Anda di halaman 1dari 10

No

Judul
Peneliti dan tahun
Metode
Sampel
Kesimpulan
1
PENGARUH SENAM BUGAR LANJUT USIA (LANSIA) TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI
1Gilbert W. Setiawan
2Herlina I. S . Wungouw
2Damajanty H. C. Pangemanan
(2012)
Eksperimental lapangan dengan rancangan pre-post test one group test
30 responden lansia yang menderita hipertensi di Balai Penyantunan Lanjut Usia (BPLU) Senja Cerah Paniki bawah
Manado
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor kualitas hidup rata-rata sebesar 9,27. Nilai
signifikasi (p) dari hasil uji statistik yaitu 0,00 lebih kecil dari nilai alpha ( = 0,05), sehingga menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan senam bugar lansia terhadap kualitas hidup penderita hipertensi.
2

PENGARUH PEMBERIAN JUS LIDAH BUAYA (Aloe vera) dan JUS BELIMBING (Averrhoa carambola L.) TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW)
WANA SERAYA DENPASAR
Wasita,RRR., Gunaharianti,N., Witarsa,MS
Studi pre eksperimen dengan one group pra-post test design yang mengunkapkan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek
19 orang lansia dengan hipertensi yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Wana Seraya Denpasar yang
sesuai dengan kriteria inklusi
Pemberian jus lidah buaya dan jus belimbing mampu menurunkan tekanan darah sistolik menjadi normal dengan
rata-rata 131,58 mmHg. Sementara penurunan tekanan darah diastolik dengan rata-rata 75,26 mmHg.
Menurut uji statistik Wilcoxon didapatkan tekanan darah sistolik dengan nilai p sebesar 0,000 dan nilai tekanan
diastolik 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa p0,05 sehingga Ho ditolak. Artinya bahwa ada pengaruh signifikan
pemberian jus lidah buaya dan jus belimbing terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di PSTW Wana
Seraya Denpasar.
3
PERBEDAAN PENGARUH EKSTRAK MENTIMUN DAN AIR JAHE TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN
HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT
TAHUN 2014
Yuliantari, Ni Wayan, Sang Ketut Arta, SKM, M.Kes (1), Ns. I Ketut Suarnata, S. Kep (2)
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Quasy Experimental Design yang memiliki dua kelompok. Kedua kelompok ini akan diberikan perlakuan tertentu
sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil dari reaksi kedua kelompok tersebut yang akan diperbandingkan

sampel berjumlah 30 orang lansia yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat yaitu
Dusun Padang Indah dan Purnawira
Perubahan rata-rata tekanan darah sistolik saat pre-test dan post-test pada kelompok yang diberikan ekstrak
mentimun yaitu dari 149,333 mmHg menjadi 143,533 mmHg sedangkan perubahan rata-rata tekanan darah
diastolik saat pre-test dan post-test yaitu dari 91,333 mmHg menjadi 85,600 mmHg. Perubahan rata-rata tekanan
darah sistolik saat pre-test dan post-test pada kelompok yang diberikan air jahe yaitu dari 148 mmHg menjadi
140,233 mmHg sedangkan perubahan rata-rata tekanan darah diastolik saat pre-test dan post-test yaitu dari 92
mmHg menjadi 86,300 mmHg. Uji Mann-Whitney untuk membandingkan selisih pre-test dan post-test tekanan
darah, didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tekanan darah sistolik maupun diastolik yaitu p= 0,175 dan p=
0,863. Keduanya sama-sama menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima yang berarti tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik antara lansia dengan hipertensi yang diberikan
ekstrak mentimun dan yang diberikan air jahe serta tidak ada perbedaan tekanan darah diastolik antara kelompok
lansia dengan hipertensi yang diberikan ekstrak mentimun dan yang diberikan air jahe.
4
PEMBERIAN AIR REBUSAN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
Iswari, PA., Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep.,M.Sc. (1), Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep.Sp.Kep.Mat (2)
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

