Anda di halaman 1dari 70

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sejak lama perusahaan-perusahaan menerapkan pengukuran kerja


untuk membuat suatu pekerjaan efektif dan efisien. Hal ini dilakukan
salahsatunya untuk membuat waktu kerja semakin pendek, yang tentunya
akan mengurangi ongkos produksi yang harus dikeluarkan suatu
perusahaan. Karena, jumlah output per hari yang semakin tinggi
menyebabkan ongkos per produk yang semakin kecil, sehingga secara
keseluruhan ongkos produksi menurun.

Keilmuan analisis pengukuran kerja, dilihat dari sejarahnya,


merupakan cikal bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh
para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan Time Study-nya,
pasangan suami istri Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar
pekerja, merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja. Penerapan
keilmuan Analisis Perancangan Kerja dalam suatu sistem produksi, juga
tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam Teknik Industri. Kesemuanya
ini berinteraksi untuk mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari
manusia, material, mesin, peralatan, uang dan informasi. Meng- upgrade
kemampuan pekerjaan melalui studi gerakan merupakan metode yang
efektif. Penggunaan alat dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu dapat
meningkatkan masa pakai mesin, mengurangi kelelahan pekerja, dan
mengurangi pengeluaran biaya tenaga kerja. Oleh karena itu, pada laporan
praktikum analisis dan pengukuran kerja ini akan membahas studi elemen
gerakan dan penggunaanya

1.2

Tujuan Praktikum

Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat memahami


bagaimana cara merancang tata cara kerja yang ada di industri. Membuat
rancangan produksi yang bisa mengefisiensikan gerakan kerja untuk
menghemat ongkos atau biaya produksi.Melatih kemampuan dalam
membuat peta-peta kerja suatu operasi/kegiatan dan melatih kemampuan
dalam menggunakan peta-peta kerja untuk mengidentifikasi masalah yang
ada.

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1

Analisis Pengukuran Kerja


Perancangan atau Pengukuran Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang
mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu
rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu
didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya,
Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi
dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara
bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti
kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia,
bahan, mesin, peralatan, dan uang. Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem
Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara
bersama-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.
Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B.
Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth,
walaupun penelitian tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama, yang
dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai
Perancangan Kerja atau Methods Engineering. Perancangan ini dilakukan
dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis
kerja sehingga diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan
serta keterbatasan manusia.
Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W. Taylor dan F.B.
Gilbreth.

1.

F.W. Taylor (1981)

Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak berprestasi


maksimal. Taylor menggunakan jam henti (stopwatch) untuk melakukan
pengukuan waktunya. Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai
dikenal istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan. Penentuan aktu
bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem produksi: upah perangsang,
penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik.

2.

Frank B. Gilbreth
3

Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan


membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.Misalnya
gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai menjadi elemen-elemen
menjangkau, memegang, dan mengangkat. Bersama istrinya, Lilian
yang juga seorang psikolog, keduanya mengembangkan serangkaian
prinsip Perancangan Sistem Kerja yang dikenal dengan Ekonomi
Gerakan.
Tujuannya untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang
terancang baik, sehingga memudahkan dan menyamankan gerakangerakan kerja untuk menghindari atau melambatkan datangnya
kelelahan (fatique).
Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja
bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan maupun metode kerja
akan berdampak buruk pada proses secara keseluruhan. Evaluasi
perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan
metode terbaik.

2.2

Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat pete-peta ini
kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda
kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian
mengambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi,
operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik produk lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap.
(Sutalaksana, 2006)
Adapula defenisi peta kerja lainnya yaitu merupakan gambaran
sistematis dan logis dalam menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai
akhir. Dengan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,
operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja
lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja.
(Sritomo, 1992)
Apabila kita melakukan studi yang saksama terhadap suatu pekerja, maka
pekerjaan kita dalam usaha untuk memperbaiki metode kerja dari suatu
proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin

dilakukan, antara lain, kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak


perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan
suatu urutan-urutan kerja, menentukan mesin yang lebih ekonomis, dan
menghilangkan waktu menunggu antaroperasi. Pada dasarnya semua
perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk
menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam
perencanaanperbaikan kerja.. (Sutalkasana, 2006)
Lambang-Lambang Yang Digunakan
Menurut catatan sejarah peta-peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40
buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya lambang
tersebut hanya tinggal 4 macam saja. Penyederhanaan ini memudahkan
pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai
fleksibilitas yang tinggi karena setiap lambing mempunyai kandungan arti
yang sangat luas. Dalam tahun 1947 American Society of Mechanical
Eingineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5
macam lambang modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh
Gilberth. Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan
digunakan dalam pembahasan-pembahasan. Berikut ini adalah gambargambar beserta dengan penjelasannya:

Macam-Macam Peta Kerja


Pada dasarnya peta kerja dibagi kedalam dua kelompok,
berdasarkan jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok
peta kerja berdasarkan kegiatannya:

Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.


Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja apabila kegiatan tersebut melibatkan
sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk untukmembuat
produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok kegiaan keseluruhan
antara lain:
a. Peta Proses Operasi
b. Peta Aliran Proses
c. Peta Proses Kelompok Kerja
d. Diagram Alir

Peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat,


yaitu apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang
6

biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas, yang
termasuk kelompok kegiatankerja setempat antara lain:
a. Peta pekerja, dan mesin
b. Peta tangan kanan tangan kiri
Kelompok Kegiatan Kerja Keseluruhan
Pada peta kelompok kegiatan kerja keseluruhan terdiri dari empat
jenis peta. Di bawah ini penjelasan tentang 4 jenis peta dalam peta kelompok
kegiatan kerja keseluruhan.
Peta proses operasi adalah peta kerja yang mengambarkan urutan
yang terjadi dalam masalah penyelesaiaan suatu pekerjaan dari awal sampai
menjadi produk akhir. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa
dicatat melalui peta proses operasi, dapat diperoleh beberapa manfaat
diantaranya:
1. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
2. Bisa memperkirakan keburuhan akan bahanbaku(dengan memperhitungkan
efisiensi ditiap operasi/pemeriksaan).
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sdang dipakai.
5. Sebagai alat untuk latihan kerja.
6. Dan lain-lain.
Menggambar peta proses operasi dengan baik, ada beberapa prinsip yang
perlu di ikuti sebagai berikut:
1. Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Peta Proses
Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama obyek, nama
pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan nomor gambar.
2. Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang
menunjukan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuaidengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

4. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri


dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutanurutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menuggu, dan penyimpanan
yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Dan peta aliran
proses ini dibagi kedalam beberapa kelompok antara lain yaitu:
1. Peta aliran proses tipe bahan yaitu peta yang mengambarkan kejadian yang
dialami bahan dalam suatu proses atau prosedur operasi.
2. Peta aliran proses tipe orang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja seorang


operator.

Peta aliran proses pekerja yang mengambarkan aliran kerja sekelompok


manusia. (Sutalkasana, 2006)
Peta proses kelompok kerja pada dasarnya merupakan adaptasi dari
peta pekerja dan mesin, peta kelompok kerja ini akan menunjukan hubungan
antara siklus menganggur dan dan siklus waktu operasi dari mesin atau
proses dan waktu menganggur serta waktu kerja persiklus dari pekerja
pekerja yang akan melayani mesin atau proses tersebut. (Sritomo, 1992)
Diagram alir merupakan satu gambaran menurut skala, dari susun
lantai dan gedung. Menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi
dalam peta aliran proses.
Kelompok Kegiatan Kerja Setempat
Peta kerja kelompok kegiatan kerja setempat terdiri dari peta pekerja
dan mesin serta peta tangan kanan dan tangan kiri. Penjelasan dari kedua
peta tersebut sebagai berikut:

Peta Pekerja dan Mesin


Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan suatu grafik
yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu
menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian
peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi, waktu

menganggur. Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja


dan mesin ialah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu
operasi mesin yang ditanganinya. Dengan informasi ini, maka kita
mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikan, penganalisaan,
dan perbaikan suatu pusat kerja, sedemikian rupa sehingga efektifitas
penggunaan pekerjaan dan atau mesin bisa ditingkatkan, dan tentunya
keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.
(Sutalkasana, 2006)

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri


Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan gambaran semua gerakan
saat bekerja dan wktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan
tangan kanan. Serta menunjukan perbandingan tugas yang dibebankan pada
tangan kri dan tangan kanan. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam
peta tangan kanan-tangan kiri adalah sebagai berikut:

1. Berbeda dengan peta yang lain untuk membuat peta tangan kanan-tangan
kri lembaran kertas dibagi dalam tiga bagian yaitu kepala, bagian yang
memuat bagian dari sistem kerja, dan bagian-bagian badan.
2. Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis PETA TANGAN KANANTANGAN KIRI setelah itu menyertakan identifikasi-dentifikasi lainnya
seperti: nama pekerjaan, nama depertemen, cara peta, dll.
3. Pada bagian yang memuat bagan digambarkan sketsa dari sistem kerja yang
memperlihatkan skala.
4. Bagian badan dibagi kedalam dua pihak, yaitu pihak sebelah kiri kertas
digunakan untuk mengambarkan kegiatan yang dilakukan oleh tangan kiri
an sebaiknya.
5. Langkah selanjutnya,diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan
oleh operator. Kemudian operator-operator tersebut diuraikan menjadi
elemen-elemen gerakan. Biasanya dibagi dalam delapan elemen.

2.3

Tamiya
Tamiya adalah sebuah merk perusahaan mainan asal Jepang yang
didirikan oleh pria bernama Yoshio Tamiya. Karena terus berkembang,
Tamiya pun akhirnya dikenal sebagai First in Quality Around the World.
Tamiya yang dikenal sebagai mainan orang dewasa ini sebenarnya
merupakan mainan untuk anak-anak yang dimodif sedemikian rupa hingga
membuat lajunya kencang (terutama seri Mini 4WD). Peralatan serta spare
part yang mahal membuat Tamiya ini lebih cocok bila disebut mainan orang
dewasa.
Perlombaan Tamiya pun sering diadakan sampai hari ini walau sudah tidak
sesering dulu lagi. Sebenarnya Tamiya adalah merk mainan yang berbentuk
mobil balap ini. Berhubung dulu yang terkenal pertama kali dan masuk di
Indonesia adalah merk Tamiya, maka sampai sekarang mainan ini disebut
Tamiya.
Sekarang sudah banyak merk-merk selain Tamiya, seperti Auldey misalnya.
Tapi meski begitu, merk Tamiya-lah yang paling banyak dicari, bahkan
hingga saat ini. Berikut adalah sejarah Tamiya :
1946 : Yoshio Tamiya mendirikan pabrik penggergajian kayu di kota
Shizuoka.
1947 : Divisi pembuatan model kit dari kayu dibentuk.
1953 : Pabrik penggergajian ditutup, Tamiya mengkhususkan diri pada
pembuatan model kit dari kayu.
1960 : Tamiya, Inc. mulai memproduksi
1968 : Tamiya jadi perusahaan model kit pertama di Jepang yang ikut
pameran di Nuremberg Toy Fair, Jerman.
1976 : Tamiya merilis R/C Porche 934 Turbo bertenaga listrik dengan skala
1/12. Rilis ini memacu populeritas mobil radio kontrol.
1977 : Shunsaku Tamiya jadi Presiden dan Pemimpin Eksekutif Tamiya
Plastic Model, Co. Seri Mobil Sport mulai dipasarkan.
1981 : Tamiya meluncurkan Seri Sepeda Motor skala 1/12.
1984 : Shunsaku Tamiya diangkat menjadi Presiden dan Pemimpin
Eksekutif Tamiya, Inc.
1987 : Mobil Racing Mini 4WD skala 1/32 yang diproduksi sejak setahun
sebelumnya, mencapai total penjualan 10 juta unit.
10

1988 : Pendiri Tamiya, Inc., Yoshio Tamiya meninggal dunia pada usia 83
tahun.
1989 : Tamiya Amrica, Inc. didirikan di Los Angeles, California, Amrik.
Masih pada tahun yang sama, dibuka cabangnya di Eropa.
1995 : Cabangnya di Filipina didirikan, Tamiya Philipines, Inc.
1996 : Tamiya Kakegawa R/C Circuit dibuka di Kakegawa, Shizuoka,
Jepang.(SUNNY)
Beberapa komponen utama dan komponen pendukung untuk merakit
sebuah mobil mini4wd memiliki nama dan fungsi yang berbeda. Beberapa
komponen utama sebuah mobil tamiya adalah sebagai berikut.

