Anda di halaman 1dari 27

Tugas II

MAKALAH SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI


Klasifikasi Sumber Daya Mineral

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Ahmad Ridhoni
Edo Wijaya
Gandung Gozali Abdillah
Vicky Khusuma
Agung Kurniawan

(03021281419190)
(03021281419188)
(03021381419124)
(03021181320062)
(03021181320037)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Klasifikasi
Sumber
Daya
Mineral
ini.
.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan
makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Klasifikasi Sumber Daya Mineral
ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
.

Indralaya, 13 Februari 2016

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Depan
Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

ii

Pembahasan
Klasifikasi Sumber Daya Mineral Menurut UU No. 23 Tahun 2010 Pasal 2 Ayat 2
A. Mineral Non Logam...........................................................................................
a. Zirkon...........................................................................................................
b. Wollastonit...................................................................................................
c. Tawas...........................................................................................................
d. Batu Kuarsa..................................................................................................
B. Batuan................................................................................................................
a. Pasir Gunung................................................................................................
b. Pasir Sungai.................................................................................................
c. Batu Gamping..............................................................................................
d. Tanah Urugan Setempat...............................................................................
C. Mineral Logam...................................................................................................
a. Alumunium..................................................................................................
b. Palladium.....................................................................................................
c. Rhodium.......................................................................................................
d. Osmium........................................................................................................
e. Ruthenium....................................................................................................

1
1
3
4
5
8
8
9
10
11
13
13
16
18
19
21

Daftar Pustaka.................................................................................................................

iii

PEMBAHASAN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA MINERAL MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2010
PASAL 2 AYAT 2
A. Mineral Non Logam
a. Zirkon
Sifat Umum dan Ganesa
Zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur lainnya yang
menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga kuning, kehijauan,
coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal monoklin, prismatik,
dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna tidak beraturan,
kekerasan 6,5 7,5, berat jenis 4,6 5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar 0,1%, dan
titik lebur 2.5000C.
Batu yang tergolong dalam batu zirkon akan berubah-ubah warnanya jika dipanaskan.
Batu zirkon yang berwarna biru pucat dinamakan starlites dan yang berwarna merah
kecoklatan disebut hyacinth. Adapun karakteristik fisik mineral zirkon, yaitu
1.

Berwarna warna coklat, merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan tidak berwarna.

2.

Berkilap tidak fleksible.

3.

Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.

4.
Bersudut empat sistem hablur; 4/m 2/m 2/m Crystal Habits: dipyramidal dan
seperti prisma/aneka warna.
5.

Perpecahan tak jelas di dua arah, seperti prisma/aneka warna.

6.

Belahan Hardness yang tidak seimbang adalah 7.5

7.
Specific Gravity adalah 4.6-4.7 Associated Mineral Streak yang putih albite, biotit,
akik merah tua, xenotime dan monazite.
8.
Karakteristik yang lain adalah kadang-kadang kristal berpijar dan yang lebih gelap
mungkin (adalah) radioaktif dalam kaitan takmurnian dari unsur-unsur bumi yang jarang.
Indeks biasnya adalah 1.92 2.
Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung Nafeldspa (batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat berupa endapan
primer atau endapan sekunder.
Potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan
Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit, yang dikenal dengan
nama tin belt. Penghasil zirkon terbesar adalah Thailand, Srilanka dan Kamboja. Namun
zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam, Tanzania, Perancis dan Australia. Bangkok
merupakan pusat pengasahan dan pemasaran zirkon terbesar di dunia.

Komposisi Kimia
Kualitas zirkon yang terdapat di pasaran dibagi dalam tiga kelompok yang didasarkan
pada penggunaanya, yaitu premium grade (ceramic grade), standard grade (foundry grade),
dan intermediate grade. Komposisi kimia utama dan tujuan penggunaan masing-masing
kualitas zirkon dapat dilihat pada Tabel.
Parameter
ZrO2 + (HfO2),
%min
TiO2, %maks

Premium
66,00

Intermediete
65,50

Standard
65,00

0,10

0,3

0,25

FeO2, %maks
Kegunaan

0,05
- Refraktori gelas
- Zirkonium silikat
- Keramik mutu
tinggi

0,07
- Refraktori baja
- Keramik
- Foundri

0,15
- Refraktori baja
- Foundri

Cara Penambangan
Proses Penambangan Berdasarkan tipe endapan zircon yang merupakan endapan
alluvial, penambangan dilakukan dengan menggunakan kapal keruk, bulldozer, dragline dan
lain-lain peralatan yang biasanya digunakan untuk menambangan bijih alluvial.
Di P. Bangka, P. Belitung dan P karimun kundur, zircon ditambang bersama-sama
dengan kasilterit. Penambangan dilakukan oleh PT. Tambang Timah dengan cara;

Tambang semprot (konvensional dan tambang besar )

Kapal keruk, tambang mekanis

Pada pemisahan menggunakan meja goyang, distribusi partikel dipengaruhi oleh sifatsifat riffle, permukaan deck, water supply, perbedaan bentuk, ukuran partikel dan ada
tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog atau partikel dengan
sebagian material berat dan sebagian material ringan. Riffle (penghalang) merupakan
perangkat dukung yang berfungsi untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga partikel
ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif dibawah. Gaya yang bekerja
pada meja goyang antara lain gaya dorong alir dan gaya gesek. Gaya dorong alir merupakan
fungsi kecepatan relatif aliran air dan partikel Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan
kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air. Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan
dasar deck (alas alat).
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang dapat
dibedakan menjadi sand table dan slime table. Perbedaan pada kedua alat ini terletak
pada jumlah dan jarak antar Riffle. Jumlah riffle pada Sand Table sangat banyak sedangkan
jumlah riffle pada Slime Table sedang. Jarak antar riffle sand Table antara hingga 1 inch
sedangkan Slime Table lebih besar daripada Sand Table. Selain itu Sand Table, ada bagian
deck yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime sedangkan pada Slime Table, ada bagian
deck yang tidak dipasang riffle. Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada
jumlah air, jumlah Strore, sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.
2

Macam Meja Goyang yang lain adalah Willey Table, Butcher Table, Card Tabel. Card
Field Table, Plat of Table, dan Dister Diagonal Overslorm Table. Meja Goyang Willey Tabel
terdiri dari deck berbentuk segi empat dan Headmotion sebagai penggeraknya. Ketinggian
riffle minimal feed dan lebar feed(5). Meja Goyang Bucher Table mempunyai bentuk
hampir sama dengan Willey, tapi memiliki watch plinger untuk mencuci. Posisis riffle terbagi
menjadi zone stratifikasi, cleaning zone dan dischange zone. Mekanisme kerjanya, material
bergerak ke kiri dan air bergerak ke kanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air
sedang material berat akan berjalan terus. Meja Goyang Card Table yakni meja goyang
dengan riffle dibuat dengan mengerat deck dengan bentuk segitiga dan headmotion. Meja
goyang Dister Diagonal Overslorm Table yakni meja goyang dengan berbentuk Deck
Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling dan tailing tidak jelas / berdekatan
sekali Meja Goyang Card Field Table yakni meja goyang dengan berbentuk Wafley Table
yang ditutupi seluruhnya oleh riffle, sedangkan meja goyang Plat of Table meja goyang yang
mempunyai ciri utama di atas deck ada tiga macam riffle dan terdapat tiga zona dari riffle
yaitu zone Stratifikasi, zone Intermediate Plan dan zone Lipper.
Tempat Terdapatnya
Mineral Zirkon terdapat pada endapan alluvial baik di darat maupun di lepas pantai.

