Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi pra operasi

Evaluasi pra operasi yang hati-hati harus dilakukan untuk menentukan diagnosa yang tepat,
mengidentifikasi kebutuhan untuk operasi, membantu perencanaan operasi dan mencegah
komplikasi pada periode perioperatif.Sebuah evaluasi pra operatif yang menyeluruh meliputi:

Riwayat penyakit

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan laboratorium

Riwayat pengobatan alternative

Diskusi mengenai risiko dan keuntungan dari prosedur yang akan dilakukan

Pertimbangan untuk adanya donor darah

III.4.1 Riwayat penyakit


Gejala-gejala pasien harus didokumentasikan.Sangat penting untuk mendokumentasikan dan
menyelidiki setiap riwayat penyakit punggung yang bersamaan (sering digambarkan sebagai
nyeri pinggul oleh pasien), nyeri pinggul (seringkali digambarkan sebagai nyeri pangkal paha
oleh pasien), atau mati rasa / baal, paresthesia atau sakit di kaki.Timbulnya gejala-gejala pada
punggung dan panggul mungkin menandakan bahwa nyeri lutut akibat dari sakit di daerah
tersebut, sedangkan keluhan neurologis mungkin timbul dari kelainan saraf tepi, root atau
sistem saraf pusat. Pemeriksa juga harus menanyakan tentang nyeri betis / claudication yang
dapat menandakan penyakit pembuluh darah tepi.

Onset Jika pasien memiliki nyeri lutut, penting untuk didokumentasikan tanggal
onsetnya. Perlu dicatat apakah rasa sakit pada saat onset itu bertahap atau jika timbul
pada waktu terjadi traumatic yang spesifik.

Lokasi Lokasi nyeri sebaiknya dijelaskan (contoh: medial, lateral, atau


patellofemoral). Seringkali pasien akan menggambarkan lokasi-lokasi tersebut seperti
didalam lutut, diluar lutut, atau dibalik tempurung lutut. Perlu diperhatikan jika
sakitnya unilateral atau bilateral, dan jika bilateral sisi mana yang lebih sakit.

Keparahan dan efek fungsional Tingkat keparahan rasa sakit dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi aktivitas pasien sehari-hari dan kualitas hidup harus
didokumentasikan. Aktivitas yang memberikan rasa sakit sebaiknya diketahui ( seperti
naik turun tangga, terutama turun tangga sering mengakibatkan rasa sakit di daerah
patellofemoral).

Terapi sebelumnya catat semua terapi yang pernah pasien lakukan sebelumnya
untuk nyeri lutut dan pengobatannya (NSAIDS, injeksi steroid, terapi fisik, terapi
alternative, tindakan bedah)

Obat-obatan obat-obatan pasien saat ini, termasuk semua dosis harus dicatat.Pada pasien
yang menjalani total knee arthroplasty, perhatian khusus harus diberikan untuk obat-obatan
berikutnya.

Aspirin dan non-steroid anti-inflamasi drugs (NSAIDS) memberikan pengaruh pada


perdarahan perioperatif. Disarankan untuk menghentikan obat-obatan ini sedikitnya
satu minggu menjelang operasi.

COX- 2 inhibitor Literatur memperdebatkan apakah COX-2 inhibitor mempunyai


efek klinis yang signifikan untuk sistem koagulasi atau tidak. Salah satu penelitian
prospektif dari 100 pasien yang menjalani total knee replacement dengan acak
menerima rofecoxib atau placebo menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
pada perdarahan perioperatif atau international normalized nation (INR) diantara
kedua kelompok tersebut. Rofecoxib kemudian telah ditarik dari pasaran di seluruh
dunia karena meningkatkan risiko yang serius kejadian kardiovaskular yang
merugikan.

Penelitian lain menunjukkan adanya interaksi antara COX-2 inhibitor dan warfarin meskipun
dalam berbagai tingkat dan dengan obat yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai