Anda di halaman 1dari 69

Ringkasan Materi

Soal-soal dan Pembahasan

BIOLOGI
IPA SMA/MA
1

BIOLOGI
Ruang Lingkup Biologi, Ke Hati,
Dan Klasifikasi . ................................................... 4
Virus .......................................................................7
Archaea, Bakteri, dan Cyanophyta . ................ 9
Alga dan Protozoa . ............................................ .11
Fungi .................................................................... .13
Invertebrata . ....................................................... .15
Pengenalan Invertebrata ................................... .18
Sel . ........................................................................ .20
Pengenalan Kingdom Plantae ......................... .24
Struktur Tumbuhan .......................................... .27
Fisiologi Tumbuhan . ........................................ .30
Struktur dan Perkembangan Hewan . ............ .32
Sistem Gerak Pada Manusia ............................ .33
Sistem Sirkulatori . ............................................. .36
Sistem Pencernaan ............................................ .38
Sistem Respirasi ................................................. .41
Sistem Ekskresi .................................................. 43
Sistem Saraf dan Indera .................................... 46
Sistem Endokrin ................................................ 49
Sistem Reproduksi ............................................ 51
Sistem Imunitas . ................................................ 54

Metabolisme ....................................................... 55
Genetika .............................................................. 58
Mitosis dan Meiosis .......................................... 61
Hereditas dan Mutasi . ...................................... 65
Bioteknologi ....................................................... 67

BIOLOGI

RUANG LINGKUP BIOLOGI,


KE HATI, DAN KLASIFIKASI
Ruang lingkup biologi meliputi segala objek biologi dan permasalahannya dilihat dari berbagai
tingkatan organisasi kehidupan, dimulai dari sel sampai bioma. Pengkajian biologi dilihat dari
objek biologi dan cabang keilmuan biologi yang mengayominya. Beberapa cabang keilmuan biologi
diperlihatkan berdasarkan Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Beberapa cabang keilmuan biologi
No.

Cabang Biologi

Objek yang dapat dikaji

1.

Zoologi

Mempelajari segala hal tentang hewan

2.

Botani

Mempelajari tumbuhan secara keseluruhan

3.

Histologi

Mempelajari jaringan penyusun organisme

4.

Sistologi

Mengkaji segala hal tentang sel

5.

Mikrobiologi

Mengkaji berbagai ciri dan kehidupan mikroba

Pada tingkat seluler, masalah yang muncul adalah perbedaan tiap sel, misalnya sel hewan dan
tumbuhan, dilihat dari berbagai aspek yang melibatkan sel seperti struktur dan organel sel.
Pada tingkatan jaringan, objek dan permasalahan yang muncul berkisar antara perbedaan mendasar
beberapa jaringan pada individu yang sama, sampai pada bagaimana kerja jaringan yang berbeda-beda
namun dapat saling mendukung, seperti jaringan otot dan tulang.
Pada tingkatan organ, sekumpulan jaringan bekerja sama membentuk organ dan beberapa organ

membentuk sistem organ yang berfungsi spesifik, misalnya sistem perncernaan.


Pada tingkatan individu, permasalahan dan analisis yang dilihat cenderung ke arah hubungan antara
individu satu dengan lainnya, baik satu spesies maupun berbeda.
Pada tingkatan populasi, masalah yang muncul terutama melingkupi hubungan sesama individu di
dalam populasi dan antar populasi, misalnya hubungan populasi macan dan rusa.
Pada tingkatan ekosistem, ruang lingkup biologi menjadi semakin lebar karena melibatkan hubungan
berbagai populasi makhluk hidup dan interaksinya dengan lingkungannya.
Pada tingkatan bioma, dapat dilihat hubungan antar ekosistem yang membentuk bioma tersebut.
Dalam hal ini, segala aspek dan cabang keilmuan biologi diperhitungkan pengaruhnya.
Keanekaragaman hayati (Kehati) dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis (spesies), dan keanekaragaman ekosistem.
Sistem klasifikasi makhluk hidup didasari pada persamaan dan perbedaan ciri dan sifat yang terlihat
pada makhluk hidup. Terdapat tiga cara klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem klasifikasi buatan
(Aristoteles), alami/natural (Linnaeus), dan filogenetik.
Urutan tingkat klasifikasi dari yang paling tinggi yaitu:
Domain Kingdom Filum/Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Tiap makhluk hidup diberi nama ilmiah yang terdiri atas dua kata. Kata pertama menunjukkan genus,
dan kata kedua menunjukkan nama spesies.

Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati dan pengklasifikasiannya adalah:


o Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
o Mempelajari ketergantungan makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
o Mengetahui manfaat berbagai jenis organisme bagi kelangsungan hidup manusia.

Contoh soal
1. Nama ilmiah tanaman padi adalah Oryza sativa. Kata Oryza dalam nama tersebut menunjukkan
tingkatan takson
a. Spesies
b. Famili
c. Genus
d. Kingdom
e. Ordo
Pembahasan:
Nama ilmiah spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama (depan) menunjukkan genus dan kata kedua
menunjukkan spesies. Jadi, Oryza adalah tingkatan takson genus bagi padi.
Jawaban: C
2. Dalam klasifikasi modern, dikenal istilah pengklasifikasian tiga domain. Ketiga domain tersebut
adalah
a. Bakteri, archae, animalia
d. Bakteri, plantae, eukariot
b. Monera, animalia, plantae
e. Bakteri, archaea, eukariot
c. Monera, prokariot, eukariot
Pembahasan:
Pengklasifikasian tiga domain merupakan gagasan pengklasifikasian modern yang tidak menggunakan
sistem enam kingdom. Pada pengklasifikasian tiga domain tidak lagi dikenal kingdom monera, sehingga
monera dibagi menjadi dua, yaitu bakteri dan archaea. Hal ini menyebabkan pengklasifikasian menjadi
tiga komponen besar makhluk hidup, yaitu bakteri, archaea, dan eukariot.
Jawaban: E

VIRUS

Virus merupakan suatu meta-organisme parasit berukuran 20-300 nanometer yang hanya hidup dan
beraktivitas apabila berada dalam sel hidup (sel inang).
Virus terdiri atas komponen genetik (DNA atau RNA) yang terbungkus di dalam selubung protein (kapsid). Beberapa jenis virus memiliki komponen tambahan, yakni ekor dan selubung membran yang membungkus kapsid.
Secara garis besar, siklus replikasi virus adalah:
Penempelan Penyisipan Replikasi Sintesis Perakitan Pelepasan
Replikasi virus dibagi menjadi dua jenis, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik, yang akan dijelaskan
pada Gambar 2.1.
Penempatan virus dan penginjeksian materi genetik (DNA / RNA) virus ke dalam sel inang
Siklus Lisogenik

Siklus Litik
Materi genetik virus disisipkan ke DNA sel
inang dan segera menginisiasi replikasi.

Materi genetik virus berintegrasi ke kromosom sel inang.

Proses produksi komponen-komponen


pembentukan virus.

Sel inang bereproduksi dan mewariskan materi genetik virus pada sel-sel anaknya.

Virus-virus baru yang telah terbentuk siap


keluar dari sel.

Terdapat dua hal yang mungkin terjadi pada


sel anak, terus bereproduksi atau mengalami
siklus litik.

Sel mengalami lisis sehingga virus dapat


keluar dan menginfeksi sel lainnya.

Gambar 2.1 Siklus litik dan lisogenik

Bakteriofaga atau faga merupakan jenis virus yang menginfeksi jenis bakteri (contoh umum: E. coli)
dan paling mudah serta umum dipelajari.
Contoh kelas virus dan penyakit yang ditimbulkan pada hewan antara lain Orthomyxovirus (flu),
Poxvirus (cacar), Herpesvirus (herpes), Papovavirus (papiloma/kutil), dan HIV (AIDS).
Contoh virus dan penyakit yang ditimbulkan pada tumbuhan antara lain TMV (Tobacco Mosaic Virus),
CaMV (Cauliflower Mosaic Virus), dan Lettuce mosaic virus (daun kuning pada selada).
Contoh Soal
1. Penyakit cacar disebabkan oleh
a. Herpesvirus
b. HIV

c. Papovavirus

d. Poxvirus

e. TMV

Pembahasan:
Penyakit cacar (smallpox) disebabkan oleh virus dari kelas Poxvirus.
Jawaban: D
2. Pada siklus lisogenik, proses pembelahan/perbanyakan sel yang telah terinfeksi virus akan menghasilkan sel-sel anak yang juga terinfeksi virus sejenis karena ketika sel membelah
a. Virus di dalam sel juga ikut membelah
b. Kapsid virus juga ikut masuk ke dalam sel dan membelah di dalam sel
c. DNA atau RNA virus yang disisipkan di kromosom sel juga ikut diperbanyak
d. Materi genetik virus yang masuk ke dalam sel dengan sendirinya memperbanyak diri
e. Sel akan memasuki siklus litik
Pembahasan:
Pada siklus lisogenik, sel yang telah terinfeksi virus akan memperbanyak diri melalui pembelahan sel. Saat pem-

belahan sel, materi genetik sel juga akan mengalami perbanyakan, sehingga materi genetik virus (DNA atau RNA)
yang telah disisipkan di kromosom sel akan ikut mengalami perbanyakan dan ikut disimpan di kromosom sel anak.
Jawaban: C

ARCHAEA, BAKTERI,
DAN CYANOPHYTA
Ciri-ciri umum dari archaea (dahulu disebut archaebakteria) dan bakteri antara lain prokariot (tidak
memiliki membran inti), monoseluler, berkembangbiak melalui pembelahan dan konyugasi, dan
hidup pada kondisi yang spesifik.
Archaea dan bakteri memiliki kesamaan dalam hal morfologi dan hanya memiliki perbedaan pada
susunan genetik dan struktur kimia pada dinding serta membran selnya.
Cyanophyta (ganggang hijau-biru) atau Cyanobakteria dikelompokkan ke dalam bakteri. Cyanophyta
berbentuk mono dan poliseluler, dan memiliki klorofil yang menyebar di sitoplasma.
Sebagian besar Archaea hidup di lingkungan ekstrim, seperti dasar laut dalam, kawah gunung, dan
Antartika. Archaea dibagi menjadi dua filum, yaitu Euryarchaeota dan Crenarchaeota.
Struktur sel bakteri terdiri atas dinding sel, kapsul, flagela, sitoplasma, ribosom, dan kromosom.
Bakteri dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor:
o
o
o
o
o

Bentuk sel
: Coccus (bulat), bacillus (batang), dan spiral.
Sumber makanan : Autotrof dan heterotrof.
Suhu habitat
: Psikofil (0-20oC), mesofil (20-40oC), dan termofil (40-80oC).
Ketersediaan oksigen : Aerobik (butuh O2 bebas) dan anaerobik (tidak butuh O2 bebas).
Jumlah flagela
: Atrik, monoatrik, diatrik, lopotrik, amfitrik, dan peritrik.

Bakteri (contoh: Bacillus dan Clostridium) dapat menghasilkan endospora saat kondisi lingkungan
tidak menguntungkan, seperti suhu tinggi dan kekeringan.
Bakteri yang bersifat patogen antara lain S. typhosa (tifus), D. pneumonia (pneumonia), C. tetani
(tetanus), V. cholerae (kolera), M. tubercolusis (TBC), C. botulinum (botulisme). Pengobatan umumnya
melalui pemberian antibiotik (diperoleh dari mikroba) seperti penisilin dan tetrasiklin. Pencegahan
dilakukan melalui imunisasi, seperti pemberian vaksin dan serum.
Terdapat beberapa cara untuk membasmi atau mengendalikan jumlah bakteri:
o Sterilisasi (seluruh jenis bakteri)
: Pemanasan suhu tinggi, radiasi (UV), filterisasi.
o Disinfeksi (spesifik pada jenis bakteri tertentu) : Penggunaan alkohol, halogen, fenol.
Bakteri dapat bermanfaat bagi manusia dalam berbagai bidang:
o Industri makanan
: Yoghurt (L. bulgaricus), keju (S. lactis dan S. cremonis).
o Perbaikan lingkungan (bioremediasi) : Perbaikan tanah dan pencemaran minyak di laut.
o Kesehatan
: Memperkuat otot wajah di bidang kecantikan (botox dari C.
botulinum).
o Bioteknologi
: Tumbuhan transgenik Golden Rice (E. coli dan A. tumefaciens).
Contoh Soal
1. Berikut ini merupakan bagian-bagian sel archaea, kecuali
a. Dinding sel
b. Kromosom
c. Ribosom
d. Membran inti
Pembahasan:
Archaea, yang tergolong prokariot, tidak memiliki membran inti.
Jawaban: D
2. Bacillus antraxis, penyebab penyakit antraks pada ternak, memiliki sel berbentuk

10

e. Flagella

a. Bulat

b. Batang

c. Semibulat

d. Spiral

e. Koma/bengkok

Pembahasan:
Penamaan bakteri dapat melalui ciri-ciri dan pengelompokannya. Nama genus Bacillus diambil dari
bentuk selnya yang berupa batang (bacillus).
Jawaban: B

ALGA DAN
PROTOZOA

Alga dan protozoa tergolong ke dalam eukariotik.


