Anda di halaman 1dari 23

TRANSFUSI DARAH

Oleh: Rasdita Nurhidayati


Pembimbing: Dr. Bambang Abimanyu, Sp.OG (K)

Pendahuluan
Transfusi darah merupakan salah satu
bagian penting pelayanan kesehatan
modern.
Terapi penunjang yang penting di bidang
hematologi namun juga pada kasus nonhematologi.

Definisi

Transfusi darah adalah proses pemberian


darah atau komponen darah dari satu
individu (donor) ke individu lainnya
(resipien).

Kriteria pendonor (WHO):


Pengambilan darah yang berisiko rendah dan
skrining
Pemeriksaan darah (meliputi ABO dan rhesus,
skrining antibodi, cross-matching serum donor
dengan resipien)
Penggunaan darah yang sesuai indikasi

Jenis Transfusi

Whole Blood
Sel Darah Merah:
Packed Red Cell (PRC)
Red Cell Suspension
Washed Red Cell

Trombosit
Plasma Darah

Plasma
Plasma
Plasma
Plasma

biasa tunggal
segar tunggal
segar beku (fresh frozen plasma)
kering (lypophylized pooled plasma)

Kriopresipitat faktor VIII


Human albumin
Imun serum globulin
Heated plasma

Proses Transfusi

Kriteria Pendonor (WHO):

Pendonor harus sehat baik secara fisik maupun mental


Rentang usia 18-60 tahun
Hb > 12,5 untuk laki-laki, dan > 11,5 untuk perempuan
Berat badan minimal ialah 45kg
Tekanan darah sistolik berkisar 100-140mmHg dan
tekanan darah diastolik 60-90mmHg
Temperatur tubuh tidak melewati 37,5C (oral)/99F
Frekuensi nadi berkisar 60-100x/m dan regular
Terakhir melakukan transfusi (donasi) 3-4 bulan yang
lalu

standard transfusi (WHO) :


Skrining fisik terhadap pendonor
Kriteria eksklusi untuk beberapa jenis pendonor
(contoh: baru melakukan wisata atau kunjungan
ke tempat endemis penyakit malaria)
Dilakukan tes laboratorium untuk deteksi dini
penyakit

menular

dan

pemeriksaan

antibodi terhadap produk darah.

antigen

Proses Penyimpanan Produk Darah Transfusi

Indikasi dan kontraindikasi

Darah lengkap (Whole blood)


Indikasi:
Mengatasi keadaan anemia, perbaikan fungsi
oksigenasi, perbaikan volume sirkulasi akibat
perdarahan.
Transfusi tukar

Kontraindikasi:
Anemia kronik
Gagal jantung

Sel Darah Merah:


Sel darah merah pekat (packed red cell/PRC)
Indikasi:
Mengatasi keadaan anemia karena keganasan, anemia
aplastik, thalasemia, anemia hemolitik, dll.
Anemia defisiensi yang berat denan ancaman gagal
jantung atau menderita infeksi berat.
Perdarahan akut.

Sel darah merah miskin leukosit


Indikasi:
Untuk menghindari/mencegah reaksi transfusi non
hemolitik (panas, gatal, menggigil, dll).
Dipergunakan pada kasus transfusi berulang.
Menghindari potensi sensitisasi pada kasus transplantasi
jaringan.
Mempunyai masa simpan yang lebih pendek.

Sel darah merah beku (frozen red packed cell)


Indikasi:
Bertujuan agar sel darah merah dapat disimpan lebih
lama.
Sebagian persediaan sel darah merah yang jarang
dijumpai.

Sel darah merah yang diradiasi (irradiation


blood)
Indikasi:
Untuk menghindari reaksi imun yang akan terjadi.
Radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel limfosit
yang sering menyebabkan terjadi reaksi graft versus
host (GVH).
Dipergunakan pada cangkok sumsum tulang, defisiensi
imunologi, transfusi intrauterin, limfopenia karena
kemoterapi.

Plasma kaya trombosit (platelet rich plasma/PRP)


mengandung trombosit dengan elemen plasma
lainnya masih lengkap.
Trombosit kaya konsentrat (platelet concentrat)
Indikasi:
Mencegah perdarahan yang jelas disebabkan oleh
trombositopenia atau kelainan fungsi trombosit
Profilaksis pasien dengan kegagalan fungsi
sumsum tulang (anemia aplastik, leukemia,
supresi akibat kemoterapi)
Profilaksis pada tindakan bedah/trombositopat
Trombositopenia setelah operasi cardiopulmonary
bypass surgery (tapi tidak untuk profilaksis)

Kontraindikasi:
Autoimun Idiopatic Thrombocytopenia Purpura
(AITP), Drug Induced Thrombocytopenia,
Thrombotic Thrombocytopenic Purpura (TTP),
Disseminated Intra Vascular Coagulation (DIC),
dan trombositopenia karena sepsis.

