Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI (SDME)


Resume Video Tentang Energi Panas Bumi (Geothermal) di
Indonesia

Disusun oleh:
Nama
NIM
Kelas
Kampus

: Ahmad Ridhoni
: 03021281419190
:B
: Indralaya

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

ENERGI PANAS BUMI (GEOTHERMAL) DI INDONESIA


Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi terbarukan.
Dalam hal ini panas bumi (geothermal). Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di
dunia yaitu sebesar 28 Giga Watt (GW), potensi tersebut merupakan 40% potensi geothermal
dunia. Energi geothermal adalah energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan.
A. Daerah Pembentukan Energi Panas Bumi
Kepulauan Indonesia terletak di dalam ring of fire (cincin api). Daerah ring of fire
menyediakan sumber daya geothermal yang dapat digunakan untuk membangkitkan listrik
dan dalam hal-hal lain tentang keenergian. Lingkungan pembentukan panas bumi berada pada
jalur gunung api (vulcanic arc) yang biasanya terdapat di pegunungan dengan ketinggian
tertentu. Batuan penyusun pada lingkungan panas bumi berupa batuan vulcanic (gunung api).
Batuan yang menjadi wadah panas bumi disebut reservoar, sama halnya dengan minyak bumi
dan gas. Kandungan dalam reservoar panas bumi umumnya berupa H2O, uap dan air.
B. Metode Pemboran Panas Bumi
Secara umum teknologi yang digunakan dalam pemboran geothermal sama halnya
dengan yang digunakan pada pemboran migas. Perbedaan yang mendasar hanya pada pahat
yang digunakan untuk mengebor batuan. Batuan pada daerah geothermal adalah batuan keras
sehingga digunakan pahat bertipe insert yang umum dipakai untuk pemboran batuan keras.
Dengan formasi batuan yang keras yang terdapat pada area geothermal sehingga operasi
pemboran yang dilakukan dapat memakan waktu yang lama. Namun dengan formasi batuan
yang keras tersebutlah yang membuat operasi pemboran geothermal tidak menyebabkan
kerontokan formasi sehingga tidak akan menyebabkan semburan seperti pada pemboran
minyak dan gas.
C. Kelebihan Energi Panas Bumi Dibanding Energi Lain
Panas bumi merupakan energi yang terbentuk secara alami dibawah permukaan bumi.
Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung
panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi. Pemanfaatan energi panas bumi adalah
ramah lingkungan karena unsur-unsur yang berasosiasi dengan energi panas tidak membawa
dampak lingkungan dikarenakan masih dibawah batas ketentuan yang berlaku. Energi panas
bumi (geothermal) ini bercirikan energi terbarukan karena pembentukannya terus menerus
sepanjang masa selama kondisi lingkungannya dapat terjaga keseimbangannya. Dengan
berdirinya pembangkit panas bumi di suatu daerah tertentu tidak akan mempengaruhi kondisi

air tanah pada daerah tersebut dikarenakan air sisa buangan disuntikkan ke dalam bumi di
daerah yang jauh dengan lapisan aliran air tanah. Limbah dari pembangkit listrik panas bumi
hanya berupa air sehingga tidak mencemari udara dan merusak atmosfer, kebersihan
lingkungan sekitar pembangkit akan tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan
bahan bakar seperti pada pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas buang berbahaya
dari hasil pembakaran yang dapat mengotori udara. Prinsip utama pembangkit panas bumi
yaitu uap panas yang terdapat di dalam bumi diekstrak dari resorvoar melalui sumur
reinjection dan setelah dimanfaatkan dikembalikan lagi kedalam reservoar tanpa
menimbulkan polusi yang berarti.
D. Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Dalam pemanfaatannya energi geothermal dapat menjadi Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTPB) yang penjelasannya telah dipaparkan diatas, juga dalam bidang
argoindustri (pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan) yang membutuhkan energi
panas dalam proses produksi dan pengolahan hasil. Pada bidang agroindustri energi panas
sangat dibutuhkan dalam proses pengeringan, pengawetan, sterilisasi, fasteorisasi, pemanasan
dan sebagainya.
Pada saat ini pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia baru sekitar 1.3 Giga Watt
(GW) atau hanya sekitar 5% dari potensi panas bumi keseluruhan yaitu 28 GW. Padahal
negara-negara yang memiliki potensi panas bumi lebih sedikit dari Indonesia sudah lebih
maksimal dalam memanfaatkannya yaitu Amerika Serikat dengan potensi 11 GW yang telah
memanfaatkan sebesar 31% atau sekitar 3.4 GW, Meksiko dengan potensi 8.5 GW yang telah
memanfaatkan sebesar 12% atau sekitar 1 GW dan negara yang paling dekat dengan
Indonesia yaitu Filipina yang hanya memiliki potensi 6 GW akan tetapi telah berhasil
memanfaatkan sebesar 33% yaitu sekitar 2 GW.
E. Kendala Dalam Pemanfaatan Energi Panas Bumi di Indonesia
Indonesia tengah dihantui dengan krisis energi karena keterbatasan energi migas dan
batubara. Akan tetapi Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal energi terbarukan dan
ramah lingkungan yaitu panas bumi (geothermal). Namun dalam pengembangannya masih
terdapat banyak kendala dan rintangan.
a. Harga
Kendala yang satu ini merupakan kendala yang klasik namun sangat berpengaruh
yaiu kendala harga dan biaya operasional yang mahal. Menurut Supramus Santosa yang

