Anda di halaman 1dari 12

Elemen Mesin I

Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

BAB III
PERENCANAAN DAN ANALISA PERHITUNGAN
3.1 Perencanaan Sistem
3.1.1 Konstruksi Tabung Penampung Udara pada Kompresor
Konstruksi tabung penampung / tangki penampung udara yang
digunakan / ditempatkan diluar / dilapangan dan digambarkan seperti pada
gambar 3.1. Komponen komponen utama serta peralatan bantu dijelaskan
sebagai berikut :

Gambar3.1.Skemati stabung penampung udara dari


kompresor
Keterangan :
1. Tangki penampung udara dipasang pada saluran masuk dan saluran
pengeluaran.
2. Saluran masuk.
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
JURUSAN TEKNIK MESIN

31

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

3. Saluran pengeluaran untuk didistribusikan ke saluran pembagi, saluran


masuk dan pengeluaran memakai pipa yang dilaskan ke diding tabung
dengan menggunakan flens, ini dimaksudkan untuk memudahkan
pemasangan / instalasi.
4. Pengukur tekanan udara yang terpasang pada dinding berfungsi untuk
mengetahui tekanan udara yang berbeda dalam tabung / tangki
penampung.
5. Katup pengaman dipasang pada bagian atas untuk mengeluarkan
tekanan udara yang berlebih.
6. Katup pembuangan air dipasang pada sebelah bawah, yang
dimaksudkan untuk mengeluarkan air yang mengembun didalam
tangki udara.

3.1.2 Data-data teknis yang Ditetapkan :


1. Kompresor udara :

Tekanan maxsimum

Daya mesin

: 10 bar 10.10-1 N / mm2


: 40 Hp

2. Tangki penampung / tabung penampung :

Tekanan maxsimum tangki

: 10 bar 10.10-1 N/mm

Panjang tangki

: 2500 mm

Diameter dalam tangki

: 1000 mm

Diameter luar tabung

: 1012 mm

Bahan tabung

: plat baja HW 63

3.2 Perhitungan Ukuran Tebal Pelat


Besaran-besaran dan bahan yang dipakai pada bejana udara :

Tekanan maximum

: 10 bar 10.10-1 1 N/mm2

Bahan tabung udara

: pelat baja HW 60
t = 740 N/mm2

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

32

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

Jenis kawat las

: Elektroda terbungkus
klasifikasi D 5001, t = 500 N / mm2

Koefisien keamanan pengerjaan las ( X ) = 5,4 untuk bejana


tekan tidak berpijar

Kualitas sambungan las ( z )

: 90 %

3.2.1 Ukuran Tebal Pelat Tabung Silinder


Tebal pelat yang digunakan harus dihitung berdasarkan rumus :
p . Dd . x
t = ___________ + 1
2.z.
10.10-1 N/mm2 . 1000 mm . 5,4
t = ____________________________ + 1 mm
2 . 0,9 . 740 N/mm2
t = 41,5 mm
Berdasarkan ukuran tebal pelat yang berada di pasaran atau menurut
standar diambil 7 mm.

3.2.2 Ukuran Tebal Pelat Tembereng Tabung


Ukuran tembereng yang dibentuk mempunyai radius, maka tebal pelat
dihitung berdasarkan rumus :
P . Dd . x
t = ____________

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

33

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

4.z.t
10.10-1 N/mm2 . 1000 mm . 5,4
t = __________________________ + 1 mm
4 . 0,9 . 470 N/mm2
t = 21,27 mm
Berdasarkan standar ukuran pelat diambil 7 mm.

3.2.3 Pemeriksaan Tegangan Keliling pada Dinding Tangki /


Tabung
Tegangan keliling ( circum ferensial stress ) yang terjadi pada dinding
bejana dengan tebal pelat yang dipakai 7 mm didapat :
P (N/mm2) . Dd
sc = ________________ ---------------------------------------------- ( N /
mm )
2.t
Dimana:
sc

= Tegangan keliling ( circumferensial stress ) ( N / mm 2 )

= Tekanan maximum tangki ( N / mm2 )

Dd

= Diameter dalam tangki ( mm )

= Tebal pelat ( mm )

Maka :
10.10-1

(N/mm2) . 1000 (mm)

sc = _______________________
2 . 7 (mm)

sc = 714,2 N/mm2
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
JURUSAN TEKNIK MESIN

34

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

Maka tegangan keliling 714,2 N/mm2 < dari tegangan tarik 740 N/mm2

3.2.4 Pemeriksaan Tegangan Memanjang (longitudinal stress)


pada Tembereng
Tegangan memanjang ( longitudinal stress ) yang terjadi pada
tembereng dinding tangki dengan tebal pelat yang digunakan 7 mm didapat :
P . Dd

sd = ___________----------------- (N/mm2)
4.t

10.10-1 (N/mm2) . 1000 mm


sd = _______________________
4.7

sd = 357,1 N/mm2

Dimana :
sd = Tegangan memanjang / longitudinal stress ( N / mm2 )

3.3 Perhitungan Penampang Las Pada Sambungan


Las Sudut
3.3.1 Penampang Terkecil Las pada Sambungan Lingkaran
Tangki
Menurut standar N 659, pada sambungan las sudut harus dihitung
penampang yang memindahkan gaya kekampuh las sudut , dimana ukuran
tebal las ditentukan sebesar 5 mm, maka penempang las terkecil ( A )
adalah :

