Anda di halaman 1dari 10

Arthropoda merupakan kelompok hewan yang kaki dan tubuhnya beruasruas.

Tubuhnya terdiri dari bagian kepala, dada, dan perut. Memiliki rangka luar
(eksoskeleton) dari zat kitin, yang menyebabkan tubuh Arthropoda kuat dan kaku.
Habitatnya di darat, air tawar, maupun di laut. Arthropoda ada yang hidup bebas, ada
pula yang parasit pada tumbuhan, hewan atau manusia.
Arthropoda merupakan filum terbesar jika dilihat dari jumlah anggotanya, dominan
dalam dunia hewan Avertebrata, dan sebagian besar Arthropoda adalah serangga
(insekta). Alat pernapasannya bervariasi sesuai dengan habitatnya. Arthropoda darat
bernapas dengan trakea atau paru-paru buku, sedangkan yang hidup di air
bernapas dengan insang. Jenis kelamin terpisah (gonochoris). Beberapa jenis
Arthropoda mengalami parthenogenesis. Alat ekskresinya berupa nefridium yang
berpasangan, sistem saraf tangga tali.

Arthropoda merupakan filum yang paling kaya akan jenis spesiesnya. Jumlah spesiesnya diduga
sebanyak 75% dari hewan-hewan yang ada di dunia. Tempat hidupnya tersebar dari daratan, air
tawar, dan air laut. Anggota Filum Arthropoda tubuhnya berbuku-buku dan memiliki
eksoskeleton. Tubuhnya dilapisi oleh epikutikula yang terdiri atas kitin hasil sekresi hipodermis.
Tubuh dan kakinya terbagi menjadi segmen-segmen. Pergantian kulit terjadi dalam interval
waktu tertentu. Sistem sarafnya terletak di ventral. Peredaran darahnya terbuka dan jantung
terletak di dorsal.
Arthropoda telah memiliki alat pencernaan yang sempurna. Alat respirasinya berupa insang,
trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuh. Ekskresi dengan menggunakan organ badan
Malpighi atau nefridia. Alat kelamin jantan dan betina terpisah pada masing-masing individu.
Terdapat pula spesies yang mampu melakukan partenogenesis, yaitu sel telur yang mampu
berkembang menjadi individu tanpa dibuahi.

a. Kelas Arachnida
Kata Arachnida berasal dari bahasa Yunani, yaitu arachne yang artinya laba-laba. Akan tetapi,
bukan berarti anggota kelas ini hanya laba-laba. Umumnya anggota kelas ini hidup di darat.
Tubuhnya terdiri atas dua bagian, yaitu tubuh depan dan tubuh belakang. Namun, pada
kalajengking dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tubuh bagian depan, tengah, dan belakang.
Pada tubuh depan, terdapat bintik mata dan bukan mata facet atau mata majemuk. Di tubuh
bagian kepala, terdapat mulut yang berfungsi memegang atau menangkap mangsa dan disebut
kelisera. Di belakang kelisera terdapat pedipalpus sebagai alat peraba dan pemotong. Terdapat
empat pasang kaki, namun pada larva Acarina terdapat tiga pasang. Bernapas dengan paru-paru
buku. Darahnya mengandung hemoglobin. Arachnida dapat menjadi predator, parasit, atau
pemakan bangkai.

Contoh hewan yang termasuk Arachnida adalah kalajengking (Thelyphonus caudatus), laba-laba
Nephila, kalajengking biru (Heterometrus cyaneus), dan Boophilus annulatus yang hidup parasit
pada sapi.

b. Kelas Crustacea
Crustacea berasal dari bahasa latin crusta yang artinya cangkang. Terdapat lebih dari 20.000
spesies Crustacea yang telah diketahui. Sebagian besar Crustacea hidup di laut dan sebagian lagi
di air tawar. Pada kepala terdapat dua pasang antena, yaitu sepasang antena panjang dan
sepasang antena pendek.
Tubuh udang terbagi menjadi sefalotoraks dan abdomen. Sefalotoraks adalah bagian kepala dan
dada yang bersatu. Bagian ini dilindungi oleh eksoskeleton yang disebut karapak.

