DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
JOKO SUPRIYANTO
15508134006
DIDIK MAULANA . A
15508134010
AGUNG PRASTIYO
15508134016
FAIZ HIMAWAN
15508134029
Alhamdulillah, Puja dan Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat sehat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mandiri
ini.
Shalawat
serta
salam
semoga
tercurahkan
kepada
Rasulullah
Muhammad
Shallallahualaihi wa sallam.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan berbagai bantuan
dari teman-teman semua, dan bimbingan dari dosen Pendidikan Pancasila.
kami ucapkan terima kasih banyak.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima kritik
dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberkan manfaat untuk kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1....................................................................................................................Latar
Belakang....................................................................................................1
1.2........................................................................................................................Bat
asan Masalah.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1.Pancasila sebagai Ideologi Negara ............................................................2
2.2.Pancasila dan Ideologi Dunia.....................................................................6
2.3.Pancasila dan Agama..................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak
menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan
Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan pengamalan
Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-hari
tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap
manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk
mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan
perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.
Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai
dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan
pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari
tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar
Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia
dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata lain
bahwa Ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai
kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu
yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:
bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita
sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu,
ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan
menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban
bagi ideologi tersebut.
isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-tuntutan konkret dan
operasional yang keras, mutlak, dan total.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa
nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan
ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika
secara internal.
tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah
milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;
isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falasafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian
mereka.
menghargai pluraritas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari
berbagai latar belakang budaya dan agama.
2.2.
2.8.
alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada
rakyatnya sehingga Komunisme juga disebut anti Liberalisme.
2.9.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat
berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.
2.10.
2.11.
2.2.3. Sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan persamaan /
hidup dan dapat bekerja sama dalam kebebasan dan solidaritas dengan hak-hak, yang
sama. Tujuannya ialah mengorganisir buruh dan menjamin pembagian merata hasil-hasil
yang dicapai, memberikan ketenteraman dan kesempatan bagi semua orang.
2.13.
2.14.
2.15.
Ekonomi
2.25.
Pancasila > Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang merugikan
rakyat.
2.26.
2.27.
Sosialisme > Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.
2.28.
2.29.
Komunisme > Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi Negara,
Monopoli Negara.
2.30.
2.31.
Liberalisme > Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme,
Monopolisme, Persaingan bebas.
2.32.
Agama
2.33.
Pancasila > Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2.34.
2.35.
Sosialisme > Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan,
Diutamakan kebersamaan.
2.36.
2.37.
Komunisme > Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
2.38.
2.39.
Liberalisme > Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih
agama/atheis).
2.40.
Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat
2.41.
Pancasila > Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan
masyarakat dilandasi 3S (selaras, serasi, dan seimbang).
2.42.
2.43.
Sosialisme > Masyarakat lebih penting daripada individu.
2.44.
2.45.
Komunisme > Individu tidak penting Masyrakat tidak penting, Kolektivitas
yang dibentuk negara lebih penting.
2.46.
2.47.
Liberalisme > Individu lebih penting daripada masyarakat, Masyarakat
diabdikan bagi individu.
2.48.
Ciri Khas
2.49.
Pancasila > Demokrasi Pancasila, Bebas memilih agama.
2.50.
2.51.
Sosialisme > Kebersamaan, Akomodasi.
2.52.
2.53.
Komunisme > Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM.
2.54.
2.55.
Liberalisme > Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum, Menolak
dogmatis.
2.56.
2.57.
2.58. PANCASILA DAN AGAMA
2.59.
Maha Esa.
c.Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia
merupakan
dasar
kerohanian
bangsa
dan
menjadi
penopang utama bagi persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjamin
keutuhan NKRI. Karena itu, agar terjalin hubungan selaras dan harmonis antara agama
dan negara, maka negara sesuai dengan Dasar Negara Pancasila wajib memberikan
perlindungan kepada agama-agama di Indonesia.
2.69.
2.70.
2.71.
2.72.
2.73.
2.74.
2.75.
2.76.
2.77.
2.78.
2.79.
2.80.
2.81.
2.82.
2.83.
2.84.
2.85.
2.86.
2.87.
2.88.
2.89.
2.90.
2.91.
2.92.
2.93.
2.94.
BAB III
PENUTUP
2.95.
2.96.
3.1. Kesimpulan
2.97. Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat
penting.Karena Ideologi
2.100. Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan
bahasa Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara
Indonesia. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar
belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama di luar
agama yang dijadikan ideologi negara tersebut.Dengan tetap menjunjung tinggi ideologi
Pancasila sebagai dasar negara, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman
dan sejahtera pasti akan tercapai.
2.101.
3.2.
Kritik dan Saran
2.102. Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
2.103.
Apabila ada saran dan kritik alangkah baiknya untuk segera di sampaikan pada
kami,
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau pun isi yang kurang kami mohon maaf
dan mohon untuk di maklumi karena kami dalam proses belajar juga dan karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah dan lupa.
2.104.
2.105. DAFTAR PUSTAKA
2.106.
2.107.
2.108. http://abizh92.blogspot.co.id/2015/06/contoh-makalah-pancasila-sebagai.html
2.109.
http://www.langkahpembelajaran.com/2014/11/makalah-pancasilasebagai-ideologi.html
2.110.
http://www.negeripesona.com/2015/04/fungsi-pancasila-sebagaiideologi.html
2.111.
http://suraya-atika.blogspot.co.id/2014/11/pancasila-danagama.html
2.112.