Anda di halaman 1dari 4

Diagnosa

Kurang volume cairan b/d output melalui rute normal diare berat, muntah
DO : Diare dan muntah
DS :
Berak-berak sejak 2 hari yang lalu
Frekuensi berak-berak 8x sehari
Muntah 2x
1.

2.
3.
4.

Intervensi
Kaji tanda vital, catat
perubahan TD, takikardi,
demam. Kaji turgor kulit,
pengesian kapiler, dan
kelembaban membran
mukosa.
Awasi masukan dan
haluaran, catat/ukur diare
Penuhi kebutuhan
individu/ganti jadwal
Dorong meningkatkan
masukan oral bila mampu

1.

2.

3.

4.

Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d gangguan absorpsi


DO : BB= 10 kg
DS :
Berak-berak sejak 2 hari yang lalu
Frekuensi berak-berak 8x sehari
Muntah 2x

Rasional
Indikator dehidrasi,
keadekuatan penggantian
cairan.
Perubahan pada kapasitas
gaster/motilitas usus dan
mual sangat mempengaruhi
masukan dan kebutuhan
cairan, peningkatan resiko
dehidrasi.
Penentuan dengan jumlah
ukuran yang
hilang/perkiraan kehilangan
yang tak tampak dan
tergantung pada kapasitas
lambung
Memungkinkan penghentian
tindakan dukungan cairan
insasif dan mempengaruhi
kembalinya fungsi usus
normal.

Intervensi
1. Jelaskan

Rasional

kepada

keluarga

1. Meningkatkan

pemahaman

tentang penyebab malnutrisi,

keluarga tentang penyebab dan

kebutuhan nutrisi pemulihan,

kebutuhan

susunan menu dan pengolahan

pemulihan klien sehingga dapat

makanan

meneruskan

sehat

tunjukkan

seimbang,

contoh

jenis

sumber makanan ekonomis

nutrisi

untuk

upaya

terapi

dietetik yang telah diberikan


selama hospitalisasi.

sesuai status sosial ekonomi


2. Meningkatkan

klien.

keluarga
2. Tunjukkan
makanan

cara
per

pemberian
sonde,

beri

partisipasi

dalam

pemenuhan

kebutuhan

nutrisi

klien,

mempertegas

peran

keluarga

kesempatan keluarga untuk

dalam upaya pemulihan status

melakukannya sendiri.

nutrisi klien.

3. Laksanakan
roborans

sesuai

pemberian

3. Roborans meningkatkan nafsu

program

makan, proses absorbsi dan

terapi.

memenuhi

defisit

yang

menyertai keadaan malnutrisi.


4. Timbang berat badan, ukur
lingkar lengan atas dan tebal
lipatan kulit setiap pagi.

4. Menilai perkembangan masalah


klien.

Resiko kerusakan integritas kulit b/d diare, mual muntah


DO : S= 38 C
DS :
Berak-berak sejak 2 hari yang lalu

Frekuensi berak-berak 8x sehari


Muntah 2x
Intervensi
Ganti popok dengan sering

Rasional
untuk menjaga agar kulit tetap bersih
dan kering.

Bersihkan bokong perlahan-lahan

untuk pembersihan yang lembut karena


feses diare sangat mengiritasi kulit.

dengan sabun lunak nonalkalin dan


air atau celupkan anak dalam bak
Beri salep seperti seng oksida

Pajankan kulit utuh yang kemerahan

untuk melindungi kulit dari iritasi (tipe


salep dapat bervariasi untuk setiap
anak dan memerlukan periode
percobaan).
untuk memudahkan penyembuhan.

dengan ringan pada udara, jika


mungkin, untuk meningkatkan
penyembuhan: berikan salep
pelindung pada kulit yang sangat
teriritasi atau kulit terekskoriasi
Hindari menggunakan tissu basah

menyebabkan rasa menyengat.

yang mengandung alkohol pada kulit


terekskoriasi,
Berikan obat anti jamur yang tepat

untuk mengobati infeksi jamur kulit.

Resiko tinggi infeksi b/d mikroorganisme menembus gastrointestinal


DO :
S= 38 C
Perut tampak buncit
DS :
Berak-berak sejak 2 hari yang lalu
Frekuensi berak-berak 8x sehari
Muntah 2x

Intervensi
Lakukan implementasi isolasi terhadap

Rasional
mencegah penyebaran infeksi

substansi tubuh atau praktik pengendalian


infeksi rumah sakit, termasuk pembuangan
feses dan pencucian yang tepat, serta
penanganan spesimen yang tepat

Pertahankan mencuci tangan yang benar.

untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi


untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi

Pakaikan popok dengan tepat

untuk mengurangi kemungkinan resiko


penyebaran infeksi.

Gunakan popok sekali pakai superabsorbent

untuk menampung feses dan menurunkan


kemungkinan terjadinya dermatitis popok.
untuk mengurangi kemungkinan resiko
penyebaran infeksi. untuk mengurangi
kemungkinan resiko penyebaran infeksi.

Upayakan mempertahankan bayi dan anak


kecil dari menempatkan tangan dan objek
pada area terkontaminasi
Ajarkan anak bila mungkin tindakan
perlindungan
Instruksikan anggota keluarga dan
pengunjung dalam praktik isolasi,
khususnya mencuci tangan.

untuk mencegah penyebaran infeksi seperti


pencucian tangan setelah menggunakan toilet
untuk mengurangi resiko infeksi

Anda mungkin juga menyukai