Leukosit/granulosit
Komponen ini didapat dengan melakukan
sentrifugasi berupa buffy coat
Indikasi:
Kegagalan sumsum tulang yang berat
Infeksi berat yang tidak memberikan respons
terhadap pengobatan antibiotik
Gangguan fungsi granulosit
Neonatal sepsis oleh bakteri gram negatif

Plasma dan Derivatnya


Kepentingan utama pemberian plasma
adalah:

mengganti/menambah faktor-faktor pembekuan


spesifik pada pasien yang mengalami
perdarahan.
Sebagai cairan pengganti untuk
mengembalikan volume sirkulasi, nutrisi.
Menambah/mengganti serum imunoglobulin.

Komplikasi

Guideline Transfusi

Sel Darah Merah:


Beberapa faktor spesifik yang perlu menjadi
pertimbangan transfusi adalah:
Pasien dengan riwayat menderita penyakit
kardiopulmonal perlu transfusi pada batas
kadar Hb yang lebih tinggi.
Volume darah yang hilang selama masa
perioperatif baik pada operasi darurat maupun
elektif, dapat dinilai secara klinis dan dapat
dikoreksi dengan penggantian volume yang
tepat.
Transfusi PRC diperlukan apabila Hb<7mg/dL

Pertimbangan dalam memutuskan jumlah


unit transfusi sel darah merah:
Menghitung berdasarkan rumus umum sampai
target Hb yang disesuaikan dengan penilaian
kasus per kasus.
Menilai hasil/efek transfusi yang sudah diberikan
kemudian menentukan kebutuhan selanjutnya.

Trombosit
Dosis transfusi trombosit ditentukan dengan
hitung trombosit pretransfusi, volume darah, dan
keadaan faktor risiko tambahan. Satu unit donor
(5-1010 trombosit) per 10 kg berat badan dapat
dijadikan patokan. Manfaat terapeutiknya
ditentukan dengan hitung trombosit 1 jam setelah
transfusi. Pasien yang stabil diharapkan
mengalami peningkatan hitung tombosit sebesar
5-7 x 109/L tiap satu unit sediaan trombosit

Fresh Frozen Plasma


Jumlah Fresh Frozen Plasma yang dibutuhkan
tergantung pada level faktor pembekuan, tanpa
memperhatikan apakah ada perdarahan maupun
volume darah pasien. Dosis yang direkomendasikan
adalah 10-20 mL/kg berat badan. 1 mL Fresh Frozen
Plasma/kg dapat meningkatkan hamper seluruh faktor
pembekuan sebesar kira-kira 1%. Satu dosis 10-20
mL/kg diharapkan dapat meningkatkan kadar faktor
koagulasi sebesar 15-20% setelah dilakukan transfusi.
Infus yang diberikan harus dalam bentuk bolus yang
diberikan secepat mungkin sesuai toleransi sistem
vaskuler pasien

Kriopresipitat
Kriopresipitat dapat diberikan pada keadaan defisiensi
fibrinogen yang kadarnya di bawah 1,0G/L dan terdapat
perdarahan. Dosis transfusi tergantung pada volume
darah pasien, kadar fibrinogen, beratnya perdarahan,
dan kualitas sediaan kriopresipitat yang ada.
Satu unit kriopresipitat diolah dari satu unit plasma
yang normalnya mengandung 200-400 mg fibrinogen,
namun kadarnya bervariasi, tergantung pada metode
pembuatannya, dan kadar awal fibrinogen dalam
plasma.8
Dosis yang direkomendasikan pada pasien dengan
berat badan 70 kg adalah 1-2 g fibrinogen dan
membutuhkan sekitar 5-10 unit kriopresipitat.
Pemberiannya harus dilakukan dengan cepat karena
volumenya relatif kecil.

Penutup
Transfusi bermanfaat untuk mengatasi
perdarahan dan meningkatkan oksigenasi
jaringan, dan harus didasarkan pada kondisi
klinis pasien.
Transfusi dapat menimbulkan berbagai reaksi
imunologik maupun nonimunologik
Indikasi tepat transfusi darah dan
komponen darah adalah untuk mengatasi
kondisi yang menyebabkan morbiditas dan
mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi
dengan cara lain.

Anda mungkin juga menyukai