Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Sumanth (1984) dalam bukunya menjelaskan bahwa efisiensi berhubungan dengan


seberapa baik kita menggunakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu
hasil. Secara matematis efisiensi merupakan rasio antara output dan input. Namun, perhitungan efisiensi di atas masih belum cukup untuk perhitungan efisiensi
suatu organisasi atau perusahaan, yang pada kenyataannya tidak hanya melibatkan
satu macam input dan menghasilkan satu macam output saja. Suatu organisasi
atau perusahaan sebenarnya berhubungan dengan bermacam-macam sumber daya
baik input maupun output yang berbeda. Kenyataan seperti di atas menyebabkan
kondisi ideal, yaitu suatu kondisi dimana nilai efisiensi 1 atau 100% sangat sulit
untuk dicapai. Sehingga dilakukan pengukuran efisiensi relatif pada perusahaan
yang sejenis.
Perusahaan sejenis berarti perusahaan yang memiliki jenis input dan output
yang sama. Sangat tidak mungkin dilakukan pengukuran efisiensi relatif antara
pabrik gula dengan pabrik baja karena memiliki jenis input dan output berbeda.
Metode yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah pengukuran efisiensi ini
adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA).

2.1

Data Envelopment Analysis (DEA)

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan sebuah pemrograman linier matematika yang dikembangkan oleh Charnes et al (1978) untuk mengukur efisiensi
relatif Unit Pembuat Keputusan (UPK). Pendekatannya berdasarkan pada konsep
efisiensi. DEA merupakaan sebuah pendekatan non-parametrik yang menghitung
tingkat efisiensi menggunakan program linier untuk setiap unit sampel. DEA mengukur efisiensi UPK oleh perbandingan dengan skenario terbaik dalam sampel
untuk memperoleh efisiensi yang terukur.
Konsep pengukuran yang digunakan dalam DEA adalah dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan input yang ada.
Ef isiensi =
6

output
input

(2.1)

7
Nilai efisiensi suatu unit berkisar antara 0 sampai dengan 1. UPK dikatakan
efisien jika :
1. Dari segi orientasi output
Efisiensi naik bila output naik saat input tetap atau output tetap saat input
turun.
2. Dari segi orientasi input
Efisiensi naik bila input tetap saat output naik atau input turun saat output
tetap.
Istilah-istilah yang digunakan pada DEA antara lain :
1. Input
Sesuatu yang dibutuhkan untuk kemudian diolah dan menjadi suatu produk
yang bernilai.
2. Output
Sesuatu yang dapat dihasilkan dari sejumlah input yang tersedia
3. Unit
Sesuatu yang dinilai dan dibandingkan antara input dan output sehingga
diperoleh nilai efisiensi relatifnya
4. Efisensi Relatif
Efisiensi suatu unit bila dibandingkan dengan unit-unit lain yang memiliki
input dan output dengan jenis yang sama dalam treatment tertentu
5. Bobot
Pemberian nilai untuk suatu faktor yang memberikan makna bahwa faktor
tersebut mempengaruhi efisiensi sebesar nilai bobotnya.
DEA bila diartikan secara harfiah berarti analisa data terbungkus. Disebut demikian karena bila hasil dari perhitungan efisiensi telah diperoleh kemudian diplot dalam suatu grafik, maka nilai-nilai terluar yang dihubungkan akan
melingkupi atau membungkus nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai efisiensi yang terhubung tersebut membentuk suatu kurva yang disebut dengan kurva frontier.

8
UPK yang terletak pada kurva frontier dikatakan efisien dalam mendistribusikan
input dan memproduksi output sedangkan UPK yang tidak terletak pada kurva frontier dianggap tidak efisien. Nilai-nilai yang terbungkus inilah yang masih
harus ditingkatkan efisiensinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari penyebab
yang mungkin ditimbulkan oleh input atau output dari UPK dan menetapkan target agar efisiensinya dapat ditingkatkan dengan berorientasi pada UPK yang nilai
efisiensinya lebih baik.
Dalam mengevaluasi efisiensi UPK pada DEA, perlu diperhatikan:
1. Kebutuhan nilai input dan output untuk masing-masing UPK
2. DMU memiliki proses yang sama yang menggunakan jenis input dan jenis
output yang sama
3. Mendefinisikan nilai efisiensi relatif masing-masing UPK melalui rasio antara
penjumlahan bobot input dengan penjumlahan bobot output
4. Nilai efisiensi berkisar antara 0 dan 1
5. Nilai bobot yang diperoleh dari hasil pemrograman dapat digunakan untuk
memaksimumkan nilai efisiensi relatif