b. Wollastonit
Sifat Umum dan Ganesa
Wollastonite adalah mineral kalsium inosilicate (CaSiO3) yang mungkin mengandung
sejumlah kecil besi, magnesium, dan penggantinya mangan untuk kalsium. Hal ini biasanya
putih. Ini terbentuk ketika batu kapur murni atau dolostone dikenai suhu tinggi dan tekanan
kadang-kadang di hadapan cairan silika-bantalan seperti dalam skarns atau batuan metamorf
kontak. mineral terkait termasuk garnet, vesuvianit, diopside, tremolite, epidot, plagioklas
feldspar, piroksen dan kalsit. Hal ini dinamai kimiawan Inggris dan mineralogi William Hyde
Wollaston (1766-1828).
Beberapa sifat yang membuat wollastonite sehingga berguna adalah kecerahan tinggi
dan putih, kelembaban rendah dan penyerapan minyak, dan konten yang mudah menguap
yang rendah. Wollastonite digunakan terutama dalam keramik, produk gesekan (rem dan
kopling), logam menandai, cat filler, dan plastik.
Meskipun kesamaan kimia untuk spektrum komposisi dari kelompok piroksen
mineral-mana magnesium dan substitusi besi untuk kalsium berakhir dengan diopside dan
hedenbergite masing-itu secara struktural sangat berbeda, dengan tetrahedron SiO4 ketiga
dalam rantai terkait (sebagai lawan dua di pyroxenes).
Komposisi Kimia
Dalam CaSiO3 murni, setiap komponen bentuk hampir setengah dari mineral berat:
48,3% CaO dan 51,7% dari SiO2. Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil besi (Fe), dan
mangan (Mn), dan jumlah yang lebih kecil dari magnesium (Mg) pengganti kalsium (Ca)
dalam formula mineral (misalnya, Rhodonite) .Wollastonite dapat membentuk serangkaian
solusi yang solid dalam sistem CaSiO3-CaCO3, atau sintesis hidrotermal dari fase dalam
sistem MnSiO3-CaSiO3.
3

Cara Penambangan
Di India, mineral Wollastonite di tambang dengan metode surface mining (tambang
terbuka).
Tempat Terdapatnya
Mineral wollastonite terbentuk pada suhu tidaklebih 1.125oC dan biasanya terdapat di
daerah batuan kapur.

c. Tawas
Sifat Umum dan Ganesa
Tawas (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat
isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda
tergantung pada jenis logam dan suhu.
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua
jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal dengan
alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. [1] Alum kalium
merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak
berwarna dan mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan
aluminium sulfat keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat
asam. Alum kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan
terjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air.
Komposisi Kimia
Nama ilmiah tawas adalah potassium alum sulfide, Potassium alum, potash alum, or
potassium aluminum sulfate adalah senyawa kimia: sulfat ganda kalium aluminium. Rumus
kimia adalah KAl (SO4) 2 dan umumnya ditemukan dalam bentuk dodekahidrat sebagai KAl
(SO4) 2.12 (H2O).
Alum adalah nama umum untuk senyawa kimia ini, mengingat nomenklatur kalium
aluminium sulfat dodekahidrat.
Cara Penambangan
Penambangannya dengan metode tambang terbuka menggunakan peralatan sederhana.
Tempat Terdapat
Mineral ini banyak terdapat pada dekat daerah pegunungan. Mineral ini banyak
ditemukan didaerah jawa barat, jawa tengah, jawa timur.

d. Batu Kuarsa
Sifat Umum dan Ganesa
Tidak ada tes pasti untuk mengidentifikasi batu Quartz. Dibutuhkan sejumlah tes
untuk meyakinkan pengidentifikasian. Kebanyakan laboratorium batu permata menggunakan
kombinasi analisis tradisional dan instrumen canggih saat pengujian sampel batu Quartz.
Analisis tradisional akan memeriksa inklusi dan zonasi warna yang biasanya hanya
ditemukan pada batu Quartz alami. Spektroskopi inframerah digunakan untuk melihat grafik
panjang gelombang cahaya inframerah yang diserap oleh batu Quartz. Kristal Quartz juga
menunjukkan sifat Piezoelectric (kristal bisa menghasilkan dan menyimpan muatan listrik
ketika mengalami stres mekanik, tekanan, atau fluktuasi suhu yang ekstrim), sifat yang sama
yang juga dimiliki batu Tourmaline dan beberapa batu permata lainnya. Batu Quartz sintetis
atau buatan sering memiliki warna-warna yang tidak dimiliki oleh batu alami. Dalam banyak
kasus, warnanya terlihat terlalu jelas dan kuat.
Warna-warna Macrocrystalline Quartz sangat bervariasi seperti spektrum, tetapi batu
Quartz yang putih bening sejauh ini merupakan warna yang paling umum. Yang berwarna
ungu (Amethyst), merah muda (Rose Quartz), abu-abu atau coklat sampai hitam (Smoky
Quartz) juga umum. Dalam sorot cahaya buatan, Quartz tidak bisa memperlihatkan
penampilan terbaiknya. Penampilan terbaiknya bisa dilihat pada siang hari, terutama setelah
matahari terbit dan sebelum matahari terbenam. Warna-warna yang lebih gelap dan tua adalah
yang paling berharga.
Batu Quartz yang bagus adalah yang Transparent (tembus cahaya tanpa difusi
berlebihan atau mungkin memiliki rutile berwarna hitam atau cokelat kemerah-merahan atau
inklusi lainnya), yang berarti cahaya bisa menembus batu tanpa hambatan. Pada batu Quartz
yang Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan), cahaya yang menembusnya sedikit
melemah. Batu Quartz yang terbaik adalah yang bersih, bebas dari inklusi apapun. Kemilau
batu Quartz seperti kaca kristal, sedangkan yang Cryptocrystalline Quartz biasanya
kemilaunya seperti lilin dan membosankan, tetapi bisa juga berkilau seperti kaca.
Colorless Quartz atau batu Kuarsa yang putih bening selalu dibiarkan tetap alami,
tidak melalui proses treatment apapun. Batu Quartz yang berwarna kadang-kadang
ditingkatkan dengan treatment Dyed(menambahkan bahan pewarna ke dalam pori-pori atau
retakan-retakannya untuk mengubah atau memperkuat warnanya) seperti yang terjadi
pada batu Agate, treatment Irradiated (batu melalui proses radiasi untuk memperbaiki,
memperkuat, atau mengubah warnanya), atau treatment Heated(batu dipanaskan pada suhu
yang tinggi untuk meningkatkan warna dan kejelasannya. Treatment ini biasanya dilakukan
pada batu mulia jenis Sapphire, Ruby, Tanzanite, Apatite dan Zircon biru). Beberapa batu
5

mungkin juga diresapi atau dilapisi dengan lilin, resin tak berwarna, dan bahkan foil untuk
meningkatkan warna, kilau dan stabilitasnya. Batu Quartz sintetis atau buatan juga melimpah.
Batu Quartz berwarna yang alami biasanya menampilkan zonasi warna.
Meskipun banyak dari nama-nama varietas batu Quartz didasarkan pada warnanya,
klasifikasi ilmiah lebih mengacu pada struktur kristal mineral tersebut. Dalam kebanyakan
SiO2
55,30 - 99,87% kasus, warna merupakan pelengkap identifikasi untuk
Fe2O3
0,01 - 9,14%
varietas Cryptocrystalline Quartz, sedangkan varietas
Al2O3
0,01 - 18,00%
Macrocrystalline Quartz pengklasifikasiannya lebih
TiO2
0,01 - 0,49%
mengutamakan warnanya. Batu Quartz lainnya mungkin
CaO
0,01 - 3,24%
juga diklasifikasikan berdasarkan wilayah, pola, atau
MgO
0,01 - 0,26%
K2O
0,01 - 17.00% inklusinya.

