Anda di halaman 1dari 59

Hubungan otak dan prilaku

NEUROANATOMI DAN
NEUROPSIKIATRI

Neuroanatomi terdapat tiga sistem utama yang


berhubungan dengan psikiatri yaitu kortikal-talamik,
sensorik hipothalamik, dan ganglia basalis.
Sawar darah otak tidak dapat ditembus atau dilewati
dari darah ke otak. Kemampuan molekul untuk dapat
lewat dari darah ke otak didasarkan pada gradien
konsentrasi antara darah dan otak, permeabilitasnya,
dan mekanisme transport aktif.
Dalam patofisiologi skizofrenia peneliti
menghipotesiskan tidak dapat terjadinya suatu derajat
pemangkasan sinaptik yang cukup, jadi menyebabkan
orang mempunyai hubungan yang berlebihan dan
kemungkinan sekumpulan neuron yang tidak efisien
dan inkoheren.

KORTEKS SEREBRAL

Jalur masuk utama ke korteks serebral mengandung


informasi visual, auditoris dan somatosensoris dan
masing-masing mengarah terutama ke korteks
osipitalis, temporalis dan parietalis. Fungsi keluar yang
terutama dan dapat di observasi adalah berasal dari
area motorik primer, area premotorik dan area broca.
Masing-masing menyebabkan pergerakan otot spesifik,
pergerakan otot terkoordinasi dan bicara.
Empat lobus korteks serebral adalah lobus frontalis,
temporalis, parietalis dan osipitalis. Beberapa ahli
neuroanatomi menggambarkan sistem limbik sebagai
lobus kelima dari korteks serebral.

Konektivitas dan Lateralitas


Interhemisferik
Pada

sebagian besar manusia, salah satu dari


kedua hemisfer disebut sebagai hemisfer
dominan dan ditandai sebagai hemisfer
terorganisir untuk mengekspresikan bahasa.
Hemisfer kiri dominan pada 97% populasi
Dua tes yang biasanya digunakan untuk
menentukan lateralitas sensoris pada pasien
psikiatrik adalah tes pendengaran dikotik dan
tes penglihatan takistoskopik

Konektivitas dan Lateralitas


Interhemisferik

Penelitian psikologis pada orang dengan trauma otak


unilateral atau lesi epileptik telah menimbulkan banyak
teori tentang fungsi hemisferik. Disamping mengatur
kemampuan untuk berbahasa, hemisfer kiri telah
digambarkan sebagai setengah bagian otak yang
rasional, yaitu bagian yang digambarkan memiliki
kemampuan analitikal, mengurutkan, abstrak dan
logistikal. Hemisfer kanan lebih terlibat pada aktivitas
kortikal perseptual, visual-spasial, artistik, musikal dan
sintetik. Dan juga terlibat dengan persepsi dan ekspresi
isi afektif, termasuk persepsi isyarat sosial. Walaupun
perbedaan fungsi hemisfer kanan dan hemisfer kiri
berlaku, namun semakin banyak penelitian yang
melaporkan banyak perkecualian dari generalisasi
tersebut.

Konektivitas dan Lateralitas


Interhemisferik

Gangguan psikiatrik dimana lateralitas merupakan masalah


penelitian yang utama adalah pada skizofrenia. Namun demikian
telah didalilkan gagasan dan data yang sesuai dengan lesi pada
kedua hemisfer pada pasien skizofrenia. Pada awalnya teori
mendalilkan bahwa disfungsi hemisfer kiri adalah lebih sering pada
skizofrenia dibandingkan disfungsi hemisfer kanan, namun
sekarang telah mendalilkan disfungsi hemisfer kanan. Apati dan
indiferensi yang terlihat pada pasien dengan lesi sisi kanan adalah
mengarahkan pada gejala negatif yang terlihat pada banyak pasien
skizofrenik
Penelitian gejala afektif pada pasien dengan penyakit
serebrovaskular telah menunjukkan bahwa lesi sisi kiri lebih sering
menyebabkan depresi dibandingkan lesi sisi kanan
Disamping lesi pada hemisfer serebral sendiri, berbagai sindroma
terlihat pada lesi yang mengenai saluran komisura utama yaitu
korpus kalosum.

