Anda di halaman 1dari 16

IKATAN MAHASISWA SIPIL

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012

BAB 1
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Beton adalah campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen dan juga air.
Beton adalah bahan utama yang digunakan dalam membentuk suatu konstruksi
bangunan ataupun konstruksi-konstruksi lainnya seperti bendungan, tanggul, dan
juga jembatan. Semua konstruksi-konstruksi tersebut pastilah menggunakan
beton sebagai bahan utama yang digunakan karena beton adalah campuran yang
sangat kuat untuk menahan gaya tekan seperti gaya tekan mobil pada jembatan
dan

juga

gaya

tekan

air

pada

tanggul

maupun

bendungan.

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat
dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton
adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat kasar, agregat
halus, semen dan air.
Sejarah pengetahuan tertua tentang beton adalah di temukan di Timur Tengah
pada tahun

5600 SM bangsa Mesir pada abad ke 26 SM telah menggunakan

campuran dengan jerami untuk mengikat batu kering, gypsum, dan semen kapur
dalam pertukangan batu ( berdasarkan fakta-fakta dalam konstruksi Pyramid ).
Masyarakat Yunani yang tinggal di Crete dan Cyprus menggunakan semen
kapur sebaik mungkin ( abad ke-8 SM ), mengingat bangsa Babilonia dan Syria
menggunakan bitumen untuk membangun bebatuan dan

bangunan

batu.

Sama halnya pada bangsa Yunani Kuno, menggunakan batu kapur calcined,
ketika orang Roma membuat beton pertama, yang dicampur kapur putty dengan
debu bebatuan atau abu vulkanik. Mereka menggunakannya dengan batu untuk
membangun jalan, bangunan-bangunan, dan saluran air ( terowongan air ).
Bangsa Roma memakai pozzolana, jenis pasir tertentu dari Pozzuoli, dekat

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
gunung berapi Vesuvio (Italia bagian Selatan), untuk membangun bangunan
yang penting sekali, seperti Pantheon atau Colosseo.

Pantheon J Durm, Handbuch der Architektur, Stoccarda, 1905


Pozzolana adalah jenis pasir yang luar biasa dimana reaksi kimianya dengan
kapur dan air, menjadi sebuah bebatuan yang memiliki massa selanjutnya, kimia
itu adalah silica dan alumunium dimana bereaksi dengan Kalsium Hidroksida
untuk membentuk senyawa dengan sifat semen.
Pada tahun 1828, I.K.Brunel merupakn Arsitek Pertama yan
menggunakan Semen Portland pada pembangunan Terowongan Thames,
sedangkan pada tes sistematis Jerman tentang Kuat Tarik dan Tekan semen
dimulai pada tahun 1836. J.L.Lambot telah membuat sebuah kapal kecil dari
beton ( kemudian dia menebalkan perahunya dengan batang besi dan kawat ) di
Prancis selatan untuk dipamerkan pada Pameran Dunia pada tahun 1855 di
Paris.Dan pada tahun 1890-an Seorang Italia , C. Gabellini mulai membangun
Kapal dengan menggunakan beton ( membuat kapal dalam skala yang lebih
besar ).

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012

Pada tahun 1951, The Fiat-Lingotto Auto factory dibangun di Turin oleh
M.Trucco menggunakan beton bertulang,bangunannya memiliki rel tes mobil
asli (An Original Automobile Test Track ) pada atapnya.Bagaimnapun
juga,beton tidak selalu digunakan secara substansi.Sebagai contoh, Jembatan
Lengkung ( Arch Bridge ) dengan beton bertulang Maillart, dibangun pada awal
abad ke-20.

