Anda di halaman 1dari 7

Tutorial Dasar Teknik

Fotografi Malam
By rumorkameraon 13 Oktober 2014@rumorkamera

Teknik Fotografi Malam, Light Trail


Banyak sekali waktu-waktu yang tidak kita manfaatkan bersama
kamera yang telah kita investasikan, kamera banyak berdiam di rumah
bahkan mungkin sampai berdebu. Berangkat kerja pagi dan pulang
sudah gelap ke rumah, sehingga dapat dimengerti ketika kamera
hanya kita manfaatkan pada akhir pekan saja.

Bagi fotografer antusias tentu tidak boleh seperti ini, kamera harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin termasuk hunting pada malam
hari. Sebagian besar kamera, baik kamera kompak atau DSLR,
memiliki rentang kecepatan rana (shutter) yang cukup panjang
untuk membantu mengambil gambar secara kreatif dalam cahaya
rendah terutama mengambil foto obyek di malam hari.
Satu-satunya persyaratan adalah memiliki sedikit pengetahuan
tentang metering dan memastikan terdapat alat/sarana sebagai
tempat penyangga kamera yang cukup kuat agar tidak mendapatkan
gambar blu/kabur akibat kamera goyang.

Setting Kamera Untuk Fotografi


Malam

Tripod, Image Credit : See-ming Lee


Hal pertama yang harus dilakukan adalah mematikan (set OFF) flash
otomatis pada kamera. Kemudian setelah memastikan flash off, cari
cara agar kamera bisa dalam keadaan stabil, karena biasanya tidak
mungkin hanya dipegang dengan tangan (hand-held). Ada banyak
cara untuk memastikan kamera tetap diam, yang paling umum ya
menggunakan tripod. Sesuaikan ukuran tripod dengan berat kamera +
lensa. Jika darurat bisa juga memakai tas atau motor atau tembok

atau apa saya yang bisa membuat kamera dapat diletakkan dengan
stabil.
Jika mengambil foto dengan hand-held atau tanpa tripod, dan
menghasilkan gambar yang blur akibat shutter speed yang terlalu
lama, maka setting ulang ISO (naikkan ISO) sehingga bisa
mendapatkan kecepatan shutter yang lebih pendek untuk
mengeliminir blur. Namun naiknya ISO juga akan
menaikkan noise pada foto sehingga selalu cek ulang apakah
kualitasnya dapat diterima.
Sebaliknya jika kamera memiliki posisi yang stabil dalam waktu lama,
menggunakan tripod atau apapun, kita baru bisa dengan yakin
melepas shutter dengan kecepatan rendah. Tapi jangan berpikir ini
akan selalu mudah. Pertama kali mencoba fotografi malam dengan
setting manual shutter speed pasti akan menghasilkan foto
yang overexpose (terlalu terang) atau underexpose (terlalu gelap). Hal
ini terjadi terutama jika area framing sebagian besar adalah
gelap dengan daerah yang terang sesekali, seperti pohon yang
diterangi bulan, kembang api, pasar malam, lampu-lampu neon dll.
Eksposur kamera tidak bisa selalu digunakan untuk adegan-adegan
tersebut dan dibutuhkan bantuan sang fotografer. Jadi tidak perlu ragu
untuk mencoba, ambil foto, lihat hasilnya dan jika terlihat terlalu gelap
atau daerah terang terlalu terang, atur ulang eksposur kamera secara
manual menggunakan pengaturan kompensasi dan coba lagi dan
ulangi sampai mendapatkan foto dengan keseimbangan yang tepat.

Ada berbagai adegan yang menjadi pakem dalam fotografi malam,


dimana kita bisa membuat panduan untuk masing-masing jenisnya.
Berikut adalah setting eksposur yang dapat digunakan sebagai
panduan. Dengan setting awal adalah standard pada ISO 100,
tentunya panduan ini tidak 100% harus sama persis, sesuaikan
dengan kondisi dan kompesasikan jika ingin menggunakan ISO yang
berbeda.
Fireworks : 1 detik f/2.8
Penerangan Building : 0.5 detik f/2.8
Subjek diterangi oleh cahaya api : 0.5 detik f/2.8
Adegan jalan dengan yang pencahayaan normal : 0,5
detik f/2.8
Jendela toko : 1/8 detik f/2.8
Pemandangan jalan dengan cahaya terang : 1/15 detik f/2.8

White Balance
Satu hal terakhir yang harus diperhatikan adalah warna casts yang
timbul, karena berbagai jenis pencahayaan dapat
menghasilkan warna yang tidak tepat jika white balance tidak diatur
dengan benar. Kamera mengatur white balance ke auto secara default
dan sebagian besar hasilnya akan cukup baik
dalam menyeimbangkan suhu cahaya dalam sebuah foto. Namun,
beralih ke satu preset white balance ke preset yang lainnya dalam
beberapa situasi akan menciptakan hasil yang lebih baik. Misalnya,
jendela-jendela toko dan pencahayaan bawah tanah biasanya
menggunakan pencahayaan neon, sementara penerangan bangunan,

lampu jalan dan interior rumah megah akan sering menggunakan


tungsten. Pelajari white balance lebih detail.

Ide Obyek Fotografi Malam


Lakukan eksperimen, misalkan menggunakan kecepatan
shutter lambat tanpa flash, foto yang dihasilkan akan memiliki sapuan
warna yang hidup. Terutama diarahkan pada kendaraan-kendaraan
bermotor bercahaya yang sedang beregerak, ini akan memberi efek
jejak cahaya (light trail) yang panjang dan berwarna-warni (seperti
contoh awal di atas). Kombinasikan dengan sudut rendah (low
angle) atau sudut pandang kreatif lainnya.
Lampu neon, memberikan pelajaran tentang warna-wanra
yang sangat baik. Hati-hati untuk tidak melakukan metering langsung
pada salah satu lampu terang karena akan menghasilkan bagian foto
lainnya akan terlalu gelap. Dan sebaliknya hindari metering pada area
gelap karena akan menghasilkan bagian foto lainnya akan terlalu
terang.
Berikut ini contoh ide long shutter speed dengan obyek bukanlah
lampu-lampu kota atau kendaraan seperti pada umumnya, melainkan
obyek manusia dan langit. Gunakan kecepatan shutter lambat (hingga
4 8 detik) lakukan eksperimen berkali-kali, gunakan tripod atau apa
saja yang bisa menahan kamera dengan stabil dan pastikan sudut
rendah. Arahkan ke langit. Anda akan dapat menghasilkan foto seperti
siang hari dalam kondisi malam yang sangat gelap.

Anda mungkin juga menyukai