293,9
8.812.362,8
9.424.987,7
8.239.293,9
8.812.362,8
9.424.987,7
R,S,T,U
7.179.474,4
7.179.474,4
ht
s.
205.619,4
bp
7.722.194,9
7.722.194,9
ob
:\\
k
*
**
: angka sementara
: angka sangat sementara
tp
Keterangan :
69.965,5
ar
242.866,1
ka
84 |
333.467,0
b.
252.388,6
go
.id
Uraian
Lampiran 3. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat Menurut
Lapangan Usaha (persen), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
29,80
29,25
28,63
Pertanian,
Peternakan,
Perburuan dan Jasa
Pertanian
27,61
27,93
27,70
27,30
26,72
a. Tanaman Pangan
0,75
0,73
0,76
0,77
0,72
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
0,29
0,29
0,27
0,25
0,27
0,0
0,0
0,0
0,0
0,22
0,22
0,23
0,23
24,97
24,69
24,32
23,83
1,22
1,18
1,21
1,20
1,15
0,54
0,54
0,54
0,53
0,53
0,90
0,75
0,63
0,53
0,55
1,50
1,47
1,47
1,41
1,36
1,73
1,74
1,80
1,73
1,41
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
c. Perkebunan
Semusim
0,0
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
dan Lainnya
0,23
ar
e. Perkebunan
Tahunan
ob
24,59
Perikanan
tp
Kehutanan dan
Penebangan Kayu
ht
Pertambangan dan
Penggalian
1
2
:\\
k
f. Peternakan
Pertambangan
Minyak, Gas dan
Panas Bumi
Pertambangan
Batubara dan Lignit
s.
go
.id
30,15
bp
30,01
b.
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
ka
Uraian
Pertambangan Bijih
Logam
1,04
1,06
1,12
1,04
0,68
Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
0,69
0,69
0,68
0,69
0,73
Bersambung...
85 |
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
9
10
11
12
13
14
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
b. Industri
Pengilangan Migas
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
20,15
19,36
19,72
20,34
21,32
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
4,21
3,84
3,59
3,31
2,99
0,02
0,02
0,02
0,02
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,32
0,32
0,30
0,31
0,30
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,38
0,35
0,33
0,32
0,34
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,02
0,03
0,02
0,02
0,02
bp
0,02
15
Industri Furnitur
0,24
0,23
0,23
0,22
0,24
16
Industri pengolahan
lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan
mesin dan peralatan
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
Bersambung...
86 |
s.
Industri Makanan
dan Minuman
Pengolahan
Tembakau
Industri Tekstil dan
Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang
dari Kulit dan Alas
Kaki
Industri Kayu,
Barang dari Kayu
dan Gabus dan
Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
b.
0,0
ka
25,28
ar
24,58
ob
24,25
:\\
k
24,19
tp
25,39
Industri Batubara
dan Pengilangan
Migas
go
.id
Industri Pengolahan
ht
Uraian
Lanjutan Lampiran 3.
Uraian
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0,04
0,04
0,04
0,03
0,04
Ketenagalistrikan
0,04
0,04
0,03
0,03
0,03
0,00
0,00
0,00
0,01
0,01
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
0,09
0,08
0,08
0,08
0,09
Konstruksi
8,47
8,18
8,16
8,29
8,37
12,15
12,06
11,91
11,59
11,82
0,76
0,78
0,77
11,15
10,81
11,04
7,52
7,46
7,80
7,82
2,52
2,40
2,39
2,59
3,02
3,43
3,45
3,56
3,34
0,35
0,21
0,17
0,15
0,13
0,73
Perdagangan Besar
dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda
Motor
11,42
11,33
b.
ar
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Danau dan
Penyeberangan
Angkutan Udara
0,38
0,49
0,54
0,67
0,66
Pergudangan dan
Jasa Penunjang
Angkutan, Pos dan
Kurir
0,85
0,87
0,89
1,03
1,11
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
1,19
1,23
1,27
1,27
1,23
0,09
0,10
0,10
0,11
0,10
1,09
1,13
1,16
1,17
1,12
1,01
1,00
0,99
1,00
0,99
ob
7,07
ka
Transportasi dan
Pergudangan
s.