Komposisi Kimia
Mineral pembentuk pasir kuarsa secara dominan tersusun oleh kristal-kristal silika
(SiO2) yang membentuk pola heksagonal serta beberapa mineral pengotor yang bersenyawa
dengan mineral tersebut. Komposisi kimia pasir kuarsa secara umum terdiri dari unsur-unsur :
Secara lengkap komposisi kimia dari beberapa daerah yang telah diteliti dapat ditampilkan
pada Tabel 1.

Sifat fisik pasir kuarsa mempunyai ciri yang khas, yaitu warna putih bening atau
warna lain tergantung kepada senyawa pengotornya, kekerasan berkisar antara 7 (skala
Mohs), berat jenis antara 2,50 - 2,70, titik lebur antara 1715 oC, bentuk kristal hexagonal,
panas spesifik 0,185 dan konduktivitas panas antara 12-100o C.
Cara Penambangan
Secara umum, penambangan pasir kuarsa, yaitu dengan cara tambang terbuka dengan
cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic mine). Pemilihan metode
bergantung kepada proses pengolahan, dan letak sebaran endapan.
Tahap kegiatan penambangan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup (land
clearing) dilanjutkan dengan kegiatan penggalian pasir kuarsa, pemuatan.
a. Pengupasan (Stripping)
Tujuan pengupasan lapisan tanah penutup adalah untuk mengurangi kotoran
(dilution), ketika akan dilakukan proses penambangan. Biasanya lapisan tanah penutup terdiri
dari semak belukar dan lapisan lempung (soil).
6

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini berupa pembersihan terhadap semak belukar
dengan menggunakan alat manual (cangkul, singkup, belincong, dan lain-lain), ataupun alat
mekanis (bulldoser yang dilengkapi garu tunggal/ ganda, penggaruan (scrapper), shovel, dan
lain-lain). Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan tingkat produksi
penambangan.
Peralatan yang dipakai dengan peralatan mekanis meliputi proses penggaruan,
pendorongan dan pengumpulan material tanah penutup yang akan dimanfaatkan pada saat
proses back filling (reklamasi) untuk menutup kembali lahan yang telah ditambang.
a. Pengambilan pasir kuarsa
Karena bahan galian ini bersifat material lepas, maka sistem penambangan yang
dipakai dapat dengan cara kering maupun basah. Pengambilan dengan cara kering yaitu
menggunakan buldoser atau power shovel, kemudian ditimbun dan diangkut memakai
dumptruck.
Pengambilan pasir kuarsa dengan cara basah dilakukan penyemprotan dengan
monitor. Campuran air dan pasir kuarsa (slurry) dipompakan ke penampungan (stockpile) lalu
diangkut ke instalasi pengolahan atau langsung dijual ke pasaran.
b. Pemuatan dan Pengangkutan
Pengangkutan hasil tambang dari area tambang ke unit pengolahan atau penampungan
menggunakan alat muat excavator (back hoe), power shovel atau wheel loader. Alat angkut
yang digunakan adalah dump truck, atau dengan cara slurry dipompakan melalui pipa paralon
langsung ke kapal.
Pengolahan
Proses pengolahan pasir kuarsa tergantung kepada kegunaan serta persyaratan yang
dibutuhkan baik sebagai bahan baku maupun untuk langsung digunakan. Untuk mem-peroleh
spesifikasi yang dibutuhkan dilakukan upaya pencucian untuk menghilangkan senyawa
pengotor.
Untuk beberapa penggunaan kadang pasir kuarsa dilakukan pengolahan untuk
membentuk butiran pasir menjadi bundar. Selain itu, untuk mendapatkan ukuran yang halus
diperlukan penggilingan, misal untuk industri gelas.
Tempat Terdapatnya
Mineral kuarsa terdapat di semua jenis batuan Batuan Beku asam sampai intermediet,
Batuan Sedimen dan pada batuan metamorf sering dijumpai dalam bentuk urat kuarsa.
Mineral kuarsa banyak dijumpai pada kebanyakan daerah geologi, tetapi pada
umumnya terbentuk pada batuan sedimen seperti batu pasir dan pada batuan beku tertentu
seperti granite. Pada batuan granite butiran kuarsa biasanya muncul berwarna abu-abu. Pada
waktu batuan kristal ini terbentuk jauh di bawah permukaan, mineral kuarsa adalah mineral
yang terakhir kali terbentuk dan biasanya tidak mempunyai ruang untuk membentuk kristal.
Pada batuan pegmatites, kuarsa kadang-kadang membentuk kristal yang sangat besar bisa
mencapai beberapa meter.

Pada batuan metamorf seperti gneiss, kuarsa terkonsentrasi di dalam garis garis dan
urat urat batuan. Pada keadaan ini butirannya tidak mengambil type bentuk kristalnya.
Kuarsa memiliki banyak variasi nama dibandingkan dengan mineral lain.
Mineral Chalcedony, contohnya, adalah salah satu varietas dari kuarsa. Juga dikenal
sebagai Microcrystalline Quartz, karena bentuk kuarsanya yang hanya dapat dilihat secara
microscopic, compacted crystals. Namun, kebanyakan referensi menyebutkan kuarsa dan
chalcedony merupakan mineral yang berbeda. Variasi kuarsa lainnya adalah Citrine dan rose
Quartz.

B. Batuan
a. PASIR PASANG
SIFAT UMUM dan GANESA
Pasir Pasang
Berdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang di bedakan dalam 2 jenis sebagai
berikut :
1. Pasir Gunung, adalah pasir yang diperoleh dari hasil galian , butirannya kasar dan
tidak terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika dicampur
dengan kapur padam dan air setelah beberapa waktu dapat mengeras sehingga
membentuk suatu massa padat dan sukar dalam air).
2. Pasir Sungai, adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil
gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik
(antara 0,063 mm 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan
pasangan. Tips : Pasir harus ditempatkan dalam ruang yang terlindung dari hujan
dan terik matahari dan ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak menjadi degresi.
KOMPOSISI KIMIA
Pasir Gunung
Pasir gunung api memiliki kandungan silika (SiO) yang tinggi membuat kualitasnya
menjadi sangat baik
Pasir Sungai
Pasir sungai berasal dari batuan silica yang terdapat pada alam, umumnya batuan
silika terdapat pula material lain seperti felspar, mika dan material lainnya yang mempunyai
daya tahan panas rendah. Kandungan tanah liat umumnya antara 10 20 % sehingga banyak
yang digunakan langsung untuk cetakan tetapi kurang baik bila digunakan cetakan dengan
proses CO2 atau bahan pengikat kimia.

