Anda di halaman 1dari 2

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2

Pola Makan
Menurut penelitian Sartika dkk, Manado (2013) penyakit diabetes melitus yang
merupakan penyakit degeneratif adalah penyakit yang tingkat kejadiannya sangat terkait
dengan pola makan, dimana pola makan sendiri merupakan gambaran mengenai macam,
jumlah, dan komposisi makanan yang dikonsumsi seseorang.
Sartika dkk, Manado (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat
hubungan antara pola makan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 dengan nilai p 0,00 (
0,05). Penelitian tersebut menerangkan bahwa gaya hidup modern kini yang menyediakan
banyak pilihan menu makanan tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak dapat
meningkatkan kadar gula darah seseorang. Gaya hidup perkotaan modern lain adalah
seringnya menghadiri resepsi atau pesta yang membuat seseorang cenderung mengkonsumsi
makanan dengan porsi secara berlebihan yang diketahui sebelumnya bahwa makanan porsi
besar dapat meningkatkan kadar gula darah secara mendadak. Hal-hal ini bisa ditangani
antara lain dengan mengatur jadwal makan yang teratur baik makan pagi, makan siang, dan
makan malam, dimana makanan dalam porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu
mengontrol gula darah. Tentunya dengan memperhatikan jenis makanannya juga.

Sumangkut S., Supit W., Onibala F. Hubungan pola makan


dengan kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2 di poli interna BLU
RSUP Prof RD Kandou Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Manado. 2013
Menurut penelitian Rahmawati dkk, Makassar (2011), pola makan pada perempuan
cenderung lebih berisiko dalam menyebabkan timbulnya diabetes melitus tipe 2 dibanding
pria. Hal ini terjadi karena jenis makanan yang suka dikonsumsi perempuan biasanya
cenderung meliputi makanan mengandung cokelat, gula, dan jajanan-jajanan siap saji.

Rahmawati. Pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar


glukosa darah penderita diabetes melitus di RSUP Wahidin

Sudirohusodo

Makasar.

Diunduh

dari

journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/article/download/420/362.
Nurrahmani, Yogyakarta (2012) mengungkapkan bahwa makanan memegang peranan
dalam peningkatan kadar gula darah dimana pada proses makan, makanan dicerna dalam
saluran cerna dan kemudian akan diubah menjadi suatu bentuk gula yang disebut glukosa.
Maka pola makan dan nutrisi tidak baik yang terus menerus terjadi dapat memperbesar risiko
timbulnya diabetes melitus tipe 2. Pola makan yang tidak baik tersebut perlu ditinjau dari
pola yang tidak ideal pada jenis makanan, frekuensi makan, kebiasaan makan tidak tepat
waktu, dan makan dengan porsi yang tidak terkontrol.

Nurrahmani, Ulfa. Stop diabetes. Penerbit familia. Yogyakarta. 2012


Putro, Semarang (2011) menemukan perbedaan pada penelitiannya bahwa menurut
teori seringnya mengkonsumsi makanan atau minuman manis dapat meningkatkan risiko
terkena diabetes melitus tipe 2 dibandingkan yang jarang, namun pada hasil penelitiannya
terdapat hubungan yang secara statistik kurang bermakna.

Wicaksono RP. Faktor-faktor yang berhubungan dengan


kejadian diabetes melitus tipe 2. Studi kasus RS Kariadi
Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang : 2011. h.18

Anda mungkin juga menyukai