Pertama, Jobs membuatnya sangat jelas bahwa Harper Collins membutuhkan
Apple dibanding Apple membutuhkan mereka. Jobs menggarisbawahi bahwa Apple sudah memiliki publisher-publisher lain di daftar antrian. Jobs juga menjelaskan bahwa Apple ingin bekerjasama dengan Harper Collins, tetapi mereka tidak akan segan-segan untuk membiarkan deal ini lepas. Nah, trik pertama negosiasi adalah biarkan lawan Anda tahu bahwa anda siap untuk move on jika persyaratan tidak terpenuhi. 2. Menjual bukti-bukti. Jobs berkata kalau dia percaya bahwa revolusi e-book telah tiba dan Apple akan menjadi sentralnya. Dia juga menggunakan angka-angka untuk mendukung pendapatnya, yaitu bagaimana Apple menjual lebih banyak iPad daripada perusahaan lain dan Apple memiliki 120 juta pelanggan dengan kartu kredit yang telah terintegrasi pada sistem mereka. Selain itu, Apple berhasil memimpin revolusi yang sama dalam industri musik melalui iTunes store mereka. Pengalaman ini membuat pendapat Jobs semakin kredibel. 3. Biarkan mereka membuat penawaran terlebih dulu. Jobs tidak terlibat pada negosiasi apapun melawan Murdoch. Dia hanya menjelaskan ulang termin Apple dan membiarkan Murdoch menegosiasikannya dengan dirinya sendiri. Pada email berikutnya, Murdoch memaksakan termin tambahan, berharap bahwa Jobs akan memberikannya. Itulah saat dimana Jobs membantainya pada email terakhir. Diam adalah taktik yang umum digunakan ketika bernegosiasi karena hal ini membuat orang lain merasa tidak nyaman. Ketika seseorang merasa tidak nyaman, mereka mulai bernegosiasi pada diri mereka sendiri dan bersedia untuk dikompromi. 4. Beberkan setiap opsi yang mereka miliki.
Jobs membeberkan bahwa Murdoch hanya memiliki 3 pilihan: 1. Menerima
termin Apple dengan manfaat yang sangat menggoda bagi Harper Collins, 2. Mendistribusikannya melalui Amazon saja (dengan ancaman bahwa Amazon mungkin akan menyiasati Murdoch), 3. Atau menarik e-books dari kedua store (dan menghadapi pembajakan yang membabi buta). Padahal pada kenyataannya, Murdoch mungkin saja memiliki banyak opsi lainnya. Akan tetapi, daftar sederhana ini membangkitkan rasa takut. Ini adalah taktik yang umum digunakan pada negosiasi. Anda membeberkan opsi yang dimiliki orang lain untuk memastikan bahwa opsi yang anda tawarkan adalah pilihan yang paling menarik. 5. Gunakan pendapat pihak lain. Pada emailnya, Jobs memperkuat argumennya dengan pendapat dari pihak lain seperti: All the major publishers tell us that Amazons $9.99 price for new releases is eroding the value perception of their products in customers minds, dan juga, Apple is the only other company [besides Amazon] currently capable of making a serious impact [with e-books], and we have 4 of the 6 big publishers signed up already, sehingga semakin susah bagi Murdoch untuk menolak termin Apple jika empat dari 6 publisher besar telah menyetujuinya. Beberapa hal yang perlu digarisbawahi: Jobs tidak pernah bersikap kasar atau mendesak. Dia semata-mata hanya membagikan wawasan tepat sasaran yang didukung dengan data-data yang faktual dan logis. Dia juga menempatkan dirinya pada sepatu lawan bicaranya. Inti dari gaya negosiasi Jobs melawan Murdoch adalah prediksi Jobs tentang kemana industi e-book akan berkembang. Dan sebagai mana kita ketahui, Jobs memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam memprediksi dan menciptakan masa depan sebagaimana visinya. Citra sangatlah penting ketika Anda bernegosiasi. Jadi Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya! [Photo Credit:Thierry]
Inti negosiasi adalah persiapan. Pandanglah negosiasi sebagai