Pada tahun 1921 hangar balon udara parabolic beton yang luas di bandara
Orly, Paris telah diselesaikan. Pada tahun 1930, E. Torroja, engineer
berkebangsaan Spanyol, telah merancang kubah tingggi rendah (low-Rise
Dome) sebagai lambang dari Algeciras, dengan menggunakan

kabel

baja

sebagai jaringan tegangan.Torroja juga dipercayakan kepada tugas perancangan


Atap stadion berkantilever pada Madrid Hippodrome tahun 1935. Pada waktu

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
yang sama, seorang berkebangsaan Italia, Pier Luigi Nervi mulai membangun
Hanggar terkenalnya di Orbetello, yang dikerjakan Nervi meliputi Pameran Hall
(The Exhibition Hall ) di Turin dan dua di dalam gedung stadion di Roma.

E. Freyssinet, Orly Hangar (1920)

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat
dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah
beton semen Portland, yang terdiri dari agregat (agregat kasar dan agregat
halus),semen dan air.

Agregat
Agregat untuk beton terdiri atas agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu
pecah atau kerikil) agrgat hampir mencapai 60-80% dari volume total beton.
Agregat harus bergradasi sedemikian rupa sehingga seluruh massa beton dapat
berfungsi sebagai benda yang untuh, homogen dan rapat, di mana agregat

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
yang berukuran kecil berfungsi sebagai pengisi celah yang ada di anatara
berukuran besar. Dengan gradasi yang baik dan kompak akan menghasilkan
beton yang lebih ekonomis dan memberikan kekuatan yang lebih tinggi.
Agregat yang dapat dipakai untuk beton harus memenuhi syarat antara lain:
1. Bersih dari zat organik
2. Tidak bercampur dengan tanah/lumpur
3. Bebas dari sifat penyerapan secara kimia
4. Mempunyai ikatan yang baik dengan pasta
5. Distribusi/ gradasi unkuran agregat memenuhi ketentuan yang berlaku
Agregat Kasar adalah agregat yang mempunyai ukuran butirnya lebih besar
daripada 5mm. Agregat kasar yang biasa dipakai dalam beton adalah Batu
pecah alami (natural crushed stone), batu kerikil (natural gravel), agregat
kasar buatan (artifical coarse aggregate), heavy weight and nuclear shielding
aggregate. Yang paling umum digunakan dalam konstruksi biasanya adalah
batu pecah alami dan juga batu kerikil karena jumlahnya di alam sangat
banyak dan sangat mudah didapatkan.
Agregat Halus adalah agregat yang mempunyai ukuran butiran dalam jangka
0,14-5mm. Agregat halus yang biasa dipakai dalam beton contohnya adalah
pasir sungai, pasir gunung, pasir laut, pasir dari batu pecah dan jug apasir
kuarsa. Tetapi yang paling umum digunakan adalah pasir sungai karena
jumlahnya tidak terbatas dan sangat mudah didapatkan karena langsung
bersumber dari sungai.
Sifat Fisik Agregat
1. Specific gravity (relativ density)
2. Apparent spesific gravity
3. Bulk specific gravity
4. Bulk density
5. Porositas dan absorpi

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012

Semen
Semen merupakan salah satu komponen penting dalam membuat bangunan
permanen. Semen merupakan perekat non-organik dan biasa digunakan
bersama-sama dengan pasir, agregat, atau bahan-bahan berupa fiber untuk
membuat beton. Semen juga digunakan untuk membuat material-material
yang akan digunakan sebagai komponen dalam pekerjaan konstruksi seperti
bata berlubang, ornamen cetak dan lain-lain.Semen adalah hasil industri dari
bahan baku batu kapur (gamping) sebagai bahan utama dan lempung (tanah
liat) atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan
berbentuk bubuk. Untuk menghasilkan semen, bahan baku dibakar sampai
meleleh, sebagian untuk membentuk clinker-nya, yang kemudian dihancurkan
dan ditambah dengan gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir
dari proses produksi dikemas dalam kantong (sak) dengan berat rata-rata 40
kg atau 50 kg.Semen dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu semen
hidraulik dan semen nonhidraulik. Semen hidraulik mengeras setelah terjadi
reaksi dengan air sedangkan semen non hidraulik merupakan semen yang
tidak dapat mengeras bila terjadi reaksi dengan air.

