Anda di halaman 1dari 8

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adapun analisis SWOT yang digunakan oleh INFANOBA JOGJA EXHAUST dalam
usaha ayam petelur ini yaitu :
- Strenght
Produk knalpot yang terjamin dan berkualitas
Dijual ke seluruh kalangan masyarakat
- Weakness
Belum terlalu dikenal masyarakat
- Opportunity
Tempat strategis
Fasilitas yang cukup memadai
Banyak kalangan pemuda yang suka modifikasi motor, khususnya dibagian knalpot
- Threat
Adanya pesaing yang menjual produk knalpot dengan harga yang lebih murah
dengan kualitas sama.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan dari usaha Infanoba Jogja Exhaust yaitu untuk memenuhi kebutuhan
masyrakat, karna adanya ketidak puasan terhadap model pabrikan khususnya para anak muda.
Karena knalpot tidak lepas dari perkembangan dunia otomotif yang semakin maju dinegara
ini, maka kami menciptakan inovasi knalpot yang di gemari oleh kalangan para anak muda
dengan harga yang relatif terjangkau. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bisnis
knalpot ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja guna meningkatkan
pendapatan masyarakat..
Ruang lingkup dari usaha bisnis knalpot mencakup semua aspek lapisan masyarakat
baik produsen (penghasil), konsumen (pemakai) maupun distributor (penyalur), khususnya
masyarakat yang bergelut di bidang bisnis knalpot.

C. Manfaat Usaha Bisnis Knalpot


Usaha Bisnis knalpot oleh INFANOBA JOGJA EXHAUST Insya Allah mampu
meningkatkan pendapatan, memenuhi kebutuhan Masyarakat dan sebagai pendorong
(contoh) bagi para pebisnis knalpot (khususnya Mahasiwa) jika usaha ini berhasil.

II PEMASARAN
A. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran untuk produksi knalpot ini meliputi :
Seyegan

Sebagai Lokasi Usaha Bisnis knalpot daerah Seyegan juga dijadikan sebagai
wilayah pemasaran, karena kebutuhan akan knalpot untuk daerah ini masih besar dan
usaha knalpot di daerah Seyegan masih kurang.
Godean
Godean dijadikan sebagai daerah pemasaran karena lokasi daerah produksi
( Seyegan ) berbatasan dengan daerah Godean dan pada daerah ini bisnis knalpot juga
masih belum ada.
Seluruh indonesia
Begitu halnya disetiap kota- kota yang ada di Indonesia perkembangan dunia
otomotif semakin maju, maka kami menjual produk knalpot kami secara online.
B. Sasaran Komsumen
Toko Onderdil Motor
Tkoko Onderdil Motor merupakan pedagang yang langsung mengambil
produksi knalpot di INFANOBA JOGJA EXHAUST dengan kesepakatan harga
tertentu kemudian menjualnya kembali untuk memperoleh keuntungan. Sebagai
produsen knalpot motor, toko onderdil motor dijadikan konsumen bertujuan untuk
memudahkan pemasaran hasil produksi knalpot.
Club Club Motor
Berdasarkan pemantauan dan wawancara yang dilakukan ada beberapa club
motor yang menyatakan siap dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil produksi
knalpot dan bersedia menjalin kerja sama jika program ini berhasil.
Masyarakat Setempat
Bagi masyarakat setempat yang ingin membeli produk knalpot yang kualitas
bagus dan harga terjangkau.

Media Sosial
Media sosial merupakan sentral untuk penjualan hasil produk knalpot.
Diharapkan dengan adanya pemasaran melalui media sosial mampu menghasilkan
keuntungan yang lebih besar dan mampu menembus pasar otomotif internasional.
C. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan menjalin kerja sama dengan toko
toko otomotif dan club motor yang ada didaerah jogja maupun daerah lain. Dalam hal
ini dimaksudkan untuk mengenal produk knalpot yang kami buat dan meraih keuntungan
dalam penjualan.
Disamping itu, strategi lain yang akan dilakukan oleh INFANOBA JOGJA
EXHAUST yaitu dengan sosial media misalnya E-mail, Facebook, HP dll. Diharapkan
dengan adanya media sosial untuk memperluas jaringan pemasaran.
D. Persaingan Usaha disekitar Wilayah INFANOBA JOGJA EXHAUST
Usaha

INFANOBA JOGJA EXHAUST

berlokasi

di

Seyegan,

Sleman,

Yogyakarta. Usaha knalpot untuk daerah Seyegan pada umumnya masih belum ada. Hal
ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat setempat mengenai knalpot. Dengan
demikian pesaingan usaha dibidang knalpot tidak ada untuk saat ini. Dengan tidak ada
pesaingan diharapkan usaha kami mampu berkembang cepat dan meraih keuntungan yang
lebih besar.