CARA PENAMBANGAN
Pasir Gunung

Teknik penambangan pasir gunung api disesuaikan dengan jenis endapan, produksi
yang diinginkan dan rencana pemanfaatannya. Oleh sebab itu, teknik penambangan yang
akan diuraikan menunjuk pada pekerjaan kasus sebagai berikut :

Endapan gunung api Kuarter/Resen

Pada jenis endapan ini, tanah penutup belum terbentuk. Endapan didapatkan sepanjang
alur sungai. Keadaan endapan yang masih lepas, teknik penambangan permukaan dengan alat
sederhana antara lain dengan pemilihan endapan secara selektif. Hasil yang diperoleh
diangkut dengan truk untuk dipasarkan. Dengan cara penambangan seperti ini jumlah
produksi sangat terbatas. Apabila diinginkan produksi dalam jumlah banyak, penggalian
dengan showel dan backhoe dapat dilakukan. Pemilahan besar butir (untuk memisahkan
ukuran pasir dan ukuran kerikil dapat dilakukan secara semi mekanis dengan memakai
saringan pasir). Hasil yang sudah dipisahkan kemudian dinaikkan ke truk ungkit dengan
showel, untuk selanjutnya dikirim ke tempat penimbunan diluar alur sungai.
b. Pasir Sungai
Proses penambangan pasir dilakukan dengan cara tradisional. Penambangan pasir yang
dilakukan hanya dengan menggunakan alat-alat yang sederhana seperti: cangkul, pengeruk
pasir, dan karung sebagai tempat penyimpanan pasir. Namun, apabila penggalian dengan
jumlah pasir yang cukup besar, biasanya kendaraan pengangkut pasir ini langsung dimasukan
ke lokasi penambangan, guna mempermudah proses penggaliannya. Beberapa tahapan yang
dilakukan dalam penambangan pasir diantaranya adalah:
1.

Tahap Persiapan

Tahap persiapan biasanya didahului dengan kegiatan pengangkutan berbagai jenis


peralatan tambang, dan selanjutnya adalah pembuatan/pembukaan jalan untuk proses
pengangkutan. Dalam hal pengangkutan peralatan tambang yang perlu diperhatikan adalah
jalan yang akan dilalui. Hal ini perlu diperhitungkan secara matang agar tidak terjadi dampak
negatif terhadap lingkungan di sepanjang jalan yang akan dilalui, baik terhadap manusia
maupun fisik alam itu sendiri.
Pada tahap ini dilakukan pengamatan, dimana saja biasanya pasir akan terkumpul
banyak, maka setelah diketahui lokasinya, maka masyarakat akan langsung melakukan
penggalian.
2.

Tahap Eksploitasi/Penggalian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini utamanya berupa penambangan/penggalian


pasir. Bahan tambang yang terdapat di daerah perbukitan, walaupun jenisnya sama, misalnya
pasir, teknik penambangannya akan berbeda dengan deposit pasir yang terdapat di daerah
pedataran, apalagi yang terdapat di dalam alur sungai. pada tahap eksploitasi dalam kaitannya
dengan pengelolaan pertambangan yang berwawasan lingkungan.
Penggalian biasanya dilakukan dengan alat pengeruk yang sederhana, namun, sekalikali apabila kedaan sungai kering biasanya alat berat seperti beko bisa langsung masuk ke
lokasi penambangan.
3.

Pengangkutan

Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah ketika alat-alat berat mulai masuk ke
lokasi penambangan untuk mengangkut pasir. Pengangkutan pasir ini biasanya dilakukan
dengan menggunakan truk, untuk mencapai kawasan penambangan secara mudah, maka
dilakukan pembukaan jalan dengan menebang pohon-pohon disekitar kawasan penambangan,
sehingga lingkungan menjadi gersang dan berdebu.

TEMPAT TERDAPATNYA
a. Pasir Gunung
Disekitar lereng lereng gunung berapi atau gunung gunung
b. Pasir Sungai
Disekitar sungai sungai yang mempunyai endapan pasir pasir

c. BATU GAMPING
SIFAT UMUM
Batu kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri
dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme
laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air
dan terdeposit di lantai
samudra sebagai pelagic ooze (lihat lysocline untuk informasi tentang dissolusi calcite).
Calcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah
yang presipitasi material di gua). Ini
menciptakan speleothem seperti stalagmit
dan
stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur Oolitic) dan
dapat
dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh
volume batuan sedimen.

GANESA
Pembentukan
Organik

batu gamping terjadi secara organik, mekanik atau secara kimia.

: pengendapan

binatang

karang/cangkang siput, foraminifera, koral/kerang

Mekanik : bahanya sama dengan organik yg berbeda hanya terjadinya perombakan darr
batu gamping tersebut yg kemudian terbawa arus dan diendapkan tidak terlalu jauh
dari tempat semula
Kimia
: terjadi pada
air tawar

kondisi iklim dan suasana

lingkungan tertentu dalam air laut atau

KOMPOSISI KIMIA
Dibeberapa daerah endapan batu batugamping seringkali ditemukan di gua dan sungai
bawah tanah. Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi tanah. Air hujan yang mengandung CO3
10

dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organic dipermukaan, setelah meresap ke
dalam tanah dapat melarutkan batugamping yang dilaluinya. Reaksi kimia dari proses
tersebut adalah sebagai berikut :
CaCO3 + 2 CO2 + H2O Ca (HCO3)2 + CO2
Ca (HCO3)2 larut dalam air, sehingga lambat laun terjadi rongga di dalam tubuh
batugamping tersebut. Secara geologi, batugamping erat sekali hubungannya dengan
dolomite. Karena pengaruh pelindian atau peresapan unsure magnesium dari air laut ke dalam
batugamping, maka batugamping tersebut dapat berubah menjadi dolomitan atau jadi
dolomite. Kadar dolomite atau MgO dalam batugamping yang berbeda akan memberikan
klasifikasi yang berlainan pula pada jenis batugamping tersebut

CARA PENAMBANGAN
Secara umum, penambangan batu gamping Indonesia dilakukan dengan cara tambang
terbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat, pasir dan koral
dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat dengan menggunakan bulldozer atau power
scraper. Kemudian dilakukan pemboran dan peledakan sampai di dapat ukuran bongkah yang
sesuai. Untuk bongkah yang terlalu besar perlu di bor dan diledak-ulang (secondary blasting).
Pengambilan bongkah batu gamping biasanya dilakukan dengan wheel loader, lalu dimuat ke
alat transportasi (dump truck, belt conveyor, lori dan lain-lain).

TEMPAT TERDAPATNYA
Tempat terdapatnya:
1. Jabar (serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya)
2. Jateng ( nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten)
3. Jatim ( tuban, pacitan, madura, malang)
4. Sumatera ( kotaraja, aceh, nias, jambi, bengkulu)
5. Kalimantan ( barito, kutai, kalbar, kalteng)
6. Sulawesi ( tonnasa, ujungpandang)
7. Nusa tenggara (timor, sumbawa)
8. Maluku
9. Papua (kotabaru)
d. TANAH URUGAN SETEMPAT
SIFAT UMUM :
Timbunan atau urugan dibagi dalam 2 macam sesuai dengan maksud penggunaannya yaitu :
1. Timbunan biasa, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi
akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan tanpa maksud khusus lainnya.
Timbunan biasa ini juga digunakan untuk penggantian material existing subgrade yang tidak
memenuhi syarat.
Bahan timbunan biasa harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

