Anda di halaman 1dari 4

I.

Sejarah Dan Definisi Fuzzy Logic

Fuzzy logic ditemukan pada pertengahan 1960 , tepatnya pada tahun 1965 oleh Prof. Lotfi Zadeh
dari Universitas California di Barkeley. Beliau mengatakan bahwa hukum benar salah dari logika
Boolean tidak memperhitungkan beragam kondisi yang nyata. Lalu muncullah ide untuk
menggolongkan set nilai yang menghitung nilai gradasi yang tak terbatas jumlahnya antara benar
dan salah. Yang mana anggotanya memiliki himpunan dengan derajat keanggotaan yang bernilai
kontinu antara 0 sampai dengan 1. Fuzzy membaginya kedalam derajat keanggotaan dan derajat
kebenaran, yaitu : sesuatu yang dapat menjadi sebagian benar dan sebagian salah pada waktu
yang sama. Konsep seperti ini disebut dengan Fuzziness dan teorinya dinamakan Fuzzy Set
Theory. Lingkup logika fuzzy antara lain adalah kendali proses, klasifikasi, manajemen dan
pengambilan keputusan , control.dll. sejak tahun 1985, terjadi banyak perkembangan pada logika
fuzzy terutam pada penyelesaian kendali yang bersifat non linear, time varying dan beberapa
kondisi yang kompleks.
Logika fuzzy meniru cara berpikir manusia dengan menggunakan konsep kesamaran suatu nilai.
Fuzziness adalah logika kabur yang berkenaan dengan kejadian, fenomena atau pernyataan itu
sendiri. Sebagai contoh :
1. Ketika ada seseorang yang membuat kopi, maka beberapa orang akan merasakan bahwa
air tersebut hangat dan panas.
2. Saat saya merasakan ruangan terasa panas, maka saya akan menyalakan pendingin
ruangan sehingga suhu udara saya rasakan sejuk.

Fuzzy system (sistem kabur) didasari atas konsep himounan kabur yang memetakan domain
input kedalam domain output. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy
(Kusumadewi S, Purnomo H, 2010) antara lain :
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran
fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti;
2. Logika fuzzy sangat fleksibel;
3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data data yang tidak tepat;
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi fungsi non linear yang sangat kompleks;
5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman pengalaman para
pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan;
6. Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik teknik kendali secara konvensional;
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

II.

Himpunan Fuzzy
Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan
A, yang sering ditulis dengan uA[x], memiliki 2 kemungkinan (Kusumadewi S,
Purnomo H, 2010), yaitu :
1. Satu (1), bahwa item menjadi anggota dalam suatu himpunan;

2. Nol (0), bahwa item tidak menjadi anggota dalam himpunan.


Logika fuzzy menggunakan ungkapan yang contohnya adalah sebagai
berikut :sangat lambat, agak lambat, agak cepat dll. Apabila diilustrasikan
dengan menggunakan sebuah diagram akan menghasilkan gambar seperti dibawah ini
:

Keterangan : a = sangat lambat , b = agak sedang , c = sedikit cepat , d = lambat , e =


sedang, f = cepat

Derajat keanggotaan Adalah derajat dimana nilai crisp compatible dengan fungsi keanggotaan
( dari 0 sampai 1). Juga mengacu sebagai tingkatan suatu nilai kebenaran.

Label Adalah nama deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi kan sebuah fungsi
keanggotaan

Fungsi keanggotaan Adalah mendefinisikan fuzzy set dengan memetakan masukan crisp dari
domainnya ke derajat keanggotaan.

Masukan crisp Adalah masukan yang tegas dan tertentu

Lingkup / domain Adalah lebar fungsi keanggotaan.

Daerah batasan crisp Adalah jangkauan seluruh nilai yang mungkin dapat diaplikasikan pada
variable sistem. Penyelesaian dengan logika fuzzy biasanya melewati 3 tahap yaitu : fuzzyfikasi,
evaluasi rule dan defuzzyfikasi.

III.

Contoh dalam kehidupan sehari hari antara lain :

1). Logika fuzzy untuk pengaturan lampu lalu lintas


Pengaturan dengan logika fuzzy ini dapat mengatur secara otomatis agar dapat meminimalkan
angka kecelakaan ini.

Pada kepadatan jumlah kendaraan


- Tidak padat (TP);
- Kurang Padat (KP);
- Cukup Padat (CP);
- Padat(P);
- Sangat Padat (SP)

Kemudian salain pada kapeadatan kendaraan , parameter lainnya juga yang berpengaruh pada
lampu lalu lintas adalah untuk lama nyala lampu , yaitu

Untuk lama nyala lampu


- Cepat (C);
- Sedikit Cepat (SC);
- Sedang (S);
- Sedikit Lama (SL);
- Lama(L)

2). Dalam teknologi otomotif : sistem idling stop sistem pada beberapa kendaraan yang akan
mematikan mesin dan berfungsi untuk menghemat bahan bakar. Parameter yang digunakan
adalah seberapa rem dan gas yang digunakan pada kendaraan.

Kedalaman menginjak pedal gas


- Dalam(D);
- Agak Dalam (AD);
- Tidak Dalam(TD).

Kedalaman menginjak pedal rem.


- Dalam(D);
- Agak Dalam (AD);
- Tidak Dalam(TD).
Pada idling stop sistem akan mematikan mesin saat pedal gas diinjak tidak dalam (TD),
dan pedal rem diinjak dalam (D). Selain kedua rule tersebut yang bekerja , maka sistem
idling stop sistem tidak akan bekerja.

3). Dalam peralatan rumah tangga : pada pendingin ruang dan mesin cuci. Untuk pendingin
ruangan yang merupakan keluaran terbaru telah hadir system automatic climate control, yang
mana suhu AC tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi dilingkungan sehingga akan nyaman
bagi pengguna nya. Saat udara diluar tidak terlalu panas, maka AC juga tidak terlalu dingin.

Anda mungkin juga menyukai