III Aspek Teknis


A. Kapasitas Produk
Kapasitas produksi kami untuk saat ini hanya 25 buah kanalpot. Apabila produk
kami disukai oleh seluruh masyarakat indonesia khususnya masyarakat Jogja maka kami
akan meningkatkan hasil produk kami lebih banyak.

B. Ketersediaan Fasilitas/Sarana Produksi


Dalam memulai usaha ini hal yang harus diperhatikan adalah memilih lokasi atau
tempat untuk melakukan pembuatan knalpot. Karena lokasi yang startegis dapat
membawa usaha menjadi berkembang besar.
C. Ketersediaan bahan baku
Penjulan bahan baku di Jogja sangat mudah didapat. Misalnya bahan untuk
pembuatan knalpot yaitu plat galvanis yang dijual ditoko khusus baja dan besi.
D. SDM yang Terlibat
Keahlian
Sebelum pembuatan knalpot harus mendesain terlebih dahulu, disesuaikan
dengan kemauan konsumen. Selain itu karyawan harus mempunyai keahlian dalam
mengelas plat knalpot.

Bidang Ilmu
Struktur organisasi dari Perusahaan INFANOBA JOGJA EXHAUST terdiri dari:
MANAGER
Rian Dwi Nanda
SUPERVISOR
Lucky Yulianto
KARYAWAN KANDANG
Nova Rosmiyanto

Keterampilan
Manager
Alamat

: Rian Dwi Nanda


: Seyegan, Sleman, Yogyakarta

Tugas kerja :
1. Mengontrol semua kinerja dari anggota
2. Bertanggung jawab penuh pada perekonomian perusahaan

3. Membantu kerja para anggota dalam proses produksi berlangsung.


4. Membuat perencanaan usaha kedepannya
Supervisor : Lucky Yulianto
Alamat
: Tangkilan, Sleman, Yogyakarta
Tugas kerja :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengontrol, mengatur dan meningkatkan kemampuan SDM.


Bertanggung jawab kepada manager atas laporan berkala yang dibuat.
Mendisiplinkan anak buahnya.
Melaporkan semua kejadian kepada Manager.
Memasarkan produk knalpot dibantu karyawan.
Karyawan : Nova Rosmiyanto
Alamat
: Salam, Magelang, Jawa Tengah
Tugas kerja :
1. Mengerjakan pekerjaan knalpot.
2. Memasarkan produk knalpot.
3. Melaporkan semua pembuatan knalpot kepada supervisor secara berkala.
4. Melayani konsumen.

IV KEUANGAN
A. Biaya Produksi
Biaya Tetap :
Sewa tanah 1th = 2.000.000 x 1 = Rp. 2.000.000
Pembelian Las karbit lengkap = Rp. 4.800.000
Pembelian 2 buah gerinda, bor duduk 1 buah, palu 2 buah, gunting besi 2 buah,
gergaji besi 2 buah, meteran 2 buah, jangka sorong 1 buah, ragum 1 buah = Rp.
2.652.000
Jadi total biaya yang dibutuhkan untuk modal adalah Rp. 9.452.000
Biaya Variabel

Biaya bahan baku plat galvanis 1 lembar dengan ukuran 120 cm x 240 cm ( dapat
menghasilkan 17 knalpot ), kawat, pipa galvanis 2 inchi dengan ukuran panjang 6 m

( menghasilkan knalpot 20 knalpot ), karbit 10 kg, = Rp.632.000


Gaji karyawan ( untuk 2 orang ) Rp. 2.300.000 dengan rincian =
Supervisor : Rp. 1.300.000 x 1 = Rp. 1.300.000
Karyawan : Rp. 1.000.000 x 1 = Rp. 1.000.000
Listrik = Rp. 150.000
Biaya lain = Rp. 300.000

Jadi total biaya variabel perbulan adalah Rp. 3.382.000


B. Analisis BEP
ERI EGGS
Penjualan pertahun ( untuk tahun pertama ) = 180 buah
Biaya variabel = Rp. 3.382.000
Biaya tetap = Rp. 9.452.000
Harga jual per buah = Rp. 600.000

BEP =

Biaya Tetap
Biaya Variabel
1
Penjualan

9.452.000
40.584 .000
1
108.000 .000

9.452.000
10,37

9.452.000
0,63

= Rp. 15.003.174
BEP ( unit )
Harga Jual
Biaya Variabel/unit
Kontribusi/unit
BEP =

= Rp. 600.000
= Rp. 225.466,66
= Rp. 374.533,33

Biaya tetap
Kontribusi per unit

9.452.000
374.533,33

= 25 buah
Jadi, titik impas ( BEP ) dicapai pada penjualan 25 buah atau Rp.
15.003.174 dengan harga jual Rp. 600.000/ buah
C. Sumber Modal
Sumber modal didapat dari pinjaman orang tua sebesar 20.000.000

Anda mungkin juga menyukai