Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat saat ini sangatlah membutuhkan protein dalam kehidupan sehari-

hari yang berperan penting dalam struktur dan fungsi sel dalam tubuh. Tetapi sangat

disesalkan ketika masyarakat kurang menyadari makanan yang dikonsumsi setiap hari

itu sangat sedikit mengandung protein. Apalagi ketika pasar hanya menyediakan telur

ayam ras, yang sudah jelas kandungan proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan

telur bebek.

Masyarakat di Indonesia biasanya menggunakan keong mas untuk alternative

pakan tambahan pada bebek. Dikarenakan keong mas banyak mengandung unsur-

unsur yang dibutuhkan bebek untuk bereproduksi. Tetapi kita ketahui bahwa

keberadaan keong mas sangatlah sulit untuk dicari saat musim kemarau tiba. Hal ini

mengakibatkan terhentinya proses produktivitas pada bebek, sehingga telur bebek

yang dihasilkan pun berkurang bahkan tidak bertelur sama sekali. Oleh karena itu

para peternak bebek harus mencari alternatif lain untuk mengantikan pakan tambahan

keong mas.

Di era globalisasi ini semakin banyak pasar tradisional yang dapat

menghasilkan berbagai barang yang digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan

sehari-hari. Selain menghasilkan barang-barang tersebut, tempat- tempat itu juga

yang menghasilkan berbagai zat sisa berupa limbah. Jika limbah itu tidak segera di
daur ulang, biasanya dapat merusak lingkungan hidup manusia dan hanya terbuang

sia-sia. Selain itu juga banyak rumah dan restauran yang membuang zat sisa olahan

makanan dari tempat tersebut tanpa memikirkan bagaimana cara memanfaatkannya

kembali, akibatnya sisa-sisa limbah olahan terbengkalai seperti sampah yang sangat

menjijikkan dan tidak memiliki nilai jual lagi. Begitu juga dengan masalah limbah

perikanan yang mejadi masalah dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Contohnya

masalah kepala ikan asin yang merupakan sisa buangan dari pasar-pasar dan rumah

tangga yang ada diperkotaan.

Limbah ialah sisa proses produksi; bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak

berharga untuk maksud biasa atau utama di pembuangan atau pemakaian KBBI: 672

Limbah ini ternyata masih bisa dimanfaatkan apabila manusia mau berfikir dalam

mengolah dan memanfaatkannya

kembali.

Jika di suatu kota terdapat

beberapa pasar yang membuang

limbah ikan `asin maka lama

kelamaan limbah tersebut akan

mencemari pemukiman warga. Bau

amis dari sisa limbah ikan asin dapat

menggangu aktivitas warga disekitarnya. Oleh karena itu masyarakat harus berfikir

dan lebih kreatif bagaiman cara memanfaatkan limbah tersebut bisa mengahasilkan
sesuatu yang berguna. Contohnya limbah kepala ikan asin dapat dijadikan sebagai

tambahan pakan ternak bebek.

Selain masalah limbah, masalah utama dalam peningkatan kualitas ternak

bebek adalah penyediaan pakan bebek yang terbuat dari bahan kimia yang

dikhawatirkan bisa merusak lingkungan dan harganya yang lumayan tinggi membuat

para peternak bebek harus memutar otak dalam memberi pakan ternak mereka. Maka

salah satu alternatif bagi pakan ternak bebek adalah memanfaatkan hasil perikanan

yang baik itu, limbahnya maupun hasil utamanya.

Salah satu alternatif dalam pemberian pakan tambahan pada ternak bebek

tersebut adalah diberi limbah ikan asin. Ikan asin tersebut merupakan hasil perikanan

yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani dalam pakan bebek. Hasil

dari pemberian dari limbah ikan asin ini sangat efisien dan memiliki kualitas yang

tinggi yaitu bertambahnya kandungan protein pada telur bebek tersebut .

1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari pemanfaatan limbah ikan asin sebagai pakan bebek sebagai

berikut :

1. Apakah pemberian limbah ikan asin mampu mempercepat reproduksi pada bebek!

2. Apakah pemberian limbah ikan asin mampu meningkatkan jumlah produkktivitas

telur pada bebek?


1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pemanfaatan limbah ikan asin sebagai pakan ternak bebek adalah :

1. Untuk mengetahui manfaat limbah ikan asin sebagai pakan ternak bebek

2. Memberi alternative pakan tambahan makanan ternak bebek.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tentang pemanfaatan limbah ikan asin sebagai pakan ternak

bebek adalah :

1. Bagi siswa

Sebagai pembelajaran dan penambah pengetahuan untuk para siswa

2 Bagi sekolah

Sebagai refrensi pustaka dan bahan ajar bagi siswa dan guru.

3 Bagi guru

Sebagai media dan bahan pembelajaran siswa yang sangat berguna.

4. Bagi Masyarakat

Sebagai penambah wawasan masyarakat tentang pemanfaatan limbah ikan asin.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Bebek

2.1.1 Pengertian Bebek

Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili

Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran

lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat

ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.Bebek terkadang disamakan

dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan.

2.1.2 Penampilan

Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang

relatif panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk

tubuh bebek bervariasi dan umumnya membulat.

Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae

yang berguna sebagai penyaring makanan. Pada spesies

penangkap ikan, paruhnya berbentuk berbentuk lebih

panjang dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan

memiliki selaput kaki yang berguna untuk berenang

diair. Sayap bebek sangat pendek. Pada umumnya

perbedaan yang terlihat pada pejantan dan patina adalah

corak warna bulu.

( Pada pejantan berwarna hitam sedangkan patina berwarna coklat).


2.1.3 Makanan

Bebek memakan makanan yang bervariasi, seperti rumput, tanaman air, ikan,

serangga, amfibi kecil, cacing, dan moluska kecil. Untuk memudahkan mereka dalam

menyelam, kedua jenis bebek tersebut memiliki massa yang lebih besar sehingga

mereka lebih sulit untuk terbang. Bebek dari subfamili Anatinae tidak mampu

menyelam jauh. Mereka hanya menyaring makanan dari perairan yang mampu

mereka jangkau. Jika menyelam, mereka tidak dapat menyelam sejauh bebek

penyelam. Untuk memudahkan penyaringan, mereka memiliki paruh pipih dan lebar

serta mengandung lamellae.

2.1.4 Proses Berkembang Biak

Bebek pada umumnya monogami, meski ikatan ini umumnya hanya

berlangsung dalam satu tahun. Sebagian besar bebek berkembang biak sekali setahun

dan memilih kondisi yang sesuai (pada musim panas, musim semi, atau musim

hujan).

2.1.5 Peran Pakan Dedak

Bebek atau Itik merupakan jenis unggas yang paling mudah perawatannya,

artinya jenis pakannya sangatlah fleksibel, diberi makan apapun pokoknya jenis

makanan yang tidak basi, mereka mau saja. Bebek atau itik ini juga tidak gampang

mati jika terserang penyakit atau virus unggas. tetapi populasi itik/ bebek tidaklah

sebanyak populasi jenis unggas lainnya, dari sisi telur, daging dan tingkat kematian

bebek lebih unggul daripada unggas lainnya. Adapun macam jenis pakan yang bisa

diberikan ke bebek sangatlah bervariasi, misalnya saja, bebek bisa diberi makan
dedak, ataupun jagung yang pada dasarnya untuk pemenuhan karbohidrat atau

makanan utama dari bebek, sedangkan untuk kebutuhan protein, bebek bisa diberi

makan dari mulai jenis ikan- ikanan, ataupun jenis olahan ikan (tepung ikan), keong

mas, kerang, kepala udang, kremis, kupang, kepiting, ataupun jenis pakan konsentrat

dari pabrik. Semua itu memberikan variasi terhadap ransum dari bebek. Lantas

kenapa dedak?, jawabannya adalah sederhana, dan sekali lagi adalah berdasar pada

pengalaman penulis, peran dedak sangatlah penting, terutama untuk bebek petelur.