KORTEKS FRONTALIS

Korteks frontalis telah menjadi perhatian bagi peneliti khsusus


gangguan otak manusia, seperti pada skizofrenia dan gangguan
mood. Laporan kasus didalam literatur menceritakan pasien
dengan kejang lobus frontalis yang mempunyai pikiran untuk
mengganggu (intrusif) dan halusinasi visual yang sangat mirip
dengan gejala skizofrenia.
Secara anatomis girus frontalis superior, medial dan inferior
membentuk aspek lateral dari lobus frontalis
Secara fungsional korteks motorik, korteks pramotorik dan korteks
asosiasi prafrontalis adalah bagian utama
Korteks motorik terlibat dalam pergerakan otot spesifik, korteks
pramotorik terlibat dalam gerakan terkoordinasi dan korteks
asosiasi terlibat dalam integrasi informasi sensoris yang diproses
oleh korteks sensorik primer

KORTEKS FRONTALIS

Salah satu kelompok jalur yang menghubungkan area prafrontalis


dan nukleus mediodorsal dari talamus mempunyai kaitan dengan
gangguan psikiatrik (Daerah magnoseluler dan daerah parviseluler)
Lesi yang mengenai jalur magnoselular menyebabkan hiperkinesis,
euforia dan perilaku yang tidak sesuai, disebut sebagai sindroma
pseudopsikopatik
Lesi yang mengenai jalur parviseluler menyebabkan hipokinesis,
apati dan gangguan kognisi, disebut sindroma pseudodepresi
Banyak dari gejala tersebut mirip dengan yang terlihat dalam gejala
negatif skizofrenia
Disfungsi lobus frontalis seringkali menghasilkan witzelsucht, yaitu
kecenderungan untuk membuat permainan kata dan humor dan
selanjutnya tertawa keras terhadap hal tersebut.
Dua prosedur psikologis yang sering digunakan untuk menguji fungsi
korteks prafrontalis adalah Wisconsin Card Sorting Test dan
Continous Performance Test

KORTEKS TEMPORALIS

Cirus superior, medial dan inferior membentuk aspek lateral dari


lobus temporalis. Bahasa, ingatan dan emosi adalah fungsi utama
dari korteks temporalis. Lesi pada korteks temporalis menyebabkan
gejala yang berhubungan
Pasien yang memiliki fokus kejang didalam lobus temporalis dapat
diklasifikasikan secara salah sebagai menderita gangguan psikiatrik
Menurut satu hipotesis, beberapa pasien dengan gangguan
psikiatrik sesungguhnya menderita suatu forme fruste dari epilepsi
lobus temporalis
Gejala yang umum dari epilepsi lobus temporalis adalah halusinasi
olfaktorius dan gustatoriius, deja vu, derealisasi, depersonalisasi
dan tindakan motorik berulang
pasien dapat menderita gejala depresif dan mirip skizofrenia dan
perubahan kepribadian.

Korteks Parietalis

Lobus parietalis superior dan lobus parietalis inferior membentuk


lobus parietal. Lobus parietalis inferior termasuk girus
supramarginalis dan girus angularis. Korteks asosiasi untuk input
visual, taktil dan auditoris terkandung dalam lobus parietalis. Lobus
parietalis kiri mempunyai peranan istimewa dalam proses verbal,
lobus parietalis kanan mempunyai peranan yang lebih besar dalam
proses visual-spasial.
Satu gejala yang melibatkan lesi lobus parietalis adalah
penyangkalan atau penelantaran
Penyangkalan atau penelantaran dapat disebabkan oleh lesi pada
kedua hemisfer, tetapi gejala tersebut terlihat pada lesi sisi kanan
kira-kira tujuh kali lebih sering
Sindroma Gerstmann (agrafia, kesulitan berhitung (akalkulia),
disorientasi kanan dan kiri dan agnosia jari) telah dihubungkan
dengan lesi pada lobus parietalis dominan.

