No
Judul
Penulis
No.Vol.Tahun
Metode
Kesimpulan
1.
IKSAN SANTOSO
NIM. 0910633053-63
2014
A. Studi Literatur
Kajian penulis atas referensireferensi yang ada baik
berupa buku maupun karyakarya ilmiah yang
berhubungan dengan
penulisan laporan ini.
Referensi yang digunakan
diantaranya: persyaratan
Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 2000 dan Undangundang ketenagalistrikan
serta Standard Nasional
Indonesia.
B. Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan antara
lain: gambar rancangan
bangunan, letak bangunan,
luas dan tinggi bangunan, dan
fungsi suatu ruangan tersebut.
Data ini berupa data sekunder
yang didapat dari Unit Usaha
dan Kerjasama Bidang
Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Fakultas
Teknik Universitas
Brawijaya. Lokasi rencana
pembangunan dan
pengelolaan kawasan pasar
terpadu terletak di daerah
Blimbing Kota Malang
Provinsi Jawa Timur.
C. Perhitungan dan
Perancangan
Data yang telah didapat
berupa dimensi ruang, warna
dinding dan lantai, kegunaan
ruangan, sistem penerangan
yang dikehendaki kemudian
di analisis. Data tersebut
dijadikan acuan untuk
menentukan sistem
penerangan listrik misalnya
daya dan jenis lampu yang
akan digunakan . Dalam
rancangan ini juga dilengkapi
dengan perhitungan teknis
mengenai susut tegangan,
beban terpasang dan
kebutuhan beban maksimum
dan kapasitas daya.
Pengolahan dan analisa data
yang dihasilkan digunakan
sebagai masukan dalam
perhitungan secara manual
untuk menentukan jenis
kabel, menentukan letak
peralatan hubung bagi dan
pengamannya.
D. Penarikan Kesimpulan
dan Saran
Sebagai akhir dari kegiatan
penyusunan skripsi ini
disusunlah suatu kesimpulan
dari semua proses analisis
yang telah dilakukan dan
penyusunan saran yang di
dalamnya termasuk
rekomendasi kepada pihakpihak terkait yang dalam hal
ini adalah Unit Usaha dan
2.
VOL. 2, NO. 1,
MARET 2011
listrik, dan
merupakan masalah
yang
umum di kalangan
masyarakat
pengguna listrik di
Indonesia; 3)
Instalasi listrik harus
diadakan
pemeriksaan dan
pengujian secara
teratur oleh instansi
yang berwenang
terhadap
penyalahgunaan,
kerusakan
atau pelaksanaan
pemasangan yang
tidak standar;
4) Peralatan yang
dipilih untuk
dipasang dalam
instalasi
listrik harus
memenuhi standar
yang berlaku dan
mentaati ketentuan
PUIL 2000, serta
harus cocok
pemakaiannya
terhadap
lingkungannya, dan
mengikuti
3.
instruksi pabrik
pembuat peralatan
tersebut; 5)
Mengigat
vitalitas dan
strategisnya fungsi
dan peranan listrik,
bagi
yang menyediakan
maupun yang
memanfaatkannya,
maka
ketersediaannya
harus memenuhi
azaz andal,aman dan
akrab lingkungan.
1. Setelah di
evaluasi untuk
instalasi listrik dan
pembebanan di tiap
lantai gedung Hotel
Maqna
Gorontalo maka
tidak akan
mengalami drop
tegangan jika terjadi
beban puncak.
2. Dengan adanya
evaluasi ini maka
instalasi listrik
dan pembebanan
tiap lantai gedung di
Hotel
4.
Sukardi, Soenarto
Universitas Negeri Padang,
Universitas Negeri
Yogyakarta
Volume 19, No 2,
Desember 2015
Penelitian Asesmen
Instalatur Listrik
Berbasis Industri
Usaha Jasa
Konstruksi
Ketenagalistrikan
dikembangkan
melalui ti-ga
tahapan, yaitu uji
coba awal, uji coba
ter-batas, dan uji
coba diperluas.
Berdasarkan hasil
analisis data,
penelitian Asesmen
In-stalatur Listrik
Berbasis Industri
Usaha Jasa
Konstruksi
Ketenagalistrikan ini
dapat di-simpulkan
sebagai berikut.
Pertama,
berdasarkan hasil
penilaian para ahli
dan praktisi,
panduan instrumen
dan rubik asesmen
instalatur listrik
berbasis kebutuhan
industri jasa
konstruksi ketenagalistrikan
merupakan panduan
dan rubrik yang
jelas, sederhana,
sangat mudah dipahami, komunikatif,
efisien, dan mudah
di-gunakan.
Kedua, berdasarkan
hasil penilaian para
ahli dan pengguna
serta hasil uji
statitstik, instrumeninstrumen yang
dikem-bangkan
dalam penelitian
asesmen instalatur
5.
Rudi Irawan
Vol.2
,No.29,Thn.2002
A. Studi literatur
Studi literatur digunakan
dalam pengumpulan data
dengan membaca buku-buku
dan artikel yang relevan
dengan masalah yang akan
dibahas.
B. Studi Lapangan
Studi lapangan ini
dilakukan untuk memperoleh
data-data penunjang yang
diperlukan.
C. Bimbingan
Yaitu melakukan
bimbingan dengan dosen
pembimbing guna
mengevaluasi isi serta
susunan tugas akhir ini
listrik berbasis
kebutuhan industri
jasa kon-struksi
ketenagalistrikan
merupakan instrumen yang dapat
menghasilkan hasil
peng-ukuran yang
valid dan reliabel.