Dedak atau katul sangat berguna untuk menambah nafsu makan dari itik petelur, ini

sangat penting terhadap keberlangsungan produksi telur setiap hari, kenapa

demikian?, karena jika nafsu makan itik bagus, maka itik akan cenderung gemuk, dari

sini bisa memberikan kontribusi terhadap produktivitas telur, sebaliknya jika tanpa

dedak, sehingga nafsu makan berkurang, menjadikan ternak kurus, hasil akhirnya

tentu menurunkan produktivitas telur, hal ini sudah dibuktikan oleh penulis para

peternak bebek, tetapi jika pakan bebek hanya dedak saja maka produktivitas telur

bebek akan susah didapat dan ini juga telah dibuktikan oleh penulis dan peternak

bebek. Dedak memiliki kadar serat kasarnya paling sedikit 20%, dedak juga

mengandung protein 11,99%, lemak 1,48%, karbohidrat 64,75%,dan air 17,35%,

2.2 Budidaya Bebek

2.2.1 Manfaat budidaya

Budidaya bebek atau itik bermanfaat :

1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.

2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, dan juga pembibitan ternak itik.
3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.

4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.

5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

2.2.2 Persyaratan Kandang

Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi yaitu

seperti lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk yang dapat menggangu

produktivitas telur pada bebek, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau

dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang

kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Bebek serta kondisi lokasi tidak

rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi. Karena bebek 70% hidupnya

diair, maka didekat kandang haruslah disediakan kolam untuk mereka berenang-

renang dan untuk mengatur suhu tubuh mereka. Jika ingin memelihara 200 ekor

bebek diperlukan area kurang lebih 50m2 untuk kandangnya. Berarti tiap 1m x 1m

terdapat 4 ekor bebek.

2.2.3 Pemeliharaan

Pemeliharaan bebek atau itik terbagi menjadi dua yaitu:

1. Secara Intensif dan Pengembalaan :

2. Pemberian pakan
2.2.3.1 Pemeliharaan secara Intensif dan pengembalaan.

Pemeliharaan intensif ialah pemeliharaan dengan cara dikandangkan, supaya

bebek mudah untuk diawasi dan mengurangi dari dampak keracunan akibat

pestisida, kelumpuhan dan lain-lain.

Pemeliharaan secara penggembalaan bebek adalah pemeliharaan dengan cara

digembalakan atau diliarkan untuk mencari makanan sendiri. Dari kedua cara

pemeliharaan ini bias kita nilai bahwa pemeliharaan secara Intensif lebih

unggul dari pada pemeliharaan secara penggembalaan

2.2.3.2 Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada ternak terbagi menjadi tiga fase yaitu fase Stater (0-8

minggu), fase Grower (8-18 minggu), dan fase Layer (18-27 minggu). Ketiga fase

tersebut berupa secara praktisnya dengan kode masing-masing fase.

Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:

a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)

b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan disebarkan dilantai.

c. umur 21 hari 18 minggu disebarkan dilantai

d. umur 18 minggu 72 minggu ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan

peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai

produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan bebek secara ad libitum (
terus-menerus/kontinu ). Dalam hal pakan itik secara ad libitum bertujuan

untuk menghemat biaya pakan, baik ransum yang diramu sendiri dari bahan-

bahan seperti jagung, dedak maupun ikan asin pada ternak bebek.

e. Jenis-jenis pakan dan minum pada ternak bebek dengan jumlah 200 ekor:

Jenis Pakan Jumlah (Kg/L)

Dedak 11 Kg/Hari

Ikan asin 7Kg/Hari

Jagung Kuning 14Kg/Hari

Air 10

Tabel 1

2.3. Ikan Asin

2.3.1 Pengertian Ikan Asin.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi

masyarakat, mudah didapat, dan harganya pun cukup murah. Namun ikan cepat

mengalami proses pembusukan oleh bakteri dan sejenis pengurai lainya. Oleh sebab

itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan
secara tradisional dengan cara di asinkan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam

tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang

biak didalamnya. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan

perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan

dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta pemberian

garam yang bersih.

