Bab I
Bab I
METODE
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE
JIGSAW
Disahkan oleh :
Cikembar, Desember 2012
Kepala Sekolah
NIP. 196104181979122001
NIP.196103171981092002
Mengetahui,
Cikembar, 2012
Pengelola Perpustakaan
SUWENTI, S.Pd
NIP. 195905011982012006
ii
ABSTRAK
METODE
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE
JIGSAW
Oleh:
KICAH SARTIKA, S.Pd
NIP.195809041978032001
Penelitian ini bermula dari adanya kesenjangan yang terjadi dalam
pembelajaran IPS pada siswa kelas II II SD Negeri Kebonwaru Kecamatan
Cikembang Kabupaten Sukabumi, yang disebabkan oleh pengelolaan KBM
kurang efektif dan efisien. Akibatnya aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas ini
kurang mencapai sasaran. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang
digunakan guru pada saat itu, kurang bervariasi, sehingga siswa merasa bosan.
Untuk mengatasinya digunakan metode Jigsaw. Uji coba upaya ini
dilakukan melalui prosedur penelitian tindakan kelas oleh guru dan siswa di kelas
ini, yang berkolaborasi dengan teman sejawat yang sama kepentingannya dalam
hal ini. Setelah dilaksanakan selama dua siklus pembelajaran IPS tentang materi
ajar/kompetensi dasar mengetahui dokumen keluarga untuk kepentingan sebuah
cerita, baik aktivitas maupun hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Oleh karena
itu, ada baiknya upaya seperti ini terus menerus dilakukan, agar semakin lama
tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran IPS di kelas II dapat tercapai oleh
iii
siswa yang menjadi subjek penelitian ini. Ada baiknya pula hasil penelitian ini
didayagunakan pula oleh guru lain yang berminat menindaklanjuti kasus serupa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan:
A. kegiatan siswa dalam pembelajaran IPS, dan
B. prestasi siswa dalam studi sosial untuk siswa kelas lima di SD Negeri
Pajang I No. 93 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dari 2 semester tahun
akademik 2012/2013melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
model pembelajaran Jigsaw.
Penelitian ini dilakukan di Kelas II SD Negeri Kebonwaru Kecamatan
Cikembar Kabupaten Sukabumi pada semester 1 tahun akademik 2012/2013.
Penelitian ini berlangsung dalam tiga bulan, mulai Agustus hingga Oktober 2012.
Subjek penelitian adalah siswa kelas II di SD Negeri Kebonwaru
Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi semester 1 tahun akademik
2012/2013terdiri dari 23 siswa.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif
tipe model pembelajaran Jigsaw dapat:
1) Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS, dan
2) Prestasi siswa dalam studi sosial untuk siswa kelas lima di SD Negeri
Kebonwaru Kecamatn Cikembar Kabupaten Suka bumi dari 1 semester
tahun akademik 2012/2013.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS BAGI
SISWA KELAS II SD NEGERI KEBONWARU KECAMATAN CIKEMBAR
KABUPATEN SUKABUMI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013
MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW.
Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memenuhi
persyaratan untuk Kenaikan Tingkat dari Golongan IV/a ke IV/b. Penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat berjalan lancar dengan adanya
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terwujudnya penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan PTK ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan.
Akhirnya semoga seluruh proses penyusun PTK ini memberi pelajaran
yang berharga dan menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan serta
membawa manfaat bagi peneliti dan siapa saja yang membacanya.
Sukabumi, 2012
Peneliti
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN...........................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...................................................7
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.................................................7
E. Metode Penelitian.........................................................................................8
1.
Desain Penelitian.......................................................................................8
2.
Metode Penelitian....................................................................................10
3.
Subjek Penelitian.....................................................................................11
4.
Prosedur Penelitian..................................................................................11
F.
Landasan Teori............................................................................................12
1.
Prestasi Belajar........................................................................................12
2.
Pembelajaran Kooperatif.........................................................................14
3.