1. Daya total pada
rumah sakit 416.260
Watt, maka daya
terpasang dikalikan
faktor beban (0,75)
sebesar 312.195 VA,
sehingga daya yang
dibutuhkan dari
PLN untuk
penyambungan
sebesar 329.000 VA.
2. Untuk
meningkatkan
kenyamanan dan
kehandalan sistem
kelistrikan di rumah
sakit
ini, maka suplai
daya listriknya
selain sumber listrik
dari PLN juga
dilengkapi dengan
generator listrik
cadangan sebesar
6.
kabel.
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan
dengan cara studi langsung
ke lapangan untuk
mendapatkan data yang
akurat sehingga diperoleh
hasil yang mendekati kondisi
yang sebenarnya. Adapun
data data tersebut adalah
sebagai berikut:
Data catalogue busbar
trunking (Canalis 2011 dan Iline II 2012) Schneider
electric.
Gambar rencana umum
kapal AHTS BNI Castor 52
meter.
Data dan spesifikasi
peralatan kapal AHTS BNI
Castor 52 meter.
Peraturan instalasi sistem
kelistrikan kapal (GL, IRS,
dan IEC).
B. Pengolahan Data
Data data yang telah
dikumpulkan diolah ke dalam
bentuk desain (load ballance
dan perhitungan wiring)
untuk sistem kelistrikan kapal
AHTS BNI Castor 52 meter
menggunakan sistem busbar
trunking. Sehingga akan
terlihat perbedaan antara
sistem busbar trunking
dengan sistem konvensional
(kabel).
menyebabkan sistem
busbar trunking
lebih sederhana dan
praktis baik dalam
hal desain, instalasi,
pemeriksaan dan
perawatan jika
dibandingkan
dengan sistem
konvensional.
(Simplicity)
2. Aspek
Keselamatan
Busbar trunking
memiliki ketahanan
yang baik terhadap
api yang telah lolos
uji sesuai yang
dipersyaratkan oleh
IEC 60439-1&2
sehingga sangat
kompatibel jika
diinstal di kamar
mesin kapal yang
berpotensi tinggi
terhadap terjadinya
kebakaran.
7.
APLIKASI PERENCANAAN
PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK
PENERANGAN MENGGUNAKAN
SISTEM PAKAR
VOL.12, NO.1,
MARET 2013
Sistem aplikasi
perencanaan
perhitungan instalasi
listrik penerangan
menggunakan
sistem pakar
membantu dalam
melakukan proses
perhitungan yang
mudah, cepat, dan
akurat. Hal tersebut
dibuktikan dengan
melakukan
pengujian pada
ruang kuliah (R.130)
gedung FPTK lantai
4 UPI. Dari hasil
perhitungan baik
secara manual
maupun
menggunakan
sistem pakar didapat
hasil yang sama
yakni untuk jumlah
armatur sebanyak 6
armatur, besar
kapasitor perbaikan
daya 62 f dan besar
kebutuhan daya
serta pengaman
sebelum faktor daya
diperbaiki sebesar
8.
Volume 9, Nomor 2,
November 2012
Perangkat Automatic
Controller for Emergency
and Stanby Power System
tipe NB2
1. Perangkat ini mempunyai
mode-mode operasi sebagai
berikut :
Manual Automatic
Test O (Push Button
OFF)
Dalam hal ini akan dibuat
system catu daya emergency
genset ( 200 KVA) yang
dapat
menghidupkan atau
mematikan (ON-OFF) engine
genset secara otomatis (tanpa
peranan
operator) dengan dilengkapi
pengaman alarm dan
pengaman trip yang dapat
bekerja
cepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi
kerusakan yang fatal.
2200 VA dan 10 A.
Setelah faktor daya
diperbaiki besar
kebutuhan daya
menjadi 1300 VA
dengan pengaman 6
A.
Telah dibuat sistem
catu daya
emergency genset
(Ats-Amf) untuk
ruang pertemuan
gedung 71 dengan
Automatic
Controller for
Emergency and
Stanby Power
system type
NB2. Sistem
dilengkapi dengan
dua macam proteksi
yaitu pengaman
alarm dan
pengaman trip.
Sistem Catu daya
emergency genset
Ats-Amf
diperlengkapi
dengan
sistim
kuncian/pengaman
berlapis sehingga
aman dan dapat
9.
10.
2012
menghidupkan dan
mematikan tanpa
bantuan operator,
dengan mode
operasi Manual,
Automatic, Test
danO ( Phus Button
OFF ).
PLC dapat
diaplikasikan
sebagai basis system
kontrol jarak jauh
instalasi listrik
rumah.
Rancangan bangun
sistem kontrol
pengendali jarak
jauh dapat
dikendalikan dari
mana saja, komputer
maupun telepon
genggam dengan
adanya jaringan
internet.
Tingkat keandalan
komponen utilitas
instalasi listrik
gedung bertingkat
dikota Semarang
mempunyai nilai
ratarata95,83 dengan
kategori
kurangandal.
Tingkat keandalan
komponen utilitas
instalasi genset
gedung nertingkat
dikota Semarang
mempunyai nilai
ratarata84,29 dengan
kategori tidakandal
Tingkat keandalan
komponen utilitas
instalasi petir
gedung bertingkat di
kota Semarang
mempunyai nilai
ratarata
98,06 dengan
kategori andal