Apr13
Dalam sejarah musik klasik, musik klasik dapat dibagi menjadi 3 periode utama yaitu
1. Early Music Period, yang meliputi:
Medieval
Merupakan awal mula musik tradisional Eropa yang dimulai sejak berakhirnya kerajaan
Romawai (sekitar tahun 500) sampai awal Era Renaissance tahun 1400. Nyanyian
Monophonic (Monophonic Chant), yang disebut juga plainsong ataupun Nyanyian Gregorian
(Gregorian Chant), sangat dominan pada era ini sampai sekitar tahun 1100. Selanjutnya,
sepanjang akhir era ini sampai awal era Renaissance Nyanyian Polyphonic (Polyphonic
Chant), atau yang sering disebut nyanyian dengan beberapa suara, banyak dikembangkan
hingga menjadi beberapa suara yang lebih kompleks dari sebelumnya.
Renaissance
Era Renaissance ini berlangsung dari 1400-1600. Era ini ditandai dengan penggunaan alat
musik yang lebih banyak dan pada era ini juga pertama kalinya notasi musik dalam garis
paranada dan ornamen-ornamen musik lainnya mulai terbentuk. Penemuan partitur lagu
tersebut memudahkan para pemusik lain untuk dapat memainkan karya orang lain tanpa perlu
menghadirkan penggubah lagunya. Pada zaman ini juga sedang berkembang luas pesta-pesta
dansa dimana musik sudah menjadi hal yang mendasar untuk mengiringi pesta dansa
tersebut. Alat musik strings yang digunakan pada early music period ini meliputi harpa,
kecapi, vielle, dan gambus, sedangkan untuk alat musik tiup meliputi flute, recorder, shawm
(awal mula oboe), trumpet, dan bagpipe. Simple pipeorgan juga digunakan namun lebih
berkembang di kalangan musik gereja.
2. Common Practice Period, yang meliputi:
Baroque
(1600-1750)
Karakteristik musik pada era Baroque ini menggunakan tonal counterpoint yang kompleks
dan bass line. Musik dalam era ini sudah mulai kompleks dibandingkan periode sebelumnya.
Pada era iniharpsicord dan pipe organ menjadi lebih populer. Opera yang berupa drama
musikal mulai membentuk image yang berbeda dari bentuk awal pertunjukan yang musikal
dan dramatis, dan bentuk vokal seperti cantata dan oratorio menjadi lebih umum. Alat musik
dalam ensemble juga sudah mulai dibedakan dan distandardisasi berdasarkan bentuknya. Hal
ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya musik orkestra.
Classical
(1750-1830)
Dalam periode Classical ini dibentuk norma-norma dalam menciptakan komposisi, penyajian,
dan style nya. Piano juga menjadi alat musik utama yang digunakan. Karakteristik musik
dalam periode ini lebih ringan, tidak terlalu kompleks, dan lebih jelas dibandingkan musik
pada era Baroque. Variasi kunci, melodi, rhythm, dan dinamika (menggunakan crescendo,
diminuendo, sforzando) digunakan bersamaan dengan perubahan mood sang penggubah lagu.
Opera
terus
dikembangkan
di
negara-negara
Eropa.
Orkestra
tidak
lagi
menggunakan harpsichord dan digantikan oleh piano atau fortepiano. Awalnya musik piano
digunakan karena memiliki karakter suara yang lebih ringan, dan sering dimainkan dengan
iringanAlberti bass.
Romantic
(1815-1910)
Penggubah lagu pada era Romantic ini meningkatkan perhatian pada baris melodi yang lebih
panjang, dengan sentuhan emosi dan ekspresi yang seiringan dengan romantisme dalam
bentuk seni yang berbeda. Musiknya menjadi lebih chromatic, dissonant, dan tonally yang
penuh warna dengan penekanan pada berbagai key signature. Pada abad ke-19 ini institut
musik mulai bermunculan. Para musisi dan penggubah lagu juga mulai memiliki kehidupan
yang cukup terpandang. Meningkatnya ketertarikan masyarakat Eropa menengah akan musik
memacu munculnya organisasi untuk mengajar, penampilan, dan pelestarian musik klasik.
Dalam era ini alat musik piano sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga banyak
bermunculan pembuat piano.
3. Modern and Contemporary Period
Musik modern ditandai dengan banyaknya penggubah lagu yang mulai menolak nilai-nilai
dari era-era sebelumnya seperti traditional tonality, melodi, pemilihan alat musik, dan
struktur. Para penggubah lagu, akademikus, dan musisi mengembangkan perpanjangan dari
teori musik dan teknik. Musik klasik 20th century (1900-2000) meliputi berbagai
komposisi Post-Romantic secara
luas
termasuk
komposisi
bergaya
akhir
era Romantic, Modern, dan Post-Modern. Istilah contemporary music terkadang digunakan
untuk menggambarkan komposisi musik di akhir abad ke-20 sampai dengan sekarang.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang
mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon,
berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang
mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di
seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat
setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat
musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke
19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik
pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama
bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis
yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan
Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther
(1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan
Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran
Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari
dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya
musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah
dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera.
Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya,
yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik
Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain,
sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan
Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja
dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Komponiskomponis pada Zaman romantic adalah :
- 32 sonata piano.
Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanya hokum-hukum dan peraturan-peraturan,
karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang
teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu
dengan bebas.
Komponis-komponis pada Zaman Modern :