1. Chassis

Gambar 2.1 chassis


Chassis adalah komponen utama dalam merakit mobil tamiya,
chassis terdiri dari beberapa frame atau bagian yang berfungsi untuk
menggabungkan atau menyatukan komponen-komponen yang lain sehingga
menjadi mobil tamiya yang utuh. Pada mobil tamiya atau mini 4wd, chassis
adalah frame utama yang terletak pada bagian bawah mobil yang berfungsi
sebagai komponen untuk menempatkan komponen-komponen tamiya yang
lain. Tanpa adanya chassis, mobil tamiya atau mini 4wd tidak mungkin
berjalan. Pada umumnya komponen tune-up juga dipasang pada bagian
chassis. Jadi peranan chassis cukup penting dalam mini 4wd. Tipe chassis
mobil tamiya ada beberapa macam diantaranya chasis tamiya dengan mesin
dibelakang (chassis zerro, chassis super 1, chassis TZ, chassis super 2 dan
chassis AR), chassis tamiya dengan mesin di depan (chassis FM) dan chasis
tamiya dengan mesin ditengah (chassis pro, chassis MA).

2. Motor

11

Gambar 2.2 Motor


Motor adalah mesin yang didisain untuk mengubah energi listrik
dari Baterai menjadi gerakan mekanik. Motor yang dipakai pada mobil mini
4wd atau tamiya biasa juga disebut sebagai dinamo. Motor atau dinamo
tamiya berfungsi sebagai mesin penggerak, sehingga gear dapat memutar
roda mobil tamiya. Agar mobil tamiya dapat melaju dengan baik, mobil
tamiya membutuhkan mesin atau yang tepat. Karakteristik dalam pemilihan
motor atau dinamo biasanya terdiri atas dua hal, yaitu putaran mesin atau
sering disebut sebagai RPM dan tenaga yang mampu dihasilkan mesin atau
sering disebut sebagai Torque. RPM berkaitan langsung dengan top speed
yang akan dimiliki mobil. Semakin tinggi nilai RPM-nya semakin tinggi top
speed-nya. Sedangkan Torque berkaitan langsung dengan akselerasi
(percepatan). Semakin tinggi Torque-nya semakin tinggi pula akselerasi
yang akan dimiliki mobil.

3. Gear

Gambar 2.3 Gear


Gear adalah suatu komponen mobil mini 4wd yang berputar pada
mesin dan as roda mobil yang memiliki sejumlah gigi. Gear mobil mini4wd
atau tamiya berfungsi untuk mengirimkan puatran dan tenaga dari mesin ke
roda mobil mini4wd. Suatu mesin yang memakai gear dapat mengubah
kecepatan, besar kekuatan, dan arah dari sumber tenaga (mesin). Ada
beberapa hal yang dapat diuraikan dari seting gear ini, tapi yang paling
penting dari gear adalah gear ratio. Gear ratio adalah perbandingan putaran
antara motor dengan roda. Contohnya, jika gear dengan ratio 4:1, maka saat
motor berputar 4 kali maka ban berputar 1 kali. Gear dengan ratio gear

12

kecil, seperti 4:1, akan menghasilkan speed yang besar. Sedangkan dengan
ratio gear yang lebih besar seperti 5:1, akan lebih menghasilkan akselerasi.

4. Roda

Gambar 2.4 Roda


Roda dapat didefinisikan sebagai benda yang berbentuk lingkaran
yang dipasang sebagai tumpuan atau pijakan mobil tamiya pada track
dengan tujuan dapat mempermudah pergerakan karena permukaan gesek
yang relatif lebih sedikit. Roda pada mobil tamiya atau mini 4wd bisa
dikatakan sebagai kaki yang digunakan untuk berjalan. Semua mobil
tamiya bergerak menggunakan roda. Roda mobil tamiya terdiri atas dua
bagian, yaitu velg dan ban. Baik velg ataupun ban yang dipakai punya
kategori dan ukuran yang berbeda. Pemilihan kategori dan ukuran
bergantung pada kebutuhan saat balapan. Misalnya, dibutuhkan mobil yang
punya top speed tinggi, maka dapat dipakai velg ukuran besar dengan ban
yang punya permukaan sentuh sedikit (narrow). Karena pemilihan ban yang
akan dipakai akan mempengaruhi performa dari mobil tamiya.

5. Roller

Gambar 2.5 Roller


Roller memiliki pengertian mirip dengan roda, tetapi roller memiliki
fungsi yang berbeda. Roller memiliki fungsi sebagai kemudi agar mobil
tamiya dapat berbelok pada tikungan track. Selain itu roller juga berfungsi
untuk mengurangi gesekan saat berbelok, oleh karena itu pada saat berbelok
hanya roller yang boleh bersentuhan dengan dinding track. Roller penting

13

untuk mobil mini 4wd, karena tanpa roller mobil akan kesulitan saat melaju
di track balap, atau efek terparahnya mobil bisa saja terpelanting dan rusak
karena bergesekan dengan dinding track pada saat melaju di lintasan. Ada
beberapa hal penting dalam pemilihan roller karena akan mempengaruhi
performa mobil, yaitu ukuran, lokasi pemasangan roller, dan sudut
kemiringan pemasangan roller. Jenis roller tamiya pun cukup beragam
seperti roller plastik, roller alumunium, dan roller yang bagus
menggunakan ball bearing. Jenis roller yang berbeda akan menghasilkan
performa yang berbeda pula.

6. Kap Atau Body Mobil Mini 4WD

Gambar 2.6 body


Kap atau body mobil biasanya tersedia dalampaket pembelian
mobilmini 4wd. Karena body atau kap mobil biasanya menjadi penentu
seseorang membeli mobil mini 4wd tersebut. Body tamiya bukan hanya
sebagai pemanis atau sekedar agar terlihat seperti mobil, tapi juga sebagai
pelindung. Body menutup sebagaian besar besar chassis dari atas dimana di
dalamnya terdapat komponen penting seperti mesin, gear dan baterai. Body
mobil akan menghasilkan down force, akibat gaya aerodinamik yang
dihasilkan body tersebut. Gaya down force ini membuat mobil tertekan
kebawah sehingga mobil lebih mencengkram track.

7. Baterai
14

Gambar 2.7 Baterai


Baterai adalah sumber energi listrik untuk motor atau mesin tamiya.
Baterai mobil tamiya dapat dianalogikan sebagai BBM pada kendaraan,
oleh karena itu kualitas batre akan berpengaruh pada performa laju
mobilmini 4wd. Tipe atau jenis Baterai yang digunakan untuk tamiya adalah
tipe AA. Merk Baterai yang biasa digunakan dalam perlombaan diataranya
Tamiya, Auldey, Sanyo, HW dan VMP.Semakin baik kualitas Baterai yang
digunakan pada mobilmini 4wd maka sebakin baik pula laju mobil mini
4wd.
2.4

Analisis Gerakan Kerja Dengan Rekaman Film

Gambar 2.8 Metode Pengukuran Kerja


2.5

Study Gerakan.
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa
gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari,
perlu dikenal dahulu gerakan gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah
meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth
beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau
elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979)

15

Suatu pekerjaan mempunyai uraian yang berbeda - beda jika


dibandingkan dengan pekerjaan yang lainnya. Hal ini tergantung pada jenis
pekerjaannya. Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat
didefinisikan sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995):
1. Mencari.
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan
lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak
mencari obyek dan berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini
termasuk dalam gerakan Therblig yang tidak efektif. Untuk
mengurangi atau menghilanglan elemen kegiatan ini maka ada
beberapa hal yang harus dilaksanakan :
Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil.
Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengeliminir
proses mencari.
Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis.
Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang
(transparan).
2. Memilih.
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk
menemukan atau memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek
lainnya yang sama. Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan
Therblig yang tidak efektif. Untuk dapat menghilangkan elemen
gerakan ini maka beberapa hal yang harus dilaksanakan
adalah :

Obyek - obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang


terpisah.
Obyek yang digunakan harus sudah standart, sehingga dapat
dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain.
Mempergunakan suatu tempat material yang mampu
mengatur posisi obyek sedemikian rupa sehingga tidak
menyulitkan pada saat mengambil tanpa harus memilih.
3. Memegang ( Grasp ).
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan
menutup jari - jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu
operasi kerja.
Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai
elemen gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi

16

dalam beberapa hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen


gerak ini dapat digunakan:

Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara


bersamaan.
Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek
dapat dilaksanakan lebih mudah dibandingkan dengan letak
obyek yang berserakan.
Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan
untuk memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota
badan yang pada akhirnya dapat memperlambat datangnya
kelelahan.
4. Menjangkau / Membawa tanpa beban ( Transport Empty ).
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban atau
hambatan ( resistance ) baik gerakan yang menuju atau menjauhi
obyek. Gerakan ini diklasifikasikan sebagai elemen therblig yang
efektif dan sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari suatu
siklus kerja. Meskipun demikian gerakan ini dapat diperbaiki dengan
memperpendek jarak jangkauan serta memberikan lokasi yang tetap
untuk obyek yang harus dicapai selama siklus kerja berlangsung.
5. Membawa Dengan Beban ( Transport Loaded ).
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini
tangan bergerak dalam kondisi membawa beban ( obyek ). Elemen
gerak membawa termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk
dihindarkan. Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen kegiatan
ini dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan,
meringankan beban yang harus dipindahkan, dan memperbaiki tipe
pemindahan beban dengan prinsip gravitasi atau mempergunakan
peralatan material handling.
6. Memegang untuk Memakai ( Hold ).
Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan
obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen
kerja yang efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu
untuk memegang obyek.
7. Melepas ( Release Load ).
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap
obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk
17

elemen therblig yang efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan


ini dapat diperbaiki dengan cara :

Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus


dengan elemen gerakan membawa.
Mendesign tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa
sehingga elemen melepas dapat dilaksanakan secara singkat.
Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung
berada pada kondisi kerja untuk elemen berikutnya.
8. Mengarahkan ( Position ).
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari
menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen
gerak ini termasuk therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu
harus diusahakan untuk dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan
dapat diefisiensikan dengan mempergunakan alat bantu.
9. Mengarahkan Awal ( Pre - Position ).
Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat
kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek
tersebut dengan mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan
yang dikehendaki. Usahausahayang dapat dilakukan untuk
menghindari elemen gerakan ini adalah :

Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan


yang lain.
Mempergunakan peralatan inspeksi yang mampu melakukan
inspeksi untuk beberapa obyek sekaligus.
Penambah faktor pencahayaan terutama untuk obyek - obyek
yang kecil.
10. Memeriksa ( Inspect ).
Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa
obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen
ini termasuk elemen Therblig yang tidak efektif .