0,73
bp
Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan
Reparasinya
tp
:\\
k
2,48
ht
go
.id
Penyediaan
Akomodasi
Penyediaan Makan
Minum
Bersambung...
87 |
Lanjutan Lampiran 3.
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
4,33
4,68
4,83
5,12
1,51
2,30
2,64
2,88
3,21
1,07
1,09
1,10
1,05
1,03
0,93
0,94
0,93
0,89
0,87
0,01
0,01
0,01
1,80
1,81
1,71
0,04
0,05
0,05
3,09
3,22
3,19
0,01
0,01
1,66
1,75
Jasa Perusahaan
0,04
0,04
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
2,98
3,00
Jasa Pendidikan
2,64
2,68
2,59
2,46
2,24
1,10
1,10
1,12
1,08
1,11
Jasa lainnya
0,93
0,89
0,92
0,94
0,91
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
R,S,T,U
:\\
k
tp
*
**
ht
Keterangan :
ob
s.
ka
M,N
ar
go
.id
Asuransi dan
Dana Pensiun
Jasa Keuangan
3
Lainnya
Jasa Penunjang
4
Keuangan
Real Estate
2
88 |
3,52
bp
b.
Uraian
: angka sementara
: angka sangat sementara
Lampiran 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat
Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
5,03
6,42
7,12
Pertanian,
Peternakan,
Perburuan dan Jasa
Pertanian
7,12
4,59
5,51
7,03
7,27
a. Tanaman Pangan
3,07
1,40
7,51
6,54
6,02
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
4,40
7,77
3,23
1,53
7,66
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
dan Lainnya
6,87
6,13
7,72
5,94
7,90
e. Perkebunan
Tahunan
7,42
4,57
5,41
7,30
7,54
f. Peternakan
4,81
5,14
6,56
4,00
3,22
6,13
6,16
5,18
5,73
5,55
-9,63
-7,30
-9,95
-11,88
5,65
-2,65
1,72
4,12
3,30
4,75
4,95
7,55
5,72
5,76
-13,20
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Perikanan
tp
Pertambangan dan
Penggalian
1
ob
:\\
k
Kehutanan dan
Penebangan Kayu
Pertambangan
Minyak, Gas dan
Panas Bumi
Pertambangan
Batubara dan Lignit
ht
ar
s.
c. Perkebunan
Semusim
go
.id
4,09
b.
6,00
bp
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
ka
Uraian
Pertambangan Bijih
Logam
3,00
6,20
4,31
4,31
-28,36
Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
8,03
9,60
7,79
7,83
7,58
Bersambung...
89 |
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Industri Pengolahan
9
10
11
12
13
14
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
b. Industri
Pengilangan Migas
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
7,72
7,54
7,47
7,97
7,42
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
10,21
9,18
4,58
8,38
28,07
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
2,44
1,83
0,76
2,35
1,72
8,58
5,16
0,12
18,75
15,59
9,09
4,67
6,91
5,21
10,67
9,56
4,22
6,49
5,18
6,06
8,70
1,02
6,34
12,36
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
5,29
1,59
2,27
3,13
11,57
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
7,55
9,88
4,70
5,32
4,02
2,78
2,70
5,46
7,38
16,68
12,51
9,95
3,85
8,04
26,34
9,49
15
Industri Furnitur
16
Industri pengolahan
lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan
mesin dan peralatan
Bersambung...
90 |
bp
s.
Industri Makanan
dan Minuman
Pengolahan
Tembakau
Industri Tekstil dan
Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang
dari Kulit dan Alas
Kaki
Industri Kayu,
Barang dari Kayu
dan Gabus dan
Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya
go
.id
0,0
b.
0,0
ka
6,82
ar
7,02
ob
6,22
:\\
k
6,48
tp
6,71
Industri Batubara
dan Pengilangan
Migas
ht
Uraian
Lanjutan Lampiran 4.