quasy experimental dengan rancangan pre-test and post test with control group design
sampel sebanyak 30 orang lansia dalam wilayah yang mengalami hipertensi dan melakukan kunjungan ke Puskesmas IV Denpasar
Selalatan, yang terdiri dari 15 orang kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol
Hasil analisis perbedaan perubahan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan
uji Mann Whitney. Pada selisih sistolik diperoleh Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,000. Sedangkan pada selisih diastolik
didapatkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,0035 dengan mean rank kelompok perlakuan 19,20 dan kelompok
kontrol 11,80. Karena hasil p<0,05 artinya terlihat adanya perbedaan yang signifikan perubahan tekanan darah

antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian air
rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah lansia di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan.
5
PENGARUH TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI
KELURAHAN KARANGSARI KABUPATEN KENDAL
Wiwi Susanti* Bambang Edi Warsito** Armunanto
pre eksperimental menggunakan metode one group pretestposttest design
sampel menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 29 orang. Usia responden terdiri dari 56-65 tahun
sebanyak 11
(37,9%) responden dan yang terendah pada
responden yang beruisa antara 46-55 tahun
sebanyak 8 (27,6%).
darah pada pasien hipertensi sebelum
diberikan terapi imajinasi terpimpin
menunjukkan rata-rata tekanan darah sistole
165,86 mmHg dan rata-rata tekanan darah
diastole 104,83 mmHg, sesudah diberikan
terapi imajinasi terpimpin menunjukkan ratarata
tekanan darah sistole 158,62 mmHg dan

rata-rata tekanan darah diastole 97,24 mmHg.


Ada pengaruh terapi imajinasi terpimpin
terhadap perubahan tekanan darah pada pasien
hipertensi di Kelurahan Karangsari Kabupaten
Kendal. Terapi Imajinasi Terbimbing mampu
memberikan cara penurunan tekanan darah
dan sebagai cara alternatif selain terapi medis
atau farmakologis dalam penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi.
6
EFEKTIFITAS KOMBINASI TERAPI KUKUSAN LABU SIAM DAN SENAM
ANTI STROKE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PASIEN DENGAN HIPERTENSI
Nurjannah TulAini1, Arneliwati2,Yulia Irvani Dewi3

Quasi Eksperimen dengan rancangan


penelitian Non-Equivalent Control Group yang
melibatkan dua kelompok
38 (20 orang usia 41-50, 11 orang usia 51-60, dan 7 orang usia 31-40 tahun)responden yang menderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan

Raya Pekanbaru.
hasil pengukuran diperoleh mean
sistol pre test pada kelompok eksperimen adalah
151.23 dan mean sistol pre test pada kelompok
kontrol adalah 152.63 dan mean diastol pre test
pada kelompok eksperimen adalah 94.74 serta
mean diastol pre test pada kelompok kontrol
adalah 97.98. Setelah diberikan perlakuan dengan
terapi kombinasi kukusan labu siam dan senam anti
stroke setiap pagi selama 3 hari, pada kelompok
eksperimen terjadi penurunan dengan mean sistol
post test pada kelompok eksperimen adalah 143.16
dan mean diastol post test pada kelompok
eksperimen adalah 89.82 sedangkan pada
kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan
didapatkan mean sistol post test pada kelompok
kontrol adalah 152.11 dan mean diastol post test
pada kelompok kontrol adalah 98.33.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya

penurunan yang signifikan antara mean tekanan


darah sebelum dan sesudah diberikan terapi
kombinasi kukusan labu siam dan senam anti
stroke pada kelompok intervensi dimana p value
sistol = 0.000 dan p value diastol = 0.000 dimana
keduanya lebih kecil dari nilai alpha (p < (0.05).
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi
kombinasi kukusan labu siam dan senam anti
stroke efektif dalam menurunkan tekanan darah.
7
HUBUNGAN FREKUENSI SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH DAN NADI
PADA LANSIA HIPERTENSI
I Wayan Agus Setiawan1, Yunani2, Eni Kusyati3
STIKES Karya Husada Semarang
(2014)
penelitian kuatitatif dengan pendekatan
analitik dan desain penelitian menggunakan
pendekatan Case Control
lansia

