Kelas : 6 EG.A.
NIM
: 061340411524
UJIAN MID TEKNIK KONSERVASI ENERGI
4. Belum tersedianya data potensi sumber daya yang lengkap, karena masih
terbatasnya studi dan penelitian yang dilkakukan.
5. Secara ekonomis belum dapat bersaing dengan pemakaian energi fosil.
6. Kontinuitas penyediaan energi listrik rendah, karena sumber daya energinya
sangat bergantung pada kondisi alam yang perubahannya tidak tentu.
Potensi sumber daya energi terbarukan, seperti; matahari, angin dan air, ini secara
prinsip memang dapat diperbarui, karena selalu tersedia di alam. Namun pada
kenyataannya potensi yang dapat dimanfaatkan adalah terbatas. Tidak di setiap daerah
dan setiap waktu; matahari bersinar cerah air jatuh dari ketinggan dan mengailr deras
serta angin bertiup dengan kencang Di sebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan
tersebut, nilaii sumber daya energi sampal saat ini belum dapat begitu menggantikan
kedudukan sumber daya energi fosil sebagai bahan baku produksi energi listrik. Oleh
sebab itu energi terbarukan ini lebih tepat disebut sebagai energi aditif, yaitu sumber
daya energi tambahan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi listrik, serta
menghambat atau mengurangi peranan sumber daya energi fosil.
Konsepsi ZEB lebih mengarah pada total energi yang dikonsumsi bangunan,
antaratekor energi (energi yang dikonsumsi dari PLN dan generator minyak), dan
surplus energi(energi yang dihasilkan perangkat pembangkit energi di bangunan: sel
surya, baling-baling,dan biogas). Secara keseluruhan (net) konsumsi energi bangunan
harus nol atau bahkan surplus (menghasilkan energi lebih dari yang dikonsumsi).
3) Terkait isu global, CDM (Clean Development Mechanism) adalah salah satu dari tiga
mekanisme fleksibel dalam Protokol Kyoto yang dirancang untuk membantu negara
industri/Annex1untuk memenuhi komitmennya mengurangi efek GRK dan membantu
negara berkembang dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. CDM adalah satusatunya mekanisme fleksibel yang melibatkan negara berkembang. Berdasarkan
Protokol Kyoto, negara berkembang tidak memiliki kewajiban membatasi emisi
GRKnya, akan tetapi dapat secara sukarela berkontribusi dalam pengurangan emisi
global dengan menjadi tempat pelaksanaan proyek CDM.
industri lainnya. Umumnya sektor ini masih banyak menggunakan teknologi yang
tidak menghasilkan emisi GRK lebih rendah.
Pengurangan emisi GRK di sektor industri umumnya didasarkan pada prinsip-prinsip
berikut:
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis carbon dengan bahan bakar noncarbon atau kandungan carbon rendah
2. Meningkatkan efisiensi pembakaran
3. Meminimalkan kebocoran methane dan dekarbonisasi
4)
Dengan adanya Konservasi Energi ketahanan energy nasional akan terjaga. Dengan
tercapainya konservasi energy, perekonimian pun turut membaik.
Tingkat konsumsi energy perkapitanya akan mempengaruhi pertumbuhan
energy atau dikenal dengan hubungan bi-directional. Hal ini terjadi karena basis
ekonomi adalah kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu industri. Seluruh jenis
industri memerlukan energi yang banyak. Yang membedakannya hanya tingkat rasio
efisiensi penggunaan energi terhadap output yang dihasilkan. Peranan energi sangat
penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan energi nasional,
sehingga dengan adanya konservasi energy maka pengelolaan energi yang meliputi
DAFTAR PUSTAKA