KORTEKS OSIPITALIS

Lobus osipitalis termasuk girus osipitalis superior dan


girus kuneus dan lingual. Lobus osipitalis merupakan
korteks sensoris utama untuk input visual dan lesi pada
lobus tersebut menyebabkan berbagai gejala visual.
Efek gangguan lobus oksipitalis

Sindroma Anton: penyangkalan kebutaan


Sindroma Balint
Agnosia visual: penglihatan normal tanpa arti
Prosopagnosia: ketidakmampuan mengenali wajah
Agnosia warna: ketidakmampuan mengenali warna
Aleksia: ketidakmampuan membaca
Halusinasi

AFASIA

Afasia adalah gangguan bahasa yang didapat


(pengertian, pemilihan kata, ekspresi, sintaksis) yang
disebabkan oleh disartia (disfungsi otot yang diperlukan
untuk menghasilkan pembicaraan).
Yang harus dinilai dokter saat berbicara dengan pasien
antara lain

kefasihan produksi bicara (termasuk tata bahasa dan sintaksis)


adanya parafasia
pemahaman auditoris
ada tidaknya kemampuan untuk menamakan suatu benda
kemampuan pasien untuk mengulangi fasa
kemampuan pasien untuk membaca, menulis, dan memahami

Afasia Broca
Area

Broca (area 44 brodmann pada lobus


frontalis) terlibat dalam produksi motorik bicara
Afasia Broca disebut juga afasia anterior, afasia
motorik, dan afasia ekspresif
Pemahaman tidak terganggu, tapi bicara
pasien telegrafik dan tidak sesuai reseptif.
Gejala depresif sering ditemukan pada pasien
dengan afasia broca, tetapi beberapa pasien
mengalami elasi dan iritabilitas yang tidak
sesuai.

Afasia Wernicke

Area Wernicke (area 22 brodmann pada girus temporalis


superior) terlibat dalam pemahaman bicara
Afasia Wernicke disebut juga afasia posterior, afasia
motorik, dan afasioa reseptif.
Biasanya pasien ditandai oleh bicara yang fasih tapi
membingungkan karena pasien tidak mampu untuk
mengerti bahasanya sendiri atau orang lain.
Karena afasia Wernicke dapat ditemukan tanpa gejala
neurologis yang jelas, dokter dapat salah
mengklasifikasikan pasien sebagai menderita gangguan
berpikir yang berhubungan dengan gangguan psikotik
Gejala psikiatrik yang dapat ditemukan pada pasien
dengan afasia Wernicke adalah waham, paranoia,
agitasi, dan kadang euforia dan indiferensi

Afasia lain

Area Broca dan area Wernicke dihubungkan oleh


fasikulus arkuata. Suatu lesi pada fasikukus arkuata
menyebabkan afasia konduksi dengan gejala yang
disebabkan oleh diskoneksi pusat produksi bahasa dari
pusat pemahaman kata. Pemahaman dan produksi
bahasa tidak terganggu dengan berat. Ketidakmampuan
untuk mengulangi frasa adalah gejala yang paling
menonjol.
Afasia transkortikal disebabkan oleh lesi pada aspek
medial dari lobus frontalis, ganglia basalis atau talamus
pulvinar. Pasien mampu mengulangi frasa dengan
normal, dapat juga ditemukan ekolalia pada pasien yang
parah. Afasia ini dapat menyebabkan gangguan
pengertian atau gangguan produksi bicara atau

Afasia lain

Afasia global disebabkan oleh infark pada keseluruhan


daerah hemisfer kiri yang menerima suplai darah dari
arteri serebral medial. Pasien hampir selalu mempunyai
hemiparesis kanan dan defek hemisensoris. Semua
fungsi berbahasa hilang, walaupun beberapa pasien
masih mengatakan dengan spontan kata-kata seperti
selama jalan dan tidak.
Afasia anomik terjadi defek terisolasi dalam penamaan,
bicara sering mengalami penghentian-penghentian
yang sering disebabkan oleh lesi di girus angularis
dominan.

Afasia lain
Afasia

progresif kejadiannya ditandai dengan


pemburukan progresif kemampuan berbahasa
tanpa adanya tanda penurunan kognitif. Gejala
utamanya anomia. Penyebab dasar paling
sering penyakit pick dan degenerasi
spongiformis fokal pada fisura perisylvian kiri
Aprosodi, pasien dengan lesi frontalis
nondominan tidak mampu menginfleksikan
bicaranya dengan afek dan pasien dengan lesi
posterior nondominan tidak mampu memahami
prosodi bicara orang lain.

