Anda di halaman 1dari 53

Lempeng Tektonik

(Tectonic Plate)

Dan Dia menancapkan gununggunung di bumi sebagai pasak supaya


bumi itu tidak goncang bersama kamu,
(dan Dia menciptakan) sungai-sungai
dan jalan-jalan agar kamu mendapat
petunjuk
An-Nahl 16:15
2

Dan kamu lihat gunung-gunung itu,


kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya
awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang
membuat dengan kokoh tiap-tiap
sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan
An-Naml 27:88
3

Tektonik Lempeng

Anggapan lama pernah ada pada abad-abad yang


lampau bahwa bumi adalah sesuatu yang rigid
atau kaku sementara benua-benua berada pada
kedudukannya yang tetap tidak berpindah-pindah.
Setelah ditemukannya benua Amerika dan
dilakukan pemetaan pantai di Amerika dan Eropa
ternyata terdapat kesesuaian morfologi dari
pantai-pantai yang dipisahkan oleh Samudera
Atlantik.
Hal ini menjadi titik tolak dari konsep-konsep yang
menerangkan bahwa benua-benua tidak tetap
akan tetapi selalu bergerak.
4

Konsep-konsep ini dibagi menjadi tiga


menurut perkembangannya (Van
Krevelen, 1993):
1. Konsep yang menerangkan bahwa
terpisahnya benua disebabkan oleh
peristiwa yang katastrofik dalam sejarah
bumi. Konsep ini dikemukakan oleh
Owen dan Snider pada tahun 1857.

2. Konsep apungan benua atau


continental drift yang mengemukakan
bahwa benua-benua bergerak secara
lambat melalui dasar samudera,
dikemukakan oleh Alfred Wegener
(1912).
Akan tetapi teori ini tidak bisa
menerangkan adanya dua sabuk
gunung api di bumi.
6

3. Konsep paling mutakhir yang dianut


oleh para ilmuwan sekarang yaitu Teori
Tektonik Lempeng.
Teori ini lahir pada pertengahan tahun
enampuluhan.
Teori ini terutama didukung oleh adanya
Pemekaran Tengah Samudera (Sea Floor
Spreading) dan bermula di Pematang
Tengah Samudera (Mid Oceanic Ridge :
MOR) yang diajukan oleh Hess (1962).
7

PERKEMBANGAN TEORI

Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis


continental drift yang dikemukakan Alfred
Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi
dalam bukunya The Origin of Continents and
Oceans terbitan tahun 1915.
Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang
sekarang ada dulu adalah satu bentang muka
yang bergerak menjauh sehingga melepaskan
benua-benua tersebut dari inti bumi seperti
'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis
rendah yang mengambang di atas lautan basal
yang lebih padat.
8

Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan


perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini
dipinggirkan.
Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan
inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak
mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut
dapat bergerak-gerak.
Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang
dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun
1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini
kemungkinan ada di bawah laut.
Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di
dalam mantel bumi adalah kekuatan
penggeraknya.
9

Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang


mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan
perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan
yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan
pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun
1956.
Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori
ekspansi bumi, namun selanjutnya justeru lebih
mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng
yang menjelaskan penyebaran (spreading) sebagai
konsekuensi pergerakan vertikal (upwelling) batuan,
tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang
ukurannya terus membesar atau berekspansi
(expanding earth) dengan memasukkan zona
subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar
translasi (translation fault).
Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari
sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum
dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan
ilmuwan.
10

Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan


terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan
tipis dan keras yang masing-masing saling
bergerak relatif terhadap yang lain.
Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak
bumi ini tercipta hingga sekarang.
Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun
1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil
menjelaskan berbagai peristiwa geologis,
seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya
gunung berapi, juga tentang bagaimana
terbentuknya gunung, benua, dan samudera.
11

Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua


(continental crust) ataupun kerak samudra
(oceanic crust), dan lapisan batuan teratas
dari mantel bumi (earth's mantle).
Kerak benua dan kerak samudra, beserta
lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer.
Kepadatan material pada kerak samudra lebih
tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua.
Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak
samudra (mafik) lebih berat dibanding
elemen-elemen pada kerak benua (felsik).
12

Di bawah litosfer terdapat lapisan


batuan cair yang dinamakan astenosfer.
Karena suhu dan tekanan di lapisan
astenosfer ini sangat tinggi, batubatuan di lapisan ini bergerak mengalir
seperti cairan (fluid).
Litosfer terpecah ke dalam beberapa
lempeng tektonik yang saling
bersinggungan satu dengan lainnya.
13

Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:


Lempeng Afrika, meliputi Afrika
Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika
Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung
dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta
tahun yang lalu)-menjadi Indo-Australia
Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa
Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan
Siberia timur laut
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan
Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil
mencakup Lempeng Cocos
Lempeng Nazca
Lempeng-lempeng kecil seperti:

Lempeng
Lempeng
Lempeng
Lempeng
Lempeng

Filipina
Scotia
Arabia
Karibia
Juan de Fuca
14

15

Struktur bagian dalam bumi

16

17

18

Plate tectonics dan


Pergerakannya

19

Jenis-jenis Batas
Lempeng

Berdasarkan arah pergerakannya,


perbatasan antara lempeng
tektonik yang satu dengan lainnya
(plate boundaries) terbagi dalam 3
jenis, yaitu 1. divergen,
2. konvergen, dan
3. transform
20