4.
Aktivitas Belajar......................................................................................18
Belajar.....................................................................................................20
vi
2.
Proses Belajar..........................................................................................22
B. Tekhnik Jingsaw..........................................................................................23
1.
Definisi Jingsaw......................................................................................23
2.
2.
2.
B. Pembahasan.................................................................................................40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................42
A. KESIMPULAN...........................................................................................42
B. SARAN.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN..........................................................................................................44
vii
BAB I
PENDAHULUAN
fenomena-fenomena
tersebut,
peneliti
bermaksud
2.
3.
dapat
menghasilkan
temuan-temuan
mengenai
strategi
Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan mata pelajaran IPS dikelas II SD Negeri
Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. Dengan
strategi Pembelajaran tekhnik jingsaw, dan pada Sekolah Dasar pada
umumnya.
2.
Sekolah Dasar
a. Memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan
kurikulum
sekolah
agar
tidak
terpaku
dengan
cara-cara
yang,
akan
dilaksanakan
secara
berkelanjutan
dengan
tentang keadaan dan kondisi kelas yang kurang kondusif bahkan kadangkadang guru kurang menyadari penggunaan metode mengajar yang kurang
tepat dan sesuai. Hampir setiap orang guru pernah menemukan atau
mendapatkan kesulitan dalam hal tersebut. Dengan berbagai cara guru tadi
mencoba menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi
kesulitan tersebut tetapi hasilnya kurang dapat mengatasinya. Peranan guru
dalam mengatasi permasalahan pendidikan sangatlah penting sehingga
guru dituntut untuk dapat memperbaikinya dengan melakukan penelitian
terhadap pelaksanaan tugas mengajarnya baik secara sendiri-sendiri atau
bekerja sama dengan guru lain melalui penelitian tindakan kelas untuk
mengatasi persoalan atau permasalahan yang ditemukannya.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri
Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, pada tahun
pelajaran 2012/2013.
4. Prosedur Penelitian
a. Observasi Awal
Tahap observasi awal dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan
keadaan atau kondisi awal kelas yang akan diiadikan subjek penelitian
melalui pengamatan awal ketika melakukan kegiatan belajar mengajar.
Pengamatan awal ini mengcakup keadaan atau kondisi kelas, sikap dan
prilaku siswa belajar didalam kelas, kemampuan siswa dalam hal
menangkap dan memahami pelajaran. Dalam observasi awal ini
10
11
F. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
Prestasi merupakan hasil yang didapat oleh seseorang setelah
melakukan kegiatan. Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat
dicapai (Winkel, 2001 : 15). Menurut Pasaribu dan Simanjuntak
Achievement (prestasi) adalah isi dari kapasitas seseorang, yang dimaksud
di sini ialah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti didikan atau
latihan tertentu (Pasaribu dan Simanjuntak, 2003: 85). Dari ungkapan
tersebut jelaslah bahwa prestasi akan terjadi, setelah adanya kegiatan
tertentu.
Menurut Sutratinah Tirtonagoro (2001: 43) bahwa: Prestasi belajar
adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia ( 2001 : 70 ) yang
dimaksud
ketrampilan
prestasi
yang
belajar adalah
dikembangkan
penguasaan pengetahuan
oleh
mata
pelajaran,
atau
lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet,
tekun, sehingga bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat ingin
tahu siswa. Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa prestasi belajar
merupakan hasil siswa setelah melakukan suatu proses pembelajaran.
12
bagi
semua
anggota
kelompok.
Selanjutnya
unsur-unsur
dasar
pembelajaran cooperative
13
learning yang
beberapa
pengertian
tersebut
di
atas
dapat
cooperative
learning
adalah
suatu
strategi
pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, di mana kelompokkelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pendekatan
cooperative learning sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
kelompok-kemlopok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk
mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas pelajaran bersama. Sambil
bekerja sama para siswa belajar keterampilan-keterampilan kooperatif dan
sosial.
