Anda di halaman 1dari 8

Kristal Logam

Kristal logam ialah kumpulan dari atom-atom logam yang membentuk suatu susunan
yang teratur.Kristal logam terdiri dari beberapa macam bentuk tetapi dalam hal ini akan
dibahas khusus kristal logam ferro.

Atom besi tersusun di dalam sebuah kristal yang berbentuk kubus ruang, yang artinya
sebuah bentuk garis ruang yang titik potongnya diduduki atom-atom besi

Kristal logam terdiri dari :

1. Kubus pusat ruang ( Body Centered Cubic) = BCC = dalam


2. Kubus pusat bidang ( Face Centered Cubic) = FCC = muka
3. Kubus pusat tetragonal ( Body Centered Tetragonal) = BCT = hexagonal

 Kubus Pusat Ruang (dalam)

Kristal logam atau ferro kubus pusat ruang adalah susunan atom-atom besi pada suhu
dibawah 723oC, rusuk-rusuknya sama panjang a=b=c atom-atom berada pada setiap sudut
kubus serta satu atom berada pada ruang sudut, jumlah atomnya 9.

 Kubus Pusat Bidang(Muka)

Kubus pusat bidang adalah kubus pusat ruang yang berubah pada suhu 723oC dimana
atom-atomnya bergerak akibat pemanasan yang membentuk kristal baru, dimana atom-atom
berada pada setiap sudut kubus dan juga setiap pusat bidang, jumlah atomnya 14.

 Kubus Pusat Tetragonal(Hexagonal)


Kubus pusat tetragonal adalah kubus pusat bidang yang berubah akibat pendinginan
yang cepat. Rusuk-rusuknya tidak sama panjang a=c≠b. Atom-atom pada setiap sudut kubus,
jumlahatomnya 14.

Ada beberapa struktur logam yaitu struktur ferrit, struktur perlit, struktur permentit, struktur
austenit, struktur martensit, struktur bainit namun dalam makalah ini yang akan dibahas
adalah struktur perlit.

2.2. Perlit

Perlite (perlit) adalah salah satu batuan piroklastik, salah satu tipe dari volkanik-glass,
yang dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika dipanaskan. Berasal dari bahasa
Perancis "Pearl", yang menunjukkan kilap mutiara dari batuannya. Ketika dipanaskan, perlit
dapat mengembang hingga 20x dari volume sebenarnya. Perlit umumnya berwarna abu-abu
hingga hijau, namun bisa berwarna cokelat, biru, ataupun merah. Setelah dipanaskan, perlit
akan berwarna abu-abu hingga putih.
Perlite merupakan lapisan mineral silica yang telah mengalami proses pemanasan
pada suhu tinggi. Pemanasan tersebut telah mengakibatkan mineral mengalami
pengembangan. Hasilnya adalah bahan yang steril porositas tinggi yang mampu menyerap air
dalam jumlah banyak dengan cepat serta mudah dikeringkan secara cepat.
Perlite merupakan produk alamiah dari dalam bumi. Warna asli umumnya abu-abu,
meski bisa juga berwarna hijau, coklat, biru atau merah. Batuan ini 2-5% mengandung air,
sehingga bila terkena pemanasan (871 derajat C) akan membuat air yang menyelusup di
antara batuan menjadi menguap sehingga batuan menjadi porus (berlubang-lubang), mirip
seperti popcorn karena ukuran batuan bisa mencapai 20 kali besar ukuran aslinya. Setelah
dipanaskan, warnanya berubah menjadi abu-abu atau putih. Perlite merupakan batuan silikat
sehingga mengandung persentase Silika (Si) yang tinggi.
Banyak struktur minor yang bisa diamati, seperti adanya laminasi, micro-folding atau
perlipatan mikro, serta adanya fragmen batuan yang terperangkap dan terkompaksi, sebagai
produk adanya letusan di masa lampau.
Perlit dapat berasosasi dengan tuff dan batu-apung (pumice), yang juga merupakan
produk dari batuan piroklastik, dan juga berasosiasi dengan devitrified perlite. Klasifikasi
dari material tersebut dibagi berdasakan kenampakan fisik dari batuan