11. Merakit ( Assembly ).

18

Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua


obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan
elemen Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama
sekali tetapI dapat diperbaiki.
12. Mengurai Rakit ( Diassembly ).
Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek
tergabung satu menjadi obyek - obyek yang terpisah. Ini termasuk
gerakan therbligh yang efektif.
13. Memakai ( Use ).
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu
ataukedua tangan digunakan untuk memakai / mengontrol suatu alat
untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan ( Unavoidable Delay ).
Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.
Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan ( Avoidable Delay ).
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang
dilakukan oleh operator sehingga perbaikan/ penanggulangan yang
perlu dilakukan lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus
merubah proses kerja lainnya. Ini termasuk gerakan therbligh yang
tidak efektif.
16. Merencanakan ( Plan ).
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti
sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan - tindakan
apa yang diharus dilakukan. Ini termasuk gerakan therbligh yang
tidak efektif.
17. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest To Overcome Fatique).
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi
berlangsung secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang
tidak efektif.

19

Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang konsultan


methode engineering ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia mengklasifikasikan
Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Kelompok utama (Objective Basic Division)
a. A : Assemble (Merakit)
b. DA : Diassemble (Mengurai Rakit)
c. U : Use (Menggunakan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan nilai tambah
perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan
gerakan.
2. Kelompok penunjang (Physical Basic Division)
a. RE : Reach (Menjangkau)
b. G : Grasp (Memegang)
c. M : Move (Membawa)
d. RL : Released Load (Melepas)
Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan, tetapi tidak
memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan
dengan meminimkan gerakan.
3. Kelompok Pembantu (Mental atau Semi-Mental Basic Division)
a. SH : Search (Mencari)
b. ST : Select (Memilih)
c. P : Position (Mengarahkan)
d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)
e. I : Inspection (Memeriksa)
f. PP : Preposition (Mengarahkan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok pembantu ini tidak memberikan nilai tambah
dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dilakukan
dengan pengaturan kerja yang baik atau menggunakan alat bantu.
4. Kelompok Gerakan Elemen Luar :
20

a. R : Rest
b. Pn : Plan
c. UD : Unavoidable Delay
d. AD : Avoidable Delay

Pengidentifikasian gerakan dasar ini dilakukan oleh seorang konsultan


methods engineering ternama dari Jepang yaitu Mr. Shigeo Singo. Gerakan dasar
Terbligh diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu:
Kelompok
Utama

Elemen Gerakan
Assemble (A)
Use (U)
Desassemble (DA)

Penunjang

Reach (RE)
Grasp (G)
Move (M)
Release (RL)

Pembantu

Search (SH)
Select (ST)
Position (P)
Hold (H)
Inspection (I)
Pre-position (PP)

Gerakan
Elemen Luar

Rest (R)
Plan (Pn)
Unavoidable Delay
(UD)
Avoidable Delay
(AD)

Keterangan
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
bersifat memberikan nilai tambah.
Perbaikan kerja untuk kelompok ini
dapat
dilakukan
dengan
cara
mengefisienkan gerakan.
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
diperlukan, tetapi tidak memberikan
nilai tambah. Perbaikan kerja untuk
kelompok ini dapat dilakukan dengan
meminimumkan gerakan.
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
tidak memberikan nilai tambah dan
mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan
kerja untuk kelompok ini dapat
dilakukan dengan pengaturan kerja
yang baik atau dengan menggunakan
alat bantu
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
sedapat mungkin harus dihilangkan

Tabel 2.1 Pembagian kelompok elemen gerakan dasar terbligh

21

2.6

Analisa kerja
Analisa operasi kerja adalah suatu prosedur untuk menganalisa suatu
operasi kerja baik yang menyangkut suatu elemen-elemen kerja yang
bersifat produktif atau tidak dengan tujuan memperbaiki metode kerja.
Kegiatan ini merupakan suatu untuk menaikan jumlah produk per satuan
waktu dan tentu saja untuk mengurangi unit cost.
Adapun perbedaan antara metode pengukuran kerja work factor system,
basic motion dan micromotion time measurement (MTM) adalah sbb :
a.

Work Factor System


Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari
Predetermined Time System yang paling awal dan secara luas
diaplikasikan Sistem ini memungkinkan untuk menetapkan waktu
untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan menggunakan data
waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Langkah-langkah yang diambil di sini pertama kali adalah
membuat analisa detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan
4 variabel yang merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota
tubuh, kerja perpidahan gerakan, manual kontrol dan
berat/hambatan yang ada) dan mengunakan data faktor kerja
sebagai unit pengukurnya. Langkah kemudian adalah menentukan
waktu bakunya.
Pada Work-Factor System, suatu pekerjan dibagi atas elemenelemen gerakan standart kerja sebagai berikut : Transport atau
reach & move (TRP),Grasp (GR), Pre-Position (PP), Assemble
(ASY), Use (manual, process or machine time)-(US), Diassemble
(DSY), Mental Process (MP), dan Release (RL).

22

Dan simbolsimbol yang digunakan untuk menunjukan anggota


tubuh yang dipergunakan dan faktor-faktor kerja juga
distandardkan sebagai berikut :

Tabel 2.2 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)

Diskripsi Elemen Kerja Analisa


Gerakan
Waktu
Melempar benda kerja kecil ke
A10
0.042
samping sejauh 10inchi (Basic
Motion)
Menjangkau sebuah benda kerja
A20D
0.0080
yang terletak di tengah subuah
meja sejauh 20 inchi (Define stop
motion)
Membawa benda kerja seberat 4 lb
A30WD
0.0119
sejauh 30 inchidari tumpukannya
untuk diletakkan di meja kerja
(Weight, Define Stop Motion)
Tabel 2.3. Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)
b. Basic Motion
Basic motion dikembangkan dari tahun 1949 1953 oleh
Gerald B.Bailey dan Ralph Presgrave. Data pada Basic Motion ini
sebenarnya adalah revisi dari MTM dan ada penambahan beberapa
pola dari predetermined system. Ini bertujuan agar lebih mudah
untuk diaplikasikan dan perbedaan penghitungan waktu baku yang
relatif kecil selisihnya dan lebih memungkinkanpendekatannya.

23

c. Micromotion Time Measurement


Dalam menganalisa gerakan kerja sering kali dijumpai
kesulitankesulitan dalam menentukan batas-batas suatu elemen
Therblig dengan elemen Therblig yang lainnya karena waktu kerja
yang terlalu singkat. Untuk memudahkannmya dilakukan
perekaman atas gerakan-gerakan kerja dengan menggunakan
kamera film (video recorder). Hasil perekaman dapat diputar ulang
kalau perlu dengan kecepatan lambat (slow motion) sehingga analisa
gerakan kerja dapat dilakukan dengan lebih teliti.
Aktivitas micromotion study mengharuskan untuk merekam
setiapgerakan kerja yang ada secara detail dan memberi
kemungkinan-kemungkinan analisa gerakan kerja secara detail dan
secara lebih baik.
d. Perhitungan waktu baku.
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang
dijalankan dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa
didefinisikan, menghitung waktu yang diperlukan untuk merakit 1
produk dengan memperhatikan elemen-elemen gerakan operator.
Sedang waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk
merakit satu produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil
dari data mentah yang didapat dari percobaan.
Teknik - teknik pengukuran waktu dibagi kedalam dua bagian,
secaralangsung dan tidak langsung. Cara langsung, yaitu :
pengukuran ditempat pekerjaan dilangsungkan.
Contohnya adalah pengukuran waktu baku dengan jam henti dan
work sampling. Cara perhitungan tidak langsung berarti melakukan
perhitungan waktu baku tanpa berada di tempat pekerjaan itu
dilaksanakan. Yaitu dengan membaca tabel - tabel yang telah
disediakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
data waktu baku dan data waktu gerakan.
Sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif
system kerja, yang terbaik diantaranya dilihat dari segi waktu yang
dapat dicari yaitu :
Sistem yang membutuhkan penyelesaian tersingkat.

24

Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya :


1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan.
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali
sedang istirahat.
3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris
dan berlawanan arah gerakannya.
4. Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam
atau natural dari gerakan tubuh atau tangan.
5. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
bekerja.
6. Gerakan yang patah-patah bayak perubahan arah akan memperlambat
gerakan tersebut.
7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada
gerakan yang dikendalikan.
8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika
memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi si
pekerjanya.
9. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.

Prinsip-prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak


tempat kerja:
1. Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil
dari tempat tertentu dan tetap.
2. Bahan dan peralatan diletakan pada tempat yang mudah, cepat dan
enak untuk dicapai atau dijangkau.
3. Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan
prinsip gaya berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan
diproses selalu siap di tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini
menghemat tenaga dan biaya.
4. Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan
mekanisme yang baik.
5. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa
sehingga
6. Gerakan gerakan dilakukan dengan urutan terbaik.
7. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga
alternatif berdiri dan duduk dalam menghadapi pekerjaan
merupakan suatu hal yang menyenangkan.

25

Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan dihubungkan dengan perancangan


peralatan:
1. Tangan sebaiknya dapat dibedakan dari semua pekerjaan bila penggunaan
dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat
ditingkatkan.
2. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu
kegunaan.
3. Peralatan sebaiknya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemegangan dan penyimpanannya.
4. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai
dengan kekuatan masing-masing jari.
5. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur
sedemikian sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan
dengan tenaga yang minimum.

Tabel 2.3 Gerakan Menjangkau (Reach R)

26

Tabel 2.4 Gerakan membawa (Move M)

Tabel 2.5 Gerakan memutar (Turn)

Tabel 2.6 Gerakan Menekan (Apply Pressure-AP)


.

27

Tabel 2.7 Gerakan Memegang (Grasp G)

Tabel 2.8 Gerakan Melepas (Release RL)

Tabel 2.9 Gerakan Mengarahkan (Position* P)

Tabel 2.10 Gerakan Mata (Eye Travel and Eye Focus Times)

28

Tabel 2.11 Gerakan Anggota Badan, Kaki, dan Telapak Tangan (Body, Leg, Foot)
Untuk melakukan perbaikan kerja, terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia
Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang
sama.
Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali
pada waktu istirahat.
Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang lainnya
simetris dan berlawanan arah.

29

Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.


Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat
gerakan tersebut.
Geraan balistik akan lebih cepat menyenangkan dan lebih teliti dari pada
gerakan yang dikendalikan.
Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.
2. Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat
kerja
Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan kerja mempunyai tempat
yang tetap.
Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat, enak,
dan aman untuk dicapai.
Bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga
gerakan kerja dapat dilakukan dengan urutan yang baik.
Bila posisi kerja duduk, maka tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa
sehingga yang menduduki bersikap (mempunyai postur tubuh) yang baik.
Tata letak pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga data
membentuk kondisi yang baik bagi penglihatan.
3. Prinsip perbaikan gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan
Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari pekerjaan jika penggunaan

perkakas pembantu atau alat yang digunakan dapat dioperasikan dengan


kaki.
Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agar mempunyai lebih dari

satu kegunaan
Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan

dalam pemegangan dan penyimpanan.


