DERMATITIS KONTAK
IRITAN
Nova Afendi
032011101019
Identitas pasien
Nama
: Ny. Nurosiyah
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 70 tahun
Status
: Menikah
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Gajah Mada
Tanggal pemeriksaan : 11-08-2011
Anamnesis
1. Keluhan utama
Pemeriksaan fisik
Status generalis
Keadaan umum :
Kesadaran
:
Kepala/leher : dbn
Thorax (C/P) : dbn
Abdomen
:
Genetalia
:
baik
composmentis
dbn
dbn
Status lokalis
Pada regio manus dextra dan sinistra
Effloresensi : tampak adanya makula yang
eritematus, batas tidak jelas
Resume
Pasien datang dengan mengeluhkan adanya
bentukan merah yang gatal dan perih pada kedua
jari-jari tangan. Sejak 3 hari yang lalu, muncul
adanya bentukan merah, gatal dan perih pada
kedua jari-jari tangan. awal mula terjadi bentukan
tersebut setelah pasien mencuci pakain dengan
deterjen. Keesokan hari bentukan merah tersebut
menyebar hampir seluruh jari-jari tangan dan
mulai merasakan gatal dan perih. Tetapi dengan
pasien tidak diobati. Pasien tidak pernah
menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien
tidak mempunyai riwayat alergi sebelumnya.
Diagnosa Banding
- Erysipelas
- Dermatitis kontak alergi
Diagnosa Kerja
Dermatitis kontak iritan
Penatalaksanaan
- Interhistin 2x1
- Metalprednisolon 1xII
- Lotasbat 0,05% salep
Prognosis
Ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Dermatitis kontak adalah reaksi fisiologis
yang terjadi pada kulit karena kontak
dengan substansi tertentu, dimana
sebagian besar reaksi ini disebabkan oleh
iritan kulit dan sisanya disebabkan oleh
alergen yang merangsang reaksi alergi.
Dermatitis kontak iritan adalah reaksi
peradangan kulit nonimunologik, dimana
kerusakan kulit terjadi langsung tanpa
didahului proses sensitisasi.
Etiologi
- Penyebaran dermatitis kadang-kadang
tidak diketahui sebagain besar
merupakan respon kulit terhadap agenagen
- Penyebab munculnya dermatitis jenis
ini ialah bahan yang bersifat iritan,
misalnya bahan pelarut, detergen,
minyak pelumas, asam, alkali dan
serbuk kayu
Faktor substansi
iritan
Faktor lingkungan
Faktor individu
Ukuran molekul
Suhu
Susueptibilitas kulit
(tebal, tipis
berminyak, kering,
halus, rusak/riwayat
atopi
Daya larut
Keringat
Kosentrasi bahan
Kelembaban
Oklusi
Vehikulum
Tekanan barometric
Usia
Kekuatan bahan
Friksi
Property dari zat kimia kontaminasi
Bentuk zat: gas, cair, padat
Lama dan frekuensi
paparan
Jenis kelamin
Ras
Riwayat genetik
Epidemiologi
- Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh
semua orang dari berbagai golongan umur, ras
dan jenis kelamin
- Di Amerika, DKI sering terjadi di pekerjaan
yang melibatkan kegiatan mencuci tangan atau
paparan berulang kulit terhadap air, bahan
makanan atau iritan lainnya. Pekerjaan yang
beresiko tinggi meliputi bersih-bersih, pelayanan
rumah sakit, tukang masak, dan penata rambut.
Banyak pekerja yang menderita dermatitis iritan
memiliki riwayat dermatitis atopik.
Patofisiologi
Gambaran patologi utama yang ada pada
dermatitis kontak adalah adanya edema
intraseluler pada epidermis. Pada fase akut
hal ini bias berakibat adanya vesikula
intraepidermal dan pembentukan bula
sedangkan pada fase kronik dapat
terbentuk adanya papula, skuama dan
likenifikasi. Sebagai akibat respon dari
inflamasi dapat terjadi dilatasi kapiler.
Gejala Klinis
Pada umumnya penderita dermatitis
mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung pada stadium penyakit,
batasnya dapat tegas dapat pula
tidak tegas, penyebarannya dapat
setempat, generalisata, bahkan
universalis.
Diagnosis
Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan
atas anamnesis yang cermat dan pengamatan
gambaran klinis
Pemeriksaan fisik kriteria diagnostik primer DKI
menurut Rietschel meliputi :
- makula eritema
- hiperkeratosis atau fisura yang menonjol
- kullit epidermis seperti terbakar proses
penyembuhan dimulai segera setelah
menghindari paparan bahan iritan
- tes tempel negatif dan meliputi semua alergen
yang
mungkin.
Diagnosis Banding
- Herpes Zooster
- Erisepelas
- Sellulitis
- Eritema Multiforme tipe macular
Penatalaksanaan
pengobatan dermatitis kontak iritan
yang terpenting adalah menyingkirkan
pajanan bahan iritan, baik yang
bersifat mekani, fisik, maupun kimawi
Pada kasus ringan dapat dibarikan
antihistamin atau dikombinasi dengan
antiserotonin, antibradikinin, anti-SRA,
dan sebagainya
Prognosa
Prognosis baik pada individu non atopi
dimana DKI didiagnosis dan diobati
dengan baik. Individu dengan dermatitis
atopi rentan terhadap DKI. Bila bahan
iritan tidak dapat disingkirkan sempurna,
prognosisnya kurang baik, dimana
kondisi ini sering terjadi DKI kronis yang
penyebabnya multifaktor.
Terima kasih