merupakan Presiden dan CEO dari Supreme Energy, pihak swasta yang fokus pada
pengembangan energi geothermal sejak 2008, untuk membuka jalan menuju tempat
eksplorasi pemboran geothermal saja telah memakan biaya sebanyak Rp. 650 milyar
belum pemborannya. Artinya dalam memanfaatkan energi panas bumi dana yang
dikeluarkan sangatlah besar, maka dalam hal ini perlu dukungan dari pemerintah agar
terciptanya pemanfaatan energi geothermal yang merupakan sumber energi yang bersih,
ramah lingkungan dan terbarukan.
b. Izin
Menurut Roni Gunawan, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy
Sebagian besar atau sekitar 50% potensi panas bumi terletak di hutan lindung atau hutan
konservasi yang membutuhkan izin yang dalam penerbitannya memerlukan waktu yang
lama.
Terlepas dari dua kendala di atas juga terdapat kendala lain yang menjadi tantangan
dalam mengembangkan sumber energi geothermal ini yaitu penolakan masyarakat. Namun
menurut Supramus Santosa masyarakat hanya dihantui ketakutan saja dikarenakan sebab
pemboran minyak di Porong, Sidoajo yang menyemburkan lumpur panas yang kita kenal
dengan lumpur Lapindo sehingga menenggelamkan desa-desa di sekitarnya. Dengan
memberikan pemahaman kepada masyarakat akan perbedaan pemboran migas dan panas
bumi dan dampak yang mungkin timbul dari keduanya dirasa cukup untuk menenangkan
masyarakat dari kekhawatiran terhadap bahaya dari eksplorasi geothermal, yang sebenarnya
memang tidak memiliki dampak yang besar bagi lingkungan sehingga disebut ramah
lingkungan. Akan tetapi ada juga pihak yang berupaya mencari keuntungan dengan mengajak
masyarakat menolak pengembangan energi geothermal di daerahnya dikarenakan ada
kepentingan lain baginya (pihak tersebut). Hal ini akan dapat diatasi jika masyarakat telah
diberikan pemahaman yang baik tentang pemanfaatan sumber daya geothermal yang jauh
dari apa yang ada dalam pikiran masyarakat bahayanya.
Sumber energi panas bumi (geothermal) merupakan sumber energi yang sangat
potensial dikembangkan di Indonesia, melihat dari potensinya dan karakteristik dari energi ini
yang merupakan energi bersih dan terbarukan. Indonesia dengan potensi panas bumi terbesar
di dunia sangat layak untuk memanfaatkan apa yang telah dianugerahkan kepada tanah ini
agar menyokong kebutuhan energi nasional sehingga nantinya krisis energi dapat teratasi
mengingat kebutuhan akan bahan bakar fosil yang terus meningkat sedangkan

ketersediaannya yang terus berkurang. Pemerintah sangat berperan penting untuk mendukung
pengembangan energi panas bumi di Indonesia karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit
dan izin-izin yang diperlukan bisa sedikit dipermudah namun tidak mengurangi kontrol yang
ketat agar terciptanya prosedur yang baik dalam penerbitan izinnya. Disamping itu
masyarakat Indonesia perlu diberikan pemahaman yang komprehensif mengenai baiknya
pengembangan dari energi panas bumi ini agar penolakan-penolakan yang terjadi akibat
ketidakpahamannya masyarakat akan hal ini tidak terulang. Harapannya pengembangan dari
sumber energi panas bumi ini semakin maju dan akan banyak menciptakan banyak
pembangkit-pembangkit listrik yang dapat memberikan sumbangan kebutuhan energi
nasional secara signifikan dan berkelanjutan karena energi panas bumi adalah energi yang
terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai