STUDI PENDAHULUAN
ANALISIS VEGETASI (RECONNAISSANCE STUDY)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Suatu tempat biasanya ditinggali oleh beberapa jenis tanaman.
Tanaman-tanaman tersebut nantinya akan membentuk suatu komunitas.
Komunitas ini akan membentuk suatu ekosistem yang antar individunya
saling berhubungan satu sama lain. Komunitas berisikan berbagai jenis
mahluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Suatu komunitas tumbuhan
yang hidup pada suatu ekosistem inilah yang disebut dengan vegetasi..
Kehadiran vegetasi sangat berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem dalam skala yang lebih luas, diantaranyaterkait dengan
pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara,
perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, dan pengaturan tata air
tanah, serta berperan untuk mengurangi laju erosi. Ketergantungan pada
vegetasisaatini semakin besar, yaitu untuk mengatasi masalah erosidan
longsorantara lain sebagai evapotranspirasi, infiltrasi, perkolasi, lengas
tanah air di bawah dan di atas permukaan bumi, serta ditentukan oleh
luas, jenis, bentuk pertumbuhan, struktur dan pola distribusinya.
Keanekaragaman vegetasi semakin menurun pada tingkat yang
membahayakan karena kerusakan lingkungan, yang disebabkan oleh
tekanan dan aktivitas manusia. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan
karena keanekaragaman hayati mempunyai peranan penting sebagai
penyedian bahan makanan, obat-obatan, dan berbagai komoditi lain
penghasil devisa negara, serta berperan dalam melindungi sumber air,
tanah, dan sebagai paru-paru dunia dalam menjaga kestabilan
lingkungan.
Keanekaragaman vegetasi inilah yang mendorong para pemikir
untuk melalukan berbagai cara agar keanekaragam anter sebut tidak akan
punah oleh zaman, salah satunya dengan melakukan analisis vegetasi.
Tumbuhan
yang
hidup
dipermukaan
dan memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu batang atau
tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm
(Hairiah 2009).
Analisis vegetasi pada suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan
analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup
menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut.
Metode sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak
contoh, cara peletakan petak contoh danteknik analisa vegetasi yang
digunakan. Berbeda dengan inventaris hutan titik beratnya terletak pada
komposisi jenis pohon, dari segi floristis ekologi untuk daerah yang
homogen dapat digunakan random sampling, sedangkan untuk penelitian
ekologi lebih tepat digunakan sistematik sampling, bahkan purposive
sampling pun juga dibolehkan (Dedy 2010).
Kehadiran vegetasi pada suatu landskap akan memberikan dampak
positif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Peranan
vegetasi dalam suatu ekosistem secaraumum, terkait dengan pengaturan
keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat
fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain.
Kehadiran vegetasi secaraumumpada suatu area memberikan dampak positif,
tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi
vegetasi yang tumbuh pada daerah itu, sebagai contoh vegetasi secara umum
akan mengurangi laju erosi tanah, tetapi besarnya tergantung struktur dan
komposisi tumbuhan yang menyusun formasi vegetasi daerah tersebut
(Arrijani et al.2006).
Analisis vegetasi dapat ditentukan beberapa besaran yang dapat
memberikan gambaran tentang keseluruhan kondisi kawasan pengamatan,
yaitu untuk mencari nilai kerapatan jenis, yaitu jumlah individu dibagi satuan
luas plot dan untuk mencari nilai kerapatan relatif yaitu kerapatan tiap
C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Studi Pendahuluan Analisis Vegetasi (Reconnaissance
study) ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 3 April 2015 pukul
11.00-14.00 WIB di belakang gedung D Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat
a. Alat tulis
b. Rafia
c. Roll meter
d. Kantong plastik
e. Papan jalan
3. Bahan
a. Vegetasi di belakang gedung D Fakultas Pertanian UNS.