Alga bersifat autotrof, memiliki ukuran yang bervariasi, dan berstruktur mono/poliselular. Reproduksi
aseksual alga melalui fragmentasi, pembelahan biner, dan pembentukan spora, sedangkan untuk
seksual melalui konyugasi dan peleburan ovum dan spermatium menjadi zigot.
Sel alga memiliki dinding sel (kecuali Euglenophyta), nukleus, mitokondria, RE, ribosom, badan
Golgi, dan kloroplast. Terdapat banyak jenis alga yang juga memiliki flagela.
Berdasarkan pigmentasinya, alga dibagi menjadi:
o Chrysophyta (keemasan): memiliki karotin, contoh: Diatom, Navicula
o Chlorophyta (hijau): berklorofil, contoh: Chlorella, Clamydomonas, Spirogyra
o Phaeophyta (coklat): di laut bersuhu rendah, memiliki fikosantin, contoh: Turbinaria
o Rhodophyta (merah): memiliki klorofil, fikoeretrin, dan fikosianin, contoh: Gelidium
o Euglenophyta: memiliki klorofil, karotenoid, dan flagela, contoh: Euglena
o Pyrrophyta: memiliki klorofil, karotenoid, dan xantofil, contoh: Dinoflagellata

11

Pemanfaatan alga antara lain sebagai sumber protein alternatif (Chlorella), isolasi dinamit (Diatom),
agar (Gelidium), dll.
Protozoa berstruktur monoselular dan memiliki variasi yang tinggi pada bentuk dan ukurannya.
Protozoa bersifat heterotrof. Sebagian besar spesies mengambil makanan dengan cara fagositosis dan
bergerak menggunakan flagela, silia, atau pseudopodia. Struktur selnya serupa dengan sel eukariot
lainnya, dengan tambahan vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Reproduksinya sebagian besar
aseksual. Sebagian besar tergolong aerobik dan berhabitat di lingkungan lembap.
Pengelompokan protozoa didasari pada cara pergerakannya, yang antara lain:
o Mastigophora: dengan flagela, contoh: Leishmania, Trypanosoma, Trichomonas
o Sarcadia (Rhizopoda): dengan pseudopodia (kaki semu), contoh: Amoeba, Entamoeba
o Ciliophora: dengan silia, contoh: Paramecium, Tetrahymena
o Sporozoa: tidak ada alat gerak, semua parasit, contoh: Plasmodium, Pneumocystis
Protozoa yang bermanfaat: Foraminifera (petunjuk minyak bumi); Radiolaria (alat gosok).
Protozoa yang merugikan: Plasmodium (malaria); Trypanosoma gambiense (penyakit tidur);
Entamoeba dysentriae (disentri); Leismania donovani (kala-Azar).
Contoh Soal
1. Untuk kebutuhan isolasi dinamit, dapat digunakan alga dari kelompok
a. Chrysophyta
b. Chlorophyta c. Phaeophyta
d. Rhodophyta e. Euglenophyta
Pembahasan:
Yang dapat digunakan sebagai bahan isolasi dinamit adalah Diatom, yang dikelompokkan ke dalam
Chrysophyta.
Jawaban: A

12

2. Organisme yang menangkap mangsanya menggunakan kaki semu adalah


a. Vibrio dan Amoeba
c. Diatom dan Escherechia
e. Amoeba dan Escherechia
b. Euglena dan Paramecium
d. Amoeba dan Entamoeba
Pembahasan:
Organisme yang menggunakan kaki semu atau pseudopodia tergolong ke dalam Sarcadia, yang
diantaranya berasal dari genus Amoeba dan Entamoeba.
Jawaban: B

FUNGI
Ciri-ciri umum fungi antara lain tidak memiliki klorofil, bersifat heterotrof, mono/poliseluler, fungi
poliseluler terdiri atas hifa yang membentuk myselium, dinding sel dari kitin, habitat tersebar luas,
bersifat parasit atau saprofit, reproduksi seksual dan aseksual.
Fungi dikelompokkan berdasarkan reproduksi seksualnya, menjadi empat filum utama, yaitu:
o Chytridiomycota : Zoospora berflagela (seksual), zoospora motil (aseksual), habitat tersebar di
daratan, perairan, dan tubuh hewan, contoh: Chytridium
o Zygomycota
: Zigospora (seksual), sporangiospora (aseksual), ada yang bersimbiosis membentuk mikoriza, contoh: Rhizopus oryzae (produksi tempe), Mucor sp.
o Ascomycota
: Askospora (seksual) dibentuk di askus, konidia (aseksual) terletak di konidiospora,
melingkupi ragi (yeast), contoh: Saccharomyces (untuk fermentasi), Penicillium
notatum (produksi antibiotik), Aspergillus, Candida albicans (penyakit pada
selaput lendir, pencernaan)

13

o Basidiomycota : Berukuran besar, basidiospora (seksual), konidia dan fragmentasi (aseksual;


jarang terjadi), contoh: Volvariella volvacea (jamur merang), Auricularia
polytricha (jamur kuping)
Oomycota (jamur lendir) dahulu digolongkan ke dalam fungi. Reproduksinya menggunakan
zoospora berflagel. Dinding selnya mengandung selulosa. Contoh Oomycota adalah Phytophthota
infestan (parasit tumbuhan kentang).
Lichenes (lumut kerak) merupakan hasil simbiosis mutualisme antara fungi (umumnya Ascomycota)
dan alga (hijau dan biru).
Mikoriza merupakan hasil simbiosis mutualisme antara fungi (umumnya dari Zygomycota; membantu
suplai air dan mineral, terutama fosfor, bagi tumbuhan) dan tumbuhan (menyediakan karbohidrat bagi fungi).
Contoh Soal
1. Perkembangbiakan seksual Rhizopus adalah melalui
a. Basidiospora
b. Askospora
c. Zoospora

d. Zigospora

e. Konidia

Pembahasan:
Rhizopus tergolong ke dalam Zygomycota, sehingga perkembangbiakan seksualnya melalui zigospora.
Jawaban: D
2. Fungi yang tergolong parasit adalah
a. Apergillus wentii
c. Entamoeba coli
b. Volvariella volvacea
d. Candida albicans

e. Phytophthota infestan

Pembahasan:
Jawaban A dan B tergolong fungi saprofit, sedangkan C dan D bukan fungi. Jawaban yang benar adalah
Candida albicans yang merupakan parasit bagi saluran lendir manusia.
Jawaban: D

14

INVERTEBRATA
Invertebrata merupakan kelompok besar dalam kingdom animalia yang tidak memiliki tulang
belakang. Invertebrata mencakup 95% dari total hewan dan dibagi menjadi delapan filum.
Porifera (hewan spons) memiliki tubuh sessil (menempel pada dasar perairan), terdiri atas sel-sel
koanosit, pinakosit, dan amubosit, tubuh penuh pori, reproduksi melalui peleburan gamet (seksual)
dan tunas (aseksual). Kelas-kelasnya adalah Calcarea, Hexactinellida, dan Demospangia.
Coelenterata atau Cnidaria memiliki dua bentuk yaitu polip (melekat pada dasar) dan medusa, rongga
gastrovaskuler sebagai pencernaan, tiga lapisan tubuh, proses respirasi dan ekskresi secara difusi dan
osmosis, sistem reproduksi berbeda pada tiap kelas. Kelas-kelasnya adalah Hydrozoa, Anthozoa,
Scyphozoa, dan Cubozoa.
Platyhelminthes (cacing pipih) adalah hewan triploblastik dan hermafrodit. Kelas ini memiliki
sistem saraf tangga tali, sistem ekskresi sel api (flame cells), namun tidak memiliki rongga tubuh, sistem
respirasi, dan sirkulatori. Kelas-kelasnya adalah Turbellaria (hidup bebas; Planaria sp.), Monogenea
(parasit), Trematoda (parasit; Fasciola sp.), dan Cestoda (parasit; Taenia sp.).
Nematoda (Nemathelminthes) atau cacing giling memiliki tubuh triploblastik, bulat panjang, kulit jangat
di atas otot longitudinal, reproduksi hanya seksual melalui fertilisasi internal, tanpa segmen, dan tanpa sistem sirkulatori. Hampir keseluruhan spesiesnya bersifat parasit. Contoh spesiesnya adalah Ascaris lumbricoides (cacing perut), segala cacing tambang (Necator sp., Ancylostoma sp.), Filaria bancrofti (elephantiasis).
Annelida (cacing gelang) memiliki ciri-ciri triploblastik, sistem saraf tangga tali, bersegmentasi
metameri, sistem peredaran darah tertutup, alat ekskresi nefridium. Kelas-kelasnya adalah Polychaeta
(berambut banyak, hewan laut, memiliki parapodia, fertisilasi eksternal, contoh: Eunice, Lycidice),

15

Oligochaeta (berambut sedikit, hermafrodit, memiliki clitellum dengan sekresi cocoon, contoh:
Lumbricus, Tubifex), dan Hirudinae (penghisap makanan di anterior dan posteriornya, memiliki
clitellum, hermafrodit, contoh: Hirudo sp.atau lintah).
Arthropoda memiliki tubuh dan kaki beruas/bersendi-sendi, eksoskeleton, sistem sirkulatori terbuka,
sistem saraf tangga tali. Arthropoda dibagi menjadi empat kelas:
o Crustacea (udang-udangan): Memiliki dua pasang antena, tiga pasang kaki atau lebih, respirasi
dengan insang atau permukaan tubuh, chepalothorax, rangka luar tebal, kaki renang dan kaki jalan,
fertilisasi internal, contoh: Daphnia sp., Pyrechpris sp.
o Insekta (serangga): Tiga pasang kaki jalan, umumnya dua pasang sayap, sepasang antena, respirasi
menggunakan trakea, chepalothorax, berukuran kecil, bermetamorfosis, memiliki mata tunggal
dan majemuk, dibagi menjadi sebelas kelas, contoh: Culex fatigans (nyamuk vektor elephantiasis),
Musca domestica (lalat rumah).
o Arachnida: Chepalothorax, empat pasang kaki, respirasi dengan paru-paru buku dan trakea, fertilisasi
internal, ekskresi menggunakan tabung malphigi, fertilisasi internal, contoh: Heteropoda sp. (laba-laba).
o Myriapoda: Lebih dari lima pasang kaki, respirasi dengan trakea, satu pasang antena pada kepala,
biasanya hidup di daerah tropis, contoh: Scolopendara sp. (lipan), Julus terrestris (kaki seribu).
Mollusca bertubuh lunak, dilindungi oleh cangkang (kecuali cumi-cumi dan gurita), dan terdiri
atas kaki, massa visceral, dan mantel. Memiliki sistem sirkulatori (jantung), respirasi, ekskresi
(metanefridia). Mollusca memiliki banyak kelas, beberapa diantaranya adalah:
o Gastropoda: cangkang membentuk kerucut, perut sebagai kaki, hermafrodit, contoh: Limnea sp.
(siput), Helix aspera (bekicot Eropa).
o Bivalvia (Pelecypoda atau Lamellibranchiata): cangkangnya terbelah dua, kepalanya tereduksi,
pencernaan bersifat intraseluler, contoh: Mytilus viridis (kerang hijau)

16

o Cephalopoda: ada yang bercangkang di luar, di dalam, atau tanpa cangkang, kaki terletak di kepala
(tentakel), memiliki kantung tinta, sistem sirkulatori tertutup, contoh: Octopus sp. (gurita), Loligo
indica (cumi-cumi).
Echinodermata memiliki duri pada kulitnya, sistem pembuluh air (kaki ambulakral) yang digunakan
untuk pergerakan, transportasi makanan, dan ekskresi, respirasi dengan papila, memiliki endoskeleton,
kelas-kelasnya adalah Asteroidea (bintang laut), Crinoidea (lili laut), Echinoidea (landak laut),
Holothuroidea (teripang), dan Ophiuroidea (bintang laut mengular).
Contoh Soal
1. Salah satu kelas di bawah invertebrata yang tubuhnya berbentuk polip adalah
a. Cephalopoda
b. Arachnida
c. Cnidaria
d. Anthozoa

e. Crinoidea

Pembahasan:
Hewan invertebrata yang bertubuh polip terdapat pada filum Cnidaria, sehingga jawaban yang
tepat adalah Anthozoa.
Jawaban: d
2. Hewan yang memiliki kaki tiga pasang, tubuh beruas-ruas, dan memiliki antena dapat digolongkan ke dalam
a. Crustacea
b. Insecta
c. Trematoda
d. Gastropoda
e. Asteroidea
Pembahasan:
Ciri-ciri di atas memperlihatkan ciri-ciri spesifik dari kelas Insecta.
Jawaban: b

17

PENGENALAN
VERTEBRATA
Vertebrata merupakan subfilum di dalam kingdom animalia yang memiliki tulang belakang. Vertebrata
dibagi menjadi dua superkelas yaitu Agnatha (kelas-kelasnya: Myxini dan Cephalospidomorphi) dan
Gnathostomata (kelas-kelasnya: Chondrichtyes, Osteichtyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia).
Myxini memiliki jaringan otot bersegmen-segmen, otak berukuran kecil, tanpa rahang, habitat di laut,
pemakan bangkai ikan dan cacing, dapat mensekresikan lendir untuk mengusir pesaing dan predator.
Contoh Myxini adalah Myxine limosa (hagfish, ikan hantu).
Cephalospidomorphi umum digolongkan ke dalam Lamprey. Ciri-cirinya adalah parasit pada hewan
lain, tanpa rahang, mulut dikelilingi oleh penghisap, rangka tersusun dari tulang rawan. Salah satu
spesiesnya adalah Petromyzon marinus (lamprey).
Chondrichtyes memiliki rangka yang secara utama tersusun dari tulang rawan, memiliki rahang,
respirasi menggunakan 5 sampai 7 pasang insang yang tidak ditutupi operkulum, sistem sirkulatori
dengan jantung yang terdiri atas satu atrium dan ventrikel, sistem ekskresi berupa ginjal, fertilisasi
internal, habitat di laut. Contohnya adalah Squalus acanthias (ikan hiu), Dasyatis americana (ikan pari
selatan).
Osteichtyes memiliki rangka yang tersusun dari tulang keras, habitat di perairan, repirasi menggunakan 4
atau 5 pasang insang yang ditutupi oleh operkulum, jantung terdiri atas satu atrium dan ventrikel, sistem
ekskresi berupa ginjal, sebagian besar fertilisasi eksternal, habitat di laut atau air tawar. Contohnya adalah
Cyprinus carpio (ikan mas), Amphiprion ocellaris (ikan anemon), dan Hippocampus ramulosus (kuda laut).
Amphibia memiliki habitat di darat, perairan, atau keduanya, larva akuatik yang bermetamorfosis
menjadi hewan dewasa berhabitat di darat, perairan, atau keduanya, kulit yang lembap dan licin

