Anda di halaman 1dari 4

Etika dalam praktik arsitektur

12-08-2009
Penjelasan umum tentang etika dalam berpraktik arsitektur.

Etika
Judul artikel ini mengandung tiga kata kunci yaitu etika, arsitek dan praktik arsitektur. Ketiganya
berkaitan sangat erat. Subyeknya, arsitek, dalam bekerja dan berpraktik, diatur oleh kode etik profesi
arsitek. Etika, lazim diketahui secara luas, menjadi tulang punggung profesi. Ini merupakan
persetujuan bersama yang mengatur secara moral tentang bagaimana sebuah profesi akan
bertahan dan berkembang. Etika merupakan kesepakatan tentang prinsip ahlak dan tata laku. Ia
mengacu pada sistem nilai tertentu, dan meliputi standar tata laku perorangan maupun kelompok
Webster Dictionary
1. The study of standards of conduct and moral judgment
2. The system or code of morals of a particular profession

Oxford Dictionary
1. The moral principles by which a person is guided
2. The rules of conduct recognized in certain associations or departments of human life

Arsitek
Beberapa pemahaman dan pengertian dasar tentang sosok arsitek telah disepakati secara
internasional. Antara lain melalui kesepakatan UIA di Beijing tahun 1999, dan pada tahun 2007
melalui ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Architectural Services.

Union of International Architects - U I A

The designation "architect" is generally reserved by law or custom to a person who is professionally
and academically qualified and generally registered/ licensed/certified to practice architecture in the
jurisdiction in which he or she practices and is responsible for advocating the fair and sustainable
development, welfare, and the cultural expression of society's habitat in terms of space, forms, and
historical context.

ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Architectural Services


Architect refers to a natural person who holds the nationality of an ASEAN Member Country and is
assessed by a Professional Regulatory Authority (PRA) of any participating ASEAN Member
Country as being technically, morally, and legally qualified to undertake professional practice of
architectural and is registered and licensed for such practice by the Professional Regulatory
Authority (PRA).

Ikatan Arsitek Indonesia - I A I


Arsitek adalah sebutan ahli yang mampu melakukan peran dalam proses kreatif menuju terwujudnya
tata-ruang dan tata-masa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan lingkungannya, yang
mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi arsitektur dan atau yang setara, mempunyai
kompetensi yang diakui dan sesuai dengan ketetapan organisasi, serta melakukan praktek profesi
arsitek.

Praktik Arsitektur
refers to the provision of architectural services in connection with urban planning and the design,
construction, conservation, restoration or alteration of a building or group of buildings. Subject to the
host country's domestic regulations, these professional services include, but are not limited to,
planning and land-use planning, urban design, provision of preliminary studies, designs, models,
drawings, specifications and technical documentation, coordination of technical documentation
prepared by others (consulting engineers, urban planners, landscape architects and other specialist
consultants) as appropriate and without limitation, construction economics, contract administration,
monitoring and supervision of construction and project management.
Arsitek bekerja melalui tahapan-tahapan pekerjaan perancangan yang lazim dikenal, sejak konsep
perancangan sampai pengawasan berkala. Dalam domain yang lebih besar, sejak perancangan
sampai renovasi atau pembongkaran.

Pada setiap tahap pekerjaan arsitek memberi perhatian tentang apa yang harus dilakukan, mana
yang lebih baik, apa manfaatnya bagi pemberi tugas, bagaimana dampaknya bagi lingkungan, dan
sebagainya. Arsitek harus memutuskan pilihan-pilihan, bagaimana memberikan pilihan solusi
dengan baik, bagaimana mengkomunikasikan pilihan-pilihan secara adil dan terbuka.
Karya arsitektur adalah proses kolaborasi yang melibatkan banyak pihak dengan banyak
kepentingan. Dapat dipahami bahwa dalam praktik arsitektur banyak mengandung potensi konflik
kepentingan.
Dengan demikian, berpraktik dengan baik sebagai arsitek sesungguhnya sudah merupakan tindakan
yang etis.

Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia
Ringkasan
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Arsitek IAI pertama kali diterbitkan di Kaliurang pada tahun 1992.
Kemudian, mengikuti perkembangan jaman, dikaji ulang dan dilengkapi pada tahun 2005.
Kode etik 1992 meliputi Mukadimah, 7 pasal etika dan 31 pasal tata laku. Perubahan tahun 2005
menjadi Mukadimah, 5 pasal kaidah dasar, 21 standar etika dan 45 pasal kaidah tata laku. Struktur
baru ini meliputi hal sebagai berikut:

Kaidah Dasar
merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap beretika seorang arsitek.

Standar Etika

merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati dan diterapkan oleh anggota
dalam bertindak dan berprofesi.

Kaidah Tata Laku


bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata laku akan dikenakan tindakan, sanksi
organisasi. Adapun tata laku ini, dalam beberapa kondisi/situasi merupakan penerapan akan satu
atau lebih kaidah maupun standar etika.
Masalah good governance dipandang sebagai suatu norma/etos penyelenggaraan kegiatan profesi
yang baik, karena itu dimasukkan sebagai lampiran.
Kaidah Tata Laku diturunkan dari Standar Etika. Pada dasarnya merupakan uraian lebih rinci tentang
apa-apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan.
Kode Etik dan Kaidah Tata Laku diawasi, dan diberi sanksi bagi pelanggarnya, oleh Dewan
Kehormatan, yang ada di tingkat nasional maupun di berbagai daerah. Sanksi pelanggaran secara
umum dapat dijatuhkan secara bertingkat -Peringatan, Pembatasan, Pembekuan, Pencabutankeanggotaan, sesuai dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan.
Materi lengkap Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek IAI dapat diperoleh melalui
Sekretariat IAI di berbagai daerah dan cabang

Anda mungkin juga menyukai