2.2 Analisis Frontier


Garis frontier adalah suatu garis yang dihubungkan oleh titik-titik terluar suatu
analisis grafik yang menunjukkan kondisi efisien yang dapat dicapai. Kurva yang
dibentuk oleh garis tersebut dinamakan Efficient Frontier (permukaan efisien). Efficient frontier pertama kali dikemukakan oleh Markowitz (1952) dalam makalah
pertamanya yang memuat teori portofolio.
Khalid dan Battall (2006) menerangkan kurva f rontier melalui contoh permasalahan berikut. Andaikan terdapat 5 UPK (A, B, C, D, E) yang masing-masing
menggunakan 2 input X1 dan X2 untuk menghasilkan Y output. Data-data dari
input dan output yang berhubungan dengan unit tersebut menentukan tingkat
efisiensi dari UPK seperti yang ditunjukkan oleh gambar 2.1 UPK A, C, dan D
dikatakan efisien karena terletak pada kurva frontier, sedangkan B dan E tidak
efisien karena tidak terletak pada kurva efisien.

Gambar 2.1 Kurva frontier


Pada penelitiannya, Khalid dan Battall (2006) menggunakan DEA dalam mengukur dan menganalisa nilai efisiensi relatif dari 24 institusi bank islamic. Efisiensi
diperoleh dengan menemukan sebuah kombinasi dari input-input yang membuat
perusahaan dapat memproduksi output yang diinginkan dengan biaya minimum.
Penelitian ini menggunakan Model DEA CCR.

2.3 Analisis Sensitifitas


Analisis sensitifitas pada DEA dirancang untuk mempelajari pengaruh perubahan
dalam parameter model linear programming terhadap solusi optimum. Analisis ini
memberikan karakteristik dinamis pada model sehingga memungkinkan seorang
analis untuk mempelajari perilaku solusi optimum sebagai hasil dari perubahan
dalam parameter model. Tujuan akhir dari analisis ini adalah untuk memperoleh
informasi tentang solusi optimum yang baru dan yang dimungkinkan (yang bersesuaian dengan perubahan dalam parameter tersebut) dengan perhitungan tambahan
yang minimal.
Permasalahan sensitifitas adalah seberapa besar perubahan yang diizinkan
dalam parameter model sehingga tidak mempengaruhi solusi optimumnya. Sasaran
analisis sensitivitas adalah menentukan kisaran variasi dalam parameter yang akan
membuat solusi optimum tidak berubah.

10
Dalam praktiknya, analisis sensitifitas diterapkan pada berbagai model DEA
dengan kendala variasi data. Variasi data terjadi akibat unsur ketidakpastian pada
data UPK. Variasi data dapat terjadi pada satu UPK, keseluruhan, ataupun beberapa UPK.
Pada tulisan ini, penulis akan membahas permasalahan dari sebuah UPKo
yang efisien ketika data dari subset tertentu pada UPK, termasuk UPKo , secara
bersamaan diperburuk pada nilai yang sama. Karena peningkatan output atau pun
penurunan input tidak dapat memperburuk efisiensi suatu UPK, maka data diubah
dengan memberikan variasi ke atas pada input atau memberikan variasi ke bawah
pada output dalam sebuah subset UPK. Andaikan P dan U menyatakan himpunan
yang mengindikasikan seluruh UPK dimana datanya masing-masing terganggu dan
tidak terganggu. I dan O masing-masing mengindikasikan input dan output yang
berubah. Pada tulisan ini, data pada seluruh UPKj di P divariasikan sebagai
berikut:

dan

xij = xij + , 0,

iI

xij = xij ,

i
/I

yrj = yrj , yrj 0, r O


yrj = yrj ,

(2.2)

(2.3)

r
/O

Penulis menggunakan model DEA additive untuk mempelajari stabilitas efisiensi UPK ketika data dari sebuah subset UPK yang diberikan (termasuk UPK yang
diuji efisiensinya) diubah secara bersamaan dan data pada UPK lainnya dipertahankan. Dari model Super efisiensi yang diperluas, penulis memperkenalkan model program non-linier yang nilai optimalnya menghasilkan daerah stabilitas untuk
UPK yang diuji. Kondisi cukup dan perlu untuk mempertahankan efisiensi UPK
yang diuji tetap pada frontier diberikan dengan mempertimbangkan jenis perubahan data.

Anda mungkin juga menyukai