Bila setiap jari melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti

pekerjaan mengetik. Beban yang didistribusikan pada setiap jari harus


sesuai dengan kekuatan masing-masing jari.
Roda tangan, paling dan peralatan yag sejenis, sebaiknya diatur sedemikian

rupa sehingga beban dapat diatasi dengan baik dan tenaga yang dikeluarkan
minimum.

30

BAB 3
PERALATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA

3.1

Praktikum peta kerja sekarang


Alat-alat :
a. Kamera Perekam
b. Stop watch
c. Obeng
d. Meteran
e. Steker
Bahan :
a. Tamiya
b. Palet

3.2

Praktikum peta kerja usulan


Alat-alat :
a. Kamera Perekam
b. Stop watch
c. Obeng
d. Meteran
e. Steker
Bahan :
a. Tamiya
b. Palet

31

BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1

Pengumpulan Data
Data yang disajikan ini berdasarkan praktik yang sudah dilakukan
sebelumnya. Diambil dari proses kerja operator 1 sampai operator empat
dalam pembuatan tamiya. Data ini disajikan dalam beberapa peta
diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peta Proses Operasi


Peta Aliran Proses
Peta Regu Kerja
Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Assembling Process Chart
Flow Diagram

4.1.1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Komponen Utama
Komponen
Jumlah
Chasis
1
Tire
4
Velg
4
Axle Shaft
2
Cover Engine
1
Cover Gear
1
Cover Axle Shaft
1
Bemper
1
Body
1
Kunci Body
1
Tabel 4.1 Komponen Utama

32

4.1.2 Komponen Pendukung


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Komponen
Bearing
Sub Assy
Gear
Propeller Shaft
Chasis Assy
Wheel Sub Assy
Pin Shaft Gear
Washer dan Bolt
Aksesoris RH dan LH
Tabel 4.2 Komponen Pendukung

Jumlah
4
1
1
1
1
2
1
1
2

33

4.1.3 Observation sheet


a. Observation sheet OP-1 sekarang
OBSERVATION SHEET
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI
DATE
:
REV.NO
NO

Process Name

: Wheel Sub Assy + aksesoris

Pos Name

: OP-1

Operator Name
Time
observation
Date

: Raden Mirna P
: 14.15 WIB
: 20 Februari 2016

Description (Urutan Pekerjaa )


2
4

cycle time
3
4

4
3

5
3

GAP
(max-min)
1

Ambil tire RR RH pasang ke Velg RH

1
4

Ambil tire RR LH pasang ke Velg LH

Ambil tire FR RH pasang ke Velg RH

Ambil tire FR LH pasang ke Velg LH

Ambil tire RR RH sub Assy pasang ke Axle Shaf tRR

Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft RR

Ambil tire FR RH sub Assy pasang ke Axle Shaft FR

8
9

Mean

Modus

3,6

3,4

3,6

3,6

3,2

Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft FR

Ambil 2 Bearing lalu simpan ke pallet

Gambar 4.1 Observation sheet OP-1 sekarang

34

kembali ke pekerjaan awal

b. Observation sheet OP-1 usulan


OBSERVATION SHEET
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI
DATE
:
REV.NO
:

Process Name

: Wheel Sub Assy + aksesoris

Pos Name

: OP-1

Operator Name
Time observation
Date

: Raden Mirna P
: 14.15 WIB
: 5 Maret 2016

Description (Urutan Pekerjaa )

NO

2
3

cycle time
3
2

4
2

5
3

GAP
(max-min)
1

Ambil tire RR RH pasang ke Velg RH

1
3

Ambil tire RR LH pasang ke Velg LH

Ambil tire FR RH pasang ke Velg RH

Ambil tire FR LH pasang ke Velg LH

Ambil tire RR RH sub Assy pasang ke Axle Shaf tRR

Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft RR

Ambil tire FR RH sub Assy pasang ke Axle Shaft FR

Ambil Bearing pasang ke Axle Shaft FR

Ambil 2 Bearing lalu simpan ke pallet

Mean

Modus

2,6

3,4

2,8

2,4

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

1,8

1,5

kembali ke pekerjaan awal

35

Gambar 4.2 Observation sheet OP-1 usulan


c. Observation sheet OP-2 sekarang
OBSERVATION SHEET
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK
INDUSTRI
DATE
:
REV.NO
:
NO

Process Name

Gear + Wheel Install

Pos Name

: OP-2

Operator Name

:Yourdania Vatau

Time observation
Date

: 14.15 WIB
: 20 Februari 2016

Description (Urutan Pekerjaa )


1

cycle time
2
3

GAP
(maxmin)

Mean

Modus

ambil gear no 2 (orange) lalu pasang pada chasis di bagian FR dan RR

6,6

ambil gear no 1 (green )lalu pasang pada chasis di bagian FR

4,4

ambil propeller shaft lalu pasang pada chasis yang menggabungkan antara gear
FR dan RR

6,8

ambil RR sub assy lalu pasang pada chasis dari kananke kiri

7,4

ambil bearing lalu pasang ke dala axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel
LH

8,4

ambil wheel FR sub asst lalu pasang pada chasis dari kanan ke kiri

10

8,2

ambil bearing ke dalam axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel LH

10

8,2

check quality (tamiya dapat digerakan ke depan dengan mulus)

3,2

simpan chasis assy ke pallet

2,4

kembali ke pekerjaan awal

36

Gambar 4.3 Observation sheet OP-2 sekarang

d. Observation sheet OP-2 usulan

OBSERVATION SHEET
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK
INDUSTRI
DATE
:
REV.NO
NO

Process
Name
Pos Name
Operator
Name
Time
observation
Date

Description (Urutan Pekerjaa )

Gear + Wheel Install


: OP-2
:Yourdania Vatau
: 14.15 WIB
: 05 Maret 2016
cycle time
2
3
4
9
5
5

5
7

GAP
(max-min)
4

ambil gear no 2 (orange) lalu pasang pada chasis di bagian FR dan RR

1
5

ambil gear no 1 (green )lalu pasang pada chasis di bagian FR

ambil propeller shaft lalu pasang pada chasis yang menggabungkan antara gear
FR dan RR
ambil RR sub assy lalu pasang pada chasis dari kananke kiri

ambil bearing lalu pasang ke dala axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel
LH
ambil wheel FR sub asst lalu pasang pada chasis dari kanan ke kiri

ambil bearing ke dalam axle shaft dari sebelah kiri lalu pasang wheel LH

8
9

4
5

Mean

Modus

6,2

3,8

5,8

5,6

6,4

5,4

6,2

check quality (tamiya dapat digerakan ke depan dengan mulus)

2,6

simpan chasis assy ke pallet

2,4

kembali ke pekerjaan awal

37

d. Observation sheet OP-3 sekarang

Gambar 4.4 Observation sheet OP-2 usulan


Process Name

: Cover engine assy + aksesoris

Pos Name

: OP-3

PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK


INDUSTRI
DATE
:

Operator Name

: Asep Setiawan

Time observation

: 14.15 WIB

REV.NO

Date

: 20 Februari 2016

OBSERVATION SHEET

NO

:
Description (Urutan Pekerjaa )

cycle time

GAP

Mean

Modus

ambil aksesoris RR LH/RH lalu pasang pada bemper RR ddengan washer dan
bult

55

38

42

48

42

(maxmin)
17

ambil pin shaft gear no 3 lalu pasang pada cover engine

20

13

15

17

15

16

15

ambil gear no 3 (blue) lalu pasang pada pin shaft gear no 3 yang terpasang pada
cover engine

39

45

39

39

40

40,4

39

ambil cover gear lalu pasang pada cover engine

38

22

35

32

33

16

32

ambi cover engine assy lalu install ke chasis assy

14

10

12

14

10

10,8

14

ambil cover axle shaft rear lalu install ke chasis assy

15

12

12

14

11

11,4

12

check quality (tamiya dapat digerakan kedepan dengan mulus )

simpan chasis assy pada pallet

45

42

#N/A

38

Gambar 4.5 Observation sheet OP-3 sekarang


e. Observation sheet OP-3 Usulan
OBSERVATION SHEET

NO

Process Name

: Cover engine assy + aksesoris

Pos Name

: OP-3

PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK


INDUSTRI
DATE
:

Operator Name

: Asep Setiawan

Time observation

: 14.15 WIB

REV.NO

Date

: 5 Maret 2016

:
Description (Urutan Pekerjaa )

cycle time

GAP

Mean

Modus

ambil aksesoris RR LH/RH lalu pasang pada bemper RR ddengan washer


dan bult

15

19

13

15

14

(maxmin)
6

ambil pin shaft gear no 3 lalu pasang pada cover engine

17

10

11

17

15

14

17

ambil gear no 3 (blue) lalu pasang pada pin shaft gear no 3 yang terpasang
pada cover engine

4,8

ambil cover gear lalu pasang pada cover engine

14

10

9,2

ambi cover engine assy lalu install ke chasis assy

10

10

10

ambil cover axle shaft rear lalu install ke chasis assy

3,4

check quality (tamiya dapat digerakan kedepan dengan mulus )

simpan chasis assy pada pallet

15,2

15

39

f. Observation sheet OP-4 sekarang

Gambar 4.6 Observation sheet OP-3 usulan


OBSERVATION SHEET

PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI


DATE
:
REV.NO
:

NO

Process Name
Pos Name
Operator Name
Time observation
Date

Description (Urutan Pekerjaa )

: Assembling
: OP-4
: Mochammad Fauzi I
: 14.15 WIB
: 20 Februari 2016

cycle time
2
3
32
33

4
28

5
25

memasang bamper RR pada chasis assy dengan mur ,screw dan washer

1
30

memasang aksesoris RH dan LH pada Chasis assy dengan but washer

26

28

27

25

memasang body pada chasis assy dengan kunci key (key)

18

20

23

check kualitas

menaruh ke pallet

GAP
(max-min)

Mean

Modus

29,6

#N/A

25

26,2

25

20

20

20,2

20

Gambar 4.7 Observation sheet OP-4 sekarang

40

g. Observation sheet OP-4 usulan

OBSERVATION SHEET
PRAK.ANALISIS KERJA DAN PENGUKURAN KERJA-TEKNIK INDUSTRI
DATE

REV.NO

Process Name

: Assembling

Pos Name

: OP-4

Operator Name

: Mochammad Fauzi I

Time
observation
Date

: 14.15 WIB
: 05 Maret 2016

Description (Urutan Pekerjaa )

NO

cycle time

GAP

Mean

Modus

(max-min)

memasang bamper RR pada chasis assy dengan mur ,screw dan washer

18

25

10

43

26

33

24,4

#N/A

memasang aksesoris RH dan LH pada Chasis assy dengan but washer

21

29

18

21

38

20

25,4

21

memasang body pada chasis assy dengan kunci key (key)

11

13

19

15

11

13,8

11

check kualitas

menaruh ke pallet

Gambar 4.8 Observation sheet OP-4 usulan

41

4.2

Pengolahan Data
a. Peta kerja sekarang
Percobaan elemen kerja ini dilakukan sebanyak 5 kali. Seluruh
pecobaan direkam menggunakan video agar kami lebih mudah dalam
menganalisa dan menguraikan waktunya. 5 Percobaan tersebut dituangkan
dalam beberapa peta, dan pemubuatan tamiya ini akan dijelaskan lebih
lanjut dalam BAB analisis.
b. Peta kerja usulan
Dalam percobaan peta kerja usulan mulai dilakukan perbaikanperbaikan agar mendapatkan waktu dan pengerjaan yang lebih efisien
dibandingkan peta kerja sekarang. Percobaan elemen kerja ini dilakukan
sebanyak 5 kali. Seluruh pecobaan direkam menggunakan video agar kami
lebih mudah dalam menganalisa dan menguraikan waktunya. 5 Percobaan
tersebut dituangkan dalam beberapa peta, dan pemubuatan tamiya ini akan
dijelaskan lebih lanjut dalam BAB analisis.