21

Earthquake Waves

22

Seismographs

23

Batas divergen/konstruktif
(divergent/constructive
boundaries)

Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling


memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng
tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan
pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan
pada lempeng benua, proses ini menyebabkan
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya
celah antara kedua lempeng yang saling menjauh
tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah
salah satu contoh divergensi yang paling terkenal,
membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra
Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan
Benua Amerika.
24

25

26

Batas konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries)

Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan


(consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling
menumpu satu sama lain (one slip beneath
another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra
terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng
samudra lain disebut dengan zona tunjaman
(subduction zones).
Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa.
Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit
samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di
wilayah ini.
Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan
Andes di Amerika Selatan, Bukit Barisan di
Sumatera, dan busur pulau Jepang (Japanese
27
island arc).

28

1)

2)

3)

Batas konvergen ada 3 macam,


yaitu
antara lempeng benua dengan
lempeng samudra,
antara dua lempeng samudra,
dan
antara dua lempeng benua.
29

Konvergen lempeng benua


samudra (Oceanic
Continental)

Ketika sebuah lempeng samudra menunjam ke


bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi,
kemudian meleleh
Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah
deretan gunung berapi (volcanic mountain range).
Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi
penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic
trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah
salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses
ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi
antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika
Selatan.
30

31

Trenches form at
converging oceanic plate
boundaries

32

Mountain ranges form at continental plate


collisions

33

Konvergen lempeng samudra


samudra (Oceanic
Oceanic)

Salah satu lempeng samudra menunjam ke


bawah lempeng samudra lainnya,
menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut,
dan deretan gunung berapi yang pararel
terhadap parit tersebut, juga di dasar laut.
Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang
timbul sampai ke permukaan, membentuk
gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).
Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu
contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini
terbentuk dari konvergensi antara Lempeng
Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.
34

35

Kalau terjadi episenter gempa di daratan ada dua kemungkinan,


yakni gempa akibat subduksi atau akibat sesar Sumatera

36

Rekaman seismik terhadap


batas lempeng yang
bertumbukan

37

Konvergen lempeng benua


benua (Continental
Continental)

Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah


lempeng benua lainnya.
Karena keduanya adalah lempeng benua,
materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup
berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan
meleleh.
Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras
dan menebal, membentuk deretan pegunungan
non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah
satu contoh pegunungan yang terbentuk dari
proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng
Eurasia.
38

39

Batas transform
(transform boundaries)

Terjadi bila dua lempeng tektonik


bergerak saling menggelangsar
(slide each other), yaitu bergerak
sejajar namun berlawanan arah.
Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu.
Batas transform ini juga dikenal
sebagai sesar ubahan-bentuk
(transform fault).
40

41

Batas transform
umumnya berada di
dasar laut, namun ada
juga yang berada di
daratan, salah satunya
adalah Sesar San
Andreas (San Andreas
Fault) di California, USA.
Sesar ini merupakan
pertemuan antara
Lempeng Amerika Utara
yang bergerak ke arah
tenggara, dengan
Lempeng Pasifik yang
bergerak ke arah barat
laut.
42

43

Bagaimana Dengan
Indonesia?

Negeri kita berada di dekat batas lempeng


tektonik Eurasia dan Indo-Australia.
Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah
konvergen.
Lempeng Indo-Australia adalah lempeng
yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
Selain itu di bagian timur, bertemu 3
lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng
Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia.

44

Seperti telah dijelaskan sebelumnya,


subduksi antara dua lempeng
menyebabkan terbentuknya deretan
gunung berapi dan parit samudra.
Demikian pula subduksi antara
Lempeng Indo-Australia dan Lempeng
Eurasia menyebabkan terbentuknya
deretan gunung berapi yang tak lain
adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra
dan deretan gunung berapi di
sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok,
serta parit samudra yang tak lain
adalah Parit Jawa (Sunda).
45

Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu


saat gerakannya mengalami gesekan
atau benturan yang cukup keras.
Bila ini terjadi, timbullah gempa dan
tsunami, dan meningkatnya kenaikan
magma ke permukaan.
Jadi, tidak heran bila terjadi gempa
yang bersumber dari dasar Samudra
Hindia, yang seringkali diikuti dengan
tsunami, aktivitas gunung berapi di
sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga
turut meningkat.

46

Indo-plate
Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru
melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga
merah melambangkan kumpulan gunung berapi.

47

48

PEMISAHAN PANGEA

Source: Dietmar Muller, Sydney University

49

49

ARUS KONVEKSI
Konveksi
adalah perpindahan panas oleh
pergerakan suatu fluida (baik cair
maupun gas) ; terjadi pergerakan
materi.
Contoh :
Image:
This Dynamic Earth - online edition,
the Story of Plate Tectonics.

50

ARUS KONVEKSI

51

ARUS KONVEKSI

from: http://www.geo.lsa.umich.edu/~crlb/COURSES/270

52

53

Anda mungkin juga menyukai