Volcanic glass umumnya terbentuk akibar adanya lava yang membeku dari letusan
gunung berapi dan membeku dengan cepat. Karena membeku dengan cepat, tidak terbentuk
kristal secara sempurna, dan tidak ada kesempatan air akan keluar dari material tersebut.
Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tiba-tiba dengan tekanan yang tinggi
dalam suasana basah. Perlit merupakan grup silikat, yang mempunyai kadar silika yang
sangat tinggi. Komposisi utama adalah mineral silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh
steroidasteroida kecil dan ringan. Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman.
Jumlah cadangan batuan perlit cukup banyak 72 juta ton dengan indek pemuaian 120-160
kali
Ciri fisik Perlite pada umumnya adalah berwarna putih. Memiliki kepadatan sekitar
1100kg/m3 pada perlite mentah sedangkan untuk perlite yang sudah dikembangkan memiliki
kepadatan 30-180kg/m3. Perlit ini bila dipanaskan bertahap hingga mencapai suhu antara
9500C - 10500C, akan mengembang sebesar 4 – 20 x dari berat atau volume asal dan tahan
terhadap api. Sifat perkembangan ini sangat penting untuk penggunaannya sebagai bahan
baku pembuatan bahan bangunan ringan.
Perlit yang baik mengandung SiO2 70%, air 2-5%, Na dan K sebanyak 5-8% berat.
Dengan susunan ini perlit akan mempunyai suhu kelembaban/pencairan rendah demikian
pula suhu pemuaiannya tidak jauh berbeda. Banyaknya air yang dikandungnya akan
berpengaruh terhadap pemuaian. Air yang terlalu banyak akan mengakibatkan desintegrasi.
Berat jenis perlit sebelum diolah/dipanaskan antara l,10-2,50, setelah dipanaskan menjadi
0,11-0,15.
Komposisi kimia batuan perlit:
SiO2 = 68,97 % TiO2 = 0,86 %
Al2O3 = 13,06% Na2O= 2,51%
Fe2O3 = 0,12 % K2O = 4,10 %
MnO = 0,12% LOI= 9,68%

Proses Terjadi Perlite


Perlit terdapat pada hasil letusan atau lelehan dibagian bawah atau tengah. Hal ini di
interpretasikan bahwa terjadinya perlit disebabkan oleh proses pertilisasi selama atau pada
waktu pembekuan. Proses tersebut berlangsung pada temperatur tertentu yang disebabkan
oleh berat lapisan diatasnya.
Selama pertilisasi berlangsung terjadi penambahan air yang berasal dari batuan
sekitarnya atau post magmatic hydration. Pecahan-pecahan perlit berbentuk kulit bawang
(union skin fracture), mungkin disebabkan oleh gaya tarikan (strain) pada waktu proses
pendinginan.
Tebal lapisannya mencapai ratusan meter. Umumnya batuan pengandung tersebut
adalah batuan piroklastik, sediment tufaan yang kadang-kadang mengandung kerakal
(pebbles) tersisipkan bersama-sama dengan anglomerat amygdaloidal. Perlit yang terdapat
pada batuan intrusi didekat permukaan umumnya berbentuk kubah (dome), retas (dike), dan
sill.
Struktur aliran perlit ditandai dengan warna goresan merah atau coklat. Selain itu
terdapat pula mineral-mineral biotit yang berwarna coklat, yang yang dapat menunjukkan
arah aliran.
Perlit merupakan batuan yang dihasilkan dari kegiatan vulkanik, berkomposisi
riolitik, berstruktur perlitik, dan umumnya mempunyai kandungan air lebih besar dari
obsidian (glossary of geology) pada endapan yang berbentuk memancar (radier) atau
sentripetal. Umur batuan pengandung umumnyatersier sampai kwarter, jarang yang berumur
lebih tua.