Menurut Abdurrahman (1997:5), terdapat 4 elemen dasar yang
memungkinkan
terciptanya
belajar
koperatif,
yaitu:
1)
Saling
14
pada tugas; 2) rasa harga diri menjadi lebih tinggi; 3) memperbaiki sikap
terhadap tugas dan sekolah; 4) memperbaiki kehadiran; 5) penerimaan
terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar; 6) perilaku mengganggu
menjadi lebih kecil; 7) konflik antar pribadi berkurang; 8) sikap apatis
berkurang; 9) pemahaman yang lebih mendalam; 10) motivasi lebih besar;
11) hasil belajar lebih tinggi; 12) retensi lebih lama; dan 13)
meningkatkan kebiakan budi pekerti, kepekaan, dan toleransi.
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Strategi belajar model Jigsaw adalah strategi pembelajaran yang
digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa
bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian
(Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, 2008:
56).Cooperative
meningkatkan
prestasi
belajar mata pelajaran bahasa Inggris, karena model ini dapat digunakan
dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.
Menurut Anita Lie (2004:69), cooperative learning model jigsaw
menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan
berbicara. Pendekatan ini sangat tepat digunakan dalam mata pelajaran
bahasa Inggris dan cocok untuk semua kelas/tingkatan. Di lain pihak,
Campbell (dalam Sulasmono, 2003: 7) juga mencatat bahwa hasil
penelitian tentang belajar kooperatif menunjukkan bahwa metode
cooperative learning model jigsaw itu meningkatkan pencapaian hasil
belajar siswa, memperlancar kegiatan belajar, memperbaiki penguatan
dan ingatan siswa, dan menghasilkan sikap-sikap positif terhadap belajar.
15
Lebih lanjut (Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani,
2008: 56) menjelaskan bahwa: Cooperative learning model jigsaw
memiliki kelebihan, yaitu dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam
belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Beri
peserta
didik
beberapa
pertanyaan
16
untuk
mengecek
4. Aktivitas Belajar
Aktivitas berasal dari kata aktif yang berarti giat, atau sibuk.
Menurut Depdikbud (1998:29) bahwa Aktivitas adalah kegiatan,
kesibukan. Aktivitas belajar merupakan masalah yang dihadapi oleh
setiap orang sepanjang masa. Hal ini disebabkan karena hampir semua
kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran, semuanya
itu terbentuk dan berkembang karena peristiwa belajar. Oleh karena itu,
berbagai ahli mengemukakan pendapatnya tentang belajar. Menurut
Nasution (2000:29) bahwa: Belajar adalah perubahan kelakukan berkat
pengalaman dan latihan. Belajar membawa perubahan individu yang
belajar, dan perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan
melainkan juga berbentuk kecakapan, kebiasaan atau pribadi seseorang..
Menurut Winkel (2001:36) bahwa: belajar adalah suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung, yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berkas. Sedangkan
menurut Hitzman yang dikutip oleh Muhibbin Syah (2001:89)
mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam
diri organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman
yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
Dari ketiga pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (orang atau hewan), dan perubahan tersebut bersifat konstan.
Sedangkan pengertian aktivitas belajar menurut Winkel (2001:102),
17
b.
Oral
activities,
seperti
menyatakan,
merumuskan
dan
mengeluarkan pendapat;
c.
d.
e.
f.
g.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Prestasi Belajar
1. Belajar
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara
sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Winkel (1984) mengatakan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung
dalam interaksi dengan lingkungan yang yang menghasilkan perubahanperubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
Gagne (1984) dalam Dahar mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Di samping itu Plato dan Aristoteles mengemukakan teori
disiplin
mental
yang
menganggap
bahwa
belajar
mental
siswa
19
dirinya.