APRAKSIA

Adalah hilangnya kemampuan untuk melakukan tugas


dan pergerakan spesifik sebagai respon stimuli yang
biasanya mendatangkan tugas dan pergerakan
Apraksia ideomotorik adalah hilangnya kemampuan
seseorang untuk melakukan tugas sederhana atas
permintaan pemeriksa. Tapi pasien mungkin mampu
melakukan tugas identik dalam konteks yang biasanya.
Lesi paling sering di hemisfer dominan atau bilateral di
girus supramarginalis atau korteks asosiasi atau dalam
serabut konduksi antara keduanya

Apraksia

Apraksia ideasional lebih berat, biasanya pasien juga


menderita apraksia ideomotorik. Adalah hilangnya
kemampuan membentuk pergerakan berurutan yang
pendek. Lesi biasanya pada lobus parietal dominan atau
korpus kalosum
Apraksia konstruksional adalah hilangnya kemampuan
untuk menggambar atau mencontoh disain geometrik
atau untuk menyusun mainan balok dalam cara tertentu.
Pasien mengalami gangguan pengenalan ruang dan
cenderung menyederhanakan, memutar atau
menumpangtindihkan bagian dari disain. Lesi sering di
hemisfer posterior kanan

Apraksia
Apraksia

berpakaian ialah hilangnya


kemampuan untuk berpakaian dengan
benar. Lesi sering pada sisi kanan.

AGNOSIA

Berasal dari gnosis yang artinya pengetahuan.


Gejalanya ialah kegagalan untuk mengenali stimuli
sensorik tanpa adanya gangguan intelektual atau
mekanisme sensorik primer.
Agnosia visual ialah hilangnya kemampuan untuk
mengidentifikasi objek yang sebelumnya dikenali
dengan inspeksi visual saja. Pasien tidak dapat
menamakan maupun menggambarkan kegunaan objek
tersebut. Lesi unilateral atau bilateral. Mempengaruhi
bagian posterior dari hemisfer.
Agnosia taktil ialah ketidakmampuan untuk mengenali
suara nonverbal dan musik (amusia). Sering
berhubungan dengan ketulian kata. Lesi biasanya
berlokasi bilateral pada lipatan temporalis superior

ALEKSIA
Adalah

hilangnya kemampuan untuk membaca.


Pemahaman membaca dan menyuarakan
bacaan dapat terganggu secara terpisah satu
sama lain. Sering ditemukan bersama afasia
pada korteks osipitalis kiri dan korpus kalosum
posterior untuk aleksia tanpa agrafia
Aleksia dengan agrafia dapat merupakan gejala
pada sindrom Gerstmann, afasia Wernicke dan
afasia Broca.

AGRAFIA
Adalah

hilangnya kemampuan untuk menulis.


Selalu menyertai afasia. Agrafia harus
dibedakan dari buta huruf yaitu tidak
mempunyai pengetahuan dan latihan
membaca dan menulis
Pada afasia Wernicke, tulisan pasien sangat
normal tapi mengandung kata-kata yang tidak
berarti dan neologisme. Pada afasia Broca,
tulisan pasien jarang dan tidak sesuai tata
bahasa.

TALAMUS
Adalah

area anatomik yang kompleks


dengan banyak bagian yang berbeda-beda.
Anatomi struktur otak yang dalam yang
berlokasi di atas hipotalamus
Nukleus talamus dibagi menjadi 6 kelompok
yaitu nukleus anterior, media, lateral,
retikularis, intralaminar dan garis tengah.

SISTEM LIMBIK
Sistem

limbik termasuk berbagai kelompok


struktur otak dalam, area korteks serebral
tertentu, segmen struktur lainnya. Ingatan
adalah fungsi utama dari sistem limbik
Beberapa gejala psikiatrik yang ditemukan
pada gangguan neurologis adalah disinhibisi
emosi, apati, plasiditas, perubahan perilaku
seksual dan perubahan kepribadian.

SISTEM LIMBIK
Sindrom

Kluver-Bucy
Gejala lesi : plasiditas, apatik, bulimia,
hiperseksualitas, dan agnosia visual dan
auditoris, amnesia, afasia, demensia, kejang.
Dapat disebabkan oleh tumor, trauma,
herpes, ensefalitis, penyakit Alzheimer, dan
pembedahan lobus temporalis bilateral.