Proses Penambangan Perlite

Perlite termasuk logam lunak maka dalam penambangan nya dilakukan dengan cara
tambang terbuka adapun cara cara penambangan sebagai berikut:

 Eksplorasi

Penelusuran keterdapatan endapan perlite dilakukan dengan mempelajar


struktur geologi batuan di daerah sekitar jalur gunung api, antara lain dengan
mencari singkapan-singkapan dengan geolistrik atau melakukan pengeboran dan
pembuatan beberapa sumur uji. Selanjutnya, dibuat peta topografi daerah yang
diperkirakan mengandung endapan batu apung dengan skala yang besar guna
melakukan eksplorasi detail. Eksplorasi detail bertujuan untuk mengetahui kualitas
dan kuantitas cadangan dengan lebih pasti. Metode eksplorasi yang digunakan
diantaranya adalah dengan pengeboran (bor tangan dan bor mesin) atau dengan
pembuatan sumur uji.
Dalam menentukan metode mana yang akan dipakai, harus dilihat kondisi
dari lokasi yang akan dieksplorasi, yaitu didasarkan pada peta topografi yang dibuat
pada tahap penelusuran (prospeksi). Metode eksplorasi dengan pembuatan sumur
uji, diawali dengan membuat pola empat persegi panjang (dapat juga dengan
bentuk bujur sangkar) dengan jarak dari satu titik atau dari sumur uji yang satu ke
sumur uji berikutnya antara 25-50 m. peralatan yang dipakai dalam pembuatan
sumur uji diantaranya adalah cangkul, linggis, belincong, ember dan tali.
Pada eksplorasi dengan pengeboran dapat dilakukan dengan
menggunakan alat bor yang dilengkapi dengan bailer (penangkap contoh), baik bor
tangan ataupun bor mesin. Dalam eksplorasi ini, dilakukan juga pengukuran dan
pemetaan yang lebih detail untuk digunakan dalam perhitungan cadangan dan
pembuatan perencanaan tambang.

 Penambangan

Pada umumnya, endapan perlite terletak dekat ke permukaan bumi, sehingga


penambangannya dilakukan dengan cara tambang terbuka dan selektif. Perlit
diberaikan dengan menggunakan bahan peledak. Lapisan perlite sendiri dapat digali
dengan menggunakan excavator antara lain buildozer atau power shovel, lalu dimuat
langsung ke dalam dump truck dan back hoe untuk diangkut ke pabrik pengolahan.
Kemudian perlite tersebut di remukkan dengan menggunakan crusher, dan dibakar
sehingga perlit mengembang, dan menjadi sangat ringan. Bahkan perlit yang semula
keras, ketika sudah menjadi serbuk dan diletakkan di atas air, perlit akan mengambang
di atas air tersebut.

Kegunaan Perlite

 Bidang Konstruksi
a. Beton Ringan
Perlit dapat digunakan sebagai beton atau bata cetak yang sangat ringan.
Manfaat dari perlit yang sudah mengembang sebagai bahan baku beton ringan,
semen- perlit dan semen- agregat (perlit+pasir) mempunyai sifat fisis yang
memenuhi syarat sebagai panel beton ringan dan pembuatan panel beton
ringan perlit dengan perekat semen juga resin dan yang terbaik adalah
komposisi 80% perlit, 20% perekat atau perbandingan 1:4 dengan kekuatan
tekan yang memenuhi syarat beton ringan. Beton ringan cocok dipakai untuk
gedung atau gedung pencakar langit karena selain ringan juga mampu
menahan panas. Sebagai beton ringan, perlit biasanya dicampur dengan air dan
semen portland atau bitumen. Hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai langt-
langit, pengisi lantai terutama pada bangunan bertingkat dan untuk sistem
dinding pembatas di bangunan tinggi.

b. Isolasi bangunan
Sebagai isolasi bangunan (building insulation), perlit muai biasanya dicampuri
dengan bahan lain yang tahan api (non-flammable), misalnya senyawa silika,
digunakan sebagai plester tembok atau mansonry wall. Untuk keperluan ini
dianjurkan perlit muai tersebut agar mempunyai kepadatan antara 3,25-5,2
kg/m3.

c. Plesteran
Penggunaan perlit terbesar hingga saat ini adalah untuk plesteran. Plesteran
dari perlit ini sering digunakan untuk konstruksi struktur beton tahan api, dan
mengurangi beban mati yang juga digunakan untuk atap langit-langit.
Plesteran ini berfungsi untuk menyerap panas dan akan mengeluarkan uap air.
Berat plesteran perlit ini 60% lebih ringan dari plesteran tradisional yang
terbuat dari pasir dan dengan daya tahan terhadap panas empat kali lebih baik.