c. Kelas Myriapoda
Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani, yakni myria artinya banyak dan podos artinya kaki.
Myriapoda adalah hewan dengan banyak kaki. Bagian tubuh Myriapoda hanya dapat dibedakan
atas kepala dan tubuh. Tubuhnya panjang seperti cacing dan bersegmen. Di bagian kepala
terdapat sepasang antena dan mulut bertaring. Pada tiap segmen terdapat satu hingga dua pasang
kaki.
Myriapoda dikelompokkan atas Ordo Diplopoda dan Ordo Chilopoda. Diplopoda memiliki dua
pasang kaki pada setiap ruas dan berantena pendek. Contohnya, kaki seribu (Lulus sp.). Adapun
Chilopoda hanya memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas dan berantena panjang. Contohnya
kelabang (Scutigera sp.). Beberapa ahli telah mengklasifikasikan Diplopoda dan Chilipoda
menjadi kelas tersendiri karena perbedaannya tersebut.

d .Kelas Insecta
Insecta meliputi dua per tiga seluruh jumlah hewan-hewan. Anggota kelas Insecta yang telah
diketahui namanya, berjumlah lebih dari 700.000 spesies. Dari jumlah tersebut yang memiliki
jumlah spesies terbanyak adalah kelompok Coleoptera.
Pada umumnya, serangga hidup di tanah dan memegang peranan penting dalam menjaga
keseimbangan biologis di tanah. Serangga ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan.
Serangga yang merugikan antara lain serangga yang bersifat hama, vektor penyakit (malaria,
Trypanosoma sp., dan filariasis), dan parasit pada organisme lain. Sementara itu, serangga yang
menguntungkan adalah serangga yang membantu penyerbukan pada tanaman, predator hama dan
serangga yang ikut ambil bagian dalam siklus materi di alam.
Ciri-ciri dari serangga antara lain sebagai berikut.

1. Tubuhnya terbagi menjadi kepala, dada, dan abdomen.


2. Memiliki tiga pasang kaki.
3. Tubuhnya dilindungi oleh kulit keras dari kitin yang berfungsi sebagai eksoskeleton.
4. Kepala terdiri atas bagian mulut, antena, mata majemuk, dan mata tunggal. Larva, pada
umumnya bermata tunggal dan antena pada larva/ nimpa tereduksi atau menjadi lebih
kecil. Antena berfungsi sebagai reseptor kimia dan mekanik.
5. Umumnya memiliki sayap.
6. Bernapas menggunakan trakea.

Penjelasan Klasifikasi Arthropoda dalam Berbagai Subfilum - Phylum artropoda


merupakan kelompok hewan yang paling sukses hidup di bumi. Hal ini karena
anggota filum artropoda dapat ditemukan di semua biosfer pada belahan bumi.
Anggota filum artropoda yang telah berhasil dideskripsikan sekitar berjumlah satu
juta spesies. Hewan- hewan artropoda memenuhi habitat yang ada di bui, air,
daratan, dan udara. Dan artropoda merupakan kelompok terbesar penghuni
keragaman hewan, sekitar 80% kelompok hewan merupakan filum artropoda.
Keanekaragaman artropoda diklasifikasi menjadi beberapa subfilum yaitu:

1. Subfilum Trilobita
Trilobita (tri= tiga, lobus= segmen) merupakan subfilum paling tua pada filing
artropoda. Semua nggota subfilum ini telah punah sekitar 250 juta tahun yang lalu
dan memiliki habitat di lautan dangkal. Segmentasi pada trilobita sangat jelas,
tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut.