42

4.2.1 Peta proses operasi


a. Peta proses operasi sekarang
Pekerjaan

: Tamiya Assy

No Peta
Sekarang
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan

:2
Usulan
: Kelompok 3
: 26 Februari 2016
Body
(Plastik)

Kunci Body
(Plastik)

Bemper
(Plastik)

Operation Process Chart

Cover Gear
(Plastik)

Cover Axle Shaft


(Plastik)

Cover Engine
(Plastik)

Axle Shaft
(Besi)

180"
180"

O-26

5%

180"

180"

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

O-44

5%

O-35

5%

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

Biji plastik, pewarna &


zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

O-16

5%
180"

O-22

5%

O-27

Dough dicetak
(Mesin molding)

300"
O-23
3%

300"

O-36

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-45
3%

3%

O-46
I-1
I-12

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)
180"

O-37
I-1
I-10

15%

O-41

60"

O-24
I-1
I-6

15%
Finising & inpeksi
(Pisau, amplas)
180"
2%
5"

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

Dough dicetak
(Mesin molding)
300"
O-10
3%

5%

Inpeksi
(Meteran)

O-7

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-8
I-1
I-2

3%
Finising & inpeksi
(Pisau)

300"
60"
3%

60"
Diukur dan dipotong
Panjang 72mm 15%
O-19
(Meteran, gergaji)
I-4

Dough dicetak
(Mesin molding)

Finising & inpeksi


(gerinda, amplas)
O-11
I-3
I-1

60"

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)
Assembling 1
4x

O-42

Dough dicetak
(Mesin molding)

5%

O-43
I-1
I-11

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

300"

15%

O-12

15"

Assembling 2

O-31

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

2x

12"

O-20

O-2

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-3
I-1
I-1

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

Memasang Bearing Tire


sub assy pada Axle Shaft
(Meja kerja)
Gear no 2
Gear no 1
10"

O-32
3%

Dough dicetak
(Mesin molding)

15%

O-33
I-1
I-8

Assembling 6

aksesoris
Memasang
aksesoris
pada bamper
( washer dan bolt)

O-5

Bearing

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

2x

O-38

O-4

Assembling 5 Propeller shaft


8"

42"

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

Memasang Tire RR dan


FR pada velg
(Meja kerja)

Assembling 4

60"

Assembling 7

O-1

Bearing

180"

3%

180"

3%

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

300"

15%

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

Biji plastik, pewarna &


zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

Karet mentah, pewarna


&zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

O-6

5%

300"

3%
Dough dicetak
(Mesin molding)
60"

0%

5%

60"

O-28
I-1
I-7

15%

15%
60"

60"
15%

60"

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-9

5%

O-18
300"

180"
180"

O-17

3%

Chasis
(Plastik)

Tire
(Karet)

Biji besi dilebur


(Mesin melting)

Biji plastik, pewarna &


zat tambahan dilebur
(Mesin melting)
300"

300"

Velg
(Plastik)

Assembling 8

Pin shaft gear


Gear
54"

O-25

32"

O-29

Assembling 9

3"

I-5

14"

O-30

14"

O-34

Memasang axle cover


shaft pada chasis
assy
(Meja kerja)

5"

I-9

Pemeriksaan qualitas
tamiya

32"

O-39

Assembling 11

Assembling 12

Assembling 13 Aksesoris Rh&LH

Ringkasan
Jumlah

Waktu (S)

Operasi

47

5351

Proses Gabungan

540

Inpeksi

18

Total

58

5909

Pemeriksaan
kualiats
tamiya
(Meja kerja)

Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy
(Meja kerja)

Memasang bemper
pada chasis assy
(Meja kerja)

25"

O-40

Memasang
Aksesoris pada
chasis assy
(Mur, screw, bult, dan washer)

21"

O-47

Memasang Body
dengann kunci body
pada Chasis Assy
(Meja kerja)

5"

I-13

Assembling 14

Kegiatan

Memasang Wheel
sub assy Pada Chasis
(Meja Kerja)

O-21

Assembling 10

Gambar 4.9 Peta proses operasi sekarang

Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy
(Meja Kerja)

32"

Memasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine
(Meja kerja)
Memasang
Cover gear pada
Cover engine
(Meja kerja)

Memasang
Gear pada
chasis
(Meja Kerja)

43

Pemeriksaan qualitas
tamiya
(Meja kerja)
Storage
(Pallet)

20

b. Peta operasi usulan


Pekerjaan

Operation Process Chart

: Tamiya Assy

No Peta
:2
Sekarang
Usulan
Dipetakan Oleh : Kelompok 3
Tanggal Dipetakan
: 11 Maret 2016
Body
(Plastik)

Kunci Body
(Plastik)

Bemper
(Plastik)

Cover Gear
(Plastik)

Cover Axle Shaft


(Plastik)

Cover Engine
(Plastik)

Axle Shaft
(Besi)

180"

180"

O-26

5%

180"
5%

180"

Biji plastik, pewarna


&
O-44
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

O-35

5%

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

Dough dicetak
(Mesin molding)

3%

O-46
I-1
I-12

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

15%

3%

60"
60"

15%

180"

O-41

5%

300"

60"

O-37
I-1
I-10

5%
O-22

5%

Dough dicetak
(Mesin molding)

Biji plastik, pewarna &


zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

O-23
3%

O-28
I-1
I-7

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

O-17

Dough dicetak
(Mesin molding)
300"

O-18

3%
Finising & inpeksi
(gerinda, amplas)
60"

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-24
I-1
I-6

15%

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

180"

Diukur dan dipotong


Panjang 72mm 15%
O-19 (Meteran, gergaji)

2%
5"
0%

I-4

Inpeksi
(Meteran)

Karet mentah,
pewarna &zat
tambahan dilebur
(Mesin melting)
180"

O-6

Biji plastik, pewarna 5%


& zat tambahan
dilebur
(Mesin melting)
300"

Dough dicetak
(Mesin molding)

300"
60"

3%
O-11
I-1
I-3

3%
Finising & inpeksi
(Pisau)
60"

O-8
I-1
I-2

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

15%

O-2

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-3
I-1
I-1

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

Assembling 1

4x

10"

O-12

Memasang Tire RR
dan FR pada velg

O-20

Memasang Bearing
Tire sub assy pada
Axle Shaft

Bearing

Dough dicetak
(Mesin molding)

5%

O-43
I-1
I-11

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

300"

O-31

3%

15%

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

2x

10"

Gear no 2
Gear no 1
Assembling 4
8"

O-32

60"

O-33
I-1
I-8

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-4

Propeller shaft
Assembling 5
7" O-5

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

Bearing
Assembling 6

2x

15" O-38

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

Assembling 2

Biji plastik, pewarna


&
zat tambahan dilebur
(Mesin melting)

aksesoris
Assembling 7

O-1

5%
Dough dicetak
(Mesin molding)

O-7

3%
O-10

60"

15%

60"

O-9

Chasis
(Plastik)

Tire
(Karet)

180"

5%

3%

300"

Finising & inpeksi


(Pisau, amplas)

O-42
3%

15%

O-27

15%

180"

60"

300"

Dough dicetak
(Mesin molding)

O-36

O-45

180"

Biji besi dilebur


(Mesin melting)
180"

O-16

300"

3%
300"

300"

Biji plastik, pewarna


& zat tambahan
dilebur
(Mesin melting)

Velg
(Plastik)

Memasang
aksesoris
pada bamper
Dengan washer
dan bolt

Pin shaft gear


Gear

Assembling 8
23" O-25

Assembling 9
7"

O-29

Assembling 10

26" O-21

Waktu (S)

Operasi

47

5218

Pemeriksaan
kualiats
tamiya

10"

O-30

Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy

4"

O-34

Memasang axle
cover shaft pada
chasis assy

2"

I-9

Pemeriksaan
qualitas tamiya

25"
Aksesoris Rh&LH
Assembling 13
21"

O-39

Memasang
bemper pada
chasis assy

O-40

Memasang
Aksesoris pada
chasis assy

12"

O-47

Memasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine

Memasang
Cover gear pada
Cover engine

Assembling 14
Jumlah

Memasang Wheel
sub assy Pada
Chasis

I-5

Assembling 12

Ringkasan

Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy

2"

Assembling 11

Kegiatan

Memasang
Gear pada
chasis

Memasang Body
dengann kunci
body pada Chasis
Assy

44

Gambar 4.10 Peta proses operasi usulan

45

4.2.2 Peta Assembling process


a. Peta assembling process sekarang
Pekerjaan

: Tamiya Assy

No Peta
Sekarang
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan

:2
Usulan
: Kelompok 3
: 26 Februari 2016

Kunci Body
(1)

Bemper
(1)

Body
(1)

Cover Axle Shaft


(1)

Assembling Process Chart


Operation Process Chart

Cover Gear
(1)

Cover Engine
(1)

Axle Shaft (2)

Velg (4)

Tire (4)

Chasis (1)

Assembling 1

4x

15"
A-1

Memasang Tire
RR dan FR pada
velg

Assembling 2

Bearing

12"
2x

A-5

Memasang
Bearing Tire sub
assy pada Axle
Shaft
Gear no 2

Assembling 4 Gear no 1

10"
A-7
Assembling 5
Propeller shaft
8"
A-8
Bearing

Memasang
Gear pada
chasis

Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy

Assembling 6
2x

Assembling 7
aksesoris

32"
A-9

Memasang
Wheel sub
assy Pada
Chasis

I-1

Pemeriksaan
kualiats
tamiya

A-14

Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy

3"

42"
A-11

Pin shaft gear

Memasang
aksesoris
pada bamper
Dengan washer
dan bolt

Gear
Assembling 8

54"
A-12

Assembling 9
32"
A-13

Memasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine

Memasang
Cover gear pada
Cover engine
Assembling 10
14"

Assembling 11
14"
A-15

Memasang
axle cover
shaft pada
chasis assy

5"
I-2

Pemeriksaan
qualitas
tamiya

A-16

Memasang
bemper pada
chasis assy

Assembling 12

32"

Aksesoris Rh&LH

Assembling 13

25"

Memasang
A-17 Aksesoris pada
chasis assy

Assembling 14
21"
A-18
Ringkasan
Kegiatan

Jumlah

Waktu (S)

Operasi

18

311

5"

