Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

LAPORAN KUNJUNGAN (7 Oktober 2015 )


IDENTITAS PENDERITA
Nama

: Ni Komang Juniantari

Jenis Kelamin

: perempuan

Umur

: 3 tahun 3 bulan 14 hari

Alamat

: Jalan Graha Wisata No. 4 Denpasar

MRS terakhir

: 27 September 2015

Tanggal pemeriksaan

: 27 September 2015

Hasil Pengamatan dan wawancara :


Kunjungan dilakukan pada sore hari pada tanggal 7 Oktober 2015, saat kunjungan terlihat
penderita sedang bangun tidur. Tampak penderita berperawakan kurus, dan tidak begitu
tinggi. Dengan rambut hitam tersibak rapi. Penderita dirumah tergolong anak yang pemalu,
dan sulit untuk diajak berkomunikasi.
Dari wawancara dengan ibu bahwa keluhan anaknya hanya sebatas panas badan, saat
pasien panas, pasien masih tetap melakukan aktivitas seperti bermain dengan kakaknya, saat
pasien merasa lelah, pasien tertidur dan saat itu ibu pasien mencoba mengukur suhu tubuh
pasien, didapatkan hasil dari pengukuran suhunya adalah 39,5c, saat itu orang tua pasien
segera membawa pasien ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah di tengah perjalanan pasien
mengalami kejang, dimana kejang yang dikatan ibu pasien yaitu mata pasien mendelik,
kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan dan saat kejang anak tidak sadar,
tidak memberi respon apabila dipanggil. Kejang berlangsung kurang dari lima menit sebelum
tiba di RSUP kejang sudah berhenti dan setiba di RSUP pasien tidak ada mengalami kejang
yang berulang. Ibu pasien mengatakan bahwa, ini adalah yang pertama kalinya pasien
kejang, sebelumnya saat pasien panas tidak sampai mengalami kejang.

Riwayat pengobatan.
Sebelum ke Rumah Sakit pasien sempat diberikan paracetamol yang di belikan oleh ibunya
di apotek terdekat, panas badan pasien sempat turun kemudian karena pasien merasa lebih
baik, pasien bermain dengan kakaknya dan setelah itu panas badan pasien meningkat. Selain
pengobatan medis pasien pasien tidak pernah memberikan pengobatan lainnya unutuk pasien.
Dari riwayat keluarga
Dikatakan ibu pasien mengalami hal yang sama seperti yang di alami pasien saat ibu pasien
berusia 4 tahun, sedagkan di pihak ayah tidak ada yang pernah mengalami keluhan yang
sama seperti yang pasien alami. Terdapat riwayat hipertensi pada nenek pasien sedangkan
untuk riwayat sakit jantung, kencing manis, ataupun sakit lainnya disangkal oleh keluarga.
Kakak kedua pasien sudah meninggal hanya saja bukan karena penyakit yang sama seperti
yang dialami pasien saat ini, kakak pasien meninggal karena (. Apa aku lupa yang ini)
Riwayat selama hamil.
Selama mengandung penderita, orang tuanya mengatakan tidak pernah ada masalah dengan
kandungannya. Bahkan orang tua penderita secara rutin sering memeriksakan kandungannya
di ahli kandungan. Usia kehamilan sampai 39-40 minggu. Asupan nutrisi ibu saat hamil
cukup, selama mengandung ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan ataupun obatobatan secara sembarangan.
Riwayat kelahiran.
Penderita merupakan anak ketiga dari tiga orang bersaudara. Penderita lahir normal, lahir di
bidan dengan berat lahir 2800 gram dan panjang badan saat lahir dikatakan lupa oleh ibu
pasien. Selama proses kelahiran diakatakan berlangsung dengan lancer tanpa adanya faktor
penyulit yang mempengaruhi proses kelahiran pasien.

Riwayat Nutrisi.

ASI

: usia 0 6 bulan, anak diberikan ASI ekslusif tanpa makanan

tambahan.

Susu formula

: usia 6 bulan - 3 tahun pasien diberikan minum susu tapi tidak

setiap hari (merk susu berubah-ubah). Sekarang susu dancow

Bubur susu

: usia 6 9 bulan

Bubur tim

: usia 9 bulan 1 tahun

Makan dewasa

: usia 1 tahun sampai sekarang

Riwayat Imunisasi
( yang ini foto imunisasinya blum dikirim jadi tolong di iisin yaa mangat)
Status sosial ekonomi keluarga.
Keluarga merupakan tergolong keluarga yang kurang mampu, dengan penghasilan per bulan
tidak menentu kurang lebih 1.000.000 per bulan, ayah pasien bekerja di rental dan ibu pasien
menjadi ibu rumah tangga
Riwayat Lingkungan sekitarnya.
Pasien bersama keluarganya tinggal dirumah kontrakan yang berukuran 6 x 6 m, dengan
kamar mandi dalam. Sumber air berasal dari air PDAM. Selain itu dikatakan juga tidak ada
yang menderita penyakit yang sama pada tetangga-tetangganya.
Riwayat Tumbuh Kembang

Pada usia 0-3 bulan, penderita sudah bisa mengangkat kepala, bereaksi terhadap suara,
dan tersenyum.