11

Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari tanah yang
disetujui oleh Pengawas yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen.
Bahan yang dipilih tidak termasuk tanah yang plastisitasnya tinggi, yang diklasifikasi
sebagai A-7-6 dari persyaratan AASHTO M 145 atau sebagai CH dalam sistim klasifikasi
Unified atau Casagrande. Sebagai tambahan, urugan ini harus memiliki CBR yang tak
kurang dari 6 %, bila diuji dengan AASHTO T 193.
Tanah yang pengembangannya tinggi yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25
bila diuji dengan AASHTO T 258, tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif
diukur sebagai perbandingan antara Indeks Plastisitas (PI) (AASHTO T 90) dan presentase
ukuran lempung (AASHTO T 88).
2. Timbunan pilihan, adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian elevasi
akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan maksud khusus lainnya,
misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah, untuk memperkecil gaya lateral
tekanan tanah dibelakang dinding penahan tanah talud jalan.
jenis urugan tanah
Pekerjaan timbunan pada pelebaran badan jalan
Bahan timbunan pilihan harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan bila digunakan
pada lokasi atau untuk maksud yang telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh
Pengawas.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan
tanah berpasir (sandy clay) atau padas yang memenuhi persyaratan dan sebagai tambahan
harus memiliki sifat tertentu tergantung dari maksud penggunaannya. Dalam segala hal,
seluruh urugan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 %, bila diuji sesuai dengan
AASHTO T 193.
GANESA
Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan tanah.
Perkembangan tanah dari bahan induk yang padat menjadi bahan induk yang agar lunak,
selanjutnya berangsur-angsur menjadi tanah pada lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah
bagian atas (topsoil), dalam jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun.
Perubahan-perubahan dari batuan induk sampai menjadi tanah karena batuan induk
mengalami proses pelapukan, yaitu proses penghancuran karena iklim.
Tahap pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses pelapukan. Proses ini
terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan induk tanpa perubahan susunan kimianya.
Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim yang bersifat merusak. Faktor-faktor iklim yang
turut menentukan adalah sinar matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam,
keadaan musim kemarau dan musim penghujan.
Pada awalnya batuan pecah dalam bentuk pecahan-pecahan batuan dan mineralmineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya air, asam dan senyawa-senyawa yang larut
dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan mineral ini menjadi lunak dan terurai ke dalam
unsur-unsur penyusunnya. Dari bahan-bahan sisa penguraian dan senyawa kembali
membentuk mineral-mineral baru.
12

Pelapukan digolongkan dalam tiga bentuk :

Pelapukan fisik
Pelapukan kimia
Pelapukan biologis

Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan pelembutan
batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada pembentukan mineral baru.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan batuan
dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa disertai dengan
pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman dan hewan,
baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses pemecahan batuan induk
menjadi tanah terjadi aktivitas hidup organisme. Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada
waktu mati menjadi bahan organik bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat
tinggi berperan dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan
seterusnya.
Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Faktor-faktor yang menentukan pembentukan tanah adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Iklim
Batuan Induk
Vegetasi
Relief (tinggi rendahnya permukaan)
Manusia
Waktu

Semua faktor ini tidak berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi dan saling berkaitan.

KOMPOSISI KIMIA
Komposisi kimia yang terdapat pada tanah urugan setempat yakni didominasi oleh
hasil pelapukan batuan sebelumnya, tetapi lebih didominasi dolomit dan fosfat.

CARA PENAMBANGAN
Dengan menggunakan metode sederhana dengan kombinasi alat-alat mekanis.

TEMPAT TERDAPATNYA
Banyak terdapat pada dataran rendah tropis.
C. Mineral Logam
a. Alumunium
Sifat Umum dan Ganesa
13

Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral yang berasal dari magma
asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual. Proses
pengendapan residual sendiri merupakan suatu proses pengkonsentrasian mineral bahan
galian
di
tempat.
Aluminium merupakan suatu metal reaktif, dan tidak terjadi secara alami. Oleh karena
itu, aluminium tak dikenal sebagai unsur terpisah sampai tahun 1820-an, walaupun
keberadaan nya telah diramalkan oleh beberapa ilmuwan yang telah belajar aluminum
campuran. Aluminium pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu
fisika yang berasal dari Denmark, Hans Oersted Kristen, dan ahli kimia Jerman, Frederich
Wohler, pada pertengahan tahun1820-an. Nama aluminum diperoleh dari bahasa latin:
alumen, yang berarti tawas tawas ( suatu aluminium sulfate mineral).
Ciri-ciri aluminium:
Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih
Aluminum dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang
cukup tinggi
Merupakan unsur metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah silisium
dan oksigen.
Aluminum merupakan unsur metal yang paling berlimpah-limpah di dalam kerak
bumi. Aluminum digunakan Amerika Serikat di dalam transportasi, dan membangun. Guinea
Dan Australia Austria mempunyai sekitar satu setengah cadangan dunia. Negara-negara lain
dengan
cadangan
utama
meliputi
Brazil,
Jamaica,
dan
India.

Klasifikasi Aluminium
Warna : Putih
Kepadatan : 2.7
Diaphaniety : Buram
Kekerasan : 1.5- Antara Talk Dan Gipsum
Kilau : Metalik- tumpul
Rumusan Kimia : Al
Komposisi : Bobot Molekular = 26.98 gm
Rumusan Empiris : Al
Lingkungan pembentukan : fase minor pada lingkungan yang kandungan oksigennya
rendah.
IMA Status : Ima yang disetujui 1978
Tempat : Tolbachik Gunung api, Kamchatka, Rusia.
14

Asal Nama : Dari Latin, alumen = " tawas."


Sinonim : Aluminium

GENESA ALUMINIUM
Bijih aluminum yang utama adalah bauksit, kandungannya di atas 99% merupakan
aluminium metalik. Bauksit adalah nama untuk suatu campuran dari mineral serupa yang
berisi aluminium oksida hydrated. Mineral ini adalah gibbsite ( Al(OH)3), diaspore
( AlO(OH)), dan boehmite ( AlO(OH)).
Aluminium dapat diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O) dengan cara melakukan
pemisahan mineral. Bauksit sendiri sebetulnya bukan mineral, tetapi merupakan suatu
campuran coloidal oksida-oksida Al dan Fe yang mengandung air.
Bauksit terbentuk sebagai endapan residual di dekat permukaan atau di permukaan
tanah pada daerah beriklim tropik dan subtropik. Karena kegiatan proses pelapukan kimia
unsur-unsur kalium, natrium, kalsium, magnesium dan sedikit besi akan tercuci sedang yang
tertinggal adalah besi, titanium dan alumina. Faktor kondisi yang diperlukan bagi
terbentuknya endapan bauksit antara lain adalah Iklim yang sesuai, yaitu tropik atau
subtropik dan lembab.
Batuan yang relatif kaya akan alumina, Cukup tersedia pereaksi yang mampu
melarutkan silika, Keadaan permukaan yang bersifat meluluskan air hujan secara perlahanlahan, Cukup sarana pengangkutan larutan hasil pelapukan yang tidak dikehendaki, waktu,
dan keadaan medan yang landai.
Komposisi Kimia
Komposisinya adalah :
Silicon (Si)

: maximal 8.5 11%

Besi (Fe)

: maximal 0.85 %

Mangan (Mn)

: maximal 0.3%

Magnesium (Mg)

: maximal 0.25%

Nikel (Ni)

: maximal 0.3%

Seng (Zn)

: maximal 1%

Tembaga (Cu)

: 1 2.5%

Cara Penambangan
Pekerjaan pengolahan bahan galian dilakukan untuk mendapatkan konsentrat atau
bijih yang sesuai dengan standar, keinginan atau patokan pasar dengan ketentuan - ketentuan
atau kriteria tertentu. Adapun konsentrat yang didapatkan dari hasil pengolahan ini berupa
Alumina. Logam alumunium sebagai produk dari industri pertambangan yang berasal dari
15

pengolahan bijih bauksit melalui standar yang telah kita kenal, yaitu didapat dari proses
pengolahan bauksit menjadi alumina (prosesbayer) dan pengolahan alumina menjadi
alumunium (prosesHall-Heroult).
Tempat Terdapatnya
Australia mempunyai cadangan bauksit sangat besar, dan menghasilkan di atas 40%
bijih dunia. Brazil, Guinea, dan Jamaica juga merupakan produsen penting, dengan produksi
lebih sedikit dari sekitar 20 lain negara-negara. Amerika Serikat Produksi, Yang produksinya
memegang peranan penting selama 100 tahun yang lalu, kini sudah jauh menurun.
Produsen aluminum yang paling besar yang metal adalah Rusia, Negeri China,
Amerika Serikat, dan Canada. Lebih dari 40 lain negara-negara juga menghasilkan
aluminum, mencakup Norwegia, Islandia, Switzerland, Tajikistan, dan Selandia Baru, yang
adalah kecil tetapi bergunung-gunung, dan mempunyai banyak sungai untuk menyediakan
sumber listrik tenaga air.
Sumber alternatif aluminium untuk masa yang akan datang antara lain meliputi kaolin
clay, oil shales, mineral anorthosite, dan bahkan barang sisa batubara. Bagaimanapun,
sepanjang cadangan bauksit tinggal berlimpahan dan biaya produksi adalah rendah, teknologi
untuk memproses sumber alternatif ini ke dalam oksid aluminium atau aluminum metalik
cenderung untuk tidak diteruskan dan dipertahankan di luar langkah-langkah yang bersifat
eksperimental.

b. Palladium
Sifat Umum dan Ganesa
Palladium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Pd dan nomor atom 46. Ini adalah
logam perak-putih yang langka dan berkilau ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde
Wollaston. Dia menamakannya setelah asteroid Pallas, yang itu sendiri dinamai julukan dari
dewi Yunani Athena, diakuisisi oleh ketika dia membunuh Pallas. Paladium, platinum,
rhodium, ruthenium, iridium dan osmium membentuk kelompok elemen disebut sebagai
kelompok logam platinum (PGM). Ini memiliki sifat kimia yang mirip, tapi paladium
memiliki titik leleh terendah dan adalah yang paling padat dari mereka.
Lebih dari setengah dari pasokan paladium dan platinum congener yang masuk ke
catalytic converter, yang mengkonversi sampai 90% dari gas berbahaya dari gas buang
kendaraan bermotor (hidrokarbon, karbon monoksida, dan nitrogen dioksida) menjadi zat
yang kurang berbahaya (nitrogen, karbon dioksida dan air uap air). Palladium juga digunakan
dalam elektronik, kedokteran gigi, kedokteran, pemurnian hidrogen, aplikasi kimia,
pengobatan air tanah dan perhiasan. Palladium memainkan peran kunci dalam teknologi yang
digunakan untuk sel bahan bakar, yang menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk
menghasilkan listrik, panas, dan air.
Deposit bijih paladium dan lainnya PGM jarang, dan deposito paling luas telah
ditemukan di sabuk norite dari Bushveld beku Complex meliputi Basin Transvaal di Afrika
Selatan, Kompleks Stillwater di Montana, Amerika Serikat, Distrik Thunder Bay of Ontario ,
Kanada, dan Kompleks Norilsk di Rusia. Daur ulang juga merupakan sumber dari paladium,

16

sebagian besar dari catalytic converter dihapus. Banyak aplikasi dan sumber pasokan terbatas
hasil paladium dalam logam menarik minat investasi yang cukup besar.
Komposisi Kimia
Permukaan paladium adalah katalis yang sangat baik untuk reaksi kimia yang
melibatkan hidrogen dan oksigen, seperti hidrogenasi senyawa organik tak jenuh. Dalam
kondisi yang sesuai (80 C dan 1 atmosfer), paladium menyerap hidrogen lebih dari 900 kali
volume sendiri; mengembang dan menjadi lebih keras, lebih kuat, dan kurang ulet.
Penyerapan juga menyebabkan kedua konduktivitas listrik dan kerentanan magnetik
menurun. Sebuah logam atau hidrida alloylike terbentuk dimana hidrogen dapat dihilangkan
dengan meningkatnya suhu dan tekanan rendah. Karena hidrogen mengalir cepat melalui
logam pada suhu tinggi, tabung paladium yang dipanaskan akan tahan terhadap gas lain yang
berfungsi sebagai membran semipermeabel dan
Properti elemen
digunakan untuk melewati hidrogen masuk dan
keluar dari sistem gas tertutup atau untuk
nomor atom
46
pemurnian hidrogen.
berat atom
106,40
Palladium lebih reaktif daripada logam
1.552 C (2826
platinum lainnya; misalnya, lebih mudah bereaksi
titik lebur
F)
dengan asam daripada logam platinum lainnya.
2927 C (5301 Larut perlahan dalam asam nitrat untuk
menghasilkan paladium nitrat, Pd (NO3)2, dan
Titik didih
F)
dengan asam sulfat pekat menghasilkan paladium
berat jenis
11,97 (0 C)
sulfat, PdSO4 2H2O. Dalam spons yang
membentuknya akan larut bahkan dalam asam
oksidasi negara
+2, +4
klorida dengan adanya klorin atau oksigen.
konfigurasi elektron [Kr]4d10
Palladium dengan cepat bereaksi dengan oksida
alkali dan peroksida dan juga fluorin dan klorin
yang menyatu pada sekitar 500 C. Palladium juga bergabung dengan sejumlah elemen non
logam pada pemanasan, seperti fosfor, arsen, antimon, silikon, belerang, dan selenium.
Serangkaian senyawa paladium dapat disiapkan dengan keadaan oksidasi +2; banyak
senyawa di bentuk +4 dan beberapa Palladium di bentuk oksidasi 0 juga dikenal. Di antara
logam transisi, paladium memiliki salah satu kecenderungan kuat untuk membentuk ikatan
dengan karbon. Semua senyawa paladium mudah terurai atau direduksi menjadi logam bebas.
Larutan kalium tetrachloropalladate, K2PdCl4, berfungsi sebagai detektor sensitif bagi
karbon monoksida atau gas olefin karena endapan hitam logam muncul di hadapan sejumlah
sangat kecil dari gas tersebut. Paladium alami terdiri dari campuran enam isotop stabil:
palladium-102 (1,02 persen), paladium-104 (11,14 persen), paladium-105 (22,33 persen),
paladium-106 (27,33 persen), paladium-108 (26,46 persen) , dan paladium-110 (11,72
persen).

17

Cara Penambangan
Di mana tubuh bijih dekat dengan permukaan, teknik tambang terbuka dapat
digunakan biaya yang paling efektif. Palladium Amerika Utara dan beberapa aktivitas
pertambangan Afrika PGM Selatan dilakukan sedemikian rupa. Underground, pertambangan
mekanik biaya sekitar 40% kurang dari metode penambangan konvensional non-mekanik.
Mayoritas bijih yang dihasilkan di Tambang Stillwater berasal dari jalan mekanik bawah
tanah dan mengisi pertambangan. metode penambangan mekanis lainnya juga digunakan
adalah sub-tingkat stoping. Di daerah di mana karang sempit, Stillwater Pertambangan
menggunakan, metode yang kurang produktif lebih selektif Slusher cut and fill pertambangan
untuk mengekstrak bijih.
Jalan dan mengisi metode dimulai dalam lombong atau tingkat produksi horizontal
dan melibatkan penggunaan tangan atau latihan mekanik untuk peledakan dan beban-hauldump (LHD) mucking mesin untuk mengangkut pergi bijih menggunakan jalan akses.
Kemajuan dalam lombong yang dibuat secara bertahap 9-kaki di mana tanah artifisial
didukung dengan baut batu dan bahan lainnya. Setelah lombong telah ditambang, lombong
kemudian ditimbun dengan limbah batu dan pasir menjadi lantai untuk stope horisontal
berikutnya, bergerak ke atas secara bertahap 10-kaki.
Sub-level stoping melibatkan jalan sepanjang footwall dari karang untuk
memungkinkan akses ke badan bijih pada interval vertikal 50 kaki setelah waktu pengeboran
lubang lama dan metode peledakan digunakan untuk menghapus panel di antara kedua
sublevels. Panjang bagian terbuka dari lombong sub-tingkat mungkin sampai 100 kaki
sepanjang mogok dan ditentukan oleh keberadaan bijih dan / atau stabilitas tanah. Bijih
dihapus dari lombong terbuka menggunakan kendaraan LHD dikendalikan remote.
Tempat Terdapatnya
Lebih dari 80% dari pertambangan logam paladium terletak di Tambang Stillwater
otomatis. pengeluaran pertambangan mekanik berada di wilayah 40% kurang dari teknik
pertambangan konvensional non-mekanik. Arus utama bijih dibuat di Tambang Stillwater
18

adalah resultan dari mekanik akses jalan dan mengisi pertambangan. teknik pertambangan
mekanik lainnya juga digunakan adalah sub-tingkat berhenti. Di daerah di mana Reef adalah
terbatas, Stillwater Pertambangan menggunakan lebih diskriminatif; teknik produktif kurang
dari cut slushier dan mengisi pertambangan untuk mengangkut keluar bijih.

c. Rhodium
Sifat Umum dan Ganesa
Rhodium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Rh dan nomor atom 45. Ini adalah
langka, perak-putih, keras, dan kimia inert logam transisi. Ini adalah anggota dari kelompok
platinum. Hanya memiliki satu isotop alami, 103Rh. Alami rhodium biasanya ditemukan
sebagai logam bebas, paduan dengan logam yang sama, dan jarang sebagai senyawa kimia
dalam mineral seperti bowieite dan rhodplumsite. Ini adalah salah satu yang paling langka
dan paling berharga logam mulia.
Rhodium adalah logam mulia, tahan terhadap korosi, ditemukan di platinum- atau
nikel bijih bersama-sama dengan anggota lain dari kelompok logam platinum. Hal ini
ditemukan pada tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston dalam satu bijih tersebut, dan nama
untuk warna mawar dari salah satu senyawa klorin, diproduksi setelah bereaksi dengan asam
campuran aqua regia kuat.
Penggunaan utama elemen (sekitar 80% dari produksi rodium dunia) adalah sebagai
salah satu katalis dalam tiga cara catalytic converter di mobil. Karena rhodium logam inert
terhadap korosi dan bahan kimia yang paling agresif, dan karena kelangkaannya, rhodium
biasanya dicampur dengan platinum atau palladium dan diterapkan di suhu tinggi dan coating
korosi resistif. emas putih sering dilapisi dengan lapisan rhodium tipis untuk memperbaiki
penampilan sementara perak sterling sering rhodium berlapis untuk ketahanan becek.
Detektor rhodium digunakan dalam reaktor nuklir untuk mengukur tingkat fluks neutron.
Komposisi Kimia
Rhodium milik kelompok 9 dari tabel periodik tetapi memiliki konfigurasi atipikal di
kulit elektron terluar dibandingkan dengan sisa anggota. Ini juga dapat diamati di lingkungan
niobium (41), ruthenium (44), dan paladium (46).
Keadaan oksidasi umum rhodium adalah 3, tapi oksidasi 0-6 juga diamati.
Tidak seperti ruthenium dan osmium, rhodium membentuk tidak ada senyawa oksigen
yang mudah menguap. oksida stabil dikenal termasuk Rh2O3, Rho2, Rho2 xH2O,
Na2RhO3, Sr3L Rho6 dan Sr3NA Rho6. Senyawa Halogen dikenal di hampir berbagai
kemungkinan oksidasi. Rhodium (III) klorida, rhodium (IV) fluorida, rhodium (V) fluoride
dan rhodium (VI) fluoride adalah beberapa contoh. Biloks rendah hanya stabil jika ligan yang
hadir. [20]
Senyawa rhodium-halogen yang paling terkenal adalah Wilkinson katalis chlorotris
(triphenylphosphine) rhodium (I). Katalis ini digunakan, misalnya, dalam hidroformilasi atau
hidrogenasi alkena
Cara Penambangan

19

Cara penambangan Rhodium biasanya menggunakan metode tambang terbuka.

d. Osmium
Sifat Umum dan Ganesa
Osmium (dari osme Yunani () yang berarti "bau") adalah suatu unsur kimia
dengan simbol Os dan nomor atom 76. Ini adalah keras, rapuh, putih kebiruan logam transisi
dalam kelompok platinum yang ditemukan sebagai elemen jejak dalam paduan , sebagian
besar dalam bijih platinum. Osmium adalah terpadat alami elemen, dengan kepadatan 22,59 g
/ cm3. Its paduan dengan platinum, iridium, dan kelompok logam platinum lainnya bekerja di
nibs pena, kontak listrik, dan aplikasi lain di mana daya tahan ekstrim dan kekerasan
diperlukan.
Komposisi Kimia
Osmium membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi mulai dari -2 ke 8. Biloks yang
paling umum adalah 2, 3, 4, dan 8. Negara 8 oksidasi adalah penting untuk menjadi yang
tertinggi dicapai oleh setiap unsur kimia selain dari iridium ini 9, [9] dan ditemui hanya
dalam xenon, [10] [11] ruthenium, [12] hassium, [13] iridium, [14] plutonium, [15] dan
curium (pasti). [16] negara-negara oksidasi -1 dan -2 diwakili oleh dua senyawa reaktif Na2
[Os4 (CO)13] dan Na2 [Os (CO)4] digunakan dalam sintesis senyawa osmium cluster.
Senyawa yang paling umum menunjukkan negara 8 oksidasi osmium ferri. Senyawa
beracun ini terbentuk ketika bubuk osmium terkena udara, dan sangat mudah menguap, larut
dalam air, kuning pucat, kristal padat dengan bau yang kuat. Osmium bubuk memiliki bau
khas osmium ferri. Osmates bentuk osmium tetroksida merah Oso4 (OH) 22 pada reaksi
dengan basa. Dengan amonia, membentuk Nitrido-osmates Oso3N-. Osmium tetroxide
mendidih pada 130 C dan merupakan oksidator kuat. Sebaliknya, osmium dioksida (OsO2)
berwarna hitam, non-volatile, dan jauh lebih reaktif dan beracun.
Hanya dua senyawa osmium memiliki aplikasi utama:. Tetroxide osmium untuk
pewarnaan jaringan di mikroskop elektron dan oksidasi alkena dalam sintesis organik, dan
osmates non-volatile untuk reaksi oksidasi organik . Osmium pentafluorida (OsF5) diketahui,
tetapi osmium trifluorida (OsF3) belum disintesis. Biloks rendah yang stabil dengan halogen
yang lebih besar, sehingga triklorida, tribromide, triiodida, dan bahkan diiodide dikenal.
Oksidasi negara +1 dikenal hanya untuk osmium iodide (OSI), sedangkan beberapa kompleks
karbonil osmium, seperti triosmium dodekakarbonil (Os3 (CO)12), mewakili negara oksidasi
0. Secara umum, negara-negara oksidasi yang lebih rendah dari osmium yang distabilkan
oleh ligan yang baik -donor (seperti amina) dan -akseptor (heterocycles mengandung
nitrogen). Biloks lebih tinggi distabilkan oleh - kuat dan -donor, seperti O2 dan N3-.
Meskipun berbagai macam kegiatan senyawa di berbagai negara oksidasi, osmium
dalam bentuk curah pada suhu biasa dan tekanan menolak serangan oleh semua asam dan
basa, termasuk aqua regia.
Cara Penambangan
Osmium diperoleh secara komersial sebagai oleh-produk dari nikel dan tembaga dan
pengolahan. Selama electrorefining tembaga dan nikel, logam mulia seperti perak, emas dan
20

kelompok logam platinum, bersama-sama dengan unsur-unsur non-logam seperti selenium


dan telurium mengendap di bagian bawah sel sebagai anoda lumpur, yang membentuk bahan
awal untuk ekstraksi mereka dalam rangka untuk memisahkan logam, mereka pertama kali
harus dibawa ke dalam larutan. Beberapa metode yang tersedia tergantung pada proses
pemisahan dan komposisi campuran; dua metode representatif fusi dengan natrium peroksida
diikuti oleh pelarutan di aqua regia, dan pembubaran dalam campuran klorin dengan asam
klorida. Osmium, ruthenium, rhodium dan iridium dapat dipisahkan dari platinum, emas dan
logam dasar dengan kelarutannya dalam aqua regia, meninggalkan residu padat. Rhodium
dapat dipisahkan dari residu dengan pengobatan dengan cair natrium bisulfat. Residu larut,
mengandung Ru, Os dan Ir, diperlakukan dengan natrium oksida, di mana Ir adalah tidak
larut, memproduksi larut dalam air Ru dan Os garam. Setelah oksidasi oksida volatile, Ruo4
dipisahkan dari OSO4 oleh pengendapan (NH4) 3RuCl6 dengan amonium klorida.
Setelah itu dibubarkan, osmium dipisahkan dari kelompok logam platinum lainnya
dengan destilasi atau ekstraksi dengan pelarut organik dari osmium tetroksida stabil. [48]
Metode pertama adalah serupa dengan prosedur yang digunakan oleh Tennant dan Wollaston.
Kedua metode yang cocok untuk produksi skala industri. Dalam kedua kasus, produk
berkurang menggunakan hidrogen, menghasilkan logam sebagai bubuk atau spons yang dapat
diobati dengan menggunakan teknik metalurgi serbuk.
Baik produsen maupun United States Geological Survey diterbitkan setiap jumlah
produksi untuk osmium. Estimasi tanggal konsumsi Amerika Serikat yang diterbitkan dari
tahun 1971, [50] yang memberikan konsumsi di Amerika Serikat tahun 2000 ons troy (62 kg),
akan menunjukkan bahwa produksi masih kurang dari 1 ton per tahun. Pada 2012,
diperkirakan produksi AS dari osmium adalah 75 kg.
Tempat Terdapatnya
Mineral Osmium banyak terdapat pada daerah-daerah penhujaman seperti di Amerika.

e. Ruthenium
Sifat Umum dan Ganesa
Ruthenium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Ru dan nomor atom 44. Ini
adalah logam transisi langka milik kelompok platinum dari tabel periodik. Seperti logam
lainnya dari kelompok platinum, ruthenium inert untuk sebagian besar bahan kimia lainnya.
The Baltic ilmuwan Jerman Karl Ernst Claus ditemukan elemen pada tahun 1844, dan diberi
nama setelah tanah airnya, Kekaisaran Rusia (salah satu nama Latin Rusia adalah Rutenium).
Ruthenium biasanya terjadi sebagai komponen minor bijih platinum; produksi tahunan sekitar
20 ton. Kebanyakan ruthenium dihasilkan digunakan untuk tahan aus kontak listrik dan
produksi resistor film tebal. Sebuah aplikasi kecil rutenium adalah penggunaannya dalam
beberapa paduan platina, dan sebagai katalis.
Alami ruthenium terdiri dari tujuh isotop stabil. Selain itu, 34 isotop radioaktif telah
ditemukan. Radioisotop tersebut, yang paling stabil adalah 106Ru dengan paruh 373,59 hari,
103Ru dengan paruh 39,26 hari dan 97Ru dengan paruh 2,9 hari. Lima belas radioisotop
lainnya telah ditandai dengan bobot atom mulai dari 89,93 u (90Ru) ke 114,928 u (115Ru).
Sebagian besar memiliki umur paruh yang kurang dari lima menit, kecuali 95Ru (paruh:
21

1,643 jam) dan 105Ru (paruh: 4.44 jam). Modus pembusukan utama sebelum isotop yang
paling melimpah, 102Ru, adalah elektron menangkap dan modus utama setelah adalah emisi
beta. Produk pembusukan utama sebelum 102Ru adalah technetium dan produk peluruhan
utama setelah adalah rhodium.
Ruthenium membentuk berbagai kompleks koordinasi. Contohnya adalah banyak
turunan pentammine [Ru (NH3) 5L] n + yang sering ada di kedua Ru (II) dan Ru (III).
Turunan dari bipiridin dan terpiridin banyak, paling dikenal sebagai luminescent tris
(bipiridin) ruthenium (II) klorida.
Ruthenium membentuk senyawa berbagai dengan ikatan karbon-ruthenium.
Ruthenocene analog dengan Ferrocene struktural, tetapi menunjukkan sifat redoks khas.
Sejumlah besar kompleks karbon monoksida diketahui, orang tua menjadi trirutenium
dodekakarbonil. Analog dari pentakarbonil besi, ruthenium pentakarbonil tidak stabil pada
kondisi kamar. Ruthenium triklorida karboksilat (bereaksi dengan karbon monoksida) untuk
memberikan mono- dan dirutenium (II) karbonil yang banyak turunan disusun seperti RuHCl
(CO) (PPh3) 3 dan Ru (CO) 2 (PPh3) 3 (kompleks Roper) . solusi pemanasan ruthenium
triklorida dalam alkohol dengan triphenylphosphine memberikan tris (triphenylphosphine)
ruthenium diklorida (RuCl2 (PPh3) 3), yang mengkonversi ke chlorohydridotris kompleks
hidrida (triphenylphosphine) ruthenium (II) (RuHCl (PPh3) 3). Di bidang sintesis kimia,
katalis Grubbs 'digunakan untuk metatesis alkena.
Komposisi Kimia
Biloks dari berbagai ruthenium 0-8, dan -2. Sifat-sifat senyawa ruthenium dan
osmium seringkali sama. The 2, 3, dan 4 negara adalah yang paling umum. Prekursor paling
umum adalah ruthenium triklorida, padat merah yang buruk didefinisikan kimia tapi
serbaguna sintetis.
Cara Penambangan
Metode penambangan yang digunakan adalah open pit mining atau penambangan
terbuka dengan alas an keberadaan endapan yang tidak membutuhkan penambangan hingga
bawah permukaan yang dalam, selain faktor efisiensi biaya produksi.
Tempat Terdapatnya
Ruthenium adalah sangat jarang, hanya unsur paling melimpah ke-74 di kerak bumi.
Unsur ini umumnya ditemukan dalam bijih dengan kelompok logam platinum lainnya di
Pegunungan Ural dan di Amerika Utara dan Selatan. jumlah kecil namun penting secara
komersial juga ditemukan di pentlandit diekstrak dari Sudbury, Ontario, Kanada, dan
deposito piroksenit di Afrika Selatan. Bentuk asli dari ruthenium adalah mineral yang sangat
langka (Ir menggantikan bagian dari Ru dalam strukturnya).

22

23

DAFTAR PUSTAKA
Rudi, Hendrawan . 2011. Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Mineral. [online] :
http://id.scribd.com/doc/47597739/Klasifikasi-Sumberdaya-Mineral-dan-CadanganSNI-1998#scribd
Nugroho,

Noor.

2008.

Golongan

Bahan

Galian.

[online]

https://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/golongan-bahan-galian/
Santoso,

Fachri.

2014.

Klasifikasi

Sumber

Daya

Mineral.

[online]

https://www.academia.edu/7189235/Klasifikasisumberdayamineral/
Sudrajat, Adjat. 2006. Mineral Logam. [online] : https://id.scribd.com/doc/94197088/MineralLogam

Anda mungkin juga menyukai