Air
Air diperlukan untuk membuat beton bertulang agar terjadi reaksi hidrasi dan
digunakan untuk membasahi agregat. Normalnya, air minum dapat digunakan
untuk bahan campuran beton. Air yang digunakan untuk campuran beton
harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, zat organik, atau
bahan lainnya yang dapat merusak beton dan tulangan.
Batasan maksimum kendungan zat kimia dalam air adukan (ppm = parts
per million.
No Kandungan unsur kimia
1
Chlorida (Cl)
Untuk beton prategang
Untuk beton bertulang
2
Sulfat (SO4)
3
Alkali (Na2O + K2O)
4
Total solid

Konsentrasi maksimum (ppm)

Sebagian perbandingan, hasil analisis air laut adalah


Cl = 3960 20000 ppm

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

500
1000
1000
600
50000

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
SO4 = 580 2810 ppm
Na = 2190 12200 ppm
Kualitas air menggunakan mempengaruhi waktu ikat dan kekuatan serta mutu
beton.Jika akan menggunakanb air-air tertenyu, perlu diadakan suatu
penelitian dulu.
Pemakaian beton sebenarnya sudah dimulai sejak zaman Romawi kuno. Namun
baru pada abad ke-19 bahan beton mengalami banyak perkembangan yang
diantaranya adalah :

Pada tahun 1801, F. Coignet menemukan bahwa bahan beton mempunyai


kekuatan tarik yang rendah.

Tahun 1886. Kolnen, untuk pertama kali memperkenalkan teori dan


perencanaan struktur beton.

Tahun 1956, teori kekuatan batas (ultimate strength design) di USA dan
Inggris

Perkembangan lebih lanjut dari teknologi beton adalah diperkenalkannya beton


mutu tinggi dengan kuat tekan yang lebih besar daripada beton rata-rata yang ada.
Kuat tekan dari beton mutu tinggi dapat mencapai 135 Mpa, dan kuat tarik sebesar
12,5 Mpa. Selain itu dikenal pula jenis-jenis beton lainnya seperti beton berserat
(fiber concrete), beton ringan (light weight concrete), beton polimer (polymer
concrete), dan lain-lain.
Hingga saat ini, bisa dibilang bahan bangunan yang paling banyak diminati
adalah beton. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemudahan untuk dibuat menjadi
berbagai bentuk, relatif tidak memerlukan tenaga yang sangat ahli dalam
pembangunan, tidak membutuhkan perawatan pasca pembangunan yang membuat
beton menjadi lebih ekonomis harganya. Jika kita tinjau dari segi harga, bahan beton
adalah yang paling murah bila dibanding dengan konstruksi baja ataupun konstruksi
kayu yang mempunyai sifat-sifat tambah seperti tahan terhadap bahaya kebakaran
dan juga relatif lebih kaku.

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
Dalam bentuk khususnya, ditambahkan admixture atau yang biasa disebut
dengan bahan tambah yang bisa berupa campuran kimiawi zat-zat yang dapat
meningkatkan mutu beton, maupun zat-zat yang berupa mineral yang alami dari bumi
ini, sehingga dapat menambah kekuatan beton secara maksimal. Zat kimia tambahan
tersebut biasanya berupa serbuk atau cairan yang secara kimiawi langsung
mempengaruhi kondisi campuran beton. Sedangkan mineral/material tambahan
berupa agregat yang mempunyai karakteristik tertentu.
Zat-zat kimiawi yang biasa ditambahkan dalam beton umumnya mempunyai
sifat ataupun kegunaan khusus, salah satu contoh penggunaan zat kimia dalam
konstruksi beton adalah untuk mempercepat setting time dari beton yang ada dalam
konstruksi, ataupun memperlambat setting time dari beton yang ada dalam
konstruksi.
Berdasarkan tujuan yang diharapkan terdapat beberapa tujuan penggunaan zat
kimia diantaranya yaitu :

Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air pada beton (water reduction).
Hal ini dimaksudkan agar diperoleh adukan dengan nilai fas yang tetap
dengan kekentalan yang sama atau dengan fas tetap, tapi didapatkan adukan
beton yang lebih encer. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kuat tekan yang
lebih tinggi.