2010
(1)
(2)
2011
2012
(3)
(4)
2013*
2014**
(5)
(6)
3,24
10,42
9,66
8,86
10,00
Ketenagalistrikan
2,62
10,62
9,71
7,11
10,10
9,82
8,42
9,20
26,78
9,10
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
6,13
3,19
8,56
5,85
13,88
Konstruksi
8,59
6,30
7,97
9,94
7,56
8,66
6,57
8,44
4,25
6,09
7,26
8,74
9,85
8,51
3,96
5,83
17,55
8,39
10,71
5,25
7,28
13,67
6,10
9,17
11,20
12,41
25,68
10,48
10,73
1,76
-20,73
-36,57
-14,52
-6,38
-6,63
6,40
32,66
12,45
10,50
8,55
10,85
9,41
Perdagangan Besar
dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda
Motor
8,53
6,39
Transportasi dan
Pergudangan
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Danau dan
Penyeberangan
Angkutan Udara
tp
:\\
k
ar
7,61
ka
b.
bp
s.
Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan
Reparasinya
ht
go
.id
ob
Uraian
Pergudangan dan
Jasa Penunjang
6
Angkutan, Pos dan
Kurir
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
Penyediaan
1
Akomodasi
Penyediaan Makan
2
Minum
8,38
15,31
9,90
17,96
2,70
7,48
8,28
8,16
7,03
9,51
6,42
9,18
8,28
9,45
9,67
7,57
8,20
8,15
6,82
9,50
2,19
11,35
10,09
6,39
8,20
Bersambung...
91 |
Lanjutan Lampiran 4.
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
M,N
Jasa Perusahaan
8,81
16,79
-5,11
63,36
10,87
11,80
25,21
19,52
6,93
9,09
5,46
6,70
3,86
10,88
9,81
5,29
6,51
1,40
1,12
7,71
9,95
6,42
1,18
9,73
9,74
7,97
9,91
7,71
9,82
9,48
9,90
7,95
7,79
5,87
7,24
7,02
10,47
5,02
6,12
2,32
1,65
2,06
7,72
7,51
5,77
4,62
5,25
6,93
5,57
7,09
6,62
7,56
6,70
6,96
6,95
6,62
7,56
6,70
6,96
6,95
5,43
Jasa lainnya
4,15
R,S,T,U
ar
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
*
**
:\\
k
ht
Keterangan :
tp
ob
92 |
10,19
go
.id
32,12
s.
Asuransi dan
Dana Pensiun
Jasa Keuangan
3
Lainnya
Jasa Penunjang
4
Keuangan
Real Estate
2
3,78
ka
bp
2010
b.
Uraian
: angka sementara
: angka sangat sementara
Lampiran 5. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kotawaringin Barat
Menurut Lapangan Usaha (2010=100), 20102014
Uraian
(1)
2011
2012
2013*
2014**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100,0
109,7
116,0
120,1
125,6
Pertanian, Peternakan,
Perburuan dan Jasa
Pertanian
100,0
109,9
116,1
120,0
125,3
a. Tanaman Pangan
100,0
109,0
117,8
126,5
128,4
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
100,0
105,9
110,5
113,3
125,3
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
dan Lainnya
100,0
105,2
110,5
120,3
124,8
e. Perkebunan Tahunan
100,0
110,4
116,3
119,9
125,0
f. Peternakan
100,0
104,2
113,3
120,6
129,0
100,0
107,3
114,2
119,2
127,6
100,0
102,7
107,5
115,9
128,9
100,0
109,1
118,5
123,2
130,1
100,0
106,7
117,0
119,2
128,7
Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
:\\
k
tp
Kehutanan dan
Penebangan Kayu
ht
s.
bp
b.
ob
c. Perkebunan Semusim
ka
go
.id
ar
2010
Pertambangan Minyak,
Gas dan Panas Bumi
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Pertambangan
Batubara dan Lignit
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Pertambangan Bijih
Logam
100,0
108,8
123,8
123,9
130,4
Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
100,0
103,6
107,5
112,8
127,2
Bersambung...