I-3

inspeksi

13

Total

11

324

Memasang
Body dengann
kunci body
pada Chasis
Assy
Pemeriksaan
qualitas
tamiya

Storage

Gambar 4.11 Peta assembling process sekarang


46

Assembling Process Chart

b. Peta assembling process usulan


Pekerjaan

: Tamiya Assy

No Peta
Sekarang
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan

:2
Usulan
: Kelompok 3
: 11 Maret 2016

Kunci Body
(1)

Bemper
(1)

Body
(1)

Cover Axle Shaft


(1)

Operation Process Chart

Cover Gear
(1)

Cover Engine
(1)

Axle Shaft (2)

Velg (4)

Tire (4)

Chasis (1)

Assembling 1

4x

10"
A-1

Memasang Tire
RR dan FR pada
velg

Assembling 2

Bearing

10"
2x

A-5

Memasang
Bearing Tire sub
assy pada Axle
Shaft
Gear no 2

Assembling 4

Gear no 1
8"
A-7

Assembling 5
Propeller shaft
7"
A-8
Bearing

Memasang
Gear pada
chasis

Memasang
Propeller
Shaft Pada
chasis assy

Assembling 6
2x

Assembling 7
aksesoris

26"
A-9

Memasang
Wheel sub
assy Pada
Chasis

I-1

Pemeriksaan
kualiats
tamiya

A-14

Memasang
cover engine
Assy Pada
chasis assy

2"

15"
A-11

Pin shaft gear

Memasang
aksesoris
pada bamper
Dengan washer
dan bolt

Assembling 8

Gear
Memasang
Pin shaft gear
danr gear
pada cover
engine

23"
A-12

Assembling 9
7"
A-13

Memasang
Cover gear pada
Cover engine

Assembling 10
10"

Assembling 11
4"
A-15

Memasang
axle cover
shaft pada
chasis assy

2"
I-2

Pemeriksaan
qualitas
tamiya

A-16

Memasang
bemper pada
chasis assy

Assembling 12

25"

Assembling 13

Aksesoris Rh&LH

21"

Memasang
A-17 Aksesoris pada
chasis assy

Assembling 14
12"
A-18
Ringkasan
Kegiatan

Jumlah

Waktu (S)

Operasi

18

178

5"

I-3

inspeksi

Total

21

187

Memasang
Body dengann
kunci body
pada Chasis
Assy
Pemeriksaan
qualitas
tamiya

Gambar 4.12 Peta assembling process usulan


Storage

47

Peta Proses
Regu
Operation Process
Chart Kerja

4.2.3 Peta regu kerja


: Tamiya Assy
a. Peta Pekerjaan
regu kerja sekarang
No Peta
Sekarang
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan

:3
Usulan
: Kelompok 3
: 26 Februari 2016

Pekerja 1

Pekerja 2

Pekerja 3

Pekerja 4

Memasang Tire pada Velg

15"

Menunggu

15"

Menunggu

15"

Menunggu

15"

Memasang bearing dan tire sub


assy pada aaxle shaft

12"

Menunggu

12"

Menunggu

12"

Menunggu

12"

Memasang Axle Shaft pada


Menunggu
Chasis

10"

Memasang gear pada chasis

10"

Menunggu

10"

Menunggu

10"

Menunggu

8"

Memasang propeller shaft pada


chasis

8"

Menunggu

8"

Menunggu

8"

Menunggu

35"

Memasang wheel sub assy pada


chasis

35"

Menunggu

35"

Menunggu

35"

Menunggu

42"

Menunggu

42"

Memasang aksesoris pada


bemper dengan washer dan bolt

42"

Menunggu

42"

Menunggu

86"

Menunggu

86"

Memasang pin shaft gear , gear,


dan cover gear pada cover
engine

86"

Menunggu

86"

Menunggu

33"

Menunggu

33"

Memasang cover engine assy


dan axle cover shaft pada chasis
assy

33"

Menunggu

33"

Menunggu

57"

Menunggu

57"

Menunggu

57"

Memasang bemper dan


aksesoris pada chasis assy

57"

Menunggu

26"

Menunggu

26"

Menunggu

26"

Memasang body dengan kunci


body pada chasis

26"

Kegiatan

Pekerja 1
Jumlah Detik
2

27

Delay

Total

10

Operasi

Ringkasan
Pekerja 2
Jumlah Detik
3

53

297

324

10

Pekerja 3
Jumlah Detik
3

161

271

324

10

Pekerja 4
Jumlah Detik
4

83

163

241

324

10

324

48

Gambar 4.14 Peta regu kerja sekarang

49

Peta Proses
Regu
Operation Process
Chart Kerja

b. Peta regu kerja usulan


Pekerjaan

: Tamiya Assy

No Peta
Sekarang
Dipetakan Oleh
Tanggal Dipetakan

:3
Usulan
: Kelompok 3
: 11 Maret 2016

Pekerja 1

Pekerja 2

Pekerja 3

Pekerja 4

Memasang Tire pada Velg

10"

Menunggu

10"

Menunggu

10"

Menunggu

10"

Memasang bearing dan tire sub


assy pada aaxle shaft

10"

Menunggu

10"

Menunggu

10"

Menunggu

10"

Memasang Axle Shaft pada


Menunggu
Chasis

8"

Memasang gear pada chasis

8"

Menunggu

8"

Menunggu

8"

Menunggu

7"

Memasang propeller shaft pada


chasis

7"

Menunggu

7"

Menunggu

7"

Menunggu

28"

Memasang wheel sub assy pada


chasis

28"

Menunggu

28"

Menunggu

28"

Menunggu

15"

Menunggu

15"

Memasang aksesoris pada


bemper dengan washer dan bolt

15"

Menunggu

15"

Menunggu

30"

Menunggu

30"

Memasang pin shaft gear , gear,


dan cover gear pada cover
engine

30"

Menunggu

30"

Menunggu

16"

Menunggu

16"

Memasang cover engine assy


dan axle cover shaft pada chasis
assy

16"

Menunggu

16"

Menunggu

46"

Menunggu

46"

Memasang bemper dan


aksesoris pada chasis assy

46"

Menunggu

17"

Menunggu

17"

Memasang body dengan kunci


body pada chasis

17"

Gambar46"4.13 Peta
regu kerja usulan
Menunggu
17"

Menunggu

50
Kegiatan
Operasi

Pekerja 1
Jumlah Detik
2

20

Ringkasan
Pekerja 2
Jumlah Detik
3

43

Pekerja 3
Jumlah Detik
3

61

Pekerja 4
Jumlah Detik
4

63

4.2.4 Flow diagram


b. Flow diagram sekarang

Gambar 4.15 Flow diagram sekarang

51

b. Flow diagram sekarang

Gambar 4.16 Flow diagram usulan

52

4.2.5 Peta aliran proses


a. Peta aliran proses sekarang

Gambar 4.17 Peta aliran proses sekarang

53

b. Peta aliran proses sekarang

Gambar 4.18 Peta aliran proses usulan

54

55

56

4.2.6 Peta tangan kanan dan kiri


a. Peta tangan kanan dan kiri sekarang
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Pekerjaan