Komposisi kandungan pada ikan segar.

Komponen Kandungan Kadar(%)

Kandungan Air 76,00

Lemak 4,50

Protein 17,00

Mineral-Vitamin 2,52-4,50

Tabel 2

Setelah kita lihat tabel yang diatas dapat kita simpulkan bahwa ikan sangat

banyak memiliki kadar protein dan sedikit mengandung lemak. Hal ini dapat

memberikan manfaat bagi tubuh mahluk hidup jika mengkonsumsinya. Pengolahan

ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang untuk mengkonsumsi ikan

lebih banyak.

Ikan asin merupakan awetan makanan yang telah diolah dengan cara

penggaraman (NaCl) dan pengeringan dengan sinar Matahari.


Ciri-ciri ikan yang telah diasinkan

a. Mempunyai bau amis, rasa, dan warna normal, serta bentuk yang baik;

b. Berkadar air paling tinggi 25 %

c. Berkadar garam (NaCl) antara 10 % - 20 %;

d. Tidak mengandung logam jamur, juga tidak terjadi pemerahan bakteri;

Ada beberapa cara untuk mempercepat pengeringan ikan asin :

a. Menjemur ikan di atas para-para setinggi 1 m dari atas tanah, dihalaman terbuka;

b. Menjemur ikan di dalam ruang pengering dari plastik


BAB III

METODE PENILITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok benda atau hal yang menjadi sumber

pengambilan sampel, atau suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang

berkaitan dengan masalah penilitian (KBBI : 991)

3.1.2 Sampel

Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu

kelompok yang lebih besar,atau bagian kecil yang mewakili kelompok atau

keseluruhan yang lebih besar (KBBI: 991).

3.2 Metode Penilitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Dan diperkuat dengan

menggunakan metode observasi dan wawancara. Dalam karya tulis ini lebih banyak

menggunakan pustaka dalam menulis. Sedangkan metode observasi atau pengamatan

adalah kegiatan mengamati dengan teliti terhadap suatu objek tertentu. Sedangkan

metode wawancara adalah melakukan tanya jawab terhadap narasumber. Metode

observasi dan wawancara sebagai pelengkap dalam mencapai tujuan permasalahan.


3.3 Langkah-Langkah Penelitian

3.3.1 Menuju dan Mencari Narasumber

Penulis meneliti di daerah Tugu Mulyo Kecamatan Lempuing Kabupaten

Ogan Komering Ilir dengan narasumber :

1. Pak Parman

2. Pak Susanto

3. Pak Samuji

3.3.2 Setelah bertemu dengan narasumber, mewawancarai narasumber


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pemberian Limbah Ikan Asin Mampu Mempercepat Reproduksi pada

Bebek

Aspek nutrisi pakan pada ternak bebek yang baik tidak hanya sekedar ditinjau

dari segi teknis semata, melainkan juga melibatkan segi ekonomis. Pakan yang baik

secara teknis memenuhi persyaratan, yang membutuhkan biaya yang mahal, namun

jika tidak sebanding dengan hasil yang diingikan maka tidak ekonomis. Ikan asin

merupakan penghasil protein hewani yang sangat berguna untuk meningkatkan

produktivitas.

Ikan asin merupakan pakan alternatif tambahan yang baik bagi ternak bebek,

karena di dalam ikan asin mengandung zat yang sangat dibutuhkan dalam

bereproduksi. Salah satu fungsi bahan pakan ikan asin bertujuan untuk membantu

mempercepat pematangan gonad , sehingga proses reproduksi pun dapat dipercepat.