4. Cara Kerja
a. Mengamati kondisi lingkungan secara umum
b. Membuat peta lokasi secara sederhana
c. Membuat daftar komposisi tumbuhan yang ada disekitar
d. Mencatat komposisi tumbuhan yang ada pada table
e. Menentukan secara visual, komposisi tumbuhan dan tipe sebarannya
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadran Strata
Tumbuhan Bawah (1x1m)
No.
1
Jenis Spesies
Rumput
K
Kr
17.75 12.89%
F
0.75
Fr
16.67%
D
0.8266
Dr
4.97%
INP
34.52%
rambat
Wedusan
16.5
0.5
11.11%
18075
1.8700
11.25%
28.06%
5.56%
94477
0.0045
0.03%
11.44%
0.25
5.56%
42151
0.1228
0.74%
15.25%
Kacang tanah
1.25
11.98%
0.91%
0.25
Rumput (A)
6.5
Rumput teki
64.25 46.64%
22.22%
19767
13.801
83.01%
73.84%
Rumput
5.75
4.17%
0.5
11.11%
35201
0
0.00%
20.26%
bunga putih
Rumput
1.25
0.91%
0.25
5.56%
0.00%
11.44%
merica
Rumput
3.75
2.72%
0.25
5.56%
0.00%
13.25%
jagung
Rumput
0.75
0.54%
0.25
5.56%
0.00%
11.07%
0.25
0.25
5.56%
5.56%
0
0
0.00%
0.00%
12.16%
23.41%
10
11
4.72%
bayam
Rumput (B)
2.25 1.63%
Rumput (C)
17.75 12.89%
Sumber: Data Rekapan
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadran Strata
Semai (2x2m)
No. Jenis Spesies
K
Kr
F
Fr
D
Dr
INP
1
Sapu jagad
0.0625 50.00% 0.25 12.50% 0
0.00% 62.50%
2
Semai A
0.0625 50.00% 0.25 12.50% 0
0.00% 62.50%
Sumber: Data Rekapan
Tabel 2.3 Hasil Pengamatan Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadran Strata
Pancang (5x5m)
No.
Jenis
Kr
Fr
Dr
INP
1
2
3
4
5
Spesies
Durian
0.02
25.00%
0.25
20.00% 0.005 0.16%
Sirsak
0.02
25.00%
0.25
20.00% 0
0.00%
Spesies A 0.01
12.50%
0.25
20.00% 0
0.00%
Spesies B 0.02
25.00%
0.25
20.00% 0
0.00%
Mangga
0.01
12.50%
0.25
20.00% 0
0.00%
Sumber: Data Rekapan
Tabel 2.4 Hasil Pengamatan Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadran Strata
45.16%
45.16%
32.66%
45.16%
32.66%
Tiang (10x10m)
No.
Jenis
Kr
Fr
Spesies
Mulwo
0.01
66.67
0.25
50.00% 0.06365
0.005
%
33.33
Tiang A
0.25
50.00% 0.0725
Dr
INP
46.75%
163.42
53.25%
%
130.08
Tabel 2.5 Hasil Pengamatan Analisis Vegetasi Dengan Metode Kuadran Strata
Pohon (20x20m)
No.