Tamiya Assy

Departemen
Nomor Peta
Sekarang
Dipetakan Oleh

06
Usulan

Tanggal Dipetakan

Tangan Kiri

Kelompok 3
26-Feb-16

Wakt
u

Menjangkau Velg RH

Ja
ra
k
c
m
5

Membawa Velg RH

Memasang Tire RR RH ke Velg RH

Lamban
g

s
1

Jara
k

Wakt
u

cm

Tangan Kanan

R
E
M

Menjangkau Tire RR RH

R
E
M

Membawa Tire RR RH

Memasang Tire RR RH ke Velg RH

Menjangkau Tire RR LH

0,5

0,5

Menjangkau Tire RR LH

0,5

R
E
M

Membawa Tire RR LH

R
E
M

0,5

Membawa Tire RR LH

Memasang Tire RR LH ke Velg LH

Memasang Tire RR LH ke Velg LH

Menjangkau Velg RH

Menjangkau Tire FR RH

R
E
M

Membawa Velg RH

R
E
M

Membawa Tire FR RH

Memasang Tire RR RH ke Velg RH

Memasang Tire FR RH ke Velg RH

Menjangkau Tire RR LH

Menjangkau Tire FR LH

R
E
M

Membawa Tire RR LH

R
E
M

Membawa Tire FR LH

57

Memasang Tire RR LH ke Velg LH

Memasang Tire FR LH ke Velg LH

menjangkau axle shaft RR

0,5

0,5

menjangkau Tire RR RH sub assy

0,5

R
E
M

membawa Axle shaft RR

R
E
M

0,5

membawa Tire RR RH sub assy

memasang tire RR RH sub assy


pada axle shaft RR
menjangkau bearing

0,5

0,5

membawa bearing

0,5

R
E
M

memasang tire RR RH sub assy pada axle


shaft RR
memegang wheel sub assy

0,5

memegang wheel sub assy

memasang bearing pada axle


shaft RR
menjangkau axle shaft FR

memegang wheel sub assy

0,5

0,5

menjangkau Tire FR RH sub assy

0,5

R
E
M

membawa Axle shaft FR

R
E
M

0,5

membawa Tire FR RH sub assy

memasang tire RR RH sub assy


pada axle shaft
menjangkau bearing

0,5

0,5

membawa bearing

0,5

R
E
M

memasang tire FR RH sub assy pada axle


shaft
memegang wheel sub assy

0,5

memegang wheel sub assy

memasang bearing pada axle


shaft FR
menjangkau tire sub assy

memegang wheel sub assy

0,5

0,5

R
E
P

Membawa Tire sub assy

R
E
P

memindahkan tire sub assy ke


pallet
menjangkau 2 gear no 2

0,5

RI

RI

0,5

R
E
M

membawa 2 gear no 2

R
E
M

menyimpan bearing dan wheel sub assy


pada pallet
Menjangkau chasis

membawa chasis

memasang gear pada chasis di


bagian RR
memasang gear pada chasis di
bagian FR
menjangkau gear no 1

memasang gear pada chasis di bagian RR

memasang gear pada chasis di bagian FR

memegang chasis

membawa gear no 1

R
E
M

memegang chasis

memasang gear pada chasis di


bagian FR
menjangkau propeller shaft

memasang gear pada chasis di bagian FR

memegang chasis

membawa propeller shaft

R
E
M

memegang chasis

memasang propeller shaft pada


chasis
menjangkau wheel RR sub assy

memasang propeller shaft pada chasis

memegang chasis

membawa wheel RR sub assy

R
E
M

memegang chasis

memasang wheel RR Sub assy


pada chasis
menjangkau bearing

memasang wheel RR Sub assy pada chasis

memegang chasis

membawa bearing

R
E
M

memegang chasis

memasang bearing pada axle


shaft
menjangkau wheel LH

memegang chasis

R
E

memegang chasis

menjangkau bearing
membawa bearing

58

membawa wheel LH

memegang chasis

memasang wheel LH pada Chasis

menjangkau wheel FR sub assy

memasang wheel LH pada Chasis

memegang chasis

R
E
M

membawa wheel FR sub assy

memegang chasis

memasang wheel FR Sub assy


pada chasis
menjangkau bearing

memasang wheel FR Sub assy pada chasis

memegang chasis

membawa bearing

R
E
M

memegang chasis

memasang bearing pada axle


shaft
menjangkau wheel LH

memegang chasis

memegang chasis

membawa wheel LH

R
E
M

memegang chasis

memasang wheel LH pada Chasis

memasang wheel LH pada Chasis

menganggur

Memindahkan chasis assy ke meja

menganggur

menggerakan chasis assy ke depan

menganggur

RI

menyimpan chasis assy ke pallet

menjangkau bemper

menjangkau aksesoris RR RH

R
E
M

membawa bemper

R
E
M

membawa aksesoris RR RH

memasang aksesoris RR RH pada


bemper
memegang bemper

memasang aksesoris RR RH pada bemper

menjangkau washer

memegang bemper

R
E
M

membawa washer

memegang bemper

memasang washer pada akesoris

memegang bemper

Menjangkau obeng

memegang bemper

R
E
H

memegang obeng

memegang bemper

memegang bemper

RI

mengencangkan bolt pada aksesoris


dengan obeng
menyimpan obeng

memegang bemper

menjangkau aksesoris RR LH

memegang bemper

R
E
M

membawa aksesoris RR LH

memasang aksesoris RR LH pada


bemper
memegang bemper

memasang aksesoris RR LH pada bemper

menjangkau washer

memegang bemper

R
E
M

membawa washer

memegang bemper

memegang washer

memegang bemper

memasang washer pada akesoris

memegang bemper

Menjangkau obeng

memegang bemper

R
E
H

memegang obeng

memegang bemper

Menyimpan bemper

RI

RI

mengencangkan bolt pada aksesoris


dengan obeng
menyimpan obeng

menjangkau cover engine

R
E

R
E

menjangkau pin shaft gear no 3

59

membawa cover engine

membawa pin shaft gear no 3

memasang pin shaft gear no 3


pada cover engine
memegang cover engine

11

11

memegang cover engine

R
E
M

memasang pin shaft gear no 3 pada cover


engine
menjangkau gear no 3

membawa gear no 3

memegang cover engine

34

34

memindahkan cover engine ke


tangan kanan
menjangkau cover gear

memasang gear no 3 pada pin shaft gear


di cover engine
memegang cover engine

memegang cover engine

membawa cover gear

R
E
M

memegang cover engine

memasang cover gear pada cover


engine
menjangkau chasis assy

26

26

memasang cover gear pada cover egine

memegang cover engine assy

membawa chasis assy

R
E
M

memegang cover engine assy

memaasang cover engine assy ke


chasis assy
menjangkau cover axle shaft rear

10

10

membawa cover axle shaft rear

R
E
M

memaasang cover engine assy ke chasis


assy
memegang chasis assy

memegang chasis assy

memasang cover axle shaft rear


pada chasis assy
menganggur

memasang cover axle shaft rear pada


chasis assy
memindahakan chasis assy ke meja

menganggur

menggerakan chasis assy ke depan

menganggur

RI

menyimpan chasis assy ke pallet

menjangkau chasis assy

menjangkau bemper RR

R
E
M

membawa chasis assy

R
E
M

membawa bemper RR

memasang bamper pada chasis


assy
memegang chasis assy

memasang bamper pada chasis assy

menjangkau washer dan mur

memegang chasis assy

R
E
M

membawa washer dan mur

memegang chasis assy

memegang chasis assy

memegang chasis assy

R
E
H

memasangkan washer dan mur pada


chasis assy
Menjangkau obeng

memegang obeng

memegang chasis assy

memegang chasis assy

mengencangkan mur pada chasis assy


dengan obeng
menyimpan obeng

memegang chasis assy

menjangkau washer dan screw

memegang chasis assy

R
E
M

mwmbawa washer dan screw

memasangkan washer dan screw


pada chasis assy
memegang chasis assy

memegang chasis assy

R
E
H

memasangkan washer dan screw pada


chasis assy
Menjangkau obeng

memegang obeng

memegang chasis assy

mengencangkan screw pada chasis assy


dengan obeng

60

memegang chasis assy

RI

menyimpan obeng

memegang chasis assy

menjangkau aksesoris RR RH

R
E
M

memegang chasis assy

R
E
M

membawa aksesoris RR RH

memegang chasis assy

memegang chasis assy

memegang chasis assy

R
E
M

memasang aksesoris RR RH pada chasis


assy
menjangkau washer dan Bolt

membawa washer dan bolt

memasang aksesoris RR LH pada


chasis assy
memegang chasis assy

10

memegang chasis assy

R
E
H

memasang washer dan bolt pada


akesoris
Menjangkau obeng

10

memegang obeng

memegang chasis assy

memegang chasis assy

RI

10

mengencangkan bolt pada aksesoris


dengan obeng
menyimpan obeng

memegang chasis assy

0,5

0,5

menjangkau aksesoris RR LH

memegang chasis assy

0,5

R
E
M

0,5

membawa aksesoris RR LH

memasang aksesoris RR LH pada


chasis assy
memegang chasis assy

memegang chasis assy

R
E
M

memasang aksesoris RR LH pada chasis


assy
menjangkau washer dan bolt

membawa washer dan bolt

memegang chasis assy

memasang washer dan bolt pada akesoris

memegang chasis assy

0,5

10

0,5

Menjangkau obeng

memegang chasis assy

0,5

R
E
H

10

0,5

memegang obeng

memegang chasis assy

memegang chasis assy

RI

10

mengencangkan bolt pada aksesoris


dengan obeng
menyimpan obeng

memegang chasis assy

menjangkau body

memegang chasis assy

R
E
M

membawa body

memasang body pada chasis assy

memasang body pada chasis assy

menjangkau key

memegang tamiya assy

membawa key

R
E
M

memegang tamiya assy

memasangkan key pada tamiya


assy
menganggur

memasangkan key pada tamiya assy

memindahkan tamiya assy ke meja

menganggur

menggerakan tamiya assy ke depan

RI

meyimpan pada pallet

menganggur

RINGKASAN
WAKTU SIKLUS
JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS
WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU
PRODUK