Motorik kasar

Motorik halus

:
Mengangkat Kepala

: 4 bulan

Berbalik badan

: 5 bulan

Duduk

: 6 bulan

Berdiri

: 9 bulan

Jalan

: 1 tahun 2 bulan

:
mencoret-coret mulai usia 12 bulan

Psikososial

:
3

membantu di rumah

: 1 tahun 6 bulan

Buka baju sendiri

: 2 tahun

Pada usia 3 tahun, penderita sudah dapat menyebutkan nama, umur, dan alamat
rumahnya. Penderita juga sudah bisa menggambar lingkaran. Selain itu penderita juga
sudah makan dengan sendok sendiri. Penderita juga dapat menggunakan pakaian lengkap
dan ke WC sendiri.

ANALISIS KASUS
Kebutuhan dasar anak
Asuh (Kebutuhan Fisik Biomedis)
-

Penderita mendapat ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan, selain itu penderita
juga diberikan susu formula dari usia 6 sampai sekarang. Penderita diberikan
bubur susu mulai usia 6 bulan sampai 9 bulan, setelah 9 bulan penderita
diberikan bubur tim. Penderita mulai makan makanan dewasa sejak usia 1
tahun. Sekarang penderita masih mengkonsumsi susu formula tapi tidak setiap
hari.

Penderita telah mendapat imunisasi lengkap.

Penderita memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) dan melakukan penimbangan


berat badan secara teratur sampai usia 3 tahun.

Penderita berasal dari keluarga yang kurang mampu, hanya saja ayah pasien
berusaha memberikan makanan yang bernutrisi seperti buah buahan susu dan
daging, hanya saja itu tidak selalu diberikan, makanan di keluarga ini tergolong
cukup hanya saja nutrisinya yang masih belum terjamin setiap harinya

Asih (Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang)


-

Dari hasil pengamatan dan wawancara dapat disimpulkan bahwa keluarga


penderita sangat memberi perhatian terhadap tumbuh kembang anaknya.

Kasih sayang juga sangat diberikan oleh orang tuanya.

Keluarga penderita juga sangat antusias akan masalah kesehatan anaknya,


hingga bersedia melakukan apa saja termasuk mencari segala informasi
tentang penyakit yang di alami anaknya.

Asah (Kebutuhan dan Stimulasi Mental)


-

Dari hasil pengamatan dan wawancara didapatkan ibunya rajin menemani


anaknya dalam mengikuti setiap perkembanga anaknya, karena ibu sebagai
ibu rumah tangga jadi memiliki waktu yang banyak untuk dapat sellau
memperhatikan perkembangan anaknya.

Analisis Bio Psiko Sosial


1. Biologi

Penyakit yang diderita penderita adalah merupakan penyakit genetik. Dimana


penyakit ini diturunkan dari orang tua yang memliki gen-gen kejang demam
Sehingga penderita mendapatkan langsung dari ibunya.

Kondisi umum penderita saat ini cukup baik.

Saat ini penderita dalam keadaan sehat.

2. Psikologi

Saat ini secara psikologis keadaan penderita cukup bagus. Hanya saja pasien
masih tergolong pemalu sehingga saat wawancara dokter muda sulit menilai
perkembangannya, karena pasien kurang bisa diajak bicara, tapi dari pengakuan
ibunya, pasien sering bertengkar dengan kakanya hanya saja itu bukan hal yang
signifikan dapat mempengaruhi keadaan psikososial pasien

Kehidupan sosial penderita saat ini cukup baik, dimana penderita dapat bermain
dengan baik dengan keluarganya.

Problem list:
1. Penyakit penderita merupakan penyakit genetik .
(aku stuk buat problem list yang dsni coba tambahin lagi ya hihi)

Komunikasi, informasi, dan edukasi pemecahan masalah :


Asuh :
1. Memberikan informasi kepada orang tua mengenai penyakit yang diderita oleh anaknya.
Sehingga orang tua bisa mengerti dan memahami kondisi anaknya tersebut. Dan tetap
memberikan rasa kasih sayang pada anak-anaknya. Memberikan info apabila terjadi
demam yang kemudian diikuti dengan kejang, orang tua pasien dapat menjauhkan benda
benda berbahaya di sekitar pasien, amati gerakan kejang dari pasien karena itu bisa
menjadi informasi bagi dokter, apabila sudah pernah mengalami kejang, pasien akan
dibekali obat kejang sehingga di infokan untuk mengikuti petunjuk dari dokter.
2. Segera kontrol ke RS jika anak mengalami gangguan kesehatan
3. Pemberian nutrisi tambahan seperti susu secara rutin vitamin C, setidaknya memberikan
kebutuhan gizi tambahan dan daya tahan tubuh penderita.
Asih :
1. Keluarga harus tetap memberikan kasih sayang kepada anakny.
2. Selain itu orang tua juga mesti bisa bersikap adil dalam memberikan perhatian kepada
anak-anaknya sehingga hubungan antar keluarga tetap harmonis.
Asah :
1. Tetap memantau perkembangan anak baik secara emosional ataupun psikologi dalam
rentang waktu tertentu.
2. Memberikan bimbingan mental kepada anak, dan sesekali mengadakan liburan bersama
keluarga.
3. Memberikan mainan-mainan yang dapat melatih mental anak.

Anda mungkin juga menyukai