proses seni dan bersikaplah teliti. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam bernegosiasi, antara lain sebagai berikut. 1. Buatlah target capaian dari negosiasi yang akan Anda lakukan Tentukan syarat minimum yang harus Anda peroleh, serta syarat maksimum yang akan Anda tawarkan. Pikirkan dan siapkan berbagai jalan alternatif solusi yang hendak Anda tawarkan, jangan hanya menyiapkan satu cara. Jika dalam negosiasi pertama itu tidak tercapai kata sepakat, lakukan cara ke dua. 2. Lakukan riset yang komprehensif Pelajari dan ketahui keinginan pihak yang Anda ajak bernegosiasi. Pelajari juga kelemahan dan kekuatannya. Ketahui hingga ke bagian terselubung. Dalam riset tersebut, sebaiknya Anda bekerja sendiri dan tidak perlu meminta bantuan orang lain. Temui kebenarannya, dan jangan terpancing pada keterangan orang lain atau kesimpulan sesaat saja. Dapatkan bukti, dokumentasi, dan angka yang utuh. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya, yaitu latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar, atau restoran. 3. Bicarakan topik hanya sebatas masalah yang dinegosiasikan Pisahkan ego dan kehidupan pribadi Anda. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Perusahaan besar biasanya mempunyai tim khusus negosiasi. Mereka menyadari arti pentingnya negosiasi, sehingga mereka menempatkan orang-orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan penting ini. Dalam satu tim biasanya terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berbeda-beda. Pemisahan tim negosiasi dari divisi lain dimaksudkan agar tidak terjadi konflik pribadi selama proses negosiasi. 4. Pikirkan tujuan utama negosiasi
Ingatlah hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi. Negosiasi
bukanlah urusan menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. Jagalah emosi Anda, dan tetaplah berkepala dingin. Jangan terpancing emosi, ego, atau dorongan ingin menang sendiri. 5. Dalam bernegosiasi, tetaplah bersikap seadil mungkin Anda perlu memikirkan keuntungan dan kebaikannya bagi semua pihak. Jangan menciptakan hal-hal yang berkemungkinan akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat ataupun permusuhan. 6. Berikan alternatif win-win solution pada lawan Bersikaplah fleksibel terhadap berbagai kemungkinan. Sikap fleksibel ini akan membantu Anda untuk keluar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi dapat menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi semua pihak. 7. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele Hindari faktor-faktor yang melelahkan pihak lawan dan juga diri Anda sendiri. Proses negosiasi tidak perlu berlama-lama. Selain itu tempat negosiasi juga harus kondusif, mudah dijangkau, dan diusahakan tenang, sepi, dan tidak banyak gangguan dari luar. Mendapatkan semua keinginan kita adalah hal yang menyenangkan. Tak terkecuali bagi seorang entrepreneur. Entrepreneur adalah seseorang yang kehidupannya penuh dengan negosiasi. Dalam negosiasi, entrepreneur pada dasarnya ingin agar pihak lain yang ia ajak berunding sepakat untuk melakukan permintaaannya. Tetapi tak jarang entrepreneur pemula memiliki posisi tawar yang sangat rendah karena kurangnya pengalaman dan wawasan. Saat teknik pembujukan terang-terangan sudah tak berhasil, tidak ada salahnya Anda mencoba taktik yang lebih halus dan tersamar ini seperti yang dikemukakan oleh Peter Bregman. Berbicara lebih sedikit, mendengar lebih banyak Kolega-kolega Anda berpeluang lebih kecil untuk menolak saat Anda sudah mengakui kepentingan dan kebutuhan mereka. Dengarkan kecemasan mereka dan pastikan solusi milik Anda diakui oleh mereka. Buat mereka menyukai Anda
Sukar untuk mengatakan tidak kepada seseorang yang Anda
sukai. Kita cenderung untuk menyukai orang yang memiliki latar belakang dan minat yang sama dengan kita, jadi pergunakanlah kesamaan yang Anda dapati dalam diri Anda dan diri mereka. Pujian dan sanjungan bisa juga bekerja efektif. Jangan ragu untuk melontarkan pujian jika kolega Anda melakukan pekerjaan dengan baik. Berikan bantuan Lakukan sesuatu yang bermanfaat untuk seseorang demi membantunya memecahkan masalahnya memberikan Anda pengaruh positif. Setiap orang memahami kebutuhan untuk membayar kembali apa yang orang lain telah berikan kepada mereka.