2. Subfilum Chelicerata
Anggota subfilum ini memiliki anggota badan tambahan untuk makan yang mirip
dengan cakar disebut dengan chelicerae (bahasa Yunani, cheilos bibir; cheir
lengan). Kelompok ini sebagian besar hidup di daratan. Chelicerata tidak memiliki

antena dan juga mandibula, tubuhnya tersegmen menjadi dua bagian, cepalothorax
(bagian kepala dan dada menyatu) dan perut (abdomen). Dibagian cepalothorax
terdapat sepsang chelicerae, sepasang pedipalpus, dan empat pasang kaki.
Chelicerata dibedakan menjadi dua kelas, merostomata dan arachnida.
Kelas merostomata merupakan chelicerata primitive yang hidup di perairan.
Kepiting sepatu kuda (horseshoe crabs) merupakan salah satu anggota kelas.
Merostomata memiliki ciri bentuk tubuhnya dilindungi oleh karapaks di bagian
cepalothorax, sedang bagian perutnya tipis, panjang dan merunjing. Pada bagian
ujung tubuhnya terdapat telson, yang merupakan perpanjangan karapaks
berbentuk seperti dayung yang berfungsi untuk perlindungan dari predator dengan
melemparnya ketika mulai mendekati. Merostomata merupakan predator hewanhewan invertebrata lain yang ukurannya lebih kecil. Merostomata bernafas
menggunakan insang0insang buku yang terletak pada sisi perutnya, tubuhnya
dilengkapi dengan enam apekdiks, sepasang chelicera, sepasang pedipalpus, dan
empat pasang kaki yang terletak di bagian cephalotorax. Sampai saat ini, hanya
ada lima spesies yang hidup dari kelas merostomata sedang yang lainya telah
punah.
Kelas arachida berjumlah sekitar 100.000 spesies yang telah berhasil diidentifikasi.
Arachnida merupakan chelicerata terrestrial yang bernfas dengan paru-paru buku
atau ada juga dengan trakea. tubuhnya terbagi menjadi dua segmen cepalothorax
yang dilengkapi dengan enam apekdiks (sepasang chelicerae, sepasang pedipalpus,
dan empat pasang kaki. Sedangkan pada bagian perut terdapat alat kelamin. Pada
Ordo Araneae yang merupakan kelompok laba- laba, bagian perutnya dilengkapi
dengan alat pembuat jaring-jaring yang disebut dengan spineret. Jaring-jaring labalaba merupakananyaman proteinmemiliki fungsi sebagai sarang, perangkap
mangsa, dan sebagai jalur lintasan laba-laba. Beberapa laba-laba memiliki racun
yang akan dikeluarkan melalui chelicerae. Kala jengking dari ordo scorpion memiliki
racun yang dikeluarkan melalui cakar tajam dan runjung yang terletak pada bagian
ujung tubuhnya. Sedangkan kutu dan tungau dari ordo Acari merupakan parasit
pada vertebrata yang akan menghisap darahnya. Beberapa anggota Acari
merupakan vektor pembawa penyakit. Arachnida merupakan karnivora biasanya
akan memangsa hewan- hewan yang lebihkecl seperti serangga.

3. Subfilum Crustaceae
Sekitar 40.000 spesies yang telah berhasil diidentifikasi dari anggota subfilum
crustaceae termasuk lobster, kepiting, udang, dan lainnya. Crustacea merupakan
artropoda aquatik baik perairan tawar maupun laut. Ciri khas pada anggota
subfilum ini ialah memiliki cangkang keras berkalsium (crust: kulit yang mengeras).
Krustasea merupakan satu- satunya artropoda yang memiliki dua pasang antena,
selain itu ia memiliki dua pasang maksila pada rahang atas dan sepsang mandibula
pada rahang bawah, keduanya membantu dalam proses pengambilan makanan.
Beberapa pasang kaki terletak pada bagian thorax sampai ke perut yang membantu
berjalan, bereng dan juga sebagai alat kopulasi serta meletakkan telur- telur
krustasea. Dibagian ujung perut terdapat ekor telson yang berfungsi sebgai
reseptor. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, kepala, dada, dan perut. Subfilum
ini dibedakan ke dalam beberapa kelas berdasarkan letak dan jumlah kaki.

4. Subfilum Uniramia
Subfilu ini merupakan kelompok terbesar pada filum artropoda mencakup kelas
centipoda, milipoda, dan insekta. Dinamakan uniramia karena anggota kelompok ini
memiliki kaki yang tidak bercabang. (uniramous= tak bercabang) dan memiliki
sepasang antena serta dua pasang maksila. Respirasi pada anggota uniramia
menggunkan trakea. uniramia merupakan penghuni daratan bumi.
Kelas chilopoda, lipan dan kelabang merupakan karnivora daratan yang berjumlah
sekitar 5000 spesies (yang telah berhasil diidentifikasi). Tubuhnya beruas-ruas
(bersegmen) dan setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada bagian anterior
(kepala) terdapat sepasng antena dan juga tiga pasang mandibula yang
mengandung racun. Tubuhnya tersegmen menjadi dua, kepala dan perut (bagian
dada dan perut menyatu).

