memenuhi semua persyaratkan yang ditetapkan panitia tender. http://www.informasitraining.com/procurement-tender-management (diakses tanggal 26 Februari 2014).
Dasar Pengaturan Tender di Indonesia
Dalam membuat kebijakan pengaturan tender di Indonesia, pemerintah berpedoman pada
beberapa bentuk kebijakan umum antara lain:
1. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun dan perekayasaan
nasional yang sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan mengembangkan
industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing barang dan jasa
produksi dalam negeri pada perdagangan internasional;
2. Meningkatkan peran serta usaha kecil termasuk koperasi kecil dan kelompok
masyarakat dalam pengadaan barang dan jasa;
perubahan ketujuh Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah serta Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Kedua,
Keputusan
Menteri
Permukiman
dan
Prasarana
Wilayah
Nomor
257/KPTS/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi yang telah diubah
dan diganti dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi. Produk hukum pertama di atas berlaku
untuk; pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan
pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD), pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) yang sesuai atau tidak bertantangan dengan pedoman
dan ketentuan pengadaan barang/jasa dari pemberi pinjaman/hibah bersangkutan, pengadaan
barang/jasa untuk investasi di lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik Negara
(BHMN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang
pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Tujuan Dilaksankan Tender
Tender merupakan salah usaha yang dilakukan oleh Pemerintah atau suatu instansi
untuk memperlihatkan adanya transparansi dalam persaingan usaha ketika diadakannya
proyek pengadaan barang dan jasa. Tujuan dilaksanakannya tender tersebut adalah untuk
memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha agar dapat ikut menawarkan harga
dan kualitas yang bersaing. Sehingga pada akhirnya dalam pelaksanaan proses tender tersebut
akan didapatkan harga yang termurah dengan kualitas yang terbaik. Namun dalam
pelaksanaan penawaran tender, tujuan utama yang ingin dicapai adalah memberikan
kesempatan yang seimbang bagi semua penawar, sehingga menghasilkan harga yang paling
murah dengan output/keluaran yang optimal dan berhasil guna. Diakui, bahwa harga murah
bukanlah semata-mata ukuran untuk menentukan kemenangan dalam pengadaan
dan/jasa.
Melalui
mekanisme
penawaran
barang
kesempatan untuk melakukan konspirasi di antara para pesaing, atau antara penawar dengan
panitia penyelenggara lelang. Andi Fahmi Lubis,Op. cit., hlm. 149.
Dengan diadakannya proses tender, diharapkan munculnya pelaku usaha yang
kompeten, layak dan berkualitas dalam mengerjakan suatu proyek yang ditenderkan tersebut.
Sehingga penyelenggaraan tender kegiatan atau proyek tersebut dapat dilakukan secara
efisien,
efektif,
terbuka
dan
bersaing,
transparan,
adil/tidak
diskriminatif,
dan
1. memenuhi
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
untuk
menjalankan
keahlian,
pengalaman,
kemampuan
teknis
dan
manajerial
untuk
menyediakan barang/jasa;
3. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana;
4. secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
5. sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan
dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan
(SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP)
PPh Pasal 29;
6. dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memper-oleh pekerjaan
menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
7. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam pengadaan barang/jasa.
8. tidak masuk dalam daftar hitam;
9. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos;
10. khusus untuk penyedia barang/jasa orang perseorangan persyaratannya sama dengan
di atas kecuali huruf f.
Proses MelakukanTender
Terdapat dua proses yang dapat dilakukan untuk melakukan tender berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yaitu
sebagai berikut:
beberapa
macam
barang/ jasa. Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, bahwa dalam pemilihan penyedia barang/ jasa
pemborongan/ jasa lainnya dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
1. Pelelangan umum, adalah pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.
Republik
pekerjaan konstruksi
kompetitif, transparan, adil dan wajar serta akuntabel. Metode atau cara pengadaan
barang/ jasa yang dapat digunakan oleh BUMN yaitu dengan cara antara lain sebagai
berikut :
1. Pelelangan terbuka, atau seleksi terbuka metode pemilihan penyedia barang/jasa
yaang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat
luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya;
2. Dalam hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
yaitu untuk pekerjqan yang kompleks, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat
dilakukan dengan metode pelelangan terbatas dan diumumkan secara luas melalui
media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia
barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna member kesempatan kepada penyedia
barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi;
3. Dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien
dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan
dengan metode pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan
dengan
membandingkan
sebanyak-banyaknya
penawaran,
METODOLOGI
Proses Upload Berkas Pengajuan Tender ke LPSE BPN
1. Tampilan awal LPSE BPN
3. Untuk membuat user name pada LPSE, bisa melakukan pendaftaran melalui LPSE
Provinsi Jawa Timur
4. Setelah melakukan pendaftaran, maka berkas berikutnya akan dikirim melakui email
anda. Anda akan diminta untuk mengisi beberapa data seperti berikut
5. Setelah mendaptkan User ID yang diperoleh dari email anda, maka dapat kembali ke
beranda LPSE dan mulai Login ke situs LPSE.
Prioritisasi
Analisis
Proyek
Value
for Money
Studi
kelayakan
Penyiapan
dokumen lelang
Checklist
negosiasi
Financial
closing
Identifikasi
kebutuhan
Studi
dukungan
kelayakan
Pemerintah
dan Uji
Penetapan cara
evaluasi
Pembentukan
tim negosiasi
Konstruksi
Tuntas
Proses
Pembentukan
Tender
panitia
Negosiasi
Negosiasi
draft
perjanjian
kerjasama
Analisis resiko
pemilihan
Proses lelang
Bentuk KPS
Evaluasi tender
Negosiasi
aokasi resiko
Uji tuntas
Penetapan
calon
pemenang
Penetapan
pemenang
Penetapan
untuk dapat
ditenderkan
Commissioning
Manajemen
Kontrak
Operasi
Monitoring
Pengalihan di
akir masa
konsesi (jika
ada)
PEnyiapan
Terdapat banyak proyek yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan badan usaha
Tujuan langkah 1 adalah mengidentifikasi proyek yang dapat bertahan dengan atau
tanpa dukungan Pemerintah, dan memiliki sedikit resiko, atau resikonya dapat
kriteria.
Keputusan untuk dilanjutkan didasarkan pada kesiapan dari proyek
Dimulai dengan analisis kebutuhan
Pendekatan nilai uang (Value for Money) untuk memilih apakah akan di KPS-kan
Prioritasasi pada tingkat seb-sektor
Konsultasi publik untuk meng-konfirmasi analisis kebutuhan dan mendapatkan
komitmen stakeholders.
Prioritisasi pada tingkat sektor
Keputusan untuk dilanjutkan didasarkan pada kesiaoan dari proyek untuk masuk ke
proses pra-KPS
LANGKAH 2
Sebagai landasan untuk pembuatan dokumen tender
Sebagai dasar negosiasi dengan Badan Usaha pemenang tender. Termasuk didalamnya
tampak sosial.
Rencana usaha yang mencakup rencana dan analisis keuangan serta dukungan
dsb)
Keluarkan model keuangan harus mencakup paling sedikit : FIRR, FNPV,
diidentifikasi.
Analisis Keuangan
Analisis keuangan harus mampu menunjukkan:
- Apakah proyek memiliki kesinambungan keuangan dan menetapkan kinerja
-
Dalam KPS, pengadaan dimaksudkan untuk mendaptkan bada usaha uang dianggap
mampu sebagai mitra pemerintah dalam pelaksanaan proyek KPS atau sebagai
konsesi.
Pengadaan kontraktor EPC menjadi tanggung jawab badan usaha pemegang konsesi.
Proses Pelelangan