93 |
Uraian
(1)
2012
2013*
2014**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100,0
101,7
107,8
114,7
126,4
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
b. Industri Pengilangan
Migas
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
100,0
101,6
108,1
116,0
129,5
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
100,0
109,6
113,6
121,0
124,3
Pengolahan Tembakau
0,0
0,0
100,0
101,9
100,0
10
11
go
.id
0,0
0,0
106,1
107,2
109,1
108,7
109,4
119,0
107,0
111,5
118,4
121,8
100,0
108,0
115,0
120,7
123,8
100,0
105,0
108,5
117,9
119,1
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
12
100,0
102,7
106,1
111,3
122,2
13
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
14
100,0
106,6
109,7
113,7
118,6
15
Industri Furnitur
100,0
106,4
112,6
115,4
122,7
16
Industri pengolahan
lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan mesin
dan peralatan
100,0
104,5
107,3
110,7
114,4
ka
b.
bp
s.
0,0
108,0
ar
ob
:\\
k
100,0
tp
Bersambung...
94 |
2011
Industri Pengolahan
ht
2010
Lanjutan Lampiran 5.
Uraian
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100,0
93,6
88,7
83,6
89,9
Ketenagalistrikan
100,0
92,1
86,1
79,2
85,8
100,0
108,3
115,1
121,8
125,7
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
100,0
102,2
105,9
109,8
118,1
Konstruksi
100,0
103,3
107,2
111,3
119,6
100,0
105,9
113,5
124,9
113,7
120,4
124,8
108,0
113,1
124,9
102,8
105,7
112,1
122,3
100,0
101,6
102,6
104,9
116,8
100,0
102,9
105,3
109,9
116,0
100,0
106,6
116,9
122,7
127,7
100,0
104,1
Perdagangan Besar
dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda
Motor
100,0
b.
bp
s.
Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan
Reparasinya
ob
ar
100,0
106,0
ka
Transportasi dan
Pergudangan
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Danau dan
Penyeberangan
Angkutan Udara
100,0
111,4
124,0
155,4
160,5
100,0
101,0
104,8
116,1
139,7
100,0
108,5
116,1
122,5
123,3
100,0
107,4
117,8
124,5
125,6
100,0
108,6
116,0
122,3
123,1
100,0
100,8
101,9
108,6
113,8
tp
:\\
k
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
1
2
108,3
ht
go
.id
Penyediaan
Akomodasi
Penyediaan Makan
Minum
Bersambung...
95 |
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100,0
106,1
116,8
124,3
129,1
100,0
106,2
123,8
135,3
138,1
100,0
108,6
112,8
114,9
120,6
100,0
103,0
104,5
106,4
111,4
100,0
105,9
110,1
121,0
124,5
Real Estate
100,0
109,6
115,3
120,2
118,8
Jasa Perusahaan
100,0
105,4
112,1
120,8
131,6
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
100,0
108,2
127,7
130,9
Jasa Pendidikan
100,0
108,7
115,6
121,0
123,5
100,0
106,1
112,3
115,0
129,6
Jasa lainnya
100,0
103,4
113,1
122,5
126,3
105,7
111,3
116,8
125,0
105,7
111,3
116,8
125,0
4
L
M,N
R,S,T,U
:\\
k
100,0
100,0
Keterangan :
96 |
*
**
ht
tp
ob
116,6
bp
Asuransi dan
Dana Pensiun
Jasa Keuangan
Lainnya
Jasa Penunjang
Keuangan
b.
ka
ar
go
.id
Uraian
s.
Lanjutan Lampiran 5.
: angka sementara
: angka sangat sementara
Lampiran 6. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Kotawaringin Barat Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2,80
9,70
5,75
3,52
4,61
Pertanian, Peternakan,
Perburuan dan Jasa
Pertanian
2,69
9,94
5,60
3,39
4,43
a. Tanaman Pangan
25,09
9,01
8,02
7,40
1,49
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
19,21
5,89
4,34
2,55
10,61
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
dan Lainnya
1,15
5,15
5,09
8,87
3,76
e. Perkebunan
Tahunan
1,64
10,41
5,38
3,05
4,30
f. Peternakan
3,09
4,18
8,75
6,48
6,91
7,26
6,49
4,33
7,05
2,69
4,71
7,76
11,21
9,09
8,59
3,97
5,59
6,17
6,72
9,67
1,87
7,97
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
c. Perkebunan
Semusim
Perikanan
ar
2,97
ob
Kehutanan dan
Penebangan Kayu
:\\
k
4,57
Pertambangan dan
Penggalian
Pertambangan Minyak,
Gas dan Panas Bumi
Pertambangan
Batubara dan Lignit
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Pertambangan Bijih
Logam
6,57
8,82
13,77
0,07
5,29
Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
5,54
3,65
3,67
5,01
12,69
tp
ht
18,38
s.
go
.id
bp
2011
b.