324
1 BUAH
324

61

Gambar 4.19 Peta tangan kanan dan kiri sekarang

b. Peta tangan kanan dan kiri usulan


Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Pekerjaan

Tamiya Assy

Departemen
06
Nomor Peta
Sekarang

Usulan

Dipetakan Oleh

Kelompok 3

Tanggal Dipetakan

11 Maret 2016

62

Tangan Kiri

Wak
tu

Menjangkau Velg RH

Ja
ra
k
c
m
5

Membawa Velg RH

Memasang Tire RR RH ke Velg RH

Menjangkau Tire RR LH

Lamba
ng

s
0,5

Jar
ak

Wak
tu

cm

Tangan Kanan

R
E
M

0,5

Menjangkau Tire RR RH

0,5

R
E
M

0,5

Membawa Tire RR RH

0,5

0,5

Menjangkau Tire RR LH

0,5

R
E
M

Membawa Tire RR LH

R
E
M

0,5

Membawa Tire RR LH

Memasang Tire RR LH ke Velg LH

Menjangkau Velg RH

0,5

0,5

Menjangkau Tire FR RH

0,5

R
E
M

Membawa Velg RH

R
E
M

0,5

Membawa Tire FR RH

Memasang Tire RR RH ke Velg RH

Menjangkau Tire RR LH

0,5

0,5

Menjangkau Tire FR LH

0,5

R
E
M

Membawa Tire RR LH

R
E
M

0,5

Membawa Tire FR LH

Memasang Tire RR LH ke Velg LH

Memasang Tire FR LH ke Velg LH

menjangkau axle shaft RR

0,5

0,5

menjangkau Tire RR RH sub assy

0,5

R
E
M

membawa Axle shaft RR

R
E
M

0,5

membawa Tire RR RH sub assy

memasang tire RR RH sub assy pada


axle shaft RR
menjangkau bearing

0,5

0,5

memegang wheel sub assy

membawa bearing

0,5

R
E
M

0,5

memegang wheel sub assy

memasang bearing pada axle shaft RR

memegang wheel sub assy

menjangkau axle shaft FR

0,5

0,5

menjangkau Tire FR RH sub assy

0,5

R
E
M

membawa Axle shaft FR

R
E
M

0,5

membawa Tire FR RH sub assy

memasang tire RR RH sub assy pada


axle shaft
menjangkau bearing

0,5

0,5

memegang wheel sub assy

membawa bearing

0,5

R
E
M

0,5

memegang wheel sub assy

memasang bearing pada axle shaft FR

0,5

0,5

memegang wheel sub assy

menjangkau tire sub assy

0,5

0,5

menjangkau bearing

0,5

R
E
P

Membawa Tire sub assy

R
E
P

0,5

membawa bearing

memindahkan tire sub assy ke pallet

0,5

RI

RI

0,5

menyimpan dan wheel sub assy pada pallet

menjangkau 2 gear no 2

0,5

0,5

Menjangkau chasis

0,5

R
E
M

membawa 2 gear no 2

R
E
M

0,5

membawa chasis

memasang gear pada chasis di bagian


RR

Memasang Tire RR RH ke Velg RH

Memasang Tire RR LH ke Velg LH

Memasang Tire FR RH ke Velg RH

memasang tire RR RH sub assy pada axle shaft RR

memasang tire FR RH sub assy pada axle shaft

memasang gear pada chasis di bagian RR

63

memasang gear pada chasis di bagian


FR
menjangkau gear no 1

memasang gear pada chasis di bagian FR

0,5

0,5

memegang chasis

membawa gear no 1

0,5

R
E
M

0,5

memegang chasis

memasang gear pada chasis di bagian


FR
menjangkau propeller shaft

memasang gear pada chasis di bagian FR

memegang chasis

membawa propeller shaft

R
E
M

memegang chasis

memasang propeller shaft pada chasis

memasang propeller shaft pada chasis

menjangkau wheel RR sub assy

memegang chasis

membawa wheel RR sub assy

R
E
M

memegang chasis

memasang wheel RR Sub assy pada


chasis
menjangkau bearing

memasang wheel RR Sub assy pada chasis

0,5

0,5

memegang chasis

membawa bearing

0,5

R
E
M

0,5

memegang chasis

memasang bearing pada axle shaft

memegang chasis

menjangkau wheel LH

memegang chasis

membawa wheel LH

R
E
M

memegang chasis

memasang wheel LH pada Chasis

memasang wheel LH pada Chasis

menjangkau wheel FR sub assy

memegang chasis

membawa wheel FR sub assy

R
E
M

memegang chasis

memasang wheel FR Sub assy pada


chasis
menjangkau bearing

memasang wheel FR Sub assy pada chasis

0,5

0,5

memegang chasis

membawa bearing

0,5

R
E
M

0,5

memegang chasis

memasang bearing pada axle shaft

memegang chasis

menjangkau wheel LH

0,5

0,5

memegang chasis

membawa wheel LH

0,5

R
E
M

0,5

memegang chasis

memasang wheel LH pada Chasis

memasang wheel LH pada Chasis

menganggur

Memindahkan chasis assy ke meja

menganggur

menggerakan chasis assy ke depan

menganggur

RI

menyimpan chasis assy ke pallet

menjangkau bemper

0,5

0,5

menjangkau aksesoris RR RH

0,5

R
E
M

membawa bemper

R
E
M

0,5

membawa aksesoris RR RH

memasang aksesoris RR RH pada


bemper
memegang bemper

0,5

0,5

menjangkau washer

memegang bemper

0,5

R
E
M

0,5

membawa washer

memegang bemper

memegang bemper

0,5

0,5

Menjangkau obeng

memegang bemper

0,5

R
E
H

0,5

memegang obeng

memegang bemper

memegang bemper

0,5

RI

0,5

menyimpan obeng

memegang bemper

0,5

R
E

0,5

menjangkau aksesoris RR LH

memasang aksesoris RR RH pada bemper

memasang washer pada akesoris

mengencangkan bolt pada aksesoris dengan obeng

64

memegang bemper

0,5

0,5

membawa aksesoris RR LH

memasang aksesoris RR LH pada


bemper
memegang bemper

0,5

0,5

menjangkau washer

memegang bemper

0,5

R
E
M

0,5

membawa washer

memegang bemper

0,5

0,5

memegang washer

memegang bemper

0,5

0,5

memasang washer pada akesoris

memegang bemper

0,5

0,5

Menjangkau obeng

memegang bemper

0,5

R
E
H

0,5

memegang obeng

memegang bemper

Menyimpan bemper

0,5

RI

RI

0,5

menjangkau cover engine

menjangkau pin shaft gear no 3

R
E
M

membawa cover engine

R
E
M

membawa pin shaft gear no 3

memasang pin shaft gear no 3 pada


cover engine
memegang cover engine

15

15

memasang pin shaft gear no 3 pada cover engine

0,5

0,5

menjangkau gear no 3

memegang cover engine

0,5

R
E
M

0,5

membawa gear no 3

memegang cover engine

memindahkan cover engine ke tangan


kanan
menjangkau cover gear

0,5

0,5

memegang cover engine

membawa cover gear

0,5

R
E
M

0,5

memegang cover engine

memasang cover gear pada cover


engine
menjangkau chasis assy

memasang cover gear pada cover egine

memegang cover engine assy

membawa chasis assy

R
E
M

memegang cover engine assy

memaasang cover engine assy ke


chasis assy
menjangkau cover axle shaft rear

memaasang cover engine assy ke chasis assy

0,5

0,5

memegang chasis assy

membawa cover axle shaft rear

0,5

R
E
M

0,5

memegang chasis assy

memasang cover axle shaft rear pada


chasis assy
menganggur

memasang cover axle shaft rear pada chasis assy

memindahakan chasis assy ke meja

menganggur

menggerakan chasis assy ke depan

menganggur

RI

menyimpan chasis assy ke pallet

menjangkau chasis assy

0,5

0,5

menjangkau bemper RR

0,5

R
E
M

membawa chasis assy

R
E
M

0,5

membawa bemper RR

memasang bamper pada chasis assy

memasang bamper pada chasis assy

memegang chasis assy

menjangkau washer dan mur

memegang chasis assy

R
E
M

membawa washer dan mur

memegang chasis assy

memasangkan washer dan mur pada chasis assy

memegang chasis assy

0,5

0,5

Menjangkau obeng

memegang chasis assy

0,5

R
E
H

0,5

memegang obeng

memegang chasis assy

mengencangkan mur pada chasis assy dengan obeng

memegang chasis assy

menyimpan obeng

memasang aksesoris RR LH pada bemper

mengencangkan bolt pada aksesoris dengan obeng


menyimpan obeng

memasang gear no 3 pada pin shaft gear di cover


engine
memegang cover engine

65

memegang chasis assy

menjangkau washer dan screw

R
E
M

memegang chasis assy

mwmbawa washer dan screw

memasangkan washer dan screw pada


chasis assy
memegang chasis assy

memasangkan washer dan screw pada chasis assy

Menjangkau obeng

memegang chasis assy

R
E
H

memegang obeng

memegang chasis assy

memegang chasis assy

RI

mengencangkan screw pada chasis assy dengan


obeng
menyimpan obeng

memegang chasis assy

0,5

0,5

menjangkau aksesoris RR RH

0,5

R
E
M

memegang chasis assy

R
E
M

0,5

membawa aksesoris RR RH

memegang chasis assy

memasang aksesoris RR RH pada chasis assy

memegang chasis assy

menjangkau washer dan Bolt

memegang chasis assy

R
E
M

membawa washer dan bolt

memasang aksesoris RR LH pada


chasis assy
memegang chasis assy

memasang washer dan bolt pada akesoris

0,5

10

0,5

Menjangkau obeng

memegang chasis assy

0,5

R
E
H

10

0,5

memegang obeng

memegang chasis assy

memegang chasis assy

0,5

RI

10

0,5

menyimpan obeng

memegang chasis assy

0,5

0,5

menjangkau aksesoris RR LH

memegang chasis assy

0,5

R
E
M

0,5

membawa aksesoris RR LH

memasang aksesoris RR LH pada


chasis assy
memegang chasis assy

memasang aksesoris RR LH pada chasis assy

menjangkau washer dan bolt

memegang chasis assy

R
E
M

membawa washer dan bolt

memegang chasis assy

memasang washer dan bolt pada akesoris

memegang chasis assy

0,5

10

0,5

Menjangkau obeng

memegang chasis assy

0,5

R
E
H

10

0,5

memegang obeng

memegang chasis assy

memegang chasis assy

0,5

RI

10

0,5

menyimpan obeng

memegang chasis assy

0,5

0,5

menjangkau body

memegang chasis assy

0,5

R
E
M

0,5

membawa body

memasang body pada chasis assy

memasang body pada chasis assy

menjangkau key

memegang tamiya assy

membawa key

R
E
M

memegang tamiya assy

memasangkan key pada tamiya assy

memasangkan key pada tamiya assy

menganggur

memindahkan tamiya assy ke meja

menganggur

menggerakan tamiya assy ke depan

menganggur

RI

meyimpan pada pallet

mengencangkan bolt pada aksesoris dengan obeng

mengencangkan bolt pada aksesoris dengan obeng

RINGKASAN

WAKTU SIKLUS
JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS

187
1 BUAH

66

WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU


PRODUK

187

Gambar 4.20 Peta tangan kanan dan kiri usulan

BAB 5
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1

Peta kerja keseluruhan


Peta kerja keseluruhan terdiri dari peta proses operasi, assembling
process chart, flow diagram, peta aliran proses, dan peta regu kerja.
Perbandingan
Peta proses operasi sekarang
Peta proses operasi
usulan
Kegiatan
Jumlah
Waktu
Jumlah
Waktu
Operasi
47
5641
47
5218
Proses
9
540
9
540
gabungan
Inspeksi
4
18
4
14
Total
58
5909
58
5772
Tabel 5.1 Perbandingan operasi sekarang dan usulan
Total waktu pada proses operasi menunjukan lamanya waktu yang
diperlukan untuk membuat satu unit tamiya dari mulai raw material hingga
67

menjadi finish product. Waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit tamiya
yang ditunjukan oleh peta kerja sekarang adalah 5909 sekon, kemudian
dilakukan perbaikan pada peta kerja usulan sehingga waktu yang diperlukan
5772 , dimana waktu tersebut didapatkan dengan mengefisiensikan waktu
pengerjaan yang diperlukan tanpa mengurangi jumlah kegiatan dan tata layout
kerja.
Perbandingan

Assembling process chart


Assembling process
sekarang
chart usulan
Kegiatan
Jumlah
Waktu
Jumlah
Waktu
Operasi
18
311
18
178
Inspeksi
3
13
3
9
Total
21
324
21
187
Tabel 5.2 Perbandingan Assembling process sekarang dan usulan

Pada proses assembling waktu yang diperlukan untuk merakit satu unit tamiya
pada peta kerja sekarang adalah 324 sekon, kemudian dilakukan perbaikan pada
peta kerja usulan sehingga waktu yang diperlukan hanya 187 sekon.

Ringkasan

Operasi
Delay
Total

Pekerja 1
Jumlah Detik

2
8
10

27
297
324

Ringkasan
Pekerja 2
Pekerja 3
Jumlah Detik
Jumlah Detik

3
7
10

53
271
324

3
7
10

161
163
324

Pekerja 4
Jumlah Detik

4
5
10

83
241
324

Tabel 5.3 Ringkasan peta regu kerja sekarang

Ringkasan

Operasi
Delay
Total

Pekerja 1
Jumlah Detik

2
8
10

20
167
187

Ringkasan
Pekerja 2
Pekerja 3
Jumlah Detik
Jumlah Detik

3
7
10

43
144
187

3
7
10

61
126
187

Pekerja 4
Jumlah Detik

4
5
10

63
124
187

Tabel 5.3 Ringkasan peta regu kerja sekarang


Dalam peta regu kerja menggambarkan data waktu kerja setiap operator.
Operator 1 melakukan kegiatan sebanyak 2 kali dengan waktu yang dibutuhkan 27
sekon, delay sebanyak 8 kali dengan waktu 297 sekon. Sehingga total kegiatan operator
1 adalah 10 kali dengan total waktu 324 sekon. Untuk operator 2 melakukan kegiatan
operasi sebanyak 3 kali dengan waktu yang dibutuhkan 53 sekon dan delay sebanyak 7
kali dengan waktu 271 sekon. Operator 3 operasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan
waktu yang dibutuhkan 161 sekon, delay sebanyak 7 kali dengan waktu 163 sekon.
Opeartor 4 melakukan kegiatan operasi sebanyak 4kali dengan waktu yang dibutuhkan

68

83 sekon, delay sebanyak 5 kali dengan waktu 241 sekon. Pada peta regu kerja usulan
waktu kerja setiap operator lebih efisien dikarenakan sudah mahir dan terbiasa, sehingga
waktu pengerjaan lebih cepat 137 sekon. Waktu pada peta regu kerja sama dengan
assembling process.

5.2

Peta kerja setempat


Peta tangan kanan dan tangan kiri menggambarkan gerakan-gerakan saat bekerja
dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri juga
menunjukan perbandingan antara tuga yang dibebankan pada tangan kanan dan
tangan kiri ketika melakukan pekerjaan. Total waktu yang diperlukan untuk merakit
satu buah tamiya adalah 324 sekon pada peta kerja sekarang dan 187 sekon pada
peta kerja usulan, hal tersebut terjadi karena tangan kanan dan tangan kiri operator
sudah mahir sehingga pengerjaan jauh lebih cepat.

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Praktikum peta kerja sekarang menerapkan teori-teori mengenai gerakangerakan dasar, dan juga gerakan kerja. Agar mahasiswa lebih paham dan mengerti
ketika dihadapkan dengan masalah ini didunia kerja nantinya. Bagaimana caranya
untuk dapat mengefisiensikan waktu, dan menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak
perlu yang dapat mengurangi waktu produksi dan tentunya mengurangi juga biaya
produksi.
Praktikum peta kerja usulan merupakan perbaikan terhadap peta kerja sekarang.
Peta kerja usulan bertujuan untuk memperbaiki dan mengefisiensikan peta kerja yang
sudah ada. Setelah melakukan praktikum ini diperoleh selisih waktu pengerjaan satu
unit tamiya antara peta kerja sekarang dan peta kerja usulan adalah 137 sekon, dimana

69

waktu pada peta kerja usulan lebih cepat. Sehingga perbaikan diperoleh dari
peningkatan keceptan kerja operator yang sudah mahir.

Dalam praktik pembuatan Tamiya ini, kami membuat 6 buah peta kerja, diantaranya:
1. Peta Proses Operasi
2. Peta Aliran Proses
3. Peta Regu Kerja
4. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
5. Assembling Process Chart
6. Flow Diagram

70

Anda mungkin juga menyukai