Perubahan
yang
dimaksud
adalah
perubahan
20
communication),
pendidikan
alat
peraga
pandang
(visual
dengan
Media
Pembelajaran,
Hamalik
(1990)
dengan
uraian
ini, Yunus
dalam Arsyad
(2003)
22
menarik
dan
mengarahkan
perhatian
siswa
untuk
23
24
25
bahan
3. Proses Belajar
Dalam Ensiklopedia (1971) prestasi merupakan kata yang berdiri
sendiri yang berarti produksi yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja
seseorang dalam kurun waktu tertentu.
Pendapat lain disampaikan oleh Woodworth (1951) mengatakan
bahwa prestasi (achievement) adalah actual ability and can be measured
directly by use of test. Artinya prestasi menunjukkan suatu kemampuan
actual yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
merupakan hasil kerja seseorang yang dapat dilihat secara nyata oleh orang
lain dan hasil kerja tersebut dapat diukur secara langsung dengan tes.
Berkaitan dengan prestasi belajar, belajar akan lebih mudah dan
dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh.
26
Kecamatan
Cikembar
Kabupaten
Sukabumi
yang
dimaksudkan prestasi belajar adalah hasil kerja yang dicapai dalam bentuk
angka atau nilai pada mata pelajaran IPS kelas II semakin tinggi nilai yang
dihasilkan, maka semakin baik prestasi belajar yang didapatkan.
4. Perolehan Belajar Siswa
Perolehan belajar dapat didefinisikan sebagai tingkat penguasaan
siswa terhadap pelajaran yang diukur berdasarkan jumlah skor ataupun
proses jumlah jawaban benar pada soal tes yang disusun sesuai dengan
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Gagne
(1985) mengkategorikan perolehan belajar menjadi lima kategori, yaitu :
(1) Ketrampilan Intelektual, (2) Strategi kognitif, (3) Informasi verbal, (4)
Sikap, dan (5) Ketrampilan motorik. Adapun masing-masing kategori
kemampuan yang menggambarkan perolehan belajar tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
27
a. Ketrampilan Intelektual
Ketrampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi
dengan lingkungan melalui pengguna simbol-simbol atau gagasangagasan. Ketrampilan intelektual sebagai perolehan belajar bersifat
berjenjang (hierarkis). Jenjang itu ialah kemampuan diskriminasi,
konsep-konsep konkrit, konsep-konsep terdefinisi, kaidah-kaidah dan
kaidah tingkat tinggi. Ketrampilan intelektual terendah ialah
kemampun diskriminasi. Diskriminasi merupakan suatu kemampuan
untuk mengadakan respons yang berbeda terhadap stimulus yang
berada dalam satu atau lebih dimensi fisik. Dalam kasus yang
sederhana, seseorang memberikan respons bahwa dua stimulus sama
atau berbeda. Kemampuan memahami konsep-konsep konkrit dalam
kemampuan menunjukkan sifat obyek atau atribut obyek seperti
warna, bentuk dan ukuran. Seseorang dikatakan telah mengerti suatu
konsep apabila ia telah dapat mendemonstrasikan arti dari kelas
tertentu
tentang
obyek,
kejadian-kejadian
atau
hubungan-
28
(c) strategi-strategi
(e) strategi-
strategi afektif.
c. Strategi Verbal
Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal. Pengetahuan
verbal disimpan sebagai jaringan proposisi. Informasi verbal sebagai
perolehan belajar dapat diperoleh melalui kata-kata yang diucapkan
orang, dari membaca, dari mendengarkan radio, menonton televisi dan
media lainnya.
d. Sikap-sikap
Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat
mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-benda, kejadiankejadian dan makhluk-makhluk hidup lainnya. Sikap-sikap yang
sangat umum sifatnya disebut nilai. Sikap ini ditujukan pada perilakuperilaku sosial seperti kata-kata kejujuran, dermawan dan istilah yng
lebih umum moralitas. Bagaimana seseorang dapat mengukur sikap
seseorang dapat digunakan alat pengukur sikap atau dikenal dengan
sebutan skala sikap.