18

dengan banyak kelenjar, respirasi dengan insang atau paru-paru, sistem sirkulatori menggunakan
jantung dengan tiga ruang, adaptasi ektotermal, fertilisasi eksternal pada hampir seluruh spesiesnya.
Contohnya adalah Rana cancrivora (katak hijau), Desmognathus wrighti (salamander).
Reptilia memiliki kulit bersisik yang keras dan kering, rahang yang sangat kuat, anggota tubuh yang
berpasangan (kecuali ular), 12 pasang saraf kranial, sistem respirasi dengan paru-paru, sistem eksresi
dengan sepasang ginjal, adaptasi ektotermal, fertilisasi internal, habitat di darat. Contohnya adalah
Crocodylus porosus (buaya estuaria), Chelydra serpentina (kura-kura).
Aves memiliki anggota tubuh berpasangan dengan bagian depan termodifikasi menjadi sayap, sistem
rangka dengan rongga-rongga udara, sistem saraf dengan otak dan 12 pasang saraf kranial, sistem
sirkulatori menggunakan jantung dengan empat ruang, adaptasi endotermik, sistem respirasi dengan
paru-paru dan pundi-pundi udara, sistem ekskresi dengan ginjal metanefrik, fertilisasi internal dengan
inkubasi eksternal, dan habitat di darat. Contohnya adalah Morus bassana (burung camar), Cygnus sp.
(angsa), Gallus gallus (ayam).
Mammalia memiliki tubuh yang sebagian besar ditutupi oleh rambut, sifat menyusui anaknya,
integumen dengan kelenjar mammary, set gigi yang bersifat diphyodont, kelopak mata yang dapat
digerakkan, telinga bagian luar yang berdaging, sebagian besar memiliki empat anggota tubuh, sistem
sirkulatori yang menggunakan jantung dengan empat ruang, paru-paru yang dilengkapi alveoli,
sistem ekskresi dengan ginjal metanefrik dan ureter, otak yang telah berkembang sangat baik, adaptasi
endotermik dan homeotermik, dan fertilisasi internal. Contohnya adalah Oryctologus cuniculus
(kelinci), Pan troglodytes (simpanse), dan Delphinus capensis (lumba-lumba).

19

Contoh Soal
1. Contoh hewan laut yang bersifat menyusui adalah
a. Gallus gallus
c. Delphinus capensis
b. Oryctologus cuniculus
d. Hippocampus ramulosus

e. Scualus acanthias

Pembahasan:
Hewan laut yang bersifat menyusui digolongkan ke dalam mammalia. Dari jawaban di atas, hewan yang
tergolong mammalia dan hidup di laut adalah lumba-lumba atau Delphinus capensis.
Jawaban: c
2. Di suatu lautan ditemukan hewan yang mengeluarkan lendir saat didekati. Hewan tersebut bertubuh
panjang dan tidak memiliki rahang. Hewan tersebut kemungkinan adalah
a. Dasyatis americana
c. Petromyzon marinus
e. Amphiprion ocellaris
b. Chelydra serpentina
d. Myxine limosae.
Pembahasan:
Ciri-ciri di atas menunjukkan karakter dari kelas Myxini. Jawaban yang paling tepat adalah Myxine limosa.
Jawaban: d

SEL

Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Terdapat beberapa tokoh tentang teori sel, diantaranya:
o Robert Hooke: orang yang pertama mengamati sel melalui sayatan gabus.
o Antonie van Leeuwenhoek: menemukan spermatozoa dan menumbangkan teori generatio spontanea.

20

o Schleiden dan Schwann: menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel.
o Robert Brown: menyatakan bahwa inti sel merupakan bagian terpenting yang mengatur segala
proses yang terjadi di dalam sel.
o Durjadin dan Purkinye: mengamati cairan di dalam sel dan menyatakan bahwa protoplasma
merupakan bagian penting pada sel.
o Max Schultze: protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Secara garis besar, sel eukariotik memiliki tiga bagian utama, yaitu bagian luar (membran sel dan juga
dinding sel untuk tumbuhan), protoplasma (sitoplasma dan organel-organel), dan inti sel.
Membran sel merupakan bagian luar sel yang menyelubungi keseluruhan isi sel. Umumnya terdiri atas
lapisan ganda fosfolipid yang digabung bersama protein.
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan dan bakteri yang bersifat keras dan disusun oleh
karbohidrat (selulosa, kitin, pektin, dll).
Nukleus (inti sel) merupakan bagian sel yang berperan penting dalam segala aktivitas sel. Pada nukleus
terdapat membran inti, nukleolus, nukleoplasma, dan materi genetik berupa DNA.
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel dan apapun yang larut pada cairan tersebut.
Sitoplasma bersifat koloid dan susunan utamanya air.

Ribosom merupakan organel sel yang menjadi tempat pembuatan protein di dalam sel. Ribosom
terdiri atas dua jenis, yaitu ribosom bebas dan ribosom terikat.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan jaringan bermembran yang sangat luas dan bersambungan
dengan membran bagian luar nukleus. RE terdiri atas RE kasar dan RE halus.
Mitokondria merupakan organel sel eukariotik yang berfungsi sebagai pusat respirasi sel. Mitokondria
memiliki membran ganda dan di dalam matriksnya juga ditemukan materi genetik.
Badan Golgi/Aparatus Golgi terdiri atas sistirne (kantung membran pipih) dan berfungsi dalam

21

menerima, menyimpan, dan mengirim produk-produk sel.


Lisosom merupakan organel berbentuk kantung yang menghasilkan enzim hidrolitik untuk mencerna
makromolekul. Organel ini hanya terdapat pada hewan.
Vakuola berbentuk suatu kantong yang digunakan untuk berbagai fungsi, diantaranya adalah sebagai
tempat penyimpanan produk dan zat buangan, pigmen, dan memperbesar sel.
Plastida berfungsi dalam memproduksi dan menyimpan berbagai pigmen dan produk kimia sel yang
penting bagi tumbuhan. Jenis-jenisnya adalah leukoplas, kloroplas, dan kromoplas.
Perbandingan antara sel hewan dan tumbuhan ditunjukkan pada Gambar 8.1.

Gambar 8.1 Sel hewan (kiri) dan sel tumbuhan (kanan).


Transportasi pada membran sel dibagi menjadi transpor pasif dan aktif. Transpor pasif merupakan
perpindahan zat pada membran yang tidak membutuhkan energi, yaitu:

22

o Difusi: perpindahan zat dari konsetrasi tinggi ke rendah.


o Osmosis: proses difusi air melalui membran semi-permeabel.
o Difusi terbantu/terfasilitasi: proses difusi yang dibantu oleh jenis protein tertentu.
Transpor aktif merupakan perpindahan zat yang membutuhkan energi karena melawan gradien
konsentrasi, yaitu:
o Endositosis: pembentukan vesikula untuk membawa zat ke dalam sel. Jenis-jenisnya adalah
pinositosis (molekul kecil) dan fagositosis (partikulat besar).
o Eksositosis: pembentukan vesikula untuk membawa zat keluar dari sel.
Contoh Soal
1. Organel berikut yang tidak ada pada sel hewan adalah
a. Nukleolus, plastida
c. Re, kromoplas
e. Kromoplas, dinding sel
b. Kloroplas, badan golgi
d. Leukoplas, kloroplas
Pembahasan:
Dinding sel dan semua jenis plastida tidak terdapat pada sel hewan, namun dinding sel tidak digolongkan
ke dalam organel sehingga jawaban yang paling tepat adalah D.
Jawaban: D
2. Suatu spesies amoeba menjebak paramecium dalam vesikula yang dibentuk oleh kaki pseudopodianya
untuk dijadikan makanan. Proses ini dinamakan
a. Katabolisme b. Pinositosis c. Difusi terbantu d. Fagositosis e. Eksositosis
Pembahasan:
Pembentukan vesikel untuk membawa suatu zat/benda dari luar sel dinamakan endositosis. Salah satu jenisnya yang berkaitan dengan penghancuran benda yang berukuran besar atau pemangsaan adalah fagositosis.
Jawaban: D

23

PENGENALAN
KINGDOM PLANTAE
Kingdom plantae memiliki ciri-ciri umum multiseluler, autotrof, melakukan fotosintesis, memiliki
akar, batang, dan daun sejati, memiliki klorofil a dan b, dan berdinding sel dari selulosa. Kingdom
plantae dikelompokkan menjadi empat, yaitu lumut, paku, gymnospermae, dan angiospermae.
Lumut memiliki ciri-ciri umum berupa autotrof, tak berpembuluh, memiliki batang dan daun, akar
berupa rhizoid, berhabitat di tempat lembap dan basah. Daur hidupnya terdiri atas dua fase, yaitu fase
gametofit (haploid) dan sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan jantan berupa antheredium dan
betina berupa arkegonium. Daur hidup lumut dapat dilihat pada Gambar 9.1.

Gambar 9.1 Bagan daur hidup lumut


Lumut dikelompokkan menjadi:
o Lumut daun (Bryophyta): contohnya Polytrichum sp. dan Spaghnum sp.
o Lumut hati (Hepatophyta): contohnya Ricciocarpus sp. dan Marchantia sp.

24

o Lumut tanduk (Anthocerophyta): contohnya Anthoceros sp.


Tumbuhan paku memiliki pembuluh, tidak berbiji, memiliki spora, memiliki fase sporofit dan
gametofit. Contoh daur hidupnya dapat dilihat pada Gambar 9.2. Penggolongan tumbuhan paku
adalah:
o Paku kawat (Lycophyta): daun kecil, spiral, contohnya Lycopodium sp.
o Paku ekor kuda (Sphenophyta): daun kecil, melingkar, contohnya Equisetum sp.
o Paku sejati (Pterophyta): berdaun besar, daun muda menggulung, contohnya Adiantum sp.

Gambar 9.2 Bagan daur hidup paku homospora


Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) memiliki ciri-ciri berupa akar tunggang, batang dan
akar berkambium, daun sempit, tebal, dan kaku, fertilisasi tunggal. Penggolongannya adalah:
o Konifer (Coniferophyta): daun jarum, strobilus kerucut, contohnya Pinus dan Agathis
o Ginko (Cycadophyta): pohon besar, daun kipas, contohnya Ginko biloba.
o Gnetophyta: strobilus jantan majemuk, daun berhadapan atau melingkar, contohnya Gnetum
gnemon.

25

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki ciri-ciri biji di dalam karpel, memiliki bunga.
Pengelompokannya adalah:
o Monokotil: kotiledon tunggal, tidak berkambium, contoh familinya Poaceae, Liliaceae.
o Dikotil: dua kotiledon, berkambium, contoh familinya Euphorbiaceae, Moraceae.
Contoh Soal
1. Urutan yang benar dalam daur hidup lumut adalah
a. Tumbuhan lumut, spora, protonema
d.
b. Spora, protonema, tumbuhan lumut
e.
c. Spora, tumbuhan lumut, protonema

Spora, tumbuhan lumut, sporogonium


Spora, sporogonium, protonema

Pembahasan:
Urutan daur hidup lumut adalah spora protonema tumbuhan lumut dewasa antheredium/
arkegonium spermatozoid/ovum zigot sporogonium sel induk spora. Jawaban yang paling tepat
adalah spora, protonema, tumbuhan lumut.
Jawaban: B
2. Pengamatan terhadap suatu tumbuhan menunjukkan ciri-ciri batang bercabang, akar tunggang,
berdaun dan biji, terdapat strobilus. Dari ciri-ciri tersebut, tumbuhan tersebut digolongkan ke dalam
a. Angiospermae
b. Gymnospermae
c. Monokotil
d. Dikotil
e. Bryophyta
Pembahasan:
Ciri-ciri di atas menunjukkan ciri-ciri Gymnospermae.
Jawaban: B

26

STRUKTUR
TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan dibagi menjadi lima macam, yaitu meristem, parenkim, penyokong, pembuluh,
epidermis, dan gabus.
Jaringan meristem terus aktif membelah dan terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan
pertumbuhan. Jaringan ini menyebabkan pertumbuhan primer (memanjang) pada ujung akar dan
batang, dan pertumbuhan sekunder (membesar) pada kambiumnya. Jaringan ini dikelompokkan
dengan kriteria:
o Berdasarkan letak: meristem apikal dan lateral

o Berdasarkan terjadinya: meristem primer dan sekunder


Jaringan parenkim umumnya terdapat diantara jaringan lain sebagai pengisi. Ciri-cirinya bersel
hidup, dinding sel tipis, letak sel merapat. Beberapa organ tumbuhan yang mengandung jaringan ini
adalah batang, akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma. Berdasarkan fungsinya, jaringan ini
dibedakan menjadi klorenkim, aerenkim, parenkim makanan, parenkim air, dan parenkim pengangkut.
Berdasarkan bentuknya, jaringan ini dibedakan menjadi parenkim palisade, parenkim bunga karang,
parenkim lipatan, dan parenkim bintang.
Jaringan penyokong berfungsi untuk kekuatan pada tumbuhan tingkat tinggi. Jaringan ini dibedakan
menjadi dua, yaitu:
o Kolenkim: sel hidup, dinding selulosa, mengokohkan batang muda.
o Sklerenkim: sel mati, dinding lignin, dua jenis yaitu sklereid dan serabut sklerenkim.
Jaringan pembuluh digunakan sebagai pengangkut air, mineral, dan nutrisi. Jaringan ini dibagi
menjadi xilem dan floem.