Kelas dipopoda, sering dikenal dengan kaki seribu. Struktur tubuh mirip dengan
chilopoda (centipoda), hanya saja diplopoda memiliki dua pasang kaki pada setiap
segmen tubuhnya.. berbeda dengan chilopoda, diplopoda merupakan herbivora
daratan. Mereka memakan serasah daun yang telah mebusuk, lumut, dan
tumbuhan lainnya. Diplopoda tidak beracun, ia akan menggulungkan tubuhnya
ketika merasa terancam.
Kelas insekta merupakan anggota terbesar yang pernah ada di dalam kerajaan
hewan, hampir satu juta spesies yang telah dideskripsikan. Insekta ditemukan
diberbagai habitat bumi, daratan maupun perairan. pada masa hidupnya, insekta
akan mengalami metamorfosis yang dibedakan menjadi sempurna dan tidak
sempurna. Oleh karena itu tipe metamorposis menjadi dasar pengelompokkan
insekta. Metamorfosis sempurna yaitu peroses perubahan bentuk pada insekta yang
mana bentuk hewan muda sangat berbeda dengan hewan dewasa, perbedaan ini
juga dapat terjadi dengan jenis makanan seta habitatnya. Sedangkan metamorfosis
tidak sempurna, bentuk hewan muda dengan hewan dewasa sama, hanya ukuran
saja yang berbeda.tubuh insekta tersegmen secara sempurna menjadi tiga bagian,
kepala, dada, dan perut. Insekta memiliki sepasang antena , perangkat mulut
(rahang atas, rahang bawah, dan bibir), dan tiga pasang kaki, selain itu memiliki
dua pasang sayap dibagian dada namun beberapa mengalami reduksi pengurangan
jumlah sayap. Insekta memiliki mata tunggal dan mata majemuk, disebut juga kelas
hexapoda (hexa = enam; podos= kaki) karena memili enam kaki atau tiga pasang
kaki.

Arthopoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthos, sendi dan podos, kaki oleh karena
itu cir-ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas.
Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu
lebih dari 800.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, labalaba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya
berdasarkan fosil. Habitat hewan anggota filum arthopoda di air dan di darat (Maskoeri, 1992:
150).
Sejak tahun 1990 banyak ahli zoology membagi kelompok Arthopoda menjadi filum
Onychophora, filum Trilobita, filum Chelicerata, filum Uniramia, dan filum Crustacea.

Pemisahan ini terutama berdasarkan perbedaan dalam hal struktur dan susunan kaki serta
apendik yang lain. Filum Arthoppda dibagi menjadi empat subfilum yaitu Trilobita, Chelicerata,
Onychophora, dan Mandibulata. Subfilum yang pertama yaitu Trilobita merupakan arthopoda
laut yang primitive dan sangat melimpah pada masa paleozoic. Tubuh berukuran 10-675 mm,
terbagi atas dua alur memanjang menjadi tiga cuping. Tubuh dilindungi oleh cangkang
bersegmen yang keras. Kepala jelas terdiri atas empat segmen tubuh, memiliki sepasang
antenula, empat pasang apendik biramus dan sepasang mata majemuk. Contoh anggota subfilum
ini adalah Triarthus eatoni. Subfilum yang kedua yaitu Chelicerata, tubuhnya dibedakan atas dua
bagian yaitu sefalotorak (prosoma) dan abdomen. Memiliki 6 pasang apendik. Tidak memiliki
antenna atau manibula. Bagian-bagian mulut dan saluran pencernaan utamanya untuk fungsi
penusuk, beberapa diantaranya memiliki kelenjar racun, respirasi menggunakan paru-paru buku,
trakea atau insang. Subfilum berikutnya adalah Onychophora, bentuk tubuhnya seperti cacing
dengan 14-43 pasang kaki (lobopodia) rongga tubuhnya berupa homocoel. Memiliki kelenjar
lumpur yang hasil sekresinya akan dikeluarkan melalui papilla oral untuk menangkap mangsa
atau predator. Saluran pencernaannya lengkap. Enzim-enzim dilepaskan ke dalam mangsa
selanjtnya zat-zat nutrisi dihisap. System saraf memiliki ganglion, kepala dan dua tali
saraflongitudinal yang membentuk tali tangga. Jantung berbentuk tubular terletak di sebelah
dorsal system sirkulasi terbuka. Subfilum terakhir adalah Mandibilata karakter special yang
dimiliki anggota subfilum ini adalah mandibula dan antena (Mukayat, 1989: 135).
Serangga adalah hewan-hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat
tambahan bersegmen. Segmentasi itu nampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum
ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut , air tawar, maupun habitat
terestial di diami oleh serangga. Coelom pada Arthopoda tereduksi. Homocoel merupakan
sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah. Namun demikian, pada jenis-jenis tertentu
reproduksi parthenogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi
jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus berpasangan
pada tiap segmen (Rusyana, 2011: 143).