d. Isolator temperatur tinggi


Pada pengecoran besi atau logam lainnya, perlit muai digunakan sebagai
lapisan pada permukaan, maksudnya untuk mencegah panas yang hilang
selama pengecoran, sehingga tidak terjadi perlapisan. Pada pembuatan bahan
tahan api, misalnya batu bata tahan api, perlit muai digunakan sebagai
campuran bahan baku.

e. Isolator temperatur raendah


Untuk keperluan penyimpanan cairan gas yang mempunyai titik didih sangat
rendah diperlukan isolator yang sangat baik dan rendah konduktivitasnya.
Dalam hal ini perlit muai adalah bahan isolator yang sangat baik dan dapat
bersaing dengan bahan isolator lainnya karena harganya lebih murah, mudah
dibawa dan dipindahkan serta tidak menyerap air (nonhigroskopis).

 Bidang Industri
a. Bahan penggosok (abrasive), yaitu sebagai campuran pada alat penggosok
atau pembersih, misalnya sabun dan bahan pembersih lainnya, pada gurinda
(grinding wheel), perlit muai direkat pada temperatur rendah. Perlit muai
mempunyai keuntngan tahan urai (disintegrasi).

b. Bahan saringan, yaitu karena sifatnya yang netral (non reaktif), perlit muai
digunakan sebagai bahan saringan, misalnya pada perusahaan minuman,
makanan, pabrik gula, pabrik sari buah-buahan, dan farmasi kimia.

c. Bahan pembawa yaitu digunakan sebagai bahan pengandung atau pembawa


untuk insektisida, pestisida weedicida, pupuk dan lain-lain.

d. Bahan pengisi atau ekstender, misalnya pada cat, email, plastik, kertas, tekstil,
gandarukem, damar, genting, dan bahan pembersih. Selain digunakan sebagai
ekstender, juga untuk mengurangi kepadatan akhir.

e. Filter aid untuk water treatment, penyaring pada industri makanan/minuman


dan industri chemical. Perlite banyak digunakan juga sebagai slag remover
pada industri baja. Dalam bentuk ukuran pasir dipergunakan untuk penyaring
air.

f. Sebagai campuran pada media tanam, alternatif media tanam pengganti tanah.
terbuat dari mineral. sangat baik untuk pembibitan dan pertumbuhan tanaman.
Pada tanaman (flora), digunakan sebagai campuran media tanam baik pada
proses semai maupun proses tanam. Perlite berfungsi sebagai penyimpan
nutrisi makanan tanaman (apabila kita menyiram dengan pupuk), oksigen dan
aerasi untuk akar. Perlite dapat digunakan pada pertanian hidroponik maupun
organik karena sifatnya yang steril dan pH=7 (netral).

g. Pada Hewan (fauna), sebagai media untuk penetasan telur, tetas telur, hewan
petelur. Contoh hewan reptil seperti ular, tokek/gecko, dan sebagainya.

h. Bahan dalam pembuatan kosmetik pemutih wajah.


i. Mineral perlit dimanfaatkan dalam berbagai variasi untuk makanan ternak,
sebagai unsur tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan ternak.
Meningkatkan sifat fisik makanan ternak, mengurangi kadar air dan pencegah
efek panas. Penambahan perlit sebagai diluent pada makanan ternak penghasil
susu lemak dengan kadar yang rendah menjaga kandungan lemaknya. Perlite
yang digunakan untuk makan ternak ini umumnya berukuran butir sangat
halus. Mineral ini juga akan dapat mengganti keberadaan pestisida dalam
makanan ternak dengan mengadsorpsi dan sebagian dieksresikan, sehingga
mengurangi kadar polutan baik dalam tubuh ternak maupun pada hasil
susunya.

j. Dalam dunia kedokteran gigi sebagai bahan abrasif. Selain berfungsi untuk
menghilangkan noda tertinggal akibat makanan dan minuman berwarna,
dimaksudkan pula sebagai bahan poleshing, yakni untuk menggosok
permukaan gigi sehingga menjadi bersih dan bersinar.

Anda mungkin juga menyukai