27

o Xilem terdiri atas sel mati berlapis lignin, ada juga sel hidup (parenkim xilem), tracheid atau trakea.
Fungsinya mengangkut mineral dan air dari tanah ke daun.
o Floem terdiri atas sel mati dan sel hidup (parenkim floem) dengan sel pengiring hidup. Fungsinya
membawa hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Berdasarkan letak xilem dan floem, berkas pengangkut dibedakan menjadi:
o Kolateral: floem di luar, xilem di dalam, jenisnya kolateral terbuka dan tertutup.
o Bikolateral: xilem diapit oleh dua floem (di luar dan bagian dalam xilem).
o Konsentris amfivasal: xilem mengelilingi floem
o Konsentris amfikribal: floem mengelilingi xilem
o Radial: letak xilem dan floem berselang-seling secara radial (lingkaran)
Jaringan epidermis berada pada bagian terluar tumbuhan dan satu lapis saja. Bentuknya seperti balok
yang rapat, kecuali pada bagian stomata. Jaringan ini dapat termodifikasi menjadi stomata (mulut
daun), trikoma, dan sel kipas. Kadang-kadang memiliki lapisan kutikula.
Jaringan gabus bersifat lebih kuat daripada epidermis dan dapat menggantikan fungsinya sebagai
perlindungan. Pembentuknya adalah kambium gabus atau felogen. Sel-selnya mengandung suberin
dan kutin. Jaringan ini dibedakan menjadi endodermis, eksodermis, dan periderm (kulit gabus).
Organ-organ tumbuhan diantaranya adalah akar, batang, dan daun.
Akar memiliki fungsi sebagai pondasi tumbuhan dan penyerap mineral dan air dari tanah. Jenis akar ada

dua, yaitu akar monokotil dan dikotil. Urutan lapisan akar primer dari luar ke dalam adalah epidermis,
korteks, endodermis, stele (silinder pusat, terdiri atas perisikel, floem, kambium, dan xilem).
Batang dibedakan menjadi dikotil dan monokotil. Batang dikotil memiliki urutan lapisan epidermis,
korteks, endodermis, dan stele. Batang monokotil memiliki urutan lapisan epidermis, korteks, stele,
dan empulur.

28

Daun umumnya berwarna hijau karena mengandung klorofil. Bila disayat melintang, daun memiliki
urutan lapisan epidermis, palisade, jaringan bunga karang, palisade, epidermis.
Contoh Soal
1. Jenis berkas pembuluh dimana xilem diapit oleh dua buah floem disebut
a. Kolateral
d. Konsentris amfikribal
b. Bikolateral
e. Radial
c. Konsetris amfivasal
Pembahasan:
Bila suatu tumbuhan memiliki xilem di tengah-tengah dua floem, maka berkas pembuluh tersebut
bertipe bikolateral.
Jawaban: B
2. Kambium yang merupakan jaringan meristematik dan terdapat antara xilem dan floem
a. Merupakan titik tumbuh primer
b. Tidak terdapat pada akar tumbuhan biji terbuka dan dikotil
c. Pertumbuhan yang ditimbulkannya disebut pertumbuhan sekunder
d. Terdapat pada batang monokotil
e. Terdiri atas sel-sel sklerenkim
Pembahasan:
Kambium antara xilem dan floem merupakan titik tumbuh sekunder dan terdapat pada akar dan
batang tumbuhan biji terbuka dan monokotil. Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder, dan
tidak terdapat monokotil. Sklerenkim tidak menyusun cambium
Jawaban: C

29

FISIOLOGI
TUMBUHAN
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan terbagi menjadi faktor fisika dan kimia.
Faktor fisika diantaranya adalah suhu, cahaya, dan kelembapan sedangkan untuk faktor kimia adalah
air, zat hara, dan fitohormon. Beberapa fitohormon diantaranya adalah:
o Auksin: merangsang perpanjangan sel, pertumbuhan bunga, dan buah.
o Giberelin: merangsang titik tumbuh sekunder, menyebabkan tumbuh raksasa.
o Sitokinin: merangsang pembelahan sel, pertumbuhan ke arah samping.
o Gas etilen: mempercepat pemasakan buah.

o Asam absisat: mengurangi kecepatan pembelahan dan pembesaran sel.


o Kalin: merangsang pembentukan organ tumbuhan.
o Asam traumalin: memacu proses penyembuhan luka.
Jenis-jenis gerak pada tumbuhan diantaranya adalah gerak higroskopis dan esionom. Gerak esionom
dibagi menjadi:
o Taksis (fototaksis, kemotaksis, galvanotaksis).
o Tropi (fototropi, kemotropi, hidrotropi, geotropi, tigmotropi).
o Nasti (fotonasti, seismonasti, termonasti, dan niktinasti).
Mekanisme transportasi pada sel-sel tumbuhan melingkupi difusi, osmosis, dan tranpor aktif.
Tranportasi pada tumbuhan diantaranya adalah transportasi ekstravaskuler (di luar pembuluh
angkut) dan vaskuler (dengan pembuluh angkut). Proses transportasi vaskuler adalah:
o Masuknya air dan mineral dari tanah ke bulu akar.
o Mengalirnya air dan mineral dari bulu akar ke xilem.

30

o Naiknya air dari xilem akar menuju daun.


o Dibawanya hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan melalui floem.
Faktor yang mempengaruhi transportasi vaskuler diantaranya tekanan akar, daya hidap daun,
kapilaritas xilem, dan pengaruh sel-sel hidup.
Transportasi ekstravaskuler memiliki ciri-ciri berlangsung lambar, mengalir secara horizontal,
mengalir di dalam sel-sel parenkim, berfungsi dalam menyebarkan nutrien pada sel-sel yang dilewati.
Lintasan transportasi ini adalah:
o Lintasan Apoplas: melalui rongga antar sel (interstisial).
o Lintasan Simplas: melalui sitoplasma antar sel melewati plasmodesmata.
Contoh Soal
1. Zat yang diperoleh tumbuhan dari udara antara lain
a. N2 dan CO2
b. CO2 dan H2O c. O2 dan N2

d. CO2 dan O2

e. Fe dan CO2

Pembahasan:
Dalam proses fisiologisnya, tumbuhan membutuhkan karbondioksida untuk fotosintesis dan oksigen
untuk respirasi, yang mana keduanya didapatkan dari udara.
Jawaban: D
2. Pada tumbuhan yang tidak berpembuluh, transportasi nutrisi dilakukan melalui
a. Xilem
b. Floem
c. Korteks
d. Sel tetangga
e. Trakeid
Pembahasan:
Pada tumbuhan tanpa pembuluh, transportasi yang terjadi merupakan transportasi ekstravasikuler.
Transportasi jenis ini dapat terjadi melalui sel-sel parenkim di korteks.
Jawaban: C

31

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN


Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Beberapa jaringan yang
berbeda menjalankan fungsi secara koordinatif dan membentuk suatu organ. Beberapa organ yang
memiliki fungsi yang berhubungan membentuk sebuah sistem kerja yang disebut sistem organ. Pada
hewan, jaringan dibagi menjadi empat jenis.
Jaringan epitelium merupakan kumpulan sel epitelium yang secara rapat dan padat melapisi organ dan
rongga tubuh. Jaringan ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu epitelium pipih (berlapis tunggal dan
berlapis banyak), kubus (berlapis tunggal dan berlapis banyak), silindris (berlapis tunggal, berlapis banyak,
dan berlapis banyak semu), transisional, dan kelenjar. Fungsi-fungsi jaringan epitelium diantaranya:
o Melindungi bagian luar tubuh dan melapisi organ serta rongga di dalam tubuh.
o Mensekresikan substansi kimia tertentu (misalnya enzim dan mukus)
Jaringan ikat merupakan kumpulan sel berkepadatan rendah di dalam matriks ekstraseluler yang
berfungsi mengikat dan menopang jaringan lain. Jenis-jenisnya adalah jaringan ikat longgar, adiposa,
ikat berserat, tulang rawan (hialin, elastin, dan fibrosa), tulang sejati, dan darah.
Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang membentuk serabut otot yang mampu berkontraksi saat
dirangsang. Jenis-jenisnya adalah jaringan otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Jaringan otot
memiliki fungsi dalam pergerakan organ dan sistem organ di mana jaringan ini berada (misalnya
kontraksi otot jantung dan proses pergerakan tangan dan kaki)
Jaringan saraf terdiri atas kumpulan sel saraf yang berfungsi dalam menerima dan menghantarkan
stimulus.

32

Urutan perkembangan embrionik manusia:


Ovum + sperma zigot morula blastula gastrula embrio fetus
o Zigot: hasil pembuahan ovum oleh sperma
o Morula: pembelahan zigot menjadi 4 dan kelipatannya
o Blastula: tahap akhir pembelahan yang ditandai dengan pembentukan rongga
o Gastrula: pembentukan dua lapisan embrio sebagai lanjutan dari blastula
o Embrio: tahap embrionik mencapai 3 bulan
o Fetus (janin): embrio yang telah selesai mengalami perkembangan dasar
Contoh Soal
1. Jenis jaringan yang kepadatan sel-selnya rendah sehingga harus diperkuat dengan matriks ekstraseluler
adalah
a. Jaringan ikat b. Jaringan otot c. Jaringan saraf d. Jaringan epitel e. Semua jawaban benar
Pembahasan:
Jaringan yang memiliki komposisi sel dengan kepadatan rendah (longgar) adalah jaringan ikat.
Jawaban: A

SISTEM GERAK
PADA MANUSIA
Pada manusia, tulang disebut sebagai alat gerak pasif sedangkan otot merupakan alat gerak aktif.
Rangka manusia merupakan jenis endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton terdiri atas dua bagian, yaitu:
o Aksial (tulang sumbu): kranium, kolumna, sternum, dan kostae (total: 80 tulang)
o Apendikuler: anggota tubuh (tangan, kaki), bahu, dan pelvis (total: 126 tulang)

33

Ragam tulang pada sistem rangka manusia dapat ditinjau dari aspek-aspek:
o Jenis tulang: tulang keras dan kartilago (rawan)
o Bentuk tulang: tulang pipa, tulang pendek, dan tulang pipih
o Matriks tulang: tulang kompak dan tulang spons
Persendian (artikulasi) manusia terdiri atas:
o Sinartrosis: sangat sedikit atau tidak ada gerak sama sekali (sinkondrosis dan sinfibrosis)
o Diartrosis: gerakan antar tulang secara leluasa (sendi putar, sendi engsel, sendi luncur, sendi
pelana, sendi peluru/lesung, dan sendi kaku)
Otot rangka disusun oleh berkas serabut otot yang terdiri atas sel otot tunggal. Tiap sel otot memiliki
miofibril yang disusun oleh pita gelap dan terang, yang membentuk sarkomer. Sarkomer disusun oleh
dua jenis filamen yaitu aktin dan miosin.
Otot memiliki tiga karakteristik, yaitu kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas.
Gerakan otot antagonis merupakan aktivitas dua atau lebih otot yang bekerja berlawanan/bergantian.
Jenis-jenis gerakan otot yang bersifat antagonis adalah:
o Ekstensor (meluruskan) vs. Fleksor (membengkokkan)
o Adduktor (mendekatkan) vs. Abduktor (menjauhkan)
o Elevator (menaikkan) vs. Depresor (menurunkan)
o Pronasi (menelungkupkan) vs. Supinasi (menelentangkan)

Gerakan otot sinergis merupakan aktivitas dua atau lebih otot yang bekerja bersamaan, contohnya
adalah kerja otot-otot antara tulang rusuk saat menarik napas.
Proses pembentukan dan pengerasan tulang disebut osifikasi, yang dibagi menjadi dua jenis:
o Osifikasi intramembran: membran fibrosa digantikan oleh tulang sejati
o Osifikasi endokondrial: kartilago digantikan oleh tulang sejati

34

Mekanisme terjadinya kontraksi otot adalah:


o Kepala miosin terikat dengan ATP proses hidrolisis ATP pembentukan jembatan aktin-miosin
pelepasan ADP dan P aktin bergerak pengikatan ATP oleh kepala miosin miosin terlepas
dari aktin.
Terdapat beberapa kelainan yang umum terjadi pada tulang, diantaranya adalah arthritis, fraktura,
cacat genetis, lordosis, kifosis, dan skoliosis.
Otot juga dapat mengalami beberapa gangguan dan kelainan, diantaranya adalah atrofi, kram, cedera
otot, tetanus, distrofi, dan hernia.
Contoh Soal
1. Pergerakan aktin saat otot berkontraksi disebabkan oleh
a. Pelepasan atp oleh aktin
d. Miosin yang berelaksasi karena melepaskan adp
b. Miosin yang berkontraksi
e. Pembentukan jembatan aktin-miosin
c. Proses pelepasan adp dan p oleh aktin
Pembahasan:
Pelepasan ADP dan P oleh kepala miosin menyebabkan miosin berelaksasi sehingga aktin dapat
digerakkan oleh miosin.
Jawaban: D
2. Clostridium tetani adalah penyebab kelainan atau gangguan pada sistem rangka, yaitu
a. Fraktura

b. Kaku leher

c.

Tetanus

d. Hernia

Pembahasan:
Clostridium tetani merupakan bakteri penyebab penyakit tetanus.
Jawaban: D

35

e.

