Anda di halaman 1dari 24

REFLEKSI KASUS

DERMATITIS KONTAK
IRITAN
Nova Afendi
032011101019

Identitas pasien
Nama
: Ny. Nurosiyah
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 70 tahun
Status
: Menikah
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Gajah Mada
Tanggal pemeriksaan : 11-08-2011

Anamnesis
1. Keluhan utama

Pasien datang dengan mengeluhkan adanya


bentukan merah yang gatal dan perih pada kedua
jari-jari tangan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Sejak 3 hari yang lalu, pasien mengaku mengeluhkan
adanya bentukan merah, gatal dan perih pada kedua
jari-jari tangan. Pasien bercerita, awal mula terjadi
bentukan tersebut setelah pasien mencuci pakain
dengan deterjen. Keesokan hari bentukan merah
tersebut menyebar hampir seluruh jari-jari tangan
dan mulai merasakan gatal dan perih. Tetapi dengan
pasien tidak diobati. Kemudian dibawa ke poli kulit
dan kelamin.

Riwayat penyakit dahulu


Pasien tidak pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien.
Riwayat pengobatan
Tidak diobati sebelumnya.
Riwayat alergi
pasien tidak mempunyai riwayat alergi
sebelumnya.

Pemeriksaan fisik
Status generalis

Keadaan umum :
Kesadaran
:
Kepala/leher : dbn
Thorax (C/P) : dbn
Abdomen
:
Genetalia
:

baik
composmentis

dbn
dbn

Status lokalis
Pada regio manus dextra dan sinistra
Effloresensi : tampak adanya makula yang
eritematus, batas tidak jelas

Resume
Pasien datang dengan mengeluhkan adanya
bentukan merah yang gatal dan perih pada kedua
jari-jari tangan. Sejak 3 hari yang lalu, muncul
adanya bentukan merah, gatal dan perih pada
kedua jari-jari tangan. awal mula terjadi bentukan
tersebut setelah pasien mencuci pakain dengan
deterjen. Keesokan hari bentukan merah tersebut
menyebar hampir seluruh jari-jari tangan dan
mulai merasakan gatal dan perih. Tetapi dengan
pasien tidak diobati. Pasien tidak pernah
menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien
tidak mempunyai riwayat alergi sebelumnya.

Diagnosa Banding
- Erysipelas
- Dermatitis kontak alergi

Diagnosa Kerja
Dermatitis kontak iritan

Penatalaksanaan
- Interhistin 2x1
- Metalprednisolon 1xII
- Lotasbat 0,05% salep

Prognosis
Ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Dermatitis kontak adalah reaksi fisiologis
yang terjadi pada kulit karena kontak
dengan substansi tertentu, dimana
sebagian besar reaksi ini disebabkan oleh
iritan kulit dan sisanya disebabkan oleh
alergen yang merangsang reaksi alergi.
Dermatitis kontak iritan adalah reaksi
peradangan kulit nonimunologik, dimana
kerusakan kulit terjadi langsung tanpa
didahului proses sensitisasi.

Etiologi
- Penyebaran dermatitis kadang-kadang
tidak diketahui sebagain besar
merupakan respon kulit terhadap agenagen
- Penyebab munculnya dermatitis jenis
ini ialah bahan yang bersifat iritan,
misalnya bahan pelarut, detergen,
minyak pelumas, asam, alkali dan
serbuk kayu

Faktor substansi
iritan

Faktor lingkungan

Faktor individu

Ukuran molekul

Suhu

Susueptibilitas kulit
(tebal, tipis
berminyak, kering,
halus, rusak/riwayat
atopi

Daya larut

Keringat

Kosentrasi bahan

Kelembaban
Oklusi

Vehikulum

Tekanan barometric

Usia

Kekuatan bahan

Friksi
Property dari zat kimia kontaminasi
Bentuk zat: gas, cair, padat
Lama dan frekuensi
paparan

Jenis kelamin
Ras
Riwayat genetik

Epidemiologi
- Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh
semua orang dari berbagai golongan umur, ras
dan jenis kelamin
- Di Amerika, DKI sering terjadi di pekerjaan
yang melibatkan kegiatan mencuci tangan atau
paparan berulang kulit terhadap air, bahan
makanan atau iritan lainnya. Pekerjaan yang
beresiko tinggi meliputi bersih-bersih, pelayanan
rumah sakit, tukang masak, dan penata rambut.
Banyak pekerja yang menderita dermatitis iritan
memiliki riwayat dermatitis atopik.

