Jawaban p3
Jawaban p3
Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter
medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking.
Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi
keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang (31)
saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal
sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H. Batang
atas dan bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite
asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang
vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral
adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem
saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan
medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus
anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus diberi
nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya.
3.
Hubungan nafsu makan menurun dengan infeksi tulang belakang yang di alami
pasien ?
Anatomi Tulang Belakang
Columne Vertebralis (Spine) Columna vertebralis merupakan penyusun rangka
axial yang utama, umumnya tersusun oleh 26 tulang yang masing-masing disebut vertebra
dan terbagi menjadi 5 regio, yaitu 7 vertebrae cervicalis (VC), 12 vertebrae
thoracalis (VT), 5 vertebrae lumbalis (VL), 1 tulang sacral (VS) dan 1 tulang
coccygeus (Vcoc). Pada orang dewasa, rata-rata tingginya adalah 72 sampai 75 cm, di
mana seperempatnya merupakan
bantalan
antar
tulang
vertebrae
yang
disebut
discus intervertebralis (DIV). Sudut yang terbentuk antara bagian paling caudal dari
vertebrae lumbalis dengan tulang sacral disebut angulus lumbosacral (Seeley R.R., 2003
: 220).
Fungsi columna vertebrae yaitu (a) menyangga berat kepala danbatang tubuh; (b)
melindungi medulla spinalis; (c) memungkinkan keluarnya nervi spinalis dari canalis
vertebralis; (d) tempat untuk perlekatan otot-otot; dan (e) memungkinkan pergerakan
kepala dan batang tubuh (Seeley R.R., 2003 : 222). Pergerakan hanya terjadi pada 24
vertebrae, yaitu 7 cervical, 12 thoracalis dan 5 lumbalis. Kelima sacral berfusi menjadi
tulang sacral dan keempat segmen coccygeus berfungsi menjadi tulang coccygeus. Ke-24
vertebrae tersebut, selain dihubungkan
oleh
DIV
juga
dihubungkan
oleh suatu
ditentukan
oleh
bentuk
dan
kekuatan
dan
memberikan
kekuatan
pada
columna vertebralis serta menopang berat tubuh. Corpus vertebare, khususnya mulai
VT4 ke bawah secara progresif membesar sesuai dengan fungsinya sebagai penopang
tubuh. Arcus vertebralis terletak disebelah posterior dari corpus vertebrae dan
merupakan bagian dari vertebrae yang dibentuk oleh pedicle (kaki) serta laminae
(lempeng
pipih)
kanan
dan
kiri. Pedicle
merupakan
tonjolan
pendek
yang
menghubungkan arcus vertebra dengan corpus vertebrae. Tujuh buah processus akan
timbul dari arcus vertebralis dari vertebrae pada umumnya, ke-7 tonjolan tersebut
adalah sebuah processus spinosus,
buah processus articularis (zygapophyses) yang terdiri dari dua buah superior dan dua
buah inferior muncul dari pertemuan pedicle dan lamina. Tiga buah processus yaitu
dua buah processus (proc) transversus
dan
sebuah processus
spinosus
diproyeksikan dari arcus vertebralis akan menjadi perlekatan otot-otot profunda punggung
dan membentuk pengungkit yang membantu otot- otot menggerakan
Keempat
processus
vertebrae.
arcus vertebrae dan saling berhubungan antara proc. Articularis superior dan proc.
Articularis inferior vertebra di bawahnya.
di
arcus
vertebralis
(zygapophysial
joints/facet
joints),
atlantoaxial
dan
articulatio
articulatio
costovertebralis.
Tiga persendian yang disebutkan pertama terdapat di regio lumbosacral. Ligamenta
yang memperkuat persendian di columna vertebralis regio lumbal yaitu meliputi: a)
Ligamentum longitudinale anterior; b) Ligamentum
longitudinale
posterior;
c)
dari
mendapatkan
(a)
arteri
vaskularisasi
vertebralis
dari
dan
arteri
spinalis,
yang merupakan
intercostalis posterior dari regio thorax, (c) arteri subcostalis dan lumbalis di abdomen
dan (d) arteri iliolumbalis, sacralis lateralis dan medialis di pelvis.
Arteri spinalis memasuki foramen intervertebralis dan bercabang menjadi arteri
radicularis terminalis yang memvaskularisasi radix dorsalis dan ventralis nervus spinalis
dan selubungnya. Beberapa arteri radicularis berlanjut sebagai arteri segmentalis yang
beranastomosis dengan arteri medulla spinalis.
Vena spinalis membentuk plexus venosus sepanjang columna vertebralis baik di
dalam maupun di luar canalis vertebralis, yaitu plexus venosus vertebralis interna dan
plexus venosus vertebralis externa. Vena basilaris terletak di dalam corpus vertebralis,
lalu akan keluar
dari
suatu
lubang
kecil
di
permukaan
corpus
vertebra
Otot-otot di Punggung
Secara garis besar, otot-otot di regio punggung dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu kelompok superficial, intermediate dan profunda. Kelompok superficial
dan intermediat mencakup otot-otot punggung ekstrinsik yang berperan dalam mengontrol
gerakan extremitas dan juga gerakan pernafasan. Kelompok profunda mencakup otot-otot
punggung intrinsik yang secara spesifik berperanan menggerakan columna vertebalis dan
mempertahankan postur tubuh tertentu.
