Anda di halaman 1dari 4

MINERAL MIKRO

Oleh: Kelompok G

Petrina Theda Philothra

(102010101087)

Nabilla

(102010101088)

Vyta Rahmawati

(102010101089)

Muhammad Bagus R.

(102010101090)

Arinta Krisnande P.

(102010101091)

Dhevy Wulandari

(102010101092)

Teddy Arga S.

(102010101093)

Benny Wicaksono

(102010101094)

Hafid Muhammad Jabir

(102010101095)

A. Mario Eri S.

(102010101096)

Aldhi Wimandra

(102010101097)

Tita Swastiana Adi

(102010101098)

Abcharina Rachmatina

(102010101099)

Nur Ahmad Santoso

(102010101100)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010

MINERAL MIKRO
Mineral adalah kebutuhan manusia yang mempunyai peranan dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan enzim-enzim, pemeliharaan
keseimbangan asam-basa, dan membantu pembentukan ikatan yang membutuhkan
mineral. (Almatsier, 2004). Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat
digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan
manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral
mikro (Trace ) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100
mg /hari dan menyusun lebih kurang dari 0.01% dari total berat badan. Mineral yang
termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P),
magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan
mineral mikro terdiri dari kromium (Cr), tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi
(Fe), mangan (Mn), silisium (Si), seng (Zn), kobalt (Co), molibdium (Mo).
Recommended Daily Allowance MINERAL MIKRO dalam TUBUH
BESI (Fe)
Sumber makanan: hati, daging, kuning telur, sayuran berwarna hijau, padi-padian,
roti dan tepung.
RDA : 10-16 mg.
Fungsi : konstituen hemoglobin, mioglobin, katalase, sitokrom, transportasi elektron,
kofaktor enzim.
Akibat defisiensi : anemia hipokronik dibutuhkan pada kehamilan, kelebihan
menyebabkan hemokhromatosis.
TEMBAGA (Cu)
Sumber makanan : Hati Ikan, Kedelai, Daging, Seafood, Kacang-kacangan / biji, bijibijian utuh, dan Legum.
RDA : 2-3 mg
Fungsi : pembentukan hemoglobin, konstituen enzim-enzim oksidase.
Akibat defisiensi : anemia, hipokromk banyak terdapat pada penyakit Wilson.
MANGAN (Mn)

Sumber makanan : hati, ginjal, sayuran berdaun, benih gandum, kenari, kacang
polong-polongan, dan teh.
RDA : 2 - 5 mg.
Fungsi : kofaktor enzim arginase karboksilase, kinase, dll.
ZINK (Zn)
Sumber makanan : Daging, Telur, Seafood (tiram), Susu biji-bijian, hati, pankreas,
tersebar dalam jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan kedelai, dan biji bunga
matahari.
RDA : 10-15 mg.
Fungsi : konstiuen insulin, karbonit anhdrase, karboksipeptidase, dehidrogenase
alkohol, alkali, fosfatase.
Akibat defisiensi : anemia, pertumbuhan kerdil, hypogonadism laki-laki.
FLUOR (F)
Sumber makanan : seafood, minuman tertentu.
RDA : 1 mg, atau 1 ppm dalam air minum.
Fungsi : konstituen enamel gigi.
Akibat defisiensi : karies gigi, osteoporosis.
KROMIUM (Cr)
Sumber makanan: Daging produk, Keju, biji-bijian utuh, Susu, Telur, ragi bir, Jamur,
dan Peppers.
RDA : 50 - 200 mcg
YODIUM (I)
Sumber makanan : garam beryodium, sea food.
RDA : 100-140 mikrogram.
Fungsi : konstituen tiroksin, triyodothyroine, regulator oksidasi sel.
Akibat defisiensi : endemic goiter (hipothyroidism), kretinisme.
KOBALT (Co)
Sumber makanan : ahti, pankreas, jamur.
RDA : 1-2 mg.
Fungsi : konstituen vitamin B12.
Akibat defisiensi : defisiensi vitamin B12, anemia perniasa, kelebihan menyebabkan
polisitemia.
MOLIBDIUM (Mo)
Sumber makanan : hati, ginjal, padi-padian, kacang polong-polongan.
RDA : trace.

Fungsi : konstituen oksidase, aldehid oksidase.


Sumber : Food and Nutrition Board National Research Counsil USA, 1968.

Anda mungkin juga menyukai