Ikan asin merupakan penghasil protein yang besar dibandingkan ikan segar.

Mengapa demikian, hal ini dikarenakan proses pengeringan telah mengurangi kadar

air di dalam ikan segar sedemikian rupa sehingga kandungan protein per 100 gram

bahannya menjadi lebih tinggi dari pada ikan segar.


Kandungan gizi yang terdapat di dalam Ikan Asin :

Komponen Kadar (%)

Protein 42,00

Lemak 1,50

Fosfor 0,35

Zat besi 0,0002

Vitamin B1 0,01 mg

(Tabel 3) Komponen yang terdapat didalam ikan asin

Dari data tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa ikan asin mengandung

protein 42%, lemak yang sedikit 1,50%, kandungan fosfor 0,35 ,zat besi 0,0002%,

dan mengandung vitamin B1 sebesar 0,01mg. Berarti kandungan yang terbesar yang

dikandung di dalam ikan asin ialah zat protein dan zat protein inilah yang

berpengaruh di dalam pertumbuhan pada bebek. Fungsi protein adalah untuk

membentuk bagian-bagian penting dari tubuh hewan, misalnya jaringan lunak, otot,

jarinan ikat, kolagen, kulit, rambut, kuku, bulu, dan paruh pada bebek.

Protein darah berfungsi mengatur keseimbangan, tekanan osmosis, cadangan

asam-asam amino, untuk pembekuan darah, pembawa oksigen dan pengangkut zat-

zat makanan antar sel keseluruh tubuh. Selain dari itu, protein juga berfungsi

membentuk enzim dan hormon dalam tubuh. Pada masa layer, bebek memerlukan

kandungan gizi protein berkisar 15-17% untuk bereproduksi. Setelah kami coba
dengan menggunakan rumus formulasi pakan ternak bebek kami mendapatkan hasil

sebagai berikut. Jumlah Pakan untuk 200 ekor bebek dalam 1 hari :

Diketahui :

Jagung memiliki kandungan protein 9%

Dedak memiliki kandungan protein 12% sedangkan,

Ikan asin memiliki kandungan protein 42% jadi,

14 kg jagung kuning

11 kg dedak

7 kg limbah ikan asin

32 kg/hari

Maka perhitungan gizi proteinnya yaitu:

100 : 32 kg = 3,125

14 x 9/100 = 1,26

11 x 12/100 = 1,38

7x 42/100 = 2,94

Jumlah 32 kg = 5,58 5,6. Jadi 5,6 x 3,125 = 17,5 %


Dengan demikian protein yang dihasilkan dari setiap pakan/ransum lebih dari

15-17%. Jika kadar gizi protein pada ransum yang diberikan terpenuhi maka akan

mempercepat pematangan gonad pada bebek masa Layer. Pematangan gonad

sangatlah berpengaruh terhadap reproduksi yaitu setelah embrio mulai terbentuk akan

mempercepat pembentukan telur.

4.2. Pemberian Pakan Ikan Asin dapat Meningkatkan Produktivitas Telur pada

Bebek

Dengan mengunakan ransum yang telah terperinci pada permasalahan yang

pertama, dapat kita ketahui bahwa protein yang diperlukan pada masa bertelur

sebesar 15-17% sedangkan dari ransum yang telah terformulasi mengahasilkan kadar

gizi protein sebesar 17,5% jadi kebutuhan untuk berproduksi tercukupi. Jika kadar

protein yang dibutuhkan telah tercukupi maka pematangan gonad pun akan lebih

cepat pula, jadi proses bereproduksinya akan berbanding lurus dengan pematangan

gonad. Jika pematangan gonad telah matang berarti bebek telah siap untuk

menghasilkan telur.