SISTEM LIMBIK

Sindrom Korsakoff
Adalah suatu sindrom amnestik yang disebabkan oleh
defisiensi tiamin kronis dan berhubungan dengan
ketergantungan alkohol.
Pasien mempunyai kesulitan dalam mempelajari
informasi baru dan sering amnestik untuk peristiwa
masa lalu. Gejala psikiatrik yang berhubungan adalah
apati dan pasivitas.
Amnesia adalah akibat dari kerusakan neuronal pada
badan mamilaris dan talamus

SISTEM LIMBIK
Ingatan
Hipokampus

dan amigdala mempunyai


peranan penting dalam belajar dan ingatan.
Fungsi ingatan adalah penting untuk mengerti
gangguan psikiatrik dan gangguan neurologis.

ingatan kerja; ingatan jangka pendek


ingatan terkonsolidasi; ingatan jangka panjang

SISTEM LIMBIK
Kekerasan

Lesi pada amigdala dan lobus temporalis


anterior dihubungkan dengan gejala yang
mirip skizofrenia, depresi dan mania.

Riwayat trauma otak dan keadaan


abnormal pada EEG adalah sering pada
populasi anak dan narapidana yang
melakukan kekerasan

TALAMUS DAN HIPOFISIS

Hipotalamus dan hipofisis merupakan mekanisme


efektor utama, terutama melalui pelepasan hormonal
untuk output sistem limbik
Lokasi di bawah talamus dan pada kedua sisi ventrikel
ketiga. Bagi psikiatri jalur yang paling penting adalah
forniks. Terdapat 4 nuklei yang berhubungan dengan
fungsi mental :

badan mamilaris dari nukleus hipotalamik


nukleus suprakiasmatik
nukleus supraoptik
paraventrikular dari nukleus hipotalamik anterior

TALAMUS DAN HIPOFISIS

Keterlibatan sistem saraf otonom melibatkan


hipotalamus dalam gangguan psikosomatik
Pengaturan temperatur oleh hipotalamus mungkin
merupakan fokus patologi anatomik dalam sindroma
neuroleptik malignan
Area hipotalamus ventromedial disebut sebagai pusat
kenyang dan pusat lapar. Pada hewan destruksi area ini
menyebabkan hiperfagia dan obesitas
Homoseksualitas. Penelitian terakhir melaporkan bahwa
nukleus tertentu dari hipotalamus berbeda ukurannya
pada laki-laki homoseksual dan laki-laki heteroseksual

GANGLIA BASALIS

Adalah suatu kelompok nukleus dalam hemisfer otak


3 kumpulan pengamatan yang menyababkan
neuropsikitri memperhatikan hubungan ganglia basalis
dengan gangguan psikiatrik :
1.
2.

3.

Banyak gangguan ganglia basalis berhubungan dengan gejala


psikiatrik (Peny. Parkinson, Peny. Huntuington)
Beberapa gejala psikiatrik disertai dengan gejala yang dapat
diinterpretasikan sebagai gangguan pergerakan refleksi (pada
depresi dan skizofrenia)
Ganglia basalis mengandung konsentrasi reseptor dopamin
tipe 2 tertinggi dalam otak, sebagai tempat kerja primer obat
antipsikotik.

GANGLIA BASALIS

Gangguannya adalah bahwa gejala psikiatrik yang


disebabkan oleh lesi organik adalah sebanyak gejala
neurologis. Gejala psikiatrik yang paling sering adalah
depresi, defisit kognitif, dan psikosis. Suatu ciri pergerakan
yang berhubungan dengan gangguan ganglia basalis adalah
bahwa gangguan pergerakan diperberat oleh stres dan
dihilangkan oleh istirahat dan tidur.
Penyakit-penyakit yang berhubungan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penyakit parkinson
Penyakit suprnuklear progresif
Penyakit Huntington
Penyakit Wilson
Penyakit Fahr
Penyakit subkortikal

BADAN PINEAL
Badan

pineal berkembang dari epitalamus,


yang dengan hipotalamus dan talamus
membentuk diensefalon
Fungsi utama kelenjar pineal adalah
mengekskresi melatonin. Badan pineal adalah
struktur tunggal di garis tengah yang berlokasi
di atap ventrikel ketiga. Sekresi melatonin oleh
badan pineal dipengaruhi oleh pemeliharaan
irama sirkandian dan siklus tidur bangun.