2010
ka
Uraian
Bersambung...
97 |
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
b. Industri
Pengilangan Migas
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
5,30
1,56
6,46
7,26
11,69
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
7,02
9,61
3,60
6,58
2,74
0,0
0,0
0,0
0,0
0,29
1,85
4,17
1,07
1,72
7,99
0,68
0,59
8,79
3,81
6,99
4,18
6,24
2,86
7,22
7,99
6,50
4,97
2,56
Industri Kimia,
Farmasi dan Obat
Tradisional
Industri Karet, Barang
dari Karet dan Plastik
10
0,60
4,99
3,34
8,65
1,07
11
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
12
2,28
2,70
3,33
4,93
9,73
13
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
14
7,06
6,56
2,94
3,66
4,27
15
Industri Furnitur
6,76
6,42
5,82
2,50
6,31
16
Industri pengolahan
lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan
mesin dan peralatan
7,02
4,55
2,61
3,17
3,41
Bersambung...
98 |
10,59
tp
0,0
s.
go
.id
b.
10,23
ka
6,32
ar
6,01
ob
1,73
:\\
k
4,31
bp
Industri Pengolahan
ht
Uraian
Lanjutan Lampiran 6.
Uraian
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3,57
-6,44
-5,22
-5,69
7,51
Ketenagalistrikan
3,43
-7,89
-6,53
-8,00
8,33
5,01
8,28
6,26
5,88
3,20
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
2,92
2,15
3,67
3,67
7,56
Konstruksi
0,35
3,33
3,77
3,78
7,44
3,76
5,89
2,32
4,79
9,99
9,22
5,91
3,66
1,88
4,69
10,44
2,84
2,79
6,03
9,08
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
7,41
4,07
Perdagangan Besar
dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda
Motor
3,71
6,01
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai
Danau dan
Penyeberangan
Angkutan Udara
ob
1,61
0,94
2,23
11,36
5,60
2,88
2,31
4,42
5,58
1,60
6,61
9,62
4,97
4,06
18,35
11,37
11,35
25,28
3,33
1,60
1,03
3,69
10,84
20,28
8,39
8,48
7,02
5,53
0,61
3,71
7,37
9,67
5,73
0,88
8,81
8,58
6,79
5,51
0,59
2,14
0,79
1,10
6,60
4,79
:\\
k
tp
Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
Penyediaan
Akomodasi
Penyediaan Makan
2
Minum
Informasi dan Komunikasi
1
b.
ar
6,06
ka
Transportasi dan
Pergudangan
s.
4,47
bp
Perdagangan Mobil,
Sepeda Motor dan
Reparasinya
ht
go
.id
Bersambung...
99 |
Uraian
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
6,06
10,14
6,38
3,89
1,24
6,19
16,57
9,30
2,10
1,57
8,57
3,93
1,86
4,94
1,76
2,96
1,46
1,81
4,71
2,03
5,92
3,92
9,92
2,89
Real Estate
3,66
9,59
5,22
4,24
-1,14
Jasa Perusahaan
6,13
5,40
6,31
7,84
8,88
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
1,73
8,25
7,73
9,50
2,53
Jasa Pendidikan
1,57
8,72
6,30
4,74
1,99
3,54
6,07
5,84
2,44
12,66
Jasa lainnya
1,57
3,36
9,43
8,26
3,14
5,68
5,30
4,96
7,02
5,68
5,30
4,96
7,02
L
M,N
R,S,T,U
*
**
ar
ob
:\\
k
ht
Keterangan :
3,32
tp
3,32
100 |
s.
bp
Asuransi dan
Dana Pensiun
Jasa Keuangan
Lainnya
Jasa Penunjang
Keuangan
ka
go
.id
1,46
b.
: angka sementara
: angka sangat sementara
ob
:\\
k
tp
ht
ka
ar
go
.id
s.
bp
b.