Patofisiologi
Gambaran patologi utama yang ada pada
dermatitis kontak adalah adanya edema
intraseluler pada epidermis. Pada fase akut
hal ini bias berakibat adanya vesikula
intraepidermal dan pembentukan bula
sedangkan pada fase kronik dapat
terbentuk adanya papula, skuama dan
likenifikasi. Sebagai akibat respon dari
inflamasi dapat terjadi dilatasi kapiler.

Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan


kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan
menimbulkan kelainan kulit pada pajanan
pertama pada hamper semua orang.
Sedang iritan lemah hanya pada mereka
yang paling rawan atau mengalami
kontak berulang-ulang. Faktor kontribusi,
misalnya kelembaban udara, tekanan,
gesekan, dan oklusi, mempunyai andil
pada terjadinya kerusakan tersebut

Gejala Klinis
Pada umumnya penderita dermatitis
mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung pada stadium penyakit,
batasnya dapat tegas dapat pula
tidak tegas, penyebarannya dapat
setempat, generalisata, bahkan
universalis.

Dermatitis Kontak Iritan Akut


Penyebabnya iritan kuat, biasanya kerena
kecelakaan. Kulit terasa pedih atau panas,
eritema, vesikel, atau bulla. Luas kelainan
umumnya terbatas daerah yang terkena,
berbatas tegas. Pada umumnya kelainan
kulit muncul segera, tetapi ada sejumlah
bahan kimia yang menimbulkan reaksi
akut lambat misalnya podofilin, antralin,
asam fluorohidrogenat, sehingga
dermatitis kontak iritan akut lambat.

Dermatitis Kontak Iritan Kronis


kontak dengan iritan lemah yang berulang-ulang
(oleh faktor fisik, misalnya gesekan, trauma
mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin;
juga bahan, contohnya detergen, sabun, pelarut,
tanah bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan
kronis mungkin terjadi oleh Karen kerja sama
berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan yang
secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan
dermatitis iritan, tetapi bila bergabung dengan
faktor lain baru mampu. Kelainan baru nyata
setelah berhari-hari, berminggu-minggu atau
bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian

Diagnosis
Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan
atas anamnesis yang cermat dan pengamatan
gambaran klinis
Pemeriksaan fisik kriteria diagnostik primer DKI
menurut Rietschel meliputi :
- makula eritema
- hiperkeratosis atau fisura yang menonjol
- kullit epidermis seperti terbakar proses
penyembuhan dimulai segera setelah
menghindari paparan bahan iritan
- tes tempel negatif dan meliputi semua alergen
yang
mungkin.

Diagnosis Banding
- Herpes Zooster
- Erisepelas
- Sellulitis
- Eritema Multiforme tipe macular

Penatalaksanaan
pengobatan dermatitis kontak iritan
yang terpenting adalah menyingkirkan
pajanan bahan iritan, baik yang
bersifat mekani, fisik, maupun kimawi
Pada kasus ringan dapat dibarikan
antihistamin atau dikombinasi dengan
antiserotonin, antibradikinin, anti-SRA,
dan sebagainya

Pada kasus akut dan berat dapat diberikan


kortikosteroid. Kortokosteroid dapat diberikan
dalam jangka pendek untuk mengatasi
peradangan pada dermatitis kontak alergi akut
yang ditandai dengan eritema, edema, vesikel
atau bula, serta eksufatif, misalnya prednisolon
30 mg/hari.
Prinsip umum terapi topikal untuk dermatitis
akut/basah harus diobati secara basah (kompres
terbuka). Bila subakut, diberi losio, krim, pasta,
atau linimentum (pasta pendingin). Krim
diberikan pada daerah yang berambut sedangkan
pasta daerah yang tidak berambut. Bila kronik
diberi salep. Makin berat atau akut penyakitnya,
makin rendah persentase obat spesifik.

Prognosa
Prognosis baik pada individu non atopi
dimana DKI didiagnosis dan diobati
dengan baik. Individu dengan dermatitis
atopi rentan terhadap DKI. Bila bahan
iritan tidak dapat disingkirkan sempurna,
prognosisnya kurang baik, dimana
kondisi ini sering terjadi DKI kronis yang
penyebabnya multifaktor.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai