Kristal logam ialah kumpulan dari atom-atom logam yang membentuk suatu susunan
yang teratur.Kristal logam terdiri dari beberapa macam bentuk tetapi dalam hal ini akan
dibahas khusus kristal logam ferro.
Atom besi tersusun di dalam sebuah kristal yang berbentuk kubus ruang, yang artinya
sebuah bentuk garis ruang yang titik potongnya diduduki atom-atom besi
Kristal logam atau ferro kubus pusat ruang adalah susunan atom-atom besi pada suhu
dibawah 723oC, rusuk-rusuknya sama panjang a=b=c atom-atom berada pada setiap sudut
kubus serta satu atom berada pada ruang sudut, jumlah atomnya 9.
Kubus pusat bidang adalah kubus pusat ruang yang berubah pada suhu 723oC dimana
atom-atomnya bergerak akibat pemanasan yang membentuk kristal baru, dimana atom-atom
berada pada setiap sudut kubus dan juga setiap pusat bidang, jumlah atomnya 14.
Ada beberapa struktur logam yaitu struktur ferrit, struktur perlit, struktur permentit, struktur
austenit, struktur martensit, struktur bainit namun dalam makalah ini yang akan dibahas
adalah struktur perlit.
2.2. Perlit
Perlite (perlit) adalah salah satu batuan piroklastik, salah satu tipe dari volkanik-glass,
yang dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika dipanaskan. Berasal dari bahasa
Perancis "Pearl", yang menunjukkan kilap mutiara dari batuannya. Ketika dipanaskan, perlit
dapat mengembang hingga 20x dari volume sebenarnya. Perlit umumnya berwarna abu-abu
hingga hijau, namun bisa berwarna cokelat, biru, ataupun merah. Setelah dipanaskan, perlit
akan berwarna abu-abu hingga putih.
Perlite merupakan lapisan mineral silica yang telah mengalami proses pemanasan
pada suhu tinggi. Pemanasan tersebut telah mengakibatkan mineral mengalami
pengembangan. Hasilnya adalah bahan yang steril porositas tinggi yang mampu menyerap air
dalam jumlah banyak dengan cepat serta mudah dikeringkan secara cepat.
Perlite merupakan produk alamiah dari dalam bumi. Warna asli umumnya abu-abu,
meski bisa juga berwarna hijau, coklat, biru atau merah. Batuan ini 2-5% mengandung air,
sehingga bila terkena pemanasan (871 derajat C) akan membuat air yang menyelusup di
antara batuan menjadi menguap sehingga batuan menjadi porus (berlubang-lubang), mirip
seperti popcorn karena ukuran batuan bisa mencapai 20 kali besar ukuran aslinya. Setelah
dipanaskan, warnanya berubah menjadi abu-abu atau putih. Perlite merupakan batuan silikat
sehingga mengandung persentase Silika (Si) yang tinggi.
Banyak struktur minor yang bisa diamati, seperti adanya laminasi, micro-folding atau
perlipatan mikro, serta adanya fragmen batuan yang terperangkap dan terkompaksi, sebagai
produk adanya letusan di masa lampau.
Perlit dapat berasosasi dengan tuff dan batu-apung (pumice), yang juga merupakan
produk dari batuan piroklastik, dan juga berasosiasi dengan devitrified perlite. Klasifikasi
dari material tersebut dibagi berdasakan kenampakan fisik dari batuan
Volcanic glass umumnya terbentuk akibar adanya lava yang membeku dari letusan
gunung berapi dan membeku dengan cepat. Karena membeku dengan cepat, tidak terbentuk
kristal secara sempurna, dan tidak ada kesempatan air akan keluar dari material tersebut.
Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tiba-tiba dengan tekanan yang tinggi
dalam suasana basah. Perlit merupakan grup silikat, yang mempunyai kadar silika yang
sangat tinggi. Komposisi utama adalah mineral silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh
steroidasteroida kecil dan ringan. Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman.
Jumlah cadangan batuan perlit cukup banyak 72 juta ton dengan indek pemuaian 120-160
kali
Ciri fisik Perlite pada umumnya adalah berwarna putih. Memiliki kepadatan sekitar
1100kg/m3 pada perlite mentah sedangkan untuk perlite yang sudah dikembangkan memiliki
kepadatan 30-180kg/m3. Perlit ini bila dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu antara
9500C - 10500C, akan mengembang sebesar 4 – 20 x dari berat atau volume asal dan tahan
terhadap api. Sifat perkembangan ini sangat penting untuk penggunaannya sebagai bahan
baku pembuatan bahan bangunan ringan.
Perlit yang baik mengandung SiO2 70%, air 2-5%, Na dan K sebanyak 5-8% berat.
Dengan susunan ini perlit akan mempunyai suhu kelembaban/pencairan rendah demikian
pula suhu pemuaiannya tidak jauh berbeda. Banyaknya air yang dikandungnya akan
berpengaruh terhadap pemuaian. Air yang terlalu banyak akan mengakibatkan desintegrasi.
Berat jenis perlit sebelum diolah/dipanaskan antara l,10-2,50, setelah dipanaskan menjadi
0,11-0,15.
Komposisi kimia batuan perlit:
SiO2 = 68,97 % TiO2 = 0,86 %
Al2O3 = 13,06% Na2O= 2,51%
Fe2O3 = 0,12 % K2O = 4,10 %
MnO = 0,12% LOI= 9,68%
Perlite termasuk logam lunak maka dalam penambangan nya dilakukan dengan cara
tambang terbuka adapun cara cara penambangan sebagai berikut:
Eksplorasi
Penambangan
Kegunaan Perlite
Bidang Konstruksi
a. Beton Ringan
Perlit dapat digunakan sebagai beton atau bata cetak yang sangat ringan.
Manfaat dari perlit yang sudah mengembang sebagai bahan baku beton ringan,
semen- perlit dan semen- agregat (perlit+pasir) mempunyai sifat fisis yang
memenuhi syarat sebagai panel beton ringan dan pembuatan panel beton
ringan perlit dengan perekat semen juga resin dan yang terbaik adalah
komposisi 80% perlit, 20% perekat atau perbandingan 1:4 dengan kekuatan
tekan yang memenuhi syarat beton ringan. Beton ringan cocok dipakai untuk
gedung atau gedung pencakar langit karena selain ringan juga mampu
menahan panas. Sebagai beton ringan, perlit biasanya dicampur dengan air dan
semen portland atau bitumen. Hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai langt-
langit, pengisi lantai terutama pada bangunan bertingkat dan untuk sistem
dinding pembatas di bangunan tinggi.
b. Isolasi bangunan
Sebagai isolasi bangunan (building insulation), perlit muai biasanya dicampuri
dengan bahan lain yang tahan api (non-flammable), misalnya senyawa silika,
digunakan sebagai plester tembok atau mansonry wall. Untuk keperluan ini
dianjurkan perlit muai tersebut agar mempunyai kepadatan antara 3,25-5,2
kg/m3.
c. Plesteran
Penggunaan perlit terbesar hingga saat ini adalah untuk plesteran. Plesteran
dari perlit ini sering digunakan untuk konstruksi struktur beton tahan api, dan
mengurangi beban mati yang juga digunakan untuk atap langit-langit.
Plesteran ini berfungsi untuk menyerap panas dan akan mengeluarkan uap air.
Berat plesteran perlit ini 60% lebih ringan dari plesteran tradisional yang
terbuat dari pasir dan dengan daya tahan terhadap panas empat kali lebih baik.
Bidang Industri
a. Bahan penggosok (abrasive), yaitu sebagai campuran pada alat penggosok
atau pembersih, misalnya sabun dan bahan pembersih lainnya, pada gurinda
(grinding wheel), perlit muai direkat pada temperatur rendah. Perlit muai
mempunyai keuntngan tahan urai (disintegrasi).
b. Bahan saringan, yaitu karena sifatnya yang netral (non reaktif), perlit muai
digunakan sebagai bahan saringan, misalnya pada perusahaan minuman,
makanan, pabrik gula, pabrik sari buah-buahan, dan farmasi kimia.
d. Bahan pengisi atau ekstender, misalnya pada cat, email, plastik, kertas, tekstil,
gandarukem, damar, genting, dan bahan pembersih. Selain digunakan sebagai
ekstender, juga untuk mengurangi kepadatan akhir.
f. Sebagai campuran pada media tanam, alternatif media tanam pengganti tanah.
terbuat dari mineral. sangat baik untuk pembibitan dan pertumbuhan tanaman.
Pada tanaman (flora), digunakan sebagai campuran media tanam baik pada
proses semai maupun proses tanam. Perlite berfungsi sebagai penyimpan
nutrisi makanan tanaman (apabila kita menyiram dengan pupuk), oksigen dan
aerasi untuk akar. Perlite dapat digunakan pada pertanian hidroponik maupun
organik karena sifatnya yang steril dan pH=7 (netral).
g. Pada Hewan (fauna), sebagai media untuk penetasan telur, tetas telur, hewan
petelur. Contoh hewan reptil seperti ular, tokek/gecko, dan sebagainya.
j. Dalam dunia kedokteran gigi sebagai bahan abrasif. Selain berfungsi untuk
menghilangkan noda tertinggal akibat makanan dan minuman berwarna,
dimaksudkan pula sebagai bahan poleshing, yakni untuk menggosok
permukaan gigi sehingga menjadi bersih dan bersinar.