Anda di halaman 1dari 1

1.

Masa Pertanggungan
Permen PU 45/2007 menyebutkan bahwa setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi
dengan dokumen pembangunan salah satunya terdiri atas Surat Penjaminan atas Kegagalan
Bangunan. Sedangkan pada barang/jasa lainnya dikenal dengan purnajual dan garansi pabrikan
yang umumnya melebihi 1 tahun. Dan hal ini harus dituangkan sebagai bagian dari kontrak.
Bagian inilah yang disebut sebagai masa pertanggungan.
Sedikit contoh kenapa penting memahami tiga wilayah pelaksanaan kontrak ini adalah ketika
kita mendiskusikan denda keterlambatan dalam pasal 120.
Selain perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia
Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana
ditetapkan dalam Kontrak karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda
keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak
untuk setiap hari keterlambatan.
Pertanyaannya kemudian adalah apakah denda terjadi ketika jangka waktu pelaksanaan kontrak
terlambat atau jangka waktu pelaksanaan pekerjaan?
Kalimat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak
jelas mengarah pada masa pelaksanaan pekerjaan. Sehingga kontrak tidak mesti berakhir ketika
masa pelaksanaan pekerjaan terlampaui atau berakhir. Bisa saja, bahkan sering, masa
pelaksanaan kontrak masih sangat panjang.

Anda mungkin juga menyukai