SEREBELUM
Korteks

serebelar, vermis serebelar garis


tengah dan nukleus-nukleus serebelar dalam
adalah komponene dari serebelum
Serebelum terlibat dalam kontrol pergerakan
dan penyesuaian postural. Serebelum
berhubungan secara timbal balik dengan
korteks serebral, sistem limbik, batang otak dan
medula spinalis
Dengn demikian, adalah mungkin bahwa
serebelum terlibat dalam fungsi mental tinggi.

BATANG OTAK
Batang

otak terdidi dari mesensephalon,


pons dan medua oblongata
Fungsi yang paling dasar pada batang otak
adalah pernapasan, aktifitas kardiovaskular
dan kesadaran

SISTEM AKTIVASI RETIKULAR


Adalah

jaringan neuron yang tersusun longgar


yang berada di garis tengah batang otak.
Stimulasi pada sistem aktivasi retikular
mengaktivasi korteks sampai ke keadaan
penuh
Gangguan psikiatrik dimana motivasi dan
tingkat kesadarn terganggu mungkin melibatkan
patologi dalam sistem aktivasi retikular

Penggunaan CT dalam Psikiatri


CT scan pada pasien psikiatrik dilakukan
untuk dua alasan:

CT scan sering digunakan dalam pemeriksaan


pasien psikiatrik untuk menyingkirkan gangguan
otak organik, seperti tumor dan penyakit
serebrovaskular.
CT scan telah menjadi sering digunakan dalam
riset psikiatrik.

CT versus MRI

Indikasi klinis untuk pemeriksaan tomografi komputer (CT) pada pasien


psikiatrik:
katatonia
perubahan kepribadian setelah usia 50 tahun
defisit kognitif yang ditemukan pada pemeriksaan status mental
demensia atau delirium
gangguan makan
kelainan elektroensefalogram
episode afektif pertama setelah 50 tahun
episode psikosis pertama
temuan neurologis fokal
riwayat penyalahgunaan alkohol
riwayat trauma kepala
riwayat kejang
gangguan pergerakan

Spektroskopi Resonansi Magnetik

Atau MRS adalah suatu contoh teknik


pencitraan otak yang biasanya
diklasifikasikan sebagai fungsional. Mampu
untuk mencitrakan inti yang memiliki jumlah
proton dan neutron yang ganjil.

Indikasi tambahan : untuk mengukur


konsentrasi obat psikoterapetik dalam otak.

TEKNIK ELEKTROFISIOLOGI
Elektoensefalografi
Indikasi

klinis :

Penilaian dugaan epilepsi


Demensia
Delerium
Perubahan tingkat kesadaran
Otomatisme
Cedera kepala
Halusinasi
Fenomena disosiatif.

Polisomnografi

Ialah

pencatatan EEG saat seseorang


tertidur.
Sering dilakukan bersama EKG, EMG dan
kadang-kadang pencatatan kekencangan
penis.
Paling sering digunakan untuk menilai
gangguan tidur seperti insomnia, mioklonus
nokturnal, apnea tidur, enuresis, dan
somnambulisme.

NEUROFISIOLOGI DAN NEUROKIMIAWI


ELEKTROFISIOLOGI DASAR
Membran Neuronal Kolesterol dianggap
mengatur rigiditas membran yaitu kekakuannya.
Potensial Aksi gelombang pembalikan
potensial membran yang terjadi secara singkat
(0,1 2 mdet) yang bergerak di sepanjang
akson dari badan sel.
Saluran Ion sebagai gerbang-ligan (ligandgated) atau gerbang-voltasi (voltage-gated).

RESEPTOR
Pada

dasarnya, terdapat dua jenis reseptor :

reseptor yang terikat dengan protein G


reseptor yang berlokasi langsung pada saluran
ion.

NEUROTRANSMITER

Neurotransmisi Kimiawi proses yang melibatkan


pelepasan suatu neurotransmiter oleh satu neuron
dan pengikatan molekul neurotransmiter oleh satu
neuron dan pengikatan molekul neurotransmiter
tersebut oleh suatu reseptor pada neuron lain.
3 jenis utama neurotransmiter dI otak:

amin biogenik
asam amino, dan
peptida.