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

35

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

A = a . l
Dimana :
a

= tebal las ( mm )

= Panjang las bersih ( mm )

Panjang las pada lingkaran tangki sebesar :


I = . Dd
I = . 1000 mm
I = 3140 mm
Jadi :
A = 5 mm. 3140 mm
= 15700 mm2
Beban F yang terjadi pada dinding tangki adalah :

P = F/A

F=P.A

Dimana :
P

= Tekanan maximum tangki ( N/mm2 )

= Luas penampang tangki ( mm2 )

A = / 4 . ( Dd2 )
= / 4. (10002 )
= 785000 mm2
Jadi :

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

36

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

P = 1 N/mm . 785000 mm
= 785000 N/mm2
Beban P yang diizinkan oleh las sudut didapat :

F A . a( N )
Dimana :
A

= Luas penampang terkecil dari kampuh las ( mm2 )

= Tegangan yang diizinkan oleh luas, dihitung dalam arah


beban F bahan kawat las D5001, t = 500 N/mm2

Jadi :
F 15700 mm2 . 500 N/mm2
F = 7850000 N/mm2
Beban ( P ) yang terjadi pada tangki lebih kecil dari bahan yang
diizinkan (F) oleh las sudut, maka disain las cukup aman untuk menahan
beban yang terjadi pada tangki.

3.3.2 Tegangan Tarik Ideal pada Sambungan Las Sudut


Beban F menyebabkan tegangan tarik dan tegangan gesekan pada
penampang terkecil sambungan las sudut dihitung dengan rumus :
F

t =_______
A . 2

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

37

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

Dimana :
t

= Tegangan tarik las sudut ( N/mm2 )

= Beban yang diizinkan oleh sudut ( N/mm 2 )

= Luas penampang terkecil dari las ( mm2 )

Maka :
7850000 N/mm2

t = _____________
15700 mm2 . 2
= 354,6 N/mm2

3.3.3

Analisa Perhitungan Sambungan Las Tumpul pada


Sambungan Memanjang pada Tangki
Distibusi tegangan dalam sambungan las tumpul, dimana tebal tangki

(h) tabung diambil = 1012 mm, panjang tangki yang dilakukan penyambung
memanjang diambil = 2500 mm, maka beban yang diizinkan dihitung
berdasarkan rumus :
P

a = _________
h.l
Dimana :
a

= Tegangan tarik yang diizinkan oleh kawat las ( N/mm 2 )

= Tinggi las ( mm )

= Panjang las ( mm )

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

38

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

Maka beban P didapat :


P = a . h . l
P = 500 N/mm2 . 1010 mm . 2500mm
P = 1262500000 N

Beban yang terjadi pada tangki adalah :


P=F/A
Dimana :
F

= Tekanan maximum tangki ( N/mm )

= Luas penampang tangki ( mm2 )


A = / 4 . ( Dd )
= / 4 . ( 1000 )
= 785 mm

Jadi :
F = 1 N/mm2. 785000mm2
= 785000 N

Jadi beban yang terjadi pada tangki lebih kecil dari pada beban yang
diizinkan pada tangki bertekanan, maka disain cukup aman.

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

39

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

3.4 Perhitungan Flens Penyambung Pipa


Flens penyambung yang digunakan berfungsi untuk memudahkan
penyambung / instalasi ke pipa-pipa distribusi. Dalam hal ini, flens harus kuat
untuk menahan tekanan yang berada dalam tabung penampung.
Untuk menghitung dimensi flens terutama tebal flens kita dapat menggunakan
rumus :
P
h _____

Dimana :
H

= Tebal flens ( mm )

= Jari-jari pipa yang digunakan ( mm )

= Tekanan kerja maximum ( N/mm2 )

= Tegangan lengkung yang diizinkan ( N/mm2 )

= Koefisien yang tergantung pada bahan flens, untuk flens baja


= 0,75 Untuk flens besi tuang = 1,2

Tegangan lengkung yang diizinkan dari bahan bakar cor, AISI kelas 20
dimana tegangan tarik bahan = 127 183 N/mm2 , faktor keamanan diambil =
4. Bahan flens terbuat dari besi tuang = 1,2 dan pipa yang digunakan
berdasarkan tebal SI diameter nominal = 75 mm dengan diameter luar = 89
mm.
Tegangan lengkung izin adalah :

t
b =

______
V
127 N/mm

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

40

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

b = __________
4

b = 31,75 N/mm

Tebal flens didapat :

10.10-1 N/mm2
h 44,5 1,2 ____________
31,75 N/mm2
h 15,27 mm
Tebal flens diambil 9 mm

3.5 Perhitungan Baut Pengencang Flens


Flens direncanakan diikat oleh baut sebanyak 2 buah, tiap baut
mengalami gaya tarik yang bekerja menahan gaya tarik sebesar :

P . / 4 ( D2 )
P = ____________

( N/mm 2 )

N
1 N/mm2 . / 4 ( 892 )
P = ____________________
4
= 1554,5 N/mm2
Dimana :
N

= Jumlah baut

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

41

Elemen Mesin I
Perencanaan Tangki Kompresor dengan Sambungan Las

Bahan baut dipilih dari baja liat yang bekerja seperti pada umumnya
dalam pembuatan baut dimana tegangan tarik = 1554,5 N/mm2, faktor
keamanan diambil = 3

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


JURUSAN TEKNIK MESIN

42

Anda mungkin juga menyukai