Atrofi

SISTEM
SIRKULATORI
Sistem Sirkulatori
Sistem sirkulatori terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Tiga fungsi utamanya adalah
tranportasi, regulasi, dan proteksi (leukosit, antibodi, dll).
Secara garis besar, darah terdiri atas elemen seluler (sel dan fragmen sel) dan plasma darah.
o Elemen seluler: eritrosit, trombosit, dan leukosit (neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit).
o Plasma darah: air dan protein plasma (albumin, globulis, fibrinogen, dll).
Oleh Landsteiner, penggolongan darah manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
o Sistem ABO: reaksi aglutinasi antara aglutinogen dan aglutinin (gol. A, B, AB, dan O)
o Sistem Rhesus (Rh): pengaruh antigen D secara genetis (Rh+ dan Rh-)
Pembekuan darah terjadi melalui proses:
Trombosit

Mengeluarkan AHF
Protombin

Tromboplastin
Trombin
Ion Ca
Fibrinogen

Fibrin

Jantung manusia terdiri atas empat bagian, yaitu serambi (atrium) kanan dan kiri, serta bilik (ventrikel)
kanan dan kiri. Struktur dinding jantung (dari dalam ke luar) adalah perikardium fibrosa, epikardium,
myokardium, dan endokardium.
Jantung memiliki tiga katup utama, yaitu valvula trikuspidalis (serambi-bilik kanan), valvula
bikuspidalis (kiri), dan valvula semilunaris (pangkal aorta).

36

Kerja jantung dibagi menjadi fase sistol (kontraksi) dan diastol (relaksasi) dengan urutan siklus:
o Serambi dan bilik berdiastol, darah dari vena masuk ke serambi,
o Serambi dalam kondisi sistol mendorong darah ke bilik yang diastol,
o Bilik dalam kondisi sistol mendorong darah ke luar jantung melalui aorta.
Sistem limfatik (getah bening) berfungsi dalam mengembalikan cairan ke dalam tubuh dan membantu
dalam pertahanan tubuh. Sistem ini terdiri atas limpa (organ limfa), pembuluh limfatik, cairan limfa,
nodus limfa, dan thymus. Cara kerja sistem limfatik adalah:
o Mengambil dan membawa cairan berlebih dan protein plasma dari jaringan ke sirkulatori.
o Menyerap lemak dan zat yang larut dalam lemak dari saluran pencernaan.
o Menyaring limfa dengan cara menghancurkan patogen, menginaktifkan racun, dan membuang zat
yang tidak digunakan.
Terdapat tiga jenis pembuluh darah:
o Pembuluh nadi/arteri (dari jantung): aorta, arteri (cabang aorta), arteri pulmonali, arteriola;
o Pembuluh balik/vena (ke jantung): vena cava, vena, venula;
o Kapiler.
Pada hewan, terdapat dua jenis peredaran darah yaitu peredaran darah terbuka dan tertutup.
Pada manusia, peredaran darahnya merupakan peredaran darah tertutup dan alirannya dibagi menjadi
dua yaitu:
o Peredaran darah sistemik (besar): jantung - seluruh tubuh - jantung.
o Peredaran darah pulmonal (kecil): jantung - paru-paru - jantung.
Kelainan dan penyakit yang dapat timbul pada sistem sirkulatori diantaranya atherosklerosis
(penyempitan arteri oleh kolesterol), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan leukimia.

37

Contoh Soal
1. Penurunan elastisitas pembuluh nadi akibat penumpukan lemak juga dikenal dengan
a. Serangan jantung b. Varises
c. Leukimia d. Hemofili
e. Artheroskerosis
Pembahasan:
Penurunan elastisitas pembuluh nadi (arteri) adalah efek dari penyumbatan oleh kolesterol (senyawa
lemak) di dinding arteri dan juga bagian dari artherosklerosis.
Jawaban: E
2. Lokasi pembentukan protrombin dan vitamin yang dibutuhkan dalam prosesnya adalah
a. Hati dan vitamin k
d. Sumsum tulang belakang dan vitamin d
b. Sumsum tulang belakang dan vitamin k
e. Limfa dan vitamin k
c. Limfa dan vitamin d
Pembahasan:
Pembentukan protrombin terjadi di hati dan membutuhkan vitamin K dalam prosesnya.
Jawaban: A

SISTEM
PENCERNAAN
Sistem pencernaan terdiri atas zat makanan, saluran pencernaan, kelenjar pencernaan, dan prosesproses yang terlibat. Zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia diantaranya adalah penghasil energi
(karbohidrat, lemak, protein) dan yang terlibat dalam proses pencernaan (vitamin, mineral, dan air).
Rongga mulut adalah tempat pertama pencernaan mekanik (gigi, lidah) dan kimiawi (enzim).
o Gigi: seri, taring, geraham depan (premolar), dan geraham belakang (molar).

38

o Lidah: mengecap dan membentuk makanan menjadi bolus.


o Kelenjar ludah: grandula parotid, submandibular, sublingual (mensekresi air ludah).
Faring memiliki epiglotis sebagai pintu pengatur agar makanan tidak masuk ke tenggorokan.
Esofagus (kerongkongan) terdiri atas otot lurik dan otot polos yang mengendalikan gerak peristaltis
untuk menelan makanan.
Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fundus, kardiak, dan pilorus. Otot-otot yang terlibat dalam
pencernaan di lambung adalah sfinkter kardia dan sfinkter pilorus. Lambung memiliki beberapa fungsi,
yaitu sebagai penyimpan makanan, pencampuran makanan dengan getah lambung (membentuk
chyme), pencernaan mekanik dan kimiawi, pengatur transportasi chyme. Lambung mensekreseikan
HCl untuk melarutkan zat makanan dan membunuh bakteri.
Usus halus memiliki fungsi mekanik (pencampuran chyme dan getah pencernaan dari pankreas, hati,
kantung empedu, dan kelenjar di dinding usus halus) dan kimiawi (proses enzimatik). Usus halus
dibagi menjadi tiga bagian:
o Duodenum (usus 12 jari): pencampuran chyme dan getah pencernaan.
o Jejenum (usus kosong): pengolahan dan penyerapan sari-sari makanan.
o Ileum (usus penyerapan): penyerapan dan transportasi sisa chyme ke usus besar.
Pankreas menghasilkan beberapa jenis enzim dan buffer sebagai penetral zat asam dari lambung.
Hati berperan dalam menghasilkan empedu (mengemulsi lemak), penyimpan berbagai mineral,

vitamin, dan glikogen, pusat detoksifikasi dan penghancuran bakteri dan amonia serta daur ulang
eritrosit dan leukosit
Usus besar (kolon) terdiri atas sekum, apendiks, kolon utama, dan rektum. Fungsi-fungsinya adalah
pencernaan kimiawi non-enzimatik melibatkan bakteri (terutama E. coli) yang menghasilkan vitamin
B dan K, penyerapan air dan vitamin, dan defekasi.

39

Gangguan sistem pencernaan yang dapat timbul pada manusia diantaranya konstipasi, diare, tukak
lambung, maag, ambien, hepatitis, apendisitis, dan kanker usus.
Tabel 15.1 Daftar enzim pencernaan sesuai dengan lokasi dan kerjanya.
Lokasi
Mulut
Lambung

Usus halus

Enzim

Substrat

Hasil

Sumber Sekret

Amilase ptyalin

Amilum

Maltosa

Kelenjar ludah

Pepsin

Protein

Pepton/peptida

Kelenjar lambung

Renin

Protein susu

Kasein

Kelenjar lambung

Lipase gastrik

Lemak

Hidrolisis/emulsi lemak

Kelenjar lambung

Amilase

Amilum

Maltosa

Pankreas

Tripsin

Protein

Pepton/peptida

Pankreas

Lipase pankreas

Emusi lemak

Asam lemak dan gliserol

Pankreas

Peptidase

Pepton

Asam amino

Kelenjar usus halus

Erepsin

Pepton

Asam amino

Kelenjar usus halus

Sukrase

Sukrosa

Glukosa dan laktosa

Kelenjar usus halus

Maltase

Maltosa

Glukosa

Kelenjar usus halus

Laktase

Laktosa

Glukosa dan galaktosa

Kelenjar usus halus

Pada ruminansia, pencernaannya melibatkan empat jenis lambung, yaitu rumen, retikulum, omasum,
dan abomasum. Urutan pencernaannya adalah mulut esofagus rumen retikulum dimuntahkan
kembali melalui esofagus ke mulut (dikunyah kembali) omasum abomasum usus halus usus
besar anus

40

Contoh Soal
1. Lokasi pertemuan ujung laring dan esofagus mamalia adalah
a. Kerongkongan
b. Mulut
c. Faring
d. Epiglotis

e. Trakea

Pembahasan:
Laring dan esofagus mamalia merupakan saluran yang berbeda dan merupakan percabangan dari
faring. Ujung kedua saluran bertemu di dasar faring.
Jawaban: C
2. Seseorang yang tidak memiliki kantung empedu lagi karena pembuangan akibat infeksi harus lebih
berhati-hati dalam mengkonsumsi
a. Gliserol
b. Pati
c. Fruktosa
d. Protein hewani
e. Lemak
Pembahasan:
Kantung empedu berperan dalam penyimpanan cairan empedu yang berfungsi dalam mengemulsi
lemak. Bila kantung empedu tidak ada, hati akan kesulitan dalam menyediakan cairan empedu, setiap
saat lemak dikonsumsi.
Jawaban: E

SISTEM
RESPIRASI
Sistem respirasi manusia melibatkan alat-alat pernapasan (hidung, faring, laring, trakea, dan paruparu) dan proses pernapasan (eksternal dan internal).
Hidung terdiri atas rambut, silia, dan mukus yang memfilter dan melembapkan udara.

41

Faring terdiri atas nasofaring, orofaring, dan laringofaring (batas esofagus dan laring).
Laring terdiri atas epiglotis, pita suara, dan beberapa jenis kartilago.
Trakea terdiri atas lapisan mukosa yang memiliki silia (sebagai filter), lapisan submukosa, kartilago hyalin
(berbentuk cincin-cincin), dan lapisan adventisia. Bagian bawahnya bercabang dua menjadi bronkus.
Bronkus memiliki dua cabang, yaitu bronkus kanan dan kiri. Tiap bronkus akan bercabang lagi berkaliberkali sampai pada bagian bronkiolus. Bronkiolus terbagi menjadi dua yaitu bronkiolus terminal
dan bronkiolus respiratori. Pada ujung brankiolus terdapat alveolus. Alveolus memiliki banyak kapiler
darah, dimana oksigen bertukar dengan karbondioksida.
Paru-paru melingkupi sebagian percabangan bronkus, seluruh bronkiolus, dan seluruh alveolus. Paruparu ditutupi oleh suatu selaput yang disebut pleura.
Mekanisme pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu inspirasi (udara masuk) dan ekspirasi (udara
keluar). Terdapat dua jenis pernapasan, yaitu pernapasan dada dan perut.
o Pernapasan dada: kontraksi - relaksasi otot-otot tulang rusuk luar
o Pernapasan perut: kontraksi - relaksasi otot diafragma
Lingkup pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu respirasi eksternal (pertukaran gas di alveoli) dan
internal (pertukaran gas antara sel darah dengan sel lainnya).
Proses pernapasan dibagi menjadi respirasi aerobik dan anaerobik.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru adalah umur, jenis kelamin, dan kesehatan.
Gangguan sistem pernapasan pada manusia diantaranya adalah asfiksi, sinusitis, bronchitis, TBC,
asma, renitis, dan pneumonia.
Pada vertebrata, pernapasan terjadi dengan organ yang berbeda-beda. Burung bernapas dengan
paru-paru, namun saat terbang juga memanfaatkan kantung udara sebagai penyimpan oksigen. Ikan
bernapas dengan insang, kecuali dipnoi yang menggunakan paru-paru. Amphibia dewasa umumnya
bernapas menggunakan paru-paru. Reptil dan mammalia bernapas menggunakan paru-paru.

42

Contoh Soal
1. Letak pita suara adalah di bagian
a. Laring
b. Mulut
c. Faring

d. Trakea

e. Bronkus

Pembahasan:
Bagian posterior pita suara menempel pada kartilago aritenoid, sedangkan bagian anteriornya pada
bagian kartilago tiroid. Kedua kartilago ini merupakan bagian dari faring.
Jawaban: A
2. Dari arteri pulmonari, karbondioksida dilepaskan oleh darah di
a. Trakea
c. Bronkiolus terminalis
e. Orofaring
b. Alveolus
d. Bronkiolus respiratori
Pembahasan:
Arteri pulmonari memiliki akhiran kapiler di paru-paru, yaitu di bagian alveolus. Di alveolus terjadi
pertukaran gas, yaitu suatu proses saat darah melepaskan karbondioksida dan mengikat oksigen.
Jawaban: B

SISTEM
EKSKRESI
Sistem ekskresi manusia melibatkan berbagai organ (paru-paru, hati, kulit, dan ginjal) dan proses
yang mendukungnya.
Paru-paru membuang zat dalam bentuk gas (karbondioksida dan uap air) hasil respirasi.
Hati membuang bilirubin (hasil pemecahan hemoglobin) dan urea (hasil perombakan sisa asam
amino, amonia, dan detoksifikasi).

