Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH MATA KULIAH TEORI SOSIAL DAN POLITIK

(MARXISME-LENINISME DI UNI SOVIET)

Disusun:

Aliefan Andre Deando (D0115006)


Anbiya Setyawan (D0115008)
Antonius Gudha Dhewana (D0115012)
David Kurniawan (D0115028)
Dimas Sigit Prabowo (D0115034)

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Marxisme-Leninisme adalah suatu teori politik dan ekonomi yang dirumuskan Lenin dalam
kerangka tafsirannya terhadap pemikiran Marx. Teori politik dan ekonomi ini yang menjadi
ideologi yang mendasari semua partai komunis pada abad ke-20. Komunisme sendiri, sebagai
bagian dari Marxisme-Leninisme, adalah suatu paham yang menyatakan bahwa negara
haruslah ditata berdasarkan pada kepemilikan kolektif (collective ownership) atas semua
harta benda, dan pengaturan di dalam tata politik ini dilakukan oleh pemerintah yang juga
bertanggungjawab pada kepentingan semua warganya.

Pada perkembangan ideologi Marxisme, Leninlah yang membawa pemikiran Marx menjadi
realitas. Di dalam tulisan-tulisannya, Marx memang sudah menuliskan bahwa kapitalisme
akan hancur pada akhirnya, dan kemudian terciptalah masyarakat sosialis. Akan tetapi,
Leninlah yang memikirkan, bagaimana supaya kapitalisme bisa hancur. Dialah pendiri Uni
Soviet, sebuah negara yang menjadi pusat gerakan komunisme internasional, sekaligus
negara adikuasa kedua di dunia selama hampir seluruh abad ke-20. Pada masa-masa jayanya,
komunisme menjadi bentuk pemerintahan dari 18 negara di dunia. (Magnis-Suseno, 2003 : 2)

Melalui pikiran dan tindakannya yang agresif-revolusioner, Lenin membantu tegaknya


komunisme di Russia pada revolusi 1917. Tidak lama setelah Lenin meninggal pada 1924,
Stalin, penggantinya, langsung memberikan label pada pemikiran-pemikiran Lenin sebagai
Leninisme. Dengan demikian, pemikiran Lenin kemudian lebih dikenal sebagai Marxisme-
Leninisme. Ajaran inilah yang nantinya akan menjadi inti dari seluruh ideologi Komunisme
di seluruh dunia. Ajaran ini jugalah yang menjadi inspirasi bagi perjuangan revolusioner
hampir di keseluruhan abad ke-20. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan lebih jauh apa
itu Marxisme-Leninisme dalam pandangan ideologi sosial dan politik.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah terbentuknya Marxisme-Leninisme di Uni Soviet?


2. Apa Tujuan Lenin mengembangkan paham komunis di Uni Soviet?
3. Apakah ada pengaruh paham Leninisme terhadap perkembangan Ideologi di Negara Lain?

Tujuan:

1. Mengetahui Sejarah terbentuknya paham Marxisme-Leninisme yang dibawa oleh Lenin


2. Menjelaskan Tujuan dari teori Merxisme-Leninisme di Uni Soviet
3. Menjelaskan Negara lain yang terpengaruh oleh paham Marxisme-Leninisme yang
dipelopori oleh Lenin
PEMBAHASAN

Sejarah Terbentuknya Marxisme-Leninisme di Uni Soviet

Di Uni Soviet Lenin berhasil mengembangkan ajaran Marxisme tahun 1917-1924. Dia
memimpin revolusi dan menguasai Uni Soviet dengan membentuk diktator proletariat seperti
yang dibayangkan oleh Marx. Dalam Undang-Undang Dasar 1918 telah mencerminkan tahap
pertama revolusi, yang memusnahkan golongan-golongan yang dianggap sebagai penindas,
seperti tuan tanah, pejabat agama, pengusaha, dan polisi Czar. Adapun gagasan-gagasan
Lenin yang berkaitan dengan ajaran Marx, diantaranya (Budiardjo, 2008: 146):

1. Melihat pentingnya peranan kaum petani dalam menyelenggarakan revolusi (Marx


hanya melihat peranan kaum buruh).
2. Melihat peranan suatu partai politik yang militan yang terdiri atas proffesional
revolutionaries untuk memimpin kaum proletar (Marx berpendapat bahwa kaum
proletar akan bangkit sendiri) dan merumuskan cara-cara merebut kekuasaan.
3. Melihat imperialisme sebagai gejala yang memperpanjang hidup kapitalisme (Marx
berpendapat bahwa kapitalisme pada puncak perkembangannya akan menemui
ajalnya dan diganti oleh komunisme), sehingga kapitalisme pada saat itu belum mati.

Dalam lima tahun setelah kematian Vladimir Lenin pada tahun 1924, Stalin berhasil
mendapatkan kekuasaan di Uni Soviet. Menurut G. Lisichkin, MarxismeLeninisme adalah
sebagai ideologi yang terpisah yang dikompilasi oleh Stalin dalam bukunya "Pertanyaan dari
Leninisme". Selama masa pemerintahan Stalin di Uni Soviet, MarxismeLeninisme
dinyatakan sebagai ideologi resmi negara.

Istilah "Marxisme-Leninisme" sering digunakan oleh mereka yang percaya bahwa


warisan Lenin berhasil dibawa ke depan oleh Joseph Stalin (Stalinis). Namun, juga digunakan
oleh beberapa orang yang menolak aspek represif Stalinisme, seperti pendukung Nikita
Khrushchev.

Anda mungkin juga menyukai