Anda di halaman 1dari 3

UPAYA KESEHATAN

LINGKUNGAN
Home Visit di Desa Paria Mengenai Jentik Nyamuk dan Penyuluhan
Gerakan 3M pada Pencegahan Demam
Berdarah
I. Latar Belakang.
Setiap manusia memerlukan lingkungan yang bersih dan se hat agar
dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia wajib peduli
terhadap lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan
lingkungan hidup yang baik. Menciptakan hidup sehat sangatlah mudah serta
murah, mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan cukup mahal
apabila mengalami gangguan kesehatan.
Banyak sekali masyarakat yang masih kurang peduli akan pentingnya
kebersihan lingkungan, seperti masih tingginya frekuensi membuang sampah
sembarangan dan membiarkanair yang tergenang dalam wadah. Padahal hal- hal
kecil seperti ini yang menyebabkan tingginya kejadian penyakit. Salah satu
penyakit yang berhubungan dengan masalah lingkungan adalah demam berdarah.
Menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah
penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk
376 orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah
penyakit yang sangat umum di Indonesia.1
Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD ) adalah jenis
penyakit demam akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus
yang dikenal dengan nama Virus dengue. Penyakit ini ditularkan pada manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti ini
berkembang biak di tempat penampungan air ( TPA) dan barang-barang yang
memungkinkan air tergenang seperti: Bak mandi, tempayan, drum, vas
bunga, ban bekas, dan lain-lain.2
Pencegahan demam berdarah yang harus dilakukan yaitu dengan
melakukan 3M , yaitu : Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain
seminggu sekali. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti
ember, gentong, drum, dan lain-lain. Mengubur semua barang-barang bekas
1

yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.3


II. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
pencegahan demam berdarah melalui gerakan 3M.
III. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Metode

: Home visit dan Penyuluhan

Peserta

: Warga Desa Paria

Intervensi

: Melakukan pemeriksaan jentik nyamuk


dirumah-rumah

warga

kemudian

diberikan

penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah


melalui gerakan 3M
IV. Pelaksanaan

Hari / tanggal

: Selasa, 15 Maret 2016

Tempat

: Rumah warga Desa Paria

Intervensi

: Melakukan pemeriksaan jentik nyamuk


dirumah-rumah

warga

kemudian

diberikan

penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah


melalui gerakan 3M

Jumlah

: 46 rumah

V. Hasil Kegiatan
Dari 46 rumah yang dikunjungi, hanya 5 rumah yang diketahui
menampung genangan air yang didalamnya terdapat jentik-jentik nyamuk.
Dari hasil wawancara, diskusi, dan tanya jawab dapat dikatakan bahwa sebagian
besar masyarakat yang ditemui memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang
gerakan 3M.

VI. Kesimpulan
1. Terdapat 5 atau 10,8 % yang diketahui menampung air yang terdaat
2

jentik nyamuknya.
2. Pengetahuan warga di Desa Paria mengenai gerakan 3M untuk
pencegahan demam berdarah masih kurang.
3. Dibutuhkan bantuan dari petugas kesehatan untuk memberikan bubuk
abate pada warga yang menampung genangan air tersebut terutama
yang ditemukan jentik nyamuknya.
Pinrang, April 2016
Dokter Internsip,

dr. Fauzan Rochman

Dokter Pendamping,

dr. H. Ramli Yunus, M. Kes

Anda mungkin juga menyukai