e. Ketrampilan Motorik
Ketrampilan motorik merupakan kemampuan yang diperoleh
sebagai perolehan belajar tidak hanya berupa kegiatan-kegiatan fisik
saja, melainkan juga kegiatan-kegiatan motorik yang digabung dengan
ketrampilan intelektualnya misalnya membaca, menulis, memainkan
sebuah instrument musik, menggunakan berbagi alat IPA seperti
mikroskop, teleskop dan lain-lain. Untuk mengukur keterampilan
motorik seseorang sebagai hasil belajar biasanya digunakan alat
pengukur yang berupa lembar pedoman observasi. Lembar pedoman
observasi
ini
digunakan
29
untuk
mengamati
unjuk
kerja
dalam
tujuan
umum
dan
tujuan
khusus,
berusaha
30
pengetahuan
sosial
di
Sekolah
Dasar
adalah
untuk
32
Tekhnik Jigsaw
1. Definisi Jigsaw
Tekhnik Jingsaw adalah suatu tekhnik belajar kelompok yang
digambarkan sebagai berikut :
a) Satu kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, banyaknya anggota
kelompok disesuaikan dengan banyaknya masalah/problem yang
ditawarkan guru. Kelompok ini disebut dengan home group.
33
b) Ada ketergantungan positif antara anggota kelompok, karena masingmasing individu memiliki rasa tanggung jawab.
c) Kepemimpinan dipegang bersama.
d) Guru mengamati kerja kelompok dan melakukan intervensi bila perlu,
dan
e) Setiap anggota kelompok harus siap menyajikan hasil kerja kelompok.
Dari kelima kekhususan tersebut, juga dimiliki oleh karakteristik
dari tekhnik Jigsaw.
34
Tinjauan Kurikulum
Tinjauan Tekhnik Jigsaw
dan
sumber
belajar
a.
pembelajaran
Memupuk
b.
karakteristik materi
rasa Strategi yang melibatkan siswa
c.
d.
informasi kepada rekannya
b.
Tinjauan Praktek
Secara praktek, keberhasilan dan kegagalan belajar dapat dilihat
kecil, (7) konflik antar pribadi berkurang, dan (8) meningkatkan kebaikan
budi pekerti, kepekaan dan toleransi.
Untuk mengukur kemajuan belajar siswa tersebut, tampaknya
pedoman penilaian untuk rapor belum dapat mencakup semua aspek secara
keseluruhan. Satu-satunya peluang untuk memasukkan nilai kemajuan
belajar siswa dari hasil pengamatan tekhnik Jigsaw adalah nilai tugas. Bila
diperhatikan rumus-rumus tadi, peranan nilai tugas sangat kecil, sehingga
kemajuan belajar yang bersifat kognitif cenderung diabaikan pada
penilaian rapor.
36
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Penelitian
ini
juga
termasuk
penelitian
deskriptif,
sebab
siklus
37
Hari/Tanggal
Rabu, 22 Agustus
Jam
Waktu
Siklus
3-4
08.10 09.20
2012
Rabu, 29 Agustus
2
Pengamat
Jejen, S.Pd.I
Suwenti, S.Pd
Jejen, S.Pd.I
3 - 4 08.10 09.20
II
2012
Suwenti, S.Pd
Terlaksananya siklus I dan II dengan bantuan teman sejawat yang
berasal dari temuan pengamat yang berada dikelas saat proses
pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui proses KBM
yang telah direncanakan bersama sebelumnya.
Dengan banyak metode yang digunakan guru, terlihat perubahan yang
sangat baik. Adanya peningkatan dari materi pribadi siswa hingga rata-rata
seluruh siswa dalam kelas.
3. Subjek Penelitian
38
Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan
analisis bersama antara penulis, teman sejawat dan supervisor terhadap
hasil belajar siswa, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah
dan mencari alternative pemecahan masalah.
Dari hasil tersebut diatas penulis melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I yang
difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau
skenario tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah
pembelajaran dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
siswa.