43

Kulit terdiri atas lapisan epidermis dan dermis. Lapisan epidermis dibangun oleh lima lapisan (stratum
corneum, lucidum, granulosum, spinosum, dan basale) dan dermis terdiri atas dua lapisan (papilari
dan retikular). Terdapat berbagai asesoris pada dermis, yaitu rambut (menjulur sampai epidermis),
kelenjar keringat, kuku, reseptor, dan kelenjar minyak. Fungsi kulit adalah:
o Ekskresi: garam dan sejumlah kecil senyawa nitrogen melalui keringat.
o Termoregulasi: melalui ekskresi keringat dan regulasi aliran darah.
o Proteksi: melindungi bagian dalam tubuh.
o Sensasi: sentuhan, panas/dingin, rasa sakit.
Ginjal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu korteks, medula, dan pelvis. Pada ginjal terdapat sekitar 1
juta unit filtrasi yang disebut nefron.
Nefron tersusun dari dua bagian utama, yaitu badan malphigi dan tubulus kontortus.
o Badan malphigi: terdiri atas glomerulus (kumpulan kapiler) yang diselubungi oleh kapsula Bowman.
o Tubulus kontortus: terdiri atas tubulus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus distal.
Pembentukan urin pada nefron mengikuti aliran filtrat di dalamnya. Filtrat mengalir dengan urutan:
glomerulus kapsula Bowman tubulus proksimal lengkung Henle menurun lengkung Henle
menaik tubulus distal duktus pengumpul. Tahap-tahapnya adalah:
o Darah mengalami filtrasi di glomerulus, sehingga urea dan zat-zat terlarut kecil masuk ke kapsula
Bowman. Filtrat kemudian disalurkan ke tubulus.
o Di tubulus proksimal, terjadi reabsorbsi air, NaCl, nutrien, bikarbonat (HCO3-), dan K+, serta
pembuangan ion H+ dan NH3. Hasil filtrasi ini kemudian dikirim ke lengkung Henle.
o Di bagian menurun lengkung Henle, air kembali diserap sehingga filtrat menjadi pekat. Di bagian
menaik lengkung Henle, NaCl kembali diserap dan sisa filtrat dikirim ke tubulus distal.
o Di tubulus distal, terjadi proses augmentasi, yaitu reabsorbsi air, NaCl, dan HCO3-, serta
penambahan K+ dan H+ ke filtrat. Filtrat kemudian disalurkan ke duktus pengumpul untuk

44

dialirkan ke pelvis. Dari pelvis, filtrat yang telah berupa urin disalurkan ke ureter.
Fungsi ginjal diantaranya adalah menyaring darah dan membuang zat berlebih, mengatur
keseimbangan pH darah, sekresi eritropoetin dan renin (untuk tekanan darah, berbeda dengan enzim
pencernaan), dan aktivasi vitamin D2.
Kelainan dan gangguan pada ginjal diantaranya adalah batu ginjal, diabetes, albuminuria, dan
nefritis, proteinuria, sistitis, dan ketonuria.
Pada vertebrata, sistem ekskresi juga menggunakan ginjal dan hati. Ekskresi pada kulit hanya terjadi
pada amphibia dan mamalia, sedangkan pada insang hanya pada seluruh jenis ikan. Pada arthropoda
(selain crustacea), ekskresi menggunakan pembuluh malphigi.
Contoh Soal
1. Di dalam ginjal, zat yang disaring adalah
a. Air
b. Cairan limfa
c. Darah

d. Urin

e. Urea

Pembahasan:
Zat yang disaring (difiltrasi) di ginjal adalah darah (filtrasi pada glomerulus). Urin bukanlah zat yang
disaring, melainkan hasil proses penyaringan.
Jawaban: D
2. Pada manusia, sisa-sisa pemanfaatan protein dibuang dalam bentuk
a. Urea
b. Asam amino
c. Albumin
d. Asam urat

e. Galaktosa

Pembahasan:
Sisa-sisa pemanfaatan protein yang dalam bentuk asam amino dirombak di dalam hati. Hasil
perombakan dikirim ke ginjal dalam bentuk urea.
Jawaban: A

45

SISTEM SARAF
DAN INDERA
Sistem saraf dibentuk oleh sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi
(perifer). Terdapat dua jenis sel yang menyusun sistem saraf, yaitu sel saraf (neuron) dan sel glia (neuroglia).
Neuron disusun oleh badan sel, dendrit (menerima impuls), dan akson. Akson dibungkus oleh selubung
myelin dan sel Schwann, sedangkan bagian akson yang tidak terbungkus disebut nodus Ranvier. Di
bagian ujung akson terdapat sinapsis yang merupakan penghubung antar neuron untuk penyampaian
impuls dari satu neuron ke neuron lainnya. Berdasarkan strukturnya, terdapat tiga jenis neuron, yaitu
neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar. Sedangkan berdasarkan fungsinya, neuron
dibagi menjadi neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron.
Impuls atau rangsangan timbul karena adanya perbedaan polaritas antara bagian luar dan dalam membran neuron. Impuls tersebut diterima oleh neuron sensorik, kemudian dijalarkan ke interneuron. Interneuron kemudian mengirim impuls ke neuron motorik. Proses pengiriman impuls melibatkan sinapsis.
Otak terdiri atas jutaan interneuron yang saling terhubung. Struktur otak terdiri atas:
o Otak besar (cerebrum): tersusun dari korteks (lobus frontal, parietal, osipital, dan temporal),
korpus kalosum, dan basal ganglia. Fungsinya sebagai pusat intergrasi, koordinasi, pengolahan
informasi sensoris, dan kecerdasan.
o Otak kecil (cerebellum): mengontrol pergerakan dan keseimbangan.
o Otak tengah (diesefalon): terdiri atas thalamus (pusat input dan penyampaian impuls) dan
hipothalamus (mengontrol homeostasis dan sistem saraf otonom).
o Batang otak (medula oblongata): terdiri atas medula, pons, dan otak tengah. Fungsinya adalah
mengirimkan informasi dan mengontrol aktivitas bawah sadar.

46

Sumsum tulang belakang (medula spinalis) terletak memanjang dari ruas tulang leher sampai tulang
ekor. Organ ini memiliki dua fungsi utama, yaitu mentransmisikan impuls dari dan ke otak, dan pusat
integrasi refleks tubuh.
Sistem saraf tepi tersusun dari serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang.
Serabut-serabut saraf tersebut merupakan neuron sensoris dan motorik. Neuron motorik kemudian
dikelompokkan lagi berdasarkan targetnya, yaitu sistem saraf somatik (langsung ke otot rangka, seperti
otot lengan, otot mata, dan otot lidah) dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf otonom mengontrol berbagai kinerja organ, kelenjar, dan berbagai macam otot involunter
seperti jantung dan otot-otot polos di usus. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Keduanya bekerja secara antagonis.
Gerak refleks merupakan respon gerak yang cepat dan prosesnya tidak disadari. Gerak refleks
dikoordinasikan oleh sumsum tulang belakang dan tidak melalui proses integrasi di otak.
Psikotropika yaitu zat atau obat yang memanipulasi kerja saraf dan dapat menyebabkan perubahan
serta perbedaan mental dan perilaku, misalnya obat penenang, morfin, dan kokain.
Gangguan pada sistem saraf antara lain alzheimer, parkinson, stroke, epilepsi, multiple sclerosis (MS),
amyotrophic lateral sclerosis (ALS), dan gegar otak.
Indera merupakan reseptor yang berfungsi menerima rangsang. Indera terdiri atas:
o Kulit: reseptornya adalah ujung saraf Paccini, Krause, Meisner, Ruffini, dan saraf bebas.
o Mata: memiliki retina sebagai fotoreseptor, iris, sklera, khoroid, kornea, pupil, lensa, aqueous
humor, vitreous humor, dan otot mata.
o Lidah: memiliki papil peraba dan papil pengecap, tersebar di bagian ujung lidah (mengecap rasa
manis), samping depan (asin), samping belakang (asam), pangkal (pahit).
o Hidung: mendeteksi bau menggunakan reseptor kimia yang terletak di rongga bagian atas.

47

o Telinga: terdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam (terdapat kokhlea/rumah siput
sebagai pusat pendengaran dan labirin untuk keseimbangan).
Contoh Soal
1. Saat menerima impuls dari suatu neuron dan meneruskannya ke neuron lain, impuls bergerak dari
a. Dendrit ke sel schwann
c. Sinapsis ke mielin
e. Akson ke badan sel
b. Nodus ranvier ke dendrit
d. Dendrit ke akson
Pembahasan:
Neuron menerima impuls pada bagian dendrit dan meneruskan impuls tersebut ke bagian terujung
akson, yaitu sinapsis.
Jawaban: D
2. Berikut ini yang bukan merupakan contoh kerja sistem saraf otonom adalah
a. Mempercepat detak jantung
b. Merangsang keluarnya air liur saat melewati restoran Padang
c. Mengangkat kaki saat menginjak kecoa
d. Merangsang usus untuk melakukan pencernaan mekanik
e. Merangsang keluarnya keringat saat dimarahi oleh guru
Pembahasan:
Kerja sistem saraf otonom bersifat involunter dan bertugas dalam mengontrol otot polos,
kelenjar, jantung, dan berbagai organ dalam tubuh. Jawaban yang bukan merupakan contoh
sesuai pengertian di atas adalah C karena merupakan aktivitas yang melibatkan otot rangka dan
dikelompokkan ke dalam gerak refleks.
Jawaban: C

48

SISTEM
ENDOKRIN
Sistem endokrin menghasilkan hormon yang berfungsi dalam mengatur reproduksi dan pertumbuhan,
serta menjaga homeostasis melalui mekanisme umpan balik. Secara kimia, hormon dapat digolongkan
menjadi empat kelompok, yaitu derivat (turunan) asam amino, polipeptida (protein), steroid, dan eikosanoid (lemak). Sistem hormon meliputi berbagai jenis kelenjar, yang diperlihatkan melalui Tabel 16.1.
Tabel 19.1 Berbagai jenis kelenjar dan hormonnya pada manusia.
Kelenjar (Letak)
Hipothalamus (di bagian
bawah diensefalon)

Hormon

Fungsi

GHRH

Stimulasi pituitari anterior (ant.) mensekresi GH

ADH/Vasopressin

Stimulasi ginjal untuk reabsorbsi air, menaikkan


tekanan darah

Oksitosin

Kontraksi uterus (melahirkan)

GnRH

Stimulasi pituitari ant. mensekresi FSH & LH

TRH

Stimulasi tiroid mensekresi TSH

Pituitari/hipofisis ant.

ACTH

Stimulasi kel. Adrenal produksi glukokortikoid

(menempel di bawah
hipothalamus)

FSH & LH

Regulasi oogenesis dan spermatogenesis

Prolaktin

Stimulasi kelenjar susu memproduksi susu

TSH

Meningkatkan metabolisme energi

49

Pituitari/hipofisis post.
(menempel di bawah
hipothalamus)

ADH/ Vasopressin

Stimulasi ginjal untuk reabsorbsi air, menaikkan


tekanan darah

Oksitosin

Kontraksi uterus (melahirkan)

Tiroid (di depan dan bawah


trakea, tepat di bawah laring)

Tiroksin

Meningkatkan metabolisme seluler

Kalsitonin

Menurunkan kadar Ca2+ plasma darah

Paratiroid (4 lobus, tiap 2


terletak di belakang tiroid)

PTH

Meningkatkan kadar Ca2+ plasma darah

Adrenal korteks (2 lobus, di


atas tiap ginjal kiri-kanan)

Kortisol

Meningkatkan gula darah

Aldosteron

Stimulasi ginjal reabsorbsi Na2+ dan ekskresi K+

Androgen

Stimulasi pubertas

Adrenal medula (2 lobus, di


atas tiap ginjal kiri-kanan)

Efinefrin

Regulasi glikogen menjadi glukosa

Norefinefrin

Prekursor efinefrin

Timus (di bawah leher)

STH

Regulasi masa tumbuh anak-anak

Pankreas (di bawah lambung)

Glukagon

Meningkatkan glukosa darah

Insulin

Mengubah glukosa darah menjadi glikogen

Somatostatin

Menghambat sekresi glukagon dan insulin

Gangguan akibat kelainan pada sistem endokrin antara lain diabetes melitus, kretenisme,
gigantisme, osteoporosis, hipermetabolisme, penyakit Addison, dan sindrom Cushing.

50

Contoh Soal
1. Diabetes melitus ditandai dengan peningkatan glukosa dalam darah akibat kekurangan hormon
a. Glukogen
b. Adrenalin
c. Insulin
d. Tsh
e. Acth
Pembahasan:
Diabetes melitus terjadi akibat sel beta pankreas tidak dapat memproduksi insulin, sehingga glukosa
dalam darah tidak dapat diubah menjadi glikogen.
Jawaban: C
2. Hormon yang sangat penting bagi penyerapan air di ginjal adalah
a. ACTH
b. TSH
c. ADH
d. PTH

e. STH

Pembahasan:
Hormon yang berperan dalam penyerapan atau reabsorbsi air di ginjal adalah ADH.
Jawaban: C

SISTEM
REPRODUKSI
Sistem reproduksi melingkupi alat reproduksi luar dan dalam rongga tubuh, yang dibedakan antara
pria dan wanita. Alat reproduksi luar pada pria adalah penis dan skrotum, sedangkan bagian dalam
rongga adalah testis, epididimis, vas deferens, dan duktus ejakulatoris.
Penis merupakan organ kopulasi pria, dan skrotum merupakan kantung yang berisikan testis.
Testis memiliki tubulus seminiferus, dimana sperma dibentuk. Sel-sel Leydig yang tersebar di antara
tubulus seminiferus menghasilkan hormon reproduksi, yaitu testosteron dan androgen lain.

51

Epididimis merupakan saluran penghubung testis dan vas deferens, dimana sperma mengalami
pematangan. Setelah matang, sperma disalurkan ke vas deferens.
Vas deferens mengangkut sperma ke duktus ejakulatoris setelah sperma bercampur dengan berbagai
sekret dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper.
Duktus ejakulatoris mendorong semen (sperma dan sekret kelenjar) ke uretra.
Spermatogenesis merupakan proses terbentuknya sperma, melalui tahap-tahap berikut:
o Spermatogonium mengalami pembelahan mitosis menjadi 2 buah spermatosit primer.
o Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I menjadi spermatosit sekunder, yang
kemudian mengalami meiosis II menjadi spermatid (haploid) sejumlah 4 buah.
o Keempat spermatid mengalami diferensiasi membentuk spermatozoa (sel sperma).
Sperma secara garis besar terdiri atas kepala, leher, dan ekor.
Untuk wanita, alat reproduksi luarnya adalah vulva dan bagian dalam rongganya adalah ovarium,
tuba falopii, uterus, dan vagina.
Vulva merupakan celah luar yang dibatasi oleh labium minoral dan labium mayora.
Ovarium bertugas dalam memproduksi ovum, hormon estrogen, dan progesteron.
Tuba falopii merupakan saluran panjang dari ovarium menuju rahim. Di saluran inilah sperma
membuahi ovum.
Uterus atau rahim merupakan rongga tempat menempelnya janin.
Vagina merupakan saluran tempat terjadinya proses kopulasi.
Oogenesis yaitu proses pembentukan ovum, yang terjadi melalui proses berikut:
o Oogonia akan berkembang menjadi oosit primer, yang kemudian mengalami pembelahan meiosis
I menjadi oosit sekunder dan badan polar. Masing-masing sel tersebut mengalami pembelahan
meiosis II, dimana oosit sekunder menjadi 1 ovum dan 1 badan kutub, dan badan kutub hasil

52

meiosis II menjadi 2 buah badan kutub. Semuanya bersifat haploid.