Kelompok otot-otot superficialis (ekstrinsik)
Otot-otot ekstrinsik superficial (trapezius, latissimus dorsi, levator scapulae dan
rhomboidei) menghubungkan extremitas superior dengan batang tubuh dan berperanan
dalam mengontrol gerakan extremitas superior. Otot-otot tersebut mendapatkan suplai
persyarafan
dari
rami
ventralis
nervus
cervicalis.
pernapasan
musculi
ekstrinsik
intermediate (serratus
superficialis.
Musculus
rhomboidei
dan
posterior)
serratus posterior
terletak
merupakan
di
dalam
serrati tersebut
diinervasi
nervus intercostalis, yang superior oleh 4 nervus intercostalis pertama dan yang
inferior oleh 4 yang terakhir.
Kelompok otot-otot profunda (instrinsik)
Kelompok otot intrinsik diinversi oleh rami dorsalis nervus spinalis.
otot-otot
Fungsi
terbentang mulai pelvis hingg tengkorak dan dibungkus oleh fascia yang melekat di
sebelah medial dari ligamentum nuchea, ujung dari proc. Spinosus dan ligamentum
supraspinosum dan crista sacralis mediana sacrum. Fascia tersebut di lateral dari
proc.
meluas
ke
arah
yang terletak pada alur di tiap-tiap sisi columna vertebralis. Otot ini merupakan
otot extensor vertebrae yang utama, dibagi menjadi tiga columna : (1)
iliocostalis (columna lateralis), (2) longisimus (columna intermediet) dan (3)
spinalis.
Gambar
Regio
Otot-Otot
3.
Otot-Otot
Punggung
(A)
Ekstrinsik
Punggung
c) Lapisan dalam otot-otot intrinsik punggung
otot ini adalah otot-otot transversospinalis,
Kelompok
yitu semispinalis
dari
proc.
Otot-otot
ini
vertebrae di atasny.
Prinsip Kerja Otot yang Menghasilkan Gerakan Di Regio Thoracal dan Lumbal
Flexi
Extensi
Lateral Flexi
Rotasi
Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
bilateral dari:
bilateral dari:
bilateral dari:
bilateral dari:
Rectus
Erector
Iliocostal
Rotator
spine
is
Multifidus
lumborum
Semispinal
Longisim
Obliquus
us thoracis
abdomini
Psoas
mayor
is thoracis
Gravitasi
dan
Multifid
abdominali
Obliquus
us
externus
abdominis
bekerja
externus
dengan
danA.F,
internus
Sumber: Moore K.L, Dalley
1999 hal. sinkron
434
Infeksi tulang biasanya selalu dikaitkan dengan osteomilitis dan spondilitis. Pada
pemicu infeksi terdapat pada tulang belakang yang lebih dispesifikan pada penyakit
spondilitis tuberculosa.
Spondilitis tuberculosa adalah infeksi yang sifatnya kronis berupa infeksi
granulomatosis di sebabkan oleh kuman spesifik yaitu mycubacterium tuberculosa yang
mengenai tulang vertebra/tulang belakang.
Secara klinis gejala spondilitis TB hampir sama dengan penyakit TB yang lain, yaitu
badan lemah dan lesu, nafsu makan dan berat badan yang menurun, suhu tubuh meningkat
terutama pada malam hari, dan sakit pada daerah punggung. Pada anak kecil biasanya diikuti
dengan sering menangis dan rewel.
Pada awal gejala dapat dijumpai adanya nyeri radikuler di sekitar dada atau perut,
kemudian diikuti dengan paraparesis yang lambat laun kian memberat. Kemudian muncul
adanya spastisitas, klonus, hiper-refleksia dan refleks babinski bilateral. Pada stadium awal
ini belum ditemukan deformitas tulang vertebra, demikian pula belum terdapat nyeri ketok
pada vertebra yang bersangkutan. Nyeri spinal yang menetap, terbatasnya pergerakan spinal,
dan komplikasi neurologis merupakan tanda terjadinya destruksi yang lebih lanjut. Kelainan
neurologis terjadi pada sekitar 50% kasus, termasuk akibat penekanan medulla spinalis yang
menyebabkan paraplegia, paraparesis, ataupun nyeri radix saraf. Tanda yang biasa ditemukan
korpusbengkak
dekat pada
diskus
invertebra
daerah
servikal
di antaranyaInvasi
adalah hematogen
adanya kifosiske
(gibbus),
daerah
paravertebra,
dan tandatanda defisit neurologis seperti yang sudah disebutkan di atas.
Gangguan Citr
Spasme Otot
Kompresi diskus dan kompresi radiks saraf di sisinya
Kurang Penge
Pembentukan abses faringeal
kekakuan leher
Nyeri tenggorokan dan gangguan menela
Nyeri
Port de entree
Resiko tinggi Infeksi
Nafsu makan
Gangguan Mobilitas Fisik