Jenis
Kr
Fr
Dr
INP
Spesies
Pohon A
0.25
14.29%
0.25
20.00%
0.796
47.00
81.29%
2
3
Pohon B
Jati
0.25
0.5
14.29%
28.57%
0.25
0.25
20.00%
20.00%
0.0875
0.6
%
5.17%
35.43
81.29%
95.57%
Petai
0.75
42.86%
0.5
40.00%
0.21
%
12.40
129.86
Cina
Sumber: Data Rekapan
2. Pembahasan
Analisis vegetasi merupakan suatu studi yang digunakan
mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk
(struktur) vegetasi darikomunitas tumbuh-tumbuhan. Komunitas akan
ditentukan oleh keadaan individu-individu atau populasinya dari seluruh
jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Penghitungannya adalah
sebagai berikut :
Kerapatan suatu jenis (K) = Jumlahindividusuatujenis
Luas petak contoh
X 100 %
Kerapatansemuajenis
Frekuensirelatif (FR) =
Frekuensiseluruhjenis
Frekuensisuatujenis
X 100 %
X 100 %
Dominansisemuajenis
IndeksNilaiPenting (INP)
Untuktingkattiangdanpohon (INP = KR + FR + DR)
(Lianahet al. 2013)
Pengamatan analisis vegetasi ini dilakukan di belakang gedung D
Fakultas Pertanian UNS. Langkah pertama membentuk persegi dengan
luas 1 x 1 meter, pada petak ini yang diamati jenis tumbuhan bawah
yaitu tumbuhan penutup tanah selain semai dari pohon, terdapat
vegetasi tumbuhan kecil yag belum kami ketahui jenisnya, dimana
masing-masing spesies tumbuhan tersebut memiliki jumlah yang
beragam, ada lamtoro berjumlah 2, dan berbagai macam rerumputan
dengan jumlah yang relatif banyak. Menambah panjang pembatas
dengan luas petak menjadi 2 x 2 meter, mengulang pengamatan seperti
sebelumnya dalam petak ini yang diamati vegetasi jenis semai yaitu
permudaan pohon mulai dari kecambah sampai setinggi 1,5 m,pada
petak hanya terdapat lamtoro yang berjumlah 1. Menambah luas petak
menjadi 5 x 5 meter, sama seperi sebelumnya melakukan pengamatan
dengan menghitung jumlah dan jenis tumbuhan, pada petak ini ada tiga
jenis tumbuhan yang tidak kami ketahui jenis spesiesnya yaitu kami
beri nama tumbuhan A ada 1, tumbuhan B ada 1, tumbuhan C ada 2,
selain itu ada pohon durian yang berjumlah 1, manggaberjumlah 4,
jambu mete 1, dan bisbul 1. Menambah lebar lagi 5 meter sehingga
jangkauan luasnya menjadi 10 x 10 meter, mengulang kembali
perlakuan, pada petak ini tidak terdapat vegetasi sama sekali.
Menambah lebar lagi sampai 10 meter sehingga luasnya menjadi 20 x
20 meter, pada petak ini ada 2 jenis tumbuhan yang tidak kami ketahui
spesiesnya yaitu kami memberikan nama pohon A dan pohon B
gambaran
tentang
keseluruhan
kondisi
kawasan
E.
1.
Kesimpulan
tanaman
luasan
terus
petak.
bertambah
Bertambah
seiring
dengan
besarnya
ukuran
Arrijani, Dede, Adi dan Ibnul 2006. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman
Nasional Gunung Gede-Pangrango. Jurnal Biodiversitas VIIVol (2): 147153.
Dedy 2010. http://dydear.multiply.com/journal/item/15/Analisa_Vegetasi.Diakses
pada 10 April 2016.
Hairiah 2009. Modul Praktikum Ekologi Pertanian. Universitas Brawijaya
Malang.
Indriyanto 2006. Ekologi Hutan. Jakarta.Bumi Aksara.
Kainde, Ratag, Tasirin dan Faryanti 2011. Analisis Vegetasi Hutan Lindung
Gunung Tumpa. Jurnal Eugenia Vol17 (3).
Lianah,
SutrisnoAnggoro,
Henna
Rya
S,
danMunifatulIzzati
2013.PerbandinganAnalisisVegetasiLingkunganAlamiTetrastigmaGlabratu
mDi
HutanLindungGunungPrauSebelumdanSesudahEksploitasi.
JurnalPengelolaanSumberdayaAlamdanLingkungan.
Mahendra, F 2009.SistemAgroforestridanAplikasinya.GrahaIlmu. Yogyakarta.
Supeksa, K 2012. Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadrat pada Plot yang
Dibuat Alam Bentuk Lingkaran di Kebun Raya Eka Karya Bali. Department of
Biology Education, of Institute Teacher Training and Education Saraswati
Tabanan. Tabanan Bali Indonesia.