Ovulasi merupakan proses pelepasan ovum dari ovarium ke uterus. Bila ovum tidak dibuahi oleh
sperma, maka pada dinding uterus akan terjadi menstruasi. Menstruasi adalah luruhnya lapisan dalam
rongga uterus (endometrium) yang disertai dengan pendarahan.
ASI hanya dapat keluar apabila terdapat hormon oksitosin. Hormon ini hanya dapat keluar melalui
rangsangan pengecapan putting susu oleh bayi.
Beberapa jenis kelainan pada sistem reproduksi adalah kemandulan, impotensi, penyempitan
saluran telur, kanker rahim, sifilis, dan kanker payudara.
Contoh Soal
1. Tempat pematangan spermatozoa disebut
a. Ovarium
b. Epididimis
c. Vas deferens

d. Tuba falopii

e. Vesikula seminalis

Pembahasan:
Dari testis, spermatozoa dikirim ke epididimis untuk dimatangkan dan menjadi sel dewasa.
Jawaban: B
2. Saluran yang menjadi tempat sperma membuahi ovum adalah
a. Epididimis
b. Korpus luteum
c. Vagina
d. Tuba falopii

e. Vas deferens

Pembahasan:
Sperma bertemu dan membuahi ovum pada bagian tuba falopii. Bila tidak dapat terjadi disini, ovum
tersebut tidak akan terbuahi oleh sperma.
Jawaban: D

53

SISTEM IMUNITAS
Sistem imunitas terdiri atas sistem limfatik dan sistem kekebalan tubuh. Sistem limfatik terdiri atas
pembuluh limfatik, cairan limfa, nodus limfa, dan thymus. Sistem imunitas dibagi menjadi imunitas
bawaan dan imunitas adaptif. Komponen-komponen sistem imunitas antara lain antibodi dan berbagai
jenis leukosit.
Imunitas bawaan merupakan jenis kekebalan tubuh yang ada sejak lahir dan memiliki komponenkomponen pertahanan berupa jenis-jenis leukosit dan pertahanan kimiawi.
Imunitas adaptif merupakan jenis kekebalan tubuh yang bersifat spesifik pada benda asing atau
patogen, dan dapat beradaptasi sesuai dengan jenis-jenis patogen baru di lingkungan. Komponennya
bersifat spesifik yaitu limfosit dan makrofag.
Antigen merupakan molekul berukuran besar yang bersifat asing bagi tubuh dan dapat memicu respon
sistem imun. Umumnya antigen bersifat berbahaya (patogenik).
Antibodi merupakan suatu jenis protein hasil produksi sel limfosit B yang bertugas dalam mengikat antigen.
Limfosit B dan limfosit T bertugas dalam membentuk pertahanan terhadap antigen.
Makrofag merupakan jenis leukosit yang bertugas dalam memakan mikroorganisme.
Monosit juga memiliki peran dalam memakan mikroorganisme dan menghancurkannya menggunakan
lisosim.
Neutrofil menghasilkan lisosim dan interferon (menghambat perkembangbiakan virus).
Fibroblas juga dapat menghasilkan interferon.
Mekanisme imunitas tubuh manusia dalam menghadapi antigen dan mikroorganisme adalah:
o Mengenali antigen dan mikroorganisme yang asing bagi tubuh.
o Limfosit yang spesifik terhadap antigen dan mikroorganisme diaktifkan, diperbanyak, dan

54

menghampiri benda asing tersebut.


o Limfosit spesifik tersebut menghancurkan benda asing, dibantu oleh sel-sel imun lain.
o Limfosit menyimpan ciri-ciri benda asing tersebut. Limfosit spesifik diproduksi lebih banyak agar
dapat lebih cepat menangani benda asing tersebut di lain waktu.
Usaha-usaha dalam mencegah antigen dan patogen diantaranya adalah vaksinasi (ketika balita dan
pencegahan sebelum pergi ke tempat asing) dan peningkatan kesehatan lingkungan.
Kelainan dan gangguan pada sistem imunitas diantaranya adalah autoimunitas, leukimia, alergi, dan AIDS.
Contoh Soal
1. Penyakit AIDS dianggap sebagai gangguan terhadap sistem imunitas karena
a. Tersebar oleh virus HIV
d. Membawa antigen yang merusak trombosit
b. Merusak sistem imunitas
e. Mengganggu sistem saraf manusia
c. Mengganggu sistem limfatik
Pembahasan:
AIDS merupakan jenis penyakit yang menyerang imunitas. Virus HIV menyerang sel-sel leukosit,
menyebabkan imunitas korbannya mengalami penurunan sehingga mudah terserang penyakit.
Jawaban: B

METABOLISME

Metabolisme terjadi di dalam sel. Metabolisme terdiri atas katabolisme dan anabolisme.
Anabolisme merupakan proses penggabungan senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa
komplek.

55

Proses ini dapat menghasilkan energi. Contoh anabolisme adalah fotosintesis, sintesis protein, sintesis
ATP, dan glikogenesis.
Katabolisme merupakan proses pemecahan senyawa komplek menjadi senyawa-senyawa sederhana.
Proses ini membutuhkan energi. Contoh katabolisme adalah respirasi, pembongkaran asam amino,
pembongkaran ATP, dan glikogenolisis.
Enzim merupakan suatu senyawa protein yang berfungsi dalam mempercepat reaksi-reaksi kimia yang
terjadi, baik di dalam maupun di luar sel. Enzim terdiri atas apoenzim (bagian protein) dan prostetik
(bukan protein). Prostetik yang berupa senyawa organik disebut koenzim (vitamin, NADH), sedangkan
yang berupa senyawa anorganik disebut kofaktor (Na, Fe, Mg). sifat dan fungsi enzim adalah:
o Sebagai biokatalisator, yang artinya enzim mempengaruhi kecepatan reaksi kimia namun strukturnya tidak berubah permanen dan komponen-komponennya tidak ikut bergabung ke hasil akhir reaksi.
o Jumlah yang dibutuhkan tidak banyak oleh suatu reaksi.
o Spesifik pada substrat dan reaksi tertentu saja.
o Kecepatan reaksinya dipengaruhi oleh suhu (optimal pada 40oC)
o Enzim hanya bekerja pada pH yang spesifik terhadap enzim tersebut.
o Dipengaruhi adanya zat penghambat atau inhibitor kerja enzim.
Fotosintesis merupakan proses pembentukan karbohidrat dari CO2 dan H2O pada klorofil di daun
dengan bantuan cahaya matahari. Reaksi yang terjadi pada saat fotosintesis adalah:
6CO2 + 6H2O

Cahaya matahari
Klorofil

C6H12O6 + 6O2

Fotosintesis terdiri atas dua reaksi, yaitu:


o Reaksi terang: terjadi di membran tilakoid, transportasi elektron membentuk ATP dan NADPH2
dengan keterlibatan cahaya matahari (transportasi elektron siklik dan nonsiklik).

56

o Reaksi gelap: terjadi di stroma, prosesnya disebut siklus Calvin, memfiksasi CO2.
Respirasi sel merupakan proses pembebasan energi dari senyawa organik di dalam sel. Respirasi sel
terbagi menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob memiliki tahap-tahap:
o Glikolisis: pemecahan glukosa (6 atom C) menjadi asam piruvat (3 atom C).
o Dekarboksilasi oksidatif: pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim-A
o Siklus Krebs: pengubahan asam piruvat dari glikolisis menjadi CO2, menghasilkan H+.
o Tranpor elektron: transportasi H+ dengan hasil akhir H2O.
Komponen-komponen penting dalam respirasi aerob diantaranya NADH, FAD, asetil koenzim-A.
Respirasi anaerob sel berbentuk fermentasi. Proses ini juga melibatkan glikolisis, namun asam piruvat
yang dihasilkan diubah menjadi asam laktat.
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein saling berhubungan, terutama dalam mencukupi
kebutuhan energi. Urutan zat yang dibakar oleh tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan yang terakhir
adalah protein. Namun apabila kebutuhan energi telah terpenuhi, senyawa yang berada di tengah
tahapan tidak dilanjutkan lagi untuk menghasilkan energi, melainkan dikonversi menjadi lemak.
Demikian juga sebaliknya, apabila konsumsi karbohidrat kurang, maka gliserol dan asam lemak akan
masuk ke jalur respirasi untuk menghasilkan energi. Hal tersebut juga berlaku pada hubungan antara
metabolisme karbohidrat dan protein yang dapat saling menggantikan.
Contoh Soal
1. Zat yang tidak dibutuhkan pada proses fermentasi adalah
a. Asam piruvat b. NaDh2
c. O2
d. Enzim

e. Piruvat dehidrogenase

Pembahasan:
Fermentasi merupakan proses respirasi yang dijalankan sel apabila tidak tersedianya oksigen.
Jawaban: C

57

2. Beberapa faktor di bawah ini yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah


1. Suhu
2. Jenis substrat
3. pH
4. Inhibitor
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4
e. Semua benar
Pembahasan:
Suhu, pH, jenis substrat, dan inhibitor dapat mempengaruhi kerja enzim.
Jawaban: E

GENETIKA

Kromosom merupakan struktur pembawa sifat yang terletak di dalam nukleus. Sebuah kromosom
terdiri atas sentromer dan lengan kromosom. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibagi menjadi
empat, yaitu telosentrik, akrosentrik, metasentrik, dan submetasentrik.
Kromosom terdiri atas dua jenis, yaitu kromosom seks dan kromosom somatis (autosom). Tiap
spesies memiliki jumlah kromosom tertentu. Kromosom seks berjumlah setengah dari autosom. Tiap
kromosom umumnya ditemukan dalam keadaan berpasangan. Pasangan kromosom yang memiliki
panjang, posisi sentromer, komposisi lokus, dan ukuran yang sama disebut kromosom homolog.
Penyusun kromosom adalah DNA, RNA (sedikit), dan protein (histon dan non-histon)
Gen merupakan substansi dasar hereditas yang mengandung informasi genetik. Gen tersusun dari
asam nukleat. Gen terletak di lokus-lokus yang berjajar di sepanjang kromosom. Secara garis besar, gen
memiliki dua fungsi, yaitu:
o Mengatur metabolisme dan perkembangan tubuh,
o Menyampaikan/menurunkan sifat-sifat spesiesnya dalam bentuk informasi genetik kepada
keturunannya atau generasi berikutnya.

58

Genotipe merupakan susunan gen suatu individu, sedangkan fenotipe merupakan ekspresi genotipe
dalam bentuk ciri fisik dan fisiologis suatu individu.
Alel merupakan gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian (sama letak) dengan yang di
kromosom homolognya namun memberikan sifat yang berlawanan dengan gen di kromosom
homolognya. Alel dibagi menjadi alel tunggal (gen memiliki satu gen sealel, satu sifat) dan alel ganda
(gen memiliki lebih dari dua pasangan gen sealel, beberapa sifat). Contoh-contoh alel ganda adalah
golongan darah manusia (sistem ABO) dan warna bulu kelinci.
DNA merupakan suatu molekul asam nukleat yang berbentuk heliks dan beruntai ganda yang mampu
bereplikasi dan menentukan struktur protein sel yang diwariskan. DNA disusun oleh gugus fosfat,
gula pentosa (deoksiribosa), dan basa nitrogen. Basa nitrogen dibagi menjadi purin (adenin dan
guanin) dan pirimidin (sitosin dan timin). Gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen membentuk
struktur kimia yang disebut nukleotida, yang merupakan satuan dasar (monomer) dari DNA (DNA
merupakan polimer dari nukleotida). Rantai DNA terdiri atas rantai sense (yang mencetak kode) dan
rantai antisense (pelengkap/pengikat rantai sense).
Replikasi DNA beberapa tahapan yang dijelaskan pada Gambar 25.1.

59

Gambar 23.1: Tahapan-tahapan replikasi DNA. (a) Ikatan hidrogen antara dua rantai terbuka sehingga kedua
rantai terpisah. (b) Tiap basa nitrogen yang terbuka di kedua rantai berperan sebagai cetakan bagi nukleotida
bebas yang tersebar di sekitar rantai. (c) Masing-masing basa nitrogen di rantai lama berikatan dengan nukleotida
yang sesuai, sehingga membentuk dua buah rantai heliks ganda DNA.
Replikasi DNA memiliki tiga teori yang menjelaskan tahapan replikasi, yaitu konservatif,
semikonservatif, dan dispersif. Teori yang diakui kebenarannya adalah semikonservatif.
Fungsi DNA diantaranya adalah pembawa materi genetik dan kode dalam sintesis protein.
RNA memiliki beberapa ciri, yaitu rantai tunggal, tersusun dari gugus pentosa berupa ribosa, dan
tersusun dari purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan urasil). RNA terdapat di nukleus
(dRNA atau mRNA), ribosom (rRNA), sitoplasma (tRNA), mitokondria, dan kloroplas.
Dalam pembacaan kodenya, masing-masing basa nitrogen diberi singkatan. Adenin memiliki singkatan
A, guanin disingkat G, sitosin disingkat C, timin disingkat T, dan urasin disingkat U. Tiga urutan basa
nitrogen A, G, C, dan T membentuk kode asam amino pada DNA, yang disebut kodon. Pada mRNA, T
diganti menjadi U. Kombinasi dua atau lebih kodon mengkodekan asam amino yang spesifik, misalnya
CAU CAC mengkodekan histidin.
Jenis-jenis RNA adalah:
o mRNA: hasil transkripsi DNA, membawa pesan (messenger) dari DNA ke ribosom.
o tRNA: menerjemahkan kodon mRNA dan mengikat asam amino yang sesuai dengan kodon
untuk kemudian dibawa ke ribosom.
o rRNA: menerjemahkan mRNA, mengikat asam amino yang sesuai dengan mRNA, dan merakit protein.
Sintesis protein terdiri atas tahapan proses:
o Transkripsi: proses sintesis mRNA melalui penyalinan DNA sebagai cetakannya.
o Translasi: proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi protein.