2. Menyiapkan LKS yang akan digunakan oleh siswa secara
individual yang memuat tugas-tugas yang perlu diselesaikan siswa.
3. Menyiapkan instrument pengumpulan data yaitu :
39
a)
b)
c)
4. Menentukan
pembelajaran
kriteria
dalam
kebersihan/ketercapaian
penelitian
ini
perbaikan
perbaikan
pembelajaran
b)
b.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus I penulis dibantu oleh teman
sejawat melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan
seperti yang telah di rencanakan didalam RPP I, dengan langkahlangkah perbaikan pembelajaran ini sebagai berikut.
1) Guru menjelaskan tentang peranan setiap anggota dalam keluarga
dirumah.
2) Guru memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari
masing-masing tugas anggota dalam keluarga.
3) Kemudian guru meminta para siswa untuk menceritakan tugasnya
dirumah juga anggota keluarga yang lain.
40
c.
Perencanaan
1) Peneliti menyiapkan buku cerita tentang contoh pekerjaan seharihari dalam keluarga.
2) Peneliti juga menyiapkan lembar tugas yang harus dikerjakan
siswa.
d.
Pelaksanaan
1) Sebagai tahap awal peneliti memfokuskan pada pemahaman siswa
melalui sebuah dongeng/cerita.
2) Pada konsep pertama pelaksanaan ini siswa diharapkan mampu
memahami tentang anggota dalam keluarganya dan mampu
menyebutkannya kepada siswa yang lain.
e.
Hasil pelaksanaan
1) Pengamatan terhadap peneliti
Peneliti telah melaksanakan pembelajaran Siklus I sesuai rencana
2) Pengamatan terhadap subjek peneliti
Pada siklus I ini, semua murid dalam kelas belum terbiasa dengan
situasi
pembelajaran
yang
diterapkan
peneliti
dengan
41
f.
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilaksanakan bersama oleh peneliti
yang sekaligus sebagai guru kelas II dengan teman guru sejawat guru
sebagai pengamat selama proses perbaikan pembelajaran\
Data peneliti yang dikumpulkan adalah :
1) data aktivitas siswa dalam menyelesaikan LKS
2) kemampuan
siswa
dalam
mengerjakan
tugas
mencakup
Refleksi
Dalam tahap ini penulis bersama teman sejawat melakukan
aktivitas terhadap hasil-hasil yang telah dicapai, kendala dan dampak
perbaikan pembelajaran terhadap guru dan siswa pada siklus I. hasil
refleksi ini selanjutnya penulis bersama teman sejawat digunakan
sebagai dasar bagi upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Refleksi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh penulis bersama
teman sejawat dari : catatan-catatan hasil observasi, hasil evaluasi
dalam proses dan akhir perbaikan pembelajaran. Hasil refleksi ini
selanjutnya penulis bersama teman sejawat menggunakannya sebagai
dasar bagi upaya perbaikan pada siklus II.
42
Perencanaan
Perencanaan siklus ini didasarkan pada hasil refleksi dan analisis
penulis bersama teman sejawat dan supervisor terhadap proses dan
hasil belajar siswa pada siklus I, seperti yang sudah dikemukakan
diatas. Dari hasil refleksi terhadap proses dan hasil belajar siswa pada
siklus I maka perencanaan ulang perbaikan pembelajaran siklus II
hanya difokuskan pada keaktifan siswa dan penguasaan. Perubahan ini
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa.
Secara keseluruhan, perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus
II mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II,
perencanaan Perbaikan Pembelajaran pada siklus II pada dasarnya
sama dengan siklus I. perubahan rencana hanya dilakukan pada
evaluasi dalam proses perorangan menjadi kelompok.
2) Menyiapkan yang akan digunakan sebagai media bagi guru dan
siswa untuk Ilmu Pengetahuan Sosial.