Zat kima untuk memperlambat proses ikatan campuran beton (retarder).


Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan beton.
Proses pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Zat tambahan ini
diantarannya berupa gula, sukrosa, dan glukosa.

zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton


(accelerators). Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi
beton, pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan
penuangannya. Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl 2, Ca(NO3)2 dan

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
NaNO3. Namun demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena
penggunaan khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
Selain zat kimia yang dicampurkan dalam beton ada juga zat mineral yang
dicampurkan dalam beton, berbeda dengan zat kimia yang efek penggunaannya
dapat habis atau tidak permanen. Zat mineral yang dicampurkan ke dalam
konstruksi beton dapat meningkatkan mutu dari beton tersebut dalam waktu yang
lama, sehingga beton menjadi lebih kuat dan juga lebih kokoh dalam jangka
waktu yang lama. Zat mineral yang biasanya ditambahkan ke dalam beton adalah

Abu Terbang Batu Bara : didefinisikan sebagai butiran halus hasil residu
pembakaran batubara atau bubuk batubara. Yang biasa dipakai sebagai
campuran zat mineral pada beton adalah abu terbang (Fly Ash) kelas C karena
kemungkinan mengandung kapur (lime) lebih dari 10% dari beratnya.

Slag : merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi. Defenisi Slag dalam
ASTM (American standard for Testing Material) adalah produk non-metal
yang merupakan material berbentuk halus, granular hasil pembakaran yang
kemudian didinginkan, misalnya dengan mencelupkannya kedalam air. Slag
sendiri dapat membuat beton menjadi mempunyai kuat tekan yang lebih besar
serta mengurangi serangan klorida atau asam.

Silika Fume : Menurut ASTM (American standard for Testing Material) silika
fume adalah material pozollon yang halus, dimana komposisi silika lebih
banyak yang dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy
besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara microsilika dengan silika fume).

Adapun bahan tambah lain yang biasanya digunakan adalah : Bonding admixtures
(polymer latex), Corrosion inhibitor, Dam Proofing admixture, Expansion producing
admixtures, grouting admixtures, dan air entraining agent.
Pada dasarnya, beton sangatlah lemah terhadap kekuatan tarik. Oleh karena itu,
beton untuk proses konstruksi biasanya ditambahkan dengan tulangan yang terdiri
dari besi ulir maupun besi polos. Beton juga mempunyai kelemahan lain yaitu

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
memerlukan bekisting dan penumpu saat konstruksi, perbandingan kekuatan terhadap
berat yang relatif lebih rendah dan stabilitas volumenya relatif rendah.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti
beton bertulang
Beton Bertulang
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, krikil, batu pecah, atau
agregat-agregat lain yang di campur menjadi satu dengan suatu pasta yagn terbuat
dari semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan. Terkadang, satau atau lebih
bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu,
seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan.
Seperti substansi-substansi mirip batuan lainnya, beton memiliki kuat tekan yang
tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton bertulang adalah suatu kombinasi
antara beton dan baja di mana tulangan yang merupakan baja berfungsi menyediakan
kuat tarik yang tidak dimiliki pada beton. Tulangan baja juga dapat dapat menahan
gaya tekan sehingga digunakan pada kolom dan pada berbagai kondisi lain.Kelebihan
beton bertulang.Beton bertulang dapat dikatakan sebagai bahan konstruksi yang
sangat penting. Beton bertulang digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir
semua