60

Contoh Soal
1. Sepasang kromosom yang memiliki gen-gen yang bersesuaian disebut...
a. Kromosom ganda b. Alel c. Kromosom homolog d. Lokus

e. Kromosom seks

Pembahasan:
Gen-gen yang bersesuaian berarti berada di lokus-lokus yang bersesuaian pula. Kromosom yang
memiliki lokus-lokus yang bersesuaian disebut kromosom homolog.
Jawaban: C
2. Organel yang bekerja dalam menyusun protein melalui penerjemahan mRNA adalah
a. Mitokondria b. Ribosom c. Nukleus d. Retikulum endoplasma e. Badan golgi
Pembahasan:
Dalam sintesis protein, mRNA dibawa keluar nukleus untuk diterjemahkan dan menjadi cetakan
protein. Organel tujuan mRNA adalah ribosom yang bekerja menyusun protein.
Jawaban: B

MITOSIS
DAN MEIOSIS
Mitosis proses pembelahan sel eukariot yang menghasilkan sel-sel anak dengan jumlah kromosom
yang sama dengan sel induk. Mitosis dibagi menjadi empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.

61

Profase pada mitosis ditandai dengan proses-proses:


o Kromosom berduplikasi menjadi dua kromatid yang dihubungkan oleh sentromer.
o Nukleolus dan membran ini mulai menghilang dan benang-benang geledong (benang spindel)
mulai terbentuk.
Metafase pada mitosis ditandai dengan proses-proses:
o Benang-benang gelendong terlihat jelas.
o Tiap kromosom berbaris pada bidang ekuator, dan sentromernya melekat pada benang gelendong.
Sentromer membelah dan tiap kromatid terpisah menjadi kromosom.
Anafase pada mitosis ditandai dengan proses-proses:
o Masing-masing kromosom bergerak ke arah kutub yang berbeda, menyebabkan terjadi penyebaran
kromosom yang seragam di kedua bagian sel.
o Sekat sel mulai terbentuk di dekat bidang ekuator.
Telofase pada mitosis ditandai dengan proses-proses:
o Kromosom telah mencapai kutub pembelahan, mulai memanjang, dan menipis.
o Benang-benang gelendong mulai hilang, nukleolus dan membran inti mulai terbentuk.
o Pembentukan sekat sel lebih terlihat, mulai terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma).
o Didapatkan dua sel anakan yang identik dengan sel induk (diploid)
Interfase disebut juga fase istirahat, ketika tidak ada tanda-tanda pembelahan. Pada fase ini terlihat
peristiwa pertumbuhan sel dan persiapan dalam jangka waktu tertentu untuk pembelahan. Fase
ini dibedakan menjadi fase G1 (pertumbuhan primer, duplikasi organel), fase S (replikasi DNA,
pembentukan organel), dan fase G2 (pertumbuhan sekunder, persiapan pembelahan sel).
Meiosis merupakan proses pembelahan sel ketika sel-sel anakan yang dihasilkan memiliki jumlah
kromosom setengah (haploid) dari jumlah kromosom sel induk. Jenis pembelahan sel ini terjadi pada

62

organisme eukariot yang bereproduksi secara seksual. Tahapan-tahapannya terdiri atas dua kali proses
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II, tanpa diselingi interfase.
Meiosis I terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.
Profase I ditandai dengan lima tahapan:
o Leptoten: benang-benang kromatin memendek, pengumpulan kromosom.
o Zigoten: kromosom memendek dan berpasangan (sinapsis).
o Pakiten: kromosom berduplikasi menjadi dua kromatid.
o Diploten: terjadi pindah silang, kromosom berpasangan mulai berpisah.
o Diakinesis: terbentuk benang spindel, membran inti mulai menghilang.
Metafase I ditandai dengan peristiwa:
o Benang-benang gelendong mulai teratur dan melekat pada sentromer.
o Kromosom homolog berada di ekuator.
Anafase I ditandai dengan proses-proses:
o Kromosom homolog berpisah ke kutub berlawanan, masing-masing ada dua kromatid.
Telofase I ditandai dengan proses-proses:
o Terbentuk dua sel anakan haploid (n) yang tiap sel memiliki dua kromatid berpasangan.
o Terjadi sitokinesis, kedua sel anakan berpisah.
Meiosis II terdiri atas profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

Profase II ditandai dengan proses-proses:


o Membran inti dan nukleus menghilang.
o Kromosom memendek dan mulai bergerak ke bidang ekuator.
Metafase II ditandai dengan peristiwa:
o Kromosom berada sejajar di bidang ekuator, terdiri atas dua kromatid

63

o Sentromer melekat pada benang spindel dan mulai membelah.


Anafase II ditandai dengan proses-proses:
o Sentromer membelah dua dan kromatid berpisah menuju kutub-kutub pembelahan.
Telofase II ditandai dengan proses-proses:
o Kromatid berubah menjadi benang-benang kromatin.
o Membran inti terbentuk kembali.
o Terjadi sitokinesis yang hasilnya menandai terbentuknya empat sel anakan haploid (n).
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet di dalam gonad (kelenjar kelamin). Proses ini
ada dua jenis, yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Contoh Soal
1. Pindah silang pada proses pembelahan sel terjadi pada tahap
a. Profase i meiosis
c. Anafase ii meiosis
e. Metafase mitosis
b. Profase mitosis
d. Telofase mitosis
Pembahasan:
Pindah silang merupakan pertukaran gen antar kromatid. Proses ini terjadi pada saat profase I pada meiosis.
Jawaban: A
2. Pada pembelahan mitosis, kromosom paling mudah diidentifikasi pada saat
a. Interfase
b. Profase
c. Metafase
d. Anafase
e. Telofase
Pembahasan:
Kromosom paling mudah terlihat di bawah mikroskop dan teridentifikasi pada saat berada teratur di
bidang ekuator. Posisi tersebut termasuk dalam tahap metafase.
Jawaban: C

64

HEREDITAS
DAN MUTASI
Hukum Mendel I (segregasi/pemisahan) berbunyi bahwa pada pembentukan gamet, kedua gen yang
merupakan pasangan alel akan berpisah sehingga tiap gamet menerima satu gen dari alelnya.
Hukum Mendel II (berpasang-pasangan secara bebas) berbunyi bahwa bila suatu individu memiliki
dua pasang atau lebih sifat besar, satu sifat berpasangan akan bebas diturunkan dan tidak tergantung
dari pasangan sifat lainnya.
Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat yang berbeda karena menggunakan
satu macam gen yang berbeda. Contoh percobaannya adalah perkawinan bunga ercis berwarna ungu
dengan bunga ercis berwarna putih.
Persilangan dihibrid merupakan persilangan yang menggunakan dua sifat yang berbeda. Contohnya
adalah persilangan tumbuhan kacang ercis biji bulat warna kuning dengan biji kisut warna hijau (kacang
ercis yang pertama memiliki dua sifat berbeda dengan yang kedua).
Penyimpangan semu Hukum Mendel diantaranya adalah:
o Interaksi beberapa pasang gen (atavisme): misalnya pada bentuk jengger ayam.
o Kriptomeri: gen dominan yang ekspresinya dipengaruhi gen dominan lainnya.
o Polimeri: peristiwa beberapa sifat beda yang berdiri sendiri mempengaruhi sifat lain dan
membuatnya menjadi lebih terlihat (nyata).
o Epistasis dan hipostasis: interaksi antara gen dominan (epistasis/gen yang menutupi) menutupi
sifat gen dominan lainnya (hipostasis/gen yang tertutupi).

65

Pola-pola hereditas (penyimpangan sesungguhnya) diantaranya adalah:


o Tautan: gen-gen pada kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara bebas saat pembelahan
meiosis.
o Tautan seks: peristiwa tautan yang berkaitan dengan kromosom seks.
o Pindah silang: bertukarnya bagian kromosom satu dengan lainnya.
o Nondisjungsi (gagal berpisah): saat meiosis, kromosom seks tidak terpisah secara normal.
Masalah-masalah yang timbul pada hereditas manusia diantaranya adalah:
o Gen letal: menyebabkan kematian karena terganggunya pertumbuhan.
o Albino: tidak terdapat pigmen warna kulit.
o Gangguan mental: sindrom Down, sindrom Turner, sindrom Edward.
o Hemofili: darah tidak dapat membeku, disebabkan oleh gen tautan seks.
o Buta warna: gen buta warna yang tertaut kromosom seks
Mutasi adalah perubahan struktur dan kesatuan kimiawi dari suatu gen atau DNA. penyebabnya
(mutagen) antara lain sumber biologis (virus, bakteri), sumber kimiawi (pestisida, zat toksik), sumber
fisika (radiasi nuklir, ultraviolet). Terdapat beberapa kelompok besar mutasi berdasarkan prosesnya,
bagian tubuhnya, dan dalam tingkat genetisnya.
Berdasarkan proses terjadinya, mutasi dikelompokkan menjadi:
o Mutasi alami: terjadi dengan sendirinya di alam.
o Mutasi buatan: disengaja atau direncanakan oleh manusia (dengan radiasi, bioteknologi).
Berdasarkan bagian tubuhnya, mutasi dikelompokkan menjadi:
o Mutasi vegetatif: terjadi pada sel tubuh (somatik), tidak diturunkan
o Mutasi generatif: mempengaruhi sel gonad/kelamin, diturunkan
Implikasi mutasi alami dan buatan diantaranya:

66

o Alami: penyakit kanker, ketahanan bakteri terhadap antibiotik, dll.


o Buatan: radiasi gamma dalam mengendalikan hama, bakteri sebagai produsen insulin, dll.
Contoh Soal
1. Bila pada suatu sel terjadi mutasi gen, maka jumlah kromosom sel tersebut
a. Bertambah
c. Tidak terpengaruh
e. Bergantung pada gen yang termutasi
b. Berkurang
d. Menyusut
Pembahasan:
Proses mutasi gen dapat menyebabkan perubahan jenis dan jumlah nukleotidanya. Hal tersebut tidak
mempengaruhi jumlah kromosom, melainkan hanya struktur gen di dalam kromosom tersebut.
Jawaban: C
2. Di bawah ini adalah masalah-masalah yang dapat timbul pada hereditas manusia, kecuali
a. Sindrom down
b. Atavisme
c. Pemunculan gen letal d. Albino e. Hemofili
Pembahasan:
Yang bukan merupakan masalah yang dapat timbul pada sistem hereditas adalah avatisme yang
merupakan interaksi beberapa pasang gen dalam suatu sifat.
Jawaban: B

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi merupakan penggunaan keilmuan biologi yang dikombinasikan dengan teknologi


untuk menghasilkan produk dan jasa dalam berbagai bidang.

67

Jenis-jenis bioteknologi diantaranya adalah rekayasa genetika, kultur jaringan, teknologi fermentasi,
teknologi hibridoma, dan teknologi pemisahan logam.
Rekayasa genentika adalah teknik penyusunan kembali molekul DNA dengan cara enzimatik.
o Hal dan faktor yang terlibat: DNA target, vektor, enzim, dan sel inang.
o Tahapan: pemotongan DNA, annealing, seleksi, dan transformasi.
Kultur sel dan jaringan adalah teknik perbanyakan sel atau jaringan tumbuhan/hewan di medium
steril. Contoh-contohnya adalah.
o Kultur jaringan tumbuhan: perbanyakan jati emas, konservasi anggrek hitam, dll.
o Kultur sel hewan: industri vaksin, penggunaan stem cell dalam kesehatan, dll.
Teknologi fermentasi pengolahan bahan baku menggunakan mikroorganisme sehingga didapatkan
produk-produk yang kualitas dan kuantitasnya berbeda dari produk biasanya.
o Tahapan fermentasi: pengolahan bahan baku, sterilisasi, proses fermentasi, pemisahan dan
pengolahan hasil.
o Contoh fermentasi: produksi jamur, kecap, tempe, keju, yoghurt, pengolahan limbah, dll.
Teknologi hibridoma penggabungan dua jaringan berbeda untuk menghasilkan produk tertentu.
Contoh penggunaannya adalah untuk menghasilkan hormon dan antibodi monoklonal.
Teknologi pemisahan logam digunakan untuk memisahkan logam atau senyawa logam menggunakan
bakteri. Contohnya adalah penggunaan bakteri Thiobacillus ferrooxidans dalam memisahkan besi dan
bijihnya.
Contoh Soal
1. Enzim yang dapat digunakan sebagai penyambung dua untai/heliks DNA pada proses rekayasa
genetika adalah
a. Peroksidase
b. Katalase
c. Ligase
d. Restriksi
e. Pepsin

68

Pembahasan:
Enzim yang berfungsi menyambung DNA pada proses perekayasaan genetika adalah ligase. Dalam
kondisi alami, ligase juga terdapat pada sel normal.
Jawaban: C
2. Dalam teknologi fermentasi, Aspergillus wentii digunakan untuk memproduksi
a. Yoghurt
b. Keju
c. Oncom
d. Kecap
e. Jamur
Pembahasan:
Aspergillus wentii merupakan spesies fungi yang digunakan dalam proses produksi kecap dari kacang
kedelai.
Jawaban: B

69

Anda mungkin juga menyukai