Disusun oleh:
Mahasiswa
Nissa Kurniasih
P07120214023
Parjiyanta, SST
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Suku/Kebangsaan
Tanggal Masuk RS
Diagnose Medis
Hipovolemik
No.RM
Alamat
b. Penanggungjawab
Nama
Umur
: 75 tahun
: Perempuan
: Islam
: Jawa/Indonesia
: 24 Desember 2015
: Penurunan Kesadaran Sepsis Renal Failure, Syok
: 414941
: Kutan Rt.02, Jatirejo, Lendah, Kulon Progo
: Tn. G
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Kutan Rt. 02, Jatirejo, Lendah, Kulon Progo
Hub. dengan pasien : Anak
Keadaan umum : Somnolen
Diagnosa Medis : Penurunan Kesadaran, Sepsis Renal Failure, Syok
Hipovolemik
Alergi
: Pasien tidak memiliki riwayat alergi apapun
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Pasien
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Pasien Somnolen terpasang infus asering 500 mL, kateter, NGT,
sungkup nasal dan bed side monitor
2) Riwayat Kesehatan yang Lalu
a) Pasien rujukan Rizki Amalia Medika dengan Penurunan
Kesadaran susp. SH, Syok Hipovolemik
b) Keluarga pasien mengatakan pasien 8 hari yang lalu
mengeluhkan pusing, buyer, demam, dan serak. 5 hari yang lalu
pasien agak cedal/pelo dan sesak kemudian penurunan
kesadaran
c) Keluarga pasien mengatakan pasien dua tahun yang lalu
mengalami stroke dan telah sembuh, hipertensi namun sering
terkontrol
3) Riwayat Alergi
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Bentuk simetris
- Warna kulit sawo matang
- Tidak ada pembesaran hepar
9) Ekstremitas
a) Atas
:
- Anggota gerak lengkap
- Tidak ada kelainan jari
b) Bawah
:
- Anggota gerak lengkap
10) Kulit
- Kulit lembab
- Terdapat luka tusukan infus pada tangan bagian kanan dan kiri.
-
VII
Tidak
ada
ekspresi,
IX, X
ekspresi
sakit
saat
f.
XI
XII
Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan motorik
Nilai
gravitasi bumi
Hanya ada kontraksi
g. Pengkajian Luka
2) Selama sakit :
a) BAB
- BAB lembek berwarna kuning kecoklatan
- Masalah
b) BAK
- terpasang kateter
- Frekuensi
- Warna
- Bau
- Volume
- Masalah
Sistem Imunitas
Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
4. Aktivitas Sehari-hari
a. Aspek Fisik-Biologis
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum sakit
Jenis makanan
: bubur, sayur
Frekuensi
: 3 kali sehari
Makanan pantangan : tidak ada
Banyak minum
: 5 gelas per hari
Jenis minuman
: air putih
b) Selama sakit
Pasien terpasang NGT sehingga diberikan diet nutrisi cair
2) Pola Cairan dan Elektrolit
- Pasien terpasang infus Asering 500 mL tetesan mikro
3) Pola Tidur dan Istirahat
a) Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien tidur malam 8 jam per hari.
b) Setelah sakit
Pola tidur tidak diketahui karena kesadaran pasien
menurun
4) Pola Kebersihan Diri
a) Sebelum sakit
i.
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat bantu
4 = tergantung total
a. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
1) Aspek Mental
4
+
+
+
+
+
+
Hemoglobin
10,9
Leukosit
10,92
Trombosit
149
Eritrosit
3,53
kreatinin
8,4
B. Terapi sekarang ; (head up 30o, O2 NRN 8-10 lt/mnt, infus Asering mikro, , injeksi Citicholin 250 mg/12 jam, Ranitidin 1 A/ 12 jam,
Mecobalamin 500 mg/12 j, ceftriaxon 1 gr/12 jam, tamoliv 1 gr/8 jam, Debutamin Fitrasi, Motivasi dan Edukasi keluarga, monitor
GCS, KU, vital signAnalisa Data
DATA
1. DO :
Pasien somnolen
Suhu
: 35,5o C
Nadi
: 106 kali/menit
TD : 124/67 mmHg
Tercium bau pada tubuh pasien
Gigi kotor
Mukosa mulut kering
Mulut bau
Kuku panjang dan kotor
Pasien terpasang bed side monitor
Rambut acak-acakan
Pasien terpasang kateter
Pasien mengenakan pempres untuk BAB
DS :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak sadar sejak 8 hari
yang lalu
Keluarga mengatakan pasien mandi satu hari sekali dibantu
MASALAH
PENYEBAB
Penurunan kesadaran
eliminasi, makan )
perawat
Keluarga mengatakan pasien untuk makan, minum, hygiene
dibantu perawat
2. DO :
Kebutuhan eliminasi pasien dibantu perawat
Pasien terpasang kateter
Pasien somnolen
DS :
Keluarga pasien mengatakan
Suami pasien mangatakan infus terpasang sejak hari pertama
masuk RS
Pasien mengatakan apabila bergeser masih sakit sehingga
C.
Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri ( mandi, eliminasi, makan ) berhubungan dengan
penurunan kesadaran yang ditandai dengan pasien somnolen, suhu : 35,5o C,
nadi : 106 kali/menit, TD : 124/67 mmHg, tercium bau pada tubuh pasien,
gigi kotor, mukosa mulut kering, mulut bau, pasien terpasang bed side
monitor, kuku panjang dan kotor, rambut acak-acakan, pasien terpasang
kateter, pasien mengenakan pempres untuk bab, keluarga pasien mengatakan
pasien tidak sadar sejak 8 hari yang lalu, keluarga mengatakan pasien mandi
satu hari sekali dibantu perawat, keluarga mengatakan pasien untuk makan,
minum, hygiene dibantu perawat
D. PERENCANAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
RASIONAL
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Selasa-Rabu, 14 -15
Defisit
Desember 2015
perawatan
diri
1. Mengkaji KU pasien
(mandi,
eliminasi,
1. Mengetahui
makan)
keadaan pasien
2. Mengetahui
berhubungan
Nia Ayu
2. Memonitor vital sign
ditandai dengan
berkurang, mukosa
Nissa K
merupakan acuan 3. Mengkaji kebersihan mulut lembab,
badan pasien
untuk mengetahui pasien
tampak bersih dan
keadaan
umum
pasien
pasien.
tanda-tanda vital
dengan
penurunan
kesadaran yang
somnolen, suhu :
35,5o C, nadi:
106
kali/menit,
TD
:124/67
mmHg, tercium
bau pada tubuh
pasien,
gigi
kotor,
mukosa
mulut
kering,
mulut
bau,
Nia Ayu
4. Membantu
3. Untuk
pemenuhan
Mengetahui kedaaan
personal
hiegine
pasien.
4. Memberikan rasa
nyaman
kebutuhan pasien
untuk mandi
Nia Ayu
5. Membantu
pemenuhan
kebutuhan pasien
eliminasi
side
monitor,
kuku
panjang
dan
nadi :
A : tujuan tercapai
sebagian
P : lanjut intervensi
pasien terpasang
bed
rapi, TD : suhu :
Nissa K.
6. Melakukan oral
Selasa, 15 Desember
2015 WIB
Tujuan Keperawatan
Rencana Tindakan
( NOC )
(NIC )
Setelah
1. Membantu
mengkaji
1. Observasi tingkat
S : Pasien
asuhan keperawatan 2 x
kebutuhan untuk
intervensi,dan dapat
perawatan
mengidentifikasika
nyerinya berkurang
n terjadinya
O : Skala nyeri
komplikasi
berkurang dari 4
diri
pasien
dan
nyeri
menjadi 3
1. Pelepasan tampon,
menyatakan
mempermudah
pasien untuk BAB
dan rapi
S : pasien
3. Kaji kebersihan diri
pasien
2. Posisi yang
nyaman
menyatakan agak
2. Melepas tampon
O : tampon terlepas,
mengurangi nyeri
4. Bantu pasien untuk
pemenuhan personal
hygiene
3. Ketorolac
bersih
merupakan obat
analgesik dan
pemberian
antibiotik
cefotaxim dapat
mencegah
nyeri
Evaluasi Hasil
S : Pasien
terjadinya infeksi
dokter tentang
menyatakan
oleh bakteri
pemberian obat
nyerinya berkurang
anaerob
O : nyeri berkurang
dari skala 4 ke 3
A : tujuan tercapai
P : latih pasien
nia
Hambatan
mobilitas
fisik
berhubungan
pembedahan dan
tindakan invasif
pemasangan
infus dan kateter
ditandai dengan
aktivitas pasien
dibantu keluarga
dan
perawat,
pasien terpasang
Ambulasi
Rentang pergerakan
sendi peluru aktif
dengan tindakan
mobilisasi
NOC :
-
duduk dan
inisiatif sendiri
Mobilitas
Fungsi skeletal
Kaji TTV
Lakukan ROM aktif
Lakukan mobilisasi
tentang mobilisasi
TD : 110/70 mmHg,
pasca pembedahan
Kolaborasi dengan
Nadi : 72x/menit,
-mengajarkan pasien
ROM aktif
suhu 36,2 o C
-menganjurkan pasien
mengembangkan
perencanaan dan
mempertahankan atau
meningkatkan
nia
Evaluasi Proses
S : Pasien
menyatakan sudah
tidak terlalu nyeri
infus
NaCl,
mobilitas
asering 500 cc
20tpm,
pasien
terpasang kateter
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24
tanggal
14
jam klien menunjukkan:
Desember,
terdapat
pada
bagian
benar
kanan
tusukan
sejak
pertama
untuk bergerak
O : Pasien sudah
dapat duduk
S: Pasien
menyatakan
badannya sudah
mulai pulih dan
segar kembali
O : Pasien sudah
dapat berjalan
kali masuk.
Evaluasi Hasil
Akhir 17/12/2015
Pukul 07.20 WIB:
S : Pasien
menyatakan
badannya sudah
segar kembali dan
bisa berjalan
seperti biasanya
O : Pasien sudah
bisa berjalan tanpa
alat bantu
A : tujuan tercapai
P : stop intervensi
DAFTAR PUSTAKA