Struktur dan Fungsi Arthropoda


Arthropoda memiliki rentang panjang dari sekitar 1 milimeter sampai 4 meter (sekitar 13 kaki).
Mereka memiliki tubuh tersegmentasi dengan ekoskeleton keras. Mereka juga memiliki

pelengkap bersendi. Segmen tubuh adalah kepala, dada, dan perut (lihat Gambar di bawah).
Dalam beberapa arthropoda, kepala dan dada bergabung bersama sebagai sebuah sepalothoraks.
Eksoskeleton arthropoda terdiri dari beberapa lapisan kutikula. Eksoskeleton mencegah
kehilangan air dan memberikan dukungan dan perlindungan. Hal ini juga bertindak sebagai
kekuatan penyeimbang untuk kontraksi otot. Eksoskeleton tidak tumbuh bersama hewan tumbuh.
Oleh karena itu, harus dilepaskan dan diganti dengan yang baru secara berkala sepanjang
kehidupan. Ini disebut molting.
Pelengkap bersendi arthropoda dapat digunakan sebagai kaki untuk berjalan. Menjadi bersendi
membuat mereka lebih fleksibel. Cobalah berjalan atau naik tangga tanpa menekuk lutut Anda,
dan Anda akan melihat mengapa sendi sangat membantu. Dalam kebanyakan arthropoda,
pelengkap di kepala telah dimodifikasi untuk fungsi lain. Gambar di bawah ini menunjukkan
beberapa pelengkap kepala yang ditemukan pada arthropoda. Organ indera seperti mata juga
ditemukan di kepala.
Beberapa arthropoda memiliki struktur ekskretoris khusus. Mereka disebut kelenjar koksa dan
tubulus Malphigi. Kelenjar koksa mengumpulkan dan mengkonsentrasikan limbah cair dari
darah. Mereka mengeluarkan limbah dari tubuh melalui pori-pori. Tubulus Malphigian
membawa limbah dari saluran pencernaan ke anus. Limbah tersebut dibuang melalui anus.
Seperti moluska dan Annelida, Arthropoda air mungkin memiliki insang untuk bertukar gas
dengan air (dibahas di bawah). Arthropoda darat, di sisi lain, memiliki struktur pernapasan
khusus untuk bertukar gas dengan udara. Hal ini dijelaskan pada Gambar di bawah ini.

Reproduksi Arthropoda
Arthropoda memiliki siklus hidup dengan reproduksi seksual. Sebagian besar spesies melalui
tahap larva setelah menetas. Larva sangat berbeda dengan yang dewasa. Mereka berubah
menjadi bentuk dewasa dalam proses yang disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat terjadi
dalam kepompong. Contoh akrab metamorfosis adalah transformasi ulat (larva) menjadi kupukupu (dewasa). Spesies arthropoda lainnya, sebaliknya, menetas muda yang terlihat seperti
dewasa kecil. Spesies ini kurang baik tahap metamorfosis dan larva.