3) Menyiapkan LKS yang akan digunakan oleh siswa secara
individual yang memuat tugas-tugas yang perlu diselesaikan
siswa selama pembelajaran berlangsung.
4) Menyiapkan instrument data yaitu :
a)
43
b)
b.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus II, penulis dibantu teman sejawat
guru melaksanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan
tekhnik Jingsaw dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru
44
c.
Pengumpulan data
Tahap pengumpulan data dilaksanakan bersama oleh peneliti
yang sekaligus sebagai guru kelas dengan teman sejawat guru sebagai
pengamat selama proses perbaikan pembelajaran. Data penelitian yang
dikumpulkan adalah :
1) Data aktivitas siswa selama menyelesaikan LKS.
2) Kemampuan
siswa
dalam
mengerjakan
tugas
mencakup
Refleksi
Dalam tahap ini penulis bersama teman sejawat guru melakukan
analisis terhadap hasil-hasil yang dicapai, kendala dan dampak
perbaikan pembelajaran terhadap guru dan siswa pada siklus II.
Refleksi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh penulis
bersama teman sejawat yang berasal dari catatan-catatan hasil
observasi, hasil evaluasi, hasil evaluasi dalam proses akhir perbaikan
45
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Persiklus
Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
tekhnik Jingsaw diperoleh data sebagai berikut :
1. Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
Hasil observasi pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut :
Tabel I
Hasil Penilaian Kemampuan Siswa aspek penelitian kemampuan siswa
tentang perjuangan tokoh masa penjajahan Belanda.
Aspek yang dinilai
Kemampuan siswa
- Mengetahui tentang keluarga
13,8
- Menjelaskan tentang anggota keluarga yang
13,63
tinggal dalam satu rumah
- Menemukan informasi-informasi masalah
14,7
perjuangan
Menjawab pertanyaan-pertanyaan
13,75
Menceritakan kembali secara singkat
13,98
*) waktu yang diberikan kepada siswa dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan tekhnik jingsaw 15 menit.
**) Siswa dinilai mampu jika skor tiap aspek mencapai 15 dari skor maksimal
20
Dari table 1 diatas, tampak bahwa kemampuan siswa menggunakan
alat peraga masih kurang yaitu mencapai rata-rata 13,94% atau 69,70% dari
total keseluruhan aspek kemampuannya. Dari 33 siswa yang sudah
47
Jumlah Siswa
7
11
8
4
2
1
33
Keterangan
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
48
table
diatas,
tampak
bahwa
kemamapuan
siswa
mengguanakan alat peraga sudah mencapai rata-rata 16,38 atau 82,75% dari
total keseluruhan aspek kemampuan alat peraga. Dari 33 siswa yang sudah
mencapai ketuntasan kemampuan menggunakan alat peraga, hanya 6 orang
(17.6%) masih belum mencapainya.
Dengan demikian, hasil perbaikan pembelajaran siklus II telah
mampu meningkatkan tingkatan ketuntasan kemampuan menggunakan alat
peraga sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu "80% dari seluruh siswa
mencapai skor 20% dari masing-masing komponen atau aspek."
49
Jumlah siswa
7
6
8
7
5
23
Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Pembahasan
Pada siklus I dan siklus II hasil perbaikan menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam menjelaskan isi soal cerita dengan menggunakan
alat peraga. Secara keseluruhan hasil perbaikan menunjukkan peningkatan
yang maksimal seperti terlihat dalam tabel berikut :
Tabel 5
50
Prosentase
Mampu
1 ( 64,7% )
15,6 ( 91,76% )
15,6 ( 91,76% )
Ketuntasan
44%
100%
100%
Siklus
I
II
III
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1.
Siswa diberi " Ruang " untuk aktif baik dalam berbuat maupun dalam
berpendapat.
B.
2.
3.
SARAN
Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian yang
telah penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1.
2.
52
DAFTAR PUSTAKA
53
a.