Dari pengamatan lapangan yang telah kami lakukan ternyata dari sekian

peternak yang kami jumpai kami mendapatkan hasil bahwa dari 200 ekor bebek yang

terdiri dari 150 ekor betina dan 50 ekor pejantan yang diberikan pakan tambahan

dengan menggunakan limbah ikan asin akan menghasilkan 150 butir telur/harinya.

Berarti setiap 1 ekor bebek betina menghasilkan 1 butir/harinya. Sedangkan dari


peternak lain yang kami jumpai dan mempunyai bebek yang berjumlah 60 ekor bebek

yang terdiri dari 54 betina dan 6 penjantan yang diberikan pakan dengan

menggunakan dedak saja karena pakan tambahannya tidak dapat terjangkau

dikarenakan musiman( keong emas) hanya menghasilkan 20 butir saja. Dari

pengamatan di atas dapat kami simpulkan bahwa dengan menggunakan pakan

tambahan berupa ikan asin yang memiliki kandungan gizi yang dapat mencukupi

kebutuhan bebek pada masa bertelur akan mempercepat pematangan gonad semakin

matang dan siap untuk dibuahi. Dengan kecukupan kadar protein yang telah tercukupi

dalam setiap harinya maka bebek pun dan menghasilkan telur per harinya.

Analisis Usaha

Tabel Pengeluaran(uang)

Nama Jumlah Harga Pendapatan (uang)

(kg) (Rp) 150 butir telur x 2.000= 300.000

Jagung 14 56.000 Laba 300.000 74.000= 226.000

Dedak 11 11.000 Jadi, pendapatan yang didapatkan lebih

Ikan asin 7 7.000 besar dari pada pengeluaran.

Jumlah 32 74.000

Tabel 4
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas diperoleh kesimpulan bahwa:

Dalam masa layer bebek membutuhkan 15-17% untuk dapat bereproduksi,

setelah menggunakan ikan asin sebagai tambahan pakan akan menghasilkan kadar

protein sebesar 17,5% , berarti protein yang dibutuhkan akan tercukupi. Semakin

tercukupi kadar protein dalam pakan semakin cepat juga pematang gonad . Jika

pematangan gonad telah matang dan siap untuk dibuahi maka produktivitas telur pun

akan meningkat, dari 100 bebek yang tadinya hanya menghasilkan 80 butir

telur/hari, setelah kebutuhan akan protein telah tercukupi karena diberikan alternative

pakan tambahan berupa ikan asin sehingga dari 100 ekor bebek akan menghasilkan

telur sebanyak 100 butir telur/hari. Jika perternak bebek menggunakan limbah ikan

asin maka semua bebek bertelur 100%, sedangkan peternak bebek yang tidak

menggunakan limbah ikan asin hanya menghasilkan telur bebek kurang dari 80%.

3.2 Saran
1. penulis menyarankan agar peternak dapat memanfaatkan limbah ikan asin
sebagai alternatif pengganti pakan ternak.
2. Penulis menyarankan kepada pemerintah hendaknya mensosialisasikan
kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan limbah ikan asin sebagai
alternatif pakan ternak.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi Hasjal,dkk..,2006. Petunjuk Praktis Budidaya Ternak Itik, Sumatera Selatan

Noname,2006.Petunjuk Teknis Pemberdayaan Peternak Itik.Kayuagung

Majalah Trubus 2005:34

http://www.google.com

http://bebek petelur.com/tata-cara budidaya-bebek-petelur.html

www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/piwp/ikan_asin_kombinasi.pdf
LAMPIRAN

Saat Penulis mengambil gambar limbah ikan asin di pasar Tugu Mulyo

Bebek sangatlah membutuhkan air disekitar


kandangnya
Saat Penulis sedang mewawancarai narasumber
Saat Penulis mengamati hasil penilitian
Bahan yang digunakan untuk pakan bebek dalam penelitian ini

Anda mungkin juga menyukai