Evolusi Arthropoda
Arthropoda tertua adalah trilobita. Sebuah fosil trilobita ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
Trilobita adalah arthropoda laut. Mereka memiliki banyak ruas dengan pelengkap berpasangan
untuk berjalan. Saat arthropoda terus berkembang, segmen akhirnya menyatu. Kemudian,
arthropoda utama memiliki tiga segmen setelah berevolusi. Pelengkap juga hilang atau diubah
selama evolusi arthropoda.
Arthropoda adalah hewan pertama yang hidup di darat. Arthropoda darat awal yang mungkin
adalah kaki seribu. Mereka pindah ke tanah sekitar 430 juta tahun yang lalu. Arthropoda tanah
awal berevolusi adaptasi seperti paru-paru buku atau trakea untuk menghirup udara.
Eksoskeleton adalah adaptasi penting. Ini mencegah binatang mengering. Hal ini juga
memberikan dukungan dalam ketiadaan air apung.

Trilobita
Subfilum Trilobita
Subfilum TRILOBITA Trilobita diperkirakan hidup pada era Palaeosoic, terutama semasa
kala (periode) Cambrian dan Ordovician, kira-kira 600-150 juta tahun yang lalu. Hanya fosilnya
saja yang dikenal. Trilobita merupakan hewan laut purba yang bentuknya menyerupai lipan dan
kutu kayu, dimana trilobite ini sebenarnya masuk kedalam Crustacea.
Fakta Tentang Trilobita
1. Trilobita merupakan Arthropoda purba.
2. Trilobita berasal dari bahasa latin yaitu Tri-lob-ite yang berarti tiga bagian tubuh
3. Trilobita memiliki tiga lobus vertikal yaitu lobus pleura kiri, lobus pleura kanan dan
lobus aksial
4. Trilobita juga dapat dibagi tiga bagian memanjang (arah pendek); kepala (Chepalon),
sebuah daerah perut atau dada (Thorax) dan ekor (pygidium)
5. Trilobita ditutupi oleh cangkang (exoskeleton)
6. Exoskeletons Trilobita tersegmentasi dan mereka dapat menggulung menjadi bola untuk
perindungan

7. Beberapa Exoskeletons Trilobita ditutupi dengan duri dan benjolan untuk perlindungan
tambahan
8. Trilobita pada pertumbuhannya melakukan molts (pergantian exoxkeleton atau cangkang)
9. Trilobita merupakan kelompok hewan pertama dalam dunia hewan yang memiliki mata
kompleks yang berkembang
10. Trilobita juga merupakan salah satu organisme yang mengembangkan beberapa unsure
tambahan untuk bergerak disekitarnya
11. Fosil Trilobita tertua dari awal Periode kambrium (sekitar 550 juta tahun yang lalu) dan
yang paling muda dari periode Permain (Sekitar 250 juta tahun yang lalu)
12. Trilobita paling banyak dan melimpah di akhir periode Kambrium (Sekitar 500 juta tahun
yang lalu)
13. Trilobita hidup di Perairan Laut
14. Beberapa Trilobita dapat berenang, yang lainnya membenamkan diri atau merangkak di
dasar perairan laut yang berlumpur
15. Ukuran fosil Trilobita terbesar memiliki panjang lebih dari 70 cm dan terkecil memiliki
ukuran centimeter saja bahkan kurang dari itu.
Trilobita adalah satu dari sedikit hewan yang perkembangan hidupnya dari telur hingga
dewasa. Trilobita yang baru menetas disebut protaspid. Protaspid memiliki kemiripan dengan
Trilobita dewasa, namun tubuhnya belum beruas-ruas. Menurut para ahli berdasarkan temuan
fosilnya selama ini, ada sekitar 17.000 spesies Trilobita yang sudah diketahui manusia. Masingmasing Trilobita ini memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan Trilobita lain
bergantung pada habitatnya. Trilobita yang hidup di dasar laut misalnya, tubuhnya mirip dengan
lipan dengan kaki-kaki kecil untuk merayap, sementara yang hidup melayang di lautan memiliki
kaki dayung untuk berenang dan tubuh yang termodifikasi untuk melayang di lautan.

Anda mungkin juga menyukai