6 neurotransmiter amin biogenik :


dopamin, norepinefrin, epinefrin, serotonin,
asetilkolin, dan histamin
2 neurotransmiter asam amino :
gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glutamate.

AMIN BIOGENIK
Dopamin
Tiga

traktus dopaminergik yang paling


penting untuk psikiatri :

traktus Nigrostriatal
traktus Mesolimbik-mesokortikal
traktrus Tuberoinfundibular

Dopamin dan Psikopatologi


Dopamin

dapat terlibat dalam psikofisiologi


gangguan mood aktivitas dopamin dapat
menurun pada depresi dan mania.
Beberapa penelitian telah menemukan kadar
metabolit dopamin yang rendah pada pasien
depresi.

Norepinefrin dan Epinefrin


Obat

yang paling berhubungan dengan NE


adalah :

obat antidepresan klasik


obat trisiklik, dan
inhibitor MAO (MAOIs)

Reseptor Serotonergik
Ada

4 tipe : 5-HT1 (subtipe 5 HT1A-D), 5


HT2, 5 HT3, 5 HT4.
Pembagian reseptor serotonin untuk
mendisain obat yang spesifik dengan subtipe
yang mungkin bermanfaat terapetik khusus
pada kondisi khusus.

Serotonin dan Psikopatologi


Hubungan

utama serotonin dan kondisi


psikopatologis adalah dengan depresi.
Depresi berhubungan dengan serotonin yang
terlalu rendah dan mania berhubungan
dengan serotonin yang terlalu banyak.

Asetilkolin
Asetilkolin dan Psikopatologi
Hubungan yang paling sering dengan
asetilkolin adalah demensia tipe alzheimer
dan tipe lainnya.
Asetilkolin mungkin juga terlibat dalam mood
dan gangguan tidur.

ASAM AMINO
Glutamat
Kondisi patopsikologi utama yang
dihubungkan dengan glutamat adalah
eksitotoksisitas dan skizofrenia.
GABA
Peranan klinis pada sistem GABAnergik
pada peranan potensialnya dalam
patopsikologis gangguan kecemasan.

PSIKONEUROENDOKRINOLOGI

Sumbu adrenal bereaksi terhadap stres dengan


meningkatkan sekresi kortisol. Pelepasan kortisol
menyebabkan banyak fungsi perifer dan juga umpan
balik ke otak sendiri untuk sintesis protein baru,
kemungkinan adaptif untuk menangani stres.
Pemberian TRH mempunyai efek meningkatkan
mood yang singkat pada pasien depresi dan
beberapa pasien yang tidak responsif terhadap
antidepresan dapat diubah menjadi pasien yang
responsif antidepresan dengan penambahan T3
pada regimen antidepresannya.

GHRH

dan GHRIH pada skizofrenia dan


gangguan mood dimana ada suatu
gangguan pengaturan.
Melantonin terlibat dalam pengaturan
irama sirkadian dan dalam patofisiologi
depresi.

PSIKONEUROIMUNOLOGI
Pasien

dengan gangguan depresif berat


mempunyai penurunan proliferasi sel T dan
penurunan pada keseluruhan jumlah limfosit.
Skizofrenia mungkin juga disertai dengan
kelainan imunologis.

KRONOBIOLOGI DAN PSIKIATRI


Jet lag kemungkinan merupakan contoh dari
gangguan irama kronobiologis.
Depresi adalah gejala psikiatrik yang paling
sering dihubungkan dengan gangguan pada
irama biologis.

GEN DAN PENGOBATAN


Obat

Psikoaktif

Neurotansmiter dan hormon yang bekerja


melalui second messenger dan reseptor
intraselular dapat mengatur ekspresi gen.
Contohnya pada : Obat antidepresan,
antipsikotik, dan antimanik

GENETIKA POPULASI

1.
2.
3.

Ialah penelitian tentang transmisi genetik di


dalam keluarga dan populasi.
Tiga pendekatan utama untuk mempelajari
genetika populasi :
penelitian keluarga
penelitian kembar
penelitian adopsi.

Anda mungkin juga menyukai