struktur,

seperti

bangunan,jembatan,pengerasan

jalan,

bendungan,

terowongan,dan sebagainya Sukses beton bertulang sebagai bahan konstruksi yang


universal dapat di pahami jika dilihat dari segala kelebihan yang dimilki oleh beton
itu sendiri. Kelebihan tersebut antara lain :
Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
kebanyakan bahan lain
Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air
Struktur beton bertulang sangat kokoh
Beton bertulagn tidak memerlukan biaya pemeliharan yang relatif tinggi.
Beton memiliki usia yang relatif sangat panjang.
Beton merupakan satu-satunya bahanyagn ekonomis unutk pondasi tapk,

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacam
itu
Beton dapat di cetak dengan bentuk yang beragam
Beton terbuat dari bahan-bahan lokal yang murah
Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton
bertulang
lebih rendah dibandingkan dengan bahan lain seperti baja struktur.

Beton Prategang
Berdasarkan pengalamannya membangun jembatan pelengkung pada tahun 1907
dan 1927, maka disarankan untuk memakai baja dengan kekuataan yang sangat tinggi
dan perpanjangan yang besar. Kemudian pada tahun 1940 diperkenalkan sistem
prategang yang pertama dengan bentang 47 meter di
Struktur beton prategang mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaa
korosif.
Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki.
Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka
lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan pada beton bertulang.
Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang
dipakai secara efektif.
Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi
beton biasa.
Ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur
dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan Natural
Frequency dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat
getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
atau kekakuannya ditambah.

Beton Pracetak
Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi yang mampu menjawab
kebutuhan di era millennium baru ini. Pada dasarnya system ini melakukan
pengecoran komponen di tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu
dibawa

ke lokasi (transportasi ) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh

(ereksi). Keunggulan system ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi
cepat dan missal, pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi
dengan kualitas produk yang baik. Perbandingan kualitatif antara strutur kayu,
baja serta beton konvensional dan pracetak dapat dilihat pada table :

Aspek
Pengadaan
Permintaan

Semakin terbatas
Banyak

Utamanya impor
Banyak

Beton
Konvensional Precetak
Mudah
Mudah
Paling
Cukup

Pelaksanaan

Sukar,kotor

Cepat, bersih

banyak
Lama, kotor

Cepat,

Biaya sedang

bersih
Biaya

Pemeliharaan

Kayu

Biaya tinggi

Baja

Biaya tinggi

Kualitas

Tergantung

Tinggi

Sedang-

sedang
Tinggi

Harga

spesies
Semakin mahal

Mahal

tinggi
Lebih murah

Lebih

Tenaga kerja
Linkungan

Banyak
Tidak ramah

Banyak
Ramah

Banyak
Kurang

murah
Banyak
Ramah

Ada

ramah
Ada

Blm ada

Standar

Ada

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
(sdg

(sdg

diperbaharui)

diperbaharui)

Beton Pratekan
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap
tekan,tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik.
Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang
struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan
bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif dan hanya
merupakan beban mati yang tidak bermanfaat.
Beton Mutu Tinggi
High strength concrete merupakan sebuah tipe beton performa tinggi yang
secara umum memiliki kuat tekan 6000 psi (40 MPa) atau lebih. Ukuran kuat
tekannya diperoleh dari silinder beton 150 mm 300 mm atau silinder 100 mm 200
mm pada umur 56 ataupun 90 hari, ataupun umur yang telah ditentukan
tergantung pada aplikasi yang diiningkan. Produksi high strength concrete
membutuhkan penelitian dan perhatian yang lebih jauh terhadap kontrol
kualitasnya daripada beton konvensional.
Beton Ringan
Pada jaman modern untuk mendirikan bangunan sudah dituntut untuk lebih
baik dan lebih baik lagi. Bukan hanya indah dipandang dari sisi arsitekturnya,
dari sisi kenyamanan, keamanan, pengerjaan yang mudah dan cepat juga murah
merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya. Hebel dan Prime mortar
merupakan jawaban semua tantangan tersebut. Hebel merupakan Autoclaved
Aerated Concrete (AAC) atau yang lebih dikenal sebagai Beton Ringan Aerasi

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
Hebel. Beton Ringan Aerasi Hebel terbuat dari bahan baku berkualitas tinggi,
diproduksi dengan teknologi Jerman dan standar Deutche Industrie Norm (DIN).
Beton Ringan Aerasi Hebel merupakan bahan bangunan yang ringan dengan
kekuatan

yang

tinggi

dan

kemampuan

insulasi

yang

sangat baik,

juga

memberikan kemudahan, kecepatan, serta kerapian dalam membangun segala jenis


bangunan;

rumah

tinggal,

komersial,

fasilitas

publik,

perkantoran maupun

industri. Blok & Jumbo Blok Hebel, Super Panel Lantai Hebel serta Super
Panel Diding Hebel merupakan produk unggulan dari Hebel. Blok Beton Ringan
Hebel adalah solusi praktis untuk bangun tembok, cepat dan rapi. Mempunyai
ukuran sangat presisi sehingga pemakaian perekat PM-100 Superior Thin Bed
Prime Mortar yang tipis, mudah pengerjaanya. Mempunyai kuat tekan yang
tinggi namun ringan sehingga lebih tahan gempa. Selain itu kelebihan lainnya
mempunyai ketahan terhadap kebakaran, kemampuan insulasi panas dan suara yang
baik serta handal dan tahan terhadap cuaca.

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012

Tujuan Praktikumatorium
Praktikum yang dilakukan di laboraturium struktur dan bahan mempunyai tujuan
sebagai berikut :
Mengenal sifat-sifat fisik bahan-bahan yang digunakan untuk campuran
pembuatan beton
Mengetahui dan memahami sifat sifat fisik, mekanik, dan teknologi agregat
serta pengaruhnya terhadap beton dengan benar
Mengetahui cara perancangan dan pembuatan beton dengan kekuatan tekan

tertentu
Pembahasan Masalah
Karakteristik bahan untuk membuat betin hanya dapat ditenukan dengan pasti di
laboratorium.Hanya semen dikendalikan dari pebrik (agar sesuai dengan standar
industri tertentu).Jika digunakan air untuk campuran beton dari sumber yang
diketahui baik mutunya, maka pengujian mtu air juga boleh dilaukan.Karena itu
produksi beton dengan karakteristik yang diinginkan, pemeriksaan agregat dan
penngendalian mutu harus dikerjakan secara berkala dengan pengujian di
laboratorium.

Metode Praktikan
Metode praktikum yang dilakukan adalah mengadakan pemeriksaan bahan
pembentuk beton sebagai dasar perencanaan campuran.

Sistem Pembahasan Masalah


Penulsan laporan praktikum ini terdiri atas lima bab dengan uraian masingmasing bab sebagai berikut :
1. Membahas tentang latar belakang, tujuan praktikum, pembahasa masalah,
metode praktikan dan sistematika pembahasan
2. Membahas tentang agregat halus, yang meliputi pemeriksaan berat volume,
analisis saringan, pemeriksaan bahan lolos saringan nomor 200, pemeriksaan
kadar air dan pemeriksaan spesifik gravity.
3. Membahas tentang agregat kasar, yang meliputi pemeriksaan berat volume,
analisa saringan, pemeriksaan kadar air dan pemeriksaan spesifik gravity.

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

IKATAN MAHASISWA SIPIL


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
ANGKATAN 2012
4. Membahas mengenai tantang beton, yang meliputi perencanaan pelaksaan
campran, slump, pemeriksaan berat isi beton, pembuatan dan pemeriksaan
berat benda uji.
5. Kesimpulan.

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

Anda mungkin juga menyukai