LAMPIRAN
54
: SDN KEBONWARU
MATA PELAJARAN
: IPS
KELAS/SEMESTER
: II/Ganjil
ALOKASI WAKTU
: 2 X 35 MENIT
A. STANDART KOMPETENSI
Memahami kedudukan dan peran anggota keluarga dan lingkungan tetangga
B. KOMPETENSI DASAR
Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota
keluarga
C. INDIKATOR
Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
D. MATERI PEMBELAJARAN
Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah misalnya ayah, ibu,
nenek, kakek, kakak dan adik.
E. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
Gambar pajangan
2. Sumber Belajar
Buku Yudistira
LKS
F. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah/cerita
55
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.
B.
C.
H. PENILAIAN
1. Tes lisan
2. Tes tulis
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!!!
56
1.
2.
3.
4.
5.
Kunci Jawaban
1.
Rumah
2.
Ayah
3.
Perempuan
4.
Nafkah
5.
Adik
Cikembar, 30 Agustus 2011
Teman Sejawat
Teti Heryanti
NIP : 195809041978032001
NIP : 196509091986102001
57
Hj. Nurhaeni
NIP : 195804041978032004
NAMA SD/MI
: SDN KEBONWARU
MATA PELAJARAN
: IPS
KELAS/SEMESTER
: II/Genap
ALOKASI WAKTU
: 2 X 35 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan
tetangga
B. KOMPETENSI DASAR
Menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota
keluarga
C. INDIKATOR
Menjelaskan perubahan peran dikeluarga. Misalnya : ibu yang bekerja
mencari nafkah.
D. MATERI PEMBELAJARAN
58
Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah misalnya ayah, ibu, nenek,
kakek, kakak dan adik.
E. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
Gambar pajangan
Benda konkret
2. Sumber Belajar
Buku Yudistira
LKS
F. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Bermain peran
4. Penugasan/Evaluasi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1.
2.
59
3.
4.
5.
6.
Pemberian tugas/evaluasi
2.
Pemberian tugas/PR
3.
Menutup pelajaran
H. PENILAIAN
1. Tes lisan
2. Tes tulis
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!!!
1.
2.
3.
4.
5.
Kunci Jawaban
1.
Keluarga
2.
Anggota keluarga
3.
Ibu
4.
Kakak
5.
Menyayangi
60
Teti Heryanti
NIP : 195809041978032001
NIP : 196509091986102001
Hj. Nurhaeni
NIP : 195804041978032004
INFORMASI PENGAMAT
( SIKLUS I )
NAMA SD/MI
: SDN KEBONWARU
MATA PELAJARAN
: IPS
KELAS/SEMESTER
: II/Genap
HARI / TANGGAL
61
ALOKASI WAKTU
: 2 X 35 MENIT
FOKUS PENELITIAN
: GURU
No
Kemunculan
Ada Tdk. Ada
1.
c. Mengorganisasikan materi
penilaian
Pelaksanaan
a. Memotivasi siswa
c. Mengadakan aprersepsi
e. Menggunakan media
62
Komentar
pembelajaran
d. Memberikan tugas
e. Menutup pelajaran
Teti Heryanti
NIP : 195809041978032001
NIP : 196509091986102001
INFORMASI PENGAMAT
( SIKLUS II )
NAMA SD/MI
: SDN KEBONWARU
MATA PELAJARAN
: IPS
KELAS/SEMESTER
: II/Genap
HARI / TANGGAL
63
ALOKASI WAKTU
: 2 X 35 MENIT
FOKUS PENELITIAN
: GURU
No
Kemunculan
Ada Tdk. Ada
1.
c. Mengorganisasikan materi
f.
2.
penilaian
Pelaksanaan
a. Memotivasi siswa
c. Mengadakan apersepsi
e. Menggunakan media
siswa
h. Memantapkan penguasaan materi
pembelajaran
64
Komentar
pembelajaran
d. Memberikan tugas
e. Menutup pelajaran
Teti Heryanti
NIP : 195809041978032001
NIP : 196509091986102001
65