hipertensi di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang


Gading, dengan kreteria inklusi sebagai
berikut : 1). lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
Pucang Gading; 2). lansia yang berjenis
kelamin wanita; 3). lansia yang berumur 6075 tahun; 4). bersedia menjadi Responden, 5).
mengikuti senam lansia selama. Kriteria
eksklusi sebagai berikut : 1). lansia yang
sakit; 2). lansia yang memerlukan perawatan total care; 3). lansia dengan hipertensi berat
dan maligna. Jumlah sampel pada penelitian
ini sebanyak 32 responden. Dilakukan di Unit Rehabilitasi
Sosial Pucang Gading pada bulan Februari
2014.
Hasil penelitian ini
menunjukkan ada hubungan frekuensi
senam lansia terhadap tekanan darah
sistolik dan diastolic (p= 0,000). Hasil penelitian didapatkan ada
hubungan antara frekuensi senam
lansia dengan nadi pada lansia. Frekuensi senam lansia yang dilakukan secara

rutin dapat menurunkan tekanan darah dan


nadi pada lansia hipertensi.
8
PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN pH SALIVA PADA
LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI AMLODIPINE
Ms Lutfiatun Heni
eksperimental dengan rancangan pre and post test design
sampel sebesar 15 orang lansia penderita hipertensi dengan terapi amlodipine di Puskesmas Kedungmundu
Semarang.
Hasil pengukuran curah dan pH saliva sebanyak dua kali, berupa data primer dengan skala rasio yaitu sebelum dan
sesudah pemberian permen karet yang mengandung xylitol tiga kali sehari selama seminggu. Uji statistik
menggunakan uji paired t-test yang dilanjutkan dengan uji non parametrik Wilcoxon.
Hasil Terdapat perbedaan bermakna curah saliva dengan nilai p=0,000 (p < 0,05) pada uji paired t-test dan
perbedaan yang bermakna pH saliva dengan nilai p=0,046 (p < 0,05) pada uji non parametrik wilcoxon.
Kesimpulan Terdapat pengaruh berupa peningkatan curah dan pH saliva setelah pemberian permen karet yang
mengandung xylitol
Kata kunci xylitol, curah saliva, pH saliva, lansia, terapi amlodipine
9
PENGARUH TERAPI MUSIK JAWA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU
LANSIA KUSUMASARI BLIMBINGSARI YOGYAKARTA
Shinta Dian Yustiana

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis quasi experimental dan rancangan randomized pretestposttest control group design.
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 20 responden lansia yang mengalami hipertensi di Posyandu Lansia
Kusumasari, Blimbingsari, Yogyakarta
Intervensi dalam penelitian ini dengan menggunakan musik Jawa. Teknik analisis statistik yang dipergunakan adalah
rumus Independent sample t-test dan Mann Whitney. Hasil : Didapatkan hasil bahwa penurunan tekanan darah lebih
besar pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penurunan terbanyak pada tekanan darah
sistolik sebesar 7,9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,1 mmHg. Secara statistik, selisih penurunan
tekanan darah antara kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol terdapat makna dimana nilai p
pada tekanan darah sistolik sebesar p=0,000 (p<0,05) dan tekanan darah diastolik dengan nilai p=0,001 (p<0,05).
Kesimpulan : Terapi musik Jawa dapat menurunkan tekanan darah.
10
PENGARUH AKTIVITAS FISIK JALAN PAGI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
STADIUM I DI POSYANDU LANSIA DESA MAKAMHAJI
Khomarun Khomarun, Maharso Adhi Nugroho, Endang Sri Wahyuni
Alat pengumpul data berupa meteran, spyghmomanometer, stetoskop, SOP aktivitas berjalan, dan lembar
dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah one group quasi experimental dengan rancangan pre test-post test design.
15 orang lansia hipertensi di Posyandu Lansia Desa Makamhaji, Kartasura.
Ada pengaruh pemberian aktivitas berjalan terhadap perubahan (penurunan) tekanan darah pada lansia hipertensi
di Posyandu Lansia Desa